Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KEPERAWATAN KOMUNITAS I

KRITISI JURNAL

Dosen Pengampu : Ns. Kholishatul Qulbiyah S.Kep

Disusun Oleh : Kelompok 3

1. Ismi Nurapni 201813078


2. Maria G Sarbunan 201813081
3. Mayang Puspitasari 201813082
4. Meli Santi 201813084
5. Moh Dicky Irmansyah 201813085
6. Muh Syah Faril Gifari 201813086
7. Nur Andini 201813088
8. Nurul Huda Feriyanti 201813090
9. Prita Pratiwi 201813091
10. Rana Nisrina Yahya 201813092
11. Ratih Purwatih 201813093
12. Yulianti Febriani 201813109
13. Intan Sola Bangun Kumara 201713027

S1Keperawatan Tingkat 3B

STIKES WIJAYA HUSADA BOGOR

KEPERAWATAN

S1 KEPERAWATAN

TAHUN PELAJARAN 2020/2021


SCIENTIFIC MEETING

Tipe Materi / Artikel : Jurnal Ilmu Kehidupan Tropis


Informasi Sitasi
Pengarang : Nurul Hidayah, Iskandar, Zainal Abidin
Judul : Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) Terkait dengan Aedes Aegypti
Larva
Publikasi : Institut Ilmu Kesehatan Sari Mulia, Banjarmasin, Indonesia
Tahun : 2017 Vol : 7 No : 2 Halaman : 115 - 120
Tipe Studi : Riset
Desain Studi : Observasional Analitik dengan pendekatan case control
Metode Pengumpulan Data : Wawancara
Latar Belakang Penelitian :
Indonesia adalah salah satu negara Asia dengan insiden dan motalitas DBD
peningkatan dari tahun ke tahun. Virus ini di tularkan dari orang ke orang melalui
oleh Aedes aegypti penyakit ini telah menjadi masalah kesehatan masyarakat. Salah
satu provinsi di Indonesia, dengan peningkatan kasus DBD dan menjadi wabah pada
tahun 2015 adalah Kalimantan Selatan.

Kontrol DBD terutama tergantung pada kontrol Aedes aegypti karena belum ada
vaksin yang tersedia untuk pencegahan infeksi Dengue dan tidak ada pengobatan
khusus. Kontrol vektor yang paling efektif manejemen lingkungan yang meliputi
kegiatan perencanaan, perorganisasian, pelaksanaan dan pemantauan.

Tujuan Penelitian/ Pertanyaan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan jenis


sumber air dengan keberadaan larva dan faktor tambahan
Populasi :
a. Metode Sampling = Random Sampling
b. Kriteria Inklusi = Tidak ada
c. Kriteria Ekslusi = Tidak ada
d. Jumlah Responden = 260 responden
e. Lokasi Penelitian = 5 Desa di Kecamatan Martapura (Tanjung Rema Darat,
Sekumpul, Sungai Paring, Indrasari dan Tanjung Rema)
Profesi (bidang yang diteliti): Vektor (lingkungan), sumber air, wadah
Metode Penelitian Yang Digunakan : Metode Observasional yang bersifat analitik
dengan pendekatan case control
Hasil :
Hasil Dalam penelitian ini, hasil pengamatan menemukan bahwa dalam 260 wadah
air mandi rumah tangga, larva ditemukan di total 123 rumah tangga (47,3%). Di
antara rumah tangga di mana larva ditemukan, 72 rumah tangga (58,5%)
menggunakan air sumur dan semua desa yang diamati menunjukkan bahwa
keberadaan larva lebih umum pada jenis air sumur. Air sumur lebih disukai oleh
nyamuk sebagai tempat berkembang biak karena kualitas air sumur umumnya sangat
cocok untuk pengembangan larva nyamuk dan kepompong. Sebagian besar kualitas
air sumur relatif jernih, salinitas rendah, dan pH berada pada tingkat yang hampir
netral, yang berkisar dari pH 6,9 hingga 8,0 dan juga umumnya mengandung banyak
mikroba dan organisme mikroskopis lainnya sebagai sumber makanan utama bagi
larva. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Damanik yang
menyebutkan bahwa larva paling banyak ditemukan di air sumur (rata-rata 68,89
larva) dan hanya sedikit yang ditemukan di air keran (rata-rata 12,67 larva).

Pembahasan :
Menurut Adifian, kemampuan beradaptasi dari A. aegypti nyamuk untuk berkembang
biak di sumur air adalah 16,54% pada tahap larva dan 33,32% dalam tahap
kepompong. Ini karena air sumur mengandung parameter yang sesuai dan senyawa
organik untuk berkembang biak. Lebih sedikit larva ditemukan di air keran karena
telah melalui proses pengolahan air seperti ditambahkan klorin, tawas, atau bahan
kimia lainnya sehingga telur nyamuk tidak dapat berkembang. Kandungan klorin
dalam air ledeng diharapkan bisa menghilangkan keberadaan larva. Ini karena klorin
dapat membunuh mikroorganisme yang terkandung dalam air dan menyebabkan tidak
tersedianya makanan bagi larva. Tujuan dari klorinasi air adalah untuk
menghancurkan bakteri melalui germicidal chlorine. Penambahan klorin dalam air
juga dapat memengaruhi kandungan kualitas air seperti pH. Penambahan natrium
hipoklorit akan meningkatkan alkalinitas air sehingga pH akan lebih tinggi. Selain itu,
Kalsium Hipoklorit akan meningkatkan pH dan total kekerasan air.

Kesimpulan :
Kesimpulan dari jurnal Variabel dominan yang terkait dengan keberadaan larva
adalah frekuensi drainase wadah yang dikendalikan oleh jenis sumber air, warna
wadah dan lokasi wadah, sehingga disarankan untuk melakukan pembersihan wadah
secara rutin setidaknya sekali dalam seminggu dan penggunaannya. wadah tidak
boleh dalam karakteristik potensial untuk menjadi tempat berkembang biak nyamuk.
Seperti dalam wadah mandi air harus dalam warna terang dan ditempatkan di dekat
jendela atau tempat yang terkena sinar matahari langsung, dan diberi tutupnya
sehingga nyamuk tidak bisa masuk untuk berkembang biak.

Kelebihan Dan Kekurangan Penelitian


a. Kelebihan Penelitian
 Peneliti mampu memaparkan dengan jelas latar belakang dan tujuan dari
penelitian
 Peneliti mampu menjelaskan cara pencegahan tempat perkembang biak
nyamuk
b. Kekurangan Penelitian
 Peneliti tidak memaparkan kriteria inklusi
 Peneliti tidak memaparkan kriteria ekslusi
 Peneliti tidak menjelaskan apa dampak negatif apabila tidak dilakukan
pencegahan dengan baik
Pendapat mengenai jurnal :
Menurut kelompok kami, isi hasil pembahasan dari jurnal mudah dipahami dan
menambah wawasan bagi kelompok kami mengenai cara perkembang biakan nyamuk
di wadah.

Anda mungkin juga menyukai