Anda di halaman 1dari 40

USULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA PADA

STASIUN PRODUKSI PERUSAHAAN WOODEN


CRAFT

SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar
Sarjana dalam bidang ilmu Teknik Industri

Disusun oleh:
Nama : Hans Lemuel
NPM : 2013610153

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
BANDUNG
2017
ABSTRAK

Perusahaan Wooden Craft merupakan perusahaan yang bergerak pada


industri kayu produk handmade dengan proses produksi manual. Industri ini
sedang berkembang pesat di Indonesia. Kualitas produk yang dihasilkan sangat
bergantung dari keahlian tangan pekerja pada stasiun produksi. Sistem kerja
pada stasiun produksi saat ini masih buruk yang meliputi kondisi lingkungan
kerja, metode kerja, postur pekerja, dan stasiun kerja. Keluhan sakit pada
beberapa bagian tubuh sering dirasakan oleh pekerja selama melakukan
aktivitas pekerjaannya, selain itu pekerja juga sering mengeluhkan kondisi
stasiun kerja yang tidak layak.
Pengukuran postur kerja menggunakan metode Rapid Entire Body
Assessment dilakukan untuk melihat bagaimana kondisi postur pekerja dalam
melakukan pekerjaannya dan apa dampaknya bagi bagian tubuh pekerja serta
apa aksi yang harus dilakukan untuk memperbaikinya. Pembuatan peta aliran
proses serta diagram aliran juga dilakukan guna mempermudah perbaikan yang
akan dilakukan. Pengukuran faktor-faktor lingkungan kerja seperti pencahayaan,
kelembaban, kebisingan, serta suhu juga turut dilakukan. Pengukuran-
pengukuran tersebut menjadi acuan dan bahan evaluasi untuk merancang
usulan perbaikan terhadap sistem kerja pada stasiun produksi.
Usulan perbaikan yang dihasilkan adalah rancangan kursi dengan
mempertimbangkan data antropometri pekerja, meja kerja serta dudukan mesin
mempertimbangkan postur kerja yang baik dan ideal, wadah sisa potongan kayu,
serta penggantian lampu untuk stasiun kerja, perubahan diagram aliran serta
peta aliran proses untuk sistem produksi yang menghasilkan pengurangan waktu
dan jarak perpindahan dalam sistem produksi, pemakaian alat bantu berupa
earplug untuk pekerja cutting. Usulan-usulan ini diterapkan secara langsung
pada stasiun produksi perusahaan Wooden Craft.

i
ABSTRACT

Wooden Craft is a company which running on handmade wood industry.


This company still have manually production process. Wood industry in Indonesia
was growing significantly. Quality of the product depends on movement of hand’s
workers in production station. Work system nowadays still having a bad situation,
this system include working environment, work method, worker’s posture, and
also the condition of working stastion. The workers often feel unwell with their
bodies. The workers also often say about the bad condition of the working
station.
Measurement of worker’s posture using Rapid Entire Body Assessment
was done. The reason of doing the measurement is looking for condition of the
posture and also the effect of that posture. Flow process chart also was made for
making step of system’s improvement more easy to do. Measurement of lighting,
humidity, sound, and temperature also was been doing. The puprose of that
measurement is for evaluating and make system’s improvement.
The improvement is new chair, working table which using
anthropometry, base for cutting machine, container for wood waste, replacing the
old lamp with the new and better one, change of flow diagram, and also change
for flow process chart which reducing time and distance of production system.
Spesific for cutting’s worker, the worker will use earplug. All the improvement was
been being implemented directly in production station of Wooden Craft.

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi
dengan judul “Usulan Perbaikan Sistem Kerja Pada Stasiun Produksi
Perusahaan Wooden Craft”.
Dalam penyusunan laporan skripsi ini, penulis menyadari bahwa hasil
penelitian yang disajikan di dalam laporan ini tidak lepas dari kekurangan dan
keterbatasan, oleh karena itu penulis akan sangat berterima kasih jika ada saran
dan kritik dari pembaca.
Penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu serta mendukung proses penyelesaian dan
penyusunan laporan kerja praktek ini, antara lain :
1. Bapak Romy Loice, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing penulis dengan penuh semangat, kesabaran dan ketelitian
serta telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran di tengah-tengah
kesibukannya sebagai dosen dan mengarahkan penulis dari fase awal
pemilihan topik, proposal skripsi, seminar hingga fase akhir selesainya
laporan skripsi ini.
2. Bapak Dr. Carles Sitompul, S.T., M.T., M.I.M selaku koordinator skripsi
yang telah memberikan briefing skripsi, yang telah menyampaikan
gambaran tentang pengerjaan skripsi dengan baik.
3. Bapak Dr. Thedy Yogasara, ST, M.EngSc selaku dosen penguji
proposal skripsi yang telah sabar menguji dan memberi masukan yang
sangat berguna bagi penelitian skripsi ini.
4. Ibu Paulina Kus Ariningsih, S.T., M.Sc selaku dosen penguji proposal
skripsi yang telah sabar menguji dan memberi masukan yang sangat
berguna bagi penelitian skripsi ini. Serta selaku Kepala Laboratorium
Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi yang telah memberi izin
penulis meminjam alat ukur yang berhubungan dengan penelitian, serta
memberi izin penulis untuk menggunakan ruangan laboratorium analisis
perancangan kerja dan ergonomi untuk seminar skripsi.

iii
5. Teman-teman penulis yang tidak dapat disebutkan namanya satu per
satu, yang telah memberi masukan serta diskusi yang positif selama
pengerjaan skripsi ini.
6. Orang tua penulis, selaku pemberi dukungan moril dan materiil bagi
penulis.
7. Segenap staf Tata Usaha Teknik Industri Universitas Katolik
Parahyangan Bandung.

Akhir kata, penulis memohon maaf atas kekurangan dan kekeliruan


yang terdapat dalam penulisan laporan ini. Penulis mengharapkan laporan skripsi
ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Bandung, 28 Mei 2017

Hans Lemuel
(2013610153)

iv
DAFTAR ISI

ABSTRAK ...................................................................................................... i
ABSTRACT .................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. I-1
I.1 Latar Belakang Masalah ................................................................... I-1
I.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah................................................... I-2
I.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi Penelitian .................................. I-17
I.4 Tujuan Penelitian .............................................................................. I-18
I.5 Manfaat Penelitian ............................................................................ I-18
I.6 Metodologi Penelitian ....................................................................... I-18
I.7 Sistematika Penulisan ...................................................................... I-21
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... II-1
II.1 Sistem Kerja ..................................................................................... II-1
II.2 Peta Kerja ......................................................................................... II-1
II.2.1 Peta Aliran Proses ....................................................................... II-2
II.2.2 Diagram Aliran ............................................................................. II-3
II.3 Rapid Entire Body Assessment (REBA) ........................................... II-4
II.4 Antropometri ..................................................................................... II-11
II.5 Nordic Body Map .............................................................................. II-12
II.6 Ergonomi .......................................................................................... II-13
II.7 Lingkungan Kerja ............................................................................. II-14
II.8 Perancangan Stasiun Kerja .............................................................. II-17
II.9 Penilaian Beban Kerja Fisik.............................................................. II-17
II.10 Diagram Tulang Ikan (Fishbone Diagram) ..................................... II-19
BAB III SISTEM KERJA SAAT INI ................................................................ III-1
III.1 Data Lingkungan Kerja Stasiun Produksi Saat Ini ............................ III-1

