Anda di halaman 1dari 10

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/311981608

SISTEM LAYANAN KONSUMEN UNTUK USAHA SKALA KECIL DAN


MENENGAH (UKM) JASA PENCUCIAN DENGAN METODE BASIS DATA
TERDISTRIBUSI

Article · December 2016


DOI: 10.32897/infotronik.2016.1.1.5

CITATIONS READS

0 4,018

1 author:

Slamet Risnanto
Universitas Sangga Buana YPKP (USB)
10 PUBLICATIONS   8 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

E-Voting View project

All content following this page was uploaded by Slamet Risnanto on 30 December 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Jurnal Infotronik Volume 1, No. 1, Desember 2016 ISSN : 2548-1932

SISTEM LAYANAN KONSUMEN UNTUK USAHA SKALA KECIL DAN


MENENGAH (UKM) JASA PENCUCIAN DENGAN METODE BASIS
DATA TERDISTRIBUSI
Slamet Risnanto
Program Studi Teknik Informatika
Universitas Sangga Buana YPKP Bandung
Slamet.risnanto@usbypkp.ac.id

Abstrak

Penerapan teknologi Informasi di berbagai bidang kehidupan manusia khususnya dibidang usaha sudah
sangat penting diimplementasikan, Sistem layanan konsumen untuk usaha skala kecil dan menengah
(UKM) jasa pencucian (laundry) ini dapat dijadikan alat bantu yang strategis dalam usaha tersebut,
hampir semua jenis layanan jasa laundry pada umumnya bisa disuport oleh sistem layanan ini. Tahapan
analisis dan implementasi dilakukan dilakukan secara langsung di delapan usaha laundry dengan
berbagai level usaha dan jenis layanan sehingga memperkaya kehandalan, kelengkapan dan fasilitas
sistem
Untuk usaha laundry yang mempunyai banyak konter dan cabang diberbagai kota atau Negara, sistem
ini bisa mensuport hal tersebut dengan metode basis data terdistribusi, selama konter atau cabang
tersebut bisa koneksi internet sehingga level manajemen atau pemilik usaha bisa mengakes data dan
laporan dimanapun berada.

Kata kunci : layanan konsumen, laundry, data terdistribusi

jasa laundry untuk menerapkan teknologi


1. Pendahuluan informasi dan komunikasi dalam usahanya serta
mempermudah , meminimalisasi permasalahan
1.1. Latar Belakang yang ada dan meningkatkan efisiensi di segi
Usaha jasa pencucian atau lebih dikenal dengan waktu dan biaya sehinga menjadikan proses
istilah laundry semakin berkembang di berbagai pelayanan konsumen di usaha laundry skala
lokasi dikota-kota besar dan daerah, terutama kecil dan menengah dengan kualitas yang lebih
yang berdekatan dengan kampus [1], kos-kosan baik.
mahasiswa/mahasiswi dan perkatoran, 1.3. Ruang Lingkup
Menggunakan jasa laundry sudah menjadi gaya Secara garis besar, sistem layanan konsumen
hidup masyarakat saat ini dengan berbagai untuk usaha jasa pencucian untuk skala kecil
alasan, ingin serba praktis, karena kesibukan dan menengah dengan metode pendistribusian
baik sebagai mahasiswa maupun pekerja data sistem tersebar ini mencakup:
kantoran 1. Perancangan sistem sampai sistem yang
Seiring dengan perkembangan teknologi siap pakai
informasi dan komunikasi yang sangat pesat di 2. Aplikasi penerimaan dan pengambilan
kurun waktu sepuluh tahun terakhir ini akan barang cucian dengan variasi layanan
sangat membantu apabila wirausaha jasa seperti reguler, kiloan, cuci sendiri / self-
laundry ini dalam hal pengelolaan data transaksi service maupun korporat / hotel
dan lain menggunakan teknologi informasi dan 3. Pengiriman informasi melalui SMS
komunikasi sehingga dalam hal melayani kepada konsumen
konsumen dan pembuatan laporan akan 4. Berbagai Laporan
memperkecil kesalahan dan disisi waktu dan
sumber daya lebih efektif dan efisien 2. Tinjauan Pustaka

1.2. Tujuan 2.1. Sistem


Tujuan dari membangun sistem ini adalah Sistem adalah kumpulan/group dari sub
membantu usaha kecil dan menengah dibidang sistem/bagian/komponen apapun baik phisik

