Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

KEPRIBADIAN PERAWAT

Disusun Oleh Kelompok 1 :

1. Adelia P3.73.20.2.20.051
2. Destia Febriana P3.73.20.2.20.061
3. Diah Fitriana Fauziah P3.73.20.2.20.064
4. Hanifa Dhea Adhitya P3.73.20.2.20.073
5. Khansa salsabila P3.73.20.2.20.081
6. Tsabita Wulan Dwi Cahya P3.73.20.2.20.099

Dosen :

Nurhalimah, M.Kep. Ns.Sp.Kep. J.

TK1 Kelas 1B Program Studi D4 Keperawatan dan Profesi Ners

Poltekkes Kemenkes Jakarta III


Makalah
Kepribadian Perawat

Program Studi : Program Sarjana Terapan dan Program Studi


Pendidikan Profesi NersProgram Profesi
Mata Kuliah : Pendidikan Karakter
Kelas : 1 B (Regular)

Dosen Pengampu : Nurhalimah, M.Kep. Ns.Sp.Kep. J.

Penanggung Jawab :

Disusun oleh :
Kelompok 1

1. Adelia P3.73.20.2.20.051
2. Destia Febriana P3.73.20.2.20.061
3. Diah Fitriana Fauziah P3.73.20.2.20.064
4. Hanifa Dhea Adhitya P3.73.20.2.20.073
5. Khansa salsabila P3.73.20.2.20.081
6. Tsabita Wulan Dwi Cahya P3.73.20.2.20.099

JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III
TAHUN 2020

1
KATA PENGANTAR

Pertama-tama, marilah kita senantiasa panjatkan puji dan syukur kita, kepada Tuhan
Yang Maha Esa karena telah memberikan kesempatan kepada kami untuk dapat menyelesaikan
makalah ini. Atas rahmat dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada kita semua, kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Kepribadian Perwat ini dengan tepat waktu.
Pembuatan makalah Kepribadian Perawat ini disusun untuk memenuhi tugas dari Ibu
Nurhalimah, MKep,Ns,Sp,Kep,J. pada mata kuliah Pendidikan Karakter di Poltekkes Kemenkes
Jakarta III. Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca tentang kepribadian perawat.
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Nurhalimah,
MKep,Ns,Sp,Kep,J. selaku dosen mata kuliah Pendidikan Karakter. Tugas yang telah diberikan
ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait pendidikan karakter dalam keperawatan.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kami menerima kritik dan saran yang membangun dari para pembaca makalah
demi penyempurnan makalah ini.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI ................................................................................................................................................. 3
BAB I ............................................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ......................................................................................................................................... 4
1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................................................. 4
1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................................................................. 4
1.3 Tujuan ........................................................................................................................................... 4
BAB II ........................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ............................................................................................................................................ 6
2.1 Konsep Kepribadian ............................................................................................................................ 6
2.2 Macam-macam Kepribadian ................................................................................................................ 6
2.3 Pengertian Prilaku ................................................................................................................................ 8
2.4 Karakteristik Prilaku ............................................................................................................................ 8
2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prilaku Manusia ......................................................................... 9
2.6 Perilaku perawat terhadap pasien ......................................................................................................11
2.7 Perawat Sebagai Role Model .............................................................................................................12
2.8 Nilai-Nilai Keperawatan ....................................................................................................................12
2.9 Hubungan Sikap, Nilai, Dan Prilaku Perawat ...................................................................................14
2.10 Analisis Diri Perawat Dan Aspek-Aspeknya ...................................................................................14
2.11 Hubungan Interpersonal Yang Bermartabat ....................................................................................16
BAB III ........................................................................................................................................................18
PENUTUP ...................................................................................................................................................18
3.1 KESIMPULAN..................................................................................................................................18
3.2 SARAN ..............................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................................19

