Anda di halaman 1dari 17

Adab Dalam Menuntut Ilmu

1. Jujur dan ikhlas


2. Mencari ilmu yang bermanfaat
3. Menyiapkan alat tulis
4. Fokus kepada ilmu tersebut
5. Membersihkan jiwa dari akhlak yang buruk
6. Manfaatkanlah usia muda meski tua bukan penghalang menuntut
ilmu
7. Bekerja bukan penghalang untuk belajar
8. Harus sabar
9. Duduk yang sopan
10. Hendaknya bertanya dengan baik
11. Tidak malu dalam bertanya
12. Hadir di majelis sebelum guru datang
13. Tidak memotong pembicaraannya
14. Hendaknya memuliakan guru tanpa berlebihan
15. Diam memperhatikan apa yang disampaikan guru

Kedudukan Ilmu
Ilmu yang harus dipelajari terlebih dahulu adalah ilmu ketauhidan
dan fiqh, karena tanpa mengetahui ilmu ini seseorang akan terjerumus pada
jurang kekufuran dan kesalahan ketika melakukan ibadah sehingga ibadah
tersebut tidak dianggap sah.
Keutamaan Menuntut Ilmu
- Menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan
memudahkan baginya jalan menuju surga.
- Para malaikat meletakkan sayap-sayapnya.
- Orang yang menuntut ilmu itu akan dimintakan ampuan oleh
makhluk yang ada di langit dan di bumi hingga ikan yang ada di
dalam air.
- Keutamaan seorang ‘alim (ahli ilmu) dibandingkan seorang ahli
ibadah seperti keutamaan bulan atas seluruh bintan.
- Para nabi hanya mewariskan ilmu.
“Aku bersaksi tiada yang berhak disembah selain Allah, dan aku bersaksi
Muhammad adalah utusan Allah”

Makna Syahadatain ( Dua


Kalimat Syahadat)
» Kalimat syahadah adalah kalimat perjanjian, janji dan sumpah hanya
akan dilakukan ketika orang benar-benar mengetahui dan yakin
dengan apa yang ia nyatakan.
» Pernyataan iman berupa syahadatain yang benar adalah kesaksian
iman yang didasarkan atas ma’rifah, ilmu, pengetahuan, dalil nash,
bukti dan argumentasi.
» Syahadatain terdiri dari 2 makna, yaitu :
1) Syahadat tauhid (syahadat uluhiyah) yakni persaksian bahwa tiada
Tuhan selain Allah SWT.
Asyhadu ala ilaha illa Allah
- Pernyataan (Al i’lainu)
- Janji (al wa’du)
- Sumpah
2) Syahadat risalah yakni persaksian bahwa nabi Muhammad
SAW adalah utusanNya.
“....wa asyhadu ana Muhammadar Rasulullah”

Pentingnya Syahadat
1. Langkah awal beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Kunci Masuk
Islam) (QS. 24:39)
2. Inti Ajaran Islam (QS. 39:11, 98:5)
3. Hakikat Da’wah Rasul (QS. 7:59, 73:85)
4. Dasar Perubahan
5. Mendapat Karunia yang Besar

Realisasi Syahadatain
1. Hati yang sehat
2. Akal yang cerdas
3. Melahirkan kemuliaan jiwa
4. Kalimat tauhid melahirkan sikap rendah hati yang bukan berarti hina
dan sifat mulia tapi tidak sombong.
5. Mengindahkan dan menjaga syariat Allah

Hal-hal yang Membatalkan


Keislaman
1. Bertawakal bukan kepada Allah SWT (Q.S Al-Maidah : 23)
2. Mengadakan persekutuan (syirik) dalam beribadah kepada Allah
SWT (Q.S An-Nisa : 116)
3. Membenci sesuatu yang datangnya dari Rasulullah (Q.S At-Taubah :
65-66)
4. Mengutamakan orang kafir serta memberikan pertolongan atau
bantuan kepada orang musyrik lebih dari pertolongan yang diberikan
kepada kaum muslimin (Q.S Al-Maidah : 5)
5. Berpaling dari Dinullah, baik karena dia tidak mau mempelajarinya
atau karena tidak mau mengamalkannya (Q.S As-Sajadah : 22).
MENGENAL ALLAH

A. Makna Mengenal Allah SWT (Ma’rifatullah)


Ma’rifah berarti mengatahui, mengenal.
Syaikh Sa’id Hawwa mengatakan bahwa mengenal Allah adalah landasan
tempat berdirinya islam secara keseluruhan. Dialah puncak dari aqidah
Islam.

B. Aqidah
Definisi aqidah secara bahasa berasal dari kata ‘aqd yang berarti pengikatan/
ikatan.

1. Tauhid Rububiyah
Keyakinan yang kuat bahwasannya Allah adalah Rabb yang menciptakan,
mengatur, mengubah, menjalankan, menambah, mengurangi, menghidupkan
dan mematikan dari segala sesuatu, dan tidak ada Rabb selain-Nya.

2. Tauhid Uluhiyah
Illah adalah yang disembah

3. Tauhid Asma’ wa Shiffat


Keyakinan yang mendalam bahwasannya Allah disifati dengan sifat-sifat
yang sempurna

C. Pentingnya Mengenal Allah SWT


1. Ma’rifatullah merupakan ilmu tertinggi sebab dapat memberikan
keyakinan yang dalam. Juga akan mengeluarkan manusia dari kegelapan
kebodohan kepada cahaya yang terang yaitu keimanan (Q.S Luqman : 18).
2. Tau tujuan hidupnya (Q.S Adz-Dzariyat : 56).
3. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan makan akan memperoleh
keberuntungan dan kebahagiaan yang hakiki

D. Jalan untuk Mengenal Allah SWT


Ada beberapa jalan untuk mengenal Allah, diantaranya ialah :
1. Akal dan Fitrah
2. Pendengaran dan penglihatan
3. Alam Semesta
4. Manusia dan hewan
5. Pengenalan jiwa
6. Mu’jizat
7. Melalui asmaul husna (Q.S Al-Mu’minun : 62, Q.S Al-Baqarah : 284)

E. Hal-hal yang Menghalangi Mengenal Allah SWT


 Kesombongan (QS. 7:146, 25:21)
 Dzalim (QS. 4:153)
 Bersandar pada pancaindera (QS. 2:55)
 Dusta (QS. 7:176)
 Membatalkan janji pada Allah (QS. 2:26-27)

 Berbuat kerusakan /fasad


 Lalai (QS. 21:1-3)
 Banyak berbuat maksiat
 Ragu-ragu (QS. 6:109-110)
MENELADANI RASULULLAH
A. Wajibnya Beriman pada Rasul
Iman kepada para rasul adalah dengan membenarkan wahyunya dan
menetapkan nubuwahnya (kenabiannya).
(Al Baqarah: 177)
(Al Baqarah: 285)
(An Nisa’: 150-151)
B. Siapakah Muhammad SAW ?
Muhammad bin Abdullah lahir di kota Makkah, 12 Rabiu’ul Awal 571 H –
20 April 571 M dikenal tahun Gajah
C. Akhlaq Rasulullah
Sifat-sifat yang dimiliki seorang Rasul antara lain :
1. Manusia sempuran (Q.S 14:11)
2. Terpelihara dari kesalahan (Q.S 5:67)
3. Benar (Q.S 53:3-4)
4. Cerdas (Q.S 48:27)
5. Amanah (Q.S 69:44-46)
6. Menyampaikan (Q.S 5:67)
7. Komitmen yang sempurna (Q.S 17:73)
Keistimewaan Risalah Muhammad SAW
1. Penutup para nabi dan Rasul (Q.S 33:40)
2. Menghapus risalah sebelumnya
3. Membenarkan para nabi sebelumnya
4. Menyempurnakan risalah nabi seblumnya (Q.S 3:50)
5. Ditujukan untuk seluruh umat manusia (Q.S 34:28)
6. Dijadikan sebagai rahmat bagi semesta alam (Q.S 21:107)
SOSOK PEMUDA MUSLIM
A. Karakteristik Pemuda
1. Kritis
2. Dinamis
3. Reaktif
4. Kreatif dan Inovatif
berbagai potensi yang pada usia tersebut :
1. Hamasah (Semangat)
2. Quwwatul Jasad ( Kuat fisiknya)
3. Qolbun Saliman (Bersih hatinya)
4. Aqlan Dzakkiyan (Cerdas akalnya)
B. Kondisi dan Lingkungan Pemuda Saat Ini
saat ini generasi muda disibukkan dengan kegiatan dan kebiasaan yang
membuat potensi pemuda yang begitu besar tidak tersalurkan pada hal-hal
yang positif
C. Bagaimana Pemuda Muslim Bersikap
1. Pemuda sebagai Generasi Penerus
2. Pemuda sebagai Generasi Pengganti
3. Pemuda sebagai Generasi Pembaharu
Untuk menjadi seorang pemimpin, pemuda harus mempunyai beberapa
persyaratan sebagai berikut :
a. Keyakinan (Aqidah) yang Benar
b. Pemikiran yang Cermelang (wadhih)
c. Akhlak yang Terpuji
d. Jasad (Fisik) yang Kuat
1. Iron Stock (Cadangan Masa Depan)
2. Agent of Change (Pelopor Perubahan)
D. Tugas Pemuda Muslim
1. Belajar dan Menguasai IPTEK
2. Belajar dan Memahami Islam (QS. 3:18, 35:28, 58:11)
3. Mengimani Segenap Ajaran Islam (QS. 24:51, 2:165, 3:31, 53:3-4)
4. Mengamalkan dan Menda’wahkan Islam (QS. 103:1-3, 3:110, 2:44,
41:33)
FIQH THAHARAH
Thaharah secara bahasa berarti bersih dan suci dari kotoran.
Sedangkan secara istilah, thaharah berarti menghilangkan hadats, atau
menghilangkan sesuatu yang berkaitan dengan badan yang dapat
menghalangi sahnya shalat dan ibadah-ibadah lain yang serupa dengannya,
dan melenyapkan najis yang melekat di badan dan pakaian seorang muslim,
serta tempat ibadahnya.
Thaharah itu terbagi menjadi dua:
1. Thaharah ma’nawiyah atau thaharah qalbu (hati), yaitu bersuci dari syirik
dan maksiat dengan cara bertauhid dan beramal sholeh. QS. At-Taubah: 28
dan QS. Al-Maidah: 41.
2. Thaharah hissiyah atau thaharah badan, yaitu mensucikan diri dari hadats
dan najis dan ini adalah bagian dari iman yang kedua. Allah SWT
mensyariatkan thaharah badan ini dengan wudhu dan mandi atau pengganti
keduanya yaitu tayammum (bersuci dengan debu). QS. Al-Maidah: 6.
A. Tata Cara Wudhu dan Tayammum
1. Wudhu
Menurut bahasa wudhu berarti bersih dan indah sedangkan menurut syara’
artinya membasuh atau membersihkan anggota badan tertentu dengan air
serta dilakukan dengan cara tertentu pula untuk menghilangkan hadats kecil.
Semua itu merupakan syarat syahnya menjalankan shalat
rukun-rukun dari wudhu ada 6 yaitu: a) niat pada saat membasuh wajah, b)
membasuh wajah, c) membasuh kedua tangan sampai ke siku, d) mengusap
sebagian kepala, e) membasuh kedua kaki sampai ke mata kaki, f) dilakukan
secara berurutan.
Sunnah-sunnah dalam wudhu ada 10 yaitu: a) mengucapkan basmalah, b)
membasuh kedua telapak tangan, c) berkumur-kumur, d) istinsyaq
(menghirup air keddalam hidung), e) mengusap seluruh kepala, f) membasuh
kedua telinga (bagian belakang dan bagian depan), g) menyela-nyelai
jenggot yang lebat, h) menyela-nyelai jari-jari kedua tangan dan kedua kaki
dan mendahulukan yang kanan, i) menyucikan masing-masing 3 (tiga) kali,
dan j) muwalat (tidak terputus) yaitu pembasuhan antara satu anggota wudhu
dengan lainnya harus dilakukan tanpa terputus panjang. Batasnya jangan
sampai kering sendiri dalam keadaan normal.
2. Tayammum
rukun-rukun dari tayammum ada 4 (empat) yaitu: a) niat, b) mengusap
wajah, c) mengusap kedua tangan sampai siku, dan d) tertib.
Sunnah-sunnah dalam tayammum ada 3 (tiga) yaitu: a) membaca bismillah,
b) mendahulukan yang kanan dari yang kiri, dan c) muwalat (tidak terputus) .
B. Hal-Hal yang Membatalkan Wudhu dan Tayammum
1. Hal –hal yang membatalkan wudhu ada 5 (lima) yaitu:
a. Sesuatu yang keluar dari dua jalan
b. Tidur dalam keadaan tidak tetap.
c. Hilang akal karena mabuk atau sakit.
d. Sentuhan laki-laki pada wanita bukan mahram tanpa penghalang..
e. Tersentuhnya kemaluan dengan telapak tangan
2. Hal-hal yang membatalkan tayamum ada 3 (tiga) yaitu
a. Segala yang membatalkan wudhu
b. Melihat air sebelum shalat
c. Murtad (keluar dari islam)
catatan : Satu tayamum berlaku untuk satu kali shalat fardhu, meskipun
belum batal. Namun, satu kali tayammum dapat dipakai beberapa kali shalat
sunnah
C. Macam-Macam Najis dan Cara Mensucikan Najis
Najis adalah suatu benda kotor yang datang dari luar tubuh manusia dan
wajib dihilangkan dan juga disucikan, adapun yang tergolong najis adalah
bangkai (kecuali bangkai manusia, belalang dan ikan), darah, nanah, air
kencing dan kotoran, segala minuman keras yang memabukkan, anjing dan
babi, serta bagian tubuh binatang yang dipotong dari binatang yang masih
hidup.
Berikut ini adalah beberapa macam najis dan cara untuk mensucikannya:
1. Najis Mughaldzoh (berat)
seperti najis anjing dan babi. Benda yang terkena najis ini hendaknya
dibasuh 7 (tujuh) kali, satu diantaranya dibasuh dengan air yang bercampur
dengan tanah.
2. Najis Mukhafafah (ringan)
seperti air kencing anak laki-laki yang belum makan dan minum selain asi.
Mensucikannya cukup dengan memercikkan air pada benda tersebut.
3. Najis Mutawassitah (pertengahan)
Misalnya adalah air kencing, darah, nanah, bangkai dan kotoran hewan atau
manusia. Cara mensucikannya yaitu dengan air hingga zat, rasa dan warna
serta baunya hilang
D. Hukum Air dan Sarana Bersuci
Hukum air adalah status hukum air sebagai pengangkat hadats atau pensuci
benda yang terkena najis. Setidaknya hukum air dapat dibedakan menjadi 4
(empat) jenis hukum:
1. Air suci dan mensucikan (thahur atau muthahhir)
2. Air suci dan mensucikan namun makruh digunakan untuk bersuci (thahur
makruh)
3. Air suci namun tidak dapat mensucikan (thahir ghairu thahur)
4. Air yang sama sekali tidak suci, dimana tentu tidak dapat dipakai pula
untuk mensucikan (ghairu thahir atau mutanajjis)
Klasifikasi air dan hukum-hukumnya secara umum dapat dibedakan menjadi
4:
1. Air suci dan mensucikan (air mutlak) artinya air yang masih murni
sehingga dapat digunakan untuk bersuci dan tidak makruh penggunaannya.
2. Air suci dan dapat mensucikan tetapi makruh digunakan atau juga disebut
air musyammas
3. Air suci tetapi tidak dapat mensucikan
a) Air musta’mal (telah digunakan untuk bersuci) menghilangkan hadats atau
menghilangkan najis.
b) Air suci dan mensucikan tapi haram dipakainya karena air yang diperoleh
dari mencuri atau ghasab.
c) Air yang bercampur dengan campuran air suci, seperti air kopi, teh, dan
sebagainya.
4. Air Mutanajjis yaitu air yang terkena najis (kemasukan najis)
E. Mandi Janabah
Mandi wajib (junub) adalah membasuh seluruh anggota tubuh dari rambut
hingga ujung kaki dengan air mutlak (suci) sambil berniat menghilangkan
hadats besar, sebagaimana yang kita ketahui
Sebab-sebab yang mewajibkan untuk mandi wajib (junub) adalah sebagai
berikut.
1) Keluar air mani (sperma) baik disengaja seperti jima’ ataupun dengan cara
tidak disengaja seperti mimpi basah atau sakit.
2) Bersetubuh
3) Meninggal
4) Setelah berhenti haid
5) Setalah berhenti dari nifas. Nifas merupakan darah yang keluar dari
kemaluan seorang wanita setelah melahirkan.
6) Wiladah (setalah melahirkan)
FIQH SHALAT
A. Pensyariatan Shalat
Shalat adalah ibadah yang telah disyariatkan sejak masa yang lama kepada
semua Nabi dan ummatnya, disemua peradaban dan masa.
B. Hukum Meninggalkan Shalat
Meninggalkan shalat lima waktu bukan hanya berdosa, tetapi dalam kasus
tertentu bisa berdampak sampai pada gugurnya keislaman seseorang
C. Syarat-Syarat Shalat
Syarat wajib shalat yaitu :
1. Islam
2. Berakal
3. Baligh
Syarat sah shalat yaitu :
1. Muslim
2. Berakal
3. Mengetahui masuk waktu shalat. (QS. An Nisa: 103)
4. Suci dari hadats besar dan hadats kecil. (QS. Al Maidah: 6)
5. Suci badan, pakaian, dan tempat yang dipakai untuk shalat. (QS. Al
Muddatsir: 4)
6. Menutup aurat. (QS. Al A’raf: 31)
7. Menghadap kiblat
D. Rukun-Rukun Shalat
1. Niat
2. Berdiri bila mampu
3. Takbiratul ihram
4. Membaca Al fatihah
5. Ruku’
6. Tumaninah ketika ruku’
7. I’tidal
8. Tumaninah ketika i’tidal
9. Sujud
10. Tumaninah ketika sujud
11. duduk diantara dua sujud
12. Tumaninah ketika dudukdiantara dua sujud
13. Duduk tahiyat akhir
14. Membaca tasyahud (tasyahud akhir)
15. Membaca shalawat kepada nabi Muhammad
16. Mengucap salam
17. Tertib
E. Hal-Hal yang Membatalkan Shalat
1. Kehilangan salah satu dari syarat sah shalat
2. Meninggalkan salah satu rukun shalat
3. Berbicara di luar bacaan shalat
4. Bergerak di luar gerakan shalat
5. Makan dan minum dalam kondisi shalat
6. Mendahului imam dalam shalat jamaah jika disengaja
7. Terdapat air bagi yang tayammum
F. Shalat Jenazah
hukum shalat jenazah yang dilakukan atas diri seorang muslim maupun
muslimah adalah fardhu kifayah.
Rukun shalat jenazah antara lain: a) niat, b) berdiri bagi yang mampu dan
tidak diperbolehkan dengan mengendarai kendaraan atau duduk bagi orang
yang mampu berdiri, c) menggunakan empat takbir, d) membaca al fatihah,
e) membaca shalawat kepada rasulullah, f) doa untuk jenazah, dan g) salam.
Cara mengerjakan shalat jenazah
a. Jenazah diletakkan di depan dan imam berdiri di sebelahnya, sedangkan
jamaah dibelakangnya berdiri tiga baris atau lebih.
b. Mengangkat kedua tangan dengan niat shalat jenazah laki-laki atau wanita
disertai takbir. Kemudian membaca Al-Fatihah, bertahmid dan memuji-Nya.
c. Membaca takbir yang kedua kemudian membaca shalawat
d. Selanjutnya bertakbir untuk yang ketiga kalinya, diikuti dengan berdoa
bagi sang mayat
e. Pada takbir yang keempat adalah berdoa
Posisi imam dalam shalat jenazah
Dalam shalat jenazah, seorang imam disunnahkan berdiri tepat di hadapan
kepala jenazah, jika jenazahnya laki-laki. Sedangkan apabila jenazah itu
wanita, maka disunnahkan berdiri di tengah-tengah jenazah (bagian dada).A

Anda mungkin juga menyukai