Anda di halaman 1dari 7

Nama : Vega ayu gentari

MK : Manajemen keuangan

Kegagalan Perusahaan

            Kegagalan dalam arti ekonomi biasanya berarti bahwa perusahaan


kehilangan uang atau pendapatan perusahaan tidak menutup biayanya sendiri,
ini berarti tingkat labanya lebih kecil dari biaya modal atau nilai sekarang dari
arus kas perusahaan lebih kecil dari kewajiban. Kegagalan terjadi bila arus kas
sebenarnya dari perusahaan tersebut jatuh di bawah arus kas yang diharapkan.
Bahkan kegagalan dapat juga berarti bahwa tingkat pendapatan atas biaya
historis dari investasinya lebih kecil daripada biaya modal perusahaan.
            Kegagalan keuangan bisa diartikan sebagai insolvensi yang
membedakan antara dasar arus kas dan dasar saham. Insolvensi atas dasar arus
kas ada dua bentuk: Insolvensi Teknis dan Insolvensi dalam pengertian
kebangkrutan. Insolvensi teknis adalah Perusahaan dapat dianggap gagal jika
perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo.
            
            Kebangkrutan dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan
sebagai suatu keadaan atau situasi dalam hal ini perusahaan gagal atau tidak
mampu lagi memenuhi kewajiban-kewajiban kepada debitur karena
perusahaan mengalami kekurangan dan ke tidak cukupan dana untuk
menjalankan atau melanjutkan usahanya sehingga tujuan ekonomi yang ingin
dicapai oleh perusahaan tidak dapat dicapai yaitu profit, sebab dengan laba
yang diperoleh perusahaan bisa digunakan untuk mengembalikan pinjaman,
membiayai operasi perusahaan dan kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi
bisa ditutup dengan laba atau aktiva yang dimiliki.

 Faktor Penyebab Kebangkrutan

            Faktor internal yang bisa menyebabkan kebangkrutan perusahaan meliputi:


  Manajemen yang tidak efisien akan mengakibatkan kerugian terus-
menerus yang pada akhirnya menyebabkan perusahaan tidak
dapat membayar kewajibannya. Ketidak efisien ini diakibatkan
oleh pemborosan dalam biaya, kurangnya keterampilan dan keahlian
manajemen. 
  Ketidak seimbangan dalam modal yang dimiliki dengan jumlah
piutang hutang yang dimiliki. Hutang yang terlalu besar akan mengakibatkan
biaya bunga yang besar sehingga memperkecil laba bahkan bisa menyebabkan
kerugian. Piutang yang terlalu besar juga akan merugikan karena aktiva yang
menganggur terlalu banyak sehingga  tidak menghasilkan pendapatan.

 Adanya kecurangan yang dilakukan oleh manajemen perusahaan


bisa mengakibatkan kebangkrutan. Kecurangan ini akan mengakibatkan
kerugian bagi perusahaan yang pada akhirnya membangkrutkan perusahaan.
Kecurangan ini bisa berbentuk manajemen yang korup ataupun memberikan
informasi yang salah pada  pemegang saham atau investor.

            Sedangkan faktor eksternal yang bisamengakibatkan kebangkrutan berasal


dari factor yang berhubungan langsung dengan perusahaan meliputi pelanggan,
supplier, debitur, kreditur, pesaing ataupun dari pemerintah. Sedangkan faktor
eksternal yang tidak berhubungan langsung dengan 14perusahaan meliputi kondisi
perekonomian secara makro ataupun faktor persaingan global. 

            Faktor-faktor eksternal yang bisa mengakibatkan kebangkrutan adalah:


 Perubahan dalam keinginan pelanggan yang tidak diantisipasi oleh
perusahaan yang mengakibatkan pelanggan lari sehingga terjadi penurunan
dalam pendapatan. Untuk menjaga hal tersebut perusahaan harus selalu
mengantisipasi kebutuhan pelanggan dengan menciptakan produk yang sesuai
dengan kebutuhan pelanggan.
 Kesulitan bahan baku karena supplier tidak dapat memasok lagi kebutuhan
bahan baku yang digunakan untuk produksi. Untuk mengantisipasi hal tersebut
perusahaan harus selalu menjalin hubungan baik dengan supplier dan tidak
menggantungkan kebutuhan bahan baku pada satu pemasok sehingga risiko
kekurangan bahan baku dapat diatasi.

