Anda di halaman 1dari 12

1.

FLUIDA STATIS
A. Pengertian Fluida Statis

Fluida statis terdiri dari dua kata, yaitu fluida dan statis. Fluida sering disebut sebagai zat
alir, karena sifat utama fluida adalah mengalir. Fluida dapat berupa zat cair (misalnya air,
alcohol, dan oli), atau gas (misalnya udara dan asap). Sedangkan statis merupakan nama sifat
yang dimiliki oleh suatu objek atau benda jika berangsur-angsur dalam keadaan diam. Jadi,
yang dimaksud fluida statis adalah fluida yang berada dalam fase tidak bergerak (diam) atau
fluida dalam keadaan bergerak tetapi tak ada perbedaan kecepatan antar partikel fluida
tersebut atau bisa dikatakan bahwa partikel-partikel fluida tersebut bergerak dengan
kecepatan seragam, sehingga tidak memiliki gaya geser.

B. Komponen-Komponen yang Berhubungan dengan Fluida Statis


Di dalam fluida statis terdapat beberapa komponen, diantaranya sebagai berikut:
1) Massa Jenis
Massa jenis merupakan suatu ukuran kerapatan suatu benda, sehingga dapat dikatakan,
jika suatu benda mengalami massa jenis yang besar, maka benda tersebut dapat dikatakan
memiliki kerapatan yang besar pula, begitu juga sebaliknya. Berikut persamaan / rumus
dari massa jenis:

m
ρ=
V
Dimana, ρ=¿ lambang massa jenis atau biasa dikatakan rouh, dengan satuan ( Kg/m3 )
m=¿ massa benda ,dengan satuan ( Kg )
V =¿ Volume benda, dengan satuan ( m 3 )
2) Tekanan
Secara umum, tekanan didefinisikan sebagai gaya yang bekerja secara tegak lurus per
satuan luas permukaan. Dengan kata lain, tekanan (P) adalah hasil bagi antara gaya tekan (F)
dan luas bidang tekan (A). Semakian besar gaya yang diberikan maka semakin besar pula
tekanannya, akan tetapi sebaliknya, jika luas penampang tersebut besar, maka tekanan yang
diberikan akan kecil.
Perhatikan persamaan berikut:
F
P=
A
Dimana, P = Tekanan (Pa)
F = Gaya (N)
A = Luas penampang (m 2)
Konversi satuan tekanan dituliskan sebagai berikut:
1 Pa=1 N /m2
1 ¯¿ 1,0× 105 Pa 1 atm=101.321 Pa1 atm=760 mmHg
3) Tekanan Hidrostatis
Tekanan hidrostatis adalah tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh berat zat cair
tersebut. Tekanan hidrostatis dirumuskan sebagai berikut:

Ph=ρgh

Dimana, Ph= Tekanan hidrostatis ( N /m2 atau Pa)


ρ = Massa jenis zat cair ( Kg/m 3)
g = Percepatan gravitasi (m/s 2)
h = Kedalaman dari permukaan zat cair (m)
Semakin tinggi permukaan zat cair dalam wadah, zat cair tersebut akan semakin berat,
sehingga tekanan yang dikerjakan zat cair pada dasar wadah semakin besar. Hal ini
dikarenakan tekanan dalam zat cair berbanding lurus dengan ketinggian atau kedalaman,
kerapatan atau jenis, dan percepatan gravitasi,
4) Tekanan Mutlak dan Tekanan Ukur
Dalam kehidupan sehari-hari, pengukuran tekanan, misalnya tekanan udara di dalam ban
dilakukan relatif terhadap tekanan udara luar (tekanan atmosfer, Po ). Pada kasus yang lain,
pengukuran mungkin dilakukan relatif terhadap ruang hampa atau vakum. Untuk memahami
acuan pengukuran tekanan tersebut, perlu dipahami istilah tekanan absolut (tekanan mutlak)
dan tekanan ukur (gauge pressure).
Tekanan absolut adalah besar tekanan terhadap acuan berupa ruang hampa (vakum).
Nilainya merupakan penjumlahan antara tekanan ukur dan tekanan atmosfer. Dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Pabsolut =Pukur + P 0 °
Tekanan ukur adalah besar tekanan terhadap acuan tekanan udara luar atau tekanan
atmosfer. Dengan demikian, nilai tekanan ukur adalah nilai tekanan absolut dikurangi
tekanan atmosfer. Dapat dirumuskan sebagai berikut:
Pukur=P absolut + P 0 °

