Yusnita
i
Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita
Penerbit: Penyusun: M. Yusnita
PT. Sindur Press Editor: Hesti Hardinah
Jl. Pleburan VIII/64 Semarang Desain Sampul: Gatot Supriyatin
Telp (024) 6580335, 6582901 Ilustrator & Perwajahan: Sugiyatno
Fax.(024) 6582903, 6581440 Lay Out: Heri Susanto
Tahun terbit 2010
ISBN: 978-979-067-069
ii
Kata Pengantar
Penulis
iii
Daftar Isi
Kata Pengantar ⇒ iii
Daftar Isi ⇒ iv
Bagian 1 Pendahuluan
Glosarium ⇒ 59
Daftar Pustaka ⇒ 60
iv
B
a
g
i
a
1
n
Pendahuluan
Dalam kehidupan sehari- hari kita banyak menggunakan bahan-bahan
yang bersifat asam, basa, maupun garam. Baik barang-barang rumah
tangga maupun keperluan industri dan teknologi. Segala aktivitas dari mulai
gosok gigi, mandi, olah raga, makan, minum dan sebagainya melibatkan
asam, basa, dan garam.
Asam, basa, dan garam merupakan golongan zat kimia yang sangat
penting bagi kehidupan. Produk-produk kebutuhan rumah tangga dibuat
dengan bahan mengandung asam, basa dan garam. Tetapi semua produk
hasil teknologi yang kita peroleh sekarang ini tentang manfaat dari asam,
basa, dan garam tidak terlahir begitu saja, melainkan melalui tahapan
penelitian para ahli kimia dalam kurun waktu yang sangat panjang.
A. Pengertian Asam
Para ahli kimia memberikan definisi tentang asam antara lain:
1. Menurut Arrhenius
Asam adalah suatu zat yang meningkatkan
konsentrasi ion hidronium (H3O+) ketika dilarutkan
dalam air. Definisi yang pertama kali dikemukakan oleh
Svante Arrhenius ini membatasi asam dan basa untuk
zat-zat yang dapat larut dalam air.
Asam ialah senyawa yang dalam larutannya dapat
menghasilkan ion H+. Basa ialah senyawa yang dalam
Svante Arrhenius larutannya dapat menghasilkan ion OH-.
Sumber:
www.wikipedia.org Contoh:
a. HCl(aq) → H+(aq) + Cl-(aq)
b. NaOH(aq) → Na+(aq) + OH-(aq)
2. Menurut Bronsted-Lowry
Asam adalah pemberi proton kepada basa. Asam dan basa
bersangkutan disebut sebagai pasangan asam-basa konjugat. Brønsted dan
Lowry secara terpisah mengemukakan definisi ini, yang mencakup zat-
zat yang tak larut dalam air (tidak seperti pada definisi Arrhenius).
3. Menurut Lewis
Asam adalah penerima pasangan elektron
dari basa. Definisi yang dikemukakan oleh Gilbert
N. Lewis ini dapat mencakup asam yang tak
mengandung hidrogen atau proton yang dapat
dipindahkan, seperti besi(III) klorida. Definisi
Lewis dapat pula dijelaskan dengan teori orbital
molekul.
Secara umum, suatu asam dapat menerima
Gilbert N. Lewis pasangan elektron pada orbital kosongnya yang
paling rendah (LUMO) dari orbital terisi yang
tertinggi (HOMO) dari suatu basa. Jadi, HOMO dari basa dan LUMO dari
asam bergabung membentuk orbital molekul ikatan.
Walaupun bukan merupakan teori yang paling luas cakupannya,
definisi Brnsted-Lowry merupakan definisi yang paling umum digunakan.
Dalam definisi ini, keasaman suatu senyawa ditentukan oleh kestabilan
ion hidronium dan basa konjugat terlarutnya ketika senyawa tersebut telah
memberi proton ke dalam larutan tempat asam itu berada.
Stabilitas basa konjugat yang lebih tinggi menunjukkan keasaman
senyawa bersangkutan yang lebih tinggi.
