Anda di halaman 1dari 14

Standarisasi dan Dasar Pijakan Etika Komunikasi

Dakwah
Anita Ariani
Fakultas Dakwah Dan Komunikasi IAIN Antasari

Ethics becomes the foundation to communicate between individuals and groups. Ethics
provide a moral foundation in building deontology against all attitudes and behavior of
individuals or groups in communication. standardization and communication ethics
propaganda foundation is built on the instructions of communication Ethics Koran, Islam
teaches that communicates with a full civilized, respectful, respect for people who talk,
and so on. When talking with others, Islam provides a clear foundation on procedures
speaking namely: qawlan sadidan correct word meaning contained in the Koran letter
an-Nisa verse 9 and Al-Ahzab verse 70, qawlan balighan means striking the words
contained in the letter of an- Nisa verse 63, qawlan maysuran means the word is found
in the Quran surah Al-Isra verse 28, qawlan layyinan meaning words of gentle
contained in the Quran letter Lugman paragraph 44, qawlan Kariman meaning words
that glorious contained in the Quran surah Al-Isra verse 23 and qaulan ma'rufan
appropriate word meaning contained in the Koran letter an-Nisa verse 5.

Keywords: Standardization, foundation, ethics, communication, propaganda

Etika menjadi dasar pijakan berkomunikasi antara individu dan kelompok. Etika
memberikan landasan moral dalam membangun tata susila terhadap semua sikap dan
perilaku individu atau kelompok dalam komunikasi. standarisasi dan dasar pijakan
etika komunikasi dakwah adalah Etika komunikasi dibangun berdasarkan petunjuk
Alquran, Islam mengajarkan berkomunikasi itu dengan penuh beradab, penuh
penghormatan, penghargaan terhadap orang yang diajak bicara, dan sebagainya.
Ketika berbicara dengan orang lain, Islam memberikan landasan yang jelas tentang
tata cara berbicara yaitu: qawlan sadidan artinya perkataan yang benar terdapat
pada quran surat an-Nisa ayat 9 dan Al-Ahzab ayat 70, qawlan balighan artinya
perkataan yang mengena terdapat pada surat an-Nisa ayat 63, qawlan maysuran
artinya perkataan yang mudah terdapat pada quran surat Al-Isra ayat 28, qawlan
layyinan artinya perkataan yang lembut terdapat pada quran surat Lugman ayat 44 ,
qawlan kariman artinya perkataan yang mulia terdapat pada quran surat Al-Isra ayat
23 dan qaulan ma’rufan artinya perkataan yang pantas terdapat pada quran surat an-
Nisa ayat 5.

Kata kunci: Standarisasi, dasar pijakan, etika, komunikasi, dakwah

Berbicara tentang komunikasi menurut bersumber kepada Al-Quran dan hadis


pandangan Islam, komunikasi (sunah Nabi).
merupakan bagian yang tak Komunikasi adalah sesuatu yang
terpisahkan dalam kehidupan manusia lumrah, dapat dilakukan oleh siapa
karena segala gerak langkah kita selalu saja, di mana saja dan kapan saja,
disertai dengan komunikasi. karena sifatnya alamiah. Tuhan sendiri
Komunikasi yang dimaksud adalah telah mengajarkan komunikasi dengan
komunikasi yang Islami, yaitu menggunakan akal dan kemampuan
komunikasi berakhlak al-karimah atau bahasa yang dianugrahkan-Nya kepada
beretika. Komunikasi yang berakhlak manusia.
al-karimah berarti komunikasi yang Menurut Jalaludin Rakhmat,
kepribadian akan terbentuk sepanjang

Alhadharah Jurnal Ilmu Dakwah Vol.14 No.28, Juli-Desember 2015 49


Anita Standarisasi

hidup manusia, selama itu pula untuk mempengaruhi orang lain seperti
komunikasi menjadi penting untuk khatib, politikus, guru, pemasangan
pertumbuhan kepribadian, iklan dan sebagainya. Semua itu adalah
mengembangkan diri dan menetapkan komunikasi persuasif.
hubungan dengan orang lain untuk Komunikasi persuasif memerlukan
menentukan kualitas hidup manusia. pemahaman tentang faktor-faktor pada
Komunikasi akan dianggap gagal atau diri komunikan. Hubungan sosial yang
dinilai tidak efektif apabila orang lain baik, komunikasi juga ditunjuk untuk
tidak memahami gagasan yang menumbuhkan hubungan sosial yang
disampaikannya, membuat jengkel, baik, karena manusia adalah makhluk
tidak bisa mengatasi masalah pelik, sosial yang tidak tahan hidup sendiri
orang lain tidak mau membantu dan sehingga perlu bergabung dan
membuat dan membuat jarak semakin berhubungan dengan orang lain, ingin
jauh, karena seringnya berkomunikasi. mengendalikan dan dikendalikan, serta
(Jalaludin Rahmat, 2001,1-2) ingin mencintai dan dicintai.
Sedangkan tanda-tanda komunikasi Kebutuhan sosial ini dapat dipenuhi
yang efektif menurut Jalaludin dengan komunikasi interpersonal yang
Rakhmat yang mengutip pendapat efektif. Tindakan, Persuasi selain
Stewrt L. Tubbs dan Sylvia Moss, paling sebagai komunikasi untuk
tidak menimbulkan lima hal, yakni mempengaruhi sikap juga bertujuan
pengertian, kesenangan, pengaruh pada untuk melahirkan tindakan yang
sikap, hubungan yang makin baik, dan dikehendaki. Tindakan nyata yang
tindakan.(Jalaludin Rahmat, 2001 :13) dilakukan komunikan ini biasanya
Pengertian artinya penerimaan yang menjadi indikator efektifitas
cermat dan isi stimuli seperti yang komunikasi yang dilakukan
dimaksud oleh komunikator. komunikator, karena untuk
Kesenangan, dalam komunikasi tidak menimbulkan tindakan komunikator
semua ditujukan untuk menyampaikan terlebih dahulu menanamkan
informasi dan membentuk pengartian. pengertian, membentuk dan mengubah
Ketika orang mengucapkan "selamat sikap atau menumbuhkan hubungan
pagi, apa kabar?" , orang tersebut tidak yang baik. Tindakan adalah hasil
bermaksud mencari keterangan. komunikatif seluruh proses
Komunikasi itu dilakukan hanya untuk komunikasi.
mengupayakan agar orang lain merasa Dari tanda-tanda komunikasi yang
apa yang disebut analisis tradisional efektif tersebut, maka dapat dilihat
sebagai "saya oke - kamu oke" . perlunya etika dalam sebuah
Komunikasi ini lazim disebut komunikasi untuk mengatasi
komunikasi fatis (phatic hambatan-hambatan dalam
communication), dimaksudkan untuk berkomunikasi antara komunikator
menimbulkan kesenangan yang dengan komunikan. Etika menjadi
menjadikan hubungan hangat, aktab dasar pijakan berkomunikasi antara
dan menyenangkan. Mempengaruhi individu dan kelompok. Etika
sikap, komunikasi ini sering dilakukan memberikan landasan moral dalam

