Anda di halaman 1dari 8

STUDI ANALISIS PEMILIHAN TEGANGAN OPTIMAL

UNTUK SALURAN TRANSMISI DAYA LISTRIK


Oleh :
Ir.Sulasno, Ir.Tejo Sukmadi,MT, A.Fauzi
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro 2006

Abstrak – Determining of the transmission voltage is represents very important factor in power
transmission. By optimal electrical power transmission which include the appropriate voltage, it will
be obtained the effective and efficient system. According to Alfred Still that the optimal value of power
transmission voltage could be determined with relationship between voltage with power is delivered
and the length of transmission line. But, in the real application determining of the optimal
transmission voltage is also influenced by the equipments cost factor, such as conductor cost.
This final assignment will determine the voltage of transmission line from an individual
generation, such as uses empirical equation of Alfred Still. Beside of that, it is also used the voltage
equation in which the losses and cost factor are not neglected.
In the calculation of the voltage that uses the equation with economic factor, the value of
transmission voltage is closer to the PLN and ANSI standard than technical equation, such as Alfred
Still equation. Alfred Still equation is used for determining the transmission voltage technically,
because it neglects the cost factor.

I. Pendahuluan handal dan ekonomis. Pemilihan tegangan


1.1. Latar Belakang transmisi dilakukan dengan memperhitungkan
Dalam penyaluran tenaga listrik untuk pula daya yang disalurkan, jarak penyaluran,
memperoleh nilai ekonomis dan teknis yang biaya untuk tegangan tertentu dan sistem
tinggi, maka penentuan tegangan saluran tegangan yang sesuai dengan standarisasi yang
transmisi yang optimal merupakan faktor yang berlaku. Selain itu, penentuan tegangan harus
sangat penting. Seiring dengan meningkatnya juga disesuaikan dengan standarisasi peralatan
biaya peralatan listrik tegangan tinggi dan yang ada.
kebutuhan akan optimalisasi penyaluran daya 1.2. Tujuan
listrik maka pemilihan tegangan transmisi Penyusunan tugas akhir ini bertujuan
yang optimal sangat dibutuhkan. Apabila untuk mendapatkan tegangan optimal pada
tegangan transmisi dinaikkan maka rugi-rugi saluran transmisi yang memperhitungkan
transmisi menurun dan daya guna (efisiensi) faktor teknis dan ekonomis pada penyaluran
penyaluran daya listrik akan meningkat. Akan daya listrik tertentu dengan menggunakan
tetapi dengan menaikkan tegangan transmisi rumus-rumus tegangan yang telah ditentukan
berarti akan meningkatkan isolasi dan biaya dalam tugas akhir ini, salah satunya adalah
peralatan. rumus empiris Alfred Still.
Pemilihan tegangan transmisi yang 1.3. Batasan Masalah
optimum dapat pula ditentukan dengan Yang dimaksud dengan pemilihan
menggunakan hubungan antara tegangan tegangan dalam tugas akhir ini adalah
dengan daya yang disalurkan dan panjang pemilihan tegangan transmisi yang optimal
saluran transmisi. Berdasarkan dua parameter dari pembangkit terpisah (pembangkit yang
tersebut Alfred Still menuliskan persamaan menyuplai satu pusat beban dan tidak
empiris untuk menentukan nilai tegangan. terhubung dengan jaringan interkoneksi)
Persamaan empiris ini merupakan salah satu menggunakan beberapa persamaan tegangan
latar belakang penulisan tugas akhir ini. dengan batasan masalah sebagai berikut :
Penggunaan penghantar yang kecil 1. Parameter biaya transmisi dinyatakan
dibatasi oleh kemampuan penyaluran arusnya, dalam US Dollar (1 USD = Rp10.000,00)
sedangkan pertimbangan ekonomis 2. Dalam tugas akhir ini tidak membahas
penghantar yang kecil berarti biaya investasi pondasi tower, design tower dan design
transmisi semakin rendah. Demikian juga isolator.
dengan sistem tegangan, semakin tinggi 3. Konduktor sejenis untuk satu kali
tegangan transmisi, maka rugi daya yang perhitungan tegangan.
disebabkan oleh tahanan semakin kecil. Akan 4. Faktor beban dan persentasi biaya
tetapi biaya investasi transmisi menjadi lebih pemeliharaan berdasarkan data statistik
besar karena membutuhkan isolator yang lebih PLN tahun 2004.
kuat. Oleh karena itu diperlukan optimasi 5. Variasi jenis konduktor yang digunakan,
untuk menentukan tegangan transmisi yang besar biaya spesifikasi transmisi dan
optimal agar diperoleh sistem transmisi yang variasi daya dalam tugas akhir ini
IP
berdasarkan referensi dari Supreme Cable IS IR

