Anda di halaman 1dari 10

Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya

Desember 2012, Vol. 05, No. 02, hal 70 - 79

STUDI KELAYAKAN PROYEK RELOKASI


PABRIK PHOSPHATE KE INDONESIA
(Studi Kasus Relokasi Pabrik Phosphate dari Taiwan Ke Indonesia)

Sentjiaki Penangsang
Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustustus 1945 Surabaya
email: sentjiaki@untag-sby.ac.id

Abstrak
Relokasi Pabrik Phosphate Taiwan ke Indonesia ini dimaksudkan untuk memanfaatkank peluang
usaha, karena diprediksikan produk phosphate mempunyai pasar yang cukup baik dan prospetif. Suatu
proyek relokasi, harus memenuhi berbagai persyaratan/tuntutan teknis dan financial agar dapat beroperasi
dengan baik dalam jangka panjang. Untuk itu dilakukan penelitian kelayakan proyek ini. Dengan
memperhatikan factor produk phosphate yang dibuat, pemasaran, yuridis, teknis, rancangan manajemen
terapannya dan keuangan. Penelitian kelayakan proyek ini dilakukan dengan mencari sensitivitas proyeknya
atas nilai investasi, ratio pinjaman, bunga pinjaman perbankan, harga penjualan, nilai tukar mata uang local,
optimasi produksi dan nilai ekonomis proyek. Untuk perhitungannya dan simulasi sensitivitas kelayakan
proyek ini digunakan computer dengan program paket excel 97 microsoft office. Dari hasil penelitian yang
telah dilakukan dan rekomendasinya, proyek ini layak dan untuk pembangunannya investor perlu
memperhatikan beberapa saran yang bersifat teknis maupun non teknis akan kemungkinan ditindak
lanjutinya investasi ini.

Kata kunci : relokasi, kelayakan, sensitivitas

I. PENDAHULUAN Suryacitra Adikusuma (PT. SA). Proyek ini


merupakan rintisan kerjasama PT. SA
1.1. Latar Belakang dengan beberapa investor. Proyek yang
Kebijakan Pemerintah dalam bidang digagas adalah merelokasikan Pabrik,
investasi, telah memberikan iklim yang Phosphate dari Taiwan ke Indonesia.
menarik dan peluang bagi investor untuk Lokasi relokasi direkomendasikan di
menanamkan modalnya di Indonesia. Sejak kawasan Industri Petrokimia Gresik, Jawa
dicanangkannya era industrialisasi oleh Timur. Dari skala proyeknya jenis produk
Pemerintah melalui program pembangunan- yang dibuat dan investror yang terlibat,
nya yang telah berjalan, permintaan untuk obyek proyek ini kapasitasnya memenuhi
investasi dalam bidang industri pertam- untuk dikaji dan diteliti secara lebih
bahannya semakin besar dari tahun ketahun. mendalam.
Maraknya investasi dalam bidang
industri khususnya industri bidang kimia 1.2. Perumusan Masalah
menarik untuk disimak lebih lanjut. Dari Perumusan masalah pada penelitian
berbagai proyek yang ada, proyek yang ini adalah :
menarik permasalahnnya adalah bentuk 1. Bagaimanakah peramalan pasar dan
proyek kerjasama yang melibatkan bebe- pemasaran STTP (Sodium Tripoly
rapa investor. Proses mewadahi kepen- Phosphate) dan DCP (Dicalcium
tingan masing-masing sampai menjadi Phosphate) ini di Indonesia dalam situasi
perusahaan yang dikelola bersama menarik dan kondisiyang berkembang seperti saat
untuk diungkapkan secara kapasitas dan ini?
permasalahannya. 2. Sudah tepat dan menguntungkah
Salah satu proyek yang dianggap investasi Proyek Relokasi Pabrik
cukup menarik untuk diangkat sebagai Phosphate dari Taiwan ke Indonesia?
obyek kajian adalah proyek Pabrik
Phosphate yang akan dibangun oleh PT. 1.3. Tujuan

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 70


Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Desember 2012, Vol. 05, No. 02, hal 70 - 79

