Anda di halaman 1dari 28

TUGAS MAKALAH

TPU
( Teknik Pesawat Udara )
D
I
S
U
S
U
N
Oleh:

Fika Ananda

X. EA

M. Yunus Alim Batubara


Daftar Isi

Gas Turbin Engine……………………………………………..…1

Klasifikasi Turbin Gas…………………..…………..………….. 2

Siklus-Siklus Turbin Gas………………..………..….…………. 2

Perkembangan Gas Turbin…………..………..…………..….. 3

Komponen Turbin Gas……………..………..………..………. 3 - 8

Maintenance Turbin Gas……………..………..………..……….. 8

Hydraulic Power System……………..………..………….…….9 - 11

Komponen-Komponen Hydraulic Power System..…………….. 12

Oxygen System in AirCraft………..………..……………..……13 – 14


Pressurization Aircraft III……..………..……… .…………14 - 15
Pressurization Aircraft II…..………..………………..……… 15 – 17

Hand Tools Mekanik Alat Berat.………………..……… 18 – 25

Daftar Pusaka
GAS TURBIN ENGINE

Gas-turbine engine adalah suatu alat yang memanfaatkan gas sebagai fluida untuk
memutar turbin dengan pembakaran internal. Didalam turbin gas energi kinetik dikonversikan
menjadi energi mekanik melalui udara bertekanan yang memutar roda turbin sehingga
menghasilkan daya. Sistem turbin gas yang paling sederhana terdiri dari tiga komponen yaitu
kompresor, ruang bakar dan turbin gas.

* Prinsip Kerja Sistem Turbin Gas (Gas-Turbine Engine)


Udara masuk kedalam kompresor melalui saluran masuk udara (inlet). Kompresor
berfungsi untuk menghisap dan menaikkan tekanan udara tersebut, sehingga temperatur udara
juga meningkat. Kemudian udara bertekanan ini masuk kedalam ruang bakar. Di dalam ruang
bakar dilakukan proses pembakaran dengan cara mencampurkan udara bertekanan dan bahan
bakar. Proses pembakaran tersebut berlangsung dalam keadaan tekanan konstan sehingga dapat
dikatakan ruang bakar hanya untuk menaikkan temperatur. Gas hasil pembakaran tersebut
dialirkan ke turbin gas melalui suatu nozel yang berfungsi untuk mengarahkan aliran tersebut ke
sudu-sudu turbin. Daya yang dihasilkan oleh turbin gas tersebut digunakan untuk memutar
kompresornya sendiri dan memutar beban lainnya seperti generator listrik, dll. Setelah melewati
turbin ini gas tersebut akan dibuang keluar melalui saluran buang (exhaust).

Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistem turbin gas adalah sebagai berikut:
1. Pemampatan (compression) udara di hisap dan dimampatkan
2. Pembakaran (combustion) bahan bakar dicampurkan ke dalam ruang bakar dengan udara
kemudian di bakar.
3. Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan mengalir ke luar melalui nozel
(nozzle).
4. Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat saluran pembuangan.

Pada kenyataannya, tidak ada proses yang selalu ideal, tetap terjadi kerugiankerugian yang
dapat menyebabkan turunnya daya yang dihasilkan oleh turbin gas dan berakibat pada
menurunnya performa turbin gas itu sendiri. Kerugian-kerugian tersebut dapat terjadi pada ketiga
komponen sistem turbin gas. Sebab-sebab terjadinya kerugian antara lain:
o    Adanya gesekan fluida yang menyebabkan terjadinya kerugian tekanan (pressure losses) di
ruang bakar.
o    Adanya kerja yang berlebih waktu proses kompresi yang menyebabkan terjadinya gesekan
antara bantalan turbin dengan angin.
o    Berubahnya nilai Cp dari fluida kerja akibat terjadinya perubahan temperatur dan perubahan
komposisi kimia dari fluida kerja.
o    Adanya mechanical loss, dsb.

1
Klasifikasi Turbin Gas
Turbin gas dapat dibedakan berdasarkan siklusnya, kontruksi poros dan lainnya. Menurut
siklusnya turbin gas terdiri dari:
o    Turbin gas siklus tertutup (Close cycle)
o    Turbin gas siklus terbuka (Open cycle)

Perbedaan dari kedua tipe ini adalah berdasarkan siklus fluida kerja. Pada turbin gas siklus
terbuka, akhir ekspansi fluida kerjanya langsung dibuang ke udara atmosfir, sedangkan untuk
siklus tertutup akhir ekspansi fluida kerjanya didinginkan untuk kembali ke dalam proses awal.
Dalam industri turbin gas umumnya diklasifikasikan dalam dua jenis yaitu :
1.      Turbin Gas Poros Tunggal (Single Shaft)
Turbin jenis ini digunakan untuk menggerakkan generator listrik yang enghasilkan energi
listrik untuk keperluan proses di industri.
2.      Turbin Gas Poros Ganda (Double Shaft)
Turbin jenis ini merupakan turbin gas yang terdiri dari turbin bertekanan tinggi dan turbin
bertekanan rendah, dimana turbin gas ini digunakan untuk menggerakkan beban yang berubah
seperti kompresor pada unit proses.

Siklus-Siklus Turbin Gas


Tiga siklus turbin gas yang dikenal secara umum yaitu:
1. Siklus Ericson
Merupakan siklus mesin kalor yang dapat balik (reversible) yang terdiri dari dua proses
isotermis dapat balik (reversible isotermic) dan dua proses isobarik dapat balik (reversible
isobaric). Proses perpindahan panas pada proses isobarik berlangsung di dalam komponen siklus
internal (regenerator), dimana effisiensi termalnya adalah : hth = 1 – T1/Th, dimana T1 =
temperatur buang dan Th = temperatur panas.
2. Siklus Stirling
Merupakan siklus mesin kalor dapat balik, yang terdiri dari dua proses isotermis dapat balik
(isotermal reversible) dengan volume tetap (isokhorik). Efisiensi termalnya sama dengan
efisiensi termal pada siklus Ericson.
3. Siklus Brayton
Siklus ini merupakan siklus daya termodinamika ideal untuk turbin gas, sehingga saat ini
siklus ini yang sangat populer digunakan oleh pembuat mesin turbine atau manufacturer dalam
analisa untuk  performance upgrading.
Siklus Brayton ini terdiri dari proses kompresi isentropik yang diakhiri dengan proses pelepasan
panas pada tekanan konstan. Pada siklus Bryton tiap-tiap keadaan proses dapat dianalisa secara
berikut:

Proses 1 ke 2 (kompresi isentropic)


Kerja yang dibutuhkan oleh kompresor: Wc = ma (h2 – h1). Proses 2 ke 3, pemasukan bahan
bakar pada tekanan konstan. Jumlah kalor yang dihasilkan: Qa = (ma + mf) (h3 – h2). Proses 3
ke 4, ekspansi isentropik didalam turbin. Daya yang dibutuhkan turbin: WT = (ma + mf) (h3 –
h4). Proses 4 ke 1, pembuangan panas pada tekanan konstan ke udara. Jumlah kalor yang
dilepas: QR = (ma + mf) (h4 – h1)
2
Perkembangan Gas Turbin
Disain pertama turbin gas dibuat oleh John Wilkins seorang Inggris pada tahun 1791. Sistem
tersebut bekerja dengan gas hasil pembakaran batu bara, kayu atau minyak, kompresornya
digerakkan oleh turbin dengan perantaraan rantai roda gigi. Pada tahun 1872, Dr. F. Stolze
merancang sistem turbin gas yang menggunakan kompresor aksial bertingkat ganda yang
digerakkan langsung oleh turbin reaksi tingkat ganda. Tahun 1908, sesuai dengan konsepsi H.
Holzworth, dibuat suatu sistem turbin gas yang mencoba menggunakan proses pembakaran pada
volume konstan. Tetapi usaha tersebut dihentikan karena terbentur pada masalah konstruksi
ruang bakar dan tekanan gas pembakaran yang berubah sesuai beban. Tahun 1904, “Societe des
Turbomoteurs” di Paris membuat suatu sistem turbin gas yang konstruksinya berdasarkan disain
Armengaud dan Lemate yang menggunakan bahan bakar cair. Temperatur gas pembakaran yang
masuk sekitar 450 C dengan tekanan 45 atm dan kompresornya langsung digerakkan oleh turbin.
Selanjutnya, pada tahun 1935 sistem turbin gas mengalami perkembangan yang pesat dimana
diperoleh efisiensi sebesar kurang lebih 15%. Pesawat pancar gas yang pertama diselesaikan oleh
“British Thomson Houston Co” pada tahun 1937 sesuai dengan konsepsi Frank Whittle (tahun
1930).

