Anda di halaman 1dari 8

Tinjauan Pustaka

Modifikasi Gaya Hidup dan


Tekanan Darah

Denio A. Ridjab

Bagian Ilmu Penyakit Dalam Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta, Indonesia
Bagian Ilmu Penyakit Dalam, Jantung dan Paru, Universitas Charite, Berlin, Jerman

Abstrak: Tekanan darah tinggi merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia yang sangat
penting dikarenakan angka kejadiannya yang tinggi. Joint National Committee on Prevention,
Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure (JNC) mendefinisikan hipertensi
apabila tekanan darah sistolik mencapai 140 mm Hg atau tekanan darah diastolik melebihi 90
mm Hg. Hipertensi merupakan salah satu faktor resiko pemicu penyakit jantung kardiovaskular,
sedangkan penyakit jantung kardiovaskular sendiri merupakan penyebab dari 30% kematian
di dunia. Dengan menurunkan tekanan darah tinggi, angka morbiditas dan mortalitas dapat
diturunkan. Komite Nasional Gabungan Amerika Serikat untuk prevensi, deteksi, evaluasi dan
pengobatan tekanan darah tinggi menganjurkan modifikasi atau perubahan gaya hidup sebagai
langkah pertama dalam penanganan tekanan darah tinggi. Penurunan berat badan, penerapan
diet kombinasi Dietary Approach to Stop Hypertension, reduksi asupan garam, aktivitas fisik
yang teratur, dan pembatasan asupan alkohol termasuk dalam modifikasi gaya hidup. Masing-
masing mempunyai efek penurunan tekanan darah yang berperan dalam pencegahan komplikasi
hipertensi dan bila dijalankan secara bersamaan akan mempunyai efek penurunan tekanan
darah yang lebih nyata.
Kata kunci: hipertensi, modifikasi gaya hidup, morbiditas dan mortalitas.

Maj Kedokt Indon, Volum: 57, Nomor: 3, Mei 2007 159


Modifikasi Gaya Hidup dan Tekanan Darah

Lifestyle Modification and Blood Piessure

Denio A Ridjab

Departement of Internal Medicine, Atma Jaya Catholic University Indonesia, Jakarta


Departement of Internal Medicine Heart & Lung, Charite University, Berlin, Germany

Abstract: Hypertension is a global problem with an increasing frequency. Defined by the Joint
National Committee on prevention, detection, evaluation and treatment of high blood pressure
(JNC) when the systolic blood pressure is above 140 mmHg and diastolic blood pressure above
90 mmHg, hypertension is one of the major cardiovascular risk factor that causes 30% of
mortality in the world. Lifestyle modifications, which includes weight reduction, adoption of DASH
(Dietary Approach to Stop Hypertension) eating plan, salt reduction, regular physical activity and
moderate alcohol consumption, have been recommended as the first measurements to treat hyper-
tension. Every single measurement reduces blood pressure significantly and combination of two
or more lifestyle modifications can achieve even better results.
Key words: hypertension, lifestyle modification, morbidity and mortality

