Anda di halaman 1dari 6

CONTOH SINOPSIS MATERI PENYULUHAN

CONTOH SINOPSIS MATERI PENYULUHAN

SINOPSIS

JUDUL MATERI : KIAT BERTANAM CABE SAAT MUSIM HUJAN

Menanam cabe pada musim hujan mempunyai potensi untuk memperoleh keuntungan yang tinggi
sekaligus resiko kegagalan yang besar. Menanam cabe di musim hujan memerlukan teknik budidaya
yang lebih intensif dibandingkan jika menanam cabe pada musim kemarau, karena musim hujan
bukanlah musim yang ideal bagi budidaya cabe. Untuk mengantisipasi agar tanaman cabe selama musim
hujan tidak mengalami kegagalan maka diperlukan pengetahuan tentang bagaimana bertanam cabe
pada saat musim hujan.

Untuk mengantisipasi agar tanaman cabe selama musim hujan tidak terancam gagal, maka ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain :

Pengendalian hama dan penyakit yang mengancam saat musim hujan, seperti : hama ulat grayak, hama
ulat buah cabe Helicoverpa, penyakit Pseudomonas solanacearum, penyakit antraknosa maupun
penyakit karena jamur seperti layu fusarium.

Memperbaiki drainase di sekitar pertanaman.

Membuat bedengan yang lebih tinggi

Mengatur jarak tanam yang lebih lebar.

Menggunakan Mulsa Pulsa Hitam Perak.

Pemantauan perkembangan OPT secara intensif.

Sanitasi sekitar pertanaman.

Penggunaan pestisida dengan perekat dan perata untuk effektifitas penggunaan pestisida.

Penggunaan naungan plastik / paranet untuk pelindung tanaman.

Dengan melakukan teknik budidaya yang lebih intensif serta memberikan perhatian penuh terhadap
kesembilan hal tersebut diatas, maka resiko kegagalan bertanam cabe dimusim hujan dapat ditekan
seminimal mungkin, dan sebaliknya akan menciptakan peluang mendapatkan untung yang lebih tinggi.

Busang, 15 Maret 2013

Penyuluh,

DERISEN
Catatan :

Bagaimana langkah-langkah membuat sinopsis materi penyuluhan"BACA DISINI"

Materi lengkap dari sinopsis diatas dapat dibaca dibawah ini, atau langsung ke sumbernya di "DISINI".

Tips Menanam Cabe Di Musim Hujan

Menanam cabe di musim hujan memerlukan teknik budidaya yang lebih intensif dibandingkan jika kita
menanam cabe pada musim kemarau. Menanam cabe pada musim hujan bukanlah musim yang ideal
bagi budidaya cabe, sehingga biasanya menanam cabe pada musim hujan ini disebut sebagai bertanam
cabe di luar musim (off season).

Menanam cabe pada musim hujan akan menghadapi kendala cuaca yang tidak kondusif bagi tumbuh
dan kembangnya tanaman cabe secara normal. Musim hujan ditandai dengan curah hujan yang tinggi
dan kelembaban yang tinggi sehingga pada beberapa hal akan memicu berkembangnya OPT baik hama
maupun penyakit tanaman. Sehingga risiko kegagalan panennya menjadi lebih besar.

Walaupun demikian menanam cabe pada musim hujan mempunyai potensi untuk memperoleh
keuntungan yang tinggi. Harga yang tinggi pada saat musim hjan menjadi incaran para petani. Naiknya
harga cabe pada saat musim hujan ini disebabkan suplai cabe menurun drastis karena pada saat musim
hujan hanya sedikit yang mengusahakan tanaman cabe karena risiko kegagalanya sangat besar. Untuk
mengantisipasi agar tanaman cabe selama musim hujan tidak terancam gagal. Ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan antara lain :

A. Pengendalian Hama dan Penyakit

Beberapa jenis hama dan penyakit yang berkembang dan mengancam tanaman cabe pada saat musim
hujan antara lain :

Layu Karena Bakteri (Pseudomonas solanacearum)

Pseudomonas solanacearum merupakan salah satu bakteri penyebab layu bakteri atau penyakit lender
pada tanaman.

a. Gejala :

Gejala awal pada layu ini yaitu tanaman terlihat segar saat pagi atau sore hari namun akan layu saat
siang hari, hal ini desebabkan oleh karena aliran air dari akar ke daun dan batang tidak lancar sehingga
tanaman akan layu. Serangan Pseudomonas ini bisa dimulai saat tanaman cabai masih muda. Jika pada
pangkal batang dicabut akan terlihat jelas akar dan pangkal batang membusuk. Yang membedakan
serangan layu bakteri dengan layu yang lain pada pertanaman cabai adalah jika pangkal batang yang
busuk dipotong dan dimasukkan kedalam air jernih maka setelah beberapa saat akan terlihat koloni
bakteri seperti asap yang mengepul di dalam air.

b. Cara pengendalian penyakit Layu bakteri :


- Gunakan pupuk kandang yang telah masak. Pupuk kandang yang belum masak dapat memacu
perkembangan bakteri ini memalui kenaikan suhu tanah yang disebabkan oleh proses fermentasi pupuk
organik.

- Kurangi penggunaan urea, Kalau perlu gunakan NPK saja. Penggunaan urea yang berlebihan akan
menyebabkan tanaman sukulen dan mudah terserang penyakit.

- Gunakan benih tanaman cabai yang tahan terhadap penyakit ini.

- Pergiliran tanaman menggunakan tanaman selain famili solanaceae (terung-terungan).

- Gunakan PGPR sebagai kocoran disekitar perakaran. - Hindari mengocor NPK maupun pupuk kimia lain
pada akar tanaman. Pengocoran pupuk kimia akan menyebabkan luka pada akar tanaman cabai.

- Pencelupan bibit sebelum tanam menggunakan PGPR.

- Mencabut tanaman cabai yang telah terserang penyakit layu bakteri ini.

- Hindari mengairi lahan dengan menggenangi lahan terlalu tinggi, kalau perlu jangan digenangi.

- Jika tanaman cabe telah terserang layu penggunaan bakterisida menjadi kurang efektif.

Penyakit antraknosa

a. Gejala :

Penyakit antraknosa ini biasanya menyerang tanaman cabe pada saat kondisi kelembaban yang tinggi
(95%) pada suhu yang rendah berkisar 32 derajat celcius. Penyakit antraknosa juga menyerang tanaman
cabe yang ditanam pada lahan dengan drainase yang tidak dikelola dengan baik, sehingga banyak
genangan air di sekitar tanaman. Biasanya cendawan C. capsici menyerang tanaman dengan menginfeksi
jaringan buah dan membentuk bercak cokelat kehitaman yang kemudian meluas menjadi busuk lunak.
Serangan yang berat menyebabkan buah mengering dan keriput seperti jerami. Pada bagian tengah
bercak yang mengering terlihat kumpulan titik-titik hitam dari koloni cendawan.

b. Cara pengendalian Antraknosa:

- Perlakuan benih dengan cara merendam benih dengan air panas pada suhu 55 derajat celcius selama
30 menit.

- Benih direndam dalam air hangat yang dicampur dengan fungisida seperti Derosal 60 WP dengan
takaran 2 gram per liter.

- Sedangkan pengendalian penyakit antraknosa saat tanaman mulai berbuah adalah dengan beberapa
cara, antara lain : - Apabila sudah ada buah cabe yang terserang, buah yang terserang tersebut harus
dipanen setiap hari dan dibakar.
- Usahakan jangan sampai ada buah cabe berserakan disekitar pertanaman karena dapat menularkan
dan menyebarkan patogen kepada tanaman lainya yang sehat.

- Penyemprotan dengan fungisida seperti Derosal 60 WP dengan takaran 2 gram per liter atau dengan
campuran dengan beberapa fungisida seperti Derosal 60 WP dan Dithane M-45 dengan perbandingan 1 :
5 dan dosis campuran 2,5 gram per liter.

Penyakit Layu Fusarium

Cendawan penyebab layu pada tanaman cabai adalah Fusarium oxysporum. Tanaman cabai terserang
mengalami kelayuan dimulai pada daun-daun tua, kemudian menyebar ke daun-daun muda dan
menguning. Secara umum mirip dengan penyakit layu bakteri. Upaya pengendalian yang dapat
dilakukan antara lain dengan meningkatkan pH tanah, memusnahkan tanaman terserang, saluran
pembuangan air harus betul-betul rapi, pastikan tidak ada air menggenang di areal pertanaman cabai,
melakukan penggiliran tanaman, serta penyemprotan secara kimiawi menggunakan fungisida berbahan
aktif benomil, metalaksil atau propamokarb hidroklorida dengan dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada
kemasan. Sebagai pencegahan, secara biologi dapat diberikan trichoderma pada saat persiapan lahan,
pada umur 25 hst, 40 hst dan 70 hst dilakukan pengocoran dengan pestisida organik pada tanah, contoh
wonderfat dengan dosis sesuai anjuran pada kemasan.

Hama Gangsir (Brachytrypes portentosus)

Hama ini menyerang tanaman cabai muda yang baru saja pindah tanam. Serangannya dilakukan pada
malam hari, sedangkan pada siang harinya bersembunyi di dalam tanah. Gangsir ini membuat liang di
dalam tanah sampai kedalaman 90 cm. Gangsir merusak tanaman cabai muda dengan cara memotong
pangkal batang tapi tidak memakannya. Pengendalian penyakit ini dengan pemberian insektisida
berbahan aktif karbofuran sebanyak 1gram pada lubang tanam.

Hama Ulat Grayak (Spodoptera litura)

Hama ini menyerang bagian daun tanaman cabai secara bergerombol. Daun yang terserang berlubang
dan meranggas. Pada serangan parah, daun tanaman cabai hanya tinggal epidermis saja. Ulat grayak
disebut juga dengan nama ulat tentara. Seperti halnya jenis hama ulat lain, hama ini menyerang
tanaman cabai pada malam hari, sedang siang harinya bersembunyi di balik mulsa atau di dalam tanah.
Hama ini bersifat polifag. Pengendalian kimiawi menggunakan insektisida berbahan aktif sipermetrin,
deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo dengan dosis sesuai
petunjuk yang tertera pada kemasan.

Hama Ulat Buah (Helicoverpa sp)

Hama ulat buah pada tanaman cabai adalah Helicoverpa sp. Hama ini menyerang buah cabai muda
maupun tua dengan cara membuat lubang dan memakannya. Ulat buah bersifat polifag. Pengendalian
hama ulat buah dengan cara penyemprotan insektisida berbahan aktif sipermetrin, deltametrin,
profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo dengan dosis/konsentrasi sesuai
petunjuk pada kemasan.
Hama Kutu kebul (Bemisia tabaci)

Hama kutu kebul pada tanaman cabai adalah Bemisia tabaci. Hama ini berwarna putih, bersayap dan
tubuhnya diselimuti serbuk putih seperti lilin. Hama kutu kebul menyerang dan menghisap cairan daun
tanaman sehingga sel-sel dan jaringan daun tanaman rusak. Pengendalian hama ini dengan cara
penyemprotan insektisida berbahan aktif abamektin, tiametoksam, imidakloprid, asetamiprid,
klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin dengan dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.

B. Memperbaiki Drainase di Sekitar Pertanaman

Air yang menggenang menjadi pemicu berkembangnya OPT baik hama maupun penyakit tanaman cabe.
Usahakan agar air tidak tergenang di sekitar pertanaman dengan cara memperbaiki saluran
pembuangan air sehingga air mengalir dengan lancar. C. Membuat Bedengan Yang Lebih Tinggi

Membuat bedengan yang lebih tinggi akan mengurangi tingginya kelembaban tanah karena banyaknya
air, usahakan membuat bedengan tanaman yang lebih tinggi dari saat menanam cabe di musim
kemarau. Tinggi bedengan bisa menjadi 60 - 70 cm yang biasanya hanya 50 cm.

D. Mengatur Jarak Tanam yang Lebih Lebar

Untuk mengurangi kelembaban udara yang tinggi di sekitar pertanaman dan untuk memberikan
keleluasaaan cahaya matahari masuk ke skitar tanaman cabe, tanamlah cabe dengan jarak tanam yang
lebih lebar dengan pola zig zag / segitiga. Beberapa petani yang sudah berpengalaman sering memakai
pola ini dengan jarak tanam 60 x 70 cm, walalupun populasinya menjadi berkurang namun
mempermudah pemeliharaan tanaman dan memberikan iklim mikro yang lebih baik bagi tanaman cabe.

E. Menggunakan Mulsa Pulsa Hitam Perak

Usahakan memakai mulsa plastik hitam perak untuk mengntrol kelembaban tanah serta mengurangi
penyebaran penyakit karena cipratan tanah yang terkena hujan yang kemungkinan mengandung bibit
penyakit / patogen.

F. Pemantauan Perkembangan OPT secara Intensif

Perkembangan OPT baik hama maupun penyakit sangat cepat pada musim hujan karena cuaca yang
mendukung perkembanganya. Oleh karena aturlah pemantuan perkembangan OPT ini sejak awal untuk
mengantisipasi dan mengendalikan OPT sejak awal secara intensif terpadu.

G. Sanitasi Sekitar Pertanaman

Bersihkan areal pertanaman dari rerumputan liar, gulma atau tanaman lainya yang bisa menjadi inang /
tempat hidup sementara bagi hama / penyakit.

H. Penggunaan Pestisida Dengan Perekat


Pada musim hujan penggunaan pestisida untuk mengendalikan hama / penyakit harus lebioh
dieffektifkan dengan menggunajkan bahan perekat perata sehingga pestisida mempunyai daya lekat dan
daya sebar yang lebih tinggi karena tidak mudah tercuci oleh air hujan dengan intensitas tinggi. Bahan
perekat perata yang biasa dipakai oleh petani antara lain Agristic, untuk bahan perekat perata lainya
silahkan dipakai dengan rekomendasi petugas teknis atau penyuluh pertanian setempat.

I. Penggunaan Naungan Plastik

Untuk mengurangi terpaan air hujan dengan intensitas tinggi, anda bisa menggunakan naungan dengan
plastik atau paranet. naungan plastik bisa berbentuk rumah plastik sederhana (green house) maupun
berbentuk naungan memanjang sepanjang bedengan tanaman. Tentu harus diperhitungkan
pembiayaanya sebelum anda menggunakan rumah plastik atau paranet ini.

Anda mungkin juga menyukai