Anda di halaman 1dari 6

KEBERHASILAN RUANG TERBUKA HIJAU

SEBAGAI LINGKUNGAN THERAUPETIC DI


SIDOARJO

MAKALAH
Disusun untuk memenuhi syarat ulangan tengah semester

OLEH :
VINDA AURELLIA DWI AZKIYAH
NPM : 04.2019.1.03330

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
2020
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Ruang terbuka hijau merupakan salah satu komponen penting dalam lingkungan. Ruang
terbuka hijau memiliki unsur utama yang sangat berpengaruh sebagai tatanan kota, karena
berfungsi sebagai kemaslahatan hidup warga, khususnya bagi warga Sidoarjo.

Masalah perkotaan menjadi cukup rumit untuk diatasi.perkembangan perkotaan membawa


pada konsekwensi negative pada beberapa aspek, termasuk aspek lingkungan. Dalam tahap
awal perkembangan kota, Sebagian besar lahan merupakan ruang terbuka hijau. Namun,
adanya kebutuhan ruang untuk menampung penduduk dan aktifitasnya, ruang hijau tersebut
cenderung mengalami konversi guna lahan menjadi Kawasan terbangun.

Dalam hal ini ruang terbuka hijau mempunyai fungsi sebagai pendukung utama keberlanjutan
kehidupan perkotaan, disamping itu juga hutan kota sangat penting dalam mendukung
Kesehatan kota dan dijadikan sebagai penyejuk lingkungan.

Menurut UU No.26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, bahwa pada hakikatnya ruang
terbagi dalam Kawasan lindung (alami dan konservasi) dan Kawasan budi daya atau
terbangun. Walau sudah di atur dalam undang undang nyatanya banyak terjadi degradasi
kualitas lingkungan air, udara, dan tanah di hamper seluruh wilayah kota karena lemahnya
penegakan hukum yang berlangsung.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, saya simpulkan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apakah ruang terbuka hijau di Sidoarjo sudah sesuai dengan ketentuan UU NO.26
Tahun 2007?
2. Apa indikasi ruang terbuka hijau itu berhasil diterapkan?

1.3 TUJUAN PENULISAN

Untuk mengetahui dampak ruang terbuka hijau di Sidoarjo


1.4 MANFAAT PENULISAN

1.4.1 MANFAAT PENULISAN BAGI MASYARAKAT

1. Penelitian ini diharapkan mampu menjelaskan konsep dan penerapan ruang


terbuka hijau di kota kota besar
2. Bagi masyarakat khususnya masyarakat luas, semoga hasil penelitian ini
bermanfaat untuk kemaslahatan Bersama

1.4.2. MANFAAT PENELITIAN BAGI ITATS

1. Berkembangnya pengetahuan mengenai ruang terbuka hijau diharapkan menjadi


manfaat untuk para penerus ilmu arsitektur

1.4.3 MANFAAT BAGI PENULIS

1. Meningkatkan kemampuan berpikir dan menambah wawasan terkait dengan


teori yang dipelajari pada mata kuliah yang diberikan.
2. Kemudian hasil penelitian dapat menerangkan apa kegagalan dan keberhasilan
mengenai permasalahan yang ada.

1.5 BATASAN DAN ASUMSI PENELITIAN

1.5.1 BATASAN PENELITIAN

1. Analisa ruang terbuka hijau dan kecukupannya pada wilayah Sidoarjo


2. Perubahan penggunaan dan penutupan lahan hijau pada wilayah Sidoarjo

1.5.2 ASUMSI PENELITIAN

1. Menurut UU No.26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.


2. Berdasarkan studi banding di lingkungan Sidoarjo, mengenai kualitas hidup dan
udara
3. Permasalahan lumpur Lapindo yang memperparah kerusakan lingkungan di
wilayah sidoarjo
1.6 SISTEMATIKA PENULISAN