Pendahuluan sebanyak 10 mmHg meningkatkan risiko penyakit kardio-


Sekitar 50 juta orang dewasa Amerika menderita tekanan vaskular dua kali.1 Sebaliknya, diperkirakan penurunan
darah tinggi.1 Di Indonesia, hipertensi didapatkan pada 83 tekanan darah sistolik sebanyak 5 mmHg di populasi akan
per 1000 anggota rumah tangga.2 Prevalensi tekanan darah menurunkan angka mortalitas akibat stroke 14%, akibat
tinggi meningkat dengan seiring dengan peningkatan usia. penyakit jantung kardiovaskular 9%, dan mortalitas secara
Lebih dari setengah penduduk berusia antara 60 sampai keseluruhan 7%.4 Studi observasional dan acak lainnya
dengan 69 tahun dan tiga perempat penduduk berusia 70 menunjukkan bahwa reduksi tekanan darah diastolik sebesar
tahun atau lebih menderita tekanan darah tinggi. Sebuah 2 mmHg menghasilkan penurunan prevalensi hipertensi
studi meta analisis menunjukkan bahwa sekitar seperempat sekitar 17%, reduksi risiko penyakit jantung koroner 6%, dan
dari populasi dunia, atau sekitar satu triliun penduduk reduksi risiko stroke serta transient ischemic attacks 15%.5
menderita hipertensi pada tahun 2000. Proporsi ini akan Terapi antihipertensi berkaitan dengan reduksi insiden
meningkat sebanyak 29% atau menjadi 1,56 triliun penduduk stroke (berkisar 35%-40%), infark jantung (berkisar 20-25%)
pada tahun 2025.3 dan gagal jantung (melebihi 50%). Pada pasien dengan
hipertensi derajat satu yang mempunyai risiko penyakit
jantung koroner, reduksi tekanan darah 12 mmHg selama 10
Tabel 1. Klasifikasi Tekanan Darah pada Orang Dewasa 1 tahun akan mencegah 1 kematian dari 11 penderita yang
Klasifikasi Tekanan Tekanan Darah (dalam mm Hg) diobati.1 Jika di Indonesia hipertensi didapat pada 83 per
Darah Sistolik Diastolik 1000 anggota rumah tangga,2 dengan terapi yang adekuat
sekitar 7-8 kematian dapat dicegah per 1000 anggota rumah
Normal <120 dan <80 tangga.6
Pre-Hipertensi 120-139 atau 80-89
Stadium I Hipertensi 140-159 atau 90-99
Stadium II Hipertensi >160 >100 Anjuran Terapi Tekanan Darah Tinggi
Pada laporannya yang ketujuh, Joint National Com-
mittee on Prevention, Detection, Evaluation and Treatment
Tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg pada of High Blood Pressure (JNC) menganjurkan modifikasi gaya
individu berusia lebih dari 50 tahun merupakan faktor risiko hidup dalam mencegah dan menangani tekanan darah tinggi,
penyakit kardiovaskular yang penting. Selain itu, mulai selain terapi dengan obat. Termasuk dalam modifikasi gaya
tekanan darah 115/75 mm Hg, setiap kenaikan tekanan darah hidup adalah penurunan berat badan, penerapan diet
sistolik sebanyak 20 mmHg atau tekanan darah diastolik kombinasi Dietary Approach to Stop Hypertension (DASH),