B. Pengertian Basa
Pernahkah kamu mencuci dengan deterjen atau sabun? Apa yang
kamu rasakan pada tanganmu? Apakah terasa licin dan panas? Dalam
keadaan murni basa berbentuk kristal padat dan bersifat kaustik.
Kata “basa” (alkali) berasal dari bahasa Arab alquili yang berarti abu.
Larutan basa memiliki rasa pahit dan bersifat kaustik. Contoh larutan yang
termasuk basa dalam kehidupan sehari-hari antara lain air kapur, air soda,
dan air sabun. Di dalam laboratorium kimia larutan basa yang sering kita
lihat antara lain adalah natrium hidroksida, kalium hidroksida, dan kalsium
hidroksida.
Basa adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida
(OH –). Ion hidroksida terbentuk karena senyawa hidroksida dapat
mengikat satu elektron pada saat dimasukkan ke dalam air. Basa dapat
menetralisasi asam (H+) sehingga menghasilkan air (H2O).
Pada umumnya rumus kimia yang mengandung basa mengandung
gugus OH. Jika diketahui rumus kimia suatu basa, maka untuk memberi
nama basa, cukup dengan menyebut nama logam dan diikuti kata
hidroksida. Beberapa produk rumah tangga berupa sabun, deodoran,
deterjen dan obat maag (antacid) mengandung basa.
Basa mempunyai sifat kebalikan dari asam, larutannya dapat
membirukan kertas lakmus merah. Karena itu jika kita mereaksikan asam
dengan basa pada jumlah yang sama akan menghasilkan larutan netral.
Sifat asam berbeda dengan sifat basa suatu zat. Perbedaan sifat asam
dan basa dapat dilihat pada tabel berikut ini.
No Asam Basa
C. Pengertian Garam
Apabila suatu larutan asam dengan larutan basa dicampurkan dalam
suatu bejana, maka ion H+ (dari asam) akan bereaksi dengan ion OH- (dari
basa) membentuk air H2O. Reaksi antara ion H+ dengan OH- tersebut dapat
di tuliskan sebagai berikut.
H+ + OH- → H2O
Reaksi antara asam dan basa disebut reaksi netralisasi. Hal ini karena
selain air, hasil reaksi antara asam dan basa adalah suatu zat yang bersifat
netral, yaitu zat yang tidak bersifat asam maupun basa. Zat netral yang
dimaksudkan di sini adalah garam. Oleh karena itu reaksi antara asam
dan basa disebut juga reaksi penggaraman. Reaksi netralisasi atau reaksi
penggaraman dapat di tulis sebagai berikut.
Asam + basa → garam + air
Contoh sederhana dari reaksi penggaraman adalah reaksi antara asam
klorida (HCl) dengan natrium hidroksida (NaOH), yang akan membentuk
natrium klorida (NaCl) dan air.
Pada dasarnya reaksi penggaraman (netralisasi) sangat berguna bagi
kehidupan manusia. Reaksi netralisasi
tidak hanya terbatas pada pembentukan
garam dan air. Dalam kehidupan sehari-
hari banyak dijumpai prinsip atau reaksi
netralisasi, termasuk dalam bidang
kesehatan dan pertanian.
Garam dapur ( NaCl)
Dalam kehidupan sehari-hari tentu Sumber:
kita tidak asing dengan garam. Contoh www.tenluvmil_files_wordpress_com
garam adalah garam dapur (NaCl) yang biasa digunakan
untuk keperluan memasak. Tahukah kamu dari mana garam dapur
A. Sifat Asam
Pernahkan kamu merasakan
buah jeruk, atau minum susu Asam askorbat
fermentasi? Bagaimana rasanya? menjadikan buah jeruk terasa masam.
Sumber : www.images.google.co.id
Masam bukan? Itulah salah satu sifat
asam yang kita rasakan.
Namun sifat masam tidak semuanya bisa kita rasakan. Sifat asam
pada asam korosi logam misalnya asam arsenat dan accu mobil tidak dapat
kita cicipi karena membahayakan bagi kesehatan bahkan menjadi racun.
Di sisi lain asam merupakan salah satu penyusun dari berbagai bahan
makanan dan minuman, misalnya cuka, keju, dan buah-buahan.