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Menurut Florence Littauer dalam bukunya yang berjudul Personality Plus, kepribadian
adalah keseluruhan perilaku seorang individu dengan sistem kecenderungan tertentu yang
berinteraksi dengan serangkaian situasi. Maka dari itulah situasi diciptakan dalam pembelajaran
harus diseimbangkan dengan kebiasaan dan tindakan seorang anak, sehingga terdapat perasaan
yang memaksa atau tertekan dalam diri anak.
Perawat sebagai seseorang yang memberikan asuhan keperawatan yang profesional haruslah
memiliki kinerja, keterampilan, sosialisasi, dan mampu bekerja sama dalam satu tim secara utuh
dengan baik. Keperawatan sebagai bentuk pelayanan profesional merupakan bagian integral
yang tidak dapat dipisahkan dari upaya pelayanan kesehatan secara menyeluruh.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Adapun beberapa masalah yang akan di bahas dalam makalah ini antara lain:
1. Konsep kepribadian
2. Macam-macam kepribadian
3. Pengertian perilaku
4. Karakteristik perilaku
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku manusia
6. Perilaku perawat terhadap pasien
7. Perawat sebagai role model
8. Nilai-nilai perawat
9. Hubungan sikap, nilai, dan perilaku perawat
10. Analisis diri perawat dan aspek-aspeknya
11. Hubungan interpersonal yang bermartabat
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang disusun oleh kami diatas, maka tujuan dalam penulisan
makalah ini sebagai berikut:
1. Mengetahui apa itu konsep kepribadian perawat
2. Mengetahui macam-macam kepribadian
3. Memahami pengertian perilaku
4. Mengetahui apa saja karakteristik perilaku
5. Mengetahui faktor yang mempengaruhi perilaku
6. Mengetahui perilaku perawat terhadap pasien
7. Perawat sebagai role model

4
8. Memahami nilai-nilai perawat
9. Mengetahui hubungan sikap, nilai, dan perilaku perawat
10. Menganalisis diri perawat beserta aspeknya
11. Memahami hubungan interpersonal yang bermartabat

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Kepribadian


Konsep kepribadian merupakan konsep yang luas, tetapi secara sederhana istilah
kepribadian mencakup karakteristik parilaku individu. Setiap individu memiliki kepribadian
yang unik yang dapat di bedakan dengan individu lain. Berikut ini adalah beberapa pengertian
kepribadian :
a. Pengertian karakter menurut Pusat Bahasa Depdiknas adalah “bawaan, hati, jiwa,
kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak”.
Adapun berkarakter adalah berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat, dan
berwatak”.
b. Karakter sama dengan kepribadian kepribadian dianggap sebagai ciri atau
karakteristik atau gaya atau sifat khas dari seseorang yang bersumber dari bentukan-
bentukan yang diterima dari lingkungan ( Doni koesoma A, 2007)
c. Koentjaraningrat, berpendapat bahwa kepribadian adalah ciri-ciri watak yang di
perlihatkan secara konsisten dan konsekuen sehingga seorang individu memiliki
suatu identitas yang khas dan berbeda dari individu lain.
d. Theodore R. Newcombe, menjelaskan bahwa keperibadian adalah organisasi sikap-
sikap yang di miliki seseorang sebagai latar belakang sebagai perilaku.
Kesimpulan dari berbagai devinisi tersebut dapat di katakan bahwa kepribadia
sesungguhnya merupakan integrasi dari kecenderungan seseorang untuk berperasaan, bersikap,
bertindak, dan berprilaku sosial tertentu. Kepribadian lebih berada dalam psikis (jiwa) seseorang
yang di perlihatkan dalam perilaku. Kepribadian mencakup kebiasaan, sikap, dan sikap sesorang
yang khas dan berkembang apabila berhubungan dengan orang lain.

2.2 Macam-macam Kepribadian


1. Keadaan fisik.
Sabagai seorang perawat, kita harus bisa menjaga dan merawat kesehatan tubuh kita sendiri
sebelum merawat orang lain.
2. Penampilan yang menarik.
Didepan pasien kita harus berpenampilan yang rapi,tidak mungkin kan, kalua kita
berpenampilan di depan pasien berantakan, yang ada pasien malah tidak mau di rawat oleh
kita. Pasien pasti akan berpersepsi, bagaimana perawat itu merawat kita,sedangkan perawat itu
saja tidak bisa merawat diri dia sendiri.
3. Kejujuran.

