Etika Komunikasi Dakwah
Etika Komunikasi Dakwah
Dakwah
Anita Ariani
Fakultas Dakwah Dan Komunikasi IAIN Antasari
Ethics becomes the foundation to communicate between individuals and groups. Ethics
provide a moral foundation in building deontology against all attitudes and behavior of
individuals or groups in communication. standardization and communication ethics
propaganda foundation is built on the instructions of communication Ethics Koran, Islam
teaches that communicates with a full civilized, respectful, respect for people who talk,
and so on. When talking with others, Islam provides a clear foundation on procedures
speaking namely: qawlan sadidan correct word meaning contained in the Koran letter
an-Nisa verse 9 and Al-Ahzab verse 70, qawlan balighan means striking the words
contained in the letter of an- Nisa verse 63, qawlan maysuran means the word is found
in the Quran surah Al-Isra verse 28, qawlan layyinan meaning words of gentle
contained in the Quran letter Lugman paragraph 44, qawlan Kariman meaning words
that glorious contained in the Quran surah Al-Isra verse 23 and qaulan ma'rufan
appropriate word meaning contained in the Koran letter an-Nisa verse 5.
Etika menjadi dasar pijakan berkomunikasi antara individu dan kelompok. Etika
memberikan landasan moral dalam membangun tata susila terhadap semua sikap dan
perilaku individu atau kelompok dalam komunikasi. standarisasi dan dasar pijakan
etika komunikasi dakwah adalah Etika komunikasi dibangun berdasarkan petunjuk
Alquran, Islam mengajarkan berkomunikasi itu dengan penuh beradab, penuh
penghormatan, penghargaan terhadap orang yang diajak bicara, dan sebagainya.
Ketika berbicara dengan orang lain, Islam memberikan landasan yang jelas tentang
tata cara berbicara yaitu: qawlan sadidan artinya perkataan yang benar terdapat
pada quran surat an-Nisa ayat 9 dan Al-Ahzab ayat 70, qawlan balighan artinya
perkataan yang mengena terdapat pada surat an-Nisa ayat 63, qawlan maysuran
artinya perkataan yang mudah terdapat pada quran surat Al-Isra ayat 28, qawlan
layyinan artinya perkataan yang lembut terdapat pada quran surat Lugman ayat 44 ,
qawlan kariman artinya perkataan yang mulia terdapat pada quran surat Al-Isra ayat
23 dan qaulan ma’rufan artinya perkataan yang pantas terdapat pada quran surat an-
Nisa ayat 5.
hidup manusia, selama itu pula untuk mempengaruhi orang lain seperti
komunikasi menjadi penting untuk khatib, politikus, guru, pemasangan
pertumbuhan kepribadian, iklan dan sebagainya. Semua itu adalah
mengembangkan diri dan menetapkan komunikasi persuasif.
hubungan dengan orang lain untuk Komunikasi persuasif memerlukan
menentukan kualitas hidup manusia. pemahaman tentang faktor-faktor pada
Komunikasi akan dianggap gagal atau diri komunikan. Hubungan sosial yang
dinilai tidak efektif apabila orang lain baik, komunikasi juga ditunjuk untuk
tidak memahami gagasan yang menumbuhkan hubungan sosial yang
disampaikannya, membuat jengkel, baik, karena manusia adalah makhluk
tidak bisa mengatasi masalah pelik, sosial yang tidak tahan hidup sendiri
orang lain tidak mau membantu dan sehingga perlu bergabung dan
membuat dan membuat jarak semakin berhubungan dengan orang lain, ingin
jauh, karena seringnya berkomunikasi. mengendalikan dan dikendalikan, serta
(Jalaludin Rahmat, 2001,1-2) ingin mencintai dan dicintai.