Adapun beberapa sifat asam adalah sebagai berikut.
1. Rasa: masam ketika dilarutkan dalam air.
2. Sentuhan: asam terasa menyengat bila disentuh, terutama bila
asamnya asam kuat.
B. Sifat Basa
Pernahkah kamu merasakan tanganmu licin ketika mencuci dengan
sabun? Salah satu sifat basa adalah bersifat licin atau kaustik. Selain
itu basa bersifat alkali artinya bereaksi dengan protein di dalam kulit,
sehingga sel-sel kulit akan mengalami pergantian atau proses
penetralan.
Basa adalah zat-zat yang dapat menetralkan asam. Secara kimia, asam
dan basa saling berlawanan. Basa yang larut dalam air disebut alkali. Jika
zat asam menghasilkan ion hidrogen (H+) yang bermuatan positif, maka
basa adalah zat yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion
hidroksida (OH-).
Menurut Arrhenius jika basa dilarutkan dalam air akan terjadi reaksi
ionisasi dan terjadi ion OH-, karena itu ion OH- merupakan pembawa sifat
basa. Reaksi ionisasi basa secara umum dapat ditulis:
C. Sifat Garam
Indikator universal ada yang memiliki skala pH dari 1 sampai 14, juga
yang sangat akurat dengan harga pH pecahan. Skala pH digambarkan
sebagai berikut.
2. Air sabun
3.
4.
5.
6.
Kegiatan 1.
Pada kegiatan ini kita menggunakan alat indikator alami dari bunga-
bungaan, daun dan kunyit.
- Bahan-bahan.
Air, alkohol, umbi kunyit, bunga daun berwarna, larutan cuka, air
kapur.
- Alat-alat.
Lumpang/alu, plat tetes, pipet tetes, labu erlenmeyer, corong, kertas
saring.
Bunga sepatu
merah merah hijau
Kunyit
merah merah hijau
Kulit Manggis
merah merah hijau
a. Indikator Universal
Indikator universal merupakan campuran dari bermacam-macam
indikator yang dapat menunjukkan pH suatu larutan dari perubahan
warnanya. Indikator universal ada dua macam yaitu indikator yang
berupa kertas dan larutan.
c. Larutan Indikator
Salah satu contoh indikator universal jenis larutan
adalah larutan metil jingga (Metil Orange = MO). Pada
pH kurang dari 6 larutan ini berwarna jingga,
sedangkan pada pH lebih dari 7 warnanya menjadi
kuning.
d. pH Meter
Seperti yang telah disinggung pada awal bab, bahwa asam, basa, dan
garam begitu banyak manfaatnya bagi kehidupan kita. Disamping nilai
guna juga ada nilai negatif karena merugikan. Kegunaan bahan asam, basa
dan garam terdapat pada makanan seperti keju, roti, buah-buahan,
minuman yang berkarbonansi, penyedap rasa, cuka, dan garam dapur.
Sedangkan hal-hal yang merugikan yaitu terjadinya korosi.
Berikut ini dijelaskan asam, basa, dan garam yang ada di lingkungan
baik yang bersifat merugikan ataupun yang bermanfaat.
c. Asam Askorbat
Asam askorbat (ascorbic
acid) disebut juga vitamin C.
Asam ascorbat adalah nutrien
dan vitamin yang larut dalam air
dan penting untuk kehidupan
serta untuk menjaga kesehatan.
Vitamin ini juga dikenal dengan
nama kimia dari bentuk
utamanya yaitu asam askorbat.
Asam askorbat didalam buah jeruk
Sumber: www.google images.com Vitamin C berhasil diisolasi
untuk pertama kalinya pada
tahun 1928 dan pada tahun 1932 ditemukan bahwa vitamin ini merupakan
agen yang dapat mencegah sariawan. Albert Szent-Gyorgyi menerima
penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1937 untuk
penemuan ini.
CH3COO-. Asam asetat merupakan pereaksi kimia dan bahan baku industri
yang penting. Asam asetat digunakan dalam produksi polimer seperti
polietilena tereftalat, selulosa asetat, dan polivinil asetat, maupun berbagai
macam serat dan kain. Dalam industri makanan, asam asetat digunakan
sebagai pengatur keasaman. Di rumah tangga, asam asetat encer juga sering
digunakan sebagai pelunak air. Dalam setahun, kebutuhan dunia terhadap
asam asetat mencapai 6,5 juta ton per tahun. 1,5 juta ton per tahun
diperoleh dari hasil daur ulang, sisanya diperoleh dari industri petrokimia
maupun dari sumber hayati.
Asam asetat merupakan nama trivial atau nama dagang dari senyawa
ini, dan merupakan nama yang paling dianjurkan oleh IUPAC. Nama ini
berasal dari kata Latin acetum yang berarti cuka. Nama sistematis dari
senyawa ini adalah asam etanoat. Asam asetat glasial merupakan nama
trivial yang merujuk pada asam asetat yang tidak bercampur air. Disebut
demikian karena asam asetat bebas. Air membentuk kristal mirip es pada
16,7°C, sedikit di bawah suhu ruang.
Singkatan yang paling sering digunakan dan merupakan singkatan
resmi bagi asam asetat adalah AcOH atau HOAc di mana Ac berarti
gugus asetil, CH 3C(=O). Pada konteks asam-basa, asam asetat juga
sering disingkat HAc, meskipun banyak yang menganggap singkatan
ini tidak benar. Ac juga tidak boleh disalahartikan dengan lambang unsur
Aktinium (Ac).
g. Asam benzoat
Asam benzoat, C7H6O 2 atau C6H5COOH, adalah padatan kristal
berwarna putih dan merupakan asam karboksilat aromatik yang paling
sederhana. Nama asam ini berasal dari gum benzoin (getah kemenyan),
yang dahulu merupakan satu-
satunya sumber asam benzoat.
Asam lemah ini beserta garam
turunannya digunakan sebagai
pengawet makanan. Asam
benzoat adalah prekursor yang
penting dalam sintesis banyak
bahan-bahan kimia lainnya.
Asam benzoat pertama kali
ditemukan pada abad ke-16.
Asam benzoat dalam saus
Sumber: www.googleimages.com
Distilasi kering getah kemenyan
pertama kali dideskripsikan oleh
Nostradamus (1556), dan selanjutnya oleh Alexius Pedemontanus (1560)
dan Blaise de Vigenère (1596).
Justus von Liebig dan Friedrich Wöhler berhasil menentukan struktur
asam benzoat pada tahun 1832. Mereka juga meneliti bagaimana asam
hipurat berhubungan dengan asam benzoat.
Pada tahun 1875, Salkowski menemukan bahwa asam benzoat
memiliki aktivitas anti jamur.
h. Asam sitrat
Asam sitrat merupakan asam organik lemah yang ditemukan pada
daun dan buah tumbuhan genus Citrus (jeruk-jerukan). Senyawa ini
merupakan bahan pengawet yang baik dan alami, selain digunakan sebagai
menambah rasa masam pada makanan dan minuman ringan. Dalam
biokimia, asam sitrat dikenal sebagai senyawa antara dalam siklus asam
sitrat, yang penting dalam metabolisme makhluk hidup, sehingga
ditemukan pada hampir semua makhluk hidup. Zat ini juga dapat
digunakan sebagai zat pembersih yang ramah lingkungan dan sebagai
antioksidan.
Asam sitrat terdapat pada berbagai jenis buah dan sayuran, namun
ditemukan pada konsentrasi tinggi yang dapat mencapai 8% bobot kering,
pada jeruk lemon dan limau (misalnya jeruk nipis dan jeruk purut).
Rumus kimia asam sitrat adalah C6H8O7. Struktur asam ini tercermin
pada nama IUPAC-nya, asam 2-hidroksi-1,2,3-propanatrikarboksilat.
Penggunaan utama asam sitrat saat ini adalah sebagai zat pemberi
cita rasa dan pengawet makanan dan minuman, terutama minuman ringan.
Kode asam sitrat sebagai zat aditif makanan (E number ) adalah E330.
