Dosen Pengampu :
Dr.apt. Meiriza Djohari, M.Kes
Asisten :
Yulinda Anggraini, S.Farm
Yeni Suryaningsih Utami, S.Farm
UROBILINOGEN”
I. TUJUAN PRAKTIKUM
II. PRINSIP
sel RES dan sel-sel poligonal hati. Bilirubin yang terjadi tidak larut dalam
hepar maka pigmen tersebut berikatan dengan protein plasma terutama albumin.
Bilirubin yang berasal dari sel-sel RES dilepas kedalam peredaran darah untuk
dan harus dikeluarkan oleh tubuh. Sebagian besar bilirubin tersebut berasal dari
degradasi hemoglobin darah dan sebagian lagi dari hem bebas atau proses
inilah yang mengalami reduksi dan menjadi bilirubin bebas. Secara normal,
Bilirubin terkonjugasi (bilirubin direk) ini larut dalam air dan diekskresikan ke
dalam urin jika terjadi peningkatan kadar di serum. Bilirubin tak terkonjugasi
(bilirubin indirek) bersifat larut dalam lemak, sehingga tidak dapat diekskresikan
ke dalam urin.
Bilirubin adalah suatu pigmen empedu yang diproduksi oleh sel – sel
hepar bersama dengan garam empedu sebagai cairan empedu dalam urin
asam, yang menimbulkan warna biru atau ungu tua. Garam diazonium terdiri
dipakai adalah asam sulfo salisilat. Adanya bilirubin 0,05-1 mg/dl urin akan
memberikan hasil positif dan keadaan ini menunjukkan kelainan hati atau
saluran empedu. Hasil positif palsu dapat terjadi bila dalam urin terdapat
palsu dapat terjadi bila urin mengandung metabolit pyridium atau serenium.
glukoronidase dan pigmen yang bebas dari glukoronida direduksi oleh bakteri
empedu dihasilkan dari hasil perombakan sel darah merah. Getah ini ditampung
di dalam kantung empedu kemudian disalurkan ke usus 12 jari. Getah empedu
pada dasarnya terdiri atas dua komponen yaitu garam empedu dan zat warna
jari, sebagian menjadi sterkobilin, yaitu zat yang mewarnai feses dan beberapa
diserap kembali oleh darah dibuang melalui ginjal sehingga membuat warna
urobilin dalam urin karena itu adalah zat penting dalam metabolisme, produksi
saluran kemih. Normalnya, urin akan muncul sebagai baik urin berwarna kuning
muda atau. Kuning pada urin adalah dari keberadaan urobilin. Jika ada bahan
kimia lain dalam urin, penampilan urin bisa menggelapkan, atau dapat muncul
dalam kasus partikel mendung yang hadir, atau hanya orange urin dalam kasus
dehidrasi.
Urobilin adalah pigmen alami dalam urin yang menghasilkan warna kuning.
Empedu, yang sebagian besar dibentuk dari bilirubin terkonjugasi mencapai area
melalui aliran darah; di sini urobilinogen diproses ulang menjadi empedu, dan
dalam urine kira-kira 1-4 mg/24 jam. Ekskresi mencapai kadar puncak antara
jam 14.00 – 16.00, oleh karena itu dianjurkan pengambilan sampel dilakukan
Dalam urin segar tidak ada urobilin, zat itu baru akan terjadi oleh oksidasi
yodium sebagai larutan lugol untuk menjalankan oksidasi itu. Yang dipakai
untuk menyatakan urobilin ialah reagens Schlesinger, yaitu larutan zink asetat
atau zink klorida yang jenuh dalam alkohol 95 %.Indikasi atau indoksilsulfat
ikut bereaksi dengan reagens Wallace dan Diamond, tetapi tidak bereaksi dengan
reagens Schlesinger terhadap urobilin.Jika ada indikasi klinik atau bila tersangka
bahwa warna merah kuat pada reaksi terhadap urobilinogen disebabkan oleh
oksidasi berjalan lambat). Bilirubin yang dapat dijumpai dalam urine adalah
mudah difiltrasi oleh glomerulus dan diekskresikan ke dalam urine bila kadar
fungsi hati.