 Faktor debitur juga harus diantisipasi untuk menjaga agar debitor


tidak melakukan kecurangan dengan mengemplang hutang. Terlalu banyak
piutang yang diberikan debitor dengan jangka waktu pengembalian yang lama
akan mengakibatkan banyak aktiva menganggur yang tidak memberikan
penghasilan sehingga mengakibatkan kerugian yang besar bagi perusahaan.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, perusahaan harus selalu memonitor piutang
yang dimiliki dan keadaan  debitor supaya bisa melakukan perlindungan dini
terhadap aktiva perusahaan.

 Hubungan yang tidak harmonis dengan kreditur juga bisa berakibat fatal
terhadap kelangsungan hidup perusahaan. Apalagi dalam undang-undang no.4
tahun 1998, kreditor bisa memailitkan perusahaan. Untuk mengantisipasi hal
tersebut, perusahaan harus bisa mengelola hutangnya dengan baik dan juga
membina hubungan baik dengan kreditor.

 Persaingan bisnis yang semakin ketat menuntut perusahaan agar


selalu memperbaiki diri sehingga bisa bersaing dengan perusahaan lain dalam
memenuhi kebutuhan pelanggan. Semakin ketatnya persaingan menuntut
perusahaan agar selalu memperbaiki produk yang dihasilkan, memberikan
nilai tambah yang lebih baik bagi pelanggan.
 Kondisi perekonomian secara global juga harus selalu diantisipasi
oleh   perusahaan. Dengan semakin terpadunya perekonomian dengan Negara-
negara lain, perkembangan perekonomian global juga harus diantisipasi oleh
perusahaan.

PENYELESAIAN KEGAGALAN PERUSAHAAN

Penyelesaian Sukarela (Voluntary Settlements)


a.          Extensions (perpanjangan).
 Menunda saat jatuh tempo kredit yang diberikan kepada perusahaan
b.         Composition
            Para kreditur atau investor bersedia menerima pembayaran sebagian
tagihannya, dan merelakan sebagian  yang lainnya tidak terbayar

c.          Liquidation by voluntary aggreement


            Para kreditur secara bersama memutuskan meminta likuidasi perusahaan
secara informal.

Penyelesaian Lewat Pengadilan (Settlements  Involving Letigation)

Liquidation (likuidasi)
            Apabila kondisi keuangan perusahaan sudah tidak bisa diperbaiki lagi maka
likuidasi  merupakan satu-satunya alternatif penyelesaian.
            Pihak yang bisa mengajukan atau memintakan dilikuidasi atau kepailitan:
 ·         Debitur
 ·         Seorang atau lebih debitur
 ·         Jaksa

            Keputusan bangkrut  ditetapkan oleh pengadilan (pengadilan niaga).


          Penjualan asset perusahaan yang sudah bangkrut biasanya dilakukan
dengan cara lelang dan hasilnya dibagikan kepada para kreditur setelah
dikurangi dengan biaya-biaya kepailitan.Pembagian hasil likuidasi kepada
kreditur dilakukan berdasarkan prosentase tertentu secara pro-rata.

REORGANISASI PERUSAHAAN

      Reorganisasi adalah suatu upaya untuk menjaga perusahaan tetap hidup


dengan mengubah struktur modalnya (pemodelan ulang struktur modal).
Dalam situasi ekonomi dan bisnis yang tidak  menggembirakan perusahaan
sering terpaksa harus bertahan dengan apa yang telah ada. Reorganisasi dalam
aspek financial dilakukan untuk memperkecil beban finansial yang tetap
sifatnya.
Langkah-langkah reorganisasi:
a)        Menentukan nilai perusahaan
            Penilaian yang sering digunakan, dan yang termasuk sederhana, adalah
menghitung nilai perusahaan berdasarkan tingkat kapitalisasi.
b)        Menentukan struktur modal yang baru
            Struktur modal tersebut bertujuan mengurangi beban tetap (bunga)
agar perusahaan bisa beroperasi dengan lebih fleksibel. Untuk mengurangi
beban tetap tersebut, total hutang biasanya akan dikurangi. Jika tidak ada lagi
harapan bahwa operasi perusahaan akan berhasil, maka likuidasi merupakan
alternatif satu-satunya yang mungkin dilakukan oleh perusahaan.

