Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Sejak tahun 1986, standar praktik keperawatan komunitas ditulis dalam suatu
kerangka kerja proses keperawatan. Keperawatan kesehatan komunitas
diinterpretasikan secara luas untuk mencakup sub-bidang keahlian tentang kesehatan
masyarakat, kesehatan rumah, kesehatan kerja, sekolah keperawatan, dan praktisi
perawatan dalam bidang asuhan primer. Proses keperawatan digunakan untuk
mengkaji, merencanakan, mendiagnosis, mengintervensi, dan mengevaluasi individu,
keluarga dan komunitas. Kolaborasi dengan keluarga sangat ditekankan. Oleh karena
itu, praktik keperawatan kesehatan komunitas mengarahkan pelayanannya kepada
individu, keluarga dan kelompok meski tanggug jawab dominannya tetap pada
populasi secara keseluruhan.
Standar praktek keperawatan adalah acuan untuk praktik keperawatan yang
harus dicapai oleh seorang perawat dan dikembangkan untuk membantu perawat
melakukan validasi mutu dan mengembangkan keperawatan. Dan suatu pernyataan
yang menguraikan suatu kualitas yang diinginkan terhadap pelayanan keperawatan
yang diberikan untuk klien. Perawat sebagai profesi pelayanan kesehatan mempunyai
tanggung jawab utama yaitu melindungi masyarakat / publik, profesi keperawatan dan
praktisi perawat. Praktek keperawatan ditentukan dalam standar organisasi profesi dan
system pengaturan serta pengendaliannya melalui perundang – undangan keperawatan
(Nursing Act), dimanapun perawat itu bekerja. Penerimaan dan pengakuan
keperawatan sebagai pelayanan professional diberikan dengan perawat professional
sejak tahun 1983. Oleh karena itu kita sebagai perawat yang mengedepankan
profesionalitas harus mampu memenuhi standar praktek keperawatan yang telah di
tetapkan tersebut agar mampu memelihara interaksi antara perawat dengan klien dan
tenaga kesehatan lainnya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi standart praktek keperawatan komunitas?
2. Apa tujuan standar praktek keperawatan komunitas?
3. Apa dasar standar praktek keperawatan komuitas?
4. Apa sumber standar praktek keperawatan komuitas?
5. Apa macam-macam standar praktek keperawatan komunitas?

1
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui definisi standart praktek keperawatan komunitas
2. Untuk mengetahui tujuan standar praktek keperawatan komunitas
3. Untuk mengetahui dasar standar praktek keperawatan komuitas
4. Untuk mengetahui sumber standar praktek keperawatan komuitas
5. Untuk mengetahui macam-macam standar praktekkeperawatan komunitas

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Keperawatan Komunitas


Keperawatan komunitas adalah mencakup perawatan kesehatan keluarga
(Nurse Health Family) dan juga meliputi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat luas,
membantu masyarakat mengidentifikasi masalah kesehatan sendiri serta memecahkan
masalah kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan yang ada pada mereka sebelum
mereka meminta bantuan pada orang lain.
Keperawatan komunitas adalah keperawatan kesehatan masyarakat adalah
suatu upaya pelayanan keperawatan yang merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan yang dilaksanakan oleh perawat dengan mengikutsertakan team kesehatan
lainnya dan masyarakat untuk memperoleh tingkat kesehatan yang lebih tinggi dari
individu, keluarga dan masyarakat.
Keperawatan komunitas adalah seorang ahli kesehatan masyarakat, yang
membuat batasan sampai saat ini relevan, yakni public health atau kesehatan
masyarakat adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan
meningkatkan efisiensi hidup melalui upaya pengorganisasian masyarakat untuk :

1. Kelompok – kelompok masyarakat yang terkoordinir


2. Perbaikan kesehatan lingkungan
3. Mencegah dan memberantas penyakit menular
4. Memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat atau perseorangan
5. Dilaksanakan dengan mengkoordinasikan tenaga kesehatan dalam satu wadah
padaan pelayanan kesehatan masyarakat yang mampu menumbuhkan swadaya
masyarakat untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat secara optimal.