Tujuan penelitian ini adalah : 6. Aspek Ekonomi dan Sosial


1. Mengetahui kondisi daya serap pasar
dan pemasaran STTP (Sodium Tripoly
Phosphate) dan DCP (Dicalcium
Phosphate) ini di Indonesia dalam 2.1.2. Investasi
situasi dan kondisi yang berkembang Secara umum, Investasi adalah
seperti saat ini. penanaman sejumlah modal dalam jangka
2. Mengetahui tepat tidaknya untuk waktu tertentu. Setiap investasi ditujukan
diadakannya Relokasi dan apakah untuk mendapatkan keuntungan-
menguntngkan atau tidak hal tersebut keuntungan yang bersifat finansial (cost)
dilakukan. dan juga manfaat-manfaat (benefit) lain
yang dapat diperoleh dengan adanya proyek
tersebut.
II. KAJIAN PUSTAKA Secara khusus, pegertian investasi
identik dengan cara-cara dalam mem-
2.1. Studi Kelayakan Investasi Proyek peroleh keuntungan dan manfaat melalui
2.1.1. Studi Kelayakan penanganan permaslahan, mengalokasikan
Dalam setiap pembangunan proyek dana dalam berbagai kebutuhan proyek.
dengan skala tertentu umumnya disyaratkan Dalam melakukan investasi proyek
adanya studi kelayakan yang digunakan relokasi Pabrik Phosphate ini melibatkan 3
untuk mendeteksi ber bagai kendala yang (tiga) badan usaha, 2 badan usaha dari
diperkirakan dapat menjadi gangguan atau Indonesia dan 1 badan usaha dari Taiwan.
andil gagalnya suatu proyek. Arti studi
kelayakan adalah penelitian tentang dapat 2.1.2.1. PT. Suryacitra Adikusuma
atau tidaknya suatu proyek didanai melalui Peran dan keterlibatan perusahaan ini
investasi dan dibangun, serta sejauh mana dalam memotori investasi, ditunjukkan
keberhasilan dan manfaatnya. dengan penyertaan dana dalam proyek
Berdasarkan kajian literatur, aspek tersebut yang besarnya 20% dalam bentuk
studi kelayakansuatu proyek dapat terdiri saham. Misi dan Visi keterlibatan
atas lingkup kajian yang cukup luas. Dan perusahaan ini ditujukan untuk mengem-
setiap proyek mempunyai aspek-aspek bangkan usahanya dalam bidang perda-
kajian yang lebih penting atau berpengaruh gangan dan kepentingan komersialnya.
terhadap kelayakannya. Melalui investasi ini, diharapkan dapat
Tujuan mempelajari atau mengkaji meningkatkan dan mengubah peran dan
aspek kelayakan proyek adalah untuk posisi perusahaannya dengan bertambah
mencari atau mengidentifikasi adanya menjadi pabrikan. Sebelumnya perusahaan
kesempatan usaha guna melakukan ini hanya bertindak selaku importir,
investasi. distributor dan penyalur untuk produk
Setiap proyek akan mempunyai STTP dan DCP dari berbagai produsen di
aspek-aspek yang menjadi lingkup adanya mancanegara ke Indonesia..
peluang usaha. Pada proyek sejenis ini,
aspek kajian yang dipakai untuk 2.1.2.2. PT. Petrokimia Gresik (Persero)
mengidentifikasi adanya peluang usaha, Keikutsertaannya dalam investasi ini
dicari melalui 6 pendekatan yaitu : ditunjukkan dengan penyertaan dananya
1. Apek Pasar dan Pemasaran sebesar 20% berupa saham. Nilai saham ini
2. Aspek Teknis dan Produksi akan dikompensasikan dengan nilai lahan
3. Aspek Keuangan sebesar 40 USD/m2 diluar pematangan dan
4. Aspek Manajemen pengurugan lahan. Sebagai perusahaan
5. Aspek Hukum Pemerintah (persero), misi dan Visinya

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 71


Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Desember 2012, Vol. 05, No. 02, hal 70 - 79

dalam melibatkan diri pada investasi ini, kecendrungan Negara tersebut untuk
utamanya ditunjukkan untuk menarik memproduksi sendiri akan lebih besar,
investasi prospektif ke kawasan ini dan juga maka lebih baik Negara(b) membeli
sebagai bagian dari upaya peningkatan atau brang x dari Negara(a), teori ini disebut
pengembangan komersial perusahaan. Division of Labour.
Perusahaan ini berminat sekali terhadap 2. David Ricardo : Apabila Negara(a)
proyek investasi yang industrinya dapat memproduksi barang x dan y dengan
saling menunjang. perbandingan biaya yang tidak sama
dengan biaya Negara (b) maka
2.1.2.3. China Petrochemical Development pembilang dari pecahan yang
Corporation. menunjukkan hasil yang terkecil akan
Minat keikutsertaan pada investasi dapat menunjukkan sebaiknya barang
desebabkan pabrik Phosphate yang akan apa yang akan dibuat oleh Negara
dibangun di Indonesia ini adalah milik tersebut sebaiknya perlu melakukan
CPDC yang sekarang masih beroperasi. spesialisasi, teori ini disebut sebagai
Alasan lain produk STPP dab DCP masih teori Perbandingan Biaya.
mempunyai nilai komersial yang cukup 3. Teori Keunggulan Komparatif
tinggi, khusus di Indonesia masih cukup (Opportunity Cost) : Biaya dari suatu
besar dan bergantung import. Nilai produk adlah jumlah komoditi kedua
penyertaan dana perusahaan sebasar 60% yang harus dikorbankan, sehingga
dalam bentuk saham.. Rencananya nilai diperoleh faktor-faktor produksi atau
saham tersebut diperoleh dari hasil sumber-sumber produksi yang
kompensasi nilai fisik pabriknya yang memadai untuk menghasilakan satu
dialokasikan. unit tambahan dari komoditi pertama.
Suatu Negara yang mempunyai biaya
2.1.3. Proyek alternative lebih rendahuntuk suatu
Proyek, dapat diidentikan dengan komoditi, berarti memiliki keunggulan
adanya pemenfaatan berbagai sumber daya komparatif dalam komoditi tersebut
melalui penanaman (investasi) sejumlah dan kerugian komparatif dalam
modal, dimana diaharapkan nantinya dapat komoditi yang lain.
memberikan keuntungan dan manfaat.
Harapan ini dapat terwujud bilamana 2.2.2. Siklus Produk
pendekatan –pendekatan yang dilakukan Berdasarkan siklus kehidupan produk
para pelaku pembangunan atas kendala yang diterjemahkan dalam pengertian
proyek yang adasudah ada dan sesuai secara Product Life Cycle (PLC), semua produk
system dan prosedurnya. yang ditawarkan kepada masyarakat akan
menjalani suatu siklus kehidupan yang
2.2. Produk terdiri dari 4 (empat) phase/tahap dalam
2.2.1.Teori Produk waktu periode waktu yang terbatas. Tiap
Teori-teori tentang arti pentingnya tahap dalam PLC, membuka kesempatan-
suatu produk dibuat dan hubungannya kesempatan dan permasalahan-perma-
dengan konsumen, dijelaskan nara sumber salahan baru. Dengan mengetahui kedu-
dalam beberapa pengertian. Produk-produk dukan produk dalam siklus kehidupannya
yang akan dibuat melalui investasi suatu dapat direncanakan pengendalian guna
proyek yang perlu memenuhi persyaratan tercapainya tujuan. Tahapan atau phase dari
sebagaimana yang dikemukakan oleh : suatu produk adalah :
1. Adam Smith : Apabilaa suatu Negara 1. Masa Pengenalan
(a) bisa memproduksi barang x lebih 2. Masa Pertumbuhan
murah dari Negara (b), maka 3. Masa Kejenuhan

