Anda di halaman 1dari 6

“PENGARUH PAJAK HOTEL, PAJAK RESTORAN, PAJAK HIBURAN, PAJAK

REKLAME DAN PAJAK PARKIR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH


KOTA SEMARANG(2009 – 2013) ”

Oleh
Iftakhur Rizqiyah
Jurusan Akuntansi FEB Universitas Dian Nuswantoro
ifta.rizqiyah@gmail.com
Pembing : Dr. St Dwiarso Utomo SE,M.Ko,Akt,CA

ABSTRACT
The purpose of this study research is to understand the influence of hotel taxes,
restaurant taxes, entertainment taxes, advertisement taxes and parking taxes on region income.
This rearch uses case study approach with samples such as data about hotel taxes, restaurant
taxes, entertainment taxes, advertisement taxes and parking taxes on region income. Data
source which used in this reaserch is secondary data. Method used in this research is by
collecting the data from the Office at Financial Management and and Semarang City Assets
Document (files). The data were is tested using descriptive statistics then Quality data Test
that are normaly, Classic Assumption test includes Multicolinearity, Test Heteroskidastity,
Autocorrelation test, and regression test includes F-test, t-test and determination coefficient
test.
Result of test shows that hotel taxes, restaurant taxes, entertainment taxes,
advertisement taxes and parking taxes on region income of semarang regencys . While the
results of hypothesis testing (t test) show that there are only two independent variable
influenced significantly towards its regency real income, consisting it restaurants and
entertaiment taxes. furter more, there are no influences significancy with hotel taxes,
advertisment taxed and parking taxes on is real income.