50 Alhadharah Jurnal Ilmu Dakwah Vol.14 No.28, Juli-Desember 2015


Standarisasi Anita

membangun tata susila terhadap bersumber dari nilai-nilai Ilahiyah.


semua sikap dan perilaku individu atau Dalam berkomunikasi sebagai umat
kelompok dalam komunikasi. Dengan Islam haruslah menjunjung tinggi
demikian, tanpa etika komunikasi itu prinsip-prinsip yang menjadi dasar
dinilai tidak etis.( Syaiful Bahri etika komunikasi, baik terhadap
Djamarah, 2004,.103). individu, kelompok maupun
Berdaasarkan hal tersebut, dapat masyarakat. Jadi, etika itu memang
disimpulkan bahwa etika komunkasi diperlukan untuk mencapai hasil yang
adalah tata cara berkomunikasi yang maksimal.
sesuai dengan standar nilai moral atau
akhlak dalam menilai benar salah Konsep Standarisasi Dan Dasar
perilaku individu atau kelompok, kalau Pijakan Etika Komunikasi Dakwah
dihubungkan dengan Islam, maka etika Ketika etika dikaitkan dengan
tersebut tentunya haruslah komunikasi, maka etika itu menjadi
berdasarkan petunjuk yang dasar pijakan dalam berkomunikasi
diisyaratkan oleh Alquran dan as antar individu atau kelompok. Etika
Sunnah yang menjadi pedoman hidup memberikan landasan moral dalam
bagi agama Islam.Jadi dengan etika itu, membangun tata susila terhadap
maka secara tidak langsung semua sikap dan perilaku individu atau
menunjukkan perlunya belajar dalam kelompok dalam komunikasi. Dengan
berkomunikasi dan berdakwah, agar demikian, tanpa etika komunikasi itu
komunikasi dan dakwahnya lancar. dinilai tidak etis. Berdasarkan
Etika komunikasi dalam Islam pengertian yang dikemukakan diatas,
sesuai dengan etika Islam meliputi dapat disimpulkan bahwa etika
ruang lingkup yang sangat luas dan komunikasi adalah tata cara
cabang yang banyak. Secara garis besar berkomunikasi yang sesuai dengan
, komunikasi dalam Islam dapat dibagi standar nilai moral atau akhlak dalam
menjadi dua, yaitu etika komunikasi menilai benar atau salah perilaku
transendental (hablum minallah) dan individu atau kelompok.
etika komunikasi insani (hablum Etika komunikasi dibangun
minannas). Etika komunikasi berdasarkan petunjuk Alquran, Islam
transcendental adalah suatu etika mengajarkan berkomunikasi itu dengan
komunikasi yang sangat berhubungan penuh beradab, penuh penghormatan,
dengan sikap dan perilaku manusia penghargaan terhadap orang yang
ketika komunikasi langsung dengan diajak bicara, dan sebagainya. Ketika
Allah swt, sedangkan etika komunikasi berbicara dengan orang lain, Islam
insani adalah suatu etika komunikasi memberikan landasan yang jelas
yang berhubungan dengan sikap dan tentang tata cara berbicara. Tata cara
perilaku manusia ketika berkomunikasi berbicara kepada orang lain itu
antar individu atau kelompok.( Syaiful misalnya harus membicarakan hal-hal
Bahri Djamarah, 2004 : 103). yang baik, menghindari kebatilan,
Etika komunikasi Islam Didasarkan menghindari perdebatan, menghindari
pada prinsip-prinsip ajaran Islam yang pembicaraan dan permasalahan yang