6
Perawat harus mengatakan apa adanya tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan
keadaan pasien. tidak boleh ada yang di tutup-tutupi.
4. Keriangan
Perawat harus menunjukkan sikap riang,bahagia.jangan tunjukkan sikap jutek di depan pasien,
pasien pasti akan takut melihat muka kita yang seperti itu.
5. Berjiwa sportif.
Perawat harus menjalankan tugasnya dengan benar, apabila mengalami kesalahan, perawat
harus mengevaluasinya lagi dan introspeksi diri.
6. Rendah hati dan Murah hati.
Apabila perawat bertemu dengan pasien,perawat harus menunjukkan sikap ramah dan bantu
pasien apabila ada yang memerlukan bantuan.
7. Dapat dipercaya.
Perawat harus bisa menjaga privasi pasien. jangan suka mengumbar kekurangan pasien
sekalipun dengan teman sejawat.
8. Loyalitas.
Sesama perawat harus bisa bekerja sama dan saling membantu.
9. Pandai menimbang perasaan.
Perawat dalam menyampaikan suatu pernyataannya terhadap pasien harus memiliki sikap ini
supaya tidak menambah beban pikiran pasien.
10. Pandai bergaul.
Salah satu contohnya : perawat menyapa pasien apabila bertemu.
11. Keramahan,simpati,dan kerja sama.
Perawat harus bisa menunjukkan sikap ramah dan simpatinya terhadap Pasien, hal ini di
harapkan supaya pasien merasa nyaman dengan kita dan akhirnya si pasien mudah di ajak
kerja sama dengan kita.
12. Rasa humor.
Selain itu, kita juga harus memiliki rasa humor, setidaknya dengan memberikan sedikit humor
kepada pasien mampu mengurangi beban pikirannya.
13. Sopan santun.
Sebagai seorang perawat, kita harus menghormati yang lebih tua dari kita sekalipun itu
pasien. tidak hanya dengan yang lebih tua dengan teman sejawat atau yang umurnya di bawah
kitapun,kita juga harus tunjukkan sikap ini

7
2.3 Pengertian Prilaku
Perilaku adalah serangkaian tindakan yang dibuat oleh individu, organisme,
sistem, atau entitas buatan dalam hubungannya dengan dirinya sendiri atau
lingkungannya, yang mencakup sistem atau organisme lain di sekitarnya serta lingkungan
fisik (mati).
Perilaku adalah respons yang dikomputasi dari sebuah sistem atau organisme
terhadap berbagai rangsangan atau input, baik internal atau eksternal, sadar atau bawah
sadar, terbuka atau rahasia, dan sukarela atau tidak sukarela.
Perilaku manusia diyakini dipengaruhi oleh sistem endokrin dan sistem saraf.
Paling umum diyakini bahwa kompleksitas dalam perilaku suatu organisme berkorelasi
dengan kompleksitas sistem sarafnya. Secara umum, organisme dengan sistem saraf yang
lebih kompleks memiliki kapasitas lebih besar untuk mempelajari respons baru dan
dengan demikian menyesuaikan perilakunya

2.4 Karakteristik Prilaku


• Peduli
Seorang perawat harus peduli kepada semua orang khususnya pasien ketika
memberikan keperawatan tanpa memandang latar belakang atau unsur SARA.
• Ahli
Mempunyai landasan teori yang telah terukur dari kebenaran dan kegagalan
sebuah penelitian, sehingga apa yang dilakukan oleh perawat mempunyai kekuatan
keilmuan dan hukum yang dapat dipertanggung jawabkan.
• Etis
Perawat harus memanusiakan manusia kepada sesama perawat atau pun pasien.
• Terampil
Keterampilan sangat penting dimiliki oleh perawat karena perawat tidak hanya
membutuhkan keperdulian, keahlian dan etik saja melain harus bisa melakukan apa saja
ketika sedang bekerja.
• Aktif dan komunikatif
Mengikuti organisasi atau seminar dengan tujuan mengembangkan wawasan
terbaru serta menjalin keakraban ke sesama perawat.
• Teliti
Mengikuti organisasi atau seminar dengan tujuan mengembangkan wawasan
terbaru serta menjalin keakraban ke sesama perawat.

8
• Sabar
Contoh nya dalam merawat pasien yang suka marah-marah maka seorang perawat
harus sabar dan menerima dengan lapang dada.
• Ramah
Berikan senyum dan sapaan kepada pasien
• Kreatif
Menjadi seorang perawat juga harus dituntu untuk kreatif dalam arti dapat
memanfaatkan berbagai sumber daya sebaik mungkin guna menunjang kesehatan atau
kesembuhan pasien.