Sedangkan tanda-tanda komunikasi Kebutuhan sosial ini dapat dipenuhi
yang efektif menurut Jalaludin dengan komunikasi interpersonal yang
Rakhmat yang mengutip pendapat efektif. Tindakan, Persuasi selain
Stewrt L. Tubbs dan Sylvia Moss, paling sebagai komunikasi untuk
tidak menimbulkan lima hal, yakni mempengaruhi sikap juga bertujuan
pengertian, kesenangan, pengaruh pada untuk melahirkan tindakan yang
sikap, hubungan yang makin baik, dan dikehendaki. Tindakan nyata yang
tindakan.(Jalaludin Rahmat, 2001 :13) dilakukan komunikan ini biasanya
Pengertian artinya penerimaan yang menjadi indikator efektifitas
cermat dan isi stimuli seperti yang komunikasi yang dilakukan
dimaksud oleh komunikator. komunikator, karena untuk
Kesenangan, dalam komunikasi tidak menimbulkan tindakan komunikator
semua ditujukan untuk menyampaikan terlebih dahulu menanamkan
informasi dan membentuk pengartian. pengertian, membentuk dan mengubah
Ketika orang mengucapkan "selamat sikap atau menumbuhkan hubungan
pagi, apa kabar?" , orang tersebut tidak yang baik. Tindakan adalah hasil
bermaksud mencari keterangan. komunikatif seluruh proses
Komunikasi itu dilakukan hanya untuk komunikasi.
mengupayakan agar orang lain merasa Dari tanda-tanda komunikasi yang
apa yang disebut analisis tradisional efektif tersebut, maka dapat dilihat
sebagai "saya oke - kamu oke" . perlunya etika dalam sebuah
Komunikasi ini lazim disebut komunikasi untuk mengatasi
komunikasi fatis (phatic hambatan-hambatan dalam
communication), dimaksudkan untuk berkomunikasi antara komunikator
menimbulkan kesenangan yang dengan komunikan. Etika menjadi
menjadikan hubungan hangat, aktab dasar pijakan berkomunikasi antara
dan menyenangkan. Mempengaruhi individu dan kelompok. Etika
sikap, komunikasi ini sering dilakukan memberikan landasan moral dalam
rumit, menyesuaikan diri dengan lawan manusia, baik manusia sebagai hamba,
bicara, jangan memuji diri sendiri, dan anggota masyarakat, anggota keluarga
jangan memuji orang lain dalam dan manusia sebagai satu kesatuan
kebohongan. (Hasan Ayyub, As Sulukul yang universal. Seluruh kehidupan
Ijtima fil Islam, Diterjemahkan oleh manusia tidak bisa lepas dari
Tarmana Ahmad Qasim, H. H. Sofyan, komunikasi. Dan komunikasi juga
dan Endang Suhinda dengan judul sangat berpengaruh terhadap kualitas
“Etika Islam; Menuju Kehidupan yang berhubungan dengan sesama.
Hakiki,” Trigenda Karya, 1999, 597- Komunikasi Islam adalah proses
607). penyampaian pesan-pesan keIslaman
Dalam Al Qur‟an dengan sangat dengan menggunakan prinsip-prinsip
mudah kita menemukan contoh komunikasi dalam Islam. Dengan
kongkrit bagaimana Allah selalu pengertian demikian, maka komunikasi
berkomunikasi dengan hambaNya Islam menekankan pada unsur pesan
melalui wahyu. Untuk menghindari (message), yakni risalah atau nilai-nilai
kesalahan dalam menerima pesan Islam dan cara (how),dalam hal ini
melalui ayat-ayat tersebut, Allah juga tentang gaya bicara dan penggunaan
memberikan kebebasan kepada bahasa (retorika).Pesan-pesan
Rasulullah untuk meredaksi wahyu-Nya keislaman yang disampaikan dalam
melalui matan hadits. Baik hadits itu komunikasi Islam meliputi seluruh
bersifat Qouliyah (perkataan), Fi‟iliyah ajaran Islam, meliputi akidah (iman),
(perbuatan), Taqrir (persetujuan). Rasul, syariah (Islam), dan akhlak (ihsan).Soal
kemudian ditambah lagi dengan cara (kaifiyah), dalam Al-Quran dan Al-
lahirnya para ahli tafsir sehingga Hadits ditemukan berbagai panduan
melalui tangan mereka terkumpul agar komunikasi berjalan dengan baik
sekian banyak buku-buku tafsir. Selain dan efektif. Kita dapat
itu, kita menemukan bahwa Rasulullah mengistilahkannya sebagai kaidah,
SAW dalam berkomunikasi dengan prinsip, atau etika berkomunikasi
keluarga, sahabat dan umatnya. dalam perspektif Islam.