JURNAL INFOTRONIK 17
Jurnal Infotronik Volume 1, No. 1, Desember 2016 ISSN : 2548-1932

ataupun non phisik yang saling berhubungan di satu lokasi yang secara fisik berdekatan
satu sama lain dan bekerja sama secara (misal: dalam satu bangunan) atau terpisah oleh
harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu [2] jarak yang jauh dan terhubung melalui jaringan
, Sistem adalah kumpulan elemen yang saling internet. Penggunaan basis data terdistribusi
berinteraksi dalam suatu kesatuan untuk dapat dilakukan di server internet, intranet atau
menjalankan suatu proses pencapaian suatu ekstranet kantor, atau di jaringan perusahaan
tujuan utama [3], Sistem dapat di definisikan
dengan pendekatan prosedur dan dengan
pendekatan komponen, Sistem dan prosedur
merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Suatu sistem baru
bisa terbentuk bila di dalamnya terdapat
beberapa prosedur yang mengikutinya [4] .

2.2. Konsumen
Konsumen adalah seorang individu atau
kelompok yang membeli produk fisik ataupun
jasa dengan mempertimbangkan berbagai
macam faktor seperti harga, kualitas, tempat,
pelayanan dan sebagainya berdasarkan Gambar 1 : Ilustrasi basis data terdistribusi
keputusan mereka sendiri, konsumen adalah
semua orang yang membeli suatu produk 3. Pembahasan
tertentu baik berupa barang maupun jasa [5].
3.1 Analisis Sistem dan bisnis proses
2.3. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Analisis sistem dilakukan dengan melakukan
Definisi UKM menurut Kementrian Negara riset terhadap tujuh perusahaan laundry berskala
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah kecil dan menengan untuk mengumpulkan dan
(Kemenkop dan UKM) bahwa yang dimaksud membuat perbandingan bisnis proses yang ada
dengan usaha kecil (UK) termasuk usaha Mikro di perusahaan-perusahaan laundry tersebut
(UMI) adalah entitas usaha yang mempunyai sehingga bisa mengambil garis tengah
memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. kebutuhan sistem umumnya perusahaan
200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan laundry, kesimpulan bisnis proses dari hasil riset
tempat usaha dan memiliki penjualan tahunan ke tujuh perusahaan laundry tersebut adalah
paling banyak Rp. 1.000.000.000 sedangkan sebagai berikut
usaha menengah merupakan entitas usaha milik 1. Konsumen datang membawa barang
warga Negara Indonesia yang memiliki yang akan dicuci ke perusahaan laundry
kekayaan bersih lebih besar dari Rp. selanjutnya petugas layanan konsumen
200.000.000 hingga Rp 10.000.000.000 tidak akan memeriksa barang tersebut,
termasuk tanah dan bangunan menuliskan noda-noda dan kerusakan-
Definisi menurut badan pusat statistik (BPS) kerusakan di kertas anti air yang disebut
memberikan definisi UKM berdasarkan dengan istilah marker dan ditempelkan
kuantitas tenaga kerja yaitu usaha kecil ke barang yang akan dicuci dan terakhir
merupakan entitas usaha yang memiliki jumlah petugas layanan konsumen membuatkan
tenaga kerja 5 hungga 19 orang, sedangkan invoice untuk konsumen yang dipakai
usaha menengah memiliki tenaga kerja 20 sebagai tanda terima barang,
hingga 99 orang. pembayaran dan untuk pengambilan
apabila barang sudah selesai di cuci
2.4. Basis Data terdistribusi 2. Selain konsumen sendiri yang datang ke
Basis data terdistribusi (distributed database) perusahaan laundry, ada layanan dengan
adalah suatu basis data yang berada di bawah istilah “Pickup – Delivery”, dimana
kendali sistem manajemen basis data (DBMS) pegawai perusahaan mendatangi
terpusat dengan peranti penyimpanan (storage konsumen untuk mengambil sekaligus
devices) yang terpisah-pisah satu dari yang mengirimkan barang cucian dan hasil
lainnya. Tempat penyimpanan ini dapat berada cucian, pembuatan bon dilakukan di