160 Maj Kedokt Indon, Volum: 57, Nomor: 5, Mei 2007


Modifikasi Gaya Hidup dan Tekanan Darah

reduksi asupan garam, aktivitas fisik yang teratur, dan faktor penyakit serebrovaskular yang berarti (seperti penyakit
pembatasan asupan alkohol.1 Selain itu, berhenti merokok jantung koroner, stroke atau diabetes melitus), penanganan
juga dianjurkan untuk mengurangi resiko kardiovaskular hipertensi dapat dimulai dengan modifikasi gaya hidup.
secara keseluruhan. Masing-masing mempunyai efek Apabila target yang diharapkan tidak tercapai setelah
penurunan tekanan darah yang berperan dalam pencegahan pelaksanaan modifikasi gaya hidup, penanganan dengan
komplikasi hipertensi dan bila dijalankan secara bersamaan menambahkan obat-obatan merupakan langkah berikutnya.
akan mempunyai efek penurunan tekanan darah yang lebih Tentunya pengambilan keputusan untuk menangani
nyata.7-8 penderita dengan darah tinggi harus dilakukan secara holistik
dan sangat tergantung dari keadaan dan komorbiditas dari
Tabel 2. Modifikasi Gaya Hidup untuk Mencegah dan Mena- penderita. Sebagai contoh, penderita dengan gagal jantung
ngani Hipertensi (dimodifikasi dari 1) akibat hipertensi harus segera ditangani dengan obat secara
hati-hati. Dalam kasus ini, perubahan gaya hidup dan
Modifikasi Rekomendasi Perkiraan penu
nurunan teka- penanganan dengan obat harus dimulai secara bersamaan.
kanan darah Demikian pula pada penderita diabetes melitus dengan
sistolik* tekanan darah tinggi, perubahan gaya hidup dan penanganan
dengan obat harus dimulai secara bersamaan.
Penurunan berat badan Menjaga berat badan 5-20 mmHg/10 kg
Normal (IMT 18,5-24,9
kg/m²) Penurunan Berat Badan dan Tekanan Darah
Diet kombinasi DASH Konsumsi diet kombinasi 8-14 mmHg
yang kaya akan buah, Kelebihan berat badan didefinisikan oleh World Health
sayur dan produk maka- Organization (WHO) pada tahun 1998 dengan menggunakan
nan dengan kadar total indeks massa tubuh. Indeks massa tubuh (selanjutnya
lemak dan terutama kadar
disingkat IMT) dapat dihitung dengan menggunakan rumus
lemak tersaturasi yang
rendah berat badan dalam kilogram dibagi kuadrat tinggi badan dalam
Reduksi asupan garam Asupan garam tidak mele- 2-8 mmHg meter. Menurut WHO, IMT yang ideal berada di antara 18,5
bihi 100 mmol/hari (2,4 g dan 25 kg/m². IMT >25 kg/m² didefinisikan sebagai kelebihan
Natrium atau 6 g NaCl)
berat badan, dari >30 kg/m² disebut sebagai penderita
Aktivitas fisik Aktivitas fisik aerobik 4-9 mmHg
yang teratur seperti ber- obesitas. Ukuran lingkar perut/pinggang juga memegang
jalan (setidaknya 30 menit peranan penting, dari >88 cm pada wanita dan >102 cm pada
per hari, setidaknya 4-5 pria berkaitan dengan peningkatan risiko terkena penyakit
hari seminggu)
metabolik dan jantung.9 Risiko relatif terhadap faktor risiko
Konsumsi alkohol Membatasi konsumsi, tidak 2-4 mmHg
melebihi 2 gelas per hari yang berhubungan dengan obesitas akan meningkat dengan
pada pria dan tidak mele- nilai yang melebihi luas lingkar yang disebut di atas.
bihi 1 gelas per hari pada Pada orang Asia, perhitungan dengan menggunakan
wanita dan individu dengan
IMT menurut WHO, yang dihasilkan berdasarkan data
berat badan ringan.
populasi di negara barat (Caucasian), menghasilkan angka
* Efek pelaksanaan modifikasi gaya hidup tergantung dari dosis dan prevalensi dan insiden penderita kelebihan berat badan yang
waktu serta dapat menyebabkan efek yang lebih besar pada bebe- rendah. Menggunakan rekomendasi WHO (IMT > 30 kg/m²),
rapa individu.
di Jepang angka prevalens obesitas pada laki-laki hanya
1,79% dan pada wanita hanya 3%.10 Selain itu, angka
Target Terapi persentase lemak tubuh pada orang Asia lebih tinggi pada
Terapi tekanan darah tinggi ditujukan untuk menu- angka IMT yang lebih rendah jika dibandingkan dengan
runkan morbiditas dan mortalitas akibat penyakit orang barat (Caucasian). Persentase lemak tubuh pada or-
kardiovaskular dan ginjal. Tekanan darah yang diharapkan ang Asia pada angka IMT yang sama dengan orang barat
tercapai adalah <140/90 mmHg. Pada pasien dengan tekanan lebih tinggi 3-5%.11 Data dari Hong Kong12 menunjukkan
darah tinggi dan diabetes atau penyakit ginjal, target dari peningkatan signifikan insiden penyakit yang berhubungan
terapi adalah tekanan darah <130/80 mmHg. Perhatian utama dengan kelebihan berat badan pada penderita dengan IMT
ditujukan terhadap tekanan darah sistolik, karena >23 kg/m². Oleh karena itu WHO melalui International Asso-
kebanyakan penderita dengan tekanan darah tinggi, terutama ciation for the Study of Obesity untuk kawasan Pasifik Barat
mereka yang berumur lebih dari 50 tahun, akan mencapai mengajukan proposal klasifikasi berat badan dengan
tekanan darah diastolik yang diinginkan apabila target menggunakan IMT orang Asia (lihat Tabel 3), demikian pula
tekanan darah sistolik tercapai.1 dengan ukuran lingkar perut. Meskipun di Amerika Serikat
Modifikasi gaya hidup dianjurkan pada setiap stadium ukuran lingkar perut melebihi 88 cm pada perempuan dan
hipertensi. Pada penderita hipertensi stadium I tanpa risiko melebihi 102 cm pada laki-laki berkaitan dengan peningkatan