Manufacturing Corp (PT. SUCACO) dan Z


PLN-Enjiniring (PLN-E) Jakarta.
6. Standard yang menjadi acuan nilai VS Y/2 Y/2 VR
tegangan adalah SPLN-1 / 1995 dan
American National Standards Institute
(ANSI).
Gambar 2.3. Diagram pengganti saluran transmisi
II. Saluran Transmisi Daya Listrik menengah nominal π
2.1 Klasisfikasi Saluran Transmisi Hubungan tegangan dan arus:
Berdasarkan Panjang Saluran
a. Saluran Transmisi Pendek Y
Panjang saluran transmisi pendek kurang
VS = V R + I P Z ; I P = I R + V R
2
dari 80 km. Gambar 2.1 menunjukkan
diagram pengganti dari saluran transmisi ⎛ ZY ⎞
pendek. V S = ⎜1 + ⎟VR + ZI R (2.4)
IS R ⎝ 2 ⎠
IR
jX
Z
Y
I s = I P + VS Y ⎛ ZY ⎞
IS = IR +VR + ⎜1+ ⎟VR + ZIR
Y
AC VS VR ZL 2 2 ⎝ 2⎠ 2

⎛ ZY 2 ⎞ ⎛ ZY ⎞
I S = ⎜⎜ Y + ⎟⎟VR + ⎜1 + ⎟ I R (2.5)
Gambar 2.1. Diagram pengganti saluran transmisi ⎝ 4 ⎠ ⎝ 2 ⎠
pendek
c. Saluran Transmisi Panjang
Hubungan tegangan dan arus adalah:
VS = VR + ZI R (2.1)
IS = IR

b. Saluran Transmisi Menengah


Saluran transmisi menengah dapat
digambarkan dengan nominal T (bintang)
dan π (delta). Panjang saluran transmisi Gambar 2.4. Diagram pengganti saluran transmisi
menengah 80 km sampai dengan 250 km. panjang
IS IR

Z/2 Z/2 Hubungan tegangan dan arus :

VS Y VP VR VR = VS cosh ZY l − I S Zk sinh ZY l (2.6)

I R = I S cosh ZY l −VS Zk sinh ZY l (2.7)


Gambar 2.2. Diagram pengganti saluran transmisi 2.2 Klasifikasi Saluran Transmisi
menengah nominal T Berdasarkan Tegangan Kerja
Hubungan tegangan dan arus sebagai berikut:
Di Indonesia tegangan transmisi yang
Z Z
VS = V R + I R + IS digunakan adalah 70kV, 150 kV, 245kV,
2 2 275kV dan 500 kV. Di negara-negara maju,
⎛ Z⎞ terutama dalam bidang transmisi, seperti
I S = I RVPY = I R + ⎜VR + I R ⎟ Amerika, Rusia dan Canada, nilai tegangan
⎝ 2⎠ transmisi mencapai 1000 kV, maka di negara-
negara tersebut klasifikasi saluran transmisi
maka:
berdasarkan tegangannya adalah: tegangan
⎛ tinggi sampai dengan 138 kV, tegangan ekstra
⎛ ZY ⎞ Z 2Y ⎞
VS = ⎜1 + ⎟VR + ⎜⎜ Z + ⎟I R (2.2) tinggi (Extra High Voltage, antara 220 kV –
⎝ 2 ⎠ ⎝ 4 ⎟⎠ 765 kV dan tegangan ultra tinggi (Ultra High
Voltage) di atas 765 kV.
⎛ Z⎞
I S = YVR + ⎜1 + ⎟ I R (2.3)
⎝ 2⎠
Tabel 2.1. Standar tegangan transmisi PLN transmisi. Namun, tegangan saluran yang
semakin tinggi dapat mengakibatkan rugi
Kategori Rating Tegangan (kV)
korona.
Teg. tinggi di atas 35 kV – 245 kV
3.1 Penentuan tegangan berdasarkan daya
Teg. Ekstra di atas 245 – 765 kV
natural
Tinggi
Untuk kawat panjang:

Tabel 2.2. Standar tegangan transmisi ANSI VS = VR cosh γ l + Z k I R sinh γ l (3.1)

Kategori Rating Tegangan (kV) I S = I R cosh γ l + VR Z k sinh γ l (3.2)


Teg. tinggi Nominal Maksimum ⎡ V V cos δ VR 2 cos β l ⎤
VR VS sin δ
34.5 36.5 SR = j + j⎢ R S − ⎥
Z 0 sin β l ⎢⎣ Z 0 sin β l Z 0 sin β l ⎥
46 48.3 ⎦
69 72.5 V R V S sin δ (3.3)
PR =
115 121 Z 0 sin β l
161 169 Nilai maksimum PR diperoleh jika
230 342 VR = VS = V dan ujung beban ditutup
Teg. Ekstra 345 362
dengan tahanan yang sama dengan impedansi
Tinggi 400
surja dari saluran. Nilai V 2 Z 0 disebut daya
500 550
765 800 natural. Sehingga
2
Teg. Ultra V
Tinggi 1100 1200 PR = PN = (3.4)
Z0

2.2 Klasifikasi Saluran Transmisi V = Z 0 .PN (3.5)


Berdasarkan fungsi dalam operasi Besar impedansi untuk saluran udara adalah
mendekati nilai 400 Ohm, maka:
Berdasarkan fungsinya dalam operasi, saluran
transmisi sering diberi nama transmisi, sub- P N
transmisi dan distribusi. V =
2 ,5
(kV) (3.6)
2.3 Kawat Penghantar Dalam tugas akhir ini, persamaan 3.5 disebut
Kawat penghantar yang banyak digunakan sebagai Rumus 4.
pada saluran transmisi di Indonesia adalah 3.2 Penentuan tegangan menggunakan
penghantar aluminium yang terdiri dari persamaan empiris Alfred Still
berbagai jenis dengan kode sebagai berikut: Pemilihan tegangan transmisi yang
1)AAC (All Aluminium Conductor), yaitu optimum dapat pula ditentukan dengan
kawat penghantar yang seluruhnya menggunakan hubungan antara tegangan
terbuat dari aluminium. dengan daya yang disalurkan dan panjang
2)AAAC (All Aluminium Alloy Conductor), saluran transmisi. Berdasarkan kedua
yaitu kawat penghantar yang seluruhnya parameter tersebut, Alfred Still merumuskan:
terbuat dari campuran aluminium. P
3) ACSR (Aluminium Conductor Steel V = 5 ,5 l + (3.7)
Reinforced), yaitu kawat penghantar 100
aluminium berinti kawat baja. S (3.8)
V = 5 ,5 l +
4) ACAR (Aluminium Conductor Alloy 150
Reinforced), kawat penghantar
aluminium yag diperkuat dengan logam P dalam kW, S dalam kVA dan l dalam mile.
campuran. Untuk selanjutnya persamaan 3.7 disebut
Jenis penghantar yang digunakan dalam tugas sebagai Rumus Alfred Still A dan persamaan
kahir ini diantaranya DOVE (ACSR; 3.8 disebut sebagai Rumus Alfred Still B.
327.95mm2), ZEBRA (ACSR; 484.5mm2),
DRAKE (ACSR; 468.39mm2), GANNET 3.3 Analisis tekno-ekonomis
(ACSR; 392.77) dan ACSR (380/50; 431.5 3.3.1 Biaya investasi
mm2). Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
besarnya biaya investasi suatu saluran
III. Persamaan Tegangan transmisi, yaitu:
Secara teknis, untuk meningkatkan 1. Faktor biaya setempat yang besarnya tidak
efisiensi penyaluran daya listrik dapat tergantung pada besaran listrik, seperti upah
dilakukan dengan menaikkan tegangan kerja dan biaya pembebasan tanah. Pada
daerah yang kering dan gersang serta jauh K t = (k a + k i )K i + ∆P.te .b e + k m .K i
dari pemukiman, biaya pembebasan tanah
K t = (k a + k i + k m )K i + ∆P.t .b e
relatif kecil. Sebaliknya, untuk saluran e

transmisi yang melintasi daerah K t = (a + bV + cA)k t .l + ∆P.t e .b e (3.15)