Garam sitrat dengan berbagai jenis logam digunakan untuk menyediakan
logam tersebut (sebagai bentuk biologis) dalam banyak suplemen makanan.
Sifat sitrat sebagai larutan penyangga digunakan sebagai pengendali pH
dalam larutan pembersih dalam rumah tangga dan obat-obatan.
Asam sitrat digunakan di dalam industri bioteknologi dan obat-obatan
untuk melapisi (passivate) pipa mesin dalam proses kemurnian tinggi
sebagai ganti asam nitrat, karena asam nitrat
dapat menjadi zat berbahaya setelah digunakan
untuk keperluan tersebut, sementara asam
sitrat tidak.
Asam sitrat dapat pula ditambahkan pada
es krim untuk menjaga terpisahnya gelembung-
gelembung lemak.
Dalam resep makanan, asam sitrat dapat
digunakan sebagai pengganti sari jeruk. Asam
sitrat dikategorikan aman digunakan pada
Asam sitrat
Sumber: www.wikipedia.Org
i. Asam tartrat
Asam tartrat adalah suatu senyawa kimia organik yang mempunyai
struktur kimia dan sifat fisika dan kimia. Perlu diketahui, asam ini memiliki
derivat/turunan asam pula.
c. Barium hidroksida
Barium hidroksida adalah senyawa kimia dengan rumus Ba(OH)2 .
Barium hidroksida dikenal juga sebagai barta, dan merupakan salah satu
senyawa utama barium. Barium hidroksida berbentuk granular putih
monohidrat adalah bentuk komersial biasa.
Barium hidroksida digunakan sebagai aditif dalam termoplastik
(seperti fenolik resin), rayon dan PVC stabilizer untuk tambahan bahan
plastik. Materi ini digunakan sebagai tujuan umum aditif untuk pelumas
d. Stronsium hidroksida.
Strontium hidroksida, (Sr (OH)2) adalah kaustik alkali yang terdiri dari
satu ion strontium dan dua ion hidroksida. Hal ini disintesis dengan
menggabungkan sebuah garam strontium dengan basa kuat.
Strontium hidroksida digunakan terutama dalam pemurnian gula bit
dan sebagai stabilisator dalam plastik. Ini dapat digunakan sebagai sumber
ion strontium ketika klorin dari strontium klorida yang tidak diinginkan.
Strontium hidroksida menyerap karbondioksida dari udara untuk
membentuk strontium karbonat.
Strontium hidroksida berbahaya karena dapat menyebabkan iritasi
bagi kulit, mata, dan pernapasan. Stratium hidroksida berbahaya jika tertelan.
f. Besi(II)hidroksida
Besi(II)hidroksida adalah senyawa dihasilkan ketika Fe 2+, dari senyawa
seperti besi(II)sulfat bereaksi dengan ion hidroksida. Besi(II)hidroksida
sendiri adalah praktis putih, tapi bahkan jejak oksigen memberi itu dengan
nada kehijauan. Jika solusi ini tidak terdeoksigenasi dan besi berkurang,
presipitat dapat bervariasi dalam warna mulai dari hijau menjadi coklat
kemerahan tergantung pada besi (III) konten. Ini presipitat juga dikenal
sebagai “hijau karat” di kisi-kisi kristal yang ion Fe 2 + dapat dengan mudah
digantikan oleh ion Fe 3 + yang dihasilkan oleh progresif oksidasi. Dalam
kehadiran oksigen perubahan warna dengan cepat. Hijau karat adalah cara
yang ampuh mengurangi agen dan juga sebuah lapisan ganda hidroksida
(LDH) mampu mengasorb anion karena kehadiran positif muatan listrik
g. Besi(III)hidroksida
Sejumlah spesies yang disebut besi(III)oksida-hidroksida. Zat kimia ini
oksida - hidroksida dari besi, dan dapat terjadi di anhidrat (FeO(OH)) atau
terhidrasi (FeO(OH). n H2O) bentuk. The monohidrat (FeO(OH). H2O)
mungkin yang dapat digambarkan sebagai besi (III) hidroksida (Fe (OH) 3),
dan juga dikenal sebagai oksida besi terhidrasi atau oksida besi kuning.
Besi(III)oksida-hidroksida terjadi secara alami sebagai mineral goethite
(Nomor CAS [20344-49-4]), akaganéite (jarang ditemukan dalam meteorit
cuaca), lepidocrocite dan feroxyhyte, serta siderogel dan limonit, yang
merupakan umumnya ditemukan campuran terutama goethite, lepidocrocite,
kuarsa dan mineral lempung. Goethite dan lepidocrocite, baik mengkristal dalam
sistem ortorombik, adalah bentuk paling umum besi(III)oksida-hidroksida dan
mineral yang paling penting pembawa zat besi dalam tanah. Mineral ferrihydrite,
juga merupakan konstituen tanah, adalah senyawa terkait.
Oksida besi kuning (CAS [51274-00-1]) digunakan sebagai pigmen,
misalnya. Pigment Yellow CI 42 atau 77.492. Pigmen Kuning 42 adalah
Food and Drug Administration (FDA) telah disetujui untuk digunakan dalam
kosmetik dan digunakan dalam beberapa tato tinta. Bahan padat warna
berkisar dari kuning sampai coklat gelap hingga hitam. Dengan tingkat
resiko dan keselamatan frasa yang R36 R37 R38 S26 S36.
Besi oksidahidroksida digunakan dalam akuarium air perawatan
sebagai fosfat binder.
b. Natrium hidroksida
Natrium hidroksida (NaOH), juga dikenal sebagai soda kaustik, adalah
sejenis basa logam kaustik. Natrium hidroksida terbentuk dari oksida basa
Natrium oksida dilarutkan dalam air. Natrium hidroksida membentuk
larutan alkalin yang kuat ketika dilarutkan ke dalam air. Ia digunakan di
berbagai macam bidang industri, kebanyakan digunakan sebagai basa
dalam proses produksi bubur kayu dan kertas, tekstil, air minum, sabun
dan deterjen. Natrium hidroksida adalah basa yang paling umum digunakan
dalam laboratorium kimia.
c. Kalium hidroksida
Kalium hidroksida adalah senyawa anorganik dengan rumus KOH.
Seiring dengan natrium hidroksida, padat berwarna ini adalah prototipe
“basa kuat”. Kebanyakan aplikasi mengeksploitasi reaktivitas terhadap
asam dan bersifat korosif. Pada tahun 2005, diperkirakan 700.000
hingga 800.000 ton yang diproduksi. KOH dicatat sebagai pendahulu
untuk paling lembut dan sabun cair juga banyak mengandung bahan
kimia potasium.
Kalium hidroksida dapat ditemukan dalam bentuk murni dengan
mereaksikan natrium kalium hidroksida dengan kotor. Kalium hidroksida
biasanya dijual sebagai pelet tembus, yang akan menjadi norak di udara karena
KOH adalah higroskopik. Akibatnya, KOH biasanya mengandung air dalam
jumlah yang bervariasi (dan juga karbonat, lihat di bawah). Pembubaran dalam
air sangat eksotermik, yang berarti proses bercabang panas signifikan.
Larutan terkonsentrasi kadang-kadang disebut kalium lyes. Even at high tem.
Bahkan pada temperatur tinggi, KOH padat tidak mudah dehidrasi.
1. Amonium sulfat
Amonium sulfat
Sumber:
www.made-in-china.com
2. Amonium nitrat
Para senyawa kimia amonium nitrat, maka nitrat dari amonia dengan
rumus kimia NH4NO3, merupakan padatan kristal putih pada suhu kamar
dan tekanan standar. Hal ini biasanya digunakan dalam pertanian sebagai
nitrogen tinggi pupuk, dan juga telah digunakan sebagai agen pengoksidasi
dalam bahan peledak, termasuk alat peledak improvisasi. Ini adalah
komponen utama ANFO, yaitu ledakan yang sangat populer.
Garam ini memiliki rumus kimia NaCl, atau natrium klorida. Natrium
(sodium) merupakan mineral yang amat penting untuk menjaga
keseimbangan asam-basa. Natrium klorida, dikenal juga dengan garam
dapur, atau halit, adalah senyawa kimia dengan rumus kimia NaCl. Senyawa
ini adalah garam yang paling mempengaruhi salinitas laut dan cairan
ekstraselular pada banyak organisme multiselular. Sebagai komponen
utama pada garam dapur, natrium klorida sering digunakan sebagai bumbu
dan pengawet makanan.
Natrium juga bisa mengontrol tekanan osmotik cairan, terutama
dalam serum darah dan di luar sel (ekstraseluler).
Keseimbangan asambasa dalam serum darah harus terjaga agar setiap
organ tubuh bisa menjalankan tugasnya. Jika derajat keasaman (pH) tidak
seimbang, misalnya terlalu asam atau
terlalu basa, mineral tertentu akan mudah
mengendap.
Hal ini bisa mengakibatkan pem-
bentukan batu ginjal, endapan asam urat
pada persendian, dan lain-lain.
Garam dapur
Sumber: www.tradenote.net
4. Kalsium sulfat
Kalsium sulfat adalah adalah yang umum terdapat laboratorium dan
industri kimia. Fungsinya dapat digunakan sebagai pengering. Hal ini
juga digunakan sebagai koagulan dalam produk seperti tahu. Dalam
keadaan alami, mentah kalsium sulfat, kristalin batu putih. Ketika dijual
sebagai warna yang menunjukkan di bawah nama varian Drierite, tampak
biru atau merah muda karena pengambilan dengan kobalt klorida, yang
berfungsi sebagai indikator kelembaban.
5. Tembaga sulfat
Tembaga (II) sulfat adalah senyawa
kimia dengan rumus CuSO4. Ini garam ada
sebagai serangkaian senyawa yang ber-
beda dalam derajat hidrasi. Tembaga sulfat
Kalsium sulfat
Sumber: www.tradenote.net
6. Magnesium sulfat
Magnesium sulfat adalah senyawa kimia yang mengandung magnesium,
belerang dan oksigen, dengan rumus kimia MgSO4. .
Dalam pertanian dan berkebun, magnesium sulfat digunakan untuk
memperbaiki kekurangan magnesium dalam tanah karena magnesium
merupakan elemen penting dalam klorofil molekul. Hal ini paling sering
diterapkan untuk pot tanaman, atau untuk magnesium bagi tanaman, seperti
kentang, mawar, tomat, paprika dan ganja. Keuntungan lain magnesium
sulfat atas tanah amandemen (seperti dolomitic kapur) adalah tinggi
kelarutan.
Magnesium sulfat digunakan dalam garam mandi, terutama di
pengapungan terapi dimana konsentrasi tinggi menaikkan air mandi
gravitasi tertentu, secara efektif membuat tubuh lebih ringan. Secara
tradisional, juga digunakan untuk menyiapkan kaki mandi, dimaksudkan
untuk menenangkan sakit kaki. Magnesium sulfat juga dapat diserap ke
dalam kulit, mengurangi peradangan. Hal ini juga kadang-kadang
ditemukan dalam botol air mineral, dan kadang-kadang sesuai dengan yang
7. Kalium klorida
Sebagian besar kalium klorida
yang dihasilkan digunakan untuk
membuat pupuk, karena per-
tumbuhan dari banyak tanaman
Herbisida
dibatasi oleh asupan kalium mereka. Sumber:
Sebagai kimia bahan baku, kalium www.product-image.tradeindia.com
klorida digunakan untuk pembuatan dari kalium hidroksida dan kalium
logam. Hal ini juga digunakan dalam pengobatan, ilmiah aplikasi,
pengolahan makanan, dan sebagai pengganti bebas natrium untuk garam
meja (natrium klorida).
Kalium klorida digunakan sebagai sepertiga dari tiga kombinasi obat
suntikan mematikan. Selain itu, kalium klorida juga digunakan (meskipun
jarang) di gabung intracardiac janin suntikan di kedua dan ketiga trimes-
ter akibat aborsi.
Kalium klorida ini pernah digunakan sebagai agen pemadam
kebakaran, digunakan untuk mendorong portabel dan alat pemadam
kebakaran. Dikenal sebagai Super-K kimia kering, itu lebih efektif daripada
natrium bikarbonat berbasis bahan kimia
kering dan kompatibel dengan busa protein.
Agen ini jatuh dari nikmat dengan pengenalan
kalium bikarbonat (Purple-K) kimia kering
pada akhir 1960-an, yang jauh lebih sedikit
korosif dan lebih efektif.
Kalium klorida juga telah digunakan untuk
menciptakan paket panas yang mem-
Magnesium sulfat
Sumber: pekerjakan eksotermik reaksi kimia, tetapi ini
www.anhydrous.g.astik.com
A. Hujan Asam
Gas-gas sisa, baik yang berasal dari kendaraan bermotor atau pabrik,
mengandung gas belerangdioksida dan nitrogenoksida. Gas-gas ini dilepas
ke udara sehingga menimbulkan polusi. Gas-gas tersebut juga larut dalam
titik-titik air di awan sehingga membentuk larutan asam sulfat dan asam
nitrat. Ketika terjadi hujan, larutan-larutan ini bercampur dan turun
bersama hujan. Inilah yang dinamakan dengan hujan asam.
Asam-asam tersebut berasal dari prekursor hujan asam dari kegiatan
manusia (anthropogenic) seperti emisi pembakaran batubara dan minyak
bumi, serta emisi dari kendaraan bermotor. Kegiatan alam seperti letusan
gunung berapi juga dapat menjadi salah satu penyebab deposisi asam.
Reaksi pembentukan asam di atmosfer dari prekursor hujan asamnya
Bubuk deterjen
Sumber: www.wikipedia.org
4. Garam natrium
Natrium tubuh berasal dari makanan dan minuman dan dibuang
melalui air kemih dan keringat. Ginjal yang normal dapat mengatur natrium
yang dibuang dalam air kemih, sehingga jumlah total natrium dalam tubuh
sedikit bervariasi dari hari ke hari. Suatu gangguan keseimbangan antara
asupan dan pengeluaran natrium akan memengaruhi jumlah total natrium
di dalam tubuh. Perubahan jumlah total natrium sangat berkaitan erat
dengan perubahan jumlah cairan dalam tubuh.
Kehilangan natrium tubuh tidak menyebabkan konsentrasi natrium
darah menurun tetapi menyebabkan volume darah menurun. Jika volume
darah menurun, tekanan darah akan turun, denyut jantung akan meningkat,
pusing dan kadang-kadang terjadi syok.
Sebaliknya, volume darah dapat meningkat jika terlalu banyak natrium
di dalam tubuh. Cairan yang berlebihan akan terkumpul dalam ruang di
sekeliling sel dan menyebabkan edema. Salah satu tanda dari adanya edema
ini adalah pembengkakan kaki dipergelangan kaki dan tungkai bawah.
Asam : acid (bahasa Inggris), zuur (bahasa Belanda), atau Säure (bahasa
Jerman) yang secara harfiah berhubungan dengan rasa masam.
Asam monoprotik : asam yang tiap molukelnya dapat melepaskan
sebuah ion hidrogen.
Asam poliprotik : asam yang tiap molukelnya dapat melepaskan dua
atau lebih ion hidrogen.
Asam : senyawa yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion
H + (ion hidrogen).
Asidulan : zat yang memberi rasa asam pada makanan.
Amfoter : suatu senyawa yang bersifat asam atau basa bergantung pada
keadaan lingkungan.
Basa (alkali) : berasal dari bahasa Arab alquili yang berarti abu. Larutan
Basa memiliki rasa pahit dan bersifat kaustik.
Basa : senyawa yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion
OH-(ion hidroksida).
Elektrolit : Bahan yang menghantarkan arus elektrik karena terjadi
perpindahan kalor.
Hidrolisis : reaksi kimia antara air dan suatu zat lain yang menghasilkan
satu zat baru atau lebih.
Kertas lakmus : kertas yang mengandung azolithim untuk menguji asam
basa.
Proton : inti atom netral (molekul) memperoleh muatan negatif atau
positif.
Garam : adalah senyawa yang terbentuk dari reaksi asam dan basa.