Reorganisasi dilakukan dengan cara :


a)      Melakukan penghematan biaya. Pengeluaran – pengeluaran yang tidak perlu,
ditunda  atau dibatalkan.
b)      Menjual aktiva-aktiva yang tidak diperlukan.
c)      Divisi(unit bisnis) yang tidak menguntungkan dihilangkan atau digabung.
d)     Menunda rencana ekspansi sampai situasi dinilai telah menguntungkan.
e)    Memanfaatkan kas yang ada, tidak menambah hutang(kalau dapat dikurangi darih
asil penjualan aktiva yang tidak
perlu), dan menjaga likuidasi. Dalam jangka pendek mungkin sekali
profitabilitas dikorbankan (profitabilitas terpaksa negatif).

Jenis-jenis reorganisasi

Reorganisasi dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu: 


a        Reorganisasi portofolio/asset.
        Reorganisasi portofolio merupakan kegiatan penyusunan portofolio perusahaan
supaya kinerja perusahaan menjadi semakin baik. Yang termasuk ke dalam portofolio
perusahaan adalah setiap aset, lini bisnis, divisi, unit usaha atau SBU (Strategic
Business Unit), maupun anak perusahaan. 

b.         Reorganisasi modal atau keuangan.


     Reorganisasi modal atau keuangan adalah penyusunan ulang komposisi modal
perusahaan supaya kinerja keuangan menjadi lebih sehat. Kesehatan perusahaan dapat
diukur berdasarkan rasio kesehatan yang antara lain: tingkat efisiensi (efficiency
ratio), tingkat efektifitas (effectiveness ratio), profitabilitas (profitability ratio), tingkat
likuiditas (liquidity ratio), tingkat perputaran aset (asset turn over), leverage ratio dan
market ratio. Selain itu  tingkat kesehatan dapat dilihat dari profil risiko tingkat
pengembalian ( risk return profile).
c.                   Reorganisasi manajemen/organisasi.
            Reorganisasi  manajemen dan organisasi merupakan penyusunan ulang
komposisi manajemen, struktur organisasi, pembagian kerja, sistem operasional, dan
hal-hal lain yang berkaitan dengan masalah managerial dan organisasi.
            Pada dasarnya setiap perusahaan dapat menerapkan salah satu
jenis reorganisasi pada satu saat namun bisa juga melakukan reorganisasi secara
keseluruhan karena aktifitas reorganisasi saling terkait. Pada umumnya sebelum
melakukan reorganisasi, manajemen perusahaan perlu melakukan penilaian secara
komprehensip atas semua permasalahan yang dihadapi perusahaan, langkah tersebut
umum disebut sebagai due diligence atau penilaian uji tuntas perusahaan. Hasil
penilaian ini sangat berguna untuk melakukan langkah reorganisasi yang perlu
dilakukan berdasar skala prioritasnya.

Alasan perusahaan melakukan reorganisasi. 

      Masalah Hukum/desentralisasi
        Undang-undang no.22/1999 dan no.25/1999 telah mendorong korporasi untuk
mengkaji ulang cara kerja dan mengevaluasi hubungan kantor pusat, dengan anak-
anak perusahaan yang menyebar di seluruh pelosok tanah air. Keinginan Pemerintah
Daerah untuk ikut menikmati hasil dari perusahaan-perusahaan yang ada di daerah
masing-masing menuntut perusahaan untuk mengkaji ulang seberapa jauh wewenang
perlu diberikan kepada pimpinan anak-anak perusahaan supaya bisa memutuskan
sendiri bila ada masalah-masalah hukum di daerah.

      Masalah Hukum/monopoli
         Konsumen dimanjakan dengan semakin banyaknya produsen. Apalagi dalam era
perdagangan bebas  produsen dari manapun boleh ke Indonesia. Hal ini menuntut
perusahaan untuk memenuhi tuntutan konsumen yang antara lain menyangkut
kenyamanan (convenience), kecepatan pelayanan (speed), ketersediaan produk
(conformity), dan nilai tambah yang dirasakan oleh konsumen (added value).
Tuntutan tersebut bisa dipenuhi bila perusahaan paling tidak mengubah cara kerja,
pembagian tugas, dan sistem dalam perusahaan supaya mendukung pemenuhan
tuntutan tersebut.

       Hubungan holding-anak perusahaan


            Korporasi yang masih kecil dapat menerapkan operating holding system,
dimana induk dapat terjun ke dalam keputusan-keputusan operasional anak
perusahaan. Semakin besar ukuran korporasi, holding perlu bergeser dan berlaku
sebagai supporting holding, yang hanya mengambil keputusan-keputusan penting
dalam rangka mendukung anak-anak perusahaan supaya berkinerja baik. Semakin
besar ukuran korporasi, induk harus rela bertindak sebagai investment holding, yang
tidak ikut dalam aktifitas tetapi semata-mata bertindak sebagai pemilik  anak-anak
perusahaan, menyuntik ekuitas dan pinjaman, dan pada akhir tahun meminta anak-
anak perusahaan mempertanggungjawabkan hasil kerjanya dan menyetor dividen.

        Masalah Serikat Pekerja


            Era keterbukaan yang diikuti dengan munculnya undang-undang ketenaga
kerjaan yang terus mengalami perubahan mendorong para buruh untuk semakin
berani menyuarakan kepentingan mereka.

        Perbaikan image korporasi


            Korporasi sering mengganti logo perusahaan dalam rangka menciptakan
image baru, atau memperbaiki image yang selama ini melekat pada stakeholders
korporasi. Sebagai contoh, beberapa tahun lalu, PT Garuda Indonesia mengganti logo
perusahaan supaya image korporasi mengalami perubahan.

        Fleksibilitas Manajemen
          Manajemen seringkali merestrukturisasi diri supaya cara kerja lebih lincah,
pengambilan keputusan lebih cepat, perbaikan bisa dilakukan lebih tepat
guna. Reorganisasi ini biasanya berkaitan dengan perubahan job description,
kewenangan tiap tingkatan manajemen untuk memutuskan pengeluaran, kewenangan
dalam mengelola sumber daya (temasuk SDM), dan bentuk organisasi. PT Kimia
Farma melakukan reorganisasi perusahaan dengan memisah unit apotik supaya
manajemen menjadi semakin lincah dan fokus beroperasi.

        Pergeseran kepemilikan
            Pendiri korporasi biasanya memutuskan untuk melakukan go public setelah si
pendiri menyatakan diri sudah tua, tidak sanggup lagi menjalankan korporasi seperti
dulu. Perubahan paling sederhana adalah mengalihkan sebagian kepemilikan kepada
anak-anaknya. Tapi cara ini seringkali tidak cukup.

            Akses modal yang lebih baik


            PT Indosat menjual sebagian sahamnya di Bursa Efek New York (NYSE)
dengan tujuan supaya akses modal menjadi lebih luas. Dengan demikian, perusahaan
tersebut tidak harus membanjiri BEJ dengan sahamnya setiap kali membutuhkan
modal. Sebagai dampak tindakan ini struktur kepemilikan otomatis berubah.
            Reorganisasi perusahaan sebetulnya tak harus menunggu perusahaan menurun,
namun dapat dilakukan setiap kali, agar perusahaan dapat bersaing dan tumbuh
berkembang. Dalam keadaan normal, perusahaan perlu melakukan pembenahan dan
perbaikan supaya dapat terus unggul dalam persaingan, atau paling tidak dapat
bertahan.
            Cara reorganisasi ditempuh apabila kesulitan keuangan perusahaan tersebut
diperkirakan masih bisa diperbaiki, karena prospek perusahaan diperkirakan masih
baik. Dengan kata lain, apabila kondisi perusahaan sudah tidak bisa diperbaiki, maka
likuidasi harus ditempuh.

Anda mungkin juga menyukai