2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prilaku Manusia


Faktor personal seringkali dipengaruhi oleh motif sosiogenis, atau sering juga disebut
motif sekunder sebagai lawan dari motif primer (motif biologis). Secara singkat motif-motif
sosiogenis di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Motif ingin tahu

Yaitu kecendrungan setiap orang untuk berusaha memahami dan memperoleh arti dari
dunianya. Manusia membutuhkan kerangka rujukan (frame of reference) untuk
mengevaluasi situasi baru dan mengarahkan tindakan yang sesuai.

2. Motif kompetisi

Setiap orang ingn membuktikan bahwa ia mampu mengatasi persoalan kehidupan apa
pun. Perasaan mampu amat begantung pada perkembangan intelektual, sosial, dan
emosional.

3. Motif cinta

Berbagai penelitian membuktikan bahwa kebutuhan akan kasih sayang yang tidak
terpenuhi akan menimbulkan peilaku manusia yang kurang baik.

4. Motif harga diri dan kebutuhan mencari identitas

Erat kaitannya dengan kebutuhan untuk memperlihatkan kemampuan dan memperoleh


kasih sayang, ialah kebutuhan untuk menunjukkan eksistensi di dunia.

5. Kebutuhan akan nilai, kedambaan, dan makna kehidupan

Dalam menghadapi kehidupan, manusia membutuhkan nilai-nilai untuk


menuntunnya dalam mengambil keputusan atau memberkan makna pada kehidupannya.
Termasuk ke dalam ini adalah motif-motif keagamaan.

9
6. Kebutuhan akan pemenuhan diri

Kebutuhan akan pemenuhan diri dilakukan melalui melalui berbagai bentuk :

1. Mengembangkan dan menggunakan potensi-potensi kita dengan cara


yang kreatif konstruktif, misalnya dengan seni musik, musik, sains, atau hal-hal
yang mendorong ungkapan diri yang kreatif.
2. Memperkaya kualitas kehidupan dengan memperluas rentangan dan kualitas
pengalaman serta pemuasan, misalnya dengan darmawisata.
3. Membentuk hubungan yang hangan dan berarti dengan orang-orang sekitar.
4. Berusaha “memanusia”, menjadi persona yang kita dambakan.

Faktor Situasional Yang Mempengaruhi Perilaku Manusia


Sedangkan faktor situasional yang mempengaruhi manusia dipengaruhi oleh
beberapa factor-faktor yaitu:

• Faktor Ekologis

Kaum determinisme lingkungan sering menyatakan bahwa keadaan alam mempengaruhi gaya
hidup dan perilaku.

• Faktor Temporal

Satu pesan komunikasi yang disampaikan di pagi hari, akan berbeda maknanya bila disampaikan
pada tengah malam. Jadi, yang mempengaruhi manusia bukan saja di ana mereka berada tetapi
juga bilamana mereka berada.

• Suasana Perilaku (Behaviour Settings)

Pada setiap suasana terdapat pola-pola hubungan yang mengatur perilaku orang-orang di
dalamnya.

• Teknologi

Revolusi teknologi sering disusul dengan revolusi dalam perilaku sosial.


Dalam ilmu komunikasi, Mrshall McLuhan (1964) menunjukkan bahwa bentuk teknologi
komunikasi lebih penting daripada isi media komunikasi.

• Faktor-faktor Sosial

Sistem peranan yang ditetapkan dalam suatu masyarakat, struktur kelompok dan organisasi,
karakteristik populasi, adalah factor-faktor sosial yang menata perilaku manusia.

• Lingkungan psikososial

10
Persepsi tentang sejauh mana lingkungan memuaskan atau mengecewakan kita, akan
mempengaruhi perilak kita dalam lingkungan itu.

• Stimuli yang mendorong dan memperteguh perilaku

Situasi yang permisif memungkinkan orang melakukan banyak hal tanpa harus merasa malu.
Sebaliknya, situasi restriktif enghabat orang untuk berperilaku sekehendak hatinya.