Komunikasi beliau sudah terkumpul Efektifitas suatu dakwah tidak
dalam ratusan ribu hadits yang menjadi dinilai banyak atau tindakannya mad'u,
penguat, penjelas Al Qur‟an sebagai akan tetapi dakwah itu akan dikatan
petunjuk bagi kehidupan umat efektif apabila mampu merubah
manusia. mad'unya dari yang tidak baik menjadi
Komunikasi dalam Islam dinilai baik. Jadi tolak ukur keberhasilan
penting, karena adanya kewajiban suatu dakwah itu dapat dilihat dari
berda‟wah kepada setiap orang-orang perubahan mad'unya, baik itu sikap
yang beriman sehingga nilai-nilai Al- atau tingkah laku.
Qur‟an dan haditsnya harus selalu Peran da‟i sebagai komunikator
dikomunikasikan kepada orang lain, tidak hanya berusaha menyampaikan
khususnya keluarga guna menghindari pesan semata-mata, tetapi juga concern
siksaan api neraka. Komunikasi sangat terhadap kelanjutan efek dakwahna
berpengaruh terhadap kelanjutan hidup terhadap mad‟u, apakah pesan dakwah
diri, pengecut dan ketakutan sementara lebih baik daripada pemberian sedekah
berkata benar mencerminkan yang diiringi dengan perkataan yang
keberanian. (Jalaluddin Rakhmat, menyakitkan hati penerima. Islam
1998 :79) mengajarkan agar ketika memberi
Jadi dengan demikian keturunan orang lain yang minta sedekah disertai
yang lemah di sini dapat dipahami dengan perkataan yang baik, bukan
sebagai keturunan yang tidak jujur. diiringi dengan perkataan yang kasar.
Keturunan seperti ini dinilai lemah Sebab perkataan yang kasar dapat
karena perkataannya tidak sesuai menyakiti perasaan orang lain. Jika
dengan perbuatannya sehingga sulit tidak mampu memberi harus ditolak
untuk dipercaya atau dengan kata lain dengan perkataan yang baik dan sopan
keturunan seperti ini dinilai sebagai sehingga orang yang minta sedekah itu
keturunan yang munafik. senang mendengarnya. Islam juga
3.Qaulan Ma’rufa mengajarkan memberi maaf itu lebih
Qaulan ma‟rufa dapat diterjemahkan baik daripada meminta maaf. Oleh
dengan ungkapan yang pantas. Kata karena itu, jika seseorang telah
ma’rufa berbentuk isim maf’ul yang melakukan kesalahan kepada orang
berasal dari madhinya, „arafa. Salah lain, karena salah bicara misalnya,
satu pengertian ma‟rufa secara lebih baik saling memaafkan dari pada
etimologis adalah al-khair atau al-ihsan, memendam kesalahan. Saling mencari-
yang berarti yang baik-baik. Jadi cari kesalahan orang lain bukanlah
qaulan ma‟rufa mengandung pengertian jalan keluarnya, malahan menumpuk-
perkataan atau ungkapan yang baik numpuk kesalahan. Sebab orang yang
dan pantas. ( Mafri Amir., 1999 : 85). gemar mencari kesalahan orang lain
Dalam Alquran ungkapan qaulan cenderung menjelekkan orang itu
ma‟rufa ditemukan dalam surah Al- dengan menggunakan seburuk-buruk
Baqarah; 235, Al-Ahzab; 32, Al- perkataan. Orang seperti ini dapat
Baqarah; 263, An-Nisaa; 5 dan 8. dinilai sebagai orang yang tidak
Dalam surah Al-Baqarah ayat 263 memiliki etika dalam komunikasi.
