Ekstraksi Vakum adalah suatu persalinan buatan dengan prinsip antara kepala janin dan alat penarik
mengikuti gerakan alat vakum ekstraktor. Sarwono (2007)
Ekstraktor Vacum adalah alat yang menggunakan daya hampa udara (tekanan negatif) untuk
melahirkan bayi dengan tarikan pada kepala.
Prinsip dari cara ini adalah mengadakan suatu vakum (tekanan negatif) melalui suatu cup pada
kepala bayi, dengan demikian akan timbul caput secara artificiil dan cup akan melekat erat pada
kepala bayi. Penurunan tekanan harus diatur perlahan - lahan untuk menghindarkan kerusakan pada
kulit kepala, mencegah timbulnya perdarahan pada otak bayi dan supaya timbul caput
succedaneum.
Jadi, prinsip kerja vakum ekstraksi yaitu membuat suatu caput succedaneum artifisialis dengan cara
memberikan tekanan negatif pada kulit kepala janin melalui alat ekstraktor vakum. Dan caput ini
akan hilang dalam beberapa hari.
Vakum ekstraksi harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang ahli. Adapun pelaksana tindakan
vakum ekstraksi adalah dokter dan bidan terlatih.
Syarat bidan yang boleh melakukan vakum ekstraksi, yaitu bidan yang bertugas di Rumah Sakit atau
minimal Puskesmas PONED bekerja sama / berada dibawah perintah dokter spesialis obstetri
ginekologi. Pelaksanaannya dilakukan minimal oleh dua bidan.
b. Rantai Penghubung.
Rantai mangkuk tersebut dari logam dan berfungsi menghubungkan mangkuk denga pemegang.
c. Pipa Penghubung.
Pipa Penghubung Terbuat dari pipa karet atau plastic lentur yang tidak akan berkerut oleh tekanan
negative.pipa penghubung berfungsi penghubung tekanan negative mangkuk dengan botol.
d. Botol.
Botol Merupakan tempat cadangan tekanan negatif dan tempat penampungan cairan yang mungkin
ikut tersedot ( air ketuban, lendir servicks, vernicks kaseosa, darah, dll ).
Pada botol ini terdapat tutup yang mempunyai tiga saluran :
1. Saluran manometer.
2. Saluran menuju ke mangkuk.
3. Saluran menuju ke pompa penghisap.
Pompa penghisap, dapat berupa pompa penghisap manual maupun listrik.
F. Hal – Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Tindakan Ektraksi Vacum, Kriteria Kegagalan dan
Komplikasinya.
1. Hal – Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Tindakan Ektraksi Vacum adalah
a. Cup tidak boleh dipasang pada ubun-ubun besar.
b. Penurunan tekanan harus berangsur-angsur.
c. Cup dengan tekanan negative tidak boleh terpasang lebih dari ½ jam.
d. Penarikan waktu ekstraksi hanya dilakukan pada waktu ada his dan ibu mengejan.
e. Apabila kepala masih agak tinggi ( H III ) sebaiknya dipasang cup terbesar (diameter 7 cm).
f. Cup tidak boleh dipasang pada muka bayi. gVacum ekstraksi tidak boleh dilakukan pada bayi
premature.
2. Kriteria Kegagalan.
a. Dalam 30 menit traksi tidak berhasil.
b. Mangkuk terlepas 3x.
c. Penyebab kegagalan :
Tenaga vakum terlalu rendah, tekanan negative dibuat terlalu cepat, selaput ketuban melekat,
bagian jalan lahir terjepit, koordinasi tangan kurang baik, traksi terlalu kuat, cacat otot yang
sebelumnya tidak diketahui.
3. Komplikasi.
a. Ibu : perdarahan akibat atonia uteri / trauma, trauma jalan lahir.
b. Bayi : ekstraksi kulit kepala, sefal hematoma, nekrosis kulit kepala, perdarahan intracranial,
fraktur klavikula.