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 72


Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Desember 2012, Vol. 05, No. 02, hal 70 - 79

4. Masa Penurunan
Tindakan yang perlu dilakukan pada setiap 2.3.2. Keberadaan Pabrik di Indonesia
tahapan produk akan berbeda antara yang Di Indonesia pabrik yang
satu dengan yang lainnya. memproduksi PA ini suadah ada dan
terdapat di kawasan industri PT. Petrokimia
2.3. Pabrik Phosphate Gresik (PT. PG.) dibangun tahun 1989 dan
Produk yang akan dibuat pada Pabrik kapasitas produksi terpasang saat ini +/-
Phosphate ini, terdiri dari Phosphoric Acid 120.000 ton/tahun. Seluruh dari produksi
(PA), Sodium Tripolyphosphate (STTP) yang ada dipasok untuk memenuhi
dan Dicalcium Phosphate. Produk-produk kebutuhan Pabrik Pupuk yang terdapat
tersebut merupakan produk rangkaian dari dikawasan ini. Selama ini sebelum ada
system industry dan teknologi pabrik Pabrik PA ini, pasokannya dipenuhi dari
Phosphate. Secara proses dan produksinya, import. Ketergantungan import PA
produk ini mempunyai ciri dari kekhu- diharapkan dapat dikurangi dengan adanya
susan yang menjadi produk ini tidak dapat pabrik ini. Dari sumber-sumber penulis
dibuat disembarang tempat tanpa adanya maka kebutuhan PA untuk pabrik Pupuk di
dukungan atas pertimbangan-pertimbangan kawasan ini tidak kurang 108.000 ton/
tertentu. tahun.
Kegunaan produk yang dibuat pada pabrik Satu-satunya pabrik, selain pabrik
ini secarra industry dan konsumen adalah pupuk yang juga menndapatkan pasokan
sebagaimana tabel 1. PA adalah Pabrik STTP milik PT.
Tabel 1. Kegunaan Produk secara Industri dan Petrocental. Kebutuhan PA akhirnya
Konsumen menjadi besar lagi dengan adanya pasokan
Nama Produk Konsumen Utama Kegunaan kebutuhan untuk pabrik STTP ini. Dengan
Phosphoric Acid (PA)- Pabrik Pupuk -Bhn Baku kapasitas produksi terpasang saat ini 50.000
- PabrikPhosphate -Bhn Clcium
ton/tahun maka diperkirakan kebutuhan PA
Sodium Tripoly - Pabrik Deterjen - Bhn Sabun
Phosphate (STTP) - Pabrik Keramik - Bhn Keramik nya tidak kurang dari 30.000 ton/tahun.
Kebutuhan ini dipenuhi dari import.
Dicalcium Phosphate - Pabrik Pakan Ternak - Bhn Mknan
(DCP) - Pabrik Mkn Kesehatan - Bhn Suplmn
- Pabrik Obat-obatan - Bahan Obat 2.3.3. Bahan Baku Pabrik
Bahan baku untuk pembuatan PA,
2.3.1. Kebutuhan Indonesia akan PA, STTP STTP dan DCP dinilai investor sebagian
dan DCP besar dapat diperoleh di Indonesia dengan
Indonesia mempunyai ketergan- mudah. Beberapa bahan baku yang masih
tungan import yang cukup besar atas perlu diimport antara lain Batuan Phosphate
produk STTP dan DCP. Kebutuhan terbesar (Phosphate Rock), Soda Abu (Soda Ash)
terutama untuk industri-industri pakan dan Karbon Aktif (Caustic Soda).
ternak, sabun dan obat-batan. Secara Kandungan Batuan Phosphate di Indonesia
populasi dan pasar, konsumen industry menuurut sumber-sumber di BKPM,
pemakai produk ini dari waktu ke waktu terbentang luas diberbagai tempat, seperti
diketahui terus bertambah dan berkembang. Sumatra, Kalimantan dan Irian Jaya.
Untuk STTP, pabrik yang ada kemampuan
produksinya terbatas. Sedangkan untuk 2.4. Lokasi Relokasi
DCP belum ada. Kondisi ini sementara Lokasi relokasi Pabrik Phosphate
cukup diyakini sebagai informasi awal yang direkomendasikan adalah di Kawasan
dalam menimbulkan minat investor untuk Industri PT. Petrokimia Gresik, kemung-
melakukan investasi dan pembangunan kinannya cukup tepat, mengingat kawasan
pada pabrik phosphate. ini merupakan kawasan industri kimia.
Secara data, kawasan industri ini dibangun