tersebut Allah berfirman: Dalam konteks komunikasi inilah
para da‟i harus cermat dalam melihat
bahkan dalam membaca situasi dan
kondisi mad’unya. Muballig yang
cerdas, apabila menyampaikan materi
Artinya: Perkataan yang baik dan kepada mad’u sesuai dengan apa yang
pemberian maaf lebih baik dari sedekah dibutuhkan mereka menyangkut
yang diiringi dengan sesuatu yang permasalahan yang mereka hadapi,
menyakitkan (perasaan si penerima). Allah
serta bagaimana cara
Maha Kaya lagi Maha Penyantun.(Q.S Al-
Baqarah : 263) menanggulanginya.
Dakwah seperti ini disampaikan
Dalam ayat ini Allah dengan cara-cara santun, beradab dan
memperingatkan bahwa perkataan yang menjunjung tinggi martabat manusia
baik atau pantas dan pemberian maaf sebagai makhluk yang dimuliakan
sikap dalam berdakwah. Hal tersebut pendekatan berada pada posisi field of
menunjukkan adanya hubungan yang experience sasaran dakwah dan ini
sangat erat dengan keahlian da‟i dalam menunjukkan realitas nilai-nilai
mengolah isi pesannya agar mudah merupakan persyaratan dalam usaha
dipahami, karena kondisi kepribadian memperoleh dakwah yang efektif.
da‟i itu ikut mempengaruhi efektifitas b. Logos (pendekatan rasional)
dakwah dan secara realitas psikologis, Logos berusaha meyakinkan orang
pesan yang disampaikan da‟i itu tidak lain tentang kebenaran argumen yang
secara otomatis diserap oleh disampaikan dengan mengajak orang
sasarannya. Pembentukan citra atau lain berpikir menggunakan akal sehat
atribut terhadap diri da‟i merupakan dan membimbing sikap kritis atau
pertimbangan sasaran dakwah dalam dengan kata lain memperlihatkan bukti
menerima dan mengambil sikap yang dapat membuat orang menjadi
terhadap isi pesan yang disampaikan yakin dan percaya. Jadi pada dasarnya
da‟i tersebut. logos ini adalah pendekatan lewat otak
Aristoteles, sebagaimana yang atau pendekatan secara rasional.
dikutip Jalaluddin Rakhmat, Perkataan secara rasional ini dinilai
berpendapat ada tiga cara persuasi dapat memberikan pengaruh yang lebih
untuk mempengaruhi manusia yang kuat dan lebih stabil, karena logos ini
efektif, yaitu ethos, phatos, dan logos. meyakinkan argument yang
(Jalaluddin Rakhmat, 1998 : 379) disampaikan dengan cara mengajak
a. Ethos (kredibilitas sasaran untuk berpikir secara akal
komunikasi) sehat dan membimbing sikap kritis.
Ethos terdiri dari pikiran Dalam dakwah agar argument yang
baik, akhlak yang baik, dan disampaikan meyakinkan, maka
maksud baik (good sense, good seorang da‟i haruslah menggunakan
moral character, dan good will). cara yang bisa mengajak mereka
(Jalaluddin Rakhmat, 2001 : 225). berpikir dengan memberikan
Hal tersebut menunjukkan penjelasan-penjelasan yang masuk
kualitas komunikator yang tinggi akal.
