FLUIDA STATIS
A. Pengertian Fluida Statis
Fluida statis terdiri dari dua kata, yaitu fluida dan statis. Fluida sering disebut sebagai zat
alir, karena sifat utama fluida adalah mengalir. Fluida dapat berupa zat cair (misalnya air,
alcohol, dan oli), atau gas (misalnya udara dan asap). Sedangkan statis merupakan nama sifat
yang dimiliki oleh suatu objek atau benda jika berangsur-angsur dalam keadaan diam. Jadi,
yang dimaksud fluida statis adalah fluida yang berada dalam fase tidak bergerak (diam) atau
fluida dalam keadaan bergerak tetapi tak ada perbedaan kecepatan antar partikel fluida
tersebut atau bisa dikatakan bahwa partikel-partikel fluida tersebut bergerak dengan
kecepatan seragam, sehingga tidak memiliki gaya geser.
m
ρ=
V
Dimana, ρ=¿ lambang massa jenis atau biasa dikatakan rouh, dengan satuan ( Kg/m3 )
m=¿ massa benda ,dengan satuan ( Kg )
V =¿ Volume benda, dengan satuan ( m 3 )
2) Tekanan
Secara umum, tekanan didefinisikan sebagai gaya yang bekerja secara tegak lurus per
satuan luas permukaan. Dengan kata lain, tekanan (P) adalah hasil bagi antara gaya tekan (F)
dan luas bidang tekan (A). Semakian besar gaya yang diberikan maka semakin besar pula
tekanannya, akan tetapi sebaliknya, jika luas penampang tersebut besar, maka tekanan yang
diberikan akan kecil.
Perhatikan persamaan berikut:
F
P=
A
Dimana, P = Tekanan (Pa)
F = Gaya (N)
A = Luas penampang (m 2)
Konversi satuan tekanan dituliskan sebagai berikut:
1 Pa=1 N /m2
1 ¯¿ 1,0× 105 Pa 1 atm=101.321 Pa1 atm=760 mmHg
3) Tekanan Hidrostatis
Tekanan hidrostatis adalah tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh berat zat cair
tersebut. Tekanan hidrostatis dirumuskan sebagai berikut:
Ph=ρgh
Keterangan:
FA = Gaya keatas yang dialami benda (N)
ρa= Massa Jenis zat cair (kg/m3)
Va= Volume air yang terdesak (m3)
g = Percepatan Gravitasi (m/det2)
FA = ρa x Va x g
Berdasarkan bunyi dan rumus hukum Archimede diatas, suatu benda yang akan terapung,
tenggelam atau melayang didalam zat cair tergantung pada gaya berat dan gaya keatas. Maka
dari itu, berdasarkan hukum diatas, terciptalah 3 hukum turunan dari Hukum Archimedes
Yang Berbunyi:
Berdasarkan hukum diatas, terciptalah 3 hukum turunan dari hukum Archimedes yang
berbunyi:
1. Benda akan terapung jika massa jenis benda yang dimasukan kedalam air lebih kecil dari
massa jenis zat cairnya.
2. Benda akan melayang jika massa jenis benda yang dimasukan kedalam air sama dengan
massa jenis zat cairnya.
3. Benda akan tenggelam jika massa jenis benda yang dimasukan kedalam air lebih besar
dari pada massa jenis zat cairnya.
B. Aplikasi Hukum Archimedes
Setelahnya memahami ilmu tentang pentingnya konsep gaya archimedes kini kita akan
lebih mengetahui seberapa besar ilmu yang ditemukan secara tidak sengaja ini.Penerapan
hukum Archimedes dapat Anda jumpai dalam berbagai peralatan dari yang sederhana sampai
yang canggih.
1. Hidrometer
Hidrometer merupakan alat untuk mengukur berat jenis atau massa jeniszat cair. Jika
hidrometer dicelupkan ke dalam zat cair, sebagian alat tersebut akan tenggelam. Makin besar
massa jenis zat cair, Makin sedikit bagian hidrometer yang tenggelam. Hidrometer banyak
digunakan untuk mengetahui besar kandungan air pada bir atau susu. Hidrometer terbuat
dari tabung kaca. Supaya tabung kaca terapung tegak dalam zat cair, bagian bawah tabung
dibebani dengan butiran timbal. Diameter bagian bawah tabung kaca dibuat lebih besar
supaya volume zat cair yang dipindahkan hidrometer lebih besar. Dengan demikian,
dihasilkan gaya ke atas yang lebih besar dan hidrometer dapat mengapung di dalam zat cair.
Tangkai tabung kaca hidrometer didesain supaya perubahan kecil dalam berat benda yang
dipindahkan (sama artinya dengan perubahan kecil dalam massa jenis zat cair) menghasilkan
perubahan besar pada kedalaman tangki yang tercelup di dalam zat cair. Artinya perbedaan
bacaan pada skala untuk berbagai jenis zat cair menjadi lebih jelas.
2. Jembatan Ponton
Pada dasarnya prinsip kerja kapal selam dan galangan kapal sama. Jika kapal akan
menyelam, maka air laut dimasukkan ke dalam ruang cadangan sehingga berat kapal
bertambah. Pengaturan banyak sedikitnya air laut yang dimasukkan, menyebabkan kapal
selam dapat menyelam pada kedalaman yang dikehendaki. Jika akan mengapung, maka air
laut dikeluarkan dari ruang cadangan. Berdasarkan konsep tekanan hidrostastis, kapal selam
mempunyai batasan tertentu dalam menyelam. Jika kapal menyelam terlalu dalam, maka
kapal bisa hancur karena tekanan hidrostatisnya terlalu besar. Untuk memperbaiki kerusakan
kapal bagian bawah, digunakan galangan kapal. Jika kapal akan diperbaiki, galangan kapal
ditenggelamkan dan kapal dimasukkan. Setelah itu galangan diapungkan. Galangan
ditenggelamkan dan diapungkan dengan cara memasukkan dan mengeluarkan air laut pada
ruang cadangan.
5. Balon udara
Balon udara adalah penerapan prinsip Archimedes di udara. Balon udara harus diisi
dengan gas yang massa jenisnya lebih kecil dari massa jenis udara atmosfer sehingga balon
udara dapat terbang karena mendapat gaya ke atas, misalnya diisi udara yang dipanaskan.
3. HUKUM PASCAL DAN IMPLEMENTASINYA
A. Hukum Pascal
Hukum pascal yang berbunyi:
"tekanan yang diberikan kepada fluida dalam sebuah ruangan tertutup akan diteruskan sama
besar ke segala arah".
Penerapan hukum pascal tersebut tertera, pada gambar dibawah ini:
Sebuah tendon air berada pada ktinggian 8 meter relatif terhadap keran air(gambar
10.12). jika air di wadah itu bermassa jenis 1.000 kg/m3 dan g=10m/s2, berapa besar
tekanan oleh air di kran itu ?
Penyelesaian:
Dik : h= 8m
ρ= 1.000 kg/m3
g=10m/s2
dit : P ?
Jawab :
P = ρgh
= (1.000 kg/m3)(10m/s2)(8m)
= 80 kPa.( Jati. 2013. Pengantar Fisika 1.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. hal
:198-199).
3. Sebuah pompa hidrolik memiliki piston besar dengan jari-jari alas 50 cm. Berapakah gaya
yang harus diberikan pada piston dengan jari-jari 10 cm untuk mengangkat truk dengan
massa 2500 kg?
Penyelesaian:
F2 F 1 A2
= atau F2 = F1 karena F1 adalah berat truk dan luas alas berbentuk lingkaran,
A 2 A1 A1
A2 π r 12
maka : F2 = F1 = m2.g
A1 π r 22
Jari-jari tidak perlu kita konversi ke SI karena satuannya akan saling menghilangkan,
102
sehingga : F1 = (2500)(10) = 1000 N
502
Hanya dengan gaya sebesar 1000 N maka kita telah dapat mengangkat truk seberat 25000
N(Ishaq. 2007. Fisika Dasar Edisi 2. Yogyakarta: Graha Ilmu. hal: 307)