Maj Kedokt Indon, Volum: 57, Nomor: 5, Mei 2007 161


Modifikasi Gaya Hidup dan Tekanan Darah

risiko terkena penyakit metabolik dan jantung, berdasarkan untuk melakukan aktivitas fisik, serta waktu yang tersedia
data yang ada, International Association for the Study of merupakan faktor-faktor lainnya.
Obesity untuk kawasan Pasifik Barat mengajukan proposal Penurunan berat badan yang dianjurkan untuk tahap
ukuran lingkar perut pada orang Asia. awal adalah 10% dari berat badan awal. Jangka waktu untuk
melakukan hal tersebut adalah enam bulan. Setelah enam
Tabel 3. Proposal klasifikasi berat badan dengan mengguna- bulan, biasanya penurunan berat badan menurun dan berat
nakan IMT pada orang Asia dewasa12 badan akan tetap berada di garis datar karena rendahnya
atau berkurangnya penggunaan energi tubuh pada berat
Klasifikasi IMT (kg/m²) Risiko Komorbiditas
badan yang lebih rendah.9 Tahap selanjutnya adalah usaha
Ukuran Lingkar Perut untuk menjaga kestabilan penurunan berat badan yang sudah
<90 cm (laki-laki) >90 cm dicapai sehingga tidak terjadi kenaikan berat badan kembali.
<80 cm (perempuan) >80 cm Apabila hal tersebut tercapai, usaha untuk menurunkan berat
Kekurangan <18,5 rendah (tapi terjadi normal badan lebih lanjut dapat dilakukan berdasarkan indikasi dan
berat badan peningkatan risiko kebutuhan penderita.
problem klinis lain-
nya)
Diet Kombinasi, Reduksi Asupan Garam Dan Tekanan
Normal 18,5-22,9 normal mening- Darah
kat Diet kombinasi DASH adalah diet kombinasi yang kaya
Kelebihan akan buah, sayur dan produk makanan dengan kadar total
berat badan >23 lemak terutama lemak tersaturasi yang rendah. Studi DASH20
Berisiko 23-24,9 meningkat moderat yang dilaksanakan di Amerika Serikat menilai efek pola diet
Obesitas I 25-29,9 moderat tinggi
Obesitas II >30 tinggi sangat
terhadap tekanan darah menguji efek kombinasi dari nutrisi
tinggi yang terdapat dalam makanan. Pada studi ini didapatkan tiga
diet yang berbeda yaitu diet kontrol, diet buah dan sayuran,
serta diet kombinasi. Diet kontrol adalah diet khas orang
Amerika. Pada diet ini kadar kalium, magnesium, dan kalsium
Risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular, kanker mendekati persentil ke 25 dari konsumsi masyarakat Amerika
atau penyakit lainnya berhubungan dengan IMT, baik pada Serikat. Pada kelompok dengan diet buah dan sayuran, kadar
laki-laki maupun pada perempuan di semua kelompok usia.13 kalium serta magnesium mendekati persentil ke-75 dari
Setiap kenaikan IMT sebanyak 5 unit meningkatkan angka konsumsi masyarakat Amerika Serikat, diiringi jumlah serat
kematian akibat penyakit jantung koroner sebanyak 30%.14 yang tinggi. Dibanding diet kontrol, diet ini menyediakan
Studi Trials of Hypertension Prevention, Phase II, me- buah dan sayuran dalam jumlah lebih banyak, dengan lebih
nunjukkan penurunan berat badan berhubungan dengan sedikit cemilan dan manisan. Jumlah kandungan lainnya mirip
penurunan tekanan darah dan penurunan resiko terjadinya dengan diet kontrol. Diet kombinasi merupakan diet yang
hipertensi. Hal ini dapat dicapai bahkan dengan penurunan kaya akan buah, sayuran, dan produk-produk rendah lemak
berat badan yang sedikit.15 serta mempunyai jumlah lemak tersaturasi, lemak total, dan
Penurunan berat badan sebanyak 5-10% dari berat kolesterol yang lebih rendah. Diet ini menyediakan kalium,
badan awal berkaitan dengan reduksi tekanan darah, kadar magnesium, dan kalsium pada tingkat mendekati persentil ke
lemak dan mortalitas.16 Penurunan berat badan sebanyak 5,1 75 konsumsi Amerika Serikat, seiring dengan jumlah serat
kg menurunkan tekanan darah sistolik sebanyak 4,44 mm Hg dan protein yang tinggi.
dan tekanan darah diastolik sebanyak 3,57 mm Hg. Setiap Pada seluruh peserta (n=459), didapatkan perbedaan
kilogram penurunan berat badan menurunkan tekanan darah penurunan tekanan darah sistolik rata-rata sebesar 5,5 mmHg
sistolik sebanyak 1,05 mmHg dan diastolik 0,92 mmHg..17 Pada dan diastolik 3,0 mmHg lebih banyak pada kelompok diet
perempuan dengan penyakit yang berhubungan dengan kombinasi dibanding dengan kelompok diet kontrol.
berat badan, penurunan berat badan berkaitan dengan Dibandingkan dengan kelompok diet buah dan sayur-
penurunan mortalitas sebanyak 20% akibat semua sebab dan sayuran, pada kelompok diet kombinasi didapatkan perbedaan
30-40% akibat penyakit yang berhubungan dengan diabe- penurunan tekanan darah sistolik rata-rata sebesar 2,7 mmHg
tes.18 dan diastolik sebesar 1,9 mmHg lebih banyak. Pada kelompok
diet kombinasi yang normotensi (n=326), didapatkan
Anjuran Strategi Penurunan Berat Badan penurunan tekanan darah sistolik sebesar 3,5 mmHg dan
Faktor yang berperan penting dalam menurunkan berat diastolik 2,1 mmHg lebih banyak dibanding dengan kelompok
badan adalah motivasi dan perilaku. Selain itu dukungan diet kontrol. Sedang pada peserta yang hipertensif (n=133),
dari lingkungan, teman dan keluarga, pengetahuan terhadap perbedaan penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik
obesitas serta efeknya, sikap dan kemampuan penderita pada kelompok diet kombinasi dibanding dengan kelompok