Komponen Turbin Gas


Turbin gas tersusun atas komponen-komponen utama seperti air inlet section, compressor
section, combustion section, turbine section, danexhaust section. Sedangkan komponen
pendukung turbin gas adalah starting equipment, lube-oil system, cooling system, dan beberapa
komponen pendukung lainnya. Berikut ini penjelasan tentang komponen utama turbn gas:
1. Air Inlet Section.
 Berfungsi untuk menyaring kotoran dan debu yang terbawa dalam udara sebelum masuk ke
kompresor. Bagian ini terdiri dari:
2. Air Inlet Housing
Merupakan tempat udara masuk dimana didalamnya terdapat peralatan pembersih udara.
3. Inertia Separator
Berfungsi untuk membersihkan debu-debu atau partikel yang terbawa bersama udara masuk.
4. Pre-Filter
Merupakan penyaringan udara awal yang dipasang pada inlet house.
5. Main Filter
Merupakan penyaring utama yang terdapat pada bagian dalam inlet house, udara yang telah
melewati penyaring ini masuk ke dalam kompresor aksial.
6. Inlet Bellmouth
Berfungsi untuk membagi udara agar merata pada saat memasuki ruang kompresor.
7. Inlet Guide Vane
Merupakan blade yang berfungsi sebagai pengatur jumlah udara yang masuk agar sesuai dengan
yang diperlukan
3
8. Compressor Section.
Komponen utama pada bagian ini adalah aksial flow compressor, berfungsi untuk
mengkompresikan udara yang berasal dari inlet air section hingga bertekanan tinggi sehingga
pada saat terjadi pembakaran dapat menghasilkan gas panas berkecepatan tinggi yang dapat
menimbulkan daya output turbin yang besar. Aksial flow compressor terdiri dari dua bagian
yaitu:
1. Compressor Rotor Assembly
Merupakan bagian dari kompresor aksial yang berputar pada porosnya. Rotor ini
memiliki 17 tingkat sudu yang mengompresikan aliran udara secara aksial dari 1 atm
menjadi 17 kalinya sehingga diperoleh udara yang bertekanan tinggi. Bagian ini tersusun
dari wheels, stubshaft, tie bolt dan sudu-sudu yang disusun kosentris di sekeliling sumbu
rotor.
2.   Compressor Stator
Merupakan bagian dari casing gas turbin yang terdiri dari:
* Inlet Casing, merupakan bagian dari casing yang mengarahkan udara masuk ke
inlet bellmouth dan selanjutnya masuk ke inlet guide vane.
* Forward Compressor Casing, bagian casing yang didalamnya terdapat empat stage
kompresor blade.
* Aft Casing, bagian casing yang didalamnya terdapat compressor blade
tingkat 5-10.
* Discharge Casing, merupakan bagian casing yang berfungsi sebagai tempat
keluarnya udara yang telah dikompresi.

4
9. Combustion Section. 
Pada bagian ini terjadi proses pembakaran antara bahan bakar dengan fluida kerja yang berupa
udara bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi. Hasil pembakaran ini berupa energi panas yang
diubah menjadi energi kinetik dengan mengarahkan udara panas tersebut ke transition pieces
yang juga berfungsi sebagai nozzle. Fungsi dari keseluruhan sistem adalah untuk mensuplai
energi panas ke siklus turbin. Sistem pembakaran ini terdiri dari komponen-komponen berikut
yang jumlahnya bervariasi tergantung besar frame dan penggunaan turbin gas. Komponen-
komponen itu adalah :
1. Combustion Chamber
Berfungsi sebagai tempat terjadinya pencampuran antara udara yang telah dikompresi dengan
bahan bakar yang masuk.
2. Combustion Liners
Terdapat didalam combustion chamber yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya
pembakaran.
3. Fuel Nozzle
Berfungsi sebagai tempat masuknya bahan bakar ke dalam combustion liner.
4. Ignitors (Spark Plug)
Berfungsi untuk memercikkan bunga api ke dalam combustion chamber sehingga campuran
bahan bakar dan udara dapat terbakar.
5. Transition Fieces
Berfungsi untuk mengarahkan dan membentuk aliran gas panas agar sesuai dengan ukuran
nozzle dan sudu-sudu turbin gas.
6. Cross Fire Tubes
Berfungsi untuk meratakan nyala api pada semua combustion chamber.
7. Flame Detector
Merupakan alat yang dipasang untuk mendeteksi proses pembakaran terjadi.

5
10. Turbin Section
Turbin section merupakan tempat terjadinya konversi energi kinetik menjadi energi mekanik
yang digunakan sebagai penggerak compresor aksial dan perlengkapan lainnya. Dari daya total
yang dihasilkan kira-kira 60 % digunakan untuk memutar kompresornya sendiri, dan sisanya
digunakan untuk kerja yang dibutuhkan.
Komponen-komponen pada turbin section adalah sebagai berikut :
1.      Turbin Rotor Case
2.      First Stage Nozzle, yang berfungsi untuk mengarahkan gas panas ke first stage turbine
wheel.
3.       First Stage Turbine Wheel, berfungsi untuk mengkonversikan energi kinetik dari aliran
udara yang berkecepatan tinggi menjadi energi mekanik berupa putaran rotor.
4.      Second Stage Nozzle dan Diafragma, berfungsi untuk mengatur aliran gas panas ke second
stage turbine wheel, sedangkan diafragma berfungsi untuk memisahkan kedua turbin
wheel.
5.       Second Stage Turbine, berfungsi untuk memanfaatkan energi kinetik yang masih cukup
besar dari first stage turbine untuk menghasilkan kecepatan putar rotor yang lebih besar.

11.   Exhaust Section.


Exhaust section adalah bagian akhir turbin gas yang berfungsi sebagai saluran pembuangan
gas panas sisa yang keluar dari turbin gas. Exhaust section terdiri dari beberapa bagian yaitu : (1)
Exhaust Frame Assembly, dan (2)Exhaust gas keluar dari turbin gas melalui exhaust diffuser
pada exhaust frame assembly, lalu mengalir ke exhaust plenum dan kemudian didifusikan dan
dibuang ke atmosfir melalui exhaust stack, sebelum dibuang ke atmosfir gas panas sisa tersebut
diukur dengan exhaust thermocouple dimana hasil pengukuran ini digunakan juga untuk data
pengontrolan temperatur dan proteksi temperatur trip. Pada exhaust area terdapat 18 buah
termokopel yaitu, 12 buah untuk temperatur kontrol dan 6 buah untuk temperatur trip.

Adapun beberapa komponen penunjang dalam sistem turbin gas adalah sebagai berikut:

1.   Starting Equipment.
Berfungsi untuk melakukan start up sebelum turbin bekerja. Jenis-jenis starting equipment
yang digunakan di unit-unit turbin gas pada umumnya adalah :
1.      Diesel Engine, (PG –9001A/B)
2.      Induction Motor, (PG-9001C/H dan KGT 4X01, 4X02 dan 4X03)
3.      Gas Expansion Turbine (Starting Turbine)

6
2. Coupling dan Accessory Gear.
Berfungsi untuk memindahkan daya dan putaran dari poros yang bergerak ke poros yang akan
digerakkan. Ada tiga jenis coupling yang digunakan, yaitu:
1.   Jaw Cluth,
Menghubungkan starting turbine dengan accessory gear dan HP turbin rotor.
2.   Accessory Gear Coupling,
Menghubungkan accessory gear dengan HP turbin rotor.
3.   Load Coupling,
Menghubungkan LP turbin rotor dengan kompressor beban.

3.   Fuel System.
Bahan bakar yang digunakan berasal dari fuel gas system dengan tekanan sekitar 15 kg/cm2.
Fuel gas yang digunakan sebagai bahan bakar harus bebas dari cairan kondensat dan partikel-
partikel padat. Untuk mendapatkan kondisi tersebut diatas maka sistem ini dilengkapi dengan
knock out drum yang berfungsi untuk memisahkan cairan-cairan yang masih terdapat pada fuel
gas.

4.      Lube Oil System.


Lube oil system berfungsi untuk melakukan pelumasan secara kontinu pada setiap komponen
sistem turbin gas. Lube oil disirkulasikan pada bagian-bagian utama turbin gas dan trush bearing
juga untuk accessory gear dan yang lainnya. Lube oil system terdiri dari:
1.      Oil Tank (Lube Oil Reservoir)
2.      Oil Quantity
3.      Pompa
4.      Filter System
5.      Valving System
6.      Piping System
7.      Instrumen untuk oil
Pada turbin gas terdapat tiga buah pompa yang digunakan untuk mensuplai lube oil guna
keperluan lubrikasi, yaitu:
8. Main Lube Oil Pump,
merupakan pompa utama yang digerakkan oleh HP shaft pada gear box yang mengatur
tekanan discharge lube oil.
9. Auxilary Lube Oil Pump,
merupakan pompa lube oil yang digerakkan oleh tenaga listrik, beroperasi apabila tekanan dari
main pump turun.
10. Emergency Lube Oil Pump,
merupakan pompa yang beroperasi jika kedua pompa diatas tidak mampu menyediakan lube oil.

