Anda di halaman 1dari 2

KASUS ASUHAN KEPERAWATAN JIWA II

Ibu V (45 tahun), dirawat di RS Jiwa sejak tanggal 25 Desember 2020, menurut adik Ibu V, Ibu V
dirumah mengurung diri dikamar sudah 1 bulan, dan pada 2 hari sebelum dibawah ke RS Jiwa ibu V
marah-marah, teriak-teriak, dan membanting semua barang yg ada di kamar nya, ibu V mengancam untuk
membunuh suaminya karena merasa suaminya sering menghianatinya.

Menurut adik Ibu V (Ibu Z) , dikeluarganya tidak ada yang mengalami gangguan jiwa seperti yang
dialami oleh Ibu V, Ibu Z mengatakan kalau suami Ibu V sering menyakiti ibu V, dan sering
mendapatkan perilaku yang tidak menyenangkan, suaminya sering memukul Ibu V.

Hasil pemeriksaan fisik didapatkan, tanda-tanda vital : TD 120 / 90 mmHg, Nadi : 80 x / menit, Suhu 37,5
derajat, Pernafasan : 20 x / menit.

Ibu V merupakan anak pertama dari 2 bersaudara, Ibu V mempunyai 3 orang anak yaitu An. R (15
tahun), An.N (8 tahun) dan An.C (4 tahun), kedua orang tua IBu V masih ada sedangkan nenek dan kakek
nya sudah meninggal, sedangkan suami Ibu V, Tn. L (50 tahun) merupakan anak pertama dari 3
bersaudara, bapak dari Tn.L sudah meninggal sejak 5 tahun yang lalu. Tidak ada riwata gangguan jiwa di
keluarga Ibu V.

Pada saat dilakukan pengkajian ibu V mengatakan dirinya merasa jelek, dan tidak cantik, ibu V merasa
malu jika harus berinteraksi dengan orang lain. Ibu V mengatakan dirinya seorang perempuan yang tidak
bahagia dalam hidupnya, dia merasa gagal sebagai seorang ibu karena tidak mampu menjadi ibu yang
baik bagi anak-anaknya.

Menurut ibu V, orang yang berarti dalam hidupnya adalah ibunya karena ibu nya yang paling menyayangi
Ibu V, ibu V dirumah tidak pernah mengikuti kegiatan social ataupun kegiatan yang diadakan di
lingkungan rumahnya, karena dirinya merasa minder merasa tidak cantik seperti ibu-ibu yang lain.

Kegiatan ibadah masih dilakukan oleh Ibu V seperti sholat 5 waktu yang tidak pernah ditinggalkan
selama dirawat di RS.

Penampilan ibu V tampak tidak rapi, terlihat lusuh, pembicaraannnya lambat dan mampu mulai
pembicaraan apabila ditanya oleh perawat.aktivitas motorik tampak lesu, Ibu V tampak terlihat sedih
dengan afek yang labil, saat menceritakan kalau dirinya tidak mampu berperan sebagai seorang ibu tiba-
tiba ibu V menangis dan kemudian tiba-tiba tertawa, interaksi selama wawancara ibu V tidak ada kontak
mata dan lebih sering menunduk.

Ibu V mengatakan waktu dirumah pernah mendengar suara-suara yang mengajak dirinya ngobrol dan
lebih sering didengar pada malam hari ketika ibu V menjelang tidur, dan sekarang Ibu V tidak pernah
mendengar suara-suara itu lagi. Ibu V tidak mengalami disorientasi waktu, tempat maupun orang.

Klien sering beralih perhatian dan tidak mampu konsentrasi.

Untuk kebutuhan persiapan pulang klien masih dibantu untuk makan, untuk memenuhi kebutuhan BAB /
BAK masih sering diingatkan untuk selalu mencuci tangan setelah BAB / BAK, kebutuhan mandi Ibu V
juga selalu diingatkan oleh perawat. Klien selalu tidur siang dari jam 20.00 – 05.00 WIB dan tidur siang
dari jam 14.00 – 17.00 WIB. Ibu V untuk minum obat belum mampu mandiri.

Ibu V mengatakan kalau sedang mempunyai masalah selalu dipendam sendiri dan jarang menyampaikan
kepada orang lain.

Tugas :

1. Masukkan data diatas kedalam format pengkajian keperawatan jiwa


2. Buat analisa data
3. Buat pohon masalah
4. Buat prioritas masalah
5. Buat intervensi keperawatannya

Anda mungkin juga menyukai