Alhadharah Jurnal Ilmu Dakwah Vol.14 No.28, Juli-Desember 2015 51


Anita Standarisasi

rumit, menyesuaikan diri dengan lawan manusia, baik manusia sebagai hamba,
bicara, jangan memuji diri sendiri, dan anggota masyarakat, anggota keluarga
jangan memuji orang lain dalam dan manusia sebagai satu kesatuan
kebohongan. (Hasan Ayyub, As Sulukul yang universal. Seluruh kehidupan
Ijtima fil Islam, Diterjemahkan oleh manusia tidak bisa lepas dari
Tarmana Ahmad Qasim, H. H. Sofyan, komunikasi. Dan komunikasi juga
dan Endang Suhinda dengan judul sangat berpengaruh terhadap kualitas
“Etika Islam; Menuju Kehidupan yang berhubungan dengan sesama.
Hakiki,” Trigenda Karya, 1999, 597- Komunikasi Islam adalah proses
607). penyampaian pesan-pesan keIslaman
Dalam Al Qur‟an dengan sangat dengan menggunakan prinsip-prinsip
mudah kita menemukan contoh komunikasi dalam Islam. Dengan
kongkrit bagaimana Allah selalu pengertian demikian, maka komunikasi
berkomunikasi dengan hambaNya Islam menekankan pada unsur pesan
melalui wahyu. Untuk menghindari (message), yakni risalah atau nilai-nilai
kesalahan dalam menerima pesan Islam dan cara (how),dalam hal ini
melalui ayat-ayat tersebut, Allah juga tentang gaya bicara dan penggunaan
memberikan kebebasan kepada bahasa (retorika).Pesan-pesan
Rasulullah untuk meredaksi wahyu-Nya keislaman yang disampaikan dalam
melalui matan hadits. Baik hadits itu komunikasi Islam meliputi seluruh
bersifat Qouliyah (perkataan), Fi‟iliyah ajaran Islam, meliputi akidah (iman),
(perbuatan), Taqrir (persetujuan). Rasul, syariah (Islam), dan akhlak (ihsan).Soal
kemudian ditambah lagi dengan cara (kaifiyah), dalam Al-Quran dan Al-
lahirnya para ahli tafsir sehingga Hadits ditemukan berbagai panduan
melalui tangan mereka terkumpul agar komunikasi berjalan dengan baik
sekian banyak buku-buku tafsir. Selain dan efektif. Kita dapat
itu, kita menemukan bahwa Rasulullah mengistilahkannya sebagai kaidah,
SAW dalam berkomunikasi dengan prinsip, atau etika berkomunikasi
keluarga, sahabat dan umatnya. dalam perspektif Islam.
Komunikasi beliau sudah terkumpul Efektifitas suatu dakwah tidak
dalam ratusan ribu hadits yang menjadi dinilai banyak atau tindakannya mad'u,
penguat, penjelas Al Qur‟an sebagai akan tetapi dakwah itu akan dikatan
petunjuk bagi kehidupan umat efektif apabila mampu merubah
manusia. mad'unya dari yang tidak baik menjadi
Komunikasi dalam Islam dinilai baik. Jadi tolak ukur keberhasilan
penting, karena adanya kewajiban suatu dakwah itu dapat dilihat dari
berda‟wah kepada setiap orang-orang perubahan mad'unya, baik itu sikap
yang beriman sehingga nilai-nilai Al- atau tingkah laku.
Qur‟an dan haditsnya harus selalu Peran da‟i sebagai komunikator
dikomunikasikan kepada orang lain, tidak hanya berusaha menyampaikan
khususnya keluarga guna menghindari pesan semata-mata, tetapi juga concern
siksaan api neraka. Komunikasi sangat terhadap kelanjutan efek dakwahna
berpengaruh terhadap kelanjutan hidup terhadap mad‟u, apakah pesan dakwah

52 Alhadharah Jurnal Ilmu Dakwah Vol.14 No.28, Juli-Desember 2015


Standarisasi Anita

itu bisa membangkitkan rangsangan meneruskan pembicaraannya dan


atau dorongan bagi mad‟u sesuai secara tiba-tiba menjauhkan diri
dengan apa yang diharapkan atau dengan membawa perasaan kecewa.
mad‟u tetap pasif, hanya mendengar Yang semula senang kepada lawan
tetapi tidak melaksanakan atau bicara, berubah menjadi benci hanya
sebaliknya menolak serta antipasti dan karena perkataan.
apatis terhadap pesan tersebut. Islam mengajarkan agar
Pada buku Islam Aktual, Kang Jalal mempergunakan perkataan yang mulia
menyebutkan ada enam prinsip dalam berkomunikasi kepada siapa
komunkasi yang terdapat didalam pun. Perkataan yang mulia ini seperti
Alqur‟an diambil dari kata kunci”qawl” terdapat dalam ayat Alquran yang
dalam konteks perintah (amar) yaitu berbunyi:
qawlan sadidan (Q.S.4:9 , 33:70),
        
qawlan balighan (Q.S.4:63), qawlan
maysuran (Q.S.17:28),qawlan layyinan
        
(Q.S.20:44), qawlan
kariman(Q.S.17:23),qaulan ma,rufan
(Q.S. 4:5).(Jalaluddin Rakhmat,        
1998,77). Pendapat tersebut didukung
Artinya: dan Tuhanmu telah
oleh pendapat Mafri Amir yang memerintahkan supaya kamu jangan
menyatakan bahwa beberapa istilah menyembah selain Dia dan hendaklah
tersebut adalah tuntunan cukup bagus kamu berbuat baik pada ibu bapakmu
dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang
dalam etika komunikasi.(Mafri Amir, di antara keduanya atau Kedua-duanya
1999:85). Enam prinsip inilah yang sampai berumur lanjut dalam
menjadi standarisasi dan dasar pijakan pemeliharaanmu, Maka sekali-kali
etika komunikasi dakwah. janganlah kamu mengatakan kepada
keduanya Perkataan "ah" dan janganlah
kamu membentak mereka dan ucapkanlah
1.Qaulan Karima kepada mereka Perkataan yang
Komunikasi yang baik tidak mulia.(Q.S.al-Isra : 23)
dinilai dari segi rendahnya jabatan atau
Dalam ayat ini, Allah tidak hanya
pangkat seseorang, tetapi ia dinilai dari
mengingatkan pentingnya ajaran tauhid
perkataan seseorang. Cukup banya
untuk mengesakan Allah agar manusia
orang yang gagal berkomunikasi dengan
tidak terjerumus ke dunia
baik kepada orang lain disebabkan
kemusyrikan, melainkan juga
mempergunakan perkataan yang keliru
memerintahkan kepada anak agar
dan berpotensi merendahkan orang
selalu berbakti kepada orang tua.
lain. Merendahkan orang lain sama
Wujud kebaktian anak kepada orang
halnya memberikan citra buruk kepada
tua adalah dengan tulus ikhlas
orang lain. Hal inilah yang membuat
memelihara keduanya ketika mereka
hubungan tidak baik antara seseorang
berusia lanjut. Berkata kasar kepada
kepada orang lain. Karena merasa
orang tua dilarang karena hal itu bisa
perkataannya kurang dihargai, maka
menyakiti perasaan orang tua.
lawan bicara cenderung tidak
Penghormatan kepada orang tua tidak

