Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

MENGATASI NYERI PADA PERSALINAN

Pokok Bahasan : penyuluhan kesehatan ibu bersalin


Sub Pokok Bahasan : cara mengatasi kesehatan ibu bersalin
Sasaran : ibu hamil
Hari/Tanggal : Jumat, 20 febuari 2020
Waktu : 30 Menit
Tempat : Balai Desa Bojong Kalong
Penyuluh : Ratu Bilqis (P17320318066)/Mahasiswa Poltekkes
Kemenkes Bandung Prodi Keperawatan Bogor

A. Latar Belakang

Kehamilan bagi wanita yang menginginkannya adalah puncak prestasi dan


peranan keibuan dalam kehidupan, yang membuktikan bahwa ia mampu secara
biologis. Kehadiran anak di tengah-tengah perjalanan pernikahan adalah dambaan
semua pasangan suami-istri. Dalam minggu-minggu terakhir kehamilan, calon ibu
akan menjadi tidak sabar untuk melihat, dan menimang bayinya. Proses mekanis
yang menyebabkan kelahiran bayi perlu dipahami oleh calon ibu, sehingga
mempunyai pengetahuan tentang apa yang terjadi dan apa yang diharapkan dari
dirinya serta apa yang perlu dilakukan.

Menjelang waktu persalinan perlu menyiapkan perlengkapan ibu dan bayi,


serta persiapan fisik dan mental. Persalinan adalah kejadian luar biasa yang
merupakan salah satu kuasa yang maha kuasa, persalinan memerlukan fisik, mental
yang kuat. Pada saat calon ibu menghadapi proses persalinan hal yang paling
ditakuti adalah nyeri pada saat akan bersalin, maka inilah yang disebut “surga berada
di telapak kaki ibu”. Pernyataan tersebut benar, menjelang proses persalinan, calon
ibu akan merasakan nyeri yang timbul secara perlahan. Rasa nyeri ini akan 'datang
dan pergi' kemudian akan semakin sering terasa dan mencapai klimaks pada saat
persalinan hampir terjadi, karena nyeri paling sakit adalah nyeri saat ingin bersalin.
Jadi, perlu diperhatikan untuk para calon ibu untuk mempersiapkan fisik dan mental
yang baik untuk menghadapi proses persalinan tersebut, maka perlu latihan relaksasi,
serta pernapasan menjelang persalinan, untuk mengatasi nyeri pada saat bersalin,
serta agar persalinan berjalan lancar.

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti pertemuan ini, peserta mampu menjelaskan tentang cara
mengatasi rasa nyeri pada saat persalinan.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Pada akhir pertemuan ini, peserta dapat:
a. Menjelaskan tentang persalinan
b. Menjelaskan penyebab nyeri saat persalinan
c. Menjelaskan tentang cara mengatasi rasa nyeri persalinan
d. Menjelaskan manfaat cara mengatasi rasa nyeri persalinan

C. Isi Materi
1. Pengertian persalinan
2. Penyebab nyeri saat persalinan
3. Mengatasi rasa nyeri saat persalinan
4. Manfaat cara mengatasi nyeri

D. Media
1. Leaflet

E. Kegiatan

No Tahapan Waktu Kegiatan


(Menit) Penyuluhan Hasil yang Diharapkan
1. Perkenalan/ 5 Menit 1. Mengucapkan salam. 1. Menjawab salam.
Pembukaan 2. Memperkenalkan diri. 2. Menerima dengan
3. Menjelaskan tujuan baik.
penyuluhan. 3. Menyimak dan
4. Apersepsi: menanyakan memperhatikan.
kepada peserta tentang cara
mengatasi nyeri pada saat
persalinan
2. Kegiatan 15 Menit 1. Menjelaskan materi 1. Mendengarkan.
Inti penyuluhan, isi materi: 2. Menyimak,
a. Pengertian persalinan memperhatikan, dan
b. Penyebab nyeri saat memahami materi.
persalinan 3. Mengajukan
c. Cara mengatasi rasa pertanyaan.
nyeri persalinan 4. Menyimak,
d. Manfaat cara mengatasi memperhatikan dan
nyeri persalinan memahami jawaban.
2. Memberi kesempatan
pada peserta untuk
mengajukan pertanyaan.
3. Menjawab pertanyaan.
3. Penutup 5 Menit 1. Memberikan evaluasi 1. Menjawab
berupa pertanyaan pada pertanyaan.
peserta. 2. Menyimak dan
2. Menarik kesimpulan. memperhatikan.
3. Menutup penyuluhan. 3. Menjawab salam.

