Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Rekayasa Mesin Vol.5, No.

3 Tahun 2014: 217-224 ISSN 0216-468X

Analisis Aliran Fluida Dua Fase (Udara-Air) melalui Belokan


45o
Awaluddin, Slamet Wahyudi dan Agung Sugeng Widodo
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Jalan MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia
Telp: (+62 341) 587710, 587711. Fax: (+62 341) 551430
E-mail: awaluddin.smkn2@gmail.com

Abstract
The phenomenon of two phase flow can be foundin our nature, at the living
bodyand industrial of the world. The flow of Fluid throughthe pipe bendshave a
valuegreater than thepressure dropstraight pipeit’s was because the changes
ingeometryandtrajectorythathave an impact onthe changeof flowpattern. This
research aims to determine of theflowpatternandtwo-phase flowpressure dropthat
occursthrough the 45° elbowfrom the horizontalto theverticalslopes upward.
Diameter ofthepipe(D) 26.64mm, variationsthatdoaregasflow rate(QG) (1 - 3)
LPMandgasvolumefraction (β) (25 - 50) %. From theresults ofthis research we can
concludedthat theflowpattern thatoccursisthe slug/plugflowwhere the greaterthe
gasvolumefraction (β), the size of theslug/plugflowgreaterandinversely proportional
to thepressure dropfurtherdown. Upheaval of two-phase flow patterns due to the
influence of gravity occurs at the actual speed ratio of air and water (v G/vL) at 1
LPM air 0.713 and 0.966 at 3 LPM air. The highestpressure dropoccurswiththe
condition ofthe gasvolumefraction (β) of 50 %, actual speed ratio of air and
water(vG/vL) 0.764at107.415 Pa in theoretically and 214.616Paat experimentally.
o
Keywords: 45 elbow, flow pattern, pressure drop.

PENDAHULUAN berbeda, dan merupakan bagian aliran


Sifat-sifat aliran fluida merupakan suatu multiphase. Aplikasi aliran multiphase
hal yang sangat menarik untuk diteliti, baik misalnya kavitasi pompa dan turbin,
fluida statik maupun fluida dinamik.Fluida zat electrophotographic printer di proses aliran
cair yang mengalir melalui sebuah pipa efektif toner untuk menghasilkan kualitas
dengan panjang tertentu menyebabkan gambar dan kecepatan pencetakan, ketel
terjadinya kerugian energi berupa penurunan uap, proses reaktor nuklir di sistem
tekanan (pressure drop) disebabkan oleh pembangkit tenaga nuklir, proses destilasi,
mayor losses akibat gesekan sepanjang industri perminyakan dan pertambangan,
dinding pipa maupun minor losses akibat bidang medis untuk aliran darah dan sperma,
perubahan bentuk lokal saluran berupa sehingga akan menjadi sangat berharga
belokan, katup, maupun sambungan pipa dan untuk memikirkan aplikasi aliran multiphase
juga tergantung besar koefisien gesek pipa [2].
tersebut.Dalam kehidupan sehari-hari, tidak Untuk merancang dan aplikasi di
saja menemui kasus untuk aliran satu fase di lapangan, penggunaan belokan sangat
sistem pemipaan, kenyataannya sering terjadi diperlukan. Belokan pipa memiliki nilai
aliran multiphase (dua fase, tiga fase, atau pressure drop yang besar dibandingkan pipa
lebih) [1]. lurus hal ini dikarenakan perubahan geometri
Aliran multifase adalah aliran yang dan lintasan mengakibatkan perubahan pola
fasenya (padat, cair dan gas) saling aliran sehingga terbentuk aliran terpisah dari
berinteraksi antara satu dengan yang lainnya sisi bagian dalam belokan pipa tersebut.
dan setiap hubungan antar fase Besar kecilnya nilai pressure drop ditentukan
pergerakannya saling oleh pemilihan sudut belokan [3].
mempengaruhi.Sedangkan aliran dua fase Kim et.al., (2008), menyimpulkan bahwa
o
adalah aliran yang terdiri dari dua fase yang efek geometris belokan 45 menunjukkan