Pembentukan urobilin :
oleh enzym bakteri β-glukoronidase dan pigmen yang bebas dari glukoronida
direduksi oleh bakteri usus menjadi urobilinogen, suatu senyawa tetrapirol tak
portal dan dibawa ke ginjal kemudian dioksidasi menjadi urobilin yang memberi
warna kuning pada urine. Sebagian besar urobilinogen berada pada feses akan
kecoklatan.
Alat :
Tabung reaksi
Corong
Kertas saring
FeCl3
Triklorasetat
BaCl2
Urine
Zn (CH3COO)2
Alkohol 96%
I2
KI
Aquadest
Urine
Dimetilaminobenzaldehid
HCl 37%
Aquadest
Urine
V. CARA KERJA
A. Bilirubin
a. Metode Harrison
kertas saring
b. Metoda Hawkinson
B. Urobilin
C. Urobilinogen
VI. HASIL
VII. PEMBAHASAN
urobilin dan urobilinogen. Adapun tujuan dari praktukum ini adalah untuk
menggunakan urine strip. Adapun urine yang digunakan pada percobaan ini
dengan sulfat dalam urine membentuk endapan BaSO4 dan bilirubin menempel
bentuk dengan warna yang berbeda. Hasil yang diperoleh adalah negatif pada
semua kelompok. Karena pada saat dilakukkan analisa tidak terbentuk warna
kertas saring dikeringkan lalu dipotong dengan ukuran 41/2 inci. Lalu ditetesi
dengan urine dan setelah kering ditetesi dengan reagen fauchet. Hasil yang
diperoleh pada praktikum ini adalah menunjukkan hasil yang negatif. Hal ini
tersebut.
parameter yang terdapat pada urine strip tersebut. Hasil yang ditunjukkan pada
praktikum ini adalah hasil negatif atau tidak adanya kandungan bilirubin dalam
urine.
kompleks yang akan berpendar hijau. Pada percobaan ini didapatkan hasil
negatif semua kelompok, hal ini menunjukkan bahwa tidak adanya urobilin
didalam urine.
yang negatif. Artinya tidak terdapat urobilinogen didalam urine. Atau tidak
adanya terbentuk warna merah anggur jika di lakukan dengan menggunakan
reagen Ehrlich.
Kadar urobilinogen normal adalah 1-4 mg/24 jam. Jika didapati kadar
Lalu percobaan terakhir pada praktikum kali ini adalah pemeriksaan urine
adalah strip reagen berupa strip plastik tipis yang ditempeli kertas seluloid
yang mengandung bahan kimia tertentu sesuai jenis parameter yang akan
berbagai penyakit. Uji kimia yang tersedia pada reagen strip umumnya adalah
glukosa, protein, bilirubin, urobilinogen, pH, berat jenis, darah, keton, nitrit,
standar warna yang telah ditetapkan pada bagian botol ataupun tempat dari
kertas strip tersebut. Dalam hal itu, praktikan hanya tinggal membandingkan
hasil yang didapat. Dari hasil yang didapat pada tabel hasil yang telah
fungsi dari ginjal dan hati ataupun organ masih berfungsi dengan baik atau
warna kuning pada urine dan memberi warna coklat pada feses.
Adapun urine yang digunakan pada percobaan ini adalah urine sewaktu.
tersebut.
saring dikeringkan lalu dipotong dengan ukuran 41/2 inci. Lalu ditetesi
6. Hasil akhir yang didapat pemeriksaan bilirubin (warna hijau atau biru
7. Hasil yang didapat pada percobaan yang telah dilakukan didapat hasil
negatif (-) pada semua kelompok yang menandakan tidak ada kelainan
XII. LAMPIRAN