b. Komunikasi
Komunikasi memuat komponen-komponen sebagai berikut:
- Komunikator : penyampai pesan
- Komunikan : penerima pesan
- Pesan : segala sesuatu yang disampaikan komunikator
- Media : sarana untuk menyampaikan pesan
- Efek : perubahan yang terjadi pada komunikan setelah
mendapat pesan dari komunikator
Adanya komunikasi menimbulkan kontak sosial. Akan tetapi, adanya kontak
sosial belum tentu menimbulkan komunikasi. Interaksi sosial juga dapat
terjadi melalui komunikasi nonverbal. Setiap pihak menyadari keberadaan
pihak lain yang dapat menyebabkan perubahan perasaan.
3. Jenis-jenis Interaksi Sosial
1. Interaksi antar individu. Contoh: ketika kita sedang berbicara dengan orang
lain.
2. Interaksi individu dengan kelompok. Contoh: ketika guru sedang mengajar
muridnya.
3. Interaksi antar kelompok. Contoh: ketika tim sepakbola melawan tim
sepakbola laindalam suatu pertandingan bola.
Jika interaksi sosial terjadi berulang dengan pola yang sama dan bertahan
dalam waktu tertentu, maka akan mewujudkan hubunga sosial. Hubungan
sosial tersebut dapat menimbulkan terjadinya bentuk kerja sama atau dapat
juga berbentuk pertentangan/pertikaian.
b. Akomodasi
Tujuan akomodasi:
1) Mengurangi pertentangan antarindividu, individu-kelompok atau
antarkelompok sebagai akibat adanya perbedaan pendapat.
2) Mencegah meledaknya pertentangan untuk sementara waktu.
3) Memungkinkan terjadinya kerja sama antara kelompok-kelompok
sosial yg hidupnya terpisah sbg akibat faktor-faktor psikologis dan
kebudayaan.
4) Mengusahakan peleburan antara kelompok-kelompok sosial yang
terpisah.
Akomodasi mempunyai beberapa bentuk, antara lain:
- Koersi (coercion): bentuk akomodasi yang prosesnya melalui paksaan fisik
maupun psikologis. Dalam koersi, ada pihak yang lemah dan ada pihak
yang kuat.
- Kompromi (compromise): bentuk akomodasi yang terjadi karena pihak
yang bersengketa saling mengurangi tuntutannya agar tercapai
kesepakatan.
- Arbitrasi (arbitration): akomodasi dengan menggunakan jasa pihak ketiga
karena pihak yang bersengketa tidak mampu menyelesaikan
persengketaan. Pihak ketiga ini ditunjuk oleh yang bersengketa atau pihak
yang berwenang.
- Mediasi (mediation): hampir mirip dengan arbitrasi, hanya saja pihak
ketiganya netral dan tidak bisa memutuskan. Ia hanya bisa mengusahakan
jalan damai tapi tidak mempunyai wewenang untuk menyelesaikan
masalah.
- Konsiliasi (consiliation): usaha untuk mempertemukan keinginan-
keinginan dari pihak yang berselisih untuk mencapai mufakat.
- Adjudikasi: cara penyelesaian perkara lewat pengadilan.
- Toleransi: bentuk akomodasi tanpa persetujuan formal. Kadang kala
toleransi timbul secara tidak sadar dan spontan akibat reaksi alamiah
individu.
C. Asimilasi
➔upaya untuk mengurangi perbedaan antarindividu/kelompok untuk
menghasilkan suatu kesepakatan berdasarkan kepentingan dan tujuan
bersama.Asimilasi terjadi pada masyarakat yang berbeda kebudayaan
sehingga terbentuk kebudayaan baru dalam waktu lama.Asimilasi terjadi
setelah melalui tahap kerja sama dan akomodasi.
Syarat-syarat asimilasi:
1. Terdapat sejumlah kelompok yang punya kebudayaan berbeda.
2. Terjadi pergaulan antarindividu dan kelompok secara intensif dalam
waktu yang lama.
3. Kebudayaan masing-masing kelompok mengalami perubahan dan
penyesuaian diri.
Faktor-faktor yang mendukung terjadinya asimilasi:
1. Sikap menghargai dan menghormati orang lain dan kebudayaannya.
2. Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat.
3. Persamaan dalam unsur budaya secara universal.
4. Terjadinya perkawinan campur antarkelompok yang berbeda budaya.
5. Mempunyai musuh yang sama dan meyakini kekuatan masing-masing
untuk menghadapi musuh tersebut.
Faktor yang menjadi penghalang asimilasi:
1. Terisolasinya kehidupan suatu golongan tertentu.
2. Kurangnya pengetahuan tentang kebudayaan baru.
3. Adanya prasangkan buruk terhadap kebudayaan baru.
4. Adanya perbedaan ciri-ciri fisik, seperti tinggi badan, warna kulit, atau
warna rambut.
5. Adanya perasaan keterikatan yang sangat kuat terhadap kebudayaan
yang sudah ada.
d. Akulturasi
➔ hasil perpaduan dua kebudayaan berbeda yang membentuk suatu
kebudayaan baru dengan tidak menghilangkan ciri-ciri kebudayaan
masing-masing. Proses akulturasi berlangsung dalam waktu yang lama.
Secara tidak terencana maksudnya adalah institusi itu lahir secara bertahap
dalam kehidupan masyarakat, biasanya hal ini terjadi ketika masyarakat
dihadapkan pada masalah atau hal-hal yang berhubungan dengan
pemenuhan kebutuhan hidup yang sangat penting. Contohnya adalah
dalam kehidupan ekonomi , dimasa lalu , untuk memperoleh suatu barang
orang menggunakan system barter , namun karena dianggap sudah tidak
efisien dan menyulitkan , maka dibuatlah uang sebagai alat pembayaran
yang diakui masyarakat, hingga muncul lembaga ekonomi seperti bank dan
sebagainya.
Singkat kata bahwa fungsi pendidikan yang berkaitan dengan fungsi yang
nyata (manifest) adalah :
1. mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah
2. mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi
kepentaingan masyarakat.
3. melestarikan kebudayaan
4. menanamkan ketrampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi.