Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TEKNOLOGI PELAYANAN KEBIDANAN

NAMA : FEBBY INDRIANI LAMOE


NIM : P00312017012

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES KENDARI
D-IV KEBIDANAN TK.III
2019
PERSALINAN DENGAN EKSTRASI VAKUM

A. Pengertian Ekstraksi Vakum.

Ekstraksi Vakum adalah suatu persalinan buatan dengan prinsip antara kepala janin dan alat penarik
mengikuti gerakan alat vakum ekstraktor. Sarwono (2007)
Ekstraktor Vacum adalah alat yang menggunakan daya hampa udara (tekanan negatif) untuk
melahirkan bayi dengan tarikan pada kepala.
Prinsip dari cara ini adalah mengadakan suatu vakum (tekanan negatif) melalui suatu cup pada
kepala bayi, dengan demikian akan timbul caput secara artificiil dan cup akan melekat erat pada
kepala bayi. Penurunan tekanan harus diatur perlahan - lahan untuk menghindarkan kerusakan pada
kulit kepala, mencegah timbulnya perdarahan pada otak bayi dan supaya timbul caput
succedaneum.
Jadi, prinsip kerja vakum ekstraksi yaitu membuat suatu caput succedaneum artifisialis dengan cara
memberikan tekanan negatif pada kulit kepala janin melalui alat ekstraktor vakum. Dan caput ini
akan hilang dalam beberapa hari.

B. Pelaksana Vakum Ekstraksi.

Vakum ekstraksi harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang ahli. Adapun pelaksana tindakan
vakum ekstraksi adalah dokter dan bidan terlatih.
Syarat bidan yang boleh melakukan vakum ekstraksi, yaitu bidan yang bertugas di Rumah Sakit atau
minimal Puskesmas PONED bekerja sama / berada dibawah perintah dokter spesialis obstetri
ginekologi. Pelaksanaannya dilakukan minimal oleh dua bidan.

C. Indikasi dan Kontra Indikasi Vakum Ekstraksi.


1. Indikasi Vakum Ekstraksi.
Indikasi Vakum Ekstraksi, diantaranya :
a. Indikasi Ibu.
1. Power Ibu Menurun.
Tandanya frekuensi his semakin menurun, nadi ibu cepat > 100 x/mnt, nafas cepat > 40x/mnt.
2. Decom Tingkat I.
Tandanya sesak nafas yang dialami ibu setelah ibu mengejan.
3. Tekanan Darah Naik.
Tandanya ibu pusing, ada kenaikan tekanan sistole dan diastole.
4. Tidak Kuat Mengejan.
Penurunan kepala janin statis, saat ibu mengejan dua kali kepala tidak mengalami penrunan.
5. Adanya Kenaikan Suhu.
Suhu naik lebih dari normal, > 37,5.
b. Indikasi Janin.
Gawat Janin dan djj janin 160x / mnt.
c. Indikasi Waktu.
Kala II Memanjang, Tandanya pada primi peralinan kala II > 2 jam, pada multi > 1 jam.

2. Kontra Indikasi Vakum Ektraksi.

Kontra Indikasi Vakum Ektraksi, diantaranya :


a. Ibu.
Ibu yang menderita rupture uteri membakat, ibu yang tidak boleh mengejan, CPD.
b. Janin.
Mal presentasi kepala janin (dahi, muka, bokong, puncak kepala), kepala menyusul, bayi premature,
gawat janin, capur succedaneum yang sudah besar.

D. Syarat Dilakukan Ekstraksi Vakum.


Syarat - syarat dilakukan ekstraksi vakum, adalah
1. Pembukaan lengkap atau hampir lengkap.
2. Presentasi kepala.
3. Janin cukup bulan (tidak prematur).
4. Tidak ada kesempitan panggul (disproporsi sefalo pelvik).
5. Anak hidup dan tidak gawat janin.
6. Penurunan H III/III + (puskesmas H IV/dasar panggul).
7. Kontraksi baik.
8. Ibu kooperatif dan masih mampu untuk mengedan.
9. Ketuban sudah pecah atau dipecahkan.