2.6 Perilaku perawat terhadap pasien


Keperawatan suatu bentuk pelayanan professional yang mempunyai suatu paradigmaatau
model keperawatan yang meliputi komponen manusia , kesehatan , lingkungan dan perawat itu
sendiri . Perawat adalah suatu profesi yang mulia karena memerlukan kesabran dan ketenangan
dalam menjalani pasien yang sedang menderita sakit . Untuk itu seorang perawat memerlukan
kemampuan untuk memerhatikan orang lain yang tercermin dalam perilaku peduli atau kasih
saying sebagai seorang perawat harus dapat memahami masalah yang dihadapi oleh pasien .
Selain itu seorang perawat juga harus bias berpenampilan baik dan menarik . Perilaku peduli
sangatlah penting untuk keperawatan . Perilaku peduli adalah pemersatu untuk praktik
keperawatan , perilaku juga penting untuk tumbuhkembang memperbaiki dan meningkatkan
kondisi atau cara hidup manusia , perilaku peduli bertujuan dan berfungsi membangun struktur
sosial pandangan hidup dan multikultur setiap orang . Maka kinerja perawat khususnya pada
perilaku peduli menjadi sangat penting dalam mempengarui kualitas pelayanan dirumah sakit
Contohnya:
1. Caring
Dalam keperawatan, caring merupakan bagian inti yang penting terutama dalam praktik
keperawatan. Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk berdedikasi
bagi orang lain, pengawasan dengan waspada, dan perasaan cinta atau menyayangi.
2.Empati
Empati adalah suatu perasaan dalam diri seseorang yang sesuai dengan apa yang
dirasakan oleh orang lain secara psikologis. Empati memiliki beberapa fungsi yang dapat
membantu seseorang dalam bersosial, berinteraksi, berkomunikasi, dan bersikap di lingkungan
masyarakat.
3. Altruisme
Perilaku Altruistik adalah perilaku menolong yang timbul bukan karena adanya tekanan
atau kewajiban,melainkan tindakan tersebut bersifat suka rela dan tidak berdasarkan norma-
norma tertentu, tindakan tersebut juga meminta pengorbanan waktu, usaha, uang, dan tidak ada
imbalan atau reward dari semua pengorbanan.

11
2.7 Perawat Sebagai Role Model
Perawat yang efektif adalah perawat yang dapat memenuhi dan memuaskan kehidupan
pribadi serta tidak didominasi oleh konflik, distres atau pengingkaran dan memperlihatkan
perkembangan serta adaptasi yang sehat. Perawat diharapkan bertanggung jawab atas
perilakunya, sadar akan kelemahan dan kekurangannya.Dapat memberikan contoh yang baik di
bidang kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat tentang bagaimana tata
cara hidup sehat yang dapat ditiru dan di contoh oleh masyarakat. Contohnya : mencuci tangan
dengan 6 langkah yang tepat, membuang sampah pada tempatnya
Ciri perawat yang dapat menjadi role model :
• Puas akan hidupnya
• Tidak didominasi oleh stress
• Mampu mengembangkan kemampuan
• Adaptif

2.8 Nilai-Nilai Keperawatan


1. Altruisme
Merupakan perilaku yang menggambarkan kepedulian dan kesejahteraan orang lain.
Sikap dari nilai altruisme yang ditampilkan perawat meliputi pemberian perhatian,
komitmen atau prinsip yang dipegang teguh oleh perawat untuk mempertahankan janji, rasa
iba, kemurahan hati, serta ketekunan.

2. Persamaan

Persamaan adalah mempunyai hak dan status yang sama, sikap yang dapat
ditunjukkan perawat yaitu menerima, adil atau tidak diskrinatif.

3. Empati

Adalah berusaha menempatkan diri pada seseorang yang bersangkutan sehingga


dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang yang besangkutan tersebut. Empati berbeda
dengan simpati, sikap melibatkan perasaan terhadap sesuatu hal, sehingga tidak dapat lagi
berfikir objektif merupakan sikap simpati yang tidak seharusnya dimiliki oleh perawat.
Senyum dan rasa empati yang ditimbulkan setidaknya akan menjadi multivitamin dosage
tinggi yang tanpa antibiotik atau obat yang super keras akan menyembuhkan rasa
terpelentirnya hati seorang pasien yang sedang menderita penyakit sekeras apapun. Ada
hal yang tidak bisa di teliti secara ilmiah dan juga tidak harus dengan percobaan yang mahal,
ada yang timbul dari hati yaitu keikhlasan untuk menolong sesama.

12
4. Kebebasan

Kebebasan adalah memiliki kapasitas untuk memilih kegiatan termasuk percaya diri,
harapan, disiplin, serta kebebasan.