v
III.2 Kondisi Awal Stasiun Kerja Bagian Produksi.................................... III-7
III.3 Peta Aliran Proses (Flow Process Chart) ......................................... III-11
III.4 Diagram Aliran .................................................................................. III-12
III.5 Pengambilan dan Pengolahan Data Postur Kerja Pekerja Stasiun
Produksi ............................................................................................ III-14
III.6 Pengukuran Beban Kerja Fisik ......................................................... III-27
BAB IV EVALUASI DAN SISTEM KERJA USULAN .................................... IV-1
IV.1 Usulan Lingkungan Kerja Stasiun Produksi ..................................... IV-1
IV.1.1 Rancangan Usulan Lingkungan Kerja Stasiun Produksi ........... IV-1
IV.1.2 Data Lingkungan Kerja Stasiun Produksi Sistem Usulan .......... IV-3
IV.2 Usulan Kondisi Stasiun Kerja Bagian Produksi ................................ IV-6
IV.2.1 Usulan Kondisi Stasiun Cutting ................................................. IV-6
IV.2.2 Usulan Kondisi Stasiun Finishing .............................................. IV-10
IV.2.3 Usulan Kondisi Stasiun Spraying dan Stasiun
Pengeringan Produk .................................................................. IV-12
IV.3 Usulan Perbaikan Diagram Aliran .................................................... IV-13
IV.4 Usulan Perbaikan Peta Aliran Proses .............................................. IV-14
IV.5 Usulan Perbaikan Postur Kerja ....................................................... IV-15
BAB V ANALISIS ........................................................................................... V-1
V.1 Analisis Pengambilan Data Lingkungan Kerja ................................. V-1
V.2 Analisis Pembuatan Peta Aliran Proses ........................................... V-2
V.3 Analisis Diagram Aliran .................................................................... V-2
V.3.1 Analisis Pembuatan Diagram Aliran ........................................... V-2
V.3.2 Analisis Diagram Aliran Kondisi Awal dan Kondisi Usulan ......... V-3
V.4 Analisis Pemilihan Metode REBA (Rapid Entire Body Assessment) V-3
V.5 Analisis Pengukuran Beban Kerja Fisik ........................................... V-4
V.6 Analisis Kondisi Lingkungan Kerja Sistem Usulan ........................... V-5
V.7 Analisis Postur Kerja Awal dan Usulan ............................................ V-6
V.7.1 Analisis Postur Kerja Awal dan Usulan Pekerja Cutting ............. V-6
V.7.2 Analisis Postur Kerja Awal dan Usulan Pekerja Finishing .......... V-7
V.7.3 Analisis Postur Kerja Awal dan Usulan Pekerja Spraying .......... V-9
V.8 Analisis Perbandingan Sistem Kerja Awal dan Usulan ..................... V-10
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ V-1
VI.1 Kesimpulan...................................................................................... VI-1

vi
VI.2 Saran .............................................................................................. VI-2
DAFTAR PUSTAKA

vii
viii
DAFTAR TABEL

Tabel I.1 Data Jumlah Pesanan Tahun 2016 ............................................. I-3


Tabel I.2 Kuesioner Nordic Body Map Pekerja Stasiun Cutting ................. I-7
Tabel I.3 Hasil Wawancara Pekerja Stasiun Cutting .................................. I-9
Tabel I.4 Kuesioner Nordic Body Map Pekerja Stasiun Finishing .............. I-10
Tabel I.5 Hasil Wawancara Pekerja Stasiun Finishing ............................... I-12
Tabel I.6 Kuesioner Nordic Body Map Pekerja Stasiun Spraying .............. I-13
Tabel I.7 Hasil Wawancara Pekerja Stasiun Spraying ............................... I-15
Tabel II.1 Penilaian Postur Batang Tubuh ..................................................... II-5
Tabel II.2 Penilaian Postur Leher .................................................................. II-6
Tabel II.3 Penilaian Postur Kaki .................................................................... II-7
Tabel II.4 Penilaian Postur Lengan Bagian Atas ........................................... II-7
Tabel II.5 Penilaian Postur Lengan Bagian Bawah ....................................... II-8
Tabel II.6 Penilaian Postur Pergelangan Tangan .......................................... II-9
Tabel II.7 Tabel A (REBA) ............................................................................. II-9
Tabel II.8 Tabel B (REBA) ............................................................................. II-10
Tabel II.9 Tabel C (REBA) ............................................................................. II-11
Tabel II.10 Tingkat Resiko REBA .................................................................... II-11
Tabel II.11 Temperatur Ideal ........................................................................... II-14
Tabel II.12 Intensitas Kebisingan .................................................................... II-15
Tabel II.13 Durasi Pemaparan Harian untuk Kebisingan ................................ II-15
Tabel II.14 Tingkat Pencahayaan Lingkungan Kerja ....................................... II-16
Tabel II.15 Tingkat Kelembaban Lingkungan Kerja......................................... II-17
Tabel II.16 Klasifikasi % CVL .......................................................................... II-18
Tabel III.1 Data Lingkungan Kerja Hari Selasa .............................................. III-3
Tabel III.2 Hasil Data Lingkungan Kerja Stasiun Produksi ............................. III-6
Tabel III.3 Kesimpulan Kondisi Lingkungan Kerja Stasiun Produksi ............. III-7
Tabel III.4 Ringkasan Peta Aliran Proses Kondisi Sekarang.......................... III-12
Tabel III.5 Skor Postur Pekerja Cutting .......................................................... III-15
Tabel III.6 Tabel A Pekerja Cutting................................................................. III-15
Tabel III.7 Tabel B Pekerja Cutting................................................................. III-16

ix
Tabel III.8 Tabel C Pekerja Cutting................................................................. III-16
Tabel III.9 Skor Postur Pekerja Finishing ....................................................... III-15
Tabel III.10 Tabel A Pekerja Finishing ............................................................ III-18
Tabel III.11 Tabel B Pekerja Finishing ............................................................ III-19
Tabel III.12 Tabel C Pekerja Finishing............................................................ III-20
Tabel III.13 Skor Postur Pertama Pekerja Spraying ....................................... III-21
Tabel III.14 Tabel A Pekerja Spraying Postur Pertama .................................. III-22
Tabel III.15 Tabel B Pekerja Spraying Postur Pertama .................................. III-22
Tabel III.16 Tabel C Pekerja Spraying Postur Pertama .................................. III-23
Tabel III.17 Skor Postur Kedua Pekerja Spraying .......................................... III-25
Tabel III.18 Tabel A Pekerja Spraying Postur Kedua ..................................... III-25
Tabel III.19 Tabel B Pekerja Spraying Postur Kedua ..................................... III-26
Tabel III.20 Tabel C Pekerja Spraying Postur Kedua ..................................... III-26
Tabel III.21 Rekapitulasi Skor REBA .............................................................. III-27
Tabel III.22 Data Denyut Nadi Pekerja Cutting ............................................... III-28
Tabel III.23 Data Denyut Nadi Pekerja Finishing ............................................ III-28
Tabel III.24 Data Denyut Nadi Pekerja Spraying ............................................ III-29
Tabel III.25 Data Denyut Nadi Maksimal Pekerja ........................................... III-30
Tabel III.26 Kesimpulan Hasil Pengukuran Beban Kerja Fisik ...................... III-31
Tabel IV.1 Hasil Pengukuran Lingkungan Kerja Sistem Usulan .................. IV-4
Tabel IV.2 Rekapan Hasil Pengukuran Lingkungan Kerja Sistem Usulan .. IV-5
Tabel IV.3 Ringkasan Peta Aliran Proses Kondisi Usulan ........................... IV-14
Tabel IV.4 Skor Postur Pekerja Cutting Sistem Usulan ............................... IV-16
Tabel IV.5 Tabel A Pekerja Cutting Sistem Usulan ...................................... IV-16
Tabel IV.6 Tabel B Pekerja Cutting Sistem Usulan ...................................... IV-17
Tabel IV.7 Tabel C Pekerja Cutting Sistem Usulan ...................................... IV-17
Tabel IV.8 Skor Postur Pekerja Finishing Sistem Usulan ............................ IV-19
Tabel IV.9 Tabel A Pekerja Finishing Sistem Usulan ................................... IV-20
Tabel IV.10 Tabel B Pekerja Finishing Sistem Usulan ................................... IV-20
Tabel IV.11 Tabel C Pekerja Finishing Sistem Usulan ................................... IV-21
Tabel IV.12 Skor Postur Pekerja Spraying Sistem Usulan ............................ IV-23
Tabel IV.13 Tabel A Pekerja Spraying Sistem Usulan ................................... IV-23
Tabel IV.14 Tabel B Pekerja Cutting Sistem Usulan ...................................... IV-24
Tabel IV.15 Tabel C Pekerja Cutting Sistem Usulan ...................................... IV-24

