Anda di halaman 1dari 1

Masalah : Rendahnya moral siswa smp baru – baru ini

Belakangan ini di media sosial banyak akun – akun yang memposting video seorang
siswa yang membawa parang ke sekolah. Dari keterangan yang dicantumkan pemosting
video tersebut, siswa yang membawa parang itu bersekolah di SMPN 5 Ngawen,
Gunungkidul.

Setelah dilakukan crosschek oleh salah satu media masa, ternyata siswa tersebut
bersama temannya sedang bermain game saat pelajaran tengah berlangsung. Hari itu juga
(5/9) ponsel siswa tersebut disita oleh gurunya untuk diamankan. Malam harinya, siswa yang
ponselnya disita itu pun mengirim pesan untuk gurunya dengan nada ancaman agar segera
mengembalikan ponsel yang disitanya, dan jika tidak segera mengembalikan, ia akan
mengobrak – abrik sekolahan. Esok harinya (6/9) siswa tersebut datang ke sekolah dengan
membawa parang di tangan kanannya. Karena hal itu terlihat dari ruang guru yang
notabenenya dekat dengan halaman sekolah, guru yang kemarin menyita ponsel siswanya itu
― dengan masih sempat memvideo aksi siswanya, bergegas mengambil ponsel sitaannya
yang ada di meja untuk dikembalikan ke pemiliknya.

Dari penjelasan tersebut, muncul praduga bahwa siswa tersebut sudah kecanduan
game yang mengakibatkan emosi anak naik saat ponselnya disita dan muncul keberanian
untuk mengancam gurunya dengan membawa sebilah parang. Hal tersebut bisa muncul dalam
diri siswa karena kurangnya pengawasan orang tua saat anak bermain ponsel ataupun dalam
bersosialisasi juga penanaman pendidikan karakter untuk siswa pun dirasa masih kurang.
Solusi yang dapat diberikan dalam kasus ini adalah dengan memberikan pengertian tentang
rules yang harus dilakukan anak saat bermain dengan ponselnya, dilakukannya pembinaan
kepada orang tua dan guru, juga pentingnya intropeksi terhadap kedua belah pihak yang
terlibat.

Anda mungkin juga menyukai