dan ini akan sangat efektif untuk c. Phatos (menyentuh hati)
mempengaruhi komunikannya. Phatos ini berusaha membujuk
Ethos menunjukkan kredibilitas khalayak untuk mengikuti pendapat
da‟i, maka pandangan sasaran dakwah yang disampaikan oleh komunikatornya
atas kemampuan yang dimiliki da‟i dengan cara menggetarkan emosi
merupakan kesesuaian pola piker mereka, serta menyentuh keinginan
dengan wawasan dan nilai-nilai dan kerinduan mereka.
pemikiran sasaran dakwah. Pemikiran Balaghah (perkataan yang dapat
pandangan yang positif terhadap da,I menyentuh hati) ini merupakan
tentang kemampuan-kemampuan ilmu kefasihan bahasa dan balaghah Rasul
akan menimbulkan keyakinan dan saw. Yang dikenal banyak orang adalah
kepercayaan, karena pada hakikatnya kemampuan menyampaikan
kemampuan da,I dalam mengadakan pembicaraan yang menyentuh hati dan
lemah lembut, jauh dari kekerasan dan kasar dan cacian. Seandainya tidak
permusuhan. Dengan menggunakan dengan perintah itu menggunakan
komunikasi lemah lembut, selain ada komunikasi yang lemah lembut, tanpa
perasaan bersahabat yang menyusup emosional, tanpa caci maki, maka anak
ke dalam relung hati anak, ia juga dengan senang hati menuruti perintah
berusaha menjadi pendengar yang baik. itu. Meski ketika itu anak merasa lelah,
Perintah menggunakan perkataan yang tetapi ia berusaha untuk menaati
lemah lembut ini terdapat dalam Al- perintah orang tuanya.
Qur‟an surah Thaha ayat 44, yang Qawlan layyina ini adalah etika
berbunyi: komunikasi yang diimbangi dengan
sikap dan perilaku yang baik, lemah
lembut, tanpa emosi dan caci maki,
Artinya: Maka berbicaralah kamu atau dalam bahasa komunikasi antara
berdua kepadanya dengan kata-kata pesan verbal dan non verbal harus
yang lemah lembut . (Q.S. Thaha : 44) seimbang.Bila dihubungkan dengan
Kebanyakan anak merasa takut bila dakwah, qawlan layyina ini dapat
orang tuanya berbicara dengan intonasi dilakukan da‟i dengan sikap lemah
yang tinggi, mata melotot sambil lembut ketika menghadapi mad‟u atau
berkacak pinggang, dan dibarengi sasarannya, agar pesan yang
dengan kata-kata kasar seperti anak disampaikannya cepat dipahami.
kurang ajar, anak bodoh, anak
kampang, anak tidak tahu diuntung, 6.Qaulan Maisura
dan sebagainya. Sikap dan perkataan Dalam komunikasi, baik lisan
kasar seperti itu tidak baik untuk maupun tulisan, dianjurkan untuk
dibiasakan, karena tidak mendidik. mempergunakan bahasa yang mudah,
Jika orang tua memarahi anak, ringkas, dan tepat sehingga mudah
marahlah sewajarnya, bukan marah dicerna dan dimengerti. Dalam Al-
yang berlebih-lebihan. Marahlah karena Qur‟an ditemukan istilah qawlan
pendidikan, bukan marah karena maisura yang merupakan salah satu
dorongan hawa nafsu belaka. Tetapi, tuntunan untuk melakukan
daripada mungkin sia-sia, lebih baik komunikasi dengan mempergunakan
mendidik dengan sikap lemah lembut. bahasa yang mudah dimengerti dan
Sebab mendidik anak lebih banyak melegakan perasaan. Misalnya, dalam
mencapai sukses daripada dengan surah Al-Isra ayat 28 yang berbunyi:
kekerasan. Sebab kekerasan itu akan
membentuk kepribadian anak yang
keras kepala. Di dalam keluarga sering
ditemukan anak yang keras kepala
yang tidak mau menuruti perintah Artinya: Dan jika kamu berpaling dari
orang tua. Penolakan itu terjadi bukan mereka untuk memperoleh rahmat dari
karena anak tidak mampu untuk Tuhanmu yang kamu harapkan, maka
melakukannya, tetapi karena perintah Katakanlah kepada mereka ucapan
itu menggunakan komunikasi yang yang pantas. (Q.S. Al-Isra : 28)
Maisura seperti yang terlihat pada قال رسول هللا:عن أبى جبيربن مطعم رضي هللا عنه قال
ayat di atas sebenarnya berakar pada يعني قاطع,""ال يدخل الجنّة قاطع صلّى هللا عليه وسلّم
kata yasara, yang secara etimologi .) رحيم ( متّفق عليه
berarti mudah atau pantas. Sedangkan
qawlan maisura, menurut Jalaluddin Artinya : “Dari Jabir bin Muth‟im r.a.