x
Tabel V.1 Perbandingan Lingkungan Kerja Sistem Kerja Awal & Usulan ... V-5
Tabel V.2 Perbandingan Postur Kerja Sistem Kerja Awal & Usulan ........... V-6
Tabel V.3 Perbandingan Sistem Kerja Awal & Usulan ................................ V-10

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar I.1 Produk Woodenname ............................................................... I-4

xii
Gambar I.2 Produk Siluet Kayu ................................................................... I-4
Gambar I.3 Logo Kayu ................................................................................ I-5
Gambar I.4 Layout Bagian Produksi Perusahaan ....................................... I-5
Gambar I.5 Stasiun Cutting ......................................................................... I-6
Gambar I.6 Visualisasi Tingkat Sakit Pekerja Cutting ................................. I-8
Gambar I.7 Stasiun Finishing ...................................................................... I-9
Gambar I.8 Visualisasi Tingkat Sakit Pekerja Finishing .............................. I-11
Gambar I.9 Stasiun Spraying ...................................................................... I-12
Gambar I.10 Visualisasi Tingkat Sakit Pekerja Spraying .............................. I-14
Gambar I.11 Stasiun Pengeringan Produk .................................................... I-15
Gambar I.12 Fishbone Diagram Sistem Kerja Bagian Produksi Buruk ......... I-16
Gambar I.13 Metodologi Penelitian ............................................................... I-19
Gambar II.1 Lambang dalam Peta Kerja ...................................................... II-2
Gambar II.2 REBA worksheet ....................................................................... II-4
Gambar II.3 Sudut Postur Batang Tubuh ...................................................... II-5
Gambar II.4 Sudut Postur Leher ................................................................... II-6
Gambar II.5 Sudut Postur Kaki ...................................................................... II-6
Gambar II.6 Sudut Postur Lengan Bagian Atas ............................................ II-7
Gambar II.7 Sudut Postur Lengan Bagian Bawah......................................... II-8
Gambar II.8 Pergelangan Tangan ................................................................. II-9
Gambar II.9 Pengukuran Antropometri.......................................................... II-12
Gambar II.10 Contoh Kuesioner Nordic Body Map ......................................... II-13
Gambar II.11 Diagram Tulang Ikan ................................................................. II-19
Gambar III.1 Titik Pengambilan Data Lingkungan Kerja untuk Pekerja
Cutting ....................................................................................... III-2
Gambar III.2 Titik Pengambilan Data Lingkungan Kerja untuk Pekerja
Finishing .................................................................................... III-2
Gambar III.3 Titik Pengambilan Data Lingkungan Kerja untuk Pekerja
Spraying .................................................................................... III-3
Gambar III.4 Kondisi Stasiun Cutting ............................................................. III-8
Gambar III.5 Kondisi Stasiun Finishing .......................................................... III-9
Gambar III.6 Tempat Penyimpanan Kaleng Cat............................................. III-9
Gambar III.7 Kondisi Stasiun Pengeringan Produk ........................................ III-10
Gambar III.8 Lokasi Stasiun Spraying ............................................................ III-11

xiii
Gambar III.9 Diagram Aliran ........................................................................... III-13
Gambar III.10 Postur Kerja Pekerja Cutting ..................................................... III-14
Gambar III.11 Postur Kerja Pekerja Finishing .................................................. III-17
Gambar III.12 Postur Pertama Pekerja Spraying ............................................. III-21
Gambar III.13 Postur Kedua Pekerja Spraying................................................. III-24
Gambar IV.1 Ear Plug..................................................................................... IV-2
Gambar IV.2 Lampu LED 9 Watt dan Penggunaannya .................................. IV2
Gambar IV.3 Lampu LED 14 Watt dan Penggunaannya ................................ IV3
Gambar IV.4 Usulan Bentuk Dudukan Mesin Cutting..................................... IV6
Gambar IV.5 Ukuran Dudukan Mesin Cutting ................................................ IV7
Gambar IV.6 Usulan Bentuk Kursi .................................................................. IV8
Gambar IV.7 Ukuran Kursi Pekerja Cutting .................................................... IV8
Gambar IV.8 Wadah Penampungan Sisa Potongan Kayu ............................. IV9
Gambar IV.9 Ukuran Wadah Penampungan Sisa Potongan Kayu ................ IV9
Gambar IV.10 Meja Untuk Pekerja Stasiun Finishing ....................................... IV10
Gambar IV.11 Ukuran Meja Untuk Pekerja Stasiun Finishing .......................... IV11
Gambar IV.12 Alas Duduk Untuk Pekerja Stasiun Finishing ............................ IV11
Gambar IV.13 Tali Usulan ................................................................................ IV12
Gambar IV.14 Diagram Aliran Usulan .............................................................. IV13
Gambar IV.15 Postur Kerja Pekerja Cutting Sistem Usulan ............................. IV15
Gambar IV.16 Postur Kerja Pekerja Finishing Sistem Usulan .......................... IV19
Gambar IV.17 Postur Kerja Pekerja Spraying Sistem Usulan .......................... IV22
Gambar V.1 Perbandingan Postur Pekerja Cutting Sistem Awal & Usulan... V7
Gambar V.2 Perbandingan Postur Pekerja Finishing Sistem Awal & Usulan V8
Gambar V.3 Perbandingan Postur Pekerja Spraying Sistem Awal & Usulan V9

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Data Lingkungan Kerja Sistem Awal

xiv
Lampiran B Peta Aliran Proses Sistem Awal
Lampiran C Data Lingkungan Kerja Sistem Usulan
Lampiran D Peta Aliran Proses Sistem Usulan

xv
BAB I
PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah,


identifikasi dan rumusan masalah, pembatasan masalah dan asumsi penelitian,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika
penulisan.