5. Keadilan

Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap orang
lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan
dalam prkatek profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum,
standar praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.

6. Otonomi

Otonomi adalah kemampuan untuk menentukan sendiri atau mengatur diri sendiri.
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan
memutuskan. Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki kekuatan membuat keputusan
sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang dihargai. Prinsip
otonomi ini adalah bentuk respek terhadap seseorang, juga dipandang sebagai persetujuan
tidak memaksa dan bertindak secara rasional. Otonomi merupakan hak kemandirian dan
kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Praktek profesioanal merefleksikan
otonomi saat perawat menghargai hak hak pasien dalam membuat keputusan tentang
perawatan dirinya.

7. Non- Malefience

Non –malefience adalah tidak melukai atau tindak menimbulkan bahaya atau cidera
bagi orang lain.

8. Benefience

Benefience adalah hanya melakukan suatu yang baik, kebaikan, memerlukan


penegakan dari kesalahan atau kejahatan orang lain. Benefisiensi berarti hanya mengerjakan
sesuatu yang baik. Kebaikan juga memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan,
penghapusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain.
Kadang-kadang dalam situasi pelayanan kesehatan kebaikan menjadi konflik dengan
otonomi.

9. Kejujuran

Kejujuran adalah berarti dengan penuh dengan kebenaran nilai ini diperlukan oleh
pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk

13
meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Informasi harus ada agar menjadi akurat,
komprensensif, dan objektif untuk memfasilitasi pemahaman dan penerimaan materi yang
ada, dan mengatakan yang sebenarnya kepada klien tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan keadaan dirinya selama menjalani perawatan.

10. Fidelity

Prinsip fidelity dibutuhkan untuk kebutuhan individu mengharigai janji dan


komitmennya terhadap orang lain. Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai
janji dan komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati
janji serta menyimpan rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban seseorang untuk
mempertahankan komitmen yang dibuatnya. Kesetiaan, menggambarkan kepatuhan perawat
terhadap kode etik yang menyatakan bahwa tanggung jawab dasar dari perawat adalah untuk
meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan dan meminimalkan
penderitaan.

2.9 Hubungan Sikap, Nilai, Dan Prilaku Perawat


Kesadaran perawat untuk sayang dan tidak menjauhi pasien dan membantu sesuai dengan
kebutuhannya. Walaupun hubungan perawat-klien merupakan hubungan timbal balik, tetapi
kebutuhan klien selalu di utamakan. Perawat sebaiknya mempunyai sumber kepuasan dan rasa
aman yang cukup, sehingga tidak menggunakan klien untuk kepuasan dan keamanannya.

2.10 Analisis Diri Perawat Dan Aspek-Aspeknya


Analisa diri perawat adalah kemampuan perawat dalam menilai aspel-aspek yang dimiliki
di dalam dirinya agar dapat melakukan kemampuan diri secara terapeutik kepada klien.
Instrumen utama yang dipakai adalah diri perawat sendiri. Jadi, analisa diri sendiri merupakan
dasar utama untuk dapat memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas.

Fokus analisa diri yang penting adalah kesadaran diri, klarifikasi nilai, eksplorasi
perasaan, kemampuan menjadi model, altruisme dan rasa tanggung jawab. Khususnya dalam
berhubungan dengan klien anak, perawat perlu mengkaji pengalaman masa kanak-kanaknya
karena dapat mempengaruhi interaksi. Dengan mengetahui sifat diri sendiri diharapkan perawat
dapat memakai dirinya secara terapeutik untuk menolong klien tanpa merusak integritas diri.

Aspek-Aspek Analisis Diri Perawat


1. Kesadaran Diri
Campbell (1980) mendefenisikan kesadaran diri menurut model keperawatan
secara holistik meliputi komponen psikologik, fisik, lingkungan dan pilosopi :

14
a. Komponen Psikolog
Termasuk pengetahuan, emosi, motivasi, konsep diri dan personaliti.
b. Komponen fisik
Adalah pengetahuan tentang fisiologi personal dan umum, juga termasuk
sensasi tubuh, gambaran diri dan potensial fisik.
c. Komponen lingkungan
Berisi tentang lingkungan sosiokultural, hubungan dengan orang lain, dan
pengetahuan tentang hubungan antara manusia dan alam.
d. Komponen pilosopi
Adalah perasaan tentang makna kehidupan. Pilosopi diri berupa tentang
kehidupan dan kematian baik yang disadari maupun tidak disadaritermasuk
kemampuan superior, tetapi juga meliputi tanggung jawab terhadap perilaku baik
secara etik dan nyata.