162 Maj Kedokt Indon, Volum: 57, Nomor: 5, Mei 2007


Modifikasi Gaya Hidup dan Tekanan Darah

diet kontrol sebesar 11,4 mmHg dan 5,5 mmHg. Sebuah studi prospektif menunjukkan bahwa berjalan
Hasil studi DASH menunjukkan bahwa pola diet yang (setidaknya 3 jam per minggu) berkaitan dengan pengurangan
bertitik berat pada buah, sayuran, dan produk berkadar lemak substansial insiden penyakit koroner pada perempuan.28
rendah, serta mengurangi jumlah lemak, daging, manisan, Ishikawa-Takata et al29 menunjukkan pada kohort dengan
dan minuman yang mengandung gula menurunkan tekanan aktivitas fisik selama 30 sampai 60 menit terjadi penurunan
darah secara signifikan. Terjadinya penurunan tekanan darah darah sistolik dan diastolik yang cukup pada penderita
sistolik lebih dari 3 mmHg dan diastolik lebih dari 2 mmHg tekanan darah tinggi stadium I. Penurunan tekanan darah
pada kelompok normotensi menunjukkan bahwa diet sistolik lebih nyata pada kelompok dengan durasi aktivitas
kombinasi DASH dapat digunakan untuk pencegahan fisik 61 sampai 90 menit per minggu. Peningkatan aktivitas
tekanan darah tinggi.21 Jika pada populasi terjadi penurunan fisik melebihi 90 menit tidak menunjukkan penurunan tekanan
tekanan darah seperti yang dicapai dengan diet kombinasi darah sistolik yang lebih besar.
DASH, diperkirakan akan terjadi penurunan insiden penyakit Untuk mempermudah praktik sehari-hari, pemantauan
jantung koroner sebesar 15% dan stroke 27%.21,22 aktivitas fisik dapat dilakukan dengan menghitung denyut
Pengurangan asupan garam dari 150 mmol/hari menjadi nadi. Denyut nadi maksimal dan curah jantung berkurang
100 mmol/hari menunjukkan penurunan tekanan darah sesuai dengan umur karena berkurangnya respon adrenergik.
sistolik yang signifikan pada kohort yang mengkonsumsi Denyut nadi maksimal dapat dihitung dengan menggunakan
diet yang normal pada populasi di Amerika. Pada studi yang formula 180 dikurangi usia (dalam tahun).24 Bagi penderita
meng-gabungkan DASH dan pengurangan asupan garam, yang menkonsumsi penghambat β-adrenergik denyut nadi
DASH dan konsumsi garam sebanyak 50 mmol per hari akan menjadi 10-20% lebih lambat.24
menurunkan tekanan darah sistolik sebanyak 7,1 mmHg pada
kohort tanpa hipertensi dan 11,5 mmHg pada kohort dengan Pembatasan Konsumsi Alkohol dan Berhenti Merokok
hipertensi.23 Pria dengan infark miokard dan pada pria yang meninggal
dunia karena penyakit jantung koroner, tidak didapatkan
Aktivitas Fisik dan Tekanan Darah
riwayat konsumsi alkohol yang teratur atau tidak meng-
Peranan mekanisme kerja otot pada saat melakukan konsumsi alkohol lebih dari satu kali dalam satu bulan.30
aktivitas fisik sangatlah penting. Dalam proses tersebut Penelitian lebih lanjut yang dilakukan di negara-negara barat
terjadi penurunan resistensi pembuluh darah perifer melalui menunjukkan bahwa modifikasi gaya hidup dan penurunan
dilatasi arteri pada otot yang bekerja. Besarnya penurunan konsumsi alkohol hingga 30 g per hari berkaitan dengan
resistensi tergantung pada beban atau aktivitas yang penurunan risiko infark jantung.31,32
dilakukan. Semakin besar beban yang dilakukan, semakin Terdapat hubungan yang kuat antara merokok dan risiko
besar pula ketegangan otot dan tekanan pada pembuluh terkena infark jantung. Setiap peningkatan jumlah rokok yang
darah intramuskular. Sebagai contoh: aktivitas isometris dihisap meningkatkan risiko infark jantung. Pada gambar 1
seperti latihan beban dapat meningkatkan tekanan darah ditunjukkan jumlah rokok yang dihisap >41 batang per hari
sistolik sampai >300 mmHg.24 Atas dasar pemikiran tersebut meningkatkan kemungkinan infark jantung 9,16 kali dibanding
penderita tekanan darah tinggi dianjurkan untuk melakukan penderita yang tidak merokok sama sekali.33 Berhenti merokok
aktivitas yang lebih mementingkan dinamisme dan daya menurunkan risiko mortalitas akibat semua sebab pada
tahan tubuh seperti lari, renang, atau bersepeda. Aktivitas penderita dengan penyakit jantung koroner.34
aerobik sendiri berhubungan dengan penurunan tekanan
darah rata-rata yang signifikan, baik sistolik (-3,84 mmHg)
maupun diastolik (-2,58 mmHg).25 Meskipun tekanan darah
sistolik dapat meningkat dengan cepat pada aktivitas
isometris, sebuah studi metaanalisis menyatakan bahwa
aktivitas isometrik menurunkan tekanan darah sistolik
maupun diastolik 3 mmHg.26
Pada tahun 1999 dimulai sebuah program aktivitas fisik
untuk perempuan yang disponsori oleh American Heart As-
sociation yang bernama Choose to Move 1999. Dalam pro-
gram tersebut aktivitas fisik dilaporkan setidaknya lima kali
per minggu atau lebih dari dua jam setengah per minggu.
Mereka menyimpulkan bahwa perempuan yang terlibat dalam
program tersebut melaporkan peningkatan kemampuan
aktivitas fisik mereka, pengurangan konsumsi makanan yang
sarat lemak, peningkatan pengetahuan dan kesadaran akan Gambar 1. Kemungkinan Infark Jantung Menurut Jumlah
risiko penyakit jantung dan gejala-gejalanya.27 Rokok yang Dihisap. 33