I.1 Latar Belakang Masalah


Seiring perkembangan jaman dan teknologi, persaingan di dunia industri
kreatif semakin kompetitif khususnya di Indonesia. Masyarakat Ekonomi Asean
(MEA) juga memberikan dampak semakin tingginya kompetisi di industri kreatif.
Tetapi Indonesia dinilai belum siap untuk menghadapi MEA, karena menurut
survei yang dilakukan Ikatan Pengusaha Indonesia bahwa kesiapan Indonesia
berada pada angka 20%. Salah satu industri kreatif yang cukup berkembang
dengan pesat adalah kerajinan tangan berbahan dasar kayu. Kerajinan kayu
tersebut beragam bentuknya mulai dari furniture, hiasan rumah, pelengkap
restoran atau cafe, plakat, serta nama dan logo berbahan kayu. Perusahaan
yang bergerak dalam industri ini di Indonesia berjumlah cukup banyak mulai dari
skala kecil sampai besar. Sebagian besar dari perusahan kerajinan kayu ini
menjual produknya dengan memanfaatkan media sosial berbasis internet.
Berdasarkan survei yang dilakukan sepanjang tahun 2016 oleh Asosiasi
Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII) didapatkan data bahwa 132,7
juta orang Indonesia telah terhubung dengan internet. Jumlah orang Indonesia
yang terhubung dengan internet dengan kata lain lebih dari setengah penduduk
Indonesia. Kehadiran koneksi internet yang semakin membaik dan merata di
berbagai penjuru Indonesia memiliki dampak yang positif terhadap usaha yang
menggunakan internet sebagai sarana pemasaran.
Dampak positif kehadiran koneksi internet yang membaik tersebut
berpengaruh terhadap kemudahan menjangkau pasar yang luas dan beragam.
Tetapi di lain sisi, perkembangan kemudahan akses internet juga mempermudah
perusahaan baru untuk memasarkan produk secara online. Kemudahan tersebut
BAB I PENDAHULUAN

membuat perusahaan harus memiliki competitive advantage sehingga dapat


bertahan menghadapi persaingan serta dapat unggul dibanding kompetitor.
Tidak sedikit perusahaan yang bergerak dalam industri kerajinan kayu yang
gulung tikar karena kualitas produk yang kalah dibanding kompetitor maupun
jumlah penjualan yang kurang mendukung.
Proses produksi serta kondisi tempat produksi yang dimiliki perusahaan
sangat mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan karena sebagian besar
kerajinan kayu dilakukan secara handmade. Tidak terkecuali untuk perusahaan
yang menggunakan teknologi canggih seperti mesin CNC, karena setelah proses
pemotongan menggunakan mesin CNC, tetap harus dilakukan proses-proses
selanjutnya yang dilakukan secara manual menggunakan tangan pekerja.
Pekerja menjadi sosok penting pada industri kerajinan kayu, karena banyak
aktivitas yang dilakukan manual menggunakan kemampuan dan tenaga pekerja.
Beberapa hal yang berpengaruh terhadap performansi pekerja adalah kondisi
postur pekerja saat melakukan pekerjaannya, lingkungan kerja, metode kerja,
serta beban kerja yang menjadi tanggungan pekerja.
Salah satu perusahaan yang memproduksi kerajinan kayu adalah
Wooden Craft, perusahaan ini membuat produk secara manual menggunakan
kemampuan tangan pekerja. Performansi pekerja dipengaruhi oleh sistem kerja
itu sendiri, seperti postur kerja, lingkungan kerja, metode kerja, dan juga beban
kerja yang dialami pekerja. Buruknya alur metode kerja produksi maupun kondisi
tempat produksi dapat menyebabkan leadtime yang dihasilkan dalam
memproduksi produk menjadi lebih panjang serta dapat mengurangi kualitas
produk.
Faktor kenyamanan pekerja dalam stasiun kerja saat melakukan
aktivitasnya juga sangat berpengaruh terhadap kualitas produk disebabkan
produk berjenis handmade dan custom yang dikerjakan secara manual oleh
pekerja. Faktor-faktor tersebut menyebabkan leadtime yang panjang serta
kualitas produk yang berkurang atau tidak stabil.

I.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah


Perusahaan Wooden Craft terletak di Jalan Terusan Holis nomor 18,
Bandung. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi
nama kayu, siluet kayu, logo maupun berbagai pernak-pernik kayu untuk

I-2
BAB I PENDAHULUAN

beragam keperluan. Perusahaan ini sudah menjalankan usahanya dalam kurun


waktu dua tahun lebih, dimana channel atau sarana penjualan yang digunakan
dalam memasarkan produk-produknya dilakukan secara online baik ke dalam
dan luar negeri.
Perusahaan Wooden Craft ini termasuk ke dalam industri kecil dimana
hanya terdiri dari tiga orang pekerja pada bagian produksi, serta dua orang
pekerja pada bagian design. Pesanan (order) yang datang cukup banyak baik
dari seluruh kawasan dalam negeri maupun luar negeri. Semua pesanan
tersebut bersifat custom sesuai keinginan customer.
Tabel I.1 menggambarkan data jumlah pesanan yang masuk ke
perusahaan Wooden Craft selama tahun 2016.

Tabel I.1 Data Jumlah Pesanan Tahun 2016


Data Jumlah Produk yang dipesan Tahun 2016
Bulan Dalam Negeri (buah) Luar negeri (buah) Total
Januari 94 18 112
Februari 102 20 122
Maret 98 23 121
April 79 27 106
Mei 110 20 130
Juni 98 21 119
Juli 105 24 129
Agustus 88 26 114
September 87 29 116
Oktober 95 20 115
Nopember 130 23 153
Desember 109 30 139

Jumlah pesanan yang cukup banyak tersebut diselesaikan oleh tiga


orang bagian produksi. Pekerja harus bekerja dengan beban kerja yang cukup
besar agar menghasilkan kualitas produk yang baik dan terselesaikan sesuai
dengan deadline. Sistem kerja yang baik akan sangat mendukung penyelesaian
pengerjaan produk dengan waktu kerja yang lebih cepat dan kualitas hasil
produk yang lebih berkualitas.
Berikut adalah tiga contoh gambar produk jadi pesanan customer.
Gambar I.1 merupakan produk berupa nama kayu (woodenname).

I-3
BAB I PENDAHULUAN

Gambar I.1 Produk Woodenname

Gambar 2 menunjukkan produk berupa siluet kayu.

Gambar I.2 Produk Siluet Kayu

I-4
BAB I PENDAHULUAN

Gambar I.3 menunjukkan produk logo berbahan dasar kayu.

Gambar I.3 Logo Kayu

Perusahaan ini memiliki empat buah stasiun kerja, yaitu stasiun cutting,
stasiun finishing, stasiun spraying, dan stasiun pengeringan produk. Selain
empat stasiun kerja tersebut, terdapat juga bagian kantor dimana proses design
menggunakan komputer berlangsung, serta sebuah gudang untuk menyimpan
bahan baku dan bahan pembantu. Gambar I.4 merupakan layout bagian
produksi Perusahaan Wooden Craft.