pemukiman, biaya pembebasan tanah cukup
tinggi. Variasi biaya pembebasan tanah
k t = ka + ki + km
tidak tergantung pada tegangan kerja
saluran transmisi maupun luas penampang 3.3.3 Optimasi tegangan
penghantar, tetapi tergantung pada lokasi P2 ρl
lintasan saluran transmisi sehingga dalam Kt = (a + bV+ cA)k t .l + 2 2
. .te .be
analisis biaya transmisi dianggap sebagai V cos φ A
biaya tetap berdasarkan perkiraan biaya Biaya tahunan akan minimum terhadap
rata-rata pembebasan tanah perkilometer. tegangan jika:
Faktor ini dinyatakan dengan suatu dK t
= 0 , maka nilai tegangannya
konstanta a. dV
2. Faktor biaya yang besarnya tergantung pada menjadi:
tegangan kerja, dalam hal ini misalnya
isolator. Faktor ini dapat dinotasikan 2P 2 ρ .t e .b e
V = 3 . (3.16)
dengan bV, dimana b adalah suatu konstanta cos 2 φ A.b.k t
dan V adalah tegangan kerja saluran Dalam tugas akhir ini, persamaan 3.16 disebut
transmisi. sebagai Rumus 1.
3. Faktor biaya yang besarnya tergantung pada Untuk mendapatkan bentuk umum dapat
luas penampang konduktor. Faktor biaya ini dilakukan dengan pendekatan variabel
erat kaitannya dengan menara transmisi, ∆P dan A dalam bentuk η (efisienasi).
biaya pembuatan pondasi dan biaya
penarikan kawat. Faktor ini dapat P (1 − η ) dan P. ρ .l
∆P ≈ A ≈
dinotasikan dengan cA, dimana c adalah η V 2 (1 − η )
suatu konstanta dan A adalah luas pendekatan di atas disubstitusikan ke
penampang penghantar. persamaan 3.15, diperoleh:
Dari beberapa faktor biaya di atas dapat
P2 ρl
ditulis suatu bentuk persamaan matematis K t = (a + bV + cA )k t .l + 2 . .t e .b e
yang menyatakan hubungan fungsional antara V cos 2 φ A
biaya investasi transmisi spesifik (persatuan nilai tegangan pada saat biaya minimum
panjang) dengan variabel tegangan dan luas adalah:
penampang penghantar sebagai berikut: 2c ρ P l
= (3.17)
K s = a + bV + cA (3.9)
V 3
b (1 − η )
Biaya investasi total menjadi Dalam tugas akhir ini, persamaan 3.17 disebut
sebagai Rumus 2.
K i = ( a + bV + cA) l (3.10) A.T. Starr telah menjelaskan tentang
penentuan tegangan tekno-ekonomis dalam
3.3.2 Biaya Pengusahaan bukunya ”Generation, Transmission and
Jika te adalah waktu kerja efektif selama Utilization of Electrical Power”, sebagai
1 tahun (jam) dan be adalah biaya operasi pendekatan anggaplah sebuah sistem transmisi
untuk tenaga listrik per-kWH, maka biaya sepanjang l dan menyalurkan daya sebesar P.
rugi-rugi daya dapat ditulis Biaya transformer dan switchgear sebesar
K r = ∆P.t e .b e (3.11) (A+BV)P, dimana A dan B adalah konstan
Biaya pemeliharaan biasanya dikaitkan dan V adalah tegangan. Biaya isolator sebesar
dengan biaya investasi. Dalam persamaan (C+DV) l . Biaya konduktor sebanding
dapat ditulis: dengan l P/V, katakanlah E l P/V. Jadi biaya
K m = k m .K i (3.12) totalnya (Ktot) sebesar:

Ktot = ( A + BV)P + (C + DV)l + E


Biaya pengusahaan (Kp) = Kr + Km lP
(3.18)
K p = ∆ P.t e .b e + k m .K i (3.13) V
Biaya total tahunan Untuk biaya minimum, adalah
Kt = Ka + Kp (3.14)
dK tot dK tot lP
Ka= biaya investasi tahunan = (k a + k i )K i =0 = BP + Dl − E 2
dV dV V
dengan mensubstitusikan Ka dan Kp ke
persamaan (3.14) maka:
E .l . P Penentuan nilai tegangan transmisi dalam
V = (3.19) tugas akhir ini meliputi aplikasi perhitungan
(BP + Dl ) dan aplikasi penyimpanan. Dalam aplikasi
Dalam tugas akhir ini, persamaan 3.19 disebut perhitungan meliputi pengujian beberapa nilai
sebagai Rumus 3. parameter yang dibutuhkan oleh masing-
3.4 Korona masing persamaan tegangan terutama Rumus 1
Korona suatu proses konduksi gas di dan Rumus 2 yang memerlukan perhitungan
sekitar konduktor akibat terjadinya ionisasi sekunder, diantaranya pengujian nilai b, nilai
dari molekul udara di sekeliling konduktor c dan nilai te.
tersebut. Dalam aplikasi penyimpanan, program akan
Jika tegangan transmisi dinaikkan terus- menyimpan hasil perhitungan tegangan
menerus maka akan timbul cahaya dan suara termasuk nilai parameter-parameter yang telah
mendesis (hizzing) pada konduktor. Semakin dimasukkan. Berikut ditunjukkan contoh
tinggi tegangan yang diberikan cahaya yang perhitungan dan penyimpanan dengan Rumus
timbul semakin terang. Dalam keadaan udara 1.
lembab, korona menghasilkan asam nitrogen
(Nitrousacid) yang menyebabkan konduktor
berkarat.
Secara matematis rugi korona ditulis sebagai
barikut:
⎡ n

Pc = PFW + ⎢0,3606 V .J .r 2 . ln (1 + Kρ ) ∑ E 5 ⎥
⎣ 1 ⎦
1 + (n − 1 ) r R
E = V
⎛ 2h ⎞
nr ln ⎜ ⎟
⎜ ⎟
⎝ R (n r ' R ) 1 + (2 h s )
1 n 2

3.5 Diagram alir


Diagram alir utama dalam tugas akhir ini
ditunjukkan oleh Gambar 3.1.

Gambar 4.1 Tampilan perhitungan tegangan


dengan Rumus 1

Gambar 4.2 Tampilan aplikasi penyimpanan


dengan Rumus 1

Tabel 4.1 Hasil perhitungan tegangan rata-rata


dengan rumus 1
Gambar 3.1 Diagram alir utama Daya (MVA) Tegangan Hasil Perhitungan
Rata-Rata (kV)

IV. Analisis Penentuan Tegangan 1880 451.619


Transmisi Daya Listrik 2250 492.086
700 273.938 1880 822.678
500 176.441 2250 900
350 158.243 700 501.996
175 141.979 500 424.264
330 151.613 350 354.965
165 138.233 175 250.998
174 144.506 330 344.674
348 160.152 165 243.721
140 130.829 174 250.279
280 156.053 348 353.949
129 134.993 140 224.499
258 151.988 280 317.490
50 75.208 129 215.499
53 78.187 258 304.762
50 134.164
Tabel 4.2 Hasil perhitungan tegangan rata-rata 53 138.130
dengan rumus 2
Daya Panjang Saluran Tegangan Hasil Tabel 4.5 Hasil perhitungan tegangan dengan
(MVA) (km) Perhitungan rumus Alfred Still A
Rata-Rata (kV) Daya Panjang Tegangan
1880 1000 415.799 P (MVA) Saluran Hasil Perhitungan
2250 1000 455.962 ℓ (mil) (kV)
700 350 257.283 1880 621.5 728.444
500 225 176.706 2250 621.5 794.583
350 225 158.469 700 217.525 444.021
175 225 142.179 500 139.84 374.640
330 225 151.842 350 139.84 315.464
165 225 138.457 175 139.84 227.758
174 225 143.468 330 139.84 306.713
348 225 160.669 165 139.84 221.701
140 225 131.004 174 139.84 227.160
280 225 157.075 348 139.84 314.600
129 225 135.188 140 139.84 205.779
258 225 152.259 280 139.84 283.655
50 50 73.098 129 139.84 198.369
53 53 78.259 258 139.84 272.893
50 62.15 124.469
Tabel 4.3 Hasil perhitungan tegangan dengan 53 62.15 127.707
rumus 3
Daya Panjang Hasil Perhitungan Tabel 4.6 Hasil perhitungan tegangan dengan
(MVA) Saluran Tegangan (kV) rumus Alfred Still B
(mile) Daya Panjang Hasil Perhitungan
P (MVA) Saluranℓ (mil) Tegangan (kV)
1880 621.5 335.500 1880 621.5 630.819
2250 621.5 345.337 2250 621.5 687.423
700 217.525 200.550 700 217.525 384.378
500 139.84 163.500 500 139.84 324.134
350 139.84 153.760 350 139.84 273.520
175 139.84 130.639 175 139.84 198.801
330 139.84 151.996 330 139.84 266.045
165 139.84 128.491 165 139.84 193.662
174 139.84 130.430 174 139.84 198.293
348 139.84 153.591 348 139.84 272.782
140 139.84 122.404 140 139.84 180.176
280 139.84 146.850 280 139.84 246.367
129 139.84 119.338 129 139.84 173.911
258 139.84 144.175 258 139.84 237.192
50 62.15 76.121 50 62.15 109.377
53 62.15 77.586 53 62.15 112.108