2.2 Tujuan Keperawatan Komunitas


Tujuan keperawatan adalah untuk pencegahan dan peningkatan kesehatan
masyarakat melalui upaya :
1. Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap individu, keluarga dan
kelompok dalam konteks komunitas.

3
2. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health general
community) dan mempertimbangkan bagaimana masalah atau isu kesehatan
masyarakat dapat mempengaruhi keluarga, individu dan kelompok.

Dan selanjutnya secara spesifik diharapkan individu, keluarga, kelompok dan


masyarakat mempunyai kemampuan untuk :

1. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami


2. Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah tersebut
3. Merumuskan serta memecahkan masalah
4. Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka alami
5. Mengevaluasi sejauh mana pemecahan maslah yang mereka hadapi yang akhirnya
dapat meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara mandiri (self
care).

2.3 Sasaran keperawatan komunitas

Seluruh masyarakat termasuk individu, keluarga dan kelompok baik yang


sehat maupun yang sakit khususnya mereka yang beresiko tinggi dalam masyarakat.

a. Individu

Individu adalah anggota keluarga sebagai kesatuan utuh dari aspek


biologi, psikologi, soaial dan spiritual. Maka peran perawat adalah membantu
agar individu dapat memenuhi kebutuhan dasarnya karena kelemahan fisik dan
mental yang dialami, keterbatasan pengetahuannya dan kurangnya kemampuan
menuju kemandirian.

b. Keluarga

Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas


kepala kepala keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal
dalam satu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau
adopsi. Antara keluarga satu dan yang lainya saling tergantung dan berinteraksi,
bila salah satu atau beberapa anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan
maka akan berpengaruh terhadap anggota yang lainya dan keluarga yang ada

4
disekitarnya. Dari permasalahan tersebut, maka keluarga merupakan fokus
pelayanan kesehatan yang strategis :

1. Keluarga sebagai lembaga yang perlu diperhitungkan

2. Keluarga mempunyai peran utama dalam pemeliharaan kesehatan seluruh


anggota keluarga

3. Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan

4. Keluarga sebagai tempat penggambilan keputusan dalam perawatan kesehatan

5. Keluarga merupakan perantara yang efektif dalam berbagai usaha – usaha


kesehatan masyarakat.

c. Kelompok khusus

Yaitu sekumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin,


umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan terhadap
masalah kesehatan antara lain :

1. Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan khusus sebagai akibat


perkembangan dan pertumbuhan seperti : ibu hamil, bayi baru lahir, anak
balita, anak usia sekolah dan usia lansia atau lanjut usia.

2. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan


bimbingan serta asuhan keperawatan, antara lain : kasus penyakit kelamin,
tuberculosis, AIDS, kusta dan lain-lain.

2.4 Dasar Hukum

Di Indonesia dasar hukum yang digunakan dalam praktik keperawatan adalah :

1. Undang-Undang No 23 th 1992 : tentang kesehatan :


a. Pasal 53 ayat 1 “Tenaga kesehatan berhak memperoleh perlindungan hukum
dalam melaksanakan tugas sesuai dengen profesinya”.

5
b. Pasal 53 ayat 2 & 4 “Tenaga kesehaan dalam melaksanakan tugasnya
berkewajiban unuk mematuhi standart profesi dan menghargai hak pasien”.
2. Peraturan Pemerintah No 32 th 1996
a. Pasal 21  Ayat 1 “Setiap tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnya
berkewajiban  untuk mematuhi standart profesi tenaga kesehatan.”
b. Pasal 22 Bagi tenaga kesehatan jenis tertentu dalam melakukan tugas
profesinya berkewajiban untuk :
1) Menghormati hak pasien
2) Menjaga kerahasiaan identitas dan kesehatan pribadi pasien
3) Memberikan informasi yang berkaitan dengan kondisi dan tindakan
yang akan dilakukan
4) Membina persetujuan terhadap tindakan yang akan dilakukan
5) Membuat dan memelihara rekam medis.
c. Pasal 24
Perlindungan hukum diberikan kepada tenga kesehatan yang  melakukan
tugasnya sesuai dengan standart profesi kesehatan.
3. SK Menkes No 647 Tahun 2000 : Tentang registrasi dan praktek keperawatan
Pasal 17 : ” Perawat dala melakukan praktek keperawatan harus sesuai dengan
kewenangan yang diberikan, berdasarkan pendidikan dan pengelaman serta dalam
memberikan pelayanan berkewajiban mematuhi standart profesi”.