7
5.      Cooling System.
 Sistem pendingin yang digunakan pada turbin gas adalah air dan udara. Udara dipakai untuk
mendinginkan berbagai komponen pada section dan bearing. Komponen-komponen utama dari
cooling system adalah:
1.      Off base Water Cooling Unit
2.      Lube Oil Cooler
3.      Main Cooling Water Pump
4.      Temperatur Regulation Valve
5.      Auxilary Water Pump
6.      Low Cooling Water Pressure Swich

Maintenance Turbin Gas


Maintenance adalah perawatan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seperti
kerusakan terlalu cepat terhadap semua peralatan di pabrik, baik yang sedang beroperasi maupun
yang berfungsi sebagai suku cadang. Kerusakan yang timbul biasanya terjadi karena keausan dan
ketuaan akibat pengoperasian yang terus-menerus, dan juga akibat langkah pengoperasian yang
salah.
Maintenance pada turbine gas selalu tergantung dari faktor-faktor perasional dengan kondisi
yang berbeda disetiap wilayah, karena operasional turbine gas sangat tergantung dari kondisi
daerah operasional. Semua pabrik pembuat turbine gas telah menetapkan suatu ketetapan yang
aman dalam pengoperasian sehingga turbine selalu dalambatas kondisi aman dan tepat waktu
untuk melakukan maintenance.
Secara umum maintenance dapat dibagi dalam beberapa bagian, diantaranya adalah:
1.   Preventive Maintenance.
Suatu kegiatan perawatan yang direncanakan baik itu secara rutin maupun periodik, karena
apabila perawatan dilakukan tepat pada waktunya akan mengurangi down time dari peralatan.
Preventive maintenance dibagi menjadi:
*   Running Maintenance.
Suatu kegiatan perawatan yang dilakukan hanya bertujuan untuk memperbaiki
equipment yang rusak saja dalam satu unit. Unit produksi tetap melakukan kegiatan.
* Turning Around Maintenance.
Perawatan terhadap peralatan yang sengaja dihentikan pengoperasiannya.
  2. Repair Maintenance.
  Perawatan yang dilakukan terhadap peralatan yang tidak kritis, atau disebut juga peralatan-
peralatan yang tidak mengganggu jalannya operasi.
3. Predictive Maintenance.
Kegiatan monitor, menguji, dan mengukur peralatan-peralatan yang beroperasi dengan
menentukan perubahan yang terjadi pada bagian utama, apakah peralatan tersebut berjalan
dengan normal atau tidak.
  4. Corrective Maintenance.
Perawatan yang dilakukan dengan memperbaiki perubahan kecil yang terjadi dalam disain,
serta menambahkan komponen-komponen yang sesuai dan juga menambahkan material-material
yang cocok.
8
5. Break Down Maintenance.
Kegiatan perawatan yang dilakukan setelah terjadi kerusakan atau kelainan pada peralatan
sehingga tidak dapat berfungsi seperti biasanya.

  6. Modification Maintenance.
Pekerjaan yang berhubungan dengan disain suatu peralatan atau unit. Modifikasi bertujuan
menambah kehandalan peralatan atau menambah tingkat produksi dan kualitas pekerjaan.

  7. Shut Down Maintenance.


Kegiatan perawatan yang dilakukan terhadap peralatan yang sengaja dihentikan
pengoperasiannya..

Hydraulic Power System

UMUM –Dalam dunia penerbangan sistem hidrolik sudah dikenal sejak lama. Pesawat-
pesawat terbang zaman dahulu hanya memiliki hidrolik brake system ( system rem ), sekarang
system hidrolik sudah berkembang menjadi sangat komplek dengan penggunaan hidrolik power /
tenaga hidrolik pada berbagai macam system. Hidrolik sistempada pesawat-pesawat modern
melaksanakan berbagai macam fungsi antara lain untuk menggerakkan / mengontrol :
1. Landing gear system

2. Sistem Rem / Brake system

9
3. Wing Flaps

4. Ram door system

5. Rem udara / Speed brake

6. Flight Control Surface

10
7. Mengontrol pergerakan propeller / propeller pitch control

Sistem hidrolik pesawat terbang atau hydraulic power system adalah salah satu system
pada pesawat terbang yang digunakan untuk pengoperasian sistem kerja pada pesawat terbang.
seperti pengoperasian brake system, flap, landing gear, flight control, dll. 
Keuntungan dalam menggunakan system hidrolik adalah sebagai berikut: 
 ringan 
 mudah dalam pemasangan 
 mudah dalam melakukan inspeksi 
 kebutuhan dalam pemeliharaan sedikit 
 hampir memenuhi 100% efesien fungsi kerja 
 sedikit kebocoran 
Hal-hal yang harus diperahatikan dalam pemilihan cairan hidrolik pesawat :
1. Tidak dapat digenggam
2. Gesekan minimum
3. Memiliki sifat pelumas yang baik
4. Tidak ada busa dalam operasi
5. Kompatibel dengan bahan komponen
6. Stabilitas kimia baik
7.  Viskositas yang baik
8.  Nilai flash point tinggi
9.  Nilai fire point tinggi
10. Nilai frezzing point rendah