Tabel 4.4 Hasil perhitungan tegangan dengan


rumus 4
Daya Tegangan Hasil Perhitungan
(MVA) ( kV)
Standard ANSI nilai tegangan
transmisinya adalah 345 kV.
V. Pernutup
Berdasarkan hasil analisis mengenai 5.2 Saran
penentuan tegangan transmisi di atas, dapat 1. Untuk mendapatkan kemudahan
diambil kesimpulan dan saran sebagai berikut: dalam penggantian peralatan yang
5.1. Kesimpulan existing sebaiknya penggunaan
1. Hasil penentuan tegangan dengan tegangan transmisi disesuaikan
persamaan empiris Alfred Still (tabel dengan SPLN yang diadop dari
4.9) berbeda cukup jauh dari standard Standard IEC (International
PLN (tabel 2.1 dan tabel 2.2) dan Electritechnical Commission) atau
menghendaki penerapan tegangan disesuaikan dengan Standard
yang lebih besar daripada tegangan internasional yang lain, misalnya
yang telah direncanakan oleh PLN- ANSI (American National Standards
Enjiniring (PLN-E). Institute).
2. Jika mengacu pada Standard ANSI, 2. Dalam sistem transmisi daya listrik
maka hasil penentuan tegangan yang sangat panjang memungkinkan
dengan persamaan empiris Alfred nilai tegangan sisi terima jauh lebih
Still masih termasuk yang diizinkan rendah dari sisi kirim karena
terutama pada perhitungan tegangan pengaruh impedansi saluran bersifat
ekstra tinggi. induktif yang cukup besar, maka
3. Persamaan empiris Alfred Still perlu dipasang kapasitor di sisi
digunakan untuk menentukan terima untuk memperbaiki tegangan.
tegangan transmisi secara teknis saja, Sebagai contoh, pada penyaluran
karena persamaan empiris ini tidak daya listrik 1880 MVA
memperhitungkan faktor biaya atau menggunakan konduktor berkas
ekonomis. ACSR (4×Dove 327.95 mm2), nilai
4. Pemilihan tegangan transmisi sangat tegangan sisi kirim 288,68 kV (VLN),
dipengaruhi oleh daya yang dengan menggunakan analisis saluran
disalurkan dan panjang saluran. transmisi panjang, nilai tegangan sisi
Semakin besar daya yang disalurkan terima 266.212 kV (VLN).
dan semakin panjang salurannya Dalam sistem transmisi daya listrik
maka dibutuhkan nilai tegangan yang sangat panjang, juga
transmisi yang semakin besar pula. memungkinkan nilai tegangan pada
5. Pengaruh rugi korona dalam saat berbeban lebih besar daripada
penyaluran daya listrik bertegangan beban nol karena pengaruh
ekstra tinggi (EHV) cukup signifikan. kapasitansi saluran yang cukup besar,
Dalam tugas akhir ini rugi korona maka perlu dipasang reaktor induktif
mencapai 1.35%, yaitu pada di sisi terima untuk mengkompensasi
penyaluran daya 1880 MVA pengaruh kapasitansi saluran
menggunakan penghantar GANNET tersebut.
(ACSR, 3×392.77 mm2). 3. Pengaruh stabilitas dan korona pada
6. Rumus yang dipilih untuk saluran transmisi tegangan tinggi
menentukan tegangan transmisi cukup signifikan, semakin tinggi nilai
adalah rumus 2, karena tegangan transmisinya maka
memperhitungkan faktor biaya dan pengaruh stabilitas dan korona
efisiensi saluran. Dengan semakin besar, maka disarankan ada
menggunakan rumus 2 ini, hasil perhitungan tersendiri tentang
perhitungan tegangan saluran stabilitas dan korona.
transmisi dari PLTU Tanjung Jati B
ke Ungaran adalah 233,74 kV (tabel
4.10). Apabila PLTU Tanjung Jati B
difungsikan sebagai pembangkit
terpisah, maka jika mengacu pada
SPLN (SPLN mengacu pada
Standard IEC 38; 1983) nilai
tegangan transmisi dari PLTU
Tanjung Jati B ke Ungaran adalah
275 kV, atau jika mengacu pada
Suralaya–Gandul, STTN, Jakarta,
1983.
[16] W.D.Stevensen,Jr, Analisis Sistem
DAFTAR PUSTAKA Tenaga Listrik, Edisi IV,
Erlangga, Jakarta, 1984.
[1] Das Begamudre Rakosh, Extra [17] Yuningtyastuti, “Korona dan
High Voltage AC Transmission Cuaca”, Transmisi Vol.2 No.1,
Engineering, Wiley Eastern 1999.
Limited, New Delhi, 1987. [18] ..…., Bare Conductor, PT
[2] Dass, H.K, Mathematics for Supreme Cable Manufacturing
Engineers, First Edition, S. Chad Corp., Jakarta.
& Company Ltd., New Delhi- [19] ..…., Overhead Conductors,
110055, 1997. Comparison of Conductor
[3] Dorf C Richard, The Electrical Materials, BICC.
Engineering Hand Book, Second [20] ..…., Curve Fitting,
Edition, CRC Press & IEEE Press, http://ft.uns.ac.id/ts/kul_ol/numeri
1997. k Februari 2006
[4] Halim Mohammad, Ir, MSIE & [21] ..….,Geografi,
OR, Manajemen, ITB, Bandung, http://maigo.sfc.keio.jp/id/about_I
1987. ndonesia.html, Mei 2006.
[5] Hutauruk T. S., Transmisi Daya
Listrik, Erlangga, Jakarta, 1985.
[6] Kadir Abdul, Prof, Ir, Pengantar **(^_^)**
Teknik Tenaga Listrik, PT.
Pustaka LP3S, Jakarta, 1993.
[7] Rusdiyanto Otong, Studi
Perencanaan Saluran Transmisi Akhmad Fauzi –
150 kV Cikande–Citra Habitat L2F001574, Pendidikan
Serang, Teknik Elektro SD sampai dengan SMU
Universitas Diponegoro, diselesaikan di
Semarang, 1994. Banyuwangi. Saat ini
[8] Saadat Hadi, Power System sedang menyeelesaikan
Analysis, WCB/ McGraw-Hill, pendidikan S1 Teknik
1999. Elektro Fakultas teknik
[9] Sulasno, Ir, Analisis Sistem Universitas Diponegoro Semarang dengan
Tenaga Listrik, Edisi II, Badan konsentrasi Ketenagaan.
Penerbit Universitas Diponegoro,
Semarang, 1993.
[10] Sulasno, Ir, Teknik dan Sistem Semarang, …… Juni 2006
Distribusi Tenaga Listrik, Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, Menyetujui,
Semarang, 2001.
Pembimbing I Pembimbing II
[11] Starr A. T., Generation,
Transmission and Utilization of
Electrical Power, Pitman, New
York, 1957.
[12] Tim, SPLN 1, PT. PLN (Persero) Ir. Sulasno Ir. Tejo Sukmadi,MT
Kantor Pusat, Jakarta, 1995. NIP 130871629 NIP 131764 876
[13] Tim, Statistik PLN 2004, PT. PLN
(Persero) Kantor Pusat, Jakarta,
2004.
[14] Tri Setyo, Studi Perhitungan
Kemampuan Daya Hantar Arus
Saluran Transmisi 500 kV
Bandung Selatan–Ungaran,
Teknik Elektro Universitas
Diponegoro, Semarang, 1990.
[15] Umar Zulkifli, Studi Pemilihan
Sistem Tegangan dan Jenis
Penghantar Transmisi EHV

Anda mungkin juga menyukai