KRITISI JURNAL
S1Keperawatan Tingkat 3B
KEPERAWATAN
S1 KEPERAWATAN
Kontrol DBD terutama tergantung pada kontrol Aedes aegypti karena belum ada
vaksin yang tersedia untuk pencegahan infeksi Dengue dan tidak ada pengobatan
khusus. Kontrol vektor yang paling efektif manejemen lingkungan yang meliputi
kegiatan perencanaan, perorganisasian, pelaksanaan dan pemantauan.
Pembahasan :
Menurut Adifian, kemampuan beradaptasi dari A. aegypti nyamuk untuk berkembang
biak di sumur air adalah 16,54% pada tahap larva dan 33,32% dalam tahap
kepompong. Ini karena air sumur mengandung parameter yang sesuai dan senyawa
organik untuk berkembang biak. Lebih sedikit larva ditemukan di air keran karena
telah melalui proses pengolahan air seperti ditambahkan klorin, tawas, atau bahan
kimia lainnya sehingga telur nyamuk tidak dapat berkembang. Kandungan klorin
dalam air ledeng diharapkan bisa menghilangkan keberadaan larva. Ini karena klorin
dapat membunuh mikroorganisme yang terkandung dalam air dan menyebabkan tidak
tersedianya makanan bagi larva. Tujuan dari klorinasi air adalah untuk
menghancurkan bakteri melalui germicidal chlorine. Penambahan klorin dalam air
juga dapat memengaruhi kandungan kualitas air seperti pH. Penambahan natrium
hipoklorit akan meningkatkan alkalinitas air sehingga pH akan lebih tinggi. Selain itu,
Kalsium Hipoklorit akan meningkatkan pH dan total kekerasan air.
Kesimpulan :
Kesimpulan dari jurnal Variabel dominan yang terkait dengan keberadaan larva
adalah frekuensi drainase wadah yang dikendalikan oleh jenis sumber air, warna
wadah dan lokasi wadah, sehingga disarankan untuk melakukan pembersihan wadah
secara rutin setidaknya sekali dalam seminggu dan penggunaannya. wadah tidak
boleh dalam karakteristik potensial untuk menjadi tempat berkembang biak nyamuk.
Seperti dalam wadah mandi air harus dalam warna terang dan ditempatkan di dekat
jendela atau tempat yang terkena sinar matahari langsung, dan diberi tutupnya
sehingga nyamuk tidak bisa masuk untuk berkembang biak.