Bab Ii PDF
Bab Ii PDF
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
1. Asfiksia Neonatorium
a. Konsep Dasar
segera bernafas secara spontan dan teratur setelah lahir (Ai yeyeh &
Lia, 2013:249).
dan teratur pada saat lahir atau beberapa saat setelah saat lahir yang
2013:296).
pernafasan secara spontan dan teratur pada saat bayi baru lahir atau
b. Klasifikasi Asfiksia
8
http://repository.unimus.ac.id
9
menjadi:
1) Vigorous baby
tindakan istimewa
2) Moderate asphyksia
3) Severe asphyksia
terdiri dari :
secara terkendali.
http://repository.unimus.ac.id
10
otot kurang baik atau baik, sianosis, refleks iritabilitas tidak ada
dengan dosis 2,4 ml/kg berat badan, dan cairan glukosa 40% 1-
http://repository.unimus.ac.id
11
e) Anemia berat
f) Cacat bawaan
g) Trauma
a) Kekurangan O2 :
dan panggul
(5) Pemberian obat bius terlalu banyak dan tidak tepat pada
waktunya
disfungsi uteri)
http://repository.unimus.ac.id
12
gangguan aliran pada tali pusat seperti : lilitan tali pusat, simpul
persalinan.
janin yang dapat berlanjut menjadi asfiksia bayi baru lahir, Beberapa
pada bayi baru lahir, diantaranya adalah faktor ibu, tali pusat dan
1) Faktor Ibu
http://repository.unimus.ac.id
13
TBC, HIV)
3) Faktor Bayi
d. Patofisiologi
http://repository.unimus.ac.id
14
parsial rendah.
alveoli.
http://repository.unimus.ac.id
15
menurun.
paru.
menyempit.
http://repository.unimus.ac.id
16
kemerahan.
arteriol berelaksasi.
arteriol pada organ seperti usus, ginjal, otot dan kulit, namun
http://repository.unimus.ac.id
17
kematian.
http://repository.unimus.ac.id
18
ini akan mempengaruhi fungsi sel tubuh dan bila tidak teratasi akan
berat, usaha bernafas tidak tampak dan bayi selanjutnya berada pada
tubuh terutama pada jantung dan hati akan berkurang. Pada tingkat
fungsi jantung.
http://repository.unimus.ac.id
19
c) Kejang
d) Penurunan kesadaran
teratur
e. Diagnosis
1) Denyut jantung janin : frekuensi normal ialah antara 120 dan 160
http://repository.unimus.ac.id
20
turunnya PH. Apabila PH itu turun sampai bawah 7,2 hal ini
berikut ini:
e) BBLR
3) Pemeriksaan penunjang
b) PaCO2 > 55 mm H2
http://repository.unimus.ac.id
21
c) pH < 7,30
f. Komplikasi
http://repository.unimus.ac.id
22
berbagai organ :
palsiserebralis
5) Hematologi : Dic
g. Penatalaksanaan
Asfiksia meliputi :
1) Tindakan Umum
2) Tindakan Khusus
a) Asfiksia Berat
http://repository.unimus.ac.id
23
b) Asfiksia Sedang/Ringan
h. Cara Resusitasi
http://repository.unimus.ac.id
24
Gambar 2.1
b) Alat penghisap
Gambar 2.2
http://repository.unimus.ac.id
25
Gambar 2.3
d) Oksigen
Gambar 2.4
e) Alat intubasi
Gambar 2.5
f) Obat-obatan
http://repository.unimus.ac.id
26
setiap persalinan.
Langkah-langkah resusitasi :
spontan :
mengurangi evaporasi.
http://repository.unimus.ac.id
27
hidung.
http://repository.unimus.ac.id
28
BB secara IV.
http://repository.unimus.ac.id
29
Ya
Air ketuban tanpa
mekonium? Perawatan rutin
Bernafas atau Jaga hangat
menangis? Bersihkan jalan
Tonus otot baik? nafas
Warna merah Keringkan
muda?
Cukup bulan?
Tidak
Jaga tetap hangat
Posisi, bersihkan jalan
nafas (bila perlu)
Karingkan, stimulasi,
reposisi
Beri O2 (bila perlu)
DJ <60 DJ ≥60
Lakukan ventilasi tekanan positif *
Lakukan kompresi dada
Hipovotemia
Asidosis metabolik
2.2 Bagan Bayi dengan Air ketuban bercampur mekonium
berat
Ya Tidak jernih
http://repository.unimus.ac.id
30
Tidak
2. Kegawatdaruratan
a. Definisi
http://repository.unimus.ac.id
31
1) Menghormati Pasien :
b) Dalam hal ini petugas juga harus memahami dan peka bahwa
2) Kelembutan :
http://repository.unimus.ac.id
32
sedikit mungkin.
3) Komunikatif :
penting.
4) Hak Pasien :
http://repository.unimus.ac.id
33
pasien.