Pendahuluan Sehingga dapat memperbesar tersedianya


Sebagaimana yang telah kita keuangan daerah. Diantara jenis
ketahui bahwasanya pajak merupakan penerimaan pajak daerah yaitu pajak hotel,
iuran wajib rakyat kepada suatu negara. pajak restoran, pajak hiburan, pajak
Dari pajak ini yang mana akan digunakan reklame, pajak penerangan jalan, pajak
untuk membiayai kegiatan pemerintahan. mineral bukan logam dan batuan, pajak
Pembagian pajak menurut wewenang parkir dn pajak tanah air, pajak sarang
pemungutan pajak dipisahkan menjadi dua burung walet dan lain-lain.
yaitu pajak pusat dan pajak daerah,pajak Sebagai Ibukota Provinsi Jawa
pusat dipungut pemerintah pusat terdiri Tengah Kota Semarang diharapkan mampu
dari pajak penghasilan dan pajak mengerakkan sektor-sektor baik dari segi
penambahan nilai. Sedangkan untuk pajak perhotelan, restoran, hiburan, reklame
daerah dipunggut oleh pemerintah daerah hingga penyediaan lahan parkir yang mana
itu sendiri. nantinya akan menjadi pendapatan bagi
Pembiayaan pemerintah daerah pemerintah daerah. Pendapatan ini
tergantung pada peran pendapatan asli nantinya digunakan untuk proses
daerah. Hal ini diharapkan dapat menjadi pembangunan daerah sehingga dapat
penyangga utama dalam membiayai memajukan perekonomian masyarakat
kegiatan pembangunan daerah. Oleh Kota Semarang. Kota besar dan luas seperti
karena itu pemerintah daerah harus dapat semarang tentunya memiliki banyak hotel,
mengupayakan peningkatan penerimaan restoran, tempat hiburan, serta area parkir.
yang berasal dari daerah itu sendiri. Maka yang diharapkan peneliti Kota
Semarang dapat menjadi objek penelitian Kota Semarang dengan populasi buku kas
yang bagus dengan pertimbangan bahwa dan sampel data pajak hotel, pajak
semakin banyaknya hotel, restoran dan restoran, pajak hiburan, pajak reklame,
tempat hiburan yang dibangun apakah pajak parkir dan pendapatan asli daerah.
mampu berdampak terhadap pendapatan Jenis data yang digunakandalam penelitian
asli daerah Kota Semarang. Selanjutnya ini adalah datakuantitatif. Data kuantitatif
pajak reklame dengan pertimbangan bahwa adalahjenis data yang berupa angka –
semakin banyaknya usaha, himbaun dan angkayang dapat dihitung dan dapat
pelayanan jasa lainnya apakah juga akan diukur.Sumber data yang digunakan
berbengaruh terhadap pendapatan asli dalam penelitian ini adalah datasekunder,
daerah Kota Semarang dan pajak parkir yaitu data yang sudah ada ataudata yang
dengan pertimbangan bahwa semakin diperoleh secara tidaklangsung yaitu
banyaknya volume kendaraan di kota ini, melalui mediaperantara berupa buku kas
dan dengan minimnya tempat parkir yang pajak daerah di Dinas Pengelolaan
selama ini disediakan oleh pemerintah Keuangan dan Aset Daerah Kota
maupun swasta apakah juga akan Semarang tahun 2009 – 2013. Adapun
memberikan pengaruh terhadap pendapatan teknik pengumpulandata yang digunakan
asli daerah Kota Semarang. dalam penelitianini adalah sebagai berikut
Sumber pendapatan asli daerah :
terdiri dari pendapatan pajak daerah, hasil (1) Dokumentasi, adalah metode dokumen
retribusi daerah, hasil pengelolaan yang artinya data penelitian berupa faktur,
kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain jurnal, surat – surat, notulen hasil rapat,
– lain pendapatan asli daerah. Seiring memo, atau dalam bentuk laporan
dengan pelaksanaan otonom daerah, program. Dalam penelitian ini
pemerintah daerah harus cerdas mengelola menggunakan peraturan – peraturan dan
kinerja keuangan. Dalam pengelolaan laporan buku kas (Indriantoro dan
tersebut pemerintah daerah memerlukan Supomo:2014).
informasi tentang potensi pendapatan asli Metode analisis dalam penelitian ini
daerah yang dimiliki, untuk itu perlu adalah sebagai berikut :
diketahui variabel – variabel yang dapat 1. Statistik Deskriptif
mempengaruhi. Penyumbang pendapatan Statistik deskriptif adalah statistik