217
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.5, No.3 Tahun 2014: 217-224 ISSN 0216-468X

penurunan tekanan meningkat dengan METODE PENELITIAN


meningkatnya laju aliran gas dan cairan, hasil Penelitian ini dilakukan dengan metode
korelasi yang dikembangkan dengan data eksperimental yaitu melakukan pengukuran
eksperimen C = 65 dan faktor k = 0.58 untuk langsung dan tak langsung.
o o
belokan 90 dan k = 0.35 untuk belokan 45 Peralatan yang digunakan seperti
menghasilkan data yang sangat baik dengan ditunjukkan oleh gambar 1.Seksi uji (9)
perbedaan persentasi rata-rata masing- menggunakan pipa acrylic transparan agar
masing belokan 2,1% dan 1,3% [4]. prilaku aliran dapat diamati. Debit aliran air
Adiwibowo (2009), variasi kecepatan dan udara diukur menggunakan flow meter(6
superfisial cairan 0.3 m/s sampai 1.1 m/s dan dan 5) kedua aliran (udara-air) bercampur
kualitas volumetrik gas 0.05 sampai 0.20 akan pada mixer (7). Sebelum melewati seksi uji
menghasilkan pola aliran bubble pada bidang (9), aliran dua fase (udara-air) melewati pipa
uji vertikal, penyimpangan global void friction horizontal (8) sepanjang 200 mm.
dari homogeneous model sebesar 42% Pengukuran aliran menggunakan manometer
sampai 50% dan penurunan nilai pressure U sebelum (11) dan sesudah (12) belokan (9)
drop terjadi diberbagai kecepatan superfisial dengan elevation pressure tap (ΔZ) 30 mm
cairan dengan bertambahnya kualitas [8].
volumetrik gas [5].
Abdulkadir et.al., (2011), laju aliran
cairan yang rendah dan kecepatan superfisial
gas yang tinggi, film pemecah (burn out)
o
terjadi pada posisi 45 sekitar tikungan. Efek
gravitasi terjadi secara signifikan pada
kecepatan superfisial gas yang tinggi [6].
Oliviera dan Barbosa (2013), distribusi
tekanan statis lokal berbeda secara signifikan
antara dua orientasi aliran, terutama karena
efek gravitasi yang dominan pada laju aliran
gas yang rendah.Kemudian pada campuran
rendah kecepatan khas arus bertingkat,
perbedaan signifikan yang diamati antara gas
holdup di inlet dan outlet belokan.Ini dapat
dikaitkan dengan fenomena yang berbeda Gambar 1. Skema instalasi
bergantung pada orientasi aliran, seperti
aliran cairan berlawanan di belokan (aliran ke Eksperimen akan dilakukan dengan
atas) dan pembentukan lompatan hidrolik di variasi gas volume fraction (β) (25 – 50) %
bagian keluar (mengalir ke bawah). Karena dan debit udara (QG) (1 – 3) Liter Per Minute
kedua gas dan kecepatan superfisial cairan (LPM). Variasi ini akan didapat debit air (QL)
meningkat (meningkatkan inersia aliran), melalui persamaan 1 [5].
perbedaan antara inlet dan outlet pada gas 𝑄𝐺
holdup menjadi lebih kecil [7]. 𝛽= (1)
𝑄𝐺 + 𝑄𝐿
Dari uraian tersebut dan melihat
pentingnya pengetahuan tentang aliran dua Pengukuran properti fluida dua fase
fase melalui belokan serta data base yang disesuaikan dengan temperatur rata-rata
masih kurang, maka perlu dilakukan o
ruang, saat penelitian yaitu 20 C.
penelitian tentang pengaruh gas volume Gambar 1 menunjukkan bahwa air di
fraction dan debit aliran udara terhadap reservoir (1) disirkulasi oleh pompa (2)
pressure drop dengan variasi yang berbeda. menuju instalasi. Pengaturan debit aliran air
Pada penelitian ini menggunakan gas volume yang diinginkan melalui flow meter (5)
fraction dengan klasifikasi moderat, variasi menggunakan gate valve (4). Setelah aliran
debit aliran udara dan air. air terlihat berkembang penuh (fully
developed) di pipa horizontal transparan (8),