Alhadharah Jurnal Ilmu Dakwah Vol.14 No.28, Juli-Desember 2015 53


Anita Standarisasi

mesti melalui penampakan sikap dan


perilaku yang baik, melalui perkataan 2.Qaulan Sadidan
yang sopan dan penuh hormat juga Menurut Jalaluddin Rahmat
sebagai wujud penghormatan anak mengartikan qaulan sadida sebagai
kepada orang tua. Bahkan tidak hanya pembicaraan yang benar, jujur
kepada orang tua, kepada orang lain (Pickthall menerjemahkannya “Straight
atau orang yang lebih tua, seorang anak to the point”), lurus, tidak bohong, tidak
harus berkata sopan dan penuh berbelit-belit. Moh Nasir dalam Fiqhud
hormat. Dakwah menyebutkan pendapat yang
Qaulan karima menyiratkan suatu tidak jauh berbeda, yaitu kata yang
prinsip utama dalam etika komunikasi lurus (tidak berbelit-belit), kata yang
Islam, yakni penghormatan. benar, keluar dari hati yang suci bersih
Komunikasi dalam Islam harus dari ucapan yang demikian rupa,
memperlakukan orang lain dengan sehingga dapat mengenai sasaran yang
penuh rasa hormat. ( Mafri Amir, 1999, dituju, sehingga dapat mengetuk pintu
88). Prinsip ini sejalan dengan akal dan hati mereka yang dihadapi. (
komunikasi humanistis dari Carl Rogers Moh. Nasir, 2000: 190)
dan Erich From, atau komunikasi Berkata benar berarti berkata jujur,
dialogis dari Martin Boner. ( Richard L apa adanya, jauh dari kebohongan.
Johannesen, Ethics in Human Orang yang jujur adalah orang yang
Communication, Terj. Dedy Djamaluddin dapat dipercaya. Setiap perkataan yang
Malik dan Deddy Mulyana, 1996, 65) keluar dari mulutnya selalu
Menurut Mafri Amir, orang lain mengandung kebenaran. Berkata benar
dinilai dari harga diri dan integritasnya memberikan efek psikologis yang positif
sebagai manusia. Mitra dalam dialog terhadap jiwa seseorang. Orang yang
diakui sebagai pribadi dan bukan selalu berkata benar adalah orang yang
sekedar toleransi, sekalipun kita sehat jiwanya. Perasaannya tenang,
menentangnya. Hak orang lain diakui senang dan bahagia, jauh dari resah
akan individualitas dan pandangan dan gelisah sebab ia tidak pernah
pribadinya dengan membantu menzholimi orang lain dengan
meningkatkan potensinya untuk kedustaan. Siapapun menyukai orang
menjadi siapa atau apapun. ( Mafri yang jujur, karena ia dapat dipercaya
Amir, :88-89) untuk mengemban amanah yang
Dakwah secara qaulan karima ini diberikan. Tentang perkataan yang
dapat digunakan ketika menghadapi benar ini terdapat dalam Alquran yang
mad’u atau sasaran yang tergolong berbunyi:
lanjut usia dan perkataan yang
       
digunakan adalah perkataan yang
mulia, santun, penuh penghormatan
dan penghargaan, tidak menggurui dan        
tidak memerlukan retorika yang Artinya: dan hendaklah takut kepada Allah
meledak-ledak, karena mereka mudah orang-orang yang seandainya meninggalkan
tersinggung. dibelakang mereka anak-anak yang lemah,

54 Alhadharah Jurnal Ilmu Dakwah Vol.14 No.28, Juli-Desember 2015


Standarisasi Anita

yang mereka khawatir terhadap Jika dihubungkan dengan dakwah,


(kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu maka seorang da‟I haruslah berhati-hati
hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dalam menggunakan kata-kata. Da‟I
dan hendaklah mereka mengucapkan selaku komunikator harus mampu
Perkataan yang benar.(Q.S.an-Nisa : 9)
melogikakan pesan dakwah dengan
Jalaluddin Rakhmat berpendapat bahasa yang mudah dipahami, tidak
bahwa kata benar itu mempunyai berbelit-belit yang dapat
beberapa makna yakni sesuai dengan membingungkan sasarannya. Dengan
kriteria kebenaran dan kejujuran (tidak demikian seorang da‟I sebelum
bohong). menyampaikan pesan-pesannya harus
a. Kebenaran bisa menyesuaikan isi pesan atau
Arti kebenaran yang pertama ialah bahasa pesannya dengan sasaran.
sesuai dengan kriteria kebenaran. Dengan qaulan sadidan ini, maka
Sebagai orang Islam, ucapan yang bahasa dakwah menunjukkan peran
benar tentu ucapan yang sesuai dengan yang besar dalam mengendalikan atau
Alquran, al Sunnah dan ilmu. Alquran pun merubah tingkah laku manusia,
menyatakan bahjwa berbicara yang karena bahasa diibaratkan remote
benar adalah persyaratan untuk control yang dapat mengendalikan
kebenaran (kebaikan, kemaslahatan) manusia menjadi tertawa, sedih dan
amal. Bila ingin menyukseskan karya sebagainya, selain itu juga dapat
kita, bila ingin memperbaiki digunakan untuk memasukkan
masyarakat kita, menurut Jalaluddin gagasan baru ke dalam pikiran
Rakhmat kita harus menyebarkan manusia.
pesan yang benar. (Jalaluddin
Rakhmat, 1998 :.78) Dengan kata lain, b. Kejujuran (tidak bohong)
masyarakat menjadi rusak bila isi Arti kedua qaulan sadida adalah
pesan komunikasi tidak benar. ucapan yang jujur, tidak bohong.
Bila dihubungkan dengan dakwah, (Jalaluddin Rakhmat, 1998 :79). Nabi
maka kegiatan penyampaian pesan- Muhammad saw . bersabda, “jauhi
pesan kebenaran haruslah sesuai dusta, karena dusta membawa kamu
dengan Alquran dan al Sunnah sebagai kepada dosa, dan dosa membawa kamu
landasan normatif ajaran Islam. Dalam kepada neraka. Lazimkanlah berkata
penyampaian Islam ini diperlukan jujur karena jujur membawa kamu
sebuah kemasan yang cermat, jitu dan kepada kebaikan, dan kebaikan
tepat, sehingga dapat pula mengenai membawa kamu kepada surga”. Supaya
sasaran. Jadi, sebagai seorang da‟I orang tidak meninggalkan keturunan
membutuhkan strategi dalam yang lemah, menurut Jalaluddin
menggunakan kata-kata yang tepat Rakhmat, Alquran menyuruh orang
agar kebenaran itu bisa diterima selalu berkata benar. Anak-anak dilatih
sebagai sebuah kebenaran, karena berkata jujur, karena kejujuran
kebenaran inilah yang menjadi agenda melahirkan kekuatan, sedangkan
kerja bagi da‟i. kebohongan sering melahirkan
kelemahan dan mencerminkan rendah