Maj Kedokt Indon, Volum: 57, Nomor: 5, Mei 2007 163


Modifikasi Gaya Hidup dan Tekanan Darah

Kesimpulan 2006:144;485-95.
9. Clinical Guidelines on Identification, Evaluation and Treatment
Tekanan darah tinggi merupakan salah satu faktor resiko of overweight and Obesity in adults. The Evidence Report: Na-
penyakit jantung. Dengan menurunkan tekanan darah tinggi, tional institutes of Health. Obes Res 1998;6:51S-209S
angka morbiditas dan mortalitas dapat diturunkan. JNC 10. Kanazawa M, Yoshiike N, Osaka T, Numba Y, Zimmet P, Inoue
S. Criteria and classification of obesity in Japan and Asia-Oceania.
menganjurkan modifikasi gaya hidup seperti penurunan berat
Asia Pacific J Clin Nutr 2002;11(Suppl):732-37.
badan, penerapan diet kombinasi DASH, aktivitas fisik yang 11. Deurenberg P, Deurenberg-Yap M, Guricci S. Asians are different
teratur, dan pembatasan asupan alkohol, sebagai langkah from Caucasians and from each other in their body mass index/
pertama penanganan tekanan darah tinggi. Masing-masing body fat percent relationship. Obesity reviews 2002;3:141-6.
12. World Health Organization. Western Pacific Region, Interna-
mempunyai efek penurunan tekanan darah yang berperan
tional Association for the Study of Obesity. The Asia-Pacific
dalam pencegahan komplikasi hipertensi dan bila dijalankan Perspective: Redefining Obesity and its Treatment. Sydney: health
secara bersamaan akan mempunyai efek penurunan tekanan Communications Australia Pty Limited, 2000.
darah yang lebih nyata. Selain itu, berhenti merokok juga 13. Calle EE, Thun MJ, Petrelli JM, Rodriguez C, Heath CW Jr.
Body-mass index and mortality in a prospective cohort of US
dianjurkan untuk mengurangi resiko kardiovaskular secara
adults. N Engl J Med 1999;341:1097-1105.
keseluruhan. 14. Klein S, Burke LE, Bray GA, Blair S, Allison DB, Xavier Pi-
Terapi tekanan darah tinggi ditujukan untuk menurunkan Sunyer. Clinical implications of obesity with specific focus on
morbiditas dan mortalitas kardiovaskular dan ginjal. Tekanan cardiovascular disease. A statement for professionals from the
American Heart Association Council on Nutrition, Physical ac-
darah yang diharapkan tercapai <140/90 mm Hg. Pada pasien
tivity and metabolism. Circulation 2004;110:2952-67.
dengan tekanan darah tinggi dan diabetes atau penyakit 15. Stevens VJ, Obarzanek E, Cook NR, Lee IM, Appel LJ, West DS,
ginjal, target terapi adalah tekanan darah <130/80 mmHg. et al. Long-term weight loss and changes in blood pressure: Re-
Pengambilan keputusan untuk menangani penderita dengan sults of the trials of hypertension prevention, phase II. Ann
Intern Med 2001;134:1-11.
darah tinggi harus dilakukan secara holistik dan sangat
16. Pi-Sunyer X. The role of weight loss in improving metabolic
tergantung pada keadaan dan komorbiditas penderita. Pada outcomes. Diunduh tanggal 31 Mai 2005 dari: [http://
penderita tanpa risiko faktor penyakit serebrovaskular, www.medscape.com/viewprogram/1440_pnt].
penanganan terapi tekanan darah tinggi dapat dimulai dengan 17. Neter JE, Stam BE, Kok FJ, Grobbee DE, Geleijnse JM. Influence
of Weight Reduction on Blood Pressure: a Meta-Analysis of
modifikasi gaya hidup. Apabila target yang diharapkan tidak
Randomiyed Controlled Trials. Hypertension 2003;42:878-84.
tercapai setelah pelaksanaan modifikasi gaya hidup, 18. Williamson DF, Pamuk E, Thun M, Flanders D, Byers T, Heath
penanganan dengan menambahkan obat-obatan merupakan C. Prospective study of intentional weight loss and mortality in