Gambar I.4 Layout Bagian Produksi Perusahaan

I-5
BAB I PENDAHULUAN

Berdasarkan Gambar I.4, terdapat stasiun cutting dimana terdapat


pekerja yang bertugas memotong kayu sesuai design dengan menggunakan
mesin cutting. Stasiun yang bersebelahan dengan stasiun cutting adalah stasiun
finishing. Tidak terdapat pemisah ataupun batas antara stasiun cutting dan
stasiun finishing.
Stasiun cutting memiliki satu orang pekerja, dalam stasiun ini terdapat
satu buah mesin potong kayu yang digunakan untuk memotong kayu sesuai
design. Stasiun finishing memiliki satu orang pekerja, dan stasiun spraying juga
memiliki satu orang pekerja yang dilengkapi dengan satu buah spray gun, dalam
stasiun ini juga terdapat satu buah kompresor.
Aktivitas yang berlangsung pada setiap stasiun dilakukan pada kondisi
stasiun yang boleh dikatakan seadanya, baik dari segi lingkungan, kebersihan,
pencahayaan, tingkat kebisingan, dan berbagai aspek lainnya yang kurang
diperhatikan. Gambar I.5 menggambarkan stasiun kerja bagian cutting dalam
departemen produksi perusahaan Wooden Craft.

Gambar I.5 Stasiun Cutting

Pada Gambar 5 terlihat bahwa terdapat beberapa masalah pada bagian


cutting. Masalah tersebut adalah letak mesin cutting yang terlalu bawah sehingga
menyebabkan operator mesin cutting harus menunduk dengan durasi yang lama
dalam melakukan pemotongan kayu. Kursi yang digunakan oleh operator juga
memiliki busa yang sangat tipis, yang menyebabkan bagian bawah pinggul
operator sering merasa tidak nyaman.

I-6
BAB I PENDAHULUAN

Operator setiap harinya bertugas memotong kayu dengan postur kerja


tersebut selama 4-5 jam. Permasalahan lainnya adalah pada saat melakukan
pemotongan, sering operator harus meniupkan udara untuk menghilangkan debu
kayu yang menyebabkan operator sering merasa lelah jika jumlah potongan
banyak. Bagian punggung dan pantat operator juga sering dikeluhkan sakit
ketika melakukan pemotongan maupun kondisi setelahnya.
Masalah selanjutnya adalah bagian sisa kayu hasil potongan yang
berserakan di sebelah kanan operator yang dapat mengganggu suasana atau
mood pekerja. Gangguan terhadap suasana kerja tersebut juga sudah di
konfirmasi dengan pekerja bahwa kaki pekerja sering terkena sisa kayu dan juga
debu yang banyak terhirup oleh pekerja. Selain itu, pekerja juga mengeluhkan
beban kerja yang terkadang terlalu berat pada saat pesanan sangat banyak dan
dikejar target penyelesaian yang cepat.
Keluhan sakit pekerja pada stasiun cutting digambarkan melalui Nordic
Body Map. Tabel I.2 menunjukkan Hasil dari Kuesioner Nordic Body Map untuk
pekerja pada stasiun cutting. Terdapat empat jenis jawaban dari responden yaitu
TS untuk “Tidak Sakit”, AS untuk “Agak Sakit”, S untuk “Sakit”, dan SS untuk
“Sangat Sakit”.

Tabel I.2 Kuesioner Nordic Body Map Pekerja Stasiun Cutting


Lembar Pengamatan Operator Cutting
Nama : Yoga Lama Bekerja : 1,5 Tahun
Umur : 21 Tahun Waktu Bekerja : 08.00-17.00
Berat Badan : 60 kg
Responden
No Jenis Keluhan TS AS S SS
0 Sakit kaku pada leher bagian atas x
1 Sakit kaku pada leher bagian bawah x
2 Sakit pada bahu kiri x
3 Sakit pada bahu kanan x
4 Sakit pada lengan atas kiri x
5 Sakit pada punggung x
6 Sakit pada lengan atas kanan x
7 Sakit pada pinggang x
8 Sakit pada bawah pinggang x
9 Sakit pada pantat x
(lanjut)

I-7
BAB I PENDAHULUAN

Tabel I.2 Kuesioner Nordic Body Map Pekerja Stasiun Cutting (lanjutan)
Lembar Pengamatan Operator Cutting
Nama : Yoga Lama Bekerja : 1,5 Tahun
Umur : 21 Tahun Waktu Bekerja : 08.00-17.00
Berat Badan : 60 kg
Responden
No Jenis Keluhan TS AS S SS
10 Sakit pada siku kiri x
11 Sakit pada siku kanan x
12 Sakit pada lengan bawah kiri x
13 Sakit pada lengan bawah kanan x
14 Sakit pada pergelangan tangan kiri x
15 Sakit pada pergelangan tangan kanan x
16 Sakit pada tangan kiri x
17 Sakit pada tangan kanan x
18 Sakit pada paha kiri x
19 Sakit pada paha kanan x
20 Sakit pada lutut kiri x
21 Sakit pada lutut kanan x
22 Sakit pada betis kiri x
23 Sakit pada betis kanan x
24 Sakit pada pergelangan kaki kiri x
25 Sakit pada pergelangan kaki kanan x
26 Sakit pada kaki kiri x
27 Sakit pada kaki kanan x

Beragam keluhan sakit yang dirasakan oleh pekerja pada stasiun cutting
bernama Yoga tersebut juga dapat dilihat secara jelas secara visual pada
Gambar I.6.

Gambar I.6 Visualisasi Tingkat Sakit Pekerja Cutting

I-8
BAB I PENDAHULUAN

Selain penggunaan kuesioner Nordic Body Map, dilakukan juga


wawancara terhadap pekerja cutting. Tabel I.3 menunjukkan hasil wawancara.

Tabel I.3 Hasil Wawancara Pekerja Stasiun Cutting


Data Wawancara Pekerja Stasiun Cutting
No. Pertanyaan Respon Pekerja
Apakah ada bagian tubuh
Ya, ada pada bagian pinggang,
1 yang sakit saat bekerja
punggung, dan pantat
maupun setelahnya ?
Bagaimana pendapat anda
Banyak barang berserakan dan tidak
2 mengenai lingkungan kerja
tertata
stasiun cutting?

Masih wajar, hanya beberapa hari


Apakah pekerjaan yang
3 tertentu saat pesanan menumpuk
dilakukan terlalu berat?
sangat menguras tenaga dan pikiran
Apakah anda ingin ada
perubahan pada metode
4 Ga perlu sih, sudah baik
kerja yang selama ini
berjalan?

Apakah anda ingin ada Ya, agar lebih nyaman bekerja nya
5
perbaikan tempat kerja? dan tidak sakit sakit

Proses selanjutnya setelah kayu di-cutting adalah kayu masuk ke bagian


finishing, dimana dalam stasiun finishing ini dilakukan proses dempul, amplas,
serta pemberian cat pada bagian tertentu yang sulit dijangkau pada saat
spraying. Stasiun ini berisikan satu orang pekerja. Gambar I.7 menunjukkan
stasiun finishing.