Alhadharah Jurnal Ilmu Dakwah Vol.14 No.28, Juli-Desember 2015 55


Anita Standarisasi

diri, pengecut dan ketakutan sementara lebih baik daripada pemberian sedekah
berkata benar mencerminkan yang diiringi dengan perkataan yang
keberanian. (Jalaluddin Rakhmat, menyakitkan hati penerima. Islam
1998 :79) mengajarkan agar ketika memberi
Jadi dengan demikian keturunan orang lain yang minta sedekah disertai
yang lemah di sini dapat dipahami dengan perkataan yang baik, bukan
sebagai keturunan yang tidak jujur. diiringi dengan perkataan yang kasar.
Keturunan seperti ini dinilai lemah Sebab perkataan yang kasar dapat
karena perkataannya tidak sesuai menyakiti perasaan orang lain. Jika
dengan perbuatannya sehingga sulit tidak mampu memberi harus ditolak
untuk dipercaya atau dengan kata lain dengan perkataan yang baik dan sopan
keturunan seperti ini dinilai sebagai sehingga orang yang minta sedekah itu
keturunan yang munafik. senang mendengarnya. Islam juga
3.Qaulan Ma’rufa mengajarkan memberi maaf itu lebih
Qaulan ma‟rufa dapat diterjemahkan baik daripada meminta maaf. Oleh
dengan ungkapan yang pantas. Kata karena itu, jika seseorang telah
ma’rufa berbentuk isim maf’ul yang melakukan kesalahan kepada orang
berasal dari madhinya, „arafa. Salah lain, karena salah bicara misalnya,
satu pengertian ma‟rufa secara lebih baik saling memaafkan dari pada
etimologis adalah al-khair atau al-ihsan, memendam kesalahan. Saling mencari-
yang berarti yang baik-baik. Jadi cari kesalahan orang lain bukanlah
qaulan ma‟rufa mengandung pengertian jalan keluarnya, malahan menumpuk-
perkataan atau ungkapan yang baik numpuk kesalahan. Sebab orang yang
dan pantas. ( Mafri Amir., 1999 : 85). gemar mencari kesalahan orang lain
Dalam Alquran ungkapan qaulan cenderung menjelekkan orang itu
ma‟rufa ditemukan dalam surah Al- dengan menggunakan seburuk-buruk
Baqarah; 235, Al-Ahzab; 32, Al- perkataan. Orang seperti ini dapat
Baqarah; 263, An-Nisaa; 5 dan 8. dinilai sebagai orang yang tidak
Dalam surah Al-Baqarah ayat 263 memiliki etika dalam komunikasi.
tersebut Allah berfirman: Dalam konteks komunikasi inilah
para da‟i harus cermat dalam melihat
        
bahkan dalam membaca situasi dan
kondisi mad’unya. Muballig yang
   cerdas, apabila menyampaikan materi
Artinya: Perkataan yang baik dan kepada mad’u sesuai dengan apa yang
pemberian maaf lebih baik dari sedekah dibutuhkan mereka menyangkut
yang diiringi dengan sesuatu yang permasalahan yang mereka hadapi,
menyakitkan (perasaan si penerima). Allah
serta bagaimana cara
Maha Kaya lagi Maha Penyantun.(Q.S Al-
Baqarah : 263) menanggulanginya.
Dakwah seperti ini disampaikan
Dalam ayat ini Allah dengan cara-cara santun, beradab dan
memperingatkan bahwa perkataan yang menjunjung tinggi martabat manusia
baik atau pantas dan pemberian maaf sebagai makhluk yang dimuliakan

56 Alhadharah Jurnal Ilmu Dakwah Vol.14 No.28, Juli-Desember 2015


Standarisasi Anita

Tuhan di muka bumi ini. Dakwah Pengertian ini didasarkan pada


semacam ini sangat diperlukan, sebab penafsiran atas perkataan yang
secara faktual kondisi objek dakwah berbekas pada jiwa mereka yang
atau sasaran sangat heterogen tingkat terdapat dalam Alquran surah An-
pendidikannya, sosial, ekonomi, Nisa ayat 63, Allah SWT berfirman:
lingkungan kerja dan tempat
       
tinggalnya. Semuanya mempunyai pola
pikir dan perilaku mereka, termasuk
       
dalam merespon dakwah yang
dilakukan oleh para juru dakwah.
Etika dakwah yang diajarkan di sini Artinya: Mereka itu adalah orang-orang
lebih menekankan budi pekerti yang yang Allah mengetahui apa yang di dalam
baik seperti dakwah yang dilakukan hati mereka. karena itu berpalinglah kamu
dari mereka, dan berilah mereka pelajaran,
oleh Rasulullah saw, beliau datang
dan Katakanlah kepada mereka Perkataan
untuk menyempurnakan akhlak, yang berbekas pada jiwa mereka.(Q.S an-
walaupun pada zaman Rasulullah tidak Nisa:63).
ada istilah seperti itu, dengan situasi Ayat di atas memberikan isyarat
dan kondisi berbeda, latar belakang bahwa komunikasi itu efektif bila
berbeda, tetapi pada prinsip dan perkataan yang disampaikan itu
tujuannya sama. berbekas pada jiwa seseorang. Dalam
Kesuksesan Rasulullah saw. dalam keluarga komunikasi yang berbekas di
dakwah, beliau mengetahui dan jiwa itu penting. Komunikasi ini hanya
memahami psikologi dari mad’u yang terjadi bila komunikasi yang
dihadapinya sehingga beliau tahu berlangsung itu efektif mengenai
kapan dan saat di mana ia harus bicara sasaran. Artinya apa yang
dan saat di mana ia harus diam, kapan dikomunikasikan itu secara terus
harus bersikap keras dan kapan harus terang, tidak bertele-tele, sehingga tepat
bersikap lemah lembut. mengenai sasaran yang dituju.
Keberhasilan dakwah Rasulullah Menurut Jalaluddin Rakhmat, ada
saw. dalam membina masyarakat dua hal yang patut diperhatikan supaya
ditandai dengan empat hal, dan di komunikasi itu efektif: pertama, apa
antaranya adalah argumen yang kuat, yang dibicarakan sesuai dengan sifat-
susunan kata yang seksama dan sifat pendengar; kedua, isi pembicaraan
akhlak yang mulia. ( A. Syamsuri menyentuh hati dan otak pendengar. (
Siddiq, 1983 :18). A. Syamsuri Siddiq, 1983 : 95).
Apabila dihubungkan dengan
4.Qaulan Baligha dakwah, maka isttilah frame of
Qaulan baligha adalah frase yang reference dan field of experience ini
terdapat dalam Alquran. Baligha haruslah diperhatikan oleh da‟i sebelum
berasal dari kata balagha yang artinya menyampaikan pesan kepada
sampai atau fashih. Dalam konteks sasarannya. Dengan demikian seorang
komunikasi, frase ini dapat diartikan da‟i harus memiliki banyak
sebagai komunikasi yang efektif. perbendaharaan kata, bahasa dan