JURNAL INFOTRONIK 18
Jurnal Infotronik Volume 1, No. 1, Desember 2016 ISSN : 2548-1932

tempat konsumen sedangkan pembuatan dan konsumen akan mendatangi konter


dan penempelan marker dilakukan di atau cabang tidak hanya ke konter itu
perusahaan laundry itu saja
3. Perusahaan laundry akan segera
melakukan proses cuci, setrika, 3.3. Analisis Kebutuhan
pengepakan dan terakhir disimpan di Dari analisis bisnis proses dan analisis
konter sebagai barang yang sudah kelemahan, dapat disimpulkan kebutuhan sistem
selesai proses cuci atau dikirimkan ke yang akan dibangun, diantaranya sebagai
konsumen apabila menggunakan berikut
layanan pickup – delivery 1. Aplikasi master konsumen, harus bisa
membedakan konsumen pelanggan dan
3.2. Analisis kelemahan sistem bukan sehingga ketika melakukan
Analisis kelemahan disini bermaksud untuk transaksi, sistem automatis memberikan
menganalisa kelemahan-kelamahan sistem yang harga yang sesuai dengan identitas
sedang berjalan dari bisnis proses ketujuh konsumen tersebut
perusahaan laundry tersebut, kesimpulan dari 2. Aplikasi master harga dan
kelemahan sistem yang sedang berjalan tersebut noda/kerusakan, untuk mempermudah
adalah sebagai berikut : dan membakukan nama barang, harga
1. Proses pemeriksaan barang yang akan dan noda/kerusakan
dicuci, pembuatan marker dan invoice 3. Aplikasi penerimaan barang dari
relatif lama sehingga akan konsumen yang akan dicuci , dimana
menimbulkan antrian yang panjang aplikasi tersebut harus secara mudah
apabila ada konsumen lain yang datang bisa mencari data konsumen, data harga
dalam waktu bersamaan dan data noda atau kerusakan dan
2. Proses pengambilan barang yang sudah selanjutnya bisa mencetak invoice dan
selesai cuci oleh konsumen prosesnya marker
relatif lama karena petugas layanan 4. Aplikasi penerimaan barang dengan
konsumen akan memeriksa secara layanan berbeda diantaranya layanan
manual apakah barang sudah selesai regular, kiloan, layanan koin dan
cuci dan dimana tempat layanan korporat seperti perusahaan
penyimpanannya atau hotel yang tentunya mempunyai
3. Tidak sedikit para konsumen yang harga dan tindakan yang berbeda
datang sebelum barang cucian selesai 5. Aplikasi selesai cuci, aplikasi ini
atau lupa bahwa sedang melaksanakan berguna untuk menandai barang yang
order cuci di perusahaan laundry sudah selesai cuci termasuk tempat
sehingga banyak barang yang sudah penyimpanannya sehingga petugas
selesai cuci tidak diambil oleh layanan konsumen bisa mudah
konsumen sehingga menimbulkan mencarinya selanjutnya aplikasi ini
penumpukan barang dan pendapatan harus bisa secara automatis memberikan
perusahaan tidak tertagihkan informasi berupa pesan teks kepada
4. Dalam hal pelaporan, karena sistemnya konsumen
manual, proses pembuatan relatif lama 6. Aplikasi pengambilan barang, berguna
5. Dalam hal otorisasi dan keamanan untuk menandai barang yang sudah
transaksi, dimana pembatalan transaksi diambil oleh konsumen, aplikasi ini
karena batal cuci atau salah input data dipakai pada waktu konsumen
adalah otoritas manager sedangkan mengambil barang yang selesai cuci
manager tidak selalu ada di tempat 7. Aplikasi pelaporan yang biasa variatif
sehingga membutuhkan waktu lama dari hasil transaksi-transaksi diatas
untuk menunggu pembatalan tersebut seperti pendapatan perhari, perbulan
6. Kendala lain dimana sebagian besar dan pertahun, stock opname dan lain
perusahaan laundry mempunyai banyak lain
konter atau cabang, untuk menerapkan 8. Kebutuhan komunikasi data yang
pembagian konsumen pelanggan atau tersebar dimana sebagian besar
bukan sehingga harga layanan berbeda perusahaan laundry mempunyai banyak

JURNAL INFOTRONIK 19
Jurnal Infotronik Volume 1, No. 1, Desember 2016 ISSN : 2548-1932

konter/cabang sehingga mempermudah


mengelola data
9. Kebutuhan Fasilitas pengiriman SMS
kepada pelanggan untuk
memberitahukan informasi bahwa order
sudah selesai dan pengiriman SMS
kepada manager atau pemilik laundry
sebagai informasi omjet transaksi
10. Kebutuhan system dengan fasilitas
layanan lain seperti order cucian dari
korporat seperti hotel dan laundry lain,
layanan kiloan dan layanan
menggunakan koin Gambar 3 : User case layanan Korporat