Cairan hydraulic pada system hydraulic fungsi utamanya adalah untuk menyalurkan dan
mendistribusikan tenaga ke berbagai macam unit yang akan digerakkan cairan hidraulik juga
berfungsi sebagai media pelumasan, sehingga mengurangi gesekan yang terjadi pada bagian-
bagian komponen yang bergerak.Cairan dapat melaksanakan ini karena sifatnya yang hampir
sama sekali tidak berubah/mengecil (incompressible).

Sistem Hidraulik Dasar dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu :


1. Sistem Hidraulik Dasar dengan Pompa Tangan (Basic Hidraulic System With Hand Pump)
2. Sistem Hidraulik Dasar dengan Pompa Bertenaga (Basic Hidraulic System With Power Pump)

11
KOMPONEN- KOMPONEN HYDRAULIC SYSTEM
1. Reservoir berfungsi sebagai tangki penampungan cairan hydraulic yang terdiri dari tiga 
    reservoir yaitu masing – masing untuk System A, System B, dan Standby System.

2. Hydraulic pump berfungsi untuk menghisap dan menyalurkan (memompa) tekanan


    hydraulic ke system.

3. Pressure modul berfungsi untuk mengatur dan mengolah hydraulic pressure yang keluar 
 dari hydraulic pump sebelum masuk ke sub system.

4. Return modul berfungsi untuk mengatur dan mengolah hydraulic pressure setelah
    digunakan oleh sistem dan dilengkapi dengan filter

5. Case drain berfungsi untuk mengalirkan tekanan hydraulic langsung ke return modul
    melalui head exchanger ketika tekanan hydraulic tidak lagi digunakan oleh system.

6. Head exchanger berfungsi untuk mendinginkan cairan hydraulic yang melalui case drain.

7. Ground interconnect valve berfungsi untuk menghubungkan atau mengalirkan tekanan


    hydraulic dari hydraulic system B ke hydraulic system A pada saat di ground.

8. Hydraulic shut off valve berfungsi untuk memutuskan aliran dari tekanan hydraulic.

9. Hydraulic panel berfungsi untuk mengontrol dan mengoperasikan hydraulic system.

 10.Check valve berfungsi untuk mengalirkan tekanan hydraulic ke satu arah.

 11.Relief valve berfungsi untuk membuang  tekanan hydraulic yang berlebihan.

 12.Balance line berfungsi sebagai penghubung dan menyalurkan pneumatic bleed air dari
reservoir system A ke reservoir system B dan reservoir standby system.

12
Oxygen System in AirCraft
SISTEM OKSIGEN DALAM PESAWAT TERBANG

Oksigen adalah gas yang sangat penting dari atmosfir, semakin bertambah ketinggian, udara
semakin tipis dan tekanan udara berkurang. Hasilnya, jumlah oksigen yang dapat mendukung
fungsi kehidupan berkurang.
            Sistem oksigen pesawat udara dilengkapi untuk mensuplay sejumlah oksigen yang
diperlukan untuk menjaga kecukupan konsentrasi oksigen sehingga aktivitas normal pada
ketinggian sekitar 4000ft.
            Bagaimanapun untuk pencegahan, perlengkapan sistem oksigen dipasang untuk
penggunaan jika presurisasi kabin tidak berfungsi. Oxygen untuk penerbangan harus bebas dari
uap air. Dengan demikian fungsi sistem oksigen adalah :
o   Emergency, jika kehilangan tekanan secara cepat
o   Smooky condition ( kondisi berasap )
o   First aid / theraputic / health (pertolongan pertama/terapi/kesehatan)

Oksigen disimpan dalam tabung oksigen tekanan tinggi atau rendah. Semua tabung tekanan
tinggi diidentifikasi berwarna hijau dan bertuliskan “AVIATORS’ BREATHING OXYGEN”.