Berikut sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

 BAB I : Pendahuluan
 BAB II : Tinjauan Pustaka
 BAB III : Metode Penelitian
 BAB IV : Hasil dan Analisis
 BAB V : Penutup
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFINISI RUANG TERBUKA HIJAU


Ruang terbuka hujau (RTH) adalah area yang membentuk jalur atau area yang
mengelompok, penggunaannya bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik
yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam. Dalam undang
undang No.26 tahun 2007 tentang penataan ruang menyebutkan bahwa 30% kota
harus berupa RTH yang terdiri dari 20% public dan 10% privat.
RTH public adalah taman kota, hutan kota, sabuk hijau, RTH sekitar sungai,
pemakaman, dan rel kereta api. Sedangkan RTH privat merupakan RTH milik
institusi tertentu atau perseorangan yang pemanfaatannya untuk kalangan terbatas,
antara lain berupa kebun atau halaman rumah atau Gedung yang ditanami
tumbuhan.
2.1. TUJUAN RUANG TERBUKA HIJAU
Penyediaan RTH memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Menjaga ketersediaan lahan sebagai Kawasan resapan air
2. Menciptakan aspek planalogis perkotaan melalui keseimbangan antara
lingkungan alam dan lingkungan binaan yang berguna untuk keoentingan
masyarakat
3. Meningkatkan keserasian lingkungan perkotaan sebagai sarana pengaman
lingkunagan perkotaan yang nyaman, segar, indah, dan bersih

RTH yang telah ada baik secara alami maupun buatan diharapakan dapat
menjalankan empat fungsi sebagai berikut:

1. Fungsi ekologis antara lain: sebagai paru- paru kota, pengatur iklim mikro,
sebagai peneduh, produsen oksigen, penyerap air hujan, penyedia habitat
satwa, penyerap polutan dalam udara, air dan tanah, serta penahan angin
2. Fungsi social budaya antara lain :Menggambarkan ekspresi budaya local,
media komunikasi dan sebagai sarana rekreasi warga
3. Fungsi ekonomi antara lain : sumber produk yang bisa dijual seperti tanaman,
sayur, buah dan daun. Beberapa juga berfungsi sebagai bagian dari usaha
pertanian, perkebunan, kehutanan, dan lain lain.
4. Fungsi estetika antara lain meningkatkan kenyamanan, memperindah
lingkungan kota baik skala mikro(halaman rumah/lingkungan pemukiman),
maupun makro (lanskep kota secara keseluruhan), menciptakan suasana serasi
dan seimbang antara area terbangun dan area tidak terbangun.

Dalam suatu wilayah perkotaam, empat fungsi utama ini dapat dikombinasikan
sesuai kebutuhan, kepentingan, dan keberlanjutan kota seperti perlindungan tata
air, keseimbangan ekologis dan konservasi hayati

1. Manfaat langsung (dalam pengertian cepat dan bersifat tangible), yaitu


membentuk keindahan dan kenyamanan (teduh, segar, sejuk) dan
mendapatkan bahan-bahan untuk dijual (kayu, daun, bunga, dan buah).
2. Manfaat tidak langsung (berjangka panjang dan bersifat intangible), yaitu
pembersih udara yang sangat efektif, pemeliharaan akan kelangsungan
persediaan air tanah, dan pelestarian fungsi lingkungan beserta segala isi flora
dan fauna yang ada (konservasi hayati dan keanekaragaman hayati)

Melihat besarnya fungsi dan peran RTH untuk menjamin kesimbangan kota,
Medco Foundation membuat sebuah program yang dinamakan GreenPOTS.
GreenPOTS merupakan kegiatan edukasi kepada masyarakat untuk menciptakan,
mempertahankan, , dan memanfaatkan RTH privat yang ada disekitarnya.
Masyarakat diberikan pengetahuan dan penyadaran bahwa dengan melakukan
kegiatan penghijauan dalam skala kecil baik di rumah maupun komunitas akan
berkontribusi langsung dalam mendukung pencapaian target RTH perkotaan.

Anda mungkin juga menyukai