F. Evaluasi
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan peserta dapat mampu:
1. Apa pengertian dari persalinan?
2. Apa saja penyebab nyeri pada saat persalinan?
3. Bagaimana cara mengatasi rasa nyeri persalinan?
4. Apa saja manfaat cara mengatasi nyeri persalinan?
LAMPIRAN

ISI MATERI

A. Pengertian Persalinan
Persalinan adalah rangkaian proses yang berakhir dengan pengeluaran hasil
konsepsi oleh ibu.
Proses ini dimulai dengan kontraksi persalinan sejati, yang ditandai olah
perubahan progresif pada serviks, dan di akhiri dengan pelahiran plasenta. (Varney,
Hellen, 2007)
Persalinan adalah rangkaian proses yang berakhir dengan pengeluaran hasil
konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai ditandai dengan kontraksi persalinan sejati,
yang ditandai oleh perubahan ukuran mulut rahim, dan diakhiri dengan pelahiran
plasenta. (Manuaba,2007)

B. Penyebab Rasa Nyeri Saat Persalinan


Ketika para ibu baru berbicara seperti apa rasanya melahirkan, mereka
menggambarkannya sebagai saat-saat yang menyakitkan, melelahkan, menakutkan,
dan luar biasa. Namun, kebanyakan wanita hamil mencemaskan rasa nyeri itu.
Beberapa hal yang menyebabkan rasa nyeri saat bersalin :
1. Kerja yang dilakukan oleh otot-otot rahim selama kontraksi
2. Pembukaan leher rahim
3. Tekanan dan peregangan pada jalan lahir

Berikut adalah beberapa hal yang mempengaruhi seberapa besar rasa nyeri yang
dirasakan bagi calon ibu :

1. Pengalaman bersalin yang lalu


2. Keadaan umum ibu
3. Besarnya janin
4. Seberapa lama persalinan berlangsung dan seberapa lelah kondisi calon ibu
5. Apakah ada orang yang mendampingi persalinan atau tidak
6. Kemampuan calon ibu untuk menggunakan keterampilan mengatasi rasa
sakit

Nyeri tersebut akan meningkat secara psikologis, apabila:

1. Merasa sendirian
2. Keletihan
3. Haus dan lapar
4. Berfikir tentang nyeri, atau mengharapkan nyeri.
5. Stress dan kecemasan, ditambah tegang secara kontraksi
6. Takut akan hal-hal yang tidak diketahui
7. Mengasihani diri sendiri

Rasa takut tentu membuat rasa sakit itu semakin menjadi-jadi. Perlu diketahui bahwa
rasa nyeri saat bersalin itu adalah normal, bagi calon ibu yang baru (khususnya)
tidak akan merasa begitu sakit karena rasa takut akan nyeri itu mau dihilangkan.
Rasa nyeri persalinan tidak selalu berarti ada sesuatu yang salah (seperti rasa sakit
yang disebabkan oleh cedera atau penyakit). Nyeri adalah bagian yang normal dari
proses melahirkan. Biasanya, itu berarti bayi yang berada dalam kandungan sedang
mendekati waktu untuk dilahirkan. Meskipun banyak ibu melahirkan yang merasa
cukup kuat menahan rasa nyeri itu, namun ada sebagian ibu yang sejak awal tidak
sanggup mengalaminya. Hal ini disebabkan karena daya tahan setiap orang terhadap
nyeri berbeda-beda.

C. Cara mengurangi nyeri saat persalinan


Ada banyak cara untuk mengatasi rasa nyeri dan stress pada saat bersalin. Mengatasi
persalinan dengan baik berarti calon ibu tidak kewalahan atau panik saat
menghadapi rangkain kontraksi, yang berarti calon ibu tersebut mampu rileks, dan
mengurangi rasa nyeri itu, sekalipun tidak dapat mengusir rasa nyeri itu.
Cara mengurangi nyeri persalinan yang bermanfaat mencakup :
1. Relaksasi
Para calon ibu yang menjalani persalinan dengan baik diketahui
menggunakan relaksasi. Mereka mencoba rileks selam kontraksi, khususnya
di antara kontraksi.
Relaksasi atau melepaskan ketegangan otot adalah bagian yang penting
dalam persalinan. Setiap calon ibu satu dengan yang lain berbeda
kemampuannya dalam hal “merilekskan” seluruh otot-ototnya. Namun itu
bukan halangan karena kemampuan rileks tersebut dapat dilatih. Salah satu
latihan rileks yang dapat dilakukan dan tidak dapat memerlukan dana dan
tempat.
a. Belajar rileks
Saat belajar cobalah mengenali ketegangan otot, praktikkan metode
ini di tempat yang sepi dan tenang. Caranya :
 Duduk dikursi atau lantai dengan sikap bersila
 Kepalkan erat-erat tangan kanan anda. Perhatikan bagaimana
rasanya lengan dengan tangan anda yang satunya. Otot-otot
mengeras tatkala tegang. Lalu bukalah kepalan, rasakan otot-
otot tersebut sudah mengendur
 Selanjutnya angkat kedua bahu mendekati telinga, rasakan
kerasnya otot-otot tersebut, lalu kendurkan, dan cobalah untuk
rileks