langkah berikutnya. Pada penderita dengan resiko faktor never-smoking overweight US white women aged 40-64 years.
Am J Epidemiol. 1995;141:1128-41.
penyakit serebrovaskular, penanganan tekanan darah tinggi
19. Clinical Guidelines on Identification, Evaluation and Treatment
dengan modifikasi gaya hidup dan obat-obatan merupakan of overweight and Obesity in adults. The Evidence Report: Na-
langkah yang dianjurkan. tional institutes of Health. Obes Res 1998;6:51S-209S.
20. Appel LJ, Moore TJ, Oberzanek E, Vollmer WM, Svetkey LP,
Daftar Pustaka Sacks FM, et al. A Clinical Trial of the Effects of Dietary Pat-
terns on Blood Pressure. The DASH Collaborative Research
1. Chobanian AV, Bakris GL, Black HR, Cushman WC Green LA,
Group. N Engl J Med 1997; 336:1117-24.
Izzo. Seventh Report of the Joint National Committee on Pre-
21. Ard JD, Svetkey LP, La Chance P-A, Bray G. Lowering Blood
vention, Detection, Evaluation and Treatment of High Blood
Pressure Using a Dietary Patttern: A Review of the Dietary Ap-
Pressure. Hypertension 2003;42:1206-52
proaches to Stop Hypertension (DASH) Trial. J Clin Hypertens
2. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Departemen
2000;2(6):387-91
Kesehatan Republik Indonesia. Survey Kesehatan Rumah Tangga
22. Kaplan RC. Treatment of Hypertension to Prevent Stroke:
1995. Edisi I. Jakarta. Depkes RI; 1997
Translating Evidence into Clinical Practice. J Clin Hypertens
3. Kearney PM, Whelton M, Reynolds K, Muntner P, Whelton
2001;3(3):153-6, 164.
PK, He J. Global burden of hypertension: analysis of worldwide
23. Sacks FM, Svetkey LP, Vollmer WM, Appel LJ, Bray GA, Harsa
data. Lancet 2005;365:217-23.
D. Effects on blood pressure of reduced dietary sodium and the
4. Whelton PK, He J, Appel LJ, Cutler JA, Havas S, Kotchen TA, et
dietary approaches to Stopp hypertension (DASH) diet. N Engl
al. Primary prevention of hypertension: Clinical and public
J Med 2001;344:3-10.
health advisory from The National High Blood Pressure Educa-
24. Thiele H, Pohlink C, Schuler G. Hypertonie und Bewegung.
tion Program. JAMA 2002;288;1882-8.
Sportarten für den Hypertoniker. Herz 2004;29:401-5.
5. Cook NR, Cohen J, Hebert PR, Taylor JO, Hennekens CH. Im-
25. Whelton SP, Chin A, Xin X. Effect of Aerobic Exercise on Blood
plications of small reductions in diastolic blood pressure for pri-
Pressure: a Meta-Analysis of Randomized, Controlled Trials.
mary prevention. Arch Intern Med 1995; 155:701-9.
Ann Intern Med. 2002;136:493-503.
6. Ridjab DA. Pengaruh Aktivitas Fisik terhadap Tekanan Darah.
26. Kelley GA, Kelley KS. Progressive Exercise and Resting Blood
Majalah Kedokteran Atma Jaya 2005;4(2):73-7
Pressure. A Meta-Analysis of Randomized Controlled Trials.
7. Writing Group of the PREMIER Collaborative Research Group.
Hypertension 2000;35:838-43.
Effects of comprehensive lifestyle modification on blood pres-
27. Koffman M, Bazzare T, Mosca L, Colditz GA, Stamper MJ,
sure Control. JAMA 2003;289:2083-93.
Willet WC, et al. An Evaluation of Choose to Move 1999. Arch
8. Elmer PJ, Obarzanek E, Vollmer WM, Simon-Morton D, Stevens
Intern Med 2001;161:2193-9.
VJ, Young DR. Effects of comprehensive lifestyle modification
28. Manson JA, Hu FB, Rich-Edwards JW, et al. A Prospective Study
on diet, weight, physical fitness and blood pressure control: 18
of Walking as Compared with Vigorous Exercise in the Preven-
month results of a randomized trial. Ann Intern Med