Kesadaran diri dapat ditingkatkan melalui tiga cara (Stuart dan Sundeen, 1987,h.98 – 99)
yaitu :
1. Mempelajari diri sendiri
Caranya meningkatkan pengetahuan diri, diperlukan dengan belajar
tentang diri sendiri. Individu perlu menampilkan keikhlasan dalam
menampilkan emosinya, identifikasi kebutuhan dan kemampuan personal,
dan penampilan bentuk tubuh terhadap kebebasan, kegembiraan, dan
spontan. Yang termasuk penampilan personal meliputi pikiran, perasaan,
memori dan rangsangan.
2. Belajar dari orang lain
Pengetahuan tentang diri tidak bisa diketahui oleh diri sendiri. Juga
berhubungan dengan orang lain, individu mempelajari diri sendiri, juga
belajar untuk mendengar secara aktif dan terbuka menerima umpan balik dari
orang lain. Aspek yang negatif memberi kesadaran bagi individu untuk
memperbaikinya sehingga individu akan selalu berkembang setiap menerima
umpan balik.
3. Membuka diri.
Keterbukaan merupakan salah satu kriteria kepribadian yang sehat. Untuk
ini harus ada teman intim yang dapat dipercaya tempat menceritakan hal yang
merupakan rahasia.
2. Klarifikasi Nilai
Kesadaran membantu perawat untuk sayang dan tidak menjauhi pasien dan
membantu sesuai dengan kebutuhannya.

15
Walaupun hubungan perawat – klien merupakan hubungan timbal balik, tetapi
kebutuhan klien selalu di utamakan. Perawat sebaiknya mempunyai sumber
kepuasan dan rasa aman yang cukup, sehingga tidak menggunakan klien untuk
kepuasan dan keamanannya. Jika perawat mempunyai konflik, ketidakpuasan,
sebaiknya perawat menyadari dan mengklarifikasi agar tidak mempengaruhi
keberhasilan hubungan perawat – klien.
3. Eksplorasi Perasaan
Perawat perlu terbuka dan sadar terhadap perasaannya, dan mengontrolnya agar ia
dapat menggunakan dirinya secara terapeutik (Stuart dan Sundeen, 1987,h.102).
Jika perawat terbuka pada perasaannya maka ia mendapatkan dua informasi
penting yaitu bagaimana responnya pada klien dan bagaimana penampilannya pada
klien. Sewaktu berbicara dengan klien, perawat harus menyadari responnya dan
mengontrol penampilannya.
4. Kemampuan Menjadi Role Model
Perawat yang efektif adalah perawat yang dapat memenuhi dan memuaskan
kehidupan pribadi serta tidak didominasi oleh konflik, distres atau pengingkaran dan
memperlihatkan perkembangan serta adaptasi yang sehat. Perawat diharapkan
bertanggung jawab atas perilakunya, sadar akan kelemahan dan kekurangannya.
5. Altruisme
Altruisme adalah perhatian terhadap kesejahteraan orang lain tanpa
memperhatikan diri sendiri. altruisme juga dapat diasumsikan sebagai bentuk
perubahan sosial yang dibuat untuk manusia dalam bentuk kebutuhan akan
kesejahteraan. Salah satu tujuannya adalah semua profesional harus dapat membantu
orang lain dalam pemberian pelayanan dan mengembangkan kemampuan sosial.
6. Etik dan Tanggung Jawab
Kode untuk perawat umumnya menampilkan penguatan nilai hubungan perawat-
klien dan tanggung jawab dan pemberian pelayanan yang merupakan rujukan untuk
semua perawat dalam memberikan penguatan untuk kesejahteraan pasien dan
tanggung jawab sosial. Pilihan etik bertanggung jawab dalam menentukan
pertanggung jawaban, risiko, komitmen dan keadilan.

