Anda di halaman 1dari 4

Audit Internal HARIRI, SE., M.

Ak

BAB 7 PEKERJAAN LAPANGAN II

Penerapan Teknik-teknik Audit


Teknik-teknik audit diterapkan pada beragam kondisi baiksendiri-sendiri maupun secara
gabungan, kapan pun auditor melakukan pemeriksaan. Kebanyakan penugasan audit akan
dilakukan dalam satu dari empat bentuk: audit fungsional, audit organisasional, studi
manajemen, dan audit atas program.

Audit Fungsional
Audit fungsional adalah audit yang mengikuti proses dari awal hingga akhir, melintasi lini
organisasi. Audit ini bertujuan untuk menentukan seberapa baik fungsi-fungsi dalam
organisasi akan saling berinteraksi dan bekerja sama.

Audit Organisasional (dan Evaluasi Produktivitas)


Audit organisasional tidak hanya memerhatikan aktivitas yang dilakukan dalam organisasi
tetapi juga dengan kontrol administratif yang digunakan untuk memastikan bahwa aktivitas-
aktivitas tersebut dilaksanakan.

Studi dan Konsultasi Manajemen


Audit fungsional dan organisasional membentuk kerangka kerja program audit jangka
panjang. Setiap organisasi membutuhkan konsultan luar untuk melakukan studi manajemen,
membuat evaluasi, dan menawarkan rekomendasi untuk memperbaiki masalah organisasi.

Audit Atas Program


Tujuan auditnya adalah memberikan manajemen informasi mengenai biaya, pelaksanaan,
dan hasil-hasil program dan membuat evaluasi yang informatif, bermanfaat, dan objektif.
Dalam penelahaan ini, akan membantu semua pihak terkait bila mereka memiliki
pemahaman yang sama atas istilah-istilah yang digunakan.

Audit Kontrak
Kontrak konstruksi atau operasi sering kali melibatkan uang dalam jumlah besar; kontrak
konstruksi biasanya bukan merupakan bagian dari bisnis rutin organisasi; kontrak operasi
bisa memberikan jasa atau operasi terprogram. Manajemen mungkin tidak begitu
memahami biaya konstruksi dan operasi seperti produksi yang dilakukan sendiri. Oleh
karena itu auditor internal sangat membantu dalam mengaudit kontrak seperti ini.
Berikut beberapa risiko dan bidang risiko dalam perjanjian kontrak yang harus diperhatikan
auditor internal:
a. Dalam kontrak lump-sum
 Persaingan yang tidak memadai
 Perlindungan asuransi dan utang yang tidak memadai
 Sertifikasi penyelesaian pekerjaan padahal sebenarnya belum selesai
 Pengenaan biaya atas peralatan atau aktivitas yang tidak diterima
 Ketentuan kenaikan
 Perubahan spesifikasi atau harga
 Otorisasi atas pekerjaan ekstra dan revisi pekerjaan
 Pekerjaan tambahan, perubahan, dan revisi yang sebenarnya sudah tercakup
dalam kontrak awal
 Biaya-biaya tidak langsung (overhead) termasuk biaya-biaya tambahan
 Isi perubahan pesanan, termasuk tarif yang tidak sesuai
 Inspeksi yang tidak memadai dibandingkan dengan spesifikasi
b. Dalam kontrak jenis cost-plus
 Biaya-biaya overhead ditagih secara langsung