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 73


Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Desember 2012, Vol. 05, No. 02, hal 70 - 79

pada tahun 1967 dan dioperasikan secara menguntungkan . Pendekatan dilakukan


resmi tahun 1973. PT. Smelting Company melalui jurnal pasar (lokal dan impor),
yang dibangun dikawasan ini (dioperasikan produsen, konsumen dan instansi. Data dan
tahun 1999), merupakan salah satu daya masukan-masukan tentang produk yang
tarik bagi proyek Pabrik Phosphate relokasi diperoleh akan dipakai untuk mencari
ini. Produk sampingan (limbah) dari pabrik seperti apa perkembangan dan pertumbuhan
ini adalah Asam Sulfat (H2SO4), diminati akan kebutuhannya (demand) atas produk
sebagai salah satu bahan baku yang ini.
dibutuhkan. Bila proyek relokasi Pabrik 3.2.2. Yuridis
Phosphate ini dapat memanfaatkan limbah Berbagai komitmen kerjasama yang
ini sebagai bahan baku, cukup banyak dapat diperoleh dan tercantum dalam
keuntungan yang diperoleh dari berbagai bentuk/merupakan hasil naskah
investasinya. kerjasamanya, akan didekati melalui
struktur danpembentukannya. Dari literatur
maupun peraturan perundang-undangannya.
III. METODOLOGI PENELITIAN Pendekatan dengan wawancara dipakai
untuk mengkaji aspek kewajaran yang
3.1. Pendekatan Yang Dipakai tercantum dalam komitmen.
Penggunaan faktor-faktor pengaruh 3.2.3. Teknis dan Teknologi Pembangunan
dan metoda-metoda tertentu dalam Mencari kesesuaian apa yang ada
perhitungan dan analisis kelayakan proyek, pada lokasi yang ditunjuk untuk proyek ini.
kemungkinannya dapat menghasilkan Apa saja kebutuhan yang dapat terpenuhi.
berbagai penilaian. Pendekatan pemro- Ketepatan cara pengadaan melalui
graman atas berbagai faktor pengaruh dan relokasiakan dicari dengan pendekatan
metoda yang dipakai akan dilakukan komitmen apa saja yang ada dalam hal ini.
dengan komputer guna memudahkan dalam Pendekatan teknis dan teknologi relokasi
menunjukkan adanya lebih dari satu rentang akan dilakukan disini sepenuhnya akan
kelayakan proyek ini. dilakukan oleh tenaga dan peralatan local,
merupakan suatu pendekatan yang akan
3.2. Lingkup Penelitian didekati kemungkinannya.
Lingkup yang akan dipakai dalam 3.2.4. Organisasi dan manajemen
pembuktian kelayakan proyek ini erat Mengkaji keorganisasian dan rencana
kaitannya dengan rekomendasi yang menejemen terapan yang akan dipakai
diberikan oleh investor. Titik berat dari untuk proyek ini. Struktur, komposisi dan
aspek yang menjadi ruang lingkup kajian alokasi dan kapasitas lainnya yang tercakup
penelitian ini, utamanya adalah prediksi dalam aspek manajemen operasi dari
pasar di Indonesia yang dianggap prospektif produknya secara menyeluruh.
dan komitmen pelaksanaan investasi
(pengadaan dengan relokasi). Secara 3.2.5. Ekonomi dan Keuangan
keseluruhan, lingkup pembahasan dan Mendekati factor yang mempengaruhi
gambaran dari ulasan aspek yang dikaji proyek ini untuk dipakai dalam perhitungan
dalam penelitian ini akan meliputi berbagai dan analisis keuangan proyek.
factor(aspek) yang khususnya berpengaruh
erat terhadap obyek kelayakan yang terdiri
hal sebagai berikut :
3.2.1. Peramalan dan Pemasaran
Mencari data perkembangan dan
pertumbuhan STTP dan DCP di Indonesia
yang dinilai Investor prospektif dan sangat