3.4. Desain Sistem dan basis data


Desain sistem diperlukan untuk menentukan
sejauh mana analisis kebutuhan akan diterapkan
dalam sistem, apa yang akan disajikan oleh
sistem dan bagaimana rancangan basis data baik
untuk sistem yang akan dibangun yang sesuai
dengan kaidah kaidah perancangan basis data,
berikut desain sistem yang akan dibangun

1. Use Case diagram


Use case diagram adalah abstraksi dari
interaksi antara sistem dan actor, use case
memberikan pesifikasi fungsi-fungsi yang
ditawarkan oleh sistem dari perspektif user, Gambar 4 : Use Case layanan Koin
berikut ini use case dari sistem yang akan
dibangun

Gambar 2 : Use Case Layanan Reguler


& Kiloan

JURNAL INFOTRONIK 20
Jurnal Infotronik Volume 1, No. 1, Desember 2016 ISSN : 2548-1932

2. Desain Basis Data

Gambar 5 : Desain Basis Data layanan Reguler & Korporat

Gambar 6 : Desain basis data layanan Koin

JURNAL INFOTRONIK 21
Jurnal Infotronik Volume 1, No. 1, Desember 2016 ISSN : 2548-1932

Gambar 7 : Desain basi data layanan Kiloan

3. Desain Arsitektur Perangkat Keras

Gambar 8 : Desain Arsitektur Perangkat Keras satu konter

JURNAL INFOTRONIK 22
Jurnal Infotronik Volume 1, No. 1, Desember 2016 ISSN : 2548-1932

Gambar 9 : Desain Arsitektur Perangkat keras dengan data tersebar

3.5. Implementasi Implementasi dalam hal pengujian dilakukan


di beberapa usaha laundry pada skala kecil,
Implementasi sistem layanan konsumen jasa menengah dan besar diantaranya Hade
laundry dilakukan dengan menggunakan Laundry, Elite laundry, Big Laundry,
Visual Studio .net 2010 dan basis data Dresscare Laundry, Lafontaine Laundry dan
menggunakan MySQL serta desain laporan Speede Laundry,Edwash laundry, Sparkling
menggunakan CristalReport 2010 sehingga Laundry, hal ini dilakukan untuk memperkaya
sistem ini hanya bisa berjalan di sistem operasi kehandalan dan fasilitas sistem sehingga telah
Microsoft Windows dengan minimal versi teruji dan bisa dipakai di usaha laundry pada
Windows XP umumnya, hasil dari implementasi tersebut
diantaranya:

Gambar 10 : Contoh antar muka sistem

JURNAL INFOTRONIK 23
Jurnal Infotronik Volume 1, No. 1, Desember 2016 ISSN : 2548-1932

Gambar 11 : Contoh Antar muka sistem

4. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan implementasi diatas


dapat disimpulkan bahwa :

1. sistem layanan konsumen laundry ini


bisa dipakai oleh laundy-laundry
dengan berbagai macam layanan pada
umumnya ditambah dengan fasilitas
pengiriman SMS kepada pelanggan
dan pemilik serta bisa dipakai oleh
2. laundry yang mempunyai banyak
cabang dengan fasilitas sistem tersebar
Gambar 12 : Contoh Invoice 3. Sistem layanan konsumen laundry ini
sudah teruji kehandalannya karena
telah dipakai oleh 8 (delapan)
perusahaan laundry sekala besar dan
menengah di berbagai kota di
Indonesia

5. Rencana Selanjutnya

Rencana selanjutnya adalah mengembangkan


sistem ini dengan spesifikasi lebih lengkap
diantaranya dengan bahasa pemrograman web
sehingga lebih fleksibel disegi flatform
operating system dan bahasa pemrograman
Gambar 13 : SMS Automatis berbasis mobile untuk mensuport jenis layanan
pickup delivery

JURNAL INFOTRONIK 24
Jurnal Infotronik Volume 1, No. 1, Desember 2016 ISSN : 2548-1932

Daftar Pustaka

[1] 2016. Perkiraan modal usaha jasa laundry


kiloan dan prospeknya diambil dari
http://wirabisnis.com/ perkiraan-modal-
usaha-jasa-laundry-kiloan-dan-
prospeknya.html (31 Agustus 2016

[2] Susanto, Azhar. 2013. Sistem Informasi


Akuntansi. Bandung : Lingga Jaya

[3] Sutarman. 2012. Pengantar Teknologi


Informasi. Jakarta : Bumi Aksara.

[4] Jogiyanto,H.M. 2010. Analisis dan Desain


Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi
Ofset

[5] Nasution,M.N. 2010, Manajemen Mutu


Terpadu. Bogor : Ghalia Indonesia

JURNAL INFOTRONIK 25

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai