Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh:
16021156
TAHUN 2020/2021
I. KONSEP KARSINOMA MAMAE
A. PENGERTIAN
karsinoma mamae adalah kanker pada jaringan payudara (Irianto,
2015). Kanker payudara adalah tumor yng tumbuh didalam jaringan
payudara. Kanker ini bisa tumbuh didalam kelenjar susu, jaringan
lemakdan jaringan ikat payudara ( Pudiastuti, 2011).
Karsinoma mamae merupakan gangguan dalam pertumbuhan sel
normal mamae dimana sel abnormal timnul dari sel-sel normal,
berkembang biak dan menginfiltrasi jaringan limfe dan pembuluh darah.
(Nurarif &Kusuma, 2013 ).
Jenis-jenis kanker payudara
a. Karsinoma duktal ; 90 % penderita kanker payudara merupakan
karsinoma duktal, 25% -35 % penderita karsinoma duktal akan menderita
kanker invasive.
b. Karsinoma insitu ; kanker dini yang belum menyebar ,kanker ini masih
berada ditempatnya.
c. Karsinoma meduler ; kanker ini berasal dari kelenjar susu
d. Karsinoma tubuler ; kanker ini juga berasal dari kelenjar susu
e. Kanker invasif ; kanker ini menyebar dan merusak jaringan lainya. 80%
kanker payudara invasive adalah kanker duktal, 10 % kanker lobuler.
f. Karsinoma lobuler : terjadi setelah menopouse , 25-35 % penderita
karsinoma lobuler menderita kanker invasive.
B. PATOFISOLOGIS
Payudara mengalami tiga macam perubahan yang dipengaruhi
hormon. Perubahan pertama adalah mulai dari masa hidup anak melalui
pubertas, masa fertilitas, dsampai klimakterium dan menopouse. Sejak
pubertas pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang diproduksi
ovarium dan hipofisis, telah menyebabkan duktus berkembang dan
timbulnya asinus.
Perubahan kedua adalah perubahan sesuai dengan daur haid.
Sekitar hari ke 8 haid ,payudara jadi lebih besar dan pada beberapa hari
sebelum haid berikutnya terjadi perbesaran maksimal. Selama beberapa
hari menjelang haid, payudaramenjadi tegang dan nyeri sehingga
pemeriksaan fisik terutama palpasi tidak mungkin dilakukan.
Perubahan ketiga terjadi masa hamil dan menyusui. Pada
kehamilan payudara Menjadi besar karena epitel duktus lobus dan duktus
alveolus berproliferasi dan tumbuh duktus baru. Sekresi hormon prolaktin
dan hipofise anterior memicu. Air susu diproduksi oleh sel-sel alveolus,
mengisi asinus kemudian dikeluarkan melalui duktus ke puting susu.
Kanker payudara berasal dari jaringan epitelia dan paling sering
terjadi hiperflasia sel-sel dengan perkembangan sel-sel atipik. Sel-sel ini
berlanjut menjadi karsinoma insitu dan menginvasi stroma. Kanker
membutuhkan waktu 7 tahun untuk bertumbuh dari sebuah sel tunggal
sampai menjadi massa yang cukup besar untuk dapat teraba ( diameter 1
cm). Pada ukuran tersebut ,kira kira seperempat dari kanker payudara telah
bermetastasis.
Karsinoma payudara 95% merupakan karsinoma , berasal dari
epitel saluran dan kelenjar payudara. Karsinoma muncul sebagai akibat sel
sel yang abnormal terbentuk pada payudara dengan kecepatan tidak
terkontrol dan tidak beraturan.Sel tersebut merupakan hasil mutasi gen
dengan perubahan perubahan bentuk, ukuran maupun fungsinya. Mutasi
gen ini dipicu oleh keberadaan suatu benda asing yang masuk dalam tubuh
kita, diantara pengawet makanan, vetsin, radioaktif, oksidan atau
karsinognik yang dihasilkan oleh tubuh sendiri secara alamiah.
Pertumbuhan dimulai didalam duktus atau kelenjar lobulus yang disebut
karsinoma non invasif. Kemudian tumor menerobos keluar dinding duktus
atau kelenjar di daerah lobulus dan invasi ke dalam stroma , yang dikenal
dengan nama karsinoma invasif. Pada pertumbuhan selanjutnya tumor
meluas menuju fasia otot pektoralis atau daerah kulityang menimbulkan
perlengketan-perlengketan. Pada kondisi demikian tumor
dikategorikanstadium lanju inoperabel.
Sedangkan menurut Irianto (2015) ada tanda dan gejala yang khas
3. komplikasi
1. hormonal
2. Tamoksifen, obat ini bekerja langsung terhadap reseptor estrogen
yang terdapat pada sel kanker sehingga dapat mengecilkan kanker
30%
3. Goserelin, Sekitar 40% wanita premenopause dengan estrogen
reseptor positip atau yang dengan meta statik berespon terhadap
goserelin.