218
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.5, No.3 Tahun 2014: 217-224 ISSN 0216-468X

udara dari kompresor (3) diinjeksikan ke mixer Untuk perhitungan pressure drop teoritis
(7). Debit aliran udara diukur menggunakan melalui belokan (ΔpEB) dipengaruhi oleh
flow meter (6). Distribusi tekanan aliran dua pressure drop karena friction (Δpf), static
fase (udara-air) sebelum (11) dan sesudah (Δps)dan retriction (Δpr) yaitu menggunakan
o
(12) belokan 45 (9) menuju pipa vertikal persamaan 7.
miring ke atas (10) diukur menggunakan
manometer U [9]. ∆𝑝𝐸𝐵 = ∆𝑝 𝑓 + ∆𝑝 𝑠 + ∆𝑝 𝑟 (7)
Pengambilan data dilakukan setiap
perubahan debit aliran udara (QG) dan debit Pressure drop friction(Δpf) dan
aliran air (QL). Visualisasi fenomena pola static(Δps) aliran fluidadua fase
o
aliran fluida (udara-air) melalui belokan 45 menggunakan korelasi Lockhart-Martinelli
menggunakan kamera kecepatan tinggi seperti pada persamaan 8 dan 9.
Nikkon D90 berupa format gambar perdetik.
Kecepatan superficial digunakan untuk 𝑑𝑝 𝜋𝑅
∆𝑝𝑓 = × (8)
pemetaan pola aliran.Untuk kecepatan 𝑑𝑥 𝑓 𝐿𝑜𝑐𝑘 𝑕𝑎𝑟𝑡 2
superficial udara (vsG) menggunakan 𝑀𝑎𝑟𝑡𝑖𝑛𝑒𝑙𝑙𝑖

persamaan 2. 𝑑𝑝 𝑑𝑝 𝑑𝑝
= Φ𝐿2 = Φ𝐺2 (9)
𝑑𝑥 𝑓 𝑑𝑥 𝑠𝐿 𝑓 𝑑𝑥 𝑠𝐺 𝑓
𝑄𝐺
𝑣𝑠𝐺 = (2)
𝐴
Dimana :
𝑑𝑝
Kecepatan superfisia air (vsL) = Gradient pressure friction
𝑑𝑥 𝑓
menggunakan persamaan 3.
(pa/m)
𝑄𝐿 Φ𝐿2 𝑎𝑡𝑎𝑢 Φ𝐺2 = Aliran dua fase multiplier
𝑣𝑠𝐿 = (3)
𝐴 R = Radius belokan (m)
(3)
2
Dimana A adalah luas penampang pipa (m ) 𝑑𝑝
Kecepatan rata-rata udara dan air Gradient pressure untuk friction
𝑑𝑥 𝑓
adalah kecepatan actual yang dihasilkan oleh menggunakan persamaan 10.
udara (vG) dan air (vL) ketika mengalir dalam
2
pipa seperti pada Persamaan 4 dan 5. 𝑑𝑝 𝑓 𝑠𝐿 𝜌 𝐿 𝑣𝑠𝐿
=2 (10)
𝑑𝑥 𝑠𝐿 𝑓 𝐷
𝑣𝑆𝐺
𝑣𝐺 = (4)
𝛼𝐺
Dimana:
𝑣𝑆𝐿 fsL = Friction factor
𝑣𝐿 = (5) 3
ρL = Densitas air (kg/m )
𝛼𝐿
(5)
vsL = Kecepatan superficial aliran (m/s)
Dimana : αG= Gas void fraction D = Diameter dalam pipa (m)
αL = Liquid holdup
Untuk perhitungan pressure drop Korelasi Lockhart-Martinelli (ɸ) yang
eksperimental melalui belokan (ΔpEB) dikembangkan adalah seperti pada
menggunakan persamaan 6 berikut. Persamaan 11.

∆𝑝𝐸𝐵 = ∆𝑍 + 𝑕11 − 𝑕12 × 𝜌𝑚 × 𝑔 𝐶 1


(6) Φ𝐿2 = 1 + + (11)
𝑋 𝑋2

Dimana :
2 Tabel 1.Nilai parameter C untuk
ΔpEB = Pressure drop pada belokan (N/m )
KorelasiLockhart-Martinelli (ɸ) pada
ΔZ = Elevation antara pressure taps (m)
persamaan (7) [4].
h = Hasil ketinggian level air pada Cairan Gas C
manometer (m) Turbulen Turbulen 20
3
ρm = Densitas campuran (kg/m ) Laminer Turbulen 12
2 Turbulen Laminer 10
g = Percepatan gravitasi (m/s )
Laminer Laminer 5

219
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.5, No.3 Tahun 2014: 217-224 ISSN 0216-468X

Perhitungan pressure drop static (Δps) (QG) menyebabkan debit air (QL) berkurang.
dipengaruhi oleh radius belokan (R) dan sudut Karena fraksi udara dalam campuran lebih
belokan pipa (Ɵ) menggunakanPersamaan besar dari fraksi air menyebabkan luasan
12. udara yang menentukan pola aliran semakin
besar. Perbandingan kecepatan aktual udara
𝑑𝑝 dan air (vG/vL) pada gas volume fraction (β)
∆𝑝𝑠 = × 𝑅 × 𝑠𝑖𝑛𝜃 (12)
𝑑𝑥 𝑠 𝐿𝑜𝑐𝑘 𝑕𝑎𝑟𝑡 50% terjadi penurunan yang sangat drastis
𝑀𝑎𝑟𝑡𝑖𝑛𝑒𝑙𝑙𝑖
sehingga terjadi pergolakan pola aliran. Hal ini
𝑑𝑝 terjadi karena kecepatan aktual udara (vG)
Gradient pressure untuk static
𝑑𝑥 𝑠 turun drastis dan berbanding terbalik dengan
mengguanakan persamaan 13 di bawah ini. gas void fraction (αG) nilainya meningkat.
𝑑𝑝 Udara
= 𝜌𝑚 × 𝑔 (13) Udara
𝑑𝑥 𝑠𝑡𝑎𝑡𝑖𝑐

Pressure drop dua fase retriction (Δpr)


menggunakan Persamaan 14.
𝑘 2 2
∆𝑝𝑟 = 𝑠 𝜌𝐿 𝑣𝑠𝐿 + 𝜌𝐺 𝑣𝑠𝐺 (14)
2
(13)
Dimana ks adalah koefisien losses.
(a) vG/vL = 0.423 (b) vG/vL = 0.512
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil visualisasi penelitian tentang pola Udara
o
Udara
aliran fluida dua fase melalui belokan 45 ,
dengan variasi gas volume fraction (β) (25-
50)% secara berurutan ditunjukkan gambar 2
dan 3.
Gambar 2 menunjukkan bahwa pola
aliran yang terjadi adalah slug/plug flow.
Semakin meningkatnya gas volume fraction
(β) bentuk dan ukuran pola aliran yang terjadi
(c) vG/vL = 0.607 (d) vG/vL = 0.713
semakin besar dan berbanding terbalik
dengan kecepatan superfisial air (vsL) yang Udara Udara
semakin kecil. Kondisi ini menyebabkan fraksi
cairan (αL) dalam campuran tidak maksimal
karena debit air (QL) semakin kecil.
Ukuran dan bentuk pola aliran sebanding
dengan kenaikan perbandingan kecepatan
aktual udara dengan air (vG/vL) yang
(e) vG/vL = 0.833 (f) vG/vL = 0.966
signifikan setiap kenaikan gas volume
faraction (β). Kondisi ini terjadi penurunan
kecepatan aktual udara (vG) sangat kecil dan Gambar 2. Pola aliran dengan perbandingan
kecepatan aktual air (vL) yang penurunannya kecepatan aktual udara dan air (vG/vL) pada 1
besar, hal ini disebabkan karena penambahan LPM udara
proporsi gas volume fraction (β) pada debit
aliran udara (QG) yang tetap shingga debir air Hasil visualisasi penelitian ini sama
(QL) menurun. dengan penelitian dilakukan oleh Khairul
Gambar 3 memperlihatkan ukuran Muhajir [10] menemukan bahwa semakin
slug/plug flow di belokan lebih besar. besar debit udara (QG) yang ditambahkan
Berbanding lurus dengan kecepatan maka ukuran dan bentuk pola aliran yang
superfisial udara (vsG) dan gas volume fraction terjadi semakin besar. Karena perbedaan
(β). Jika proporsi gas volume fraction densitas cukup besar antara udara dan air
(β)ditambahkan setiap kenaikan debit udara menyebabkan udara selalu berada diatasnya

220
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.5, No.3 Tahun 2014: 217-224 ISSN 0216-468X

air pada aliran campuran. Bentuk pola aliran bawah kemudian berinterkasi dengan
yang terjadi karena pengaruh distribusi kecepatan aliran dari arah horizontal sehingga
kecepatan aliran fluida menimbulkan gaya pressure drop (Δp) pada kondisi ini
sentrifugal sehingga terjadi aliran melingkar mengalami penurunan drastis. Hal yang sama
yang dibatasi oleh perbandingan radius dan ditemukan oleh Olivera dan Barbosa [7]
diameter (R/D) belokan. Gerakan melingkar bahwa aliran berlawanan pada pola aliran
aliran fluida menyebabkan terjadinya pressure intermitten arah ke atas sangat dipengaruhi
drop (Δp). oleh belokan dan gaya grafitasi.

Udara Udara Pergolakan


pola aliran di
belokan 45o

(a) vG/vL = 0.764 (b) vG/vL = 0.898

Udara Pergolakan pola


Udara aliran di belokan 45o

(c) vG/vL = 1.039 (d) vG/vL = 1.189 Gambar 4. Grafik hubungan bilangan
Reynolds superficial air (ResL) dengan
perbandingan kecepatan actual udara dan air
Udara (vG/vL)
Udara

(e) vG/vL = 1.351 (f) vG/vL = 0.966


Gambar 3. Pola aliran dengan perbandingan
kecepatan aktual udara dan air (vG/vL) pada 3
LPM udara

Gambar 4 menunjukkan bahwa ketika


bilangan Reynolds superfisial air (ResL)
laminar perbandingan kecepatan actual udara
dan air (vG/vL) mengalami kenaikan stabil dan
apabila bilangan Reynolds superfisial air Gambar 5. Grafik hubungan bilangan
(ResL) mengalami perubahan dari turbulen ke Reynolds dan gas volume fraction (β)
laminar perbandingan kecepatan aktual udara
dan air (vG/vL) terjadi penurunan yang drastis. Gambar 5 menunjukkan bahwa bilangan
Kondisi ini di visualisasi aliran fluida dua fase Reynolds superficial air (ResL) berbanding
(gambar 3f) menimbulkan pergolakan pola terbalik dengan gas volume fraction (β) setiap
aliran atau gaya sentrifugal. Perubahan aliran debit aliran udara (QG). semakin besar gas
ini juga diakibatkan oleh gaya grafitasi dari volume fraction (β) pada aliran fluida dua fase
pipa vertikal, sehingga aliran bergerak ke (udara-air) maka semakin kecil bilangan

221
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.5, No.3 Tahun 2014: 217-224 ISSN 0216-468X

Reynolds superfisial air (ResL). Apabiladebit


udara (QG) bertambah maka bilangan
Reynolds superficial air (ResL) juga akan
mengalami penambahan, karena pada
penelitian ini hubungan gas volume fraction
(β), debit aliran udara (QG) dan debit aliran air
(QL) ditentukan persamaan (1). Adiwibowo
[11] menemukan bahwa semakin besar
bilangan Reynolds superfisial air (ResL) maka
kualitas volumetrik gas (β) semakin kecil.

Gambar 7. Grafik hubungan gas volume


fraction (β) terhadap pressure drop (Δp) pada
2 LPM udara

Gambar 6. Grafik hubungan gas volume


fraction (β) terhadap pressure drop (Δp) pada
1 LPM udara.

Gambar 6 menunjukkan bahwa pressure


drop(p)semakin turun dengan bertambahnya
gas volume fraction (β) baik eksperimen Gambar 8. Grafik hubungan gas volume
maupun teoritis. Wiryanta [2] menemukan fraction (β) terhadap pressure drop (Δp) pada
bahwa pressure drop yang terjadi akan 3 LPM udara
cendrung menurun dengan bertambahnya
volumetric gas quality (β). Penurunan Gambar 7 dan 8 menunjukkan bahwa
pressure drop sangat stabil, karena bilangan nilai pressure drop turun baik teoritis maupun
Reynolds kedua fase tidak mengalami eksperimen setiap kenaikan gas volume
perubahan (tetap pada kondisi laminer) fraction (β). Kim [4] menyimpulkan bahwa
o
sehingga parameter-parameter berpengaruh efek geometris belokan 45 menunjukkan
seperti friction factor mengalami kenaikan penurunan tekanan dengan meningkatnya
dengan stabil seiring dengan turunnya gas dan laju aliran cairan. Gambar 6 dengan
bilangan Reynolds superfisial air (ResL) dan gas volume fraction (β) 35% ke 40%, nilai
pemilihan korelasi-korelasi untuk pressure drop secara teoritis dan
pencampuran kedua fase tetap selama tidak eksperimental turun signifikan dibandingkan
terjadi perubahan aliran dari laminer ke sebelumnya, stabil lagi setelah gas volume
turbulen dan sebaliknya. fraction (β) 40%. Hal ini disebabkan bilangan
Reynolds superfisial air (ResL) yang
mengalami perubahan dari turbulen menjadi
laminar sehingga friction factor turun drastis.
Selain itu, pemilihan parameter untuk kejadian

222
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.5, No.3 Tahun 2014: 217-224 ISSN 0216-468X

ini mengalami perubahan sehingga pressure Pipa Vertikal Menuju Pipa dengan Sudut
0
drop multiplier gas (ɸG) menjadi turun.Untuk Kemiringan 60 . Jurnal Teknik Mesin.
gambar 7 terjadi pada gasvolume fraction (β) Institut Teknologi Sepuluh November.
45% ke 50%. Surabaya
Secara keseluruhan grafik hubungan [2] Wiryanta, I.K.E.H., T. Yuwono. 2012.
pressure drop (Δp) terhadap bilangan Studi Eksperimental dan Numerik
Reynolds superfisial air (ResL) gambar 5, 6 Karakteristik Aliran Dua Fase Air-Udara
0
dan 7, menunjukkan bahwa terjadi perbedaan Melewati Elbow 75 dari Pipa Vertikal
pressure drop eksperimental dan teoritis. Menuju Pipa dengan Sudut Kemiringan
0
Disebabkan karena perhitungan secara 15 .Institut Teknologi Sepuluh November.
teoritis menggunakan beberapa asumsi dan Surabaya.
tidak mempertimbangkan keadaan aktual [3] Zainuddin, I.M.A. Sayoga dan I.M.
yang terjadi di lapangan, misalnya Nuarsa. 2012. Analisa Pengaruh Variasi
sambungan pipa, belokan pipa dan kerugian Sudut Sambungan Belokan Terhadap
aliran lainnya sebelum aliran fluida melewati Head Losses Aliran Pipa.Jurnal Teknik
o
belokan 45 .Pada perhitungan eksperimental, Mesin. Vol. 2 (2): 14-22
selain pembacaan distribusi tekanan pada [4] Kim, S., G. Kojasoy dan T. Guo. 2010.
manometer, elevationpressure tab (ΔZ) Two Phase Minor Loss in Horizontal
0 0
sangat mempengaruhi hasil perhitungan. Bubbly Flow with Elbows: 45 and 90
Semakin besar elevation pressure tab (ΔZ) Elbows. Journal of Nuclear Engineering
maka hasil perhitungan pressure drop and Design. Vol. 240: 284-289.
semakin besar. Wiryanta [2] menyimpulkan [5] Adiwibowo, P.H. 2009. Studi
bahwa besarnya pressure drop secara Eksperimental dan Numerik Gas-Cairan
0
eksperimental cendrung akan lebih besar Aliran Dua Fase Melewati Elbow 45 dari
0
daripada pressure drop secara teoritis. Arah Vertikal Ke Posisi Miring 45 . Jurnal
Perubahan bilangan Reynolds superfisial Teknik Mesin. Institut Teknologi Sepuluh
air (ResL) dari turbulen ke laminer terjadi November. Surabaya.
penurunan yang sangat signifikan baik [6] Abdulkadir, M., D. Zhao, A. Azzi, I.S.
eksperimental maupun secara teoritis. Hal ini Lowndes dan B.J. Azzopardi. 2012. Two
terjadi karena friction factor pada aliran Phase Air-Water Flow Through a Large
laminar lebih besar dari aliran Diameter Vertical. Journal of Chemical
turbulen.Pemilihan faktor korelasi pada Engineering Science. Vol. 79: 138-152.
masing-masing perubahan aliran juga [7] Oliveira, P.M. dan J.R. Barbosa. 2014.
mengalami perubahan [4]. Pressure Drop and Gas Holdup in Air-
Water Flow in 1800 Return Bends.
KESIMPULAN Journal of Multiphase Flow. Vol. 61: 83-
Dari hasil penelitian ini dapat diambil 93.
kesimpulan bahwa : [8] Hudaya, A.Z., Indarto, dan Deendarlianto.
1. Semakin besar gas volume fraction (β) 2013. Penentuan Sub-sub Daerah Aliran
disetiap debit aliran udara (QG) maka Stratified Udara-Air Pada Pipa Horisontal
bentuk dan ukuran slug/plug flow yang Menggunakan Constant Electric Current
terjadi semakin besar. Hal ini berbanding Method. Jurnal Simetris. Vol. 4 (1): 49-57.
terbalik dengan bilangan Reynolds [9] Santoso, B., Indarto, Deendarlianto dan
superfisial air (vsL). T.S. Widodo. 2012. Fluktuasi Beda
2. Pressure drop (Δp) aliran dua fase melalui Tekanan dari Pola Aliran Slug Air-Udara
o
belokan 45 mengalami penurunan seiring pada Aliran Dua Fase Searah Pipa
dengan meningkatnya gas volume fraction Horizontal.Jurnal Teknik Mesin. 14 (2): 1-
(β). 6.
[10] Muhajir, K. 2009. Karakteristik Aliran
DAFTAR PUSTAKA Fluida Gas-Cair Malalui Pipa Sudden
[1] Widayana, G. dan T. Yuwono. 2010. Studi Contraction. Jurnal Teknologi. Vol. 2 (2):
Eksperimental dan Numerik Aliran Dua 176-184.
0
Fase (Air-Udara) Melewati Elbow 30 dri

223
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.5, No.3 Tahun 2014: 217-224 ISSN 0216-468X

[11] Adiwibowo, P.H. 2010. Eksperimental


Karakteristik Pressure Drop pada Aliran
Dua Fase Gas-Cairan Melewati Pipa
Vertikal. Jurnal Teknik Mesin. 1 (2): 65-
70.

224

Anda mungkin juga menyukai