TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Definisi
(Notoadmodjo, 2007).
13
14
hygiene
2.1.2.1. Pengetahuan
berbeda-beda.
yaitu:
tersebut.
16
lain.
2.1.2.2. Sikap
Allport (1935) dalam Wawan (2011) sikap adalah kondisi mental dan
d. Menerima (receiving)
e. Merespons (responsding)
f. Menghargai (valuing)
apa yang telah di yakini dan berani mengambil resiko bila ada
2.1.2.3. Motivasi
a. Pengertian motivasi
ekstrinsik :
19
c. Sumber motivasi
diperlukan dalam di rumah sakit antara lain wastafel, air bersih yang
cair antiseptik dan alkohol gliserin untuk hand rub, pengering cuci
tangan tersedia bentuk lap atau tisu sekali pakai dan tempat khusus
a. Pengertian Supervisi
b. Tujuan Supervisi
c. Manfaat Supervisi
harta, dan sarana) yang sia-sia akan dapat dicegah (Azwar 1996,
2.2.1. Definisi
dari ujung jari hingga siku dan lengan atas dengan cara tertentu sesuai
tangan adalah dengan mencuci tangan bersih dan mencuci tangan steril.
(Eni Kusyati,20116)
Pada tahun 1988 dan 1995, pedoman hand hygiene dan antisepsis
five moments for Hand hygiene (WHO, 2009). Hand hygiene adalah
pembersih yang sesuai dan dibilas dengan air mengalir dengan tujuan
isopropanol) yang digunakan dengan cara bilas (rinse) dan gosok (rub)
menggunakan antiseptik.
steril.
tangan.
Hand hygiene setelah kontak atau resiko kontak dengan cairan tubuh
Hand hygiene setelah menyentuh objek yang ada di sekitar pasien pada
Gambar 2.1
Five Moment Hand hygiene
Sumber: WHO (2009)
a. Bila tangan jelas terlihat kotor atau terkontaminasi oleh bahan yang
mengalir.
26
rutin.
b. Jangan rutin hand hygiene dengan sabun dan air segera sebelum atau
dengan pasien
a. Air mengalir
Sarana utama untuk cuci tangan adalah air mengalir dengan saluran
dipermukaan kulit.
b. Sabun antiseptik
terlepas dari permukaan kulit dan mudah terbawa oleh air. Jumlah
cuci tangan, namun sisi lain, sabun atau detergen dapat membuat
c. Larutan antiseptik
2. Efektivitas;
4. Pertumbuhan;
(2009) terdiri dari 6 langkah hand hygiene. Prinsip dari 6 langkah hand
(handwash).
detik.
berikut :
b. Punggung tangan; gosok punggung dan sela-sela jari sisi luar tangan
c. Sela-sela jari, gosok telapak tangan dan sela-sela jari sisi dalam
e. Putar; gosok ibu jari tangan kiri dan berputar dalam genggaman
f. Putar; rapatkan ujung jari tangan kanan dan gosokkan pada telapak
tangan kiri dengan cara memutar mutar terbalik arah jarum jam,
atau kain lap sekali pakai, mengeringkan kedua tangan dan menutup
kran dengan siku atau bekas kertas tisu yang masih di tangan.
2.3.1. Definisi
dirawa, pasien tidak memiliki gejala dan tidak dalam masa inkubasi.
dari kata nosos yang artinya penyakit, dan komeo yang artinya merawat.
3. Lingkungan
4. Pasien lain
Faktor ekstrinsik :
Petugas: dokter, perawat, dll
penderita lain
bangsal/likungan
peralatan/material medis
pengunjung/keluarga
makanan dan minuman
Penderita
Penyakit dasar
Faktor keperawatan : Faktor ekstrinsik INFEKSI NOSOKOMIAL
Lama hari perawatan
Umur, jenis kelamin
Menurunnya standar
Kondisi umum
Padatnya penderita Resiko terapi
Adanya penyakit lain
Bagan 2.1.
Faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses terjadinya infeksi nosokomial.
Sumber : Darmadi (2008)
bakteri, virus, ricketsia, jamur dan parasit. Ada tiga faktor pada agen
b. Reservoir
kulit, selaput lendir saluran napas atas, usus dan vagina merupakan
penularan yaitu
2. droplet,
3. airbone,
35
daya tahan tubuh yang cukup melawan agen infeksi serta mencegah
adalah umur, status gizi, status imunisasi, penyakit kronis, luka bakar
ras atau etnis tertentu, status ekonomi, gaya hidup, pekerjaan dan
heriditer.
yang didapat dari rumah sakit atau infeksi nosokomial apabila memiliki
sebelumnya;
dirawat di rumah sakit yang sama pada waktu yang lalu, serta belum
b. Penderita yang telah keluar dari rumah sakit dan kemudian timbul
terjadi karena luka tusuk jarum bekas pakai atau pajanan lainnya.
praktek keperawatan;
penggunakan isolasi;
ruangan.
Faktor predisposisi
Pengetahuan
Sikap
Keyakinan Faktor pendukung
Kepercayaan
Tradisi Sarana / fasilitas
Faktor pendorong Kebijakan
motivasi SOP Bagan 2.2. Kerangka Teori
Infeksi
supervisi kepala Menurut Teori Lawrence nosokomial (-)
ruangan Green (1980): Faktor Predisposing, Enabling dan Infeksi
Reinforcing yang Berhubungan dengan Kepatuhan nososkomial (+)
Perawat dalam Melakukan Hand Hygiene Sumber :
Notoatmodjo (2010) dan WHO (2009) HAND
KEPATUHAN
HYGIENE
Keterangan :
: Diteliti
6 langkah hand hygiene
: Tidak diteliti
Five moment