Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

OLEH :
KELOMPOK 4 KELAS 3B

ANGGOTA KELOMPOK

Sofiyun Nadia (1130018021)


Destiana Nur Rachmawati (1130018023)
Lisa agus priyanti (1130018027)
Nurul Inayah (1130018028)
Putri Wulandari (1130018029)
Luluk Rachmawati (1130018030)

FASILITATOR :

Dewi Widiana Rahayu,M.Pd.

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, Yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dalam penyusunan makalah ini
dapat diselesaikan. Dalam penyusunan Makalah ini, penulis mengalami berbagai
kendala dan kesulitan, namun berkat Rahmat Allah SWT yang disertai kesabaran,
ketekunan, dan usaha serta bantuan dari berbagai pihak yang telah tulus ikhlas
baik fasilitas tenaga dan pikiran sehingga makalah yang berjudul “ILMU
SOSIAL BUDAYA DASAR” dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari


kesempurnaan. Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat konstruktif diharapkan,
demi terciptanya tujuanyang ingin dicapai. Atas bantuan dan kritikan seta saran
dari semua pihak, maka penulis mengucapkan terima kasih. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.

Surabaya, 16 Desember 2019

Penyusun
NILAI DAN MORAL SEBAGAI SUMBER BUDAYA DAN KEBUDAYAAN
A. Definisi
Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan
berguna bagi manusia. Nilai adalah prinsip umum tingkah laku abstrak yang
ada dalam alam pikiran anggota-anggota kelompok yang merupakan
komitmen yang positif dan standar untuk mempertimbangkan tindakan dan
tujuan tertentu. Fungsi nilai adalah sebagai pedoman, pendorong tingkah laku
manusia dalam hidup.
Etika (ethos) berasal dari baasa Yunani yang artinya adat kebiasaan. Etika
dan moral dibedakan dari kaidah istilah dan ajarannya. Istilah etika digunakan
untuk menyebut ilmu dan prinsip dasar penilaian baik buruknya peraku
manusia atau berisi tentang kajian ilmiah terhadap ajaran moral tersebut, yaitu
untuk memberi landasan kritis tentang mengapa orang dituntut untuk tidak
melanggar aturan-aturan masyarakat, seperti tidak mencuri, bersaksi palsu,
dan sebagainya, sedangkan istilah moral digunakan untuk menunjuk aturan
dan norma yang lebih konkret bagi penilaian baik-buruknya perilaku
manusia.
B. Macam- macam nilai dan moral
Ada dua jenis sumber etika atau moral, yaitu dari Tuhan Yang Maha Esa
(etika atau moral kodrat) dan dari manusia (etika atau moral budaya).
Kebudayaan paling sedikit memiliki tiga wujud, yaitu:
1. Keseluruhan ide, gagasan, nilai, norma, peraturan dan sebagainya.
2. Keseluruhan aktivitas kelakuan berpola dari manusia disebut sistem sosial.
3. Benda hasil karya manusia. 
        Budaya bersifat relatif artinya ada yang mendukung dan ada yang tidak
mendukung, sehingga dapat disimpulkan bahwa budaya atau tradisi tersebut
ada yang baik dan ada yang buruk. Berikut ini adalah macam-macam dari
moral dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
1. Moral Murni ialah Moral yang terdapat pada setiap manusia sebagai suatu
perwujudan pancaran ilahi. Moral murni disebut juga Hati Nurani.
2. Moral Terapan ialah Moral yang didapat dari berbagai ajaran filosofi,
agama, adat yang menguasai pemutaran manusia.
C. Ciri-Ciri Nilai dan Moral
Sebagai ciri khas yang membedakan suatu kelompok masyarakat di suatu