2.5 Sumber Standar Praktik Keperawatan

1. Organisasi profesi PPNI


a. 1993 : Rancangan standart profesi keperawatan (lingkup praktik
keperawatan, standar pelayanan, standar praktik, standar pendidikan, dan
standaar pendidikan berlanjut).
b. 1999 : Standart Praktek Keperawatan Profesional
c. 2000 : Standart asuhan yang parallel dengan langkah-langkah proses
keperawaatan dan standart kenierja professional yang terkait dengan sikap,
tindakan, dan peran professional.
2. Undang-Undang / Keputusan Presiden (Kepres)/ Peraturan Pemerintah (PP)
a. UU No 23 th. 1992 tentang Kesehatan
b. Kepres No 56 th. 1995 tentang Majelis Disiplin Tenaga Kesehatan

6
c. PP No 32 th. 1996 Tentang Tenaga Kesehatan
d. UU No 8 th 1999 tentang Perlindungan Konsumen
3. Departemen Kesehatan RI ( SK. Menkes, SK Dirjen Yanmed )
4. Rumah sakit
Rumah Sakit menyusun standart asuhan keperawatan sebagai pedoman
pemberian askep utk 10 kasus terbanyak pd masing-masing jenis pelayanan.

2.6 Macam – macam Standar Keperawatan Profesional

1. Standar praktek keperawatan  menurut ANA :

a. Standar  I : Pengkajian

b. Standar II : Diagnosa keperawatan

c. Standar III : Identifikasi hasil

d. Standar IV : Perencanaan

e. Standar V : Implementasi

f. Standar VI : Evaluasi

g. Perawat mengidentifikasi dan pengumpulan data tentang status kesehatan klien.


h. Kriteria pengukuran :

i. 1.      Prioritas pengumpulan data ditentukan oleh kondisi atau kebutuhan-


kebutuhan klien saat ini.

j. 2.      Data tetap dikumpulkan dengan tehnik-tehnik pengkajian yang sesuai .

k. 3.      Pengumpulan data melibatkan klien, orang-orang terdekat klien dan


petugas kesehatan..

l. 4.      Proses pengumpulan data bersifat sistematis dan berkesinambungan.

m. 5.      Data-data yang relevan didokumentasikan dalam bentuk yang mudah


didapatkan kembali.

7
Sesuai SK DPP PPNI No.3/DPP/SK1/1996, standar profesi keperawatan
terdiri atas standar pelayanan keperawatan, standar praktik keperawatan, standar
pendidikan keperawatan, dan standar pendidikan berkelanjutan.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sejak tahun 1986, standar praktik keperawatan komunitas ditulis dalam suatu
kerangka kerja proses keperawatan. Keperawatam kesehatan komunitas
diinterpretasikan secara luas untuk mencakup sub-bidang keahlian tentang kesehatan
masyarakat, kesehatan rumah, kesehatan kerja, sekolah keperawatan, dan praktisi
perawatan dalam bidang asuhan primer. Proses keperawatan digunakan untuk
mengkaji, merencanakan, mendiagnosis, mengintervensi, dan mengevaluasi individu,
keluarga dan komunitas.
3.2 Saran
Penulis menyarankan kepada pembaca supaya mempelajari dan menelaah
makalah ini sebagai referensi dalam belajar. Untuk teman-teman mahasiswa supaya
lebih giat dalam belajar.

9
DAFTAR PUSTAKA

Soekijdo Notoatmojo. (2008). Ilmu Keperawatan Masyarakat. Cetakan kedua. Jakarta :


PT Asdi Mahstya.
https://www.scribd.com/documen/354374317/standar-prakti-kep-komunitas-docx
diakses tanggal 13 oktober 2018 pukul 13.00 WIB

10

Anda mungkin juga menyukai