5) Dukungan Keluarga
sebagainya.
keluarga pasien.
informasi.
http://repository.unimus.ac.id
34
berikut :
1) Sesak nafas
4) Malas minum
6) Kurang aktif
1) Sulit minum
3) Perut kembung
4) Periode apneu
6) Merintih
7) Perdarahan
8) Sangat kuning
http://repository.unimus.ac.id
35
(Prawirohardjo, 2010)
Segera setelah lahir letakkan bayi diatas kain bersih dan kering
di dekat ibu atau disebelah ibu) pastikan area tersebut bersih dan
sebagi berikut :
segera lakukan resusitasi bayi baru lahir (Ai yeyeh & Lia, 2013:6).
Skor 0 1 2
atau frekuensi
jantung
rangsangan)
http://repository.unimus.ac.id
36
1) Ikterus/Hiperbilirubinemia
Ikterus/Hiperbilirubinemia :
hiperbilirubinemia.
(6) Gejala ini dapat terjadi antara 25% - 50%, pada seluruh
prematur.
http://repository.unimus.ac.id
37
tubuh bayi.
tubuh.
http://repository.unimus.ac.id
38
indirek.
(4) Ikterus pada bayi baru lahir akan terjadi pada kasus
http://repository.unimus.ac.id
39
c) Klasifikasi
bilirubin 5,0 mg %.
9,0 mg %.
bilirubin 11,4 mg %.
mg %.
http://repository.unimus.ac.id
40
melindungi mata.
http://repository.unimus.ac.id
41
therapy).
Eka, 2013:321) .
2) Infeksi/Sepsis
tubuh sendiri.
bahkan kematian.
http://repository.unimus.ac.id
42
berat.
(1) Pengantar :
bervariasi.
http://repository.unimus.ac.id
43
c) Penyebab sepsis :
(1) Pengantar :
http://repository.unimus.ac.id
44
infeksi.
(d) Pada bayi baru lahir, sepsis terjadi bila bakteri masuk
kehamilan, persalinan.
persalinan).
http://repository.unimus.ac.id
45
tidaknya pneumonia.
meningitis.
http://repository.unimus.ac.id
46
BBL
Etiologi
Penilaian Awal :
1. Frekuensi Jantung
2. Tonus Otot
3. Pernafasan
4. Refleks
5. Warna Kulit
Penilaian Skor Penilaian Skor Penilaian Skor Penilaian Skor Penilaian Skor
Frekuensi Tonus Otot : Pernafasan : Refleks : Warna Kulit :
Jantung:
0: Lumpuh 0: Tidak ada 0: Tidak ada 0: Pucat
0: Tidak ada 1: Ekstremitas 1: Lemah,tidak 1: Sedikit 1: Badan merah,
1: ˂ 100 x/menit dalam fleksi teratur gerakan mimik ekstremitas biru
2: ˃ 100 x/menit sedikit 2: Menangis 2: Menangis, 2: Seluruh
2: Gerakan Aktif Kuat batuk atau tubuh kemerah-
bersin merahan
Sumber : Modifikasi Ai yeyeh & Lia (2013:7), Vidia & Pongki (2016:364)
http://repository.unimus.ac.id
47
2.4 Pathway
Asfiksia
Tindakan Umum :
Tindakan Khusus Asfiksia Berat : Tindakan Khusus Asfiksia Sedang : Tindakan Khusus Asfiksia Ringan :
Berikan 𝑂2 dengan tekanan positif Pasang Relkiek Pernafasan (Hisap Pasang Relkiek Pernafasan (Hisap
dan intermenten melalui pipa Lendir, rangsang nyeri ) Lendir, rangsang nyeri )
endotrakeal.
Message jantung dengan ibu jari Lakukan Pernafasan Kodok Lakukan Pernafasan Kodok
(menekan pertengahan sternum 80- (Frog Breathing) 1-2 menit (Frog Breathing) 1-2 menit
100 x/menit)
http://repository.unimus.ac.id
48
1. Pengertian
7 langkah yaitu :
adalah data yang relefan dengan situasi yang sedang ditinjau. Data
sedang ditinjau.
http://repository.unimus.ac.id
49
keluarga.
http://repository.unimus.ac.id
50
Contoh Kasus :
By. Ny. R PIIA0 lahir dirumah sakit, lahir spontan pukul 09.00
WIB, bayi tidak menangis kuat, warna kulit kebiruan, tonus otot
minggu.