tempat dengan kelompok masyarakat lainnya maka nilai budaya memiliki
karaketeristik dibandingkan dengan yang lain. Antara lain;
1. Nilai budaya bukan merupakan bawaan dari lahir, melainkan sesuatu yang
perlu dipelajari
2. Nilai budaya bisa diwariskan dari satu orang ke orang lainnya, atau dari
suatu kelompok ke kelompok lainnya, bahkan bisa diwariskan pula antar
generasi manusia
3. Nilai budaya memiliki simbol yang menjadi ciri khas suatu budaya
4. Nilai yang bermakna dalam sifat budaya akan senantiasa dinamis,
sehingga akan terus berubah seiring berjalannya waktu
5. Nilai budaya bersifat selektif dan merepresentasikan perilaku manusia
secara terbatas
6. Berbagai unsur kebudayaan saling berkaitan dengan nilai budaya
7. Adanya anggapan bahwa nilai budaya sendiri memiliki kelebihan jika
dibandingkan dengan nilai budaya yang lain
Ada juga ciri- ciri nilai,sifat-sifat menurut bambang daroeso (1986) adalah
sebagai berikut:
a.  Nilai itu suatu realitas abstrak dan ada dalam kehidupan manusia misalnya
kejujuran.
b.  Nilai memiliki sifat normatif, artinya nilai mengandung harapan cita-cita, dan
suatu keharusan sehingga nilai memiliki sifat ideal.
c.  Niali berfungsi sebagai daya dorong atau motivator dan manusia adalah
pendukung nilai.
1.   Macam-macam Nilai
Dalam filsafat, nilai dibedakan dalam tiga macam, yaitu:
a. Nilai logika adalah nilai benar atau salah
b. Nilai estetika adalah nilai indah tidak indah
c.  Nilai etika/moral adalah nilai naik buruk
Notonegoro (dalam Kaelan, 2000) menyebutkan adanya 3 macam nilai:
a. Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi kehidupan jasmani
manusia atau kebutuhan ragawi manusia.
b. Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat
mengadakan kegitan atau aktivitas.
c. Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia
Nilai kerohanian meliputi:
A . Nilai kebenaran yang bersumber pada akal (rasio, budi, cipta) manusia.
b. Nilai keindahan atau nilai estetis yang bersumber pada unsure perasaan
(emotion) manusia.
c. Nilai kebaikan atau nilai moral yang bersumber pada unsure kehendak
(karsa, Will) manusia.
2.  Proses Terbentuknya Nilai, Etika, Moral, Norma, dan Hukum dalam
Masyarakat dan Negara
Proses terbentuknya nilai, etika, moral, norma, dan hukum merupakan
proses yang berjalan melalui suatu kebiasaan untuk berbuat baik, suatu
disposisi batin unuk berbuat baik yang tertanam karena dilatihkan, suatu kesiap
sediaan untuk bertindak secara baik, dan kualitas jiwa yang baik dalam
membantu kita untuk hidup secara benar.
Salah satu mekanisme yang dapat membentuk jati diri yang berkualitas
adalah keutamaan moral yang mencakup nilai, norma, dan etika.
3.   Dialektika Hukum dan Moral dalam Masyarakat dan Negara
Hukum dapat dikatakan adil atau tidak tergantung dari wilayah penilaian
moral. Hukum disebut adil bila secara moral memang adil.
Aturan hidup bersama yang dijadikan norma hukum, bilai dan etika dalam
masyarakat dijelaskan dengan melihat hubungan antara hukum itu sendiri
dengan moralitas. Hubungan tersebut berupa hukum yang terkandung norma-
norma moral, artinya bahwa hukum merupakan ungkapan moralitas sosial
masyarakat tertentu yang pelasanaannya dapat dituntut dan pelanggarannya
mendapatkan sanksi.
4.   Perwujudan Nilai, Etika, Moral, dan Norma dalam Kehidupan Masyarakat dan