E. Alat - Alat Ekstraksi Vacum.

Alat - Alat Ekstraksi Vacum, diantaranya :


a. Mangkok ( Cup ).
Mangkok ini dibuat untuk membuat kaputsuksedeniu buatan sehingga mangkuk dapat mencekam
kepala janin. Sekarang ini terdapat dua macam mangkuk yaitu mangkuk yang terbuat dari baha
logam dan plastic. Beberapa laporan menyebutkan bahwa mangkuk plastic kurang traumatis
disbanding dengan mangkuk logam. Mangkuk umumnya berdiameter 4 cm sampai dengan 6 cm.
Pada Punggung Mangkuk terdapat :
1. Tonjolan berlubang tempat insersi rantai penarik.
2. Tonjolan berlubang yang menghubungkan rongga mangkuk dengan pipa penghubung.
3. Tonjolan landai sebagai tanda untuk titik petunjuk kepala janin (point of direction).
4. Pada vacuum bagian depan terdapat logam / plastic yang berlubang untuk menghisap cairan
atau udara.

b. Rantai Penghubung.
Rantai mangkuk tersebut dari logam dan berfungsi menghubungkan mangkuk denga pemegang.
c. Pipa Penghubung.
Pipa Penghubung Terbuat dari pipa karet atau plastic lentur yang tidak akan berkerut oleh tekanan
negative.pipa penghubung berfungsi penghubung tekanan negative mangkuk dengan botol.

d. Botol.
Botol Merupakan tempat cadangan tekanan negatif dan tempat penampungan cairan yang mungkin
ikut tersedot ( air ketuban, lendir servicks, vernicks kaseosa, darah, dll ).
Pada botol ini terdapat tutup yang mempunyai tiga saluran :
1. Saluran manometer.
2. Saluran menuju ke mangkuk.
3. Saluran menuju ke pompa penghisap.
Pompa penghisap, dapat berupa pompa penghisap manual maupun listrik.

F. Hal – Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Tindakan Ektraksi Vacum, Kriteria Kegagalan dan
Komplikasinya.
1. Hal – Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Tindakan Ektraksi Vacum adalah
a. Cup tidak boleh dipasang pada ubun-ubun besar.
b. Penurunan tekanan harus berangsur-angsur.
c. Cup dengan tekanan negative tidak boleh terpasang lebih dari ½ jam.
d. Penarikan waktu ekstraksi hanya dilakukan pada waktu ada his dan ibu mengejan.
e. Apabila kepala masih agak tinggi ( H III ) sebaiknya dipasang cup terbesar (diameter 7 cm).
f. Cup tidak boleh dipasang pada muka bayi. gVacum ekstraksi tidak boleh dilakukan pada bayi
premature.
2. Kriteria Kegagalan.
a. Dalam 30 menit traksi tidak berhasil.
b. Mangkuk terlepas 3x.
c. Penyebab kegagalan :
Tenaga vakum terlalu rendah, tekanan negative dibuat terlalu cepat, selaput ketuban melekat,
bagian jalan lahir terjepit, koordinasi tangan kurang baik, traksi terlalu kuat, cacat otot yang
sebelumnya tidak diketahui.
3. Komplikasi.
a. Ibu : perdarahan akibat atonia uteri / trauma, trauma jalan lahir.
b. Bayi : ekstraksi kulit kepala, sefal hematoma, nekrosis kulit kepala, perdarahan intracranial,
fraktur klavikula.

G. Keuntungan dan Kerugian Tindakan Vakum Ekstraksi.


1. Keuntungan Tindakan Vakum Ekstraksi.
Cup dapat dipasang waktu kepala masih agak tinggi, H III atau kurang dari demikian mengurangi
frekwensi SC. Tidak perlu diketahui posisi kepala dengan tepat, cup dapat di pasang di belakang
kepala, samping kepala ataupun dahi. Tarikan tidak dapat terlalu berat. Dengan demikian kepala
tidak dapat dipaksakan melalui jalan lahir. Apabila tarikan terlampau berat cup akan lepas dengan
sendirinya.
Cup dapat di pasang meskipun pembukaan belum lengkap, misalnya pada pembukaan 8-9 cm, untuk
mempercepat pembukaan.untuk ini dilakukan tarikan ringan yang kontinu sehingga kepala menekan
pada cervik. Tarikan tidak boleh terlalu kuat untuk mencegah robekan cervik.
Di samping itu cup tidak boleh terpasang lebih dari ½ jam untuk menghindari kemungkinan
timbulnya perdarahan pada otak. Vacum ekstraktor dapat juga dipergunakan untuk memutar kepala
dan mengadakan fleksi kepala (missal pada letak dahi).

2. Kerugian Tindakan Ekstraksi Vacum.


Kerugian dari tindakan vakum adalah waktu yang diperlukan untuk pemasanga cup sampai dapat
ditarik relative lebih lama ( kurang lebih 10 menit ).
Cara ini tidak dapat dipakai apabila ada indikasi untuk melahirkan anak dengan cepat seperti
misalnya pada fetal distress ( gawat janin ) alatnya relative lebih mahal disbanding dengan forcep
biasa.

Anda mungkin juga menyukai