Gambar I.7 Stasiun Finishing

I-9
BAB I PENDAHULUAN

Dari Gambar I.7 dapat ditemukan beberapa masalah. Masalah pertama


adalah posisi tempat duduk yang kurang ergonomis, dimana operator sering
membungkuk pada saat melakukan aktivitasnya. Bahkan sering kali operator
malas menggunakan kursi tersebut, sehingga bekerja dengan posisi jongkok.
Operator melakukan aktivitas dengan postur tersebut selama 7-8 jam setiap
harinya. Ketika kayu yang telah dipotong memiliki ukuran yang besar, operator
mengerjakannya di lantai tanpa duduk di tempat duduk.
Penempatan peralatan yang berhubungan dengan aktivitas operator
seperti amplas, sekrap, dempul, maupun cat juga jauh dari jangkauan operator.
Kebersihan dalam stasiun ini juga buruk karena debu yang cukup tebal terdapat
pada lantai yang menyebabkan pernafasan terganggu karena debu sering
terhirup.
Keluhan sakit pekerja pada stasiun finishing digambarkan melalui Nordic
Body Map. Tabel I.4 menunjukkan Hasil dari Kuesioner Nordic Body Map untuk
pekerja pada stasiun finishing. Terdapat empat jenis jawaban dari responden
yaitu TS untuk “Tidak Sakit”, AS untuk “Agak Sakit”, S untuk “Sakit”, dan SS
untuk “Sangat Sakit”.

Tabel I.4 Kuesioner Nordic Body Map Pekerja Stasiun Finishing


Lembar Pengamatan Operator Finishing
Nama : Deni Lama Bekerja : 0,5 Tahun
Umur : 16 Tahun Waktu Bekerja : 08.00-17.00
Berat Badan : 50 kg
Responden
No Jenis Keluhan TS AS S SS
0 Sakit kaku pada leher bagian atas x
1 Sakit kaku pada leher bagian bawah x
2 Sakit pada bahu kiri x
3 Sakit pada bahu kanan x
4 Sakit pada lengan atas kiri x
5 Sakit pada punggung x
6 Sakit pada lengan atas kanan x
7 Sakit pada pinggang x
8 Sakit pada bawah pinggang x
9 Sakit pada pantat x
10 Sakit pada siku kiri x
11 Sakit pada siku kanan x
(lanjut)

I-10
BAB I PENDAHULUAN

Tabel I.4 Kuesioner Nordic Body Map Pekerja Stasiun Finishing (lanjutan)
Lembar Pengamatan Operator Finishing
Nama : Deni Lama Bekerja : 0,5 Tahun
Umur : 16 Tahun Waktu Bekerja : 08.00-17.00
Berat Badan : 50 kg
Responden
No Jenis Keluhan TS AS S SS
12 Sakit pada lengan bawah kiri x
13 Sakit pada lengan bawah kanan x
14 Sakit pada pergelangan tangan kiri x
15 Sakit pada pergelangan tangan kanan x
16 Sakit pada tangan kiri x
17 Sakit pada tangan kanan x
18 Sakit pada paha kiri x
19 Sakit pada paha kanan x
20 Sakit pada lutut kiri x
21 Sakit pada lutut kanan x
22 Sakit pada betis kiri x
23 Sakit pada betis kanan x
24 Sakit pada pergelangan kaki kiri x
25 Sakit pada pergelangan kaki kanan x
26 Sakit pada kaki kiri x
27 Sakit pada kaki kanan x

Beragam keluhan sakit yang dirasakan oleh pekerja pada stasiun


finishing bernama Deni tersebut juga dapat dilihat secara jelas secara visual
pada Gambar I.8.

Gambar I.8 Visualisasi Tingkat Sakit Pekerja Finishing

I-11
BAB I PENDAHULUAN

Selain penggunaan kuesioner Nordic Body Map, dilakukan juga


wawancara terhadap pekerja finishing. Tabel I.5 menunjukkan hasil wawancara.

Tabel I.5 Hasil Wawancara Pekerja Stasiun Finishing


Data Wawancara Pekerja Stasiun Finishing
No. Pertanyaan Respon Pekerja
Apakah ada bagian tubuh yang sakit saat Ya, ada pada bagian pinggang
1
bekerja maupun setelahnya ? dan lengan

Bagaimana pendapat anda mengenai Banyak barang berserakan dan


2
lingkungan kerja stasiun cutting? tidak tertata

3 Apakah pekerjaan yang dilakukan terlalu berat? Tidak

Apakah anda ingin ada perubahan pada Ya, ingin ada perubahan agar
4
metode kerja yang selama ini berjalan? lebih sistematis

5 Apakah anda ingin ada perbaikan tempat kerja? Ya, agar lebih nyaman duduk nya

Proses selanjutnya adalah spraying. Proses ini berisikan aktivitas


pengecatan kayu yang sudah melalui bagian finishing. Pengecatan dilakukan
menggunakan sebuah spraygun yang tersambung dengan sebuah kompresor,
dimana proses pengecatan ini dilakukan oleh seorang operator. Operator pada
bagian ini juga bertanggung-jawab terhadap proses produksi secara keseluruhan
(mandor). Gambar I.9 menggambarkan stasiun spraying.

Gambar I.9 Stasiun Spraying

I-12
BAB I PENDAHULUAN

Proses pengecatan yang dilakukan terdiri dari tiga tahapan yaitu


pengecatan dasar (dikenal dengan istilah “meni”), lalu pengecatan sesuai warna
yang dinginkan (lapisan pertama), lalu dilakukan pengecatan lapisan kedua saat
lapisan pertama sudah kering. Setelah pengecatan lapisan kedua dilakukan,
produk digantung pada tali dengan kaitan berupa kawat, proses pengeringan cat
ini tergantung pada kondisi cuaca baik suhu maupun kelembapan yang setiap
harinya dapat berubah.
Pekerja pada stasiun spraying sering mengeluhkan bahwa pekerjaan
terkadang harus diselesaikan secara cepat karena dikejar deadline, sehingga
pekerja harus bekerja dengan beban kerja yang berlebih baik secara fisik
maupun pikiran demi pekerjaan selesai tepat waktu. Keluhan sakit pekerja pada
stasiun spraying digambarkan melalui Nordic Body Map.
Tabel I.6 menunjukkan Hasil dari Kuesioner Nordic Body Map untuk
pekerja pada stasiun spraying. Terdapat empat jenis jawaban dari responden
yaitu TS untuk “Tidak Sakit”, AS untuk “Agak Sakit”, S untuk “Sakit”, dan SS
untuk “Sangat Sakit”.

Tabel I.6 Kuesioner Nordic Body Map Pekerja Stasiun Spraying


Lembar Pengamatan Operator Spraying
Nama : Roni Lama Bekerja : 2 Tahun
Umur : 48 Tahun Waktu Bekerja : 08.00-17.00
Berat Badan : 47 kg
Responden
No Jenis Keluhan TS AS S SS
0 Sakit kaku pada leher bagian atas x
1 Sakit kaku pada leher bagian bawah x
2 Sakit pada bahu kiri x
3 Sakit pada bahu kanan x
4 Sakit pada lengan atas kiri x
5 Sakit pada punggung x
6 Sakit pada lengan atas kanan x
7 Sakit pada pinggang x
8 Sakit pada bawah pinggang x
9 Sakit pada pantat x
10 Sakit pada siku kiri x
11 Sakit pada siku kanan x
12 Sakit pada lengan bawah kiri x
(lanjut)

I-13
BAB I PENDAHULUAN

Tabel I.6 Kuesioner Nordic Body Map Pekerja Stasiun Spraying (lanjutan)
Lembar Pengamatan Operator Spraying
Nama : Roni Lama Bekerja : 2 Tahun
Umur : 48 Tahun Waktu Bekerja : 08.00-17.00
Berat Badan : 47 kg
Responden
No Jenis Keluhan TS AS S SS
13 Sakit pada lengan bawah kanan x
14 Sakit pada pergelangan tangan kiri x
15 Sakit pada pergelangan tangan kanan x
16 Sakit pada tangan kiri x
17 Sakit pada tangan kanan x
18 Sakit pada paha kiri x
19 Sakit pada paha kanan x
20 Sakit pada lutut kiri x
21 Sakit pada lutut kanan x
22 Sakit pada betis kiri x
23 Sakit pada betis kanan x
24 Sakit pada pergelangan kaki kiri x
25 Sakit pada pergelangan kaki kanan x
26 Sakit pada kaki kiri x
27 Sakit pada kaki kanan x

Beragam keluhan sakit yang dirasakan oleh pekerja pada stasiun


spraying bernama Roni tersebut juga dapat dilihat secara jelas secara visual
pada Gambar I.10.