2. HUKUM ARCHIMEDES DAN APLIKASINYA


A. Hukum Archimedes
Hukum Archimedes mengatakan bahwa “Jika suatu benda dicelupkan ke dalam sesuatu
zat cair, maka benda itu akan mendapat tekanan keatas yang sama besarnya dengan beratnya
zat cair yang terdesak oleh benda tersebut”.
Rumus Hukum Archimedes 

Keterangan:  
FA = Gaya keatas yang dialami benda (N)
ρa= Massa Jenis zat cair (kg/m3)
Va= Volume air yang terdesak (m3)
g = Percepatan Gravitasi (m/det2)
FA = ρa x Va x g

Berdasarkan bunyi dan rumus hukum Archimede diatas, suatu benda yang akan terapung,
tenggelam atau melayang didalam zat cair tergantung pada gaya berat dan gaya keatas. Maka
dari itu, berdasarkan hukum diatas, terciptalah 3 hukum turunan dari Hukum Archimedes
Yang Berbunyi:
Berdasarkan hukum diatas, terciptalah 3 hukum turunan dari hukum Archimedes yang
berbunyi:
1. Benda akan terapung jika massa jenis benda yang dimasukan kedalam air lebih kecil dari
massa jenis zat cairnya.
2. Benda akan melayang jika massa jenis benda  yang dimasukan kedalam air sama dengan
massa jenis zat cairnya.
3. Benda akan tenggelam jika massa jenis benda yang dimasukan kedalam air lebih besar
dari pada massa jenis zat cairnya.
B. Aplikasi Hukum Archimedes
Setelahnya memahami ilmu tentang pentingnya konsep gaya archimedes kini kita akan
lebih mengetahui seberapa besar ilmu yang ditemukan secara tidak sengaja ini.Penerapan
hukum Archimedes dapat Anda jumpai dalam berbagai peralatan dari yang sederhana sampai
yang canggih.
1. Hidrometer

Hidrometer merupakan alat untuk mengukur berat jenis atau massa jeniszat cair. Jika
hidrometer dicelupkan ke dalam zat cair, sebagian alat tersebut akan tenggelam. Makin besar
massa jenis zat cair, Makin sedikit bagian hidrometer yang tenggelam. Hidrometer banyak
digunakan untuk mengetahui besar kandungan air pada bir atau susu. Hidrometer terbuat
dari tabung kaca. Supaya tabung kaca terapung tegak dalam zat cair, bagian bawah tabung
dibebani dengan butiran timbal. Diameter bagian bawah tabung kaca dibuat lebih besar
supaya volume zat cair yang dipindahkan hidrometer lebih besar. Dengan demikian,
dihasilkan gaya ke atas yang lebih besar dan hidrometer dapat mengapung di dalam zat cair.
Tangkai tabung kaca hidrometer didesain supaya perubahan kecil dalam berat benda yang
dipindahkan (sama artinya dengan perubahan kecil dalam massa jenis zat cair) menghasilkan
perubahan besar pada kedalaman tangki yang tercelup di dalam zat cair. Artinya perbedaan
bacaan pada skala untuk berbagai jenis zat cair menjadi lebih jelas.
2. Jembatan Ponton

Jembatan ponton adalah kumpulan drum-drum kosong yang berjajar sehingga


menyerupai jembatan. Jembatan ponton merupakan jembatan yang dibuat berdasarkan
prinsip benda terapung. Drumdrum tersebut harus tertutup rapat sehingga tidak ada air yang
masuk ke dalamnya. Jembatan ponton digunakan untuk keperluan darurat. Apabila air
pasang, jembatan naik. Jika air surut, maka jembatan turun. Jadi, tinggi rendahnya jembatan
ponton mengikuti pasang surutnya air.
3. Kapal Laut
Agar kapal laut tidak tenggelam badan kapal harus dibuat rongga.hal ini bertujuan agar
volume air laut yang dipindahkan oleh badan kapal menjadi lebih besar. Berdasarkan
persamaan besarnya gaya apung sebanding dengan volume zat cair yang dipindahkan,
sehingg gaya apungnya menjadi sangat besar. Gaya apung inilah yang mampu melawan
berat kapal, sehingga kapal tetap dapat mengapung di permukaan laut.
4. Kapal Selam dan Galangan Kapal

Pada dasarnya prinsip kerja kapal selam dan galangan kapal sama. Jika kapal akan
menyelam, maka air laut dimasukkan ke dalam ruang cadangan sehingga berat kapal
bertambah. Pengaturan banyak sedikitnya air laut yang dimasukkan, menyebabkan kapal
selam dapat menyelam pada kedalaman yang dikehendaki. Jika akan mengapung, maka air
laut dikeluarkan dari ruang cadangan. Berdasarkan konsep tekanan hidrostastis, kapal selam
mempunyai batasan tertentu dalam menyelam. Jika kapal menyelam terlalu dalam, maka
kapal bisa hancur karena tekanan hidrostatisnya terlalu besar. Untuk memperbaiki kerusakan
kapal bagian bawah, digunakan galangan kapal. Jika kapal akan diperbaiki, galangan kapal
ditenggelamkan dan kapal dimasukkan. Setelah itu galangan diapungkan. Galangan
ditenggelamkan dan diapungkan dengan cara memasukkan dan mengeluarkan air laut pada
ruang cadangan.
5. Balon udara
Balon udara adalah penerapan prinsip Archimedes di udara. Balon udara harus diisi
dengan gas yang massa jenisnya lebih kecil dari massa jenis udara atmosfer sehingga balon
udara dapat terbang karena mendapat gaya ke atas, misalnya diisi udara yang dipanaskan.
3. HUKUM PASCAL DAN IMPLEMENTASINYA
A. Hukum Pascal
Hukum pascal yang berbunyi:
"tekanan yang diberikan kepada fluida dalam sebuah ruangan tertutup akan diteruskan sama
besar ke segala arah".
Penerapan hukum pascal tersebut tertera, pada gambar dibawah ini:

Dengan keterangan sebagai berikut:


F1 = gaya pada permukaan A1 (N)
F2 = gaya pada permukaan A2 (N)
A1 = luas permukaan 1 (m2)
A2 = luas permukaan 2 (m2)
d1 = diameter permukaan 1
d2 = diameter permukaan 2
Melalui persamaan Hukum Pascal di atas, bahwa Hukum Pascal sering diterapkan pada
alat-alat dongkrak hidrolik, pompa hidrolik, mesin hidrolik, mesin hidrolik pengangkat mobil,
dan sistem kerja rem hidrolik pada mobil.
B. Implimentasi hukum pascal
1. Dongkrak Hidrolik
Pernahkah kamu melihat orang mengganti ban mobil? Bagian badan mobil yang
akan diganti bannya harus diganjal supaya badan mobil tidak miring. Untuk melakukan
itu, digunakan dongkrak hidrolik.
Bagian-bagian dongkrak hidrolik

Gambar: Skema Dongkrak Hidrolik

Bagian-bagian skema dongkrak hidrolik yang terdiri atas:


1) dua bejana yang berhubungan terbuat dari bahan yang kuat misalnya besi.
2) penghisap kecil dan penghisap besar.
3) minyak pengisi bejana
Cara Kerja Dongkrak Hidrolik
Adapun cara kerja dongkrak hidrolik tersebut adalah sebagai berikut.
Ketika sebuah gaya F1 diberikan melalui tuas dongkrak untuk menekan penghisap
kecil A1, tekanan ini akan diteruskan oleh minyak ke segala arah. Oleh karena dinding
bejana terbuat dari bahan yang kuat, gaya ini tidak cukup untuk mengubah bentuk
bejana. Satu-satunya jalan,tekanan ini diteruskan oleh minyak ke penghisap besar A2.
2. Rem Hidrolik
Tak terbayangkan jika sistem rem pada mobil tidak menggunakan Hukum Pascal.
Pengendara mobil akan memerlukan tenaga besar untuk menghentikan laju mobilnya.
Gambar: Skema Rem Hidrolik
Akan tetapi, dengan menerapkan Hukum Pascal pada sistem rem mobil, pengemudi
hanya perlu memberikan gaya kecil untuk mengurangi laju kendaraannya. Gaya ini
berupa injakan kaki pada pedal rem.
Gaya diberikan pengemudi pada pedal rem. Gaya ini diteruskan oleh minyak melalui
pipa sehingga memberikan gaya yang lebih besar pada rem yang terdapat di ban mobil.
Dengan demikian, laju mobil dapat dikurangi.
3. Mesin Hidrolik Pengangkat Mobil
Gambar di bawah ini memperlihatkan sebuah mesin hidrolik pengangkat mobil yang
digunakan di tempat pencucian mobil. Secara umum, cara kerja mesin hidrolik sama
dengan dongkrak hidrolik.

Gambar:Skema Mesin Hidrolik


Pengangkat Mobil
LATIHAN SOAL:
1. Sebuah danau pegunungan memiliki temperatur rata-rata 10℃ dan kedalaman maksimum
40 m. untuk suatu tekanan barometer 598 mmHg, tentukanlah tekanan mutlak (dalam
pascal) pada bagian terdalam danau tersebut.
Penyelesaian:
Tekanan di dalam danau pada suatu ketinggian h diberikan oleh persamaan
p=γh+ p o
Dimana p0 adalah tekanan di permukaan. Karena kita menginginkan tekanan mutlak,
p0adalah tekanan barometer setempat yang dinyatakan dalam system satuan yang
sama. Jadi,
P barometrik
=598 mm=0,598 m
γ Hg
Dan untuk γ Hg=133 kN /m 3

p0= ( 0,598 m) ( 133 kN /m 3 ) =79,5 kN /m3


3
Dari Tabel B.2, γ H O =9,804 kN /m pada 10℃ dan oleh karena itu
2

p=( 9,804 kN /m3 ) ( 40 m ) +79,5 kN /m2


¿ 392 kN /m 2 +79,5 kN /m 2=472kPa ¿
2.

Sebuah tendon air berada pada ktinggian 8 meter relatif terhadap keran air(gambar
10.12). jika air di wadah itu bermassa jenis 1.000 kg/m3 dan g=10m/s2, berapa besar
tekanan oleh air di kran itu ?
Penyelesaian:
Dik : h= 8m
ρ= 1.000 kg/m3
g=10m/s2
dit : P ?
Jawab :
P = ρgh
= (1.000 kg/m3)(10m/s2)(8m)
= 80 kPa.( Jati. 2013. Pengantar Fisika 1.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. hal
:198-199).
3. Sebuah pompa hidrolik memiliki piston besar dengan jari-jari alas 50 cm. Berapakah gaya
yang harus diberikan pada piston dengan jari-jari 10 cm untuk mengangkat truk dengan
massa 2500 kg?
Penyelesaian:
F2 F 1 A2
= atau F2 = F1 karena F1 adalah berat truk dan luas alas berbentuk lingkaran,
A 2 A1 A1

A2 π r 12
maka : F2 = F1 = m2.g
A1 π r 22

Jari-jari tidak perlu kita konversi ke SI karena satuannya akan saling menghilangkan,

102
sehingga : F1 = (2500)(10) = 1000 N
502

Hanya dengan gaya sebesar 1000 N maka kita telah dapat mengangkat truk seberat 25000
N(Ishaq. 2007. Fisika Dasar Edisi 2. Yogyakarta: Graha Ilmu. hal: 307)

4. (Fisika Untuk Universitas, halaman 91, nomor 9.5 )


Sebuah mobil dengan berat 1,2 x 104 N yang bertumpu pada empat ban diletakkan diatas
pompa hidrolik. Jika luas silinder yang menampang mobil empat kali lebih lebar dibanding
luas silinder penekan di sisi lain. Berapakah gaya yang harus diberikan pada hidrolik
penekan disisi lain ?
Penyelesaian:
Diketahui : w1 = 1,2 x 104 N
A1 = 4A
A2 = A
Ditanya : F2 ?
Jawaban :
w=mg=F
F1 = 1,2 x 104 N
Pmasuk = Pkeluar
F F
=
A A
12000 F
=
4A A
A 12000
F=
4A
12000
F= =3000 N
4
5. Carilah penambahan tekanan fluida di dalam sebuah penyemprot bila seorang perawat
memakai sebuah gaya sebesar 42 N kepada pengisap penyemprot yang jari-jarinya 1,1 cm.
Penyelesaian:
Diket: F = 42 N
r = 1,1 cm = 1,1 ×102 m
Ditanya: Penambahan tekanan fluida (P)...?
Jawab:
F
p=
A
42
p=
π r2
42
p=
3,14 ( 1,1 ×102 ) ( 1,1 ×102 )
42
p=
3,8 ×10 4
p=1,1 ×10 5 pa

Anda mungkin juga menyukai