Umur : 2 jam
Umur : 33 tahun
dst.
http://repository.unimus.ac.id
51
yang benar atas data-data yang dikumpulkan. Data dasar yang sudah
http://repository.unimus.ac.id
52
Contoh Kasus :
By. Ny. R PIIA0 lahir dirumah sakit, lahir spontan pukul 09.00
WIB, bayi tidak menangis kuat, warna kulit kebiruan, tonus otot
minggu.
http://repository.unimus.ac.id
53
potensial
Contoh Kasus :
By. Ny. R PIIA0 lahir dirumah sakit, lahir spontan pukul 09.00
WIB, bayi tidak menangis kuat, warna kulit kebiruan, tonus otot
minggu.
perlu bertindak segera demi keselamatan ibu dan bayi, beberapa data
http://repository.unimus.ac.id
54
Contoh Kasus :
By. Ny. R PIIA0 lahir dirumah sakit, lahir spontan pukul 09.00
WIB, bayi tidak menangis kuat, warna kulit kebiruan, tonus otot
minggu.
tubuh bayi.
bayi.
liter/menit.
http://repository.unimus.ac.id
55
sama disetujui oleh bidan maupun wanita itu agar efektif, karena
atau tidak. Oleh karena itu tugas dalam langkah ini termasuk
teoritis yang salah atau tidak memadai, atau data dasar yang tidak
http://repository.unimus.ac.id
56
Contoh Kasus :
By. Ny. R PIIA0 lahir dirumah sakit, lahir spontan pukul 09.00
WIB, bayi tidak menangis kuat, warna kulit kebiruan, tonus otot
minggu.
Perencanaan :
4) Pemasangan o2 .
http://repository.unimus.ac.id
57
atau sebagian dilakukan oleh bidan dan sebagian lagi oleh klien, atau
Contoh Kasus :
By. Ny. R PIIA0 lahir dirumah sakit, lahir spontan pukul 09.00
WIB, bayi tidak menangis kuat, warna kulit kebiruan, tonus otot
minggu.
Pelaksanaan :
4) Memasang o2 .
http://repository.unimus.ac.id
58
kering.
perlu mengulang kembali dari awal setiap asuhan yang tidak efektif
asuhan berikutnya.
Contoh kasus :
By. Ny. R PIIA0 lahir dirumah sakit, lahir spontan pukul 09.00
WIB, bayi tidak menangis kuat, warna kulit kebiruan, tonus otot
http://repository.unimus.ac.id
59
minggu.
Evaluasi :
4) o2 telah terpasang.
handuk.
2012:103).
http://repository.unimus.ac.id
60
a. Kewenangan Bidan
Praktik Bidan.
1) Pasal 9
berencana.
2) Pasal 11
http://repository.unimus.ac.id
61
merujuk;
perujukan;
pra sekolah;
Bidan.
dengan 1 bulan.
Pengetahuan Dasar
http://repository.unimus.ac.id
62
e. Tumbuh dan kembang yang normal pada bayi baru lahir selama 1
bulan.
g. Masalah yang lazim terjadi pada bayi baru lahir normal seperti :
h. Komplikasi yang lazim terjadi pada bayi baru lahir normal seperti :
sampai 1 bulan.
Ketrampilan Dasar :
e. Melakukan pemeriksaan fisik yang terfokus pada bayi baru lahir dan
http://repository.unimus.ac.id
63
hypoglicemi.
Ketrampilan Tambahan :
bayi.
kegawatdaruratan.
http://repository.unimus.ac.id
64
remaja putri, wanita pranikah, wanita selama masa hamil, bersalin dan nifas,
2012:103).
a. Tujuan
asfiksia neonatorum.
b. Pernyataan Standar
tepat.
http://repository.unimus.ac.id
65
c. Hasil
d. Prasyarat
resusitasi.
persalinan.
bersih dan aman bagi bayi baru lahir, seperti air bersih, sabun
http://repository.unimus.ac.id
66
jam.
e. Proses
Bidan harus :
lahir.
4) Segera setelah bayi lahir, nilai keadaan bayi, letakkan diperut ibu
http://repository.unimus.ac.id
67
bernafas cepat dan dangkal, pucat atau biru dan / atau lemas.
baik.
ditengadahkan.
http://repository.unimus.ac.id
68
hidung.
sungkup.
kali/menit.
(2) Periksa hidung dan mulut apakah ada darah, mucus atau
tekanan ventilasi.
http://repository.unimus.ac.id
69
spontan).
8) Kompresi Dada :
http://repository.unimus.ac.id
70
berbanding 1 ventilasi.
tulang rusuk bayi masih peka dan mudah patah, jantung dan
mendekap bayinya).
10) Perhatiakan warna kulit bayi, pernafasan, dan nadi bayi selama
2 jam. Ukur suhu tubuh bayi setiap jam hingga normal (36,5 C-
37,5 C).
http://repository.unimus.ac.id
71
paling tepat.
tanda sakit atau kejang, bayi harus segera dirujuk kerumah sakit
f. Riset Membuktikan :
otak hebat.
g. Tindakan :
1) Menepuk bokong
4) Mendilatasi sfingterani
5) Kompres dingin/panas
http://repository.unimus.ac.id
72
h. Akibat :
6) Hipotermi
i. Prinsip-prinsip resusitasi :
1) Airway/Saluran nafas
2) Breath/nafas
3) Circulation/sirkulasi
j. Ingat :
http://repository.unimus.ac.id
73
sesuai.
http://repository.unimus.ac.id