Rakhmat, sebenarnya lebih tepat menceritakan, bahwa Rasulullah saw.
diartikan ucapan yang menyenangkan, bersabda, “Tidak akan masuk surga
lawannya adalah ucapan yang orang yang memutuskan kasih
menyulitkan. Bila qawlan maa‟rufa sayangnya dengan orang lain”. ( Abi
berisi petunjuk via perkataan yang Fadhli Ahmad bin Ali Hajar Asqalany, ,
baik, qawlan maisura berisi hal-hal 1992 :.372).
yang menggembirakan via perkataan Dalam konteks qaulan maisuran ini
yang mudah atau pantas. (Jalaluddin pada hakikatnya berhubungan dengan
Muhammad bin Ahmad Al-Mahally dan isi pesan yang disampaikan dan oleh
Jalaluddin Abdirrahman bin Abi Bakar komunikator atau dengan kata lain cara
As-Suyuti, Tafsir Alquranul Azhim, bagaimana menyampaikan pesan agar
Beirut: Darul Fikr, 1991 : 91). mudah dipahami dan dimengerti secara
Para ahli komunikasi menyebutkan spontan tanpa harus berpikir dua kali
dua dimensi komunikasi. Ketika sehingga diperlukan bahasa
berkomunikasi komunikator tidak komunikasi yang gampang, mudah,
hanya menyampaikan isi (content), ringan, pantas dan berisi hal-hal yang
tetapi juga mendefinisikan hubungan menggembirakan. Dengan demikian
sosial (relation). Isi yang sama dapat terjadilah komunikasi yang efektif yang
mengakrabkan para komunikator atau dapat menimbulkan kesenangan dan
menjauhkannya, menimbulkan terciptanya hubungan sosial yang baik.
persahabatan atau permusuhan. Di dalam dakwah qaulan maisuran
Dimensi komunikasi yang kedua ini dapat digunakan oleh da‟i sebagai
sering disebut metakomunikasi. teknik dalam berdakwah agar pesan
Salah satu prinsip etika komunikasi yang disampaikan mudah diterima,
Islam menurut Jalaluddin Rakhmat ringan, dan pantas, serta tidak berliku-
ialah setiap komunikasi harus liku, yakni dengan cara
dilakukan untuk mendekatkan mempertimbangkan dan
manusia dengan Tuhannya dan memperhatikan mad’u yang akan
hambanya yang lain. Islam dijadikan sasaran sebelum
mengharamkan setiap komunikasi yang menyampaikan pesan-pesan
membuat manusia bercerai berai dakwahnya.
apalagi membenci hamba-hamba Allah
yang lain. Termasuk dosa paling besar Penutup
dalam Islam ialah memutuskan ikatan Berdasarkan uraian-uraian di atas
kasih sayang. (Mafri,: Logos, 1999 : 91). maka dapat di tarik kesimpulan bahwa
Sebagaimana yang disebutkan yang dimaksud standarisasi dan dasar
dalam hadits Nabi yang berbunyi: pijakan etika komunikasi dakwah
adalah Etika komunikasi dibangun