164 Maj Kedokt Indon, Volum: 57, Nomor: 5, Mei 2007


Modifikasi Gaya Hidup dan Tekanan Darah

tion of Coronary Heart Disease in Woman. N Engl J Med 33. Salim Y, Hawken S, Ounpuu S, Dans T, Avezum A, Lanas F, et al.
1999;341:650-8. Effect of potentially modifiable risk factors associated with
29. Ishikawa-Takata, Ohta T, Tanaka H. How Much Exercise is Re- myocardial infarction in 52 countries (the INTERHEART study);
quired to Reduce Blood Pressure in Essential Hypertensives: a case-control study. Lancet 2004;364:937-52.
Dose-Response Study. Am J Hypertens 2003;16:629-33. 34. Critchley J, Capewell S. Smoking cessation for the secondary
30. Jackson R, Scragg R, Beaglehole R. Alcohol consumption and prevention of coronary heart disease. Cochrane Database Syst
risk of coronary heart disease. BMJ 1991;303:211-6. Rev 2004;(1):CD003041.
31. Mukamal KJ, Chiuve SE, Rimm EB. Alcohol consumption and
risk for coronary heart disease in men with healthy lifestyles.
Arch Intern Med 2006;166:2145-50. HQ
32. Schroder H, Masabeu A, Marti MJ, et al. Myocardial infarction
and alcohol consumption : a population-based case-control study.
Nutr Metab Cardiovasc Dis 2006. (Epub ahead of print).

Maj Kedokt Indon, Volum: 57, Nomor: 3, Maret 2007 165


PEMBERITAHUAN
Penerbitan Majalah Kedokteran Indonsia, Volum: 57, Nomor: 6, Juni 2007,
ada perubahan/penyempurnaan pada halaman Susunan Redaksi/Mitra Bestari,
Pedoman Bagi Penulis, dan Instructions for Authors.
Demikian pemberitahuan ini kami sampaikan.

Pemimpin Redaksi

Prof. Dr. Saleha Sungkar, DAP&E, MS, SpPar (K).

Anda mungkin juga menyukai