Data penginderaan jauh (antara lain citra satelit, foto udara dan sebagainya),
merupakan sumber data yang terpenting bagi SIG karena ketersediannya
secara berkala dan mencakup area tertentu. Dengan adanya bermacam-
macam satelit di ruang angkasa dengan spesifikasinya masing-masing, maka
dapat diperoleh berbagai data untuk beragam tujuan pemakaian. Data ini
biasanya direpresentasikan dalam format raster.
1. Citra Satelit
Citra merupakan masukan data atau hasil observasi dalam proses
penginderaan jauh. Penginderaan Jauh atau remote sensing
didefinisikan sebagai ilmu dan seni untuk memperoleh informasi
tentang suatu objek, daerah atau fenomena melalui analisis data yang
diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek,
daerah atau fenomena tersebut. Citra dapat diartikan sebagai gambaran
yang tampak dari suatu obyek yang sedang diamati, sebagai hasil
liputan atau rekaman suatu alat pemantau/sensor, baik optik,
elektrooptik, optik-mekanik maupun elektromekanik. Citra memerlukan
proses interpretasi atau penafsiran terlebih dahulu dalam
pemanfaatannya. Citra satelit merupakan hasil dari
pemotretan/perekaman alat sensor yang dipasang pada wahana satelit
ruang angkasa dengan ketinggian lebih dari 400 km dari permukaan
bumi.
Kemampuan sensor dalam merekam obyek terkecil pada tiap
pikselnya disebut dengan resolusi spasial.
Berdasarkan tingkatan resolusinya citra satelit dibedakan menjadi 3
macam, yaitu :
a. Citra resolusi rendah, memiliki resolusi spasial antara 15 m s/d 30
m (Citra satelit Landsat);
b. Citra resolusi sedang, memiliki resolusi spasial 2.5 m s/d 10 m
(Citra satelit SPOT);
c. Citra resolusi tinggi, memiliki resolusi spasial 0.6 m s/d 1 m (Citra
satelit Ikonos dan Quickbird).
2. Foto Udara
Citra foto udara adalah salah satu jenis citra hasil dari
perekaman muka bumi dengan menggunakan wahana pemotretan udara
seperti pesawat terbang ataupun wahana darat bergerak. Model
pengambilan citra dengan wahana darat bergerak, istilah ini dinamakan
dengan istilah ground Based Remote Sensing. Metode ini digunakan
sebagai kontrol dari citra foto yang diambil menggunakan wahana
pesawat terbang. Citra foto hasil metode ini lebih jelas dan lebih mudah
dalam pengenalan obyeknya. Pemotretan udara pada umumnya
menggunakan kamera dan film, dan menghasilkan potret (data analog).
Dalam pemotretan menggunakan pesawat terbang, sensor diletakkan
pada dasar yang stabil pada pesawat terbang tersebut.
Dalam perkembangannya saat ini sensor yang sering dipakai
adalah jenis kamera foto udara digital yang memiliki lebih dari satu
saluran optis. Kamera tersebut adalah kamera foto uadara tipe Vexcel
Ultracam D. Kamera ini biasanaya digunakan dengan menggunakan
pesawat terbang kecil atau bisa juga dengan menggunakan helikopter.
Jenis Peta
Komputer
(CADD: Computer Aided
Drafting and Design)
Peta Manual Peta Digital
(hard-copy) (soft-copy)
direproduksi
modifikasi disimpan
Aplikasi Analisa
ataupun (Rencana)
Spasial