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 74


Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Desember 2012, Vol. 05, No. 02, hal 70 - 79

IV. ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.2 Pasar dan Pemasaran


DAN PEMBAHASAN 4.2.1. STTP
Peluangnya ditunjukan melalui data
4.1 Peramalan prooduksi dan penjualan PT. Petrocentral
4.1.1. STTP yang dalam setiap tahunnya menunjukkan
Dari data konsumsi masa lalu yang kenaikan +/- 10.93 % per tahun. Dan
cenderung kurang linier dan sifat produk ini konsumsi untuk STTP Pabrik deterjen dan
tidak secara langsung menentukan atau Keramik sebesar +/- 60.000 ton/tahun di
mempengaruhi kapasitas produksi Indonesia, dinilai terlalu kecil dibandingkan
(besaran) dari produk lainnya, pendekatan Taiwan yang berpenduduk +/- 23 juta jiwa,
yang lebih tepat untuk menghitung setiap tahunnya mampu mengkonsumsi
permintaan produk ini dimasa depan adalah sebanyak 26.000 ton/tahun, seharusnya
dengan cara regresi. kebutuhan Indonesia yang berpenduduk
Hasil-hasil perhitungan regresi untuk 200 jutaan jiwa diperlukan paling sedikit
mencari permintaan produk STTP, dapat 500% dari kebutuhan tersebut. Kondisi ini
dikemukaakan sebagai berikut : dianggap sebagai peluang pasar dan
Untuk nilai a = 51017.571 dan b=7755.714, pemasaran yang sangat menarik untuk
Persamaan yang diperoleh : Y=51017.571 + produk STTP yang dibuat pabrik relokasi.
7755.714X , R2=0,948874941 atau R2= Menurut sumber-sumber pasar yang
94,887% diperoleh, konsumen Indonesia, selama ini
Berdasarkan hasil peramalan dengan sudah banyak mengenal dan mengkonsumsi
metode regresi, kebutuhan yang ada sebesar produk STTP ex Taiwan (CPDC) ini lebih
120.819 ton/tahun, rancangan kapasitas familier penggunaannya pada konsumen.
produksi pabrik relokasi yang ditetapkan Secara spesifikasi, kemasan dan pelayanan
sebesar 21.000 ton/tahun atau +/- 25 % dari lebih banyak mempunyai nilai tambahnya.
nilai 120.819 ton/tahun , dianggap cukup Kondisi-kondisi ini dianggap lebih
memadai dengan adanya pabrik baru dan memudahkan pemasarannya, karena sudah
factor konsumsi lainnya yang tidak mempunyai merk (brand) yang sudah
terdeteksi. cukup dikenal di pasaran.
Di Taiwan, peluang pasarnya relatif
4.1.2. DCP kecil, persaingan antar produsen sangat
Hasil-hasil perhitungan regresi untuk ketat. Kecilnya kebutuhan Taiwan dan
mencari permintaan mendatang produk adanya produk baru dengan teknologi baru
DCP dapat dikemukakan sebagai berikut: yang lebih bersih lingkungan menjadikan
Untuk nilai a= 15575.143 dan kurang prospektifnya pasar STTP ini di
b=4565.71429, Persamaan yang Taiwan.
diperoleh: Y=15575.143 +4565.7149X Peluang eksport STTP, Negara mana
R2=0,979531299 atau R2= 97,953% yang dituju untuk pabrik relokasi ini di
Berdasarkan hasil peramalan dengan pasar Asia tidak jelas, dan dari sumber
metode regresi, kebutuhan yang ada sebesar proyek tidak memberikan informasi atau
66.667 ton/tahun, rancangan kapasitas data-data yang dibutuhkan, walaupun
produksi pabrik relokasi yang ditetapkan secara data eksport Taiwan, ada transaksi
sebesar 66.000 ton/tahun atau +/- 100 % ke pasar ini. Komitmen yang diberikan
dari nilai kebutuhan yang ada, dianggap CPDC, setelah relokasi, baru akan
cukup memadai dengan pertimbangan dibicarakan kelanjutan kerjasama dalam hal
tidak adanya pabrik baru dan faktor peluang pemasaran di pasar Asia. Adanya lisensi
untuk meraih pasar lokal. dan merk (brand Image) CPDC yang sudah
dikenal, dan dipakai dalam produk STTP

