Disusun Oleh :
Kelompok 5
BANDUNG
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banjir adalah peristiwa atau keadaan dimana dimana terendamnya suatu daerah
atau daratan karena volume air yang meningkat. Hampir seluruh negara di dunia
mengalami masalah banjir, tidak terkecuali negara-negara yang telah maju sekalipun.
Banjir akan menimbulkan dampak pada kehidupan manusia dan lingkungan terutama
dalam hal korban jiwa dan kerugian materi. Banjir merupakan peristiwa yang setiap tahun
menjadi topik pemberitaan.
Ada beberapa kejadian banjir di dunia yang paling menghancurkan, di Itali pada
4 november 1966 sungai arno meluap dan membawa lumpur,dan butuh waktu puluhan
tahun untuk proses restrorasi. Pada tahun 1931 di tiongkok juga ada benjcana banjir yang
paling dahsyat dalam sejarah ada 3,7 juta orang meninggal karena tenggelam, di amerika
serikat pada tahun 1927 hujan tidakberhenti berbulan bulan membuat sungai mississipi
meluap , sehingga 16 juta hektar lahan terendam banjir
Musim hujan di Indonesia (yang terjadi dari Desember sampai Maret) biasanya
menyebabkan curah hujan yang tinggi. Dikombinasikan dengan pengundulan hutan dan
saluran-saluran air yang tersumbat oleh sampah, ini bisa menyebabkan sungai-sungai
meluap dan terjadi banjir. Banjir dan tanah longsor terjadi di banyak wilayah di Indonesia
dan bisa menyebabkan jatuhnya ratusan korban, hancurnya rumah-rumah dan
infrastruktur lain, dan kerugian bagi bisnis-bisnis lokal. Di Indonesia, Menurut
kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ada 20 kota yang yang rawan
terjadinya banjir yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Solo, Medan, Padang, Pekan baru,
Jambi, Bandar lampung, Pontianak, samarinda, Makasar Ambon, Manado,
Gorontalo,Kendari, Palembang,Jayapura, Sorong, Palu. Telah banyak usaha yang
dilakukan pemerintah untuk menanggulangi banjir antara lain pembuatan bendungan,
pembuatan kanal, menormalisasi sungai dan reboisasi hutan, namun banjir masih sering
terjadi.
Pada Awal tahun 2019, Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB)
menyatakan ada tiga kejadian bencana yang menimbulkan korban jiwa dan kerugian
yang cukup besar selama 2019, pertama banjir dan longsor di Sulawesi Selatan
(22/1/2019) yang menyebabkan 82 orang meninggal dan kerugian yang ditaksir sebesar
Rp 926 miliar. Kedua, kejadian banjir dan longsor di Sentani, Papua (16/3/2019).
Bencana ini menyebabkan 112 orang meninggal dunia, 82 orang hilang, dan 965 orang
luka-luka. Adapun kerugian yang dialami diperkirakan sebesar Rp 668 miliar. Ketiga,
banjir dan longsor di Bengkulu (27/4/2019) menyebabkan 29 orang meninggal dunia, 13
orang hilang, dan 4 orang luka-luka. Kerugian yang dialami sekitar Rp 200 miliar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah studi literature
sebagai berikut: “Menganalisis hasil penelitian pada jurnal nasional dan internasional
tentang “Bencana Banjir”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hasil penelitian pada
jurnal nasional dan internasional tentang Bencana Banjir.
2. Tujuan Khusus
Secara khusus penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:
a. Mahasiswa dapat menganalisa jurnal nasional maupun internasional
tentang Bencana Banjir.
b. Mahasiswa dapat mereview jurnal nasional maupun internasional tentang
Bencana Banjir.
c.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu informasi penting
bagi pengembangan ilmu keperawatan, khususnya bidang keperawatan bencana
yang berfokus pada, manajemen keperawatan bencana yang harus dilakukan pada
bencana banjir.
E. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah Keperawatan
Bencana.
Ruang lingkup materi yang akan dibahas dalam penelitian literature review ini
berisikan jurnal-jurnal yang berfokus pada manajemen keperawatan bencana
alam dengan spesifik dilakukan pada bencana banjir.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Banjir
Banjir di definisikan sebagai tergenangnya suatu tempat akibat meluapnya air
yang melebihi kapasitas pembuangan air di suatu wilayah dan menimbulkan kerugian
fisik, sosial dan ekonomi ( Rahayu,dkk,2009). Banjir adalah ancaman musiman yang
terjadi apabila meluapnya tubuh air dari saluran yang ada dan menggenangi wilayah
sekitar. Banjir adalah ancaman alam yang paling sering terjadi dan paling banyak
merugikan, baik dari segi kemanusiaan atau ekonomi( IDEP,2007).
Banjir menurut Suripin ( 2003) adalah suatu kondisi dimana tidak tertampungnya air
dalam saluran pembuang ( palung sungai) atau terhambatnya aliran air di dalam saluran
pembuang, sehingga meluap menggenangi daerah sekitarnya.
Banjir merupakan peristiwa dimana daratan yang biasanya kering (bukan
daerah rawa) menjadi tergenang oleh air, hal ini disebabkan oleh curah hujan yang
tinggi dan kondisi topografi wilayah berupa dataran rendah hingga cekung. Selain itu
terjadinya banjir jua dapat disebabkan oleh limpasan air permukaan (runoff) yang meluap
dan volumenya melebihi kapasitas pengaliran sistem drainase atau sistem aliran
sungai. Terjadinya bencana banjir juga disebabkan oleh rendahnya kemampuan infiltrasi
tanah, sehingga menyebabkan tanah tidak mampu lagi menyerap air. Banjir dapat terjadi
akibat naiknya permukaan air lantaran curah hujan yang diatas normal, perubahan
suhu, tanggul/bendungan yang bobol, pencairan salju yang cepat, terhambatnya aliran
air di tempat lain” (Ligal, 2008).
A. Review Journal
Tanggal 26-Juni-2020
B. Pembahasan
Banjir di definisikan sebagai tergenangnya suatu tempat akibat meluapnya air
yang melebihi kapasitas pembuangan air di suatu wilayah dan menimbulkan kerugian
fisik, sosial dan ekonomi.
Jurnal- jurnal diatas merupakan jurnal tentang kejadian banjir, Jurnal pertama
“Pengaruh Pengetahuan dan Sikap terhadap Kesiapsiagaan Masyarakat dalam
Menghadapi Bencana Banjir di Desa Perkebunan Bukit Lawing Kecamatan Bahorok
Tahun 2011” dalam jurnal ini disampaiakn bahwa pengetahuan dan suikap seseorang
mempengaruhi kesiap sediaan dalam menghadapi bencana banjir.
Jurnal kedua ” Karakteristik Bencana banjir bandang di Indonesia “. Bencana
banjir bandang merupakan bencana yang banjir yang membawa materialtanah( lumpur),
batu dan kayu sehingga memiliki daya rusak tinggi secara masif dalam waktu yang cepat
pada daerah yang dilalui. Upaya mitigasi banjir bandang dapat dilakukan dengan
berbagai pendekatan sebagai berikut : sistem peringatan dini,identifikasi zona bahaya
banjir bandang dengan melakukan pemetakan karakterisasi geomorfologi dan hidrologi
danjuga dengan pendekatan kesiapsiagaan masyarakayt dengan meningkatkan
kemampuan masyarakat dalam menghadapi bencana
Jurnal ketiga tentang “Manajemen bencana internasional: Tinjauan Historis dan
tantangan bagi Indonesia “.Dengan semakin kompleksnya manajemen bencana
internasional, negara diharapkan lebih siap dalam menghadapi bencana. Sejaktahun 2008
indonesia sdh mempunyai regulasi yang mengatur relasi dengan manajemen bencana
internasional/ regional. Manajemen bencana internasional diharapkan mendukung
manajemen bencana nasional sehingga bencana alam yang kerap terjadi tidak
mengasilkan kerugian materi besar dan memunculkan korban jiwa yang lebihbesar, harus
diperbesar untuk mendukung fase mitigasi dan persiapan bencana.
Jurnal keempat berjudul “The Human Impact of Floods:a Historical Review of
Events 1980-2009 and Systematic Literatur Riview”. Jurnal Literatur ini menyampaiakn
bahwa bencana banjir merupakan bencana yang menyebabkan banyak korban pada
manusia dibandingkan dengan bencana alam lainnya, disini juga disampaiakan bahwa
banjir bandang menyebabkan kematian lebih tinggi dibandingkan dengan banjir sungai,
namun banjir sungai terkena dampak yg lebih besar populasi dan luas daratan. Kematian
korban bencana banjir mayoritas di negara yang kurang berkembang dan berpenduduk
padat.
Jurnal kelima “ Health Impacts Floods”. Jurnal ini mengifentifikasi dampak
bencana banjir terhadap kesehatan. Di dalam jurnal ini disampaikan bahwa dampak
bencana banjir terhadap kesehatan bisa segera, jangka pendek dan jangka panjang.
Masalah kesehatan yang bisa muncul antara lain: keracunan karbonmonoksida, penyakit
menular, penyakit pernafasan, pemindahan hewan,disabilitas,, masalah kesehatan mental,
masalah sosial, nutrisi.
BAB IV
KESIMPULAN