Anda di halaman 1dari 4

Patung

Patung Dirgantara (Pancoran) – Bundaran Gatot Subroto

Judul Karya : patung Dirgantara


Pencipta : Edhi Sunarso, Ir. Sutami
Bentuk Karya : 3D (Patung)

Media/ Teknik Pembuatan : Terbuat dari Tembaga dan Perunggu/ cor


Corak/ Gaya/ Aliran Karya : Representatif

Deskripsi Singkat : Rancangan patung ini berdasarkan atas


permintaan Bung Karno untuk menampilkan keperkasaan bangsa Indonesia di bidang
dirgantara. Penekanan dari desain patung tersebut berarti bahwa untuk mencapai
keperkasaan, bangsa Indonesia mengandalkan sifat-sifat Jujur, Berani dan
Bersemangat.
Sejarah : Patung ini dirancang oleh Edhi Sunarso sekitar
tahun 1964 - 1965 dengan bantuan dari Keluarga Arca Yogyakarta. Sedangkan proses
pengecorannya dilaksanakan oleh Pengecoran Patung Perunggu Artistik Dekoratif
Yogyakarta pimpinan I Gardono. Berat patung yang terbuat dari perunggu ini
mencapai 11 Ton. Sementara tinggi patung itu sendiri adalah 11 Meter, dan kaki
patung mencapai 27 Meter. Proses pembangunannya dilakukan oleh PN Hutama
Karya dengan Ir. Sutami sebagai arsitek pelaksana.

Monumen Jalesveva Jayamahe di Dermaga Ujung Madura, Surabaya.


Judul Karya : Monumen Jalesveva Jayamahe
Pencipta : I Nyoman Nuarta
Bentuk Karya : 3D (Patung)

Media/ Teknik Pembuatan : beton


Corak/ Gaya/ Aliran Karya : Representatif

Deskripsi Singkat : Monumen Jalesveva Jayamahe ini juga sesuai


dengan motto angkatan laut Jalesveva Jayamahe yang berarti, Di Laut Kita Berjaya.
Monumen ini dibangun pada tahun 1993 oleh Pemimpin Kepala Staf TNI Angkatan
Laut Maritim Indonesia yang kemudian dilanjutkan dengan Laksamana TNI
Muhamad Arifin dan dirancang oleh I Nyoman Nuarta. Selain sebagai monumen,
bangunan ini juga difungsikan sebagai mercusuar bagi kapal-kapal yang ada di laut
sekitar.[2][3]
Sejarah : . Monumen Jalesveva Jayamahe atau Monjaya
adalah sebuah monumen yang terletak di Kota Surabaya, Jawa Timur. Monumen ini
menggambarkan sosok Perwira TNI Angkatan Laut berbusana Pakaian Dinas Upacara
(PDU) lengkap dengan pedang kehormatan yang sedang menerawang ke arah laut,
serasa siap menantang gelombang dan badai di lautan, begitu pula yang ingin di
perlihatkan bahwa angkatan laut Indonesia siap berjaya. Patung tersebut berdiri di atas
bangunan dan tingginya mencapai 30,6 meter. Monumen Jalesveva Jayamahe
menggambarkan generasi penerus bangsa yang yakin dan optimis untuk mencapai
cita-cita bangsa Indonesia.[1]

Judul Karya : Patung Garuda Wisnu Kencana


Pencipta : I Nyoman Nuarta
Bentuk Karya : 3D (Patung)

Media/ Teknik Pembuatan : campuran tembaga dan baja


Corak/ Gaya/ Aliran Karya : Representatif

Deskripsi Singkat : Patung Garuda Wisnu Kencana berlokasi di Bukit


Unggasan - Jimbaran, Bali. Patung ini berdiri menjulang di dalam kompleks Taman Budaya
Garuda Wisnu Kencana dan merupakan karya pematung terkenal Bali, I Nyoman Nuarta.
Monumen ini dikembangkan sebagai taman budaya dan menjadi ikon bagi pariwisata Bali
dan Indonesia.
Sejarah : . Patung ini diproyeksikan untuk mengikat tata ruang
dengan jarak pandang sampai dengan 20 km sehingga dapat terlihat dari Kuta, Sanur, Nusa
Dua hingga Tanah Lot. Patung Garuda Wisnu Kencana ini merupakan simbol dari misi
penyelamatan lingkungan dan dunia. Patung ini terbuat dari campuran tembaga dan baja
seberat 4.000 ton, dengan tinggi 75 meter dan lebar 60 meter. Jika pembangunannya selesai,
patung ini akan menjadi patung terbesar di dunia dan mengalahkan Patung Liberty.
Patung Pahlawan
Letak: Jakarta, Indonesia
Dibangun: 1963
Matvey Manizer, Ossip
Arsitek:
Manizer

Judul Karya : Patung Pahlawan


Pencipta : Matvey Manizer dan Ossip Manizer
Bentuk Karya : 3D (Patung)

Media/ Teknik Pembuatan : Terbuat dari campuran semen

Corak/ Gaya/ Aliran Karya : Representatif

Sejarah
Alasan pembuatan patung tugu tani dari segi sejarahnya berbeda-beda, tetapi ada dua versi
latar belakang pembuatan patung ini. [2] Yang pertama, patung tugu tani dibuat atas inspirasi
ketika Sukarno berkunjung ke Uni Soviet tahun 1922. [1] Saat itu di Negara Rusia terjadi
pergolakan antara kaum yang pro sistem kekaisaran Rusia dengan kaum komunis. [2] Hal ini
mengingatkan dia dengan keadaan di Indonesia dia pun mencari pembuat patung untuk
membuatkan monumen demi menghargai perjuangan para buruh tani dalam gerakan G 30
SPKI . [3]

Judul Karya : Christ the Redeemer

Pencipta : Paul Landowski, Heitor da Silva Costa, Albert


Caquot

Bentuk Karya : 3D (Patung)

Media/ Teknik Pembuatan : Teknik pahat

Corak/ Gaya/ Aliran Karya : Representatif

Deskripsi Singkat : Patung Kristus Penebus adalah patung Yesus


Kristus dengan gaya arsitektur Art Deco terbesar dan terdapat di Rio de Janeiro,
Brasil.
Patung memiliki tinggi 38 meter dan terletak di puncak dari Gunung Corcovado yang
tingginya 710 m di Taman Nasional Hutan Tijuca, yang menghadap ke kota.
Patung ini menjadi simbol umat Kristen, dan menjadi simbol kebanggaan kota.
Tangan patung ini yang terbuka dilihat banyak orang sebagai tanda dari kehangatan
penduduk Brasil

Sejarah : Gagasan untuk membangun sebuah patung yang


besar di puncak Corcovado telah muncul sejak pertengahan 1850-an, ketika imam
Katolik Pedro Maria Boss meminta dana dari Putri Isabel untuk membangun sebuah
monumen keagamaan yang besar. Untuk menarik para penyumbang, yang kebanyakan
berasal dari Katolik Brasil. Rancangan-rancangannya dipertimbangkan untuk "Patung
Kristus" termasuk sebuah representasi dari salib Kristen, sebuah patung Yesus dengan
bola dunia di tangannya, dan sebuah pedestal yang melambangkan dunia. Akhirnya
patung Kristus Sang Penebus dengan tangan yang terbuka yang dipilih.

Pendapat Kelompok : Bentuk patungnya artistic dan patung ini


merupakan salah satu finalis 7 keajaiban dunia yang baru.

Anda mungkin juga menyukai