Alhadharah Jurnal Ilmu Dakwah Vol.14 No.28, Juli-Desember 2015 57


Anita Standarisasi

sikap dalam berdakwah. Hal tersebut pendekatan berada pada posisi field of
menunjukkan adanya hubungan yang experience sasaran dakwah dan ini
sangat erat dengan keahlian da‟i dalam menunjukkan realitas nilai-nilai
mengolah isi pesannya agar mudah merupakan persyaratan dalam usaha
dipahami, karena kondisi kepribadian memperoleh dakwah yang efektif.
da‟i itu ikut mempengaruhi efektifitas b. Logos (pendekatan rasional)
dakwah dan secara realitas psikologis, Logos berusaha meyakinkan orang
pesan yang disampaikan da‟i itu tidak lain tentang kebenaran argumen yang
secara otomatis diserap oleh disampaikan dengan mengajak orang
sasarannya. Pembentukan citra atau lain berpikir menggunakan akal sehat
atribut terhadap diri da‟i merupakan dan membimbing sikap kritis atau
pertimbangan sasaran dakwah dalam dengan kata lain memperlihatkan bukti
menerima dan mengambil sikap yang dapat membuat orang menjadi
terhadap isi pesan yang disampaikan yakin dan percaya. Jadi pada dasarnya
da‟i tersebut. logos ini adalah pendekatan lewat otak
Aristoteles, sebagaimana yang atau pendekatan secara rasional.
dikutip Jalaluddin Rakhmat, Perkataan secara rasional ini dinilai
berpendapat ada tiga cara persuasi dapat memberikan pengaruh yang lebih
untuk mempengaruhi manusia yang kuat dan lebih stabil, karena logos ini
efektif, yaitu ethos, phatos, dan logos. meyakinkan argument yang
(Jalaluddin Rakhmat, 1998 : 379) disampaikan dengan cara mengajak
a. Ethos (kredibilitas sasaran untuk berpikir secara akal
komunikasi) sehat dan membimbing sikap kritis.
Ethos terdiri dari pikiran Dalam dakwah agar argument yang
baik, akhlak yang baik, dan disampaikan meyakinkan, maka
maksud baik (good sense, good seorang da‟i haruslah menggunakan
moral character, dan good will). cara yang bisa mengajak mereka
(Jalaluddin Rakhmat, 2001 : 225). berpikir dengan memberikan
Hal tersebut menunjukkan penjelasan-penjelasan yang masuk
kualitas komunikator yang tinggi akal.
dan ini akan sangat efektif untuk c. Phatos (menyentuh hati)
mempengaruhi komunikannya. Phatos ini berusaha membujuk
Ethos menunjukkan kredibilitas khalayak untuk mengikuti pendapat
da‟i, maka pandangan sasaran dakwah yang disampaikan oleh komunikatornya
atas kemampuan yang dimiliki da‟i dengan cara menggetarkan emosi
merupakan kesesuaian pola piker mereka, serta menyentuh keinginan
dengan wawasan dan nilai-nilai dan kerinduan mereka.
pemikiran sasaran dakwah. Pemikiran Balaghah (perkataan yang dapat
pandangan yang positif terhadap da,I menyentuh hati) ini merupakan
tentang kemampuan-kemampuan ilmu kefasihan bahasa dan balaghah Rasul
akan menimbulkan keyakinan dan saw. Yang dikenal banyak orang adalah
kepercayaan, karena pada hakikatnya kemampuan menyampaikan
kemampuan da,I dalam mengadakan pembicaraan yang menyentuh hati dan