Negara Perwujudan nilai-nilai, etika, moral, dan norma dalam keyakinan iman
bisa saja diterapkan sebagai hukum jika norma moral yang terkandung di
dalamnya bersifat universal. Etika, moral, norma , dan nilai sering menjadi
tuntunan dalam kehidupan masyarakat supaya kita dapat bertingkah laku
dengan baik.
5. Nilai di Antara Kualitas Primer dan Kualitas Sekunder
Kualitas primer, yaitu kualitas dasar yang tanpanya objek tidak dapat
menjadi ada, sama seperti kebutuhan primer yang harus ada sebagai syarat
hidup manusia, sedangkan kualitas sekunder merupakan kualitas yang
ditangkap oleh panca indra seperti warna, rasa, bau, dan sebagainya, jadi
kualitas sekunder sperti halnya kualitas sampingan yang memberikan nilai
lebih terhadap sesuatu yang dijadikan objek penilaian kualitasnya.
6.   Tuntunan dan Sanksi Moral,  Norma, Hukum dalam Masyarakat Bernegara
Etika keutamaan biasanya dikontraskan dengan etika kewajban atau etika
peraturan. Dalam etika kewajiban, tekanan diberikan kepada prinsip-prinsip
yang mendasari tindakan manusia.
Bagi penganut paham etika keutamaan, etika kewajiban cenderung jatuh pada
kualitas yang minimalis, artinya asal sudah melakukan kewajban maka sudah
berpuas diri, asal sudah memenuhi aturan maka sudah merasa menjalankan
kebaikan.
7. Keadilan, Ketertiban, dan Kesejahteraan Masyarakat sebagai Wujud
Masyarakat Bermoral dan Menaati Hukum
Aristoteles memberikan contoh keutamaan moral, yaitu:
a. Keberanian, yaitu orang dihindarkan dari sifat nekat dan pengecut.
b. Ugaari (prinsip secukupnya, kesederhanaan, empan papan ), yaitu orang
dihindarkan dari kelaparan dan kekenyangan.
c.  Keadilan.
8.   Nilai Moral sebagai Sumber Budaya dan Kebudayaan
  Ciri utama suatu masyarakat manusia adalah suatu kebudayan sebagai asil
berbagai karya, rasa, dan cipta manusia selaku makhluk berakal baik untuk
melindungi dirinya sendiri dari keganasan alam maupun dalam rangkaian
menaklukannya ataupun untuk menyelenggarakan hubungan hidup
bermasyarakat secara tertib dan utuh.
1)   Nilai Moral sebagai Sumber Budaya
Ada dua jenis sumber etika atau moral, yaitu dari Tuhan Yang Maha Esa (etika
atau moral kodrat) dan dari manusia (etika atau moral budaya). Kebudayaan
paling sedikit memiliki tiga wujud, yaitu:
1.  Keseluruhan ide, gagasan, nilai, norma, peraturan dan sebagainya.
2.  Keseluruhan aktivitas kelakuan berpola dari manusia disebut sistem sosial.
3.  Benda hasil karya manusia. 
        Budaya bersifat relatif artinya ada yang mendukung dan ada yang tidak
mendukung, sehingga dapat disimpulkan bahwa budaya atau tradisi tersebut
ada yang baik dan ada yang buruk.
2)    Nilai Moral sebagai Rujukan Nilai Budaya
   Etika adalah nilai-nilai berupa norma-norma moral yang menjadi pedoman
hidup bagi seseorang atau kelompok orang dalam berperilaku atau berbuat.
Etika dalam arti ini disebut sistem nilai budaya. Sistem nilai budaya
merupakan gambaran perilaku baik, benar, dan bermanfaat yang terdapat
dalam pikiran.
3)    Nilai Moral sebagai Nilai-nilai Luhur Budaya Bangsa
Nilai moral adalah nilai atau hasil perbuatan yang baik, sedangkan norma
moral adalah norma yang berisi cara bagaimana berbuat baik.
D. Nilai Moral
mcral adalah nilai naik buruk. Notonegoro (dalam kaelan, 2000 menyebutkan
adanya 3 macam nilai:
1. Nilai Material yaitu segala sesuatu yang berguna bagi kehidungan jasmani
manusia atau kebutuhan ragawi manusia
2. Nilai vital yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat
mengadakan kegiatan atau aktivitas.
3. Nilai kerohanian yatitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.
Nilai kerohanian meliputi:
a. Nilai kebenaran yang bersumber pada akal (rasio, budi, cipta) manusia
b. Nilai keindahan atau nilai estetis yang bersumber pada unsure perasaan
(emotion) manusia.
c. nilai moral yang bersumber pada unsure kehendak (karsa, Will) manusia.
E. Nilai diantara Kualitas Primer dan Kualitas Sekunder
Kualitas primer yaitu kualitas dasar yang tanpa objek tidak dapat menjadi
ada, sama seperti kebutuhan primer yang harus ada sebagai syarat hidup
manusia, sedangkan kuliatas sekunder merupakan kuliatas yang ditangkap oleh
panca indra.
seperti warna, rasa, bau, dan sebagainya, jadi kualitas sampingan yang
memberikan nilai lebih terhadap sesuatu yang dijadikan objek penilaian
kualitasnya.
F. Tuntunan dan Sanksi Moral, Norma Hukum dalam Masyarakat Bernegara
Etika keutamaan biasanya dikonstraskan dengan etika kewajiban atau etika
peraturan. Dalam etika kewajiban, tekanan diberikan kepada prinsip-prinsip
yang mendasari tindakan manusia.
Bagi penganut paham etika keutamaan, etika kewajiban cenderung jatuh
pada kualitas yang minimalis, artinya asal sudah berpuas diri, asal sudah
memnuhi aturan maka sudah merasa menjalankan kebaikan.
G. Keadilan, Ketertiban, dan Kesejahteraan Masyarakat sebagai Wujud
Masyarakat
Bermoral dan menaati hukum. Aristoteles memberikan contoh keutamaan
moral yaitu:
a. Kebenaran yaitu orang dihindarkan dari sifat nekat dan pengecut.
b. Ugaari (prinip secukupnya, kesederhanaan,empan papan), yait orang
dihindarkan dari kelaparandan kekenyangan
c. Keadilan
H. Nilai Moral sebagai Sumber Budaya dan Kebudayaan
Ciri utama suatu masyarakat manusia adalah suatu kebudayaan sebagi
hasil berbagai karya, rasa, dan cipta manusia selaku makhluk berakal baik
untuk melindungi dirinya sendiri dari kegansan alam maupun dalam rangkaian
mankhlukannya ataupun untuk menyelnggerakan hubungan hidup masyarakat
secara tertib dan utuh.
I. Nilai Moral sebagai Sumber Budaya
Ada dua jenis sumber moral yaitu dari Tuhan Yang Maha Esa (etika atau
moral kodrat) dan dari manusia (etika atau moral budaya). Kebudayaan paling
sedikit memiliki tiag wujud yaitu:
1. keseluruhan ide, gagasan, nilai norma, peraturan dan sebagainya.
2. keseluruhan aktivitas kelakuan berpola dari manusia disebut sistem sosial
3. benda hasil karya.
DAFTAR PUSTAKA

Rafiek,Muhammad. 2011. Ilmu Sosial Budaya Dasar.Yogyakarta:Pustaka Prisma.

Juanda, dkk. 2010. Bahan Ajar Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta : UNJ.

Ritzer, George. 2014. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta:


PT Raja Grafindo Perkasa.

Soerjasih, Indrijati. 2015. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulm 2013


Tahun 2015 SMA/MA Mata Pelajaran Antropologi. Jakarta: Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan Dan Kebudayaan Dan
Peminjaman Mutu Pendidikan, Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan.

Kaelan. 2010. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Penerbit Paradigma.

Anda mungkin juga menyukai