Kadang-kadang calon ibu yang stress menghadapi nyeri


persalinan, otot-otot mengencang tanpa disadari. Saat menyadari
betapa tegangnya otot-otot tersebut, cobalah rileks, dan lepaskan
ketegangan otot yang ada.

b. Mengalihkan pikiran pada hal lain dan tidak memusatkan perhatian


( kecuali saat mengedan); lebih baik berpikir tentang kontraksi dari
seberapa jauh yang sudah berhasil Andan lampaui daripada seberapa
nyerinya, dan mengingat bahwa bagaimanapun tidak enaknya
kontraksi tidak akan berlangsung lama.
c. Menggunakan teknik relaksasi diantara waktu kontraksi; memusatkan
perhatian pada pernapasan atau usaha mengejan selama kontraksi.
Jauh sebelumnya, belajar tentang kelahiran, menghadapi kontraksi
satu per satu, dan tidak mengkhawatirkan tentang apa yang akan
terjadi
d. Berpikir tentang betapa beruntunya anda dan “hadiah” dari persalinan
yang akan segera muncul
e. Cukup istirahat ( coba untuk tidak terlalu banyak melakukan kegiatan
pada bulan kesembilan), coba untuk intirahat dan relaks diantara
waktu kontraksi
f. Tetap makan makanan kecil pada saat persalinan dini; terus
menghisap serpihan es batu, atau menyedot air, apabila diperbolehkan

2. Pernapasan dan gerakan berirama


Selama kontraksi persalinan, cobalah bernapas dalam pola-pola berketukan
tetap. Gunakan irama (ritme) ketika anda bernapas, mengerang, atau
mengedan ( belum saatnya). Selama kontraksi, cobalah mengkombinasikan
pola pernapasan ritme tersebut dengan gerakan yang berirama juga(ritme). Di
samping itu, cobalah bergoyang, berayun selama kontraksi persalinan, tetapi
dalam proses ingin bersalin ibu juga perlu makan untuk tenaganya, dan
minum untuk mencegah dehidrasi berlebih.
Pola-pola pernapasan persalinan :
Ada dua pola pernapasan dasar : pernapasan lambat dan pernapasan cepat
a. Pernapasan lambat
Dapat digunakan saat anda dalam proses persalinan, dan kontraksi
yang dirasakan begitu cepat dan sakit.
Cara mrnggunakannya pernapasan lambat selama kontraksi
persalinan :
 Tarik napas perlahan-lahan melalui hidung. Kemudian
hembuskan pelan-pelan melalui mulut
 Tarik napas tanpa bersuara. Hembuskan napas sebaiknya
terdengar seperti helaan napas lega
 Jagalah agar bahu tetap rileks dan nyaman
 Bukalah sedikit mulut dan rileks-lah
 Bernapaslah kira-kira setengah dari kecepatan napas normal
(6-10 kali per menit)
b. Pernapasan cepat
Dalam persalinan digunakan saat Anda tidak dapat rileks atau tidak
dapat mempertahankan irama dengan pernapasan lambat
Cara menggunakan pernapasan cepat dalam selama kontraksi
persalinan :
 Tariklah dan hembuskan napas melalui mulut
 Teruslah bernapas dangkal, cepat, dan ringan. Bayangkan
anda menggunakan bagian atas paru-paru Anda
 Tarikan napas ini harus tanpa suara, ketika menghembuskan
napas, tiup dengan bunyi kecil seperti bu dan bi
 Jagalah mulut dan bahu tetap rileks, serta tariklah napas setiap
1 atau 2 detik. Ambilah jeda setelah embusan napas supaya
udara dapat masuk kembali ke paru-paru
 Bernapaslah dengan irama yang sama

Pola ini tidak semudah napas lambat, awalnya akan merasa


tegang, seakan-akan tidak dapat cukup udara. Bila merasa
kehabisan napas, lambatkan sedikit tarikan napas, jangan lupa
untuk mengendurkan bahu, dan menunggu sebentar sebelum
menarik napas berikutnya.