2.11 Hubungan Interpersonal Yang Bermartabat


Hubungan interpersonal dapat diartikan sebagai hubungan antara seseorang dengan orang
lain. Hubungan interpersonal yang baik akan menumbuhkan keterbukaan orang untuk
mengungkapkan dirinya, makin cepat persepsi tentang orang lain dan persepsi dirinya. Sehingga
makin efektif komunikasi yang berlangsung diantara peserta komunikasi. Jalaluddin Rakhmat
memberikan catatan bahwa terdapat tiga faktor antarpribadi yang menumbuhkan hubungan
komunikasi interpersonal yang baik yaitu percaya, sikap suportif, dan sikap terbuka.

16
Menurut De Vito, hubungan komunikasi interpersonal terbina melalui tahaptahap pengembangan
yaitu:
a. Kontak, pada tahap ini alat indera sangat diperlukan untuk melihat mendengar, dan
membaui seseorang. Bila pada tahap kontak terbina persepsi yang positif maka akan
membawa seseorang pada hubungan yang lebih erat yaitu persahabatan, saling terbuka
dan penuh kehangatan.
b. Keterlibatan, adalah tahap pengenalan lebih jauh, mengikatkan diri kita untuk mengenal
orang lain dan mengungkapkan diri. Jalaluddin Rahmat, Psikologi Komunikasi,
c. Keakraban, pada tahap ini kita mengikat diri lebih jauh lagi bagaimana seseorang dapat
menjadi sahabat yang baik.
d. Pengrusakan, tahap ini terjadi penurunan hubungan, dimana ikatan antara kedua pihak
melemah.
e. Pemutusan, tahap ini terjadi pemutusan ikatan yang mempertalikan keduanya. Apabila
komunikasi interpersonal terjalin tidak baik, maka akan terjadi pemutusan, misalnya
perawat tidak melayani pasien dengan baik maka akan terjadi pemutusan, dan pasien
tersebut tidak akan mau berobat kerumah sakit tersebut. Berdasarkan pemeparan tersebut
diharapkan perawat menjalin komuniaksi interpersonal yang baik kepada pasien.

17
BAB III

PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kepribadian merupakan karakteristik perilaku individu, setiap individu memiliki
kepribadian yang unik yang dapat di bedakan dengan individu lain. Macam-macam kepribadian
antara lain keadaan fisik, penampilan menarik, kejujuran, keriangan, berjiwa sportif, rendah hati,
loyalitas, pandai bergaul, keramahan, sopan santun. Perawat memiliki sikap, nilai, dan perilaku
yang berkaitan untuk sayang dan tidak menjauhi pasien dan membantu sesuai dengan
kebutuhannya. Perawat juga dapat sebagai role model, yaitu perawat yang dapat memenuhi dan
memuaskan kehidupan pribadi serta tidak didominasi oleh konflik, distress atau peningkatan dan
memperlihatkan perkembangan serta adaptasi yang sehat. Contoh perilaku perawat terhadap
pasien, yaitu caring, empati, altruisme, otonomi, non-malenfience, kejujuran, fidelity.
Kemampun perawat dalam menganalisa diri dalam menilai aspek-aspek agar dapat melakukan
kemampuan diri secara terapeutik kepada klien. Jadi, analisa diri sendiri merupakan dasar utama
untuk dapat memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas.

3.2 SARAN
Dalam kepribadian perawat, perawat harus memiliki kepribadian yang baik dan
memenuhi kebutuhan klien. Untuk menjadi perawat yang professional tidaklah mudah oleh
karena itu kita harus mempelajari Kepribadian Perawat.

18
DAFTAR PUSTAKA

http://digilib.uinsby.ac.id/1964/5/Bab%202.pdf
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-kepribadian/
https://core.ac.uk/download/pdf/12352035.pdf
https://www.coursehero.com/file/p1ca4qpd/c-Role-Model-Perawat-sebagai-Panutan-masyarakat-
harus-dapat-memberikan-contoh/
https://www.kompasiana.com/triaauliaaa/5e7f5ca8097f36572e771bb2/konsep-etik-nilai-moral-
dan-kode-etik-keperawatan?page=2
https://www.coursehero.com/file/49719983/220609-Konsep-analisis-diri-dan-konsep-interaksi-
docx/
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/3658/NISA%20AF%20IDAH%20-
%20ARUM%20PRATIWI%20Fix.pdf;sequence=1

19

Anda mungkin juga menyukai