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang


Audit Internal HARIRI, SE., M.Ak

 Kontrak internal yang tidak memadai oleh kontraktor atas pengenaan biaya orang-
orang yang dipekerjakan, bahan baku, dan jasa
 Pengnaan biaya yang tidak wajar untuk penggunaan peralatan yang dimiliki
kontraktor
 Penggunaan buruh yang berlebihan
 Tidak ada upaya untuk mendapatkan harga terbaik untuk bahan baku dan
peralatan
 Tagihan diatas jumlah yang dibayar kontraktor untuk pekerja dan bahan baku
 Kegagalan untuk mengkreditkan proyek atas diskon, tarif restitusi asuransi, bahan
baku sis atau yang dikembalikan
 Duplikasi usaha atau biaya antara kantor pusat dan kantor cabang
 Pengawasan lapangan atau inspeksi yang tidak memadai oleh kontraktor atau
oleh insinyur arsitek
 Komunikasi dan tindak lanjut yang tidak memadai dari kantor pusat
 Akuntansi biaya dan prosedur pelaporan oleh kontraktor yang tidak dapat
diandalkan
 Pengawasan tagihan karena adanya pelanggaran tenaga kerja langsung dari
ketentuan dalam kontrak
 Peralatan yang disewa tetapi tidak digunakan
 Praktik kerja yang tidak bagus
 Kualitas yang buruk
 Penggunaan bahan baku dan perlengkapan yang boros atau tiba lebih awal
 Standar yang terlalu tinggi untuk bahan baku dan perlengkapan
 Proteksi fisik bahan baku dan peralatan yang buruk
 Kurangnya kontrol atas ketidakhadiran pegawai kontraktor
 Pekerjaan jenis cost-plus dilakukan secara bersamaan dengan pekerjaan fixed-
type
 Berlebihannya biaya yang terjadi akibat kelalaian kontraktor
 Waktu lembur yang tidak terkendali
c. Dalam kontrak unit-price
 Pembayaran berkala yang berlebihan
 Pelaporan yang tidak layak atas unit yang diselesaikan
 Harga yang tidak berkaitan dengan biaya
 Perubahan yang tidak layak atas kontrak awal
 Penyesuaian kenaikan yang tidak diotorisasi
 Catatan lapangan yang tidak akurat
 Perluasan harga per unit yang tidak akuran

Audit Terintegrasi
Audit terintegrasi mengombinasikan aspek-aspek audit keuangan dengan audit kinerja,
sebuah prosedur yang menghasilkan sebagian audit keuangan akhir tahun diselesaikan
sebelum audit operasional.
Konsultan
Suatu evaluasi audit yang mendalam mungkin membutuhkan jasa dari konsultan teknis.
Auditor harus ingat bahwa konsultan tersebut membantu, tidak mengambil alih evaluasi atau
melindungi tanggung jawab auditor. Konsultan teknis dibutuhkan untuk mengklarifikasi hal-
hal teknis atau yang diketahui orang-orang tertentu saja, mengarahkan pemeriksaan ke
bidang-bidang tertentu, dan melindungi auditor dari informasi yang tidak akurat atau dari
pernyataan sepihak oleh karyawan lini.
Penggunaan Sumber Daya dari Luar atau dari Mitra
Penggunaan sumber daya dari mitra, yang dianggap sebagai bagian dari penggunaan
sumber daya dari luar, umumnya dipahami sebagai pengoperasian audit bila pihak luar
melaksanakan bagian dari audit internal bersama dengan aktivitas audit organisasi. Kepala

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang


Audit Internal HARIRI, SE., M.Ak

bagian audit bertanggung jawab atas kualitas jasa yang diberikan pihak luar. Bantuan dari
luar atau dari mitra harus digunakan dalam proses perencanaan jika diperlukan, serta dalam
evaluasi aktivitas audit. Pengunaan sumber daya dari luar atau dari mitra yang terstruktur
dengan baik dan memiliki keahlian tinggi akan membawa nilai teknis dan kredibilitas bagi
operasi audit internal.
Penelaahan Analitis
Penelaahan analitis digunakan untuk menentukan kewajaran data tertentu. Beberapa
metodologi yang digunakan yaitu: analisis tren, analisis rasio, analisis regresi.

Pemeliharaan Aktiva Tetap


Auditor menguji kontrol atas aktiva tetap diantaranya dengan menganalisis umur dan
manfaat aktiva, biaya pemeliharaan, dan lain-lain. Analisis ini mengungkapkan kebijakan
penggantian yang terlalu liberal, biaya perbaikan yang abnormal, atau pemeliharaan
pencegahan yang berlebihan.

Statistik Karyawan
Laporan bisa dianalisis untuk menunjukan berbagai hubungan antara jumlah karyawan dan
tren organisasi lainnya. Laporan untuk cabang yang berbeda bisa dipelajari untuk
menemukan penyimpangan dalam prosedur atau efisiensi penyebaran karyawan.

Perputaran Persediaan
Analisis tingkat perputaran, termasuk catatan barang-barang tertentu, bisa mengungkapkan
berapa banyak persediaan yang lebih dari setahun. Analisis tersebut bisa menunjukan
kesalahan pembelian yang tersembunyi dalam persediaan dan tertutup oleh rasio
perputaran keseluruhan yang memuaskan.

Biaya-biaya Karyawan dan Perputaran Karyawan


Biaya dan waktu yang digunakan untuk merekrut karyawan, tingkat perputaran karyawan
per departemen / organisasi harus dianalisis dan dibandingkan dengan organisasi lainnya.

Pengiriman Persediaan
Hal yang penting dianalisis yaitu perhitungan jarak, rata-rata waktu penggunaan ban mobil
(organisasi), perbandingan jumlah tenaga kerja, gudang, galangan kapal, waktu angkut, dan
waktu pengiriman.

Penyimpangan Perlengkapan dan Alat Tulis Kantor


Analisis saldo perlengkapan dengan jumlah karyawan pengguna, bila barang-barang
merupakan kebutuhan rumah tangga dan bila kontrol fisik atas persediaan menunjukan
barang-barang yang ingin dimiliki karyawan.

Catatan Bahan Baku


Auditor menganalisis laporan yang menunjukan jumlah permintaan gudang yang diproses.
Namun jika harga rata-rata terlalu rendah, maka tidak membutuhkan aliran kertas untuk
palaporan yang berlebihan.

Telepon dan Komputer


Auditor bisa menganalisis rasio jumlah karyawan terhadap jumlah telepon dan penggunaan
telepon, sehingga mengahasilkan hasil yang baik dan mengurangi jumlah dan lamanya
penggunaan telepon. Auditor harus berhati-hati dalam melakukan analisis ini, hal ini bisa jadi
signifikan dan bisa menunjukan cara untuk investigasi labih lanjut dalam menemukan sebab
akibat.

Bukti Hukum
Bukti hukum dan bukti audit memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk memberikan bukti, untuk
mendorong keyakinan tentang kebenaran atau kesalahan setiap pernyataan atas suatu

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang


Audit Internal HARIRI, SE., M.Ak

masalah. Fokus bukti hukum sangat mengandalkan pengakuan lisan. Bukti hukum terdiri
dari: bukti terbaik, bukti sekunder, bukti langsung, bukti tidak langsung, bukti yang
meyakinkan, bukti yang menguatkan, bukti opini, bukti kabar angin.

Bukti Audit
Bukti audit adalah informasi yang diperoleh auditor internal melalui pengamatan suatu
kondisi, wawancara, dan pemeriksaan catatan. Bukti audit terdiri dari: bukti fisik, bukti
pengakuan,bukti dokumen, dan bukti analisis. Standar-standar bukti audit: kecukupan,
kompetensi, relevansi.

Penanganan Bukti yang Sensitif


Rencana harus dibuat untuk mengamankan bukti-bukti yang sensitif. Rencana ini termasuk
metode untuk menjaga integritas dokumen yang harus dipisahkan dari dokumen kertas kerja
biasa dan harus disimpan dalam lemari terkunci atau kotak penyimpan yang aman.

Kertas Kerja
Kertas kerja merupakan bahan pengembangan bukti, yang mengandung substansi dasar
dari pekerjaan yang dilakukan auditor disepanjang audit khususnya pada tahap pekerjaan
lapangan. Kertas kerja harus diberikan pengawasan dan pemeriksaan untuk menentukan
keabsahannyadan tidak meninggalkan pertanyaan yang tersisa.

Pekerjaan Lapangan dalam Lingkungan Berteknologi Tinggi


Enterprise-Wide Systems
Perusahaan yang berkembang pesat menggunakan enterprise-wide systems, yang juga
disebut system perencanaan sumber daya perusahaan. Auditor harus terlibat penuh dalam
proses, termasuk instalasinya. Hal ini penting dilakukan mengingat kontrol tradisional yang
mengandalkan auditor umumnya dihapuskan dan tidak ada kontrol lain yang bisa
menggantikannya

Audit Berkelanjutan
Komponen kunci dalam audit berkelanjutan yaitu perancangan den implementasi “kontrol
otomatis dan pemicu tanda bahaya”. Pemicu tanda bahaya ini akan menjadi penanda bagi
auditor internal dan manajemen bahwa salah satu hal berikut ini terjadi: (1) Kontrol
berfungsi dan mereka telah mengidentifikasi sebuah kesalahan yang harus diinvestigasi dan
atau diperbaiki, (2) Kontrol tidak berfungsi berdasarkan informasi yang diidentifikasi.

Masalah-masalah Audit Internal Terkait dengan Risiko


Pekerjaan lapangan tidak akan dilakukan dalam periode waktu yang berlainan tetapi dalam
periode yang berkelanjutan, laporan yang akan dikeluarkan berupa laporan pengecualian
untuk audit yang sedang berjalan dan laporan ringkas di akhir periode tertentu.

Perdagangan Elektronik (E-Commerce/E-Business) dan Audit Berkelanjutan


Karena perusahaan bergerak menuju E-commerce dan E-business, audit berkelanjutan
mungkin diharuskan untuk mengurangi risiko ke tingkat yang dapat diterima

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang

Anda mungkin juga menyukai