asli daerah Kota Semarang terbesar berasal yang berfungsi untuk mendeskripsikan
dari sektor penerimaan pajak daerah, untuk atau memberi gambaran terhadap objek
itu pengaruh pajak daerah terhadap yang diteliti tanpa melakukan analisis dan
pendapatan asli daerah di suatu kota sangat membuat kesimpulan yang berlaku umum
dominan (Sugiyono,2011).
2. Uji Asumsi Klasik
Metode Penelitian a. Uji normalitas bertujuan untuk
Penelitian ini diawali dengan menguji apakah dalam model
pengumpulan data – data mengenai pajak regresi, variabel pengganggu atau
hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak residual mempunyai distribusi
reklame, pajak parker dan pendapatan asli normal. Cara untuk mendeteksi
daerah selama lima tahun berturut – turut apakah residual berdistribusi
yaitu tahun 2009 – 2013, kemudian data normal atau tidak (Ghozali, 2013)
dianalisis menggunakan SPSS 21.0 dengan b. Uji multikoleniaritas bertujuan
metode analisis deskriptif, uji asumsi untuk menguji apakah model
klasik, uji hipotesis dan uji koefisien regresi ditemukan adanya korelasi
determinasi. antar variabel bebas (independen).
Subjek penelitian ini adalahDinas Model regresi yang baik
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah seharusnya tidak terjadi korelasi di
antara variabel independen. Jika bersama-sama terhadap variabel
variabel independen saling dependen/terikat (Ghozali, 2013).
berkolerasi, maka variabel-variabel b) Uji t (Uji Hipotesis)
ini tidak ortogonal. Variabel Menurut Ghozali (2013), uji t
ortogonal adalah variabel pada dasarnya menunjukkan
independen yang nilai korelasi seberapa jauh pengaruh satu variabel
antar sesama variabel independen penjelas/independen secara
sama dengan nol. Untuk individual dalam menerangkan
mendeteksi ada atau tidaknya variasi variabel dependen.
multikolonieritas di dalam model 4. Uji Koefisien Determinasi
regresi adalah sebagai berikut Koefisien determinasi digunakan
(Ghozali, 2013). untuk mengetahui seberapa besar peranan
c. Menurut Ghozali (2013) uji variabel satu dengan variabel lainnya.
heteroskedastisitas bertujuan untuk Menurut Wandirah dan Atmaja (2013)
menguji apakah dalam model koefisien determinasi menunjukkan
regresi terjadi ketidaksamaan persentase pengaruh semua variabel
variance dari residual satu independen yang terdapat didalam
pengamatan ke pengamatan lain. persamaan terhadap variabel dependennya.
Jika variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain Hasil dan Pembahasan
tetap, maka disebut Hasil dari pengujian analisis data yaitu
Homoskedastisitas dan jika berbeda sebagai berikut :
disebut heteroskedastisitas. Model 1. Uji Statistik Deskriptif
regresi yang baik adalah yang
Homoskedastisitas atau tidak
terjadi Heteroskedastisitas.Salah
satu cara untuk mendeteksi ada
atau tidaknya heteroskedastisitas
yaitu dengan uji glejser.
d. Uji autokorelasi bertujuan menguji
apakah dalam model regresi linear
ada korelasi antara kesalahan
pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pengganggu pada
periode t-1 (sebelumnya). 2. Uji Asumsi Klasik
Autokorelasi muncul karena a. Uji Normalitas
observasi yang berurutan sepanjang
waktu berkaitan satu sama lainnya.
Masalah ini timbul karena residual
(kesalahan pengganggu) tidak
bebas dari satu observasi ke
observasi lainnya.
3. Uji Hipotesis
a) Uji F (Uji Model)
Uji statistik F hasil ujinormalitas menyatakan
padadasarnyamenunjukkan apakah nilai Kolmogorov-Smirnovsebesar 0,620
semua variabel independen atau dengan signifikansi
bebas yang dimasukkan dalam model 0,837>0,05.Berdasarkan hasil tersebut
mempunyai pengaruh secara dapat dinyatakan data berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinieritas
dan kurang dari (4-du) = 2,402. Hal ini
berarti model regresi diatas tidak terdapat
masalah autokorelasi dengan kriteria
pengambilan keputusan Du < DW < (4-
Du) yang berarti tidak terjadi autokorelasi.
2. Uji Hipotesis
a. Uji F

nilai tolerance variabel pajak hotel


(X1), pajak restoran (X2), pajak hiburan
(X3), pajak reklame (X4), pajak parkir
(X5)≥ 0,1 dannilai VIF pajak hotel (X1),
pajak restoran (X2), pajak hiburan (X3),
pajak reklame (X4), pajak parkir (X5)≤10.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada
gejala multikolinearitas antar variabel dapat dilihat bahwa nilai F hitung sebesar
independen dalam model regresi. 36,095 dengan signifikansi 0,000 < 0,05.
c. Uji Heteroskedastisitas Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa variabel pajak hotel (X1), pajak
restoran (X2), pajak hiburan (X3), pajak
reklame (X4), pajak parkir (X5)
berpengaruh secara simultan terhadap
kepatuhan pelaporan Wajib Pajak (Y).
b. Uji t

Dapat dilihatbahwa tidakada variabel


Independen yaitu pajak hotel (X1), pajak
restoran (X2), pajak hiburan (X3), pajak
reklame (X4), pajak parkir (X5) yang
signifikan dalam regresidengan
variabelAbsolute Residual dengan
signifikansi > 0,05. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa model
Dapat dilihat uji t dari tingkat signifikan
regresiyang digunakan dalam penelitian
pajak hotel (X1) sebesar 0,948> 0,05,
initerbebas dariheteroskedastisitas.
pajak reklame (X4) sebesar 0,780 > 0,05,
dan pajak parkir (X5) sebesar 0,056
d. Uji Autokorelasi
>0,05. maka, dapat disimpulkan bahwa
pajak hotel, pajak reklame dan pajaka
parkir secara persial tidak berpengaruh
terhadap pendapatan asli daerah.
Sedangkan, tingkat signifikan pajak
restoran (X2) sebesar 0,000 < 0,05 dan
tingkat signifikan pajak hiburan (X3)
sebesar 0,000 < 0,05. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa pajak restoran
serta pajak hiburansecara persial
tabel Durbin Watson didapatkan nilai dl
berpengaruh terhadap pendapatan asli
1,249 dan du 1,598. Oleh karena itu DW
daerah.
1,677 lebih besar dari batas atas (du) 1,598
3. Uji Koefisien Determinasi periode 2009-2013, namun secara simultan
pajak parkir berpengaruh terhadap
pendapatan asli daerah.
Berkaitan dengan kesimpulandiatas maka
penulis memberikan beberapa saran yaitu
(1) Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Kota Semarang untuk lebih
meningkatkan potensi dari segi perpajakan
yang ada di daerahnya, khususnya pajak
daerah yaitu pajak hotel, pajak restoran,
pajak hiburan, pajak reklame dan pajak
dapat dilihat bahwa nilai Adjusted R parkir sehingga dapat dijadikan sumbangan
Square sebesar 0,748 atau 74,8% yang pemikiran dalam menangani isu- isu
artinya bahwa variasi variabel terkaityaitu strategis yang ada dan serta memperbaiki
pendapatan asli daerah (Y) pada model pemungutan pajak daerah Kota Semarang.
dapat diterangkan oleh fariabel bebas yaitu (2) Hasil dari penelitian ini diharapkan
pajak hotel (X1), pajak restoran (X2), pajak mampu memotivasi peneliti-
hiburan (X3), pajak reklame (X4), pajak penelitiselanjutnya untuk menambah
parkir (X5) sedangkan sisanya sebesar variabel seperti pajak penerangan jalan,
25,2% di pengaruhi oleh variabel lain yang pajak tanah air, pajak sarang burung walet
tidak di masukakan ke dalam penelitian ini. dan lain-lain dengan menggunakan
Penutup populasi yang lebih luas agar hasilnya
Berdasarkan hasil pembahasan diatas semakin dapat dipertanggungjawabkan.
maka penulis dapat menarik kesimpulan
sebagai berikut : (1)Tidak terdapat
Daftar Pustaka
pengaruh signifikan secara persial pajak
hotel terhadap pendapatan asli daerah Kota Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis
Semarang periode 2009-2013, namun Multivariate Dengan Program IBM
secara simultan pajak hotel berpengaruh SPSS 21. Badan Penerbit
terhadap pendapatan asli daerah. Universitas Diponegoro: Semarang.
(2) Terdapat pengaruh signifikan secara
persial pajak restoran terhadap pendapatan Halim Abdul dan Kusufi Syam. 2012.
asli daerah Kota Semarang periode 2009- Akutansi Keuangan Daerah.
2013, namun secara simultan pajak Salemba Empat:Jakarta.
restoran berpengaruh terhadap pendapatan
asli daerah. Indriantoro Nur dan Bambang Supomo.
(3) Terdapat pengaruh signifikansecara 2014. Metodelogi Penelitian
persial pajak hiburan terhadap pendapatan Bisnis.BPFE-Yogyakarta.
asli daerah Kota Semarang periode 2009- Yogyakarta.
2013, namun secara simultan pajak hiburan
berpengaruh terhadap pendapatan asli Nariana, dkk. 2012. Analisis Kontribusi
daerah. Pajak Parkir Terhadap Pendapatan
(4) Tidak terdapat pengaruh signifikan Asli Daerah Kota Palembang.
secara persial pajak reklame terhadap Jurnal Akuntansi.
pendapatan asli daerah Kota Semarang
periode 2009-2013,namun secara simultan Pemkot Semarang,2009-2013, Pajak Hotel,
pajak reklame berpengaruh terhadap Pajak Restoran, Pajak Hiburan,
pendapatan asli daerah. Pajak Reklame, Pajak Parkir dan
(5)Tidak terdapat pengaruh signifikan Pendapatan Asli Daerah.
secara persial pajak parkir terhadap
pendapatan asli daerah Kota Semarang
Purwono, Herry. 2010. Dasar – dasar Wulandari, Suci. 2014. Pengaruh Pajak
Perpajakan dan Akuntansi Pajak. Hotel, Pajak Restoran, Pajak
Erlangga: Jakarta. Hiburan, Pajak Reklame dan Pajak
Parkir Terhadap Pendapatan Asli
Rame dan Wirawan. 2011. Analisis Daerah Kota Tanjungpinang
Efektivitas, Efesiensi Penerimaan periode 2009-2013. Jurnal
Pajak Hiburan dan Pengaruhnya Akuntansi.
Terhadap Pendapatan Asli Daerah
di Kabupaten Badung.E-Jurnal EP
Unud, 2 [10] : 434-440, ISSN:
2303-0178.

Suandy, Erly. 2008. Hukum Perpajakan.


Salemba Empat: Jakarta.

Suartini, Ni Nyoman dan Utama, Made


Suyana. 2011. Pengaruh Jumlah
Kunjungan Wisatawan, Pajak
Hiburan, Pajak Hotel, dan
Restoran Terhadap Pendapatan
Asli Daerah di Kabupaten Gianyar.
Jurnal Akuntansi.

Sugiyono. 2011. Statistik untuk Penelitian.


ALFABETA, cv. Bandung.

Sumarsan, Thomas. 2013.Perpajkan


Indonesia. Indeks: Jakarta.

Undang-Undang Replubik Indonesia


Nomor 28 Tahun 2009 tentang
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
http://hukum.unsrat.ac.id/uu/uu_28_2009.p
df.

Undang-Undang Nomer 34 Tahun 2004


tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah.
http://hukum.unsrat.ac.id/uu/uu_34_2004.p
df.
Utomo,Dwi., dkk. 2011. Perpajakan
Aplikasi dan Terapan. Andi:
Yogyakarta.

Vina, dkk. 2011. Analisis Pengaruh


Penerimaan Pajak Reklame
Terhadap Pendapatan Asli Daerah
Kabupaten Banyuasin. Jurnal
Akuntansi

Anda mungkin juga menyukai