Tabungnya bisa diisi sampai tekanan 2000 psi, tetapi normalnya diisi dengan tekanan 1800
sampai 1850 psi. selinder oksigen sering dilengkapi dengan piringan yang didisain akan pecah
jika tekanan selinder naik dan tidak aman serta mengalir ke luar pesawat bahkan berbahaya saat
naiknya tekanan.
13
STANDARD
Vertical speed yang nyaman  500 ft/mnt
Bila terjadi decompressi  dari ketinggian 40.000 ft  harus ke ketinggian  8000 ft, perlu
turun 32.000 ft
Oksigen untuk passenger à 15 menit à  32.000 / 15  = 2100 ft/mnt (kecepatan turun)
Untuk pilot oksigen harus cukup untuk satu kali penerbangan
Untuk co pilot oksigen harus cukup untuk setengah perjalanan
Keperluan oksigen à 2,5 liter/menit s/d 5 liter/menit
Kelengkapan PSU                 
-  oksigen
-  lampu baca
-  pemanggil petugas dan speaker
                                      
   di atas PSU  ada storage bins (tempat penyimpanan barang penumpang)

Pressurization Aircraft III


Cabin Air Pressure Safety Valve
Udara tekanan kabin katup pengaman adalah kombinasi pressure relief,vacuum relief, and
dump valve Katup pelepas tekanan mencegah tekanan kabin dari melebihi predeter a  ditambang
perbedaan tekanan di atas tekanan atmosfir.
Di bawah normal  tions kondisi, kekuatan gabungan dari tekanan atmosfer dan musim semi
kalibrasi memegang katup metering jauh dari sekrup kalibrasi, menjaga ditutup.

AIR CONDITIONING SYSTEM

Fungsi dari sistem pendingin udara untuk menjaga suhu udara yang nyaman di dalam pesawat
pesawat. Sistem ini akan meningkatkan atau de ¬ lipatan suhu udara yang diperlukan untuk ob ¬
pertahankan nilai yang diinginkan. Kebanyakan sistem mampu menghasilkan suhu udara 70 °
sampai 80 ° F. dengan normal diantisipasi luar suhu udara. Ini suhu udara-AC ini kemudian
didistribusikan sehingga ada minimal stratifikasi (lapisan panas dan dingin). Sistem ini, di
samping itu, harus menyediakan untuk kontrol kelembaban, harus mencegah fogging dari
jendela, dan harus menjaga tem ¬ perature panel dinding dan lantai pada tingkat yang nyaman.
Dalam sistem yang khas suhu udara meas ¬ ured dan dibandingkan dengan pengaturan
thedesired dari kontrol suhu.

14
Kemudian, jika suhu tidak benar, pemanas atau pendingin diatur ke dalam operasi untuk
mengubah suhu udara, dan udara dicampur bersama-sama untuk menciptakan suhu seragam
dalam kabin.
Singkatnya, sistem pengkondisian udara dirancang untuk melakukan salah satu atau semua
fungsi-fungsi berikut:
(1) Pasokan ventilasi udara,
(2) Pasokan udara panas, dan
(3) Pasokan udara pendingin.

COOLING SISTEM

Sistem pendingin udara dipasang untuk memberikan suasana nyaman dalam pesawat baik di
darat dan di semua ketinggian. Sistem ini menjaga jumlah yang benar udara yang mengalir
melalui inte ¬ rior pesawat pada suhu yang tepat dan kadar air. Dua dari jenis yang lebih umum,
udara siklus dan siklus uap.

AIR PENDINGIN SISTEM SIKLUS,


siklus udara sistem pendingin terdiri dari sebuah turbin ¬ ekspansi sion (turbin pendingin),
penukar mengalahkan udara-ke-udara, dan berbagai katup yang mengontrol aliran udara melalui
sistem. Turbin ekspansi incorpo ¬ tingkat impeller dan turbin pada poros umum. Udara
bertekanan tinggi dari kompresor kabin disalurkan melalui bagian turbin. Seperti udara melewati
turbin, berputar turbin dan impeller.

Heat Exchanger Primer,


mengurangi suhu udara mesin berdarah oleh routing melalui pembuluh darah di inti dari
penukar panas. Selama penerbangan inti didinginkan oleh udara ram.

Heat Exchanger sekunder,


fungsi dari penukar panas sekunder adalah sebagian mendinginkan udara untuk kabin
bertekanan dan AC untuk suhu yang membuat pos ¬ jawab operasi yang efisien dari unit
pendingin.