4. Kemoterapi, penggunaan obat anti kanker , melalui injeksi/ infus
ataupun oral.
II. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Riwayat
a) Riwayat penyakit sekarang
Proses terjadinya tanda dan gejala korsinoa mamae, penyebab
terjadinya korsinoa mamae, serta upaya yang telah dilakukan oleh
pasien untuk mengatasinya.
b) Riwayat penyakit dahulu
Kaji apakah terdapat faktor-faktor resiko terjadinya korsinoa mamae
seperti kebiasaan merokok, minum alkohol.
c) Riwayat penyakit keluarga
Kaji riwayat keluarga apakah juga ada yang mengalami korsinoa
mamae.
2. Pola Gordon
a) Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Tanyakan pendapat klien tentang kesehatan dan penyakit. Apakah
pasien langsung mencari pengoatan atau menunggu sampai penyakit
tersebut mengganggu aktivitas pasien. Apakah ada persepsi negatif
terhadap diri pasien dan kecenderungan untuk tidak mematuhi
prosedur pengobatan.
b) Pola nutrisi/metabolik
Makanan yang disukai apakah tinggi garam, lemak dan kolesterol,
kebiasaan minum kopi dan alkohol, keluhan mual, muntah, berat
badan obesitas.
c) Pola eliminasi
Adanya riwayat gangguan (susah bak, sering berkemih pada malam
hari).
d) Pola aktifitas dan latihan
Kaji kemampuan ADL pasien, apakah ada gangguan seperti
kelemahan, sesak napas saat aktivitas.
e) Pola istirahat tidur
Kaji adanya keluhan susah tidur dan kurang istirahat.
f) Pola kognitif-perseptual
Kaji adanya gangguan penglihatan, keluhan pusing atau nyeri kepala.
g) Pola persepsi konsep diri
Kaji adanya perasaan takut dan cemas akan penyakit yang dialami
pasien saat ini.
h) Pola hubungan peran
Lamanya perawatan, banyaknya biaya perawatan dan pengobatan
menyebabkan pasien mengalami kecemasan dan gangguan peran pada
keluarga (self esteem).
i) Pola seksualitas reproduksi
Kaji adanya gangguan seksualitas dan reproduksi pasien.
j) Pola mekanisme koping
Kaji apakah pasien mudah marah, tersinggung, dan kaji bagaimana
cara pasien mengatasi stres.
k) Pola nilai dan keyakinan
Kaji pola ibadah pasien sebelum dan selama sakit.
3. Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan umum
Kaji tingkat kesadaran, adanya perubahan tanda-tanda vital
(hipertensi).
b) Kepala dan leher
Kaji bentuk kepala, keadaan rambut, adakah pembesaran tiroid,
telinga berdenging, adakah gangguan pendengaran apakah penglihatan
kabur kaji apakah ada peningkatan JVP.
c) Dada
1. Paru-paru
Adakah sesak nafas, auskultasi suara napas tambahan yang
mengindikasikan adanya penumpukan cairan.
2. Jantung
Perfusi jaringan menurun, nadi perifer lemah atau berkurang,
takikardi/bradikardi, aritmia, kardiomegali.
d) Abdomen
Kaji adanya asites di area abdomen.
e) Genetalia
Kaji kebersihan genetalia.
f) Ekstremitas
Kaji adanya edema pada ekstremitas, kaji derajat pitting edema.
4. Pemeriksaan Penunjang (Diagnostik/Laboratorium)
Menurut Baradero, et al. (2008) diagnosis awal hipertensi ditentukan
berdasarkan hasil pemeriksaan tekanan darah yang dilakukan minimal
dua kali dalam waktu yang berbeda (misal dengan posisi duduk dan
berbaring). Selain itu, untuk mengetahui penyebab hipertensi dan luasnya
kerusakan organ-organ vital (ginjal, jantung, otak dan pembuluh-
pembuluh retina) akibat hipertensi maka diperlukan pemeriksaan
diagnostik seperti:
a) Pemeriksaan darah lengkap (hitung diferensial dan kimia serum).
b) Fungsi ginjal (nitrogen urea darah, kreatinin, urinalisis rutin).
c) Panel lipid intuk mengetahui adanya hiperlipidemia.
d) Elektrokardiogram (EKG), sinar-X toraks dan ekokardiogram untuk
mengetahui adanya pembesaran jantung dan hipertrofi ventrikel kiri.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut (D.0077)
2. Ansietas/cemas (D.0080)
C. PERENCANAAN KEPERAWATAN/INTERVENSI
KEPERAWATAN