58 Alhadharah Jurnal Ilmu Dakwah Vol.14 No.28, Juli-Desember 2015


Standarisasi Anita

hikmah-hikmah yang indah. Hal otoritasnya. Jadi Nabi adalah orang


tersebut dikarenakan beliau banyak yang senang membuka dialog.
mengetahui dialek-dialek Arab, Contoh diatas memperlihatkan
sehingga bisa berbicara kepada setiap bahwa suksesnya dakwah Nabi bukan
umat dengan menggunakan bahasa karena beliau nabi saja, tetapi beliau
masing-masing.(Jalaluddin Muhammad menggunakan pathos. Dengan demikian
bin Ahmad Al-Mahally dan Jalaluddin pathos ini juga dapat dipraktekkan para
Abdirrahman bin Abi Bakar As-Suyuti, da‟i sekarang untuk menghadapi umat
Tafsir Alquranul Azhim, Beirut: Darul yang beragam.
Fikr, 1991 : 129). Dilihat dari pengertian komunikasi,
Penjelasan tersebut di atas perubahan sikap lebih cepat terjadi
menunjukkan bahwa sebenarnya dengan imbauan (appeals) emosional.
Rasulullah saw. Mempunyai Tetapi jika dibandingkan dengan
kemampuan untuk menyampaikan imbauan rasional, tidak berlangsung
pembicaraan yang menyentuh hati, lama. Sedangkan imbauan rasional
karena setiap tempat mempunyai mempunyai pengaruh yang lambat,
pembicaraan sendiri-sendiri. Pengaruh tetapi pasti dan memberikan pengaruh
pembicaraan berbeda-beda sesuai yang lama dan stabil. Jadi dalam
dengan pemahaman orang-orang yang jangka waktu yang lama pendekatan
diajak bicara. Hal itu membuktikan rasional lebih menetap dibandingkan
bahwa beliau mempunyai hikmah dan pendekata emosional.
dapat meletakkan pembicaraan pada Dari uraian tadi, dapat dipahami
tempatnya. bahwa arti qaulan balighan yang kedua
Pathos ini dapat juga dilihat dari ini ternyata mencakup tiga cara
khutbah-khutbah Nabi yang pada persuasi yang mana antara ketiga cara
umumnya pendek, tetapi mempunyai tersebut, dapat menunjang suksesnya
makna padat.Nabi menyebutnya suatu komunikasi maupun dalam
“jawami al qalam”.Ia berbicara dengan dakwah. Namun mengingat logos dan
wajah yang serius dan memilih kata- pathos ini mempunyai kelebihan dan
kata yang sedapat mungkin menyentuh kelemahan masing-masing. Jadi untuk
hati para pendengarnya., Irbadh bin menimbulkan hasil atau efek yang lebih
Sariyah, salah seorang sahabatnya baik, yaitu bisa menimbulkan
bercerita “Suatu hari Nabi perubahan sikap lebih cepat dan juga
menyampaikan naasihatnya kepada bisa berlangsung lama, maka
kami, seorang diantara kami bertanya, penggunaan logos dan pathos ini
ya Rasulullah, seakan-akan baru kami haruslah seimbang.
dengar khutbah perpisahan, tambahlah
kami wasiat. Tidak jarang di sela-sela 5.Qaulan Layyina
khutbahnya, Nabi berhenti untuk Islam mengajarkan agar
bertanya kepada yang hadir atau menggunakan komunikasi yang lemah
memberikan kesempatan kepada yang lembut kepada siapapun. Dalam
hadir untuk bertanya. Dengan segala keluarga, orang tua sebaiknya
berkomunikasi pada anak dengan cara

Alhadharah Jurnal Ilmu Dakwah Vol.14 No.28, Juli-Desember 2015 59


Anita Standarisasi

lemah lembut, jauh dari kekerasan dan kasar dan cacian. Seandainya tidak
permusuhan. Dengan menggunakan dengan perintah itu menggunakan
komunikasi lemah lembut, selain ada komunikasi yang lemah lembut, tanpa
perasaan bersahabat yang menyusup emosional, tanpa caci maki, maka anak
ke dalam relung hati anak, ia juga dengan senang hati menuruti perintah
berusaha menjadi pendengar yang baik. itu. Meski ketika itu anak merasa lelah,
Perintah menggunakan perkataan yang tetapi ia berusaha untuk menaati
lemah lembut ini terdapat dalam Al- perintah orang tuanya.
Qur‟an surah Thaha ayat 44, yang Qawlan layyina ini adalah etika
berbunyi: komunikasi yang diimbangi dengan
sikap dan perilaku yang baik, lemah
       
lembut, tanpa emosi dan caci maki,
Artinya: Maka berbicaralah kamu atau dalam bahasa komunikasi antara
berdua kepadanya dengan kata-kata pesan verbal dan non verbal harus
yang lemah lembut . (Q.S. Thaha : 44) seimbang.Bila dihubungkan dengan
Kebanyakan anak merasa takut bila dakwah, qawlan layyina ini dapat
orang tuanya berbicara dengan intonasi dilakukan da‟i dengan sikap lemah
yang tinggi, mata melotot sambil lembut ketika menghadapi mad‟u atau
berkacak pinggang, dan dibarengi sasarannya, agar pesan yang
dengan kata-kata kasar seperti anak disampaikannya cepat dipahami.
kurang ajar, anak bodoh, anak
kampang, anak tidak tahu diuntung, 6.Qaulan Maisura
dan sebagainya. Sikap dan perkataan Dalam komunikasi, baik lisan
kasar seperti itu tidak baik untuk maupun tulisan, dianjurkan untuk
dibiasakan, karena tidak mendidik. mempergunakan bahasa yang mudah,
Jika orang tua memarahi anak, ringkas, dan tepat sehingga mudah
marahlah sewajarnya, bukan marah dicerna dan dimengerti. Dalam Al-
yang berlebih-lebihan. Marahlah karena Qur‟an ditemukan istilah qawlan
pendidikan, bukan marah karena maisura yang merupakan salah satu
dorongan hawa nafsu belaka. Tetapi, tuntunan untuk melakukan
daripada mungkin sia-sia, lebih baik komunikasi dengan mempergunakan
mendidik dengan sikap lemah lembut. bahasa yang mudah dimengerti dan
Sebab mendidik anak lebih banyak melegakan perasaan. Misalnya, dalam
mencapai sukses daripada dengan surah Al-Isra ayat 28 yang berbunyi:
kekerasan. Sebab kekerasan itu akan        
membentuk kepribadian anak yang
keras kepala. Di dalam keluarga sering
   
ditemukan anak yang keras kepala
yang tidak mau menuruti perintah Artinya: Dan jika kamu berpaling dari
orang tua. Penolakan itu terjadi bukan mereka untuk memperoleh rahmat dari
karena anak tidak mampu untuk Tuhanmu yang kamu harapkan, maka
melakukannya, tetapi karena perintah Katakanlah kepada mereka ucapan
itu menggunakan komunikasi yang yang pantas. (Q.S. Al-Isra : 28)