15
Water Separator
Pemisah air yang digunakan dalam sistem pendingin udara kabin untuk menghilangkan
kelembaban yang berlebihan dari udara. Dalam sistem pendinginan yang paling pemisah air
dipasang di saluran pembuangan dari turbin pendinginan. Pemisah air menghilangkan
kelembaban yang berlebihan dari AC dengan melewatkan udara melalui kantung coalescent atau
kondensor.
Indikator tas coalescent kondisi disediakan pada beberapa pemisah air untuk menunjukkan bila
tas kotor. Indikator indra penurunan tekanan di seluruh tas dan menunjukkan saat penurunan
tekanan yang berlebihan. Karena indikator sensitif tekanan, kondisi tas dapat ditentukan hanya
sementara sistem beroperasi.
Ram-Air Valve, - katup ram-udara selalu tertutup selama operasi normal. Hal ini energi untuk
membuka ketika saklar kokpit ditempatkan pada posisi "ram". Dengan udara ram-katup udara
terbuka, dari saluran masuk udara mengakui melalui katup dan langsung ke saluran udara kabin
pasokan
Aliran udara pendingin disediakan untuk Exchanger Pack Panas oleh sistem Air Ram.
Aliran udara pendingin untuk penukar panas pak menyediakan saat pesawat dalam penerbangan
atau di atas tanah.

Ram Air sistem


disediakan untuk paket masing-masing. The Ram Air pintu secara otomatis dikontrol untuk
membuka sepenuhnya saat pendinginan maksimal diperlukan ketika di tanah, dalam
penerbangan. Daerah Ram Air knalpot juga mengontrol aliran udara oleh louvers knalpot
modulasi. The Ram Air inlet dan exhaust pintu louvers dikendalikan oleh mekanisme yang sama.

Pressurization Aircraft II
SUMBER TEKANAN CABIN
Pasokan udara ke sistem pendingin udara dilengkapi oleh sistem pneumatik dari udara
mesin berdarah, berdarah APU udara, darat keranjang pneumatik pasokan, atau dari keranjang
darat pasokan dikondisikan udara selama operasi darat. Bagian dari pasokan udara hangat dari
mesin atau keranjang pneumatik dilewatkan melalui paket AC harus didinginkan. Udara dingin
kemudian dicampur dengan sisa udara hangat seperti yang diperlukan untuk mendapatkan suhu
AC menyerukan oleh sistem kontrol suhu.

16
Pressurization Controls,
controller bertekanan adalah sumber sinyal kontrol untuk sistem tekanan udara.
Controller menyediakan penyesuaian ob ¬ pertahankan jenis yang diinginkan kondisi
bertekanan. Panggilan yang lulus secara bertahap ketinggian kabin sampai dengan ap-kira 10.000
ft biasanya ada satu pointer yang dapat disesuaikan dengan ketinggian kabin yang diinginkan
dengan kenop ketinggian kabin set.
Beberapa instrumen yang digunakan dalam hubungannya dengan pengontrol tekanan udara.
Perbedaan kabin pengukur tekanan menunjukkan perbedaan antara di sisi ¬ dan tekanan luar.
Pengukur ini harus mon ¬ itored untuk memastikan bahwa kabin tidak mendekati tekanan
diferensial maksimum yang diijinkan. Sebuah altimeter Kabin juga disediakan sebagai cek pada
kinerja sistem. Dalam beberapa kasus, kedua instrumen tersebut digabungkan menjadi satu.
Sebuah instrumen ketiga  ment menunjukkan tingkat kabin naik atau descendt.

CABIN PRESSURE CONTROL SYSTEM


Tekanan kabin sistem kontrol dirancang untuk memberikan kabin pengaturan tekanan,
tekanan lega, lega vakum, dan untuk memilih ketinggian de ¬ kabin menjadi bapak. Selain itu,
pembuangan tekanan kabin adalah fungsi dari sistem kontrol tekanan. Sebuah tekanan kabin
regulator, katup outflow, dan katup sfafety digunakan untuk mencapai fungsi-fungsi.

Cabin Air Regulator Tekanan


Regulator tekanan kabin kontrol tekanan kabin ke nilai yang dipilih dalam kisaran
isobarik dan batas tekanan kabin ke nilai diferensial ditetapkan dalam kisaran diferensial.
Regulator tekanan kabin dirancang untuk control tekanan kabin dengan mengatur posisi katup
outflow. Regulator biasanya menyediakan baik kontrol sepenuhnya otomatis atau manual
tekanan di dalam pesawat. Regulator ini adalah jenis tekanan diferensial, biasanya tertutup,
pneumatically dikontrol dan dioperasikan.

17
Hand Tools Mekanik Alat Berat
Pengetahuan akan Hand and power tools sangatlah penting karena dengan mengetahui
nama dan fungsi setiap tools yang ada maka seorang mekanik dapat bekerja lebih maksimal.

1. Open End Wrench, mempunyai ukuran 3/8 – 1 ½ inch digunakan untuk memasang atau
membuka baut atau nut pada area terbatas

2. Tappet Wrench, mempunyai bentuk yang tipis dan handle yang panjang. Mempunyai