Gambar I.10 Visualisasi Tingkat Sakit Pekerja Spraying

I-14
BAB I PENDAHULUAN

Selain penggunaan kuesioner Nordic Body Map, dilakukan juga


wawancara terhadap pekerja finishing. Tabel I.7 menunjukkan hasil wawancara
pada pekerja di stasiun finishing.

Tabel I.7 Hasil Wawancara Pekerja Stasiun Spraying


Data Wawancara Pekerja Stasiun Spraying
No. Pertanyaan Respon Pekerja
Apakah ada bagian tubuh
Ya, ada pada bagian pinggang, bahu,
1 yang sakit saat bekerja
dan kaki
maupun setelahnya ?

Bagaimana pendapat anda Tidak sesuai dengan standar


2 mengenai lingkungan kerja pengecatan, karena banyak debu
stasiun cutting? dimana mana

Masih wajar, hanya beberapa hari


Apakah pekerjaan yang
3 tertentu saat pesanan menumpuk
dilakukan terlalu berat?
sangat menguras tenaga dan pikiran
Apakah anda ingin ada
Ya, ingin ada agar lebih teratur dan
perubahan pada metode
4 produk yang dihasilkan lebih bagus
kerja yang selama ini
kualitasnya
berjalan?
Ya, agar lebih nyaman bekerja nya
Apakah anda ingin ada
5 dan tidak sakit serta aman bagi
perbaikan tempat kerja?
kesehatan

Setelah produk dilakukan pengecatan secara menyeluruh yaitu melewati


tiga tahapan pengecatan, produk akan dikeringkan pada stasiun pengeringan
produk. Gambar I.11 menunjukkan tempat pengeringan produk yang sudah
dilakukan pengecatan.

Gambar I.11 Stasiun Pengeringan Produk

I-15
BAB I PENDAHULUAN

Pada Gambar I.11 dapat terlihat bahwa proses pengeringan yang


dilakukan tidak memiliki suatu sistem pengeringan yang baik, dimana debu
sangat mungkin menyebabkan cat terkontaminasi oleh debu. Temperatur yang
seharusnya optimal untuk proses pengeringan yang baik pun tidak diperhatikan.
Masalah-masalah yang ada pada setiap stasiun kerja tersebut sebenarnya
merujuk pada sistem kerja yang tidak teratur dan tertata dengan baik. Sistem
kerja disini mencakup kondisi fisik tempat kerja, posisi tubuh pekerja saat
melakukan aktivitasnya, serta faktor kesehatan dan kebersihan lingkungan kerja.
Selain masalah-masalah tersebut, terdapat juga masalah dalam sistem
penugasan pesanan pada bagian produksi yang masih belum jelas sistemnya.
Penugasan yang dilakukan manual ditulis tangan dalam sebuah buku, tanpa ada
deadline pengerjaan yang jelas dimana hal ini sering membuat pekerja lupa
dengan waktu yang pekerja miliki untuk menyelesaikan pesanan. Terkadang,
penugasan juga dilakukan menggunakan sms atau chat melalui media sosial dari
pemilik ke pekerja bagian produksi. Hal ini sering membuat pekerja bingung akan
pekerjaan yang harus dilakukan, dan juga pekerja sering tidak melihat
handphone saat bekerja sehingga pesanan yang dikirimkan menggunakan sms
atau chat tersebut beberapa kali tidak sampai kepada pekerja. Untuk mengetahui
cause and effect dari permasalahan sistem kerja bagian produksi buruk dibuatlah
fishbone diagram seperti dapat dilihat pada Gambar I.12.

Gambar I.12 Fishbone Diagram Sistem Kerja Bagian Produksi Buruk

I-16
BAB I PENDAHULUAN

Berdasarkan fishbone diagram dapat dilihat terdapat tiga faktor yang


menyebabkan sistem kerja bagian produksi buruk. Faktor tersebut adalah kondisi
tempat kerja buruk, keluhan sakit oleh pekerja, serta sistem penugasan yang
harus dikerjakan belum baik.
Sistem penugasan yang belum baik tidak berdampak besar bagi
performansi perusahaan dan juga sulit untuk dilakukan perubahan, dikarenakan
ketidakmampuan pekerja dalam menggunakan teknologi yang berkembang,
pekerja hanya dapat menggunakan telepon genggam untuk telepon dan
mengirim pesan singkat saja. Pekerja yang belum mengenal teknologi ini juga
akan menyebabkan usulan yang diberikan akan sulit dicerna dan diterapkan oleh
pekerja karena keterbatasan kemampuan pekerja dalam hal pemikiran dan
pengenalan teknologi baru.
Faktor yang sangat berpengaruh terhadap terciptanya sistem kerja
yang buruk pada stasiun produksi adalah kondisi tempat kerja yang buruk dan
postur kerja yang tidak baik saat pekerja melakukan pekerjaannya. Postur kerja
yang tidak baik menjadi penyebab keluhan sakit yang dirasakan pekerja pada
beberapa bagian tubuh yang menyebabkan harus beristirahat sejenak saat
melakukan kegiatan produksi. Selain itu, metode kerja yang belum optimal dan
juga lingkungan kerja yang buruk turut menghambat terciptanya sistem kerja
yang baik.
Berikut ini terdapat tiga rumusan masalah yang dibuat dari proses
identifikasi masalah yang telah dilakukan.
1. Bagaimana kondisi awal sistem kerja (meliputi postur pekerja, metode
kerja, stasiun kerja dan lingkungan kerja) pada bagian produksi?
2. Bagaimana sistem kerja usulan untuk bagian produksi?
3. Bagaimana evaluasi sistem kerja usulan?

I.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi Penelitian


Penelitian pada perusahaan Wooden Craft ini memiliki batasan masalah
serta asumsi yang digunakan selama pembuatan skripsi. Berikut adalah tiga poin
pembatasan masalah.
1. Pengamatan hanya dilakukan pada stasiun produksi (stasiun cutting,
stasiun finishing, stasiun spraying, dan stasiun pengeringan produk).

I-17
BAB I PENDAHULUAN

2. Sistem kerja yang diamati terdiri dari postur pekerja, metode kerja,
stasiun kerja dan lingkungan kerja.
3. Usulan akan diterapkan secara langsung pada stasiun produksi Wooden
Craft.
Selain itu, terdapat juga asumsi yang digunakan dalam penelitian pada
perusahaan Wooden Craft yaitu tidak ada perubahan tenaga kerja pada bagian
produksi.

I.4 Tujuan Penelitian


Setelah melakukan identifikasi dan merumuskan masalah serta
menetapkan pembatasan masalah dan asumsi, langkah selanjutnya adalah
menetapkan tujuan dari penelitian skripsi ini. Berikut ini merupakan tujuan dari
penelitian pada stasiun produksi perusahaan Wooden Craft.
1. Mengetahui kondisi awal sistem kerja (meliputi postur pekerja, metode
kerja, stasiun kerja dan lingkungan kerja) pada bagian produksi Wooden
Craft.
2. Merancang sistem kerja usulan untuk bagian produksi Wooden Craft.
3. Melakukan evaluasi sistem kerja usulan.

I.5 Manfaat Penelitian


Penelitian skripsi mengenai sistem kerja yang dilakukan pada stasiun
produksi perusahaan Wooden Craft memberikan beberapa manfaat untuk
berbagai keperluan sebagai berikut.
1. Untuk keperluan pengembangan keilmuan, penelitian ini bermanfaat
dalam penerapan atau aplikasi teori ilmu perancangan sistem kerja pada
sistem kerja nyata.
2. Untuk pemilik masalah, penelitian ini sangat bermanfaat dalam
menyelesaikan masalah yang ada dengan solusi yang dapat diterapkan.

I.6 Metodologi Penelitian


Penelitian yang dilakukan pada perusahaan Wooden Craft dalam rangka
penyusunan skripsi ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian.
Metodologi penelitian dilakukan dengan 10 buah tahapan yang dapat dilihat pada
Gambar I.13.

I-18
BAB I PENDAHULUAN

Gambar I.13 Metodologi Penelitian

Berikut adalah penjelasan dari setiap tahapan-tahapan yang digunakan


dalam metodologi penelitian skripsi perubahan sistem kerja bagian produksi pada
perusahaan Wooden Craft.

I-19
BAB I PENDAHULUAN

1. Observasi Awal Perusahaan


Tahapan ini adalah tahap paling awal dari penelitian yang dilakukan.
Observasi atau pengamatan dilakukan secara langsung pada perusahaan
Wooden Craft. Pengamatan dilakukan terfokus pada stasiun produksi.

2. Penentuan Topik Penelitian


Setelah melakukan pengamatan pada stasiun produksi, topik yang
dipilih dan akan dijadikan topik penelitian skripsi ini adalah perbaikan sistem kerja
pada stasiun produksi perusahaan Wooden Craft.

3. Identifikasi dan Perumusan Masalah


Tahapan ini berisi pencarian atau identifikasi masalah-masalah yang
terjadi pada stasiun produksi berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan juga
berdasarkan wawancara dengan pekerja pada bagian produksi. Setelah masalah
teridentifikasi dibuatlah rumusan masalah dalam penelitian skripsi ini.

4. Pembatasan Masalah dan Asumsi Penelitian


Masalah dalam penelitian skripsi perlu dibatasi agar penelitian dapat
dilakukan secara terfokus pada batasan masalah. Sementara asumsi penelitian
juga perlu untuk dibuat untuk menyamakan kondisi pada stasiun kerja
sebenarnya dengan kondisi yang dipakai pada penelitian.

5. Penentuan Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian sangat perlu ditentukan terlebih dahulu untuk
membuat pengerjaan penelitian skripsi sesuai dengan tujuan pada awalnya dan
terfokus dengan tujuan penelitian yang sudah ditetapkan di awal.

6. Studi Literatur
Penelitian skripsi pada stasiun produksi perusahaan Wooden Craft ini
harus didukung dengan beragam teori yang berkaitan secara langsung dan tidak
langsung dengan sistem kerja dan juga penelitian skripsi ini. Teori yang dipakai
merupakan teori yang dapat dipercaya dan juga berasal dari referensi yang jelas
dan terpercaya.

I-20
BAB I PENDAHULUAN

7. Pemodelan Sistem Kerja Awal


Tahapan ini berisikan pembuatan peta kerja awal, pengambilan data
objektif dan data subjektif. Data objektif terdiri dari data antropometri, data denyut
jantung, data postur tubuh pekerja pada saat melakukan pekerjaannya, dan juga
data lingkungan kerja. Data subjektif terdiri dari data tingkat sakit yang dirasakan
oleh tubuh pada saat bekerja menggunakan metode Nordic Body Map.
Setelah dilakukan pengambilan data, dilakukan pengolahan data
menggunakan metode Rapid Entire Body Assesment (REBA) serta
menggunakan metode %CVL (cardiovascular load).

8. Perancangan Sistem Kerja Usulan


Berdasarkan data yang telah diambil dan diolah, dilakukanlah
perancangan sistem kerja usulan dengan menggunakan metode-metode terkait.
Perancangan sistem kerja usulan ini harus dapat mengakomodasi semua
kemungkinan solusi terbaik dalam menjawab masalah yang ada pada stasiun
kerja kondisi awal.

9. Penerapan dan Evaluasi Sistem Kerja Usulan


Usulan perbaikan sistem kerja yang telah dirancang harus diterapkan
agar dapat terlihat perbedaan yang dihasilkan antara sistem kerja kondisi awal
dan kondisi setelah diterapkannya usulan. Penerapan dilakukan selama jangka
waktu 2 minggu. Hal ini juga penting guna dapat dilakukannya evaluasi terhadap
penelitian yang dilakukan agar dapat lebih baik kedepannya.

10. Kesimpulan dan Saran


Tahapan terakhir dalam metodologi penelitian skripsi ini adalah
kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan jawaban dari tujuan penelitian
yang telah ditetapkan. Saran ditujukan untuk berbagai pihak yang relevan dan
juga untuk berbagai kepentingan yang terkait.

I.7 Sistematika Penulisan


Laporan penelitian skripsi dengan judul Usulan Perbaikan Sistem Kerja
pada Stasiun Produksi Perusahaan Wooden Craft terdiri dari enam buah bab,
yaitu sebagai berikut.

I-21
BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang permasalahan, identifikasi dan rumusan
masalah, pembatasan masalah dan asumsi penelitian, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Bab ini terdiri dari penjelasan secara umum tentang teori-teori yang
berhubungan dengan pemecahan masalah dan dibutuhkan dalam pengolahan
data maupun analisis. Teori yang terkait dengan penelitian skripsi ini adalah teori
mengenai sistem kerja, antropometri, REBA, Nordic Body Map, lingkungan kerja,
peta kerja, diagram aliran.

BAB III SISTEM KERJA SAAT INI


Bab ini terdiri dari pengumpulan dan pengolahan data seperti
pengamatan kondisi awal stasiun kerja, pengumpulan data lingkungan kerja,
pengambilan data postur kerja, pengolahan postur kerja menggunakan metode
REBA, pembuatan peta aliran proses serta diagram aliran, serta pengukuran
beban kerja fisik.

BAB IV EVALUASI DAN SISTEM KERJA USULAN


Bab ini berisikan evaluasi sistem awal serta berisi rangkaian usulan
untuk sistem kerja yang baru. Dalam bab ini juga terdapat hasil implementasi
usulan pada lingkungan kerja, postur kerja, metode kerja, serta stasiun kerja.

BAB V ANALISIS
Bab ini terdiri dari beragam analisis yang diperlukan dalam pembuatan
skripsi. Pertimbangan pemilihan metode, serta alasan dari setiap proses
pengambilan dan pengolahan data yang berkaitan.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN


Bab ini terdiri dari penarikan kesimpulan dan saran yang dapat diberikan
kepada perusahaan maupun untuk penelitian selanjutnya dari hasil penelitian
skripsi pada stasiun produksi Perusahaan Wooden Craft.

I-22

Anda mungkin juga menyukai