Sebagian ibu mengkombinasikan pernapasan lambat dengan


pernapasan cepat untuk menciptakan pola ritmis baru, seperti :
menarik 3 napas cepat, kemudian 1 napas lambat dan panjang dan
mulai dari pernapasan lambat dan beralih ke pernapasan cepat
pada puncak kontraksi yang paling terasa menyakitkan.

3. Langkah-langkah kenyamanan
Dalam mempersiapkan diri baik fisik dan mental yang penting adalah
merilekskan diri sehingga anda akan merasa nyaman. Langkah-langkah
kenyamanan yang dapat dilakukan adalah:
a. Pendamping persalinan
Pendamping dalam menghadapi persalinan memang membawa pengaruh
besar dalam kelancaran proses persalinan. Dengan kehadiran mereka calon
ibu dapat lebih rileks sehingga dapat merasa nyaman.
Pendamping persalinan mungkin suami, ibu, teman, relasi, atau diulang.
Banyak yang dapat dilakukan oleh pendamping persalinan tersebut, seperti :
 Membantu melewati waktu selama tahap persalinan awal hingga
kelahiran
 Membantu mengatasi rasa sakit dan membuat lebih rileks
b. Mengatasi nyeri punggung selama bersalin
Beberapa posisi dan gerakan bisa sangat bermanfaat ketika punggung anda
terasa amat sakit pada proses melahirkan. Nyeri punggung biasanya
disebabkan oleh tekanan bagian terbawah janin (normalnya kepala), yang
menekan tulang punggung bawah selama kontraksi. Ketika bayi berputar rasa
sakit itu biasanya akan menghilang. Posisi yang membantu mengurangi rasa
nyeri tersebut:
 Telapak tangan dan lutut menempel pada lantai. Menambahkan
gerakan bergoyang akan mengurangi rasa sakit tersebut berkurang
 Bersandar ke depan. Cobalah bersandar ke depan saat duduk, berdiri,
atau berlutut. Dapat juga bersandar pada bola bersalin, ranjang
bersalin, atau kursi
 Berjalan, berayun saat berdiri, dan naik tangga. Gerakan ini
membantu bayi berputar. Posisi berdiri juga membantu bayi turun ke
rongga panggul (Gaya Gravitasi)
 Berbaring menyamping. Berbaring ke arah kiri, kemudian ke kanan,
carilah sisi mana yang nyaman

Tekanan di punggung oleh pasangan atau Pendamping selama kontraksi,


dapat dilakukan :

 Menahan bagian depan salah satu pangkal paha (di bagian bawah)
dengan satu tangan, untuk mencegah terdorong ke depan.
 Menekan kuat dengan pergelangan tangan disatu titik pada
punggung bawah atau bokong
 Menahan tekanan itu selama satu kontraksi
 Beristirahat diantara kontraksi
 Hentikan jika tekanan tersebut malah menyakitkan, dan mintalah
pasangan atau Pendamping untuk menekan titik lainnya yang
anda rasakan nyaman.
D. Manfaat cara mengatasi nyeri persalinan
Selama persalinan, relaksasi membantu calon ibu dalam melakukan hal berikut :
 Menyimpan energi dan mengurangi kelelahan
Jika seorang calon ibu secara sadar menegangkan otot-otot, maka cenderung
membuat otot tegang selama kontraksi. Ketegangan ini meningkatkan nyeri
yang dirasakan, memboroskan energi, menurunkan pasokan oksigen ke rahim
dan bayi, serta membuat lelah.
 Menenangkan pikiran dan mengurangi stress
Tubuh yang relaks akan membuat pikiran relaks, yang pada gilirannya
membantu mengurangi respon stress. Ada bukti bahwa distres pada wanita
yang sedang mengalami persalinan disebabkan oleh kecemasan, amarah,
ketakutan, atau penyakit yang menghasilkan hormon stress (katekolamin)
dalam jumlah berlebihan, akan mengurangi efisiensi kontraksi rahim dan
dapat berpengaruh buruk pada janin dengan mengurangi aliran darah ke
rahim, dan plasenta
 Mengurangi nyeri
 Relaksasi mengurangi ketegangan dan kelelahan dan mengintensifkan nyeri
yang dirasakan selama persalinan dan pelahiran. Juga mengoptimalkan
pasokan oksigen ke janin, dan mengurangi rasa nyeri yang dirasakan.

Anda mungkin juga menyukai