60 Alhadharah Jurnal Ilmu Dakwah Vol.14 No.28, Juli-Desember 2015


Standarisasi Anita

Maisura seperti yang terlihat pada ‫ قال رسول هللا‬:‫عن أبى جبيربن مطعم رضي هللا عنه قال‬
ayat di atas sebenarnya berakar pada ‫ يعني قاطع‬,"‫"ال يدخل الجنّة قاطع‬ ‫صلّى هللا عليه وسلّم‬
kata yasara, yang secara etimologi .) ‫رحيم ( متّفق عليه‬
berarti mudah atau pantas. Sedangkan
qawlan maisura, menurut Jalaluddin Artinya : “Dari Jabir bin Muth‟im r.a.
Rakhmat, sebenarnya lebih tepat menceritakan, bahwa Rasulullah saw.
diartikan ucapan yang menyenangkan, bersabda, “Tidak akan masuk surga
lawannya adalah ucapan yang orang yang memutuskan kasih
menyulitkan. Bila qawlan maa‟rufa sayangnya dengan orang lain”. ( Abi
berisi petunjuk via perkataan yang Fadhli Ahmad bin Ali Hajar Asqalany, ,
baik, qawlan maisura berisi hal-hal 1992 :.372).
yang menggembirakan via perkataan Dalam konteks qaulan maisuran ini
yang mudah atau pantas. (Jalaluddin pada hakikatnya berhubungan dengan
Muhammad bin Ahmad Al-Mahally dan isi pesan yang disampaikan dan oleh
Jalaluddin Abdirrahman bin Abi Bakar komunikator atau dengan kata lain cara
As-Suyuti, Tafsir Alquranul Azhim, bagaimana menyampaikan pesan agar
Beirut: Darul Fikr, 1991 : 91). mudah dipahami dan dimengerti secara
Para ahli komunikasi menyebutkan spontan tanpa harus berpikir dua kali
dua dimensi komunikasi. Ketika sehingga diperlukan bahasa
berkomunikasi komunikator tidak komunikasi yang gampang, mudah,
hanya menyampaikan isi (content), ringan, pantas dan berisi hal-hal yang
tetapi juga mendefinisikan hubungan menggembirakan. Dengan demikian
sosial (relation). Isi yang sama dapat terjadilah komunikasi yang efektif yang
mengakrabkan para komunikator atau dapat menimbulkan kesenangan dan
menjauhkannya, menimbulkan terciptanya hubungan sosial yang baik.
persahabatan atau permusuhan. Di dalam dakwah qaulan maisuran
Dimensi komunikasi yang kedua ini dapat digunakan oleh da‟i sebagai
sering disebut metakomunikasi. teknik dalam berdakwah agar pesan
Salah satu prinsip etika komunikasi yang disampaikan mudah diterima,
Islam menurut Jalaluddin Rakhmat ringan, dan pantas, serta tidak berliku-
ialah setiap komunikasi harus liku, yakni dengan cara
dilakukan untuk mendekatkan mempertimbangkan dan
manusia dengan Tuhannya dan memperhatikan mad’u yang akan
hambanya yang lain. Islam dijadikan sasaran sebelum
mengharamkan setiap komunikasi yang menyampaikan pesan-pesan
membuat manusia bercerai berai dakwahnya.
apalagi membenci hamba-hamba Allah
yang lain. Termasuk dosa paling besar Penutup
dalam Islam ialah memutuskan ikatan Berdasarkan uraian-uraian di atas
kasih sayang. (Mafri,: Logos, 1999 : 91). maka dapat di tarik kesimpulan bahwa
Sebagaimana yang disebutkan yang dimaksud standarisasi dan dasar
dalam hadits Nabi yang berbunyi: pijakan etika komunikasi dakwah
adalah Etika komunikasi dibangun

Alhadharah Jurnal Ilmu Dakwah Vol.14 No.28, Juli-Desember 2015 61


Anita Standarisasi

berdasarkan petunjuk Alquran, Islam Menuju Kehidupan yang Hakiki,”


mengajarkan berkomunikasi itu dengan Trigenda Karya, Bandung, 1999.
penuh beradab, penuh penghormatan, Mafri Amir, Etika Komunikasi Massa
penghargaan terhadap orang yang dalam Panmdangan Islam ,Jakarta:
diajak bicara, dan sebagainya. Ketika Logos, 1999.
berbicara dengan orang lain, Islam Richard L Johannesen, Ethics in
memberikan landasan yang jelas Human Communication, Terj. Dedy
tentang tata cara berbicara yaitu: Djamaluddin Malik dan Deddy
qawlan sadidan artinya perkataan Mulyana, Bandung: PT. Remaja
yang benar terdapat pada (Q.S.4:9 , Rosdakarya, 1996.
33:70), qawlan balighan artinya Moh. Nasir, Fiqhud Dakwah,
perkataan yang mengena terdapat pada Jakarta: Media Dakwah, 2000.
(Q.S.4:63), qawlan maysuran artinya Jalaluddin Rakhmat, Islam Aktual:
perkataan yang mudah terdapat pada Prinsip-Prinsip Komunikasi menurut
(Q.S.17:28), qawlan layyinan artinya Alqur’an, Bandung: Mizan, 1998.
perkataan yang lembut terdapat pada Jalaluddin Muhammad bin Ahmad
(Q.S.20:44), qawlan kariman artinya Al-Mahally dan Jalaluddin
perkataan yang mulia terdapat pada Abdirrahman bin Abi Bakar As-
(Q.S.17:23) dan qaulan ma‟rufan Suyuti, Tafsir Alquranul Azhim,
artinya perkataan yang pantas (Q.S. Beirut: Darul Fikr, 1991.
4:5). Abi Fadhli Ahmad bin Ali Hajar
Asqalany, Bulughul Maram Jilid II,
terj. Kahar Masyhur, (Jakarta:
Rineka Cipta, 1992.
Referensi

Jalaluddin Rakhmat, Psikologi


Komunikasi, Bandung, Rosdakarya,
2001.
Jalaluddin Rakhmat, Catatan Kang
Jalal, Dakwah Islam Transformasi
Sosial, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 1998.
Syaiful Bahri Djamarah, Pola
Komunikasi Orang Tua dan Anak
dalam Keluarga: Sebuah Perspektif
Pendidikan Islam, Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2004.
Hasan Ayyub, As Sulukul Ijtima fil Islam,
Diterjemahkan oleh Tarmana Ahmad
Qasim, H. H. Sofyan, dan Endang
Suhinda dengan judul “Etika Islam;

62 Alhadharah Jurnal Ilmu Dakwah Vol.14 No.28, Juli-Desember 2015

Anda mungkin juga menyukai