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 75


Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Desember 2012, Vol. 05, No. 02, hal 70 - 79

ini, adalah jaminan untuk pemasaran ke dibutuhkan untuk dapat memenuhi


Asia kebutuhan tersebut. Prospek ini menarik
Peluang pasar lokal, banyak ditentu- karena selama ini ketergantungan terhadap
kan oleh agen-agen dan distributor, berarti import cukup besar (100%) dan di
untuk memasarkan produk dari Pabrik Indonesia belum ada pabrik serupa.
Relokasi ini nantinya perlu mengikuti pola
yang ada. Kondisi yang sama dilakukan 4.3 Yuridis
oleh PT. Petrocentral selaku pesaing pabrik Dasar yuridis proyek ini adalah
STTP. Menurut sumber proyek, pemasaran dimilikinya Amdal untuk proyek yg akan
akan menjadi satu tanpa membedakan, direlokasikan. Dipenuhinya ketentuan
karena masing-masing produk sudah lingkungan (ambang batas) dimana proyek
mempunyai konsumen sendiri-sendiri dan tersebut ditempatkan, sudah merupakan
sudah mengenal produknya. Kehadiran bagian dari penyelesaian Amdal proyek.
pabrik relokasi ini tidak mengkhawatirkan Berarti dapat dipastikan proyek ini
PT. Petrocentral demikian sebaliknya diberikan.
pabrik yang direlokasi. Perijinan operasional yang diberikan
untuk proyek ini didasarkan atas dasar-
4.2.2. DCP dasar yang jelas tentang proyek/perusahaan
Produk paling prospektif dan diandal- yang akan didirikan atau diinvestasikan.
kan investor dalam investasi proyek Gambaran dasar-dasar tersebut dapat
relokasi ini adalah DCP. Di Indonesia, ditunjukkan sebagai mana Tabel 2.
adanya pengertian peluang ini dilihat dari Tabel 2. Data bentuk dan Ketentuan Yuridis serta
data perkembangan industri-industri statusnya
konsumen produk ini di Indonesia yang No. DASAR2 USAHA STATUS KESEPAKATAN
dinilai sangat pesat dan secara angka cukup 1 BENTUK BADAN Perseroan Terbatas (PT)
menarik, khususnya untuk industri pakan USAHA
2 NAMA BDN USH PT. Petro Citra Nusantara
ternak. Corp
Ratio konsumsi yang dikaitkan 3 PEMBAG. SAHAM - 60%China Petrochemical
dengan jumlah penduduk Indonesia, nilai - 20% PT. Suryacitra
Adikusuma
konsumsi saat ini angka-angka partum- - 20% PT. Petrokimia Gresik
buhan konsumsi dan belum adanya Pabrik 4 KEORGANISASIAN -CPDC, PT.SA, PT.PG.
DCP, menjadikan optimismenya pasar dan 5 PERSONALIA Taiwan 4 Orang
pemasaran produk ini. Indonesia 321 Orang
STATUS USAHA Penanaman Modal Asing
Pasar local, pangsa pasar di Indonesia (PMA)
cukup prospektif dilihat dari besarnya 7 JENIS USAHA Industri Kimia Hulu
perkembangan jumlah penduduk yang 8 DOMISILI Kawasan Petrokimia Gresik
mencapai lebih dari 200 juta jiwa. DCP
dikonsumsi penduduk secara tidak langsung Kejelasan dasar-dasar usaha ini akan
melalui ternak, yang ditambahkan didalam membantu pemroosesan perijinan atau
makanannya. Keuntungan bagi ternak akan rekomendasi bagi kegiatan usaha ini oleh
membantu pertumbuhan secara cepat dan pihak-pihak yang berwenang.
bagi ayam petelur akan menambah jumlah MoU merupakan bagian dari produk-
telur yang dihasilkan. Bilamana makanan produk yang ada pada suatu pembentuakn
sehari-hari penduduk mengkonsumsi rata- badan usaha. Dari MoU ini akan disusul
rata dari DCP yang terdiri atas komposisi dengan JVA (Joint Venture Agreement) .
Phosphate 18% dari berat minimum, dan JVC (Joint Venture Company). Pada
Calcium 23% dari berat minimum dan Prinsipnya produk JVC merupakan produk
Fluoride 0.15% dari berat maximum. penegasan dari JVA. Dalam pengertian
Cukup besar kapasitas produksi yang yang lebih jelas, JVA merupakan gambaran

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 76


Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Desember 2012, Vol. 05, No. 02, hal 70 - 79

definitive yang akan menjadi ketetapan Free Port. Disepan bangunan ini, terdapat
dalam JVC. pabrik pembuat penjernih limbah industri.
Nama yang dipilih badan usaha dan Masih dalam zona initerdapat pabrik PT.
perusahaan ini adalah PT. Petro Citra Petrocentral penghasil produk STTP.
Nusantara. Dipakainya nama ini mem- Luasan site yang tersedia adalah
punyai maksud dan tujuan untuk member- 10.000M2, 60% untuk pabrik dan pengolah
kan cirri dimana lokasi perusahaan ini limbahnya, 8% untuk fasilitas penunjang
berada dan kapasitas pemiliknya. seperti kantor dan laborat, sisanya 32%
Jadi secara yuridis, perusahaan untuk jalan, parker, penghijauan dan ruang
patungan ini telah dan dapat memenuhi terbuka lainnya.
berbagai kapasitas yang dibutuhkan untuk
menjalankan kegiatan usahanya.

Tabel 3. Analisa Alternatif Lokasi

SARANA &
No. LOKASI INDUSTRI SINERGI BAHAN BAKU KONDISI & SITE
FASILITAS
1 KI di Jakarta Baru ada Pabrik PA Terbatas Efektif Cukup Memadai
2 KI di Semarang Belum ada terbatas Efektif Cukup Memadai
3 KI di Pasuruan Belum ada Kurang memenuhi Efektif Kurang sesuai
4 KI di Gresik Sdh ada Sepenuhnya Tersedia memadai Efektif Sesuai Kebutuhan
5 KI di Palembang Baru ada Pabrik PA terbatas Efektif Sesuai Kebutuhan

4.4. Teknis dan Teknologi 4.4.3. Rancangan


4.4.1. Lokasi Secara teknis, luasan site ini dan jalan
Tidak semua lokasi dapat menyedia- lingkungannya sudah terukur dengan baik.
kan fasilitas yang dibutuhkan bagi industri Berarti pendeteksian arsitektural terhadap
ini secara memadai. Kesediaan bahan baku luasan site ini sudah memenuhi kebutuhan
dan bentuknya, limbah, produk utama ysng pabrik yang akan direlokasi kan dengan
dihasilkan, kesemuanya adalah sebagian bentuk dan besaran yang menyerupai dapat
dari yang membutuhkan fasilitas. Berbeda- dilakukan. Dari segi bentuk masa/bangunan
bedanya fasilitas yang satu dengan yang pabrik PA, STTP, DCP, dinilai sulit untuk
lainnya dan cara-cara pengorga-nisasian dilakukan perubahan. Jadi bentuk yang
yang efektif dan efisien, adalah juga diambil adalah sama dengan yang ada di
merupakan tuntutan dilokasi yang dipilih CPDC (Taiwan) karena menyangkut
untuk proyek ini. Semakin banyak yang tatanan mesin yang ada. Apalagi dengan
dipenuhi nilai lokasi tersebut akan lebih pengertian material dan peralatan yang akan
baik. dikonstruksikan di lokasi relokasi ini
Pada kawasan Industri PT. Petrokimia semuanya berasal dari pabrik yang berada
Gresik, bahan baku untuk pembuatan STTP di CPDC (Taiwan) ini.
dan DCP dapat diperoleh dari PT. Smelting
Company, Pabrik Phosporic Acid dan 4.5. Organisasi
Pelabuhan milik PT. Petrokimia yang Tim manajemen pembangunan
dilengkapi fasilitas pipa distribusi dan belt proyek ini dibentuk langsung dibawah
conveyor untuk bahan baku batuan dan cair. manajemen perusahaan patungan (investor).
Termasuk di Taiwan, konsultan
4.4.2. Site perancangan, pengawas dan kontraktor
Site yang direkomendasikan terletak yang menangani pekerjaan pembongkaran
dijalan Romo Gresik. Tepatnya berse- juga berada dibawahnya. Unsur positif dari
belahan dengan Pabrik milik PT. Smelting tim proyek yang dibentuk dan langsung
Company, pengolah batuan dari tambang dibawahnya manajemen Investor, adalah

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 77


Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Desember 2012, Vol. 05, No. 02, hal 70 - 79

dalam proses pengambilan putusan yang 4.7. Ekonomi dan Keuangan


perlu diambil lebih cepat untuk kepentingan Gambaran dari hasil perhitungan
proyek. komputerisasi untuk faktor-faktor
Konsultan lokal dipakai dalam kapasitas rentabilitas adalah seperti ditunjukkan pada
penjabaran gambar detail dari rancangan tabel 3.
umum yang dibuat oleh konsulltan Taiwan.
Kontraktor bertanggung jawab penuh atas Tabel 3. Hasil Perhitungan Rentabilitas Proyek
keseluruhan hasil pekerjaan kepada tim No. FAKTOR RENTABILITAS NILAI
1 INTERNAL RATE OF RETURN (IRR) 18,35 %
pembangunan yang bertanggungjawab 2 RATE ON INVESTMENT (ROI) 16,10 %
kepada manajemen Investor. 3 RATE ON EQUITY (ROE) 23,00 %
4 BREAK EVENT POINT (BEP) 56,88 %
Pada prinsipnya, pemegang kendali dari 5 PENGEMBALIAN PINJAMAN (POT) 6,01 TAHUN
manajemen disini tetap tenaga ahli dari 6 NET PRESENT VALUE (NPV) USD 57.120.004
CPDC (Taiwan), sedang tenaga Indonesia 7 NET CASH FLOW POSITIF

dipakai sebagai pendukung. Rancangan


alokasi dimana posisi yang dapat diisi oleh Dari hasil perhitungan faktor-faktor
tenaga dari Indonesia dan Taiwan telah rentabilitas diatas menunjukkan bahwa
dijabarkan melalui komitmen JVA. Proyek Relokasi Pabrik Phosphate dari
Taiwan ke Indonesia adalah layak dan patut
4.6. Lingkungan dilaksanakan.
4.6.1. Ambang Batas
Salah satu ketentuan yang tercakup
dalam amdal proyek, adalah kesesuaian V. KESIMPULAN DAN SARAN
ambang batas lingkungan proyek di lokasi
pembangunan dengan proyek Pabrik 5.1. Kesimpulan
Phosphate CPDC yang akan direlokasi dari Berdasarkan Analisa dan Pembahasan
Taiwan. pada bab sebelumnya, maka dapat diambil
Persyaratan di lokasi relokasi, kesimpulan sebagai berikut:
kadarnya tidak boleh melebihi dari 2 PPM. 1. Bahwa peramalan pasar dan pemasaran
Item ini harus dipenuhi. Proyek melalui STTP dan DCP di Indonesia dalam
perbaikan sistem pengolahan limbahnya. situasi dan kondisi yang berkembang
Selain sistem ini, tidak ada yang saat ini adalah sangat prospektif dan
dipermasalahkan lagi untuk pembangunan memberikan peluang investasi yang
proyek ini duilokasi tersebut. sangat menarik bagi investor
2. Bahwa investasi Proyek Relokasi Pabrik
4.6.2. Pengolahan Limbah Phosphate dari Taiwan ke Indonesia
4.6.2.1. Limbah Padat. sangat tepat dan menguntungkan baik
Limbah padat ini yang berupa ditinjau dari aspek-aspek kelayakan
cake/ampas dari filter pres dibuang dilahan maupun dari segi rentabilitas
penampungan zat padat milik PT. investasinya.
Petrokimia Gresik yang kemudian
digunakan sebagai campuran pupuk TSP. 5.2. Saran
Berdasarkan hasil Analisa diatas,
4.6.2. Limbah Cair. maka penulis memberikan beberapa saran
Limbah cair yang berasal dari proses yang berkaitan dengan relokasi pabrik
pemurnian, purifikasi, netralisasi dan water semacam ini, yaitu:
treatment, diolah dalam unit waste 1. Dalam melakukan investasi suatu pabrik
teratment. yang akan direlokasi dari daerah satu ke
daerah lainnya perlu
mempertimbangkan luas, kondisi,

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 78


Extrapolasi Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya
Desember 2012, Vol. 05, No. 02, hal 70 - 79

kapasitas produksi dan umur peralatan Robert J Kodoatie, Analisi Ekonomi


pabrik tersebut, sehingga dapat Teknik, 1994, Univesitas Diponegoro,
diprediksi secara akurat dan tepat untuk Andi Offset Yogyakarta.
menentukan investasi relokasi tersebut Radiks Purba, Memahami Asuransi di
bisa dilakukan atau tidak Indonesia, 1992, Seri Umum No. 10,
PPM, Pustaka Binaman Pressindo,
2. Pada pelaksanaan relokasi pabrik harus Jakarta
benar-benar diperhatikan / dikontrol oleh Sritomo Wignjosoebroto, Ir. MSc, Tata
tenaga ahli yang berpengalaman, karena Letak Pabrik dan Pemindahan
pada pengerjaannya dibutuhkan Bahan, 1996, PT. Guna Widya,
ketelitian yang tinggi. Jakarta
Sumadi Suryabrata, BA, Drs, MA, Ed S,
Ph.D, Metodologi Penelitian, April
1994, PT Raja Grafindo Persada,
DAFTAR PUSTAKA Jakarta
Suwarsono, Drs, MA, Studi Kelayakan
Badiru, A.B, Pulat, P.Simin, 1995. Proyek (Konsep Teknik dan
Comprehensive Project Management, Pelaporan), 1990, YKPN,
Prentice Hall PTR, New Jersy. Yogyakarta.
Bhattacharyya K. Goury, Johnson A. Thomas Suyanto, Drs, dkk, Dasar-Dasar
Richard, 1997, Statistical Concepts Perkreditan, Edisi Ketiga, 1993, PT.
and Methods, John Wiley and Sons. Gramedia, Jakarta.
Inc. Sriyanto Widodo Hg. Suseno, Ekonomi
Budi Rahardjo, Memahami Laporan Indonesia, Fakta dan Tantangan
Keuangan, untuk Manajer non Pada Era Globalisasi, 1996, Kanisius
Keuangan, 1994, Edisi kedua, Andi Yogyakarta.
Offset, Yogyakarta.
Harold Kerzner, 1995, Project Management
: A System Approah to Planning,
Scheduling and Controlling, USA,
Van Nostrand Reindhold.
Harsono, Drs, 1989, Manajemen Pabrik,
1989, Balai Aksara, Jakarta.
Husnan Suad, Studi Kelayakan Proyek,
Konsep Teknik dan Penyusunan
Laporan, 1990, AMP-YKPN,
Yogyakarta.
John Davis, Peter Millburn, Terry Murphy,
Martin Woodhouse, 1997, Successful
Team Building, PT. Gramedia
Pustaka Utama Jakarta.
Mardiono Hadiwidjaja, Analisa Investasi
Hotel Satelit Surabaya, Tesis, Pasca
Sarjana ITS, Teknik Sipil,
Manajemen Proyek Konstruksi, 1996
Surabaya

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 79

Anda mungkin juga menyukai