Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH BIOLOGI SEL

KOMUNIKASI SEL

Disusun Oleh:

Nama : Lailia Nabila Larasati

Nim : 4183341028

Kelas : PSPB D 2018

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATI DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITA NEGERI MEDAN

2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1         Latar Belakang
Sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil dari organisme. Dikatakan
demikian karena sel yang tersusun atas  banyak organel tersebut dapat melakukan aktivitas-
aktivitas layaknya organisme. Misalnya fungsi respirasi pada mamalia yang dilakukan oleh paru-
paru untuk menghasilkan energi dapat pula dilakukan oleh sel. Bagian sel yang berperan untuk
menghasilkan energi adalah mitokondria
Sel tidak akan mampu bekerja dan membentuk sebuah jaringan bila tidak ada koordinasi
dengan sel yang lain. Miliaran sel penyusun setiap makhluk hidup harus berkomunikasi untuk
mengkoordinasikan aktivitasnya sehingga memungkinkan organisme untuk tumbuh dan
berkembang. Mulai dari sel yang berkomunikasi terbentuk jaringan kemudian organ dan sistem
organ yang menjalankan organisme untuk hidup.Sel sebagai unit terkecil kehidupan, juga
mengalami proses komunikasi antar sesama sel (komunikasi sel). Oleh karena itu penting untuk
mempelajari komunikasi sel yang akan dibahas lebih mendetail dalam makalah ini.

1.2         Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1.      Apa yang dimaksud dengan komunikasi sel?
2.      Apa saja jenis-jenis hubungan antar sel?
3.      Apa yang dimaksud dengan reseptor sinyal?
4.      Apa yang dimaksud dengan second messenger?

1.3         Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
1.      Untuk mengetahui dan memahami mengenai komunikasi sel.
5.      Untuk mengetahui dan memahami jenis-jenis hubungan antar sel.
2.      Untuk mengetahui dan memahami mengenai reseptor sinyal.
3.      Untuk mengetahui dan memahami mengenai second messenger.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Komunikasi Sel  
Komunikasi sel adalah hubungan/interaksi antara satu sel dengan sel yang lain ataupun
antara sel dengan lingkungannya. Komuniasi sel juga dapat diartikan sebagai proses
penyampaian informasi sel dari sel pesinyal menuju ke sel target untuk mengatur pengembangan
dan pengorganisasiannya menjadi jaringan, mengawasi pertumbuhan dan pembelahannya serta
mengkoordinasikan aktivitasnya.
Peran komunikasi dalam kehidupan pada tingkat selular tak kalah pentingnya.
Komunikasi dari satu sel ke sel yang lain mutlak bagi organisme multiseluler, misalnya manusia
dan pohon. Triliunan sel dalam organisme multiseluler harus berkomunikasi satu sama lain untuk
mengoordinasikan aktivitasnya dalam suatu cara yang memungkinkan organisme berkembang
dari telur yang dibuahi, kemudian bias bertahan hidup dan bereproduksi sendiri. Komunikasi
diantara sel-sel juga penting bagi banyak organisme uniseluler.
2.2 Hubungan Antarsel (Cell Junctions)
Tubuh manusia yang terdiri dari berbagai bentuk dan struktur sel yang beragam dengan
kuantitas yang tinggi, memungkinkan adanya sebuah hubungan yang dilakukan oleh berbagai sel
tersebut. Cell junctions merupakan situs hubungan yang menghubungkan banyak sel dalam
jaringan dengan sel lainnya dan dengan matriks ekstraseluler. Cell junctions merupakan suatu
struktur dalam jaringan organisme multiseluler. Cell junctions dapat diklasifikasikan ke dalam 3
grup fungsional yaitu occluding junctions (menempelkan sel bersama-sama dalam epitel dengan
cara mencegah molekul-molekul kecil dari kebocoran satu sisi sel ke sel lainnya), anchoring
junctions (melekatkan sel-sel (dan sitoskeleton) ke sel tetangga atau ke matriks ekstraseluler),
dan communicating junctions (memerantarai jalan lintasan sinyal-sinyal kimiawi atau elektrik
dari satu sel yang sedang berinteraksi ke sel lainnya).
Klasifikasi fungsional cell junctions:
A.      Occluding junctions
1.        Tight junctions (hanya vertebrata)
2.        Septate junctions (invertebrata)
B.     Anchoring junctions
       1.     Situs-situs pelekatan filamen aktin
Cell-cell junctions (adherens junctions)
Cell-matrix junctions (focal adhesions)
2.     Situs-situs pelekatan intermediate filament
Cell-cell junctions (desmosom)
Cell-matrix junctions (hemidesmosom)
C.     Communicating junctions
1.         Gap junctions
2.         Chemical synapses
3.         Plasmodesmata (hanya tumbuhan)

A.       Occluding junctions


Fungsi occluding junctions adalah menghubungkan sel epitel yang satu dengan sel epitel yang
lain, membagi sel atas 2 domain yaitu domain apikal dan basolateral, mencegah protein
membran di domain apikal bergerak ke domain basolateral, dan menyegel ruang antar 2 sel serta
mencegah lalu lintas molekul di ruang antar sel.
1.      Tight junctions
Tight junctions merupakan occluding junctions yang penting dalam mempertahankan
perbedaan konsentrasi molekul-molekul hidrofilik kecil diseberang lembaran-lembaran sel epitel.
Protein transmembran utama pada tight junctions adalah claudin yang penting untuk
pembentukan tight junctions dan fungsinya berbeda dalam tight junctions yang berbeda. Protein
transmembran utama yang kedua pada tight junctions adalah occludin, fungsinya tidak jelas.
Claudin dan occludin berikatan dengan protein membran periferal intraseluler yang disebut
protein ZO. Claudin, occludin, dan protein ZO ditemukan dapat berikatan dengan tight junctions.

2.      Septate junctions
Septate junctions merupakan occluding junctions yang utama pada invertebrata.
Morfologinya berbeda dengan tight junctions. Protein yang disebut Discs-large, yang dibutuhkan
untuk pembentukan septate junctions pada Drosophila, secara struktur berhubungan dengan
protein ZO yang ditemukan dalam tight junctions vertebrata.
B.     Anchoring junctions
Anchoring junctions menghubungkan sitoskeleton suatu sel ke sitoskeleton sel
tetangganya atau ke matriks ekstraseluler. Anchoring junctions tersebar luas dalam jaringan-
jaringan hewan dan paling melimpah dalam sel-sel jantung, otot, dan epidermis. Fungsi
anchoring junctions adalah menghubungkan sel dengan sel, menghubungkan sitoskeleton 2 sel
yang berdampingan, menyatukan sel dalam satu kesatuan kokoh, dan menghubungkan sel
dengan matriks ekstraseluler.
Protein penyusun anchoring junctions adalah intracellular anchor proteins dan
transmembrane adhesion proteins.
Anchoring junctions terdapat dalam 4 bentuk yang berbeda secara fungsional yaitu
adherens junctions dan desmosom (memegang sel bersama-sama dan dibentuk oleh
transmembrane adhesion proteins yang termasuk dalam famili cadherin), focal adhesions dan
hemidesmosom (mengikat sel-sel pada matriks ekstraseluler dan dibentuk oleh transmembrane
adhesion proteins pada famili integrin).

C.     Communicating junctions


1.         Gap junctions
Gap junctions merupakan celah sempit di antara membran 2 sel atau dinding sel (sekitar 2-4
nm) yang dihubungkan oleh channel protein. Gap junction memungkinkan transfer sitoplasmik
langsung dari sinyal listrik dan kimia antara sel-sel yang berdekatan. Bentuk sederhana dari sel
untuk komunikasi sel adalah transfer langsung dari sinyal listrik dan kimia melalui gap junction,
protein saluran yang menciptakan jembatan sitoplasma antara sel-sel yang berdekatan.
persimpangan kesenjangan terbentuk dari serikat. Sebuah bentuk persimpangan kesenjangan dari
penyatuan protein membran mencakup, disebut connexins, pada dua sel yang berdekatan. yang
connexins bersatu membuat saluran protein (connexon) yang bisa membuka dan
menutup. Ketika saluran terbuka, sel-sel yang terhubung berfungsi seperti sel tunggal dengan
beberapa inti (syncytiuma).
2.         Desmosom
Desmosom menghubungkan intermediate filaments dari sel ke sel. Desmosom biasanya
ada di epitel (misalnya kulit). Desmosom juga ditemukan dalam jaringan otot dimana mereka
mengikat sel-sel otot ke sel yang lainnya. Protein pelekatan sel pada desmosom, desmoglein dan
desmokolin, merupakan anggota famili cadherin pada molekul-molekul pelekatan sel yang
merupakan protein transmembran yang menjembatani ruang antara sel-sel epitel yang berdekatan
dengan cara pengikatan homofilik pada domain ekstraseluler ke cadherin desmosom lainnya
pada sel yang berdekatan. Kedua protein tersebut memiliki 5 domain ekstraseluler dan memiliki
domain pengikatan kalsium.
3.         Plasmodesmata
Plasmodesmata merupakan hanya junction interseluler dalam tumbuhan. Suatu sel
tumbuhan mungkin memiliki antara 103 dan 105 plasmodesmata yang menghubungkannya
dengan sel-sel yang berdekatan. Di tumbuhan, plasmodesmata melakukan banyak fungsi yang
sama seperti gap junctions. Plasmodesmata berfungsi menghubungkan sel yang satu dengan sel
lainnya melalui retikulum endoplasma dengan celah yang disebut desmotubul; memberikan suatu
rute yang mudah untuk pergerakan ion-ion, molekul-molekul kecil seperti gula dan asam amino,
dan makromolekul seperti RNA antar sel.
BAB III
PENUTUP

3.1    Kesimpulan
            Berdasarkan pembahasan yang telah dibahas, dapat disimpulkan bahwa :
1.      Komunikasi sel adalah hubungan/interaksi antara satu sel dengan sel yang lain ataupun antara sel
dengan lingkungannya
2.      Hubungan antar sel ada 3 yaitu gap junction, contact dependent signal, dan persinyalan sel
(persinyalan lokal dan persinyalan jarak jauh).
3.      Reseptor sinyal merupakan molekul khusus pada permukaan sel target yang merespon
sinyal dari luar sel.
4.      Second messenger merupakan jalur pensinyalan yang melibatkan molekul atau ion kecil
nonprotein yang terlarut dalam air, sedangkan molekul sinyal ekstraseluler yang mengikat
reseptor membran merupakan  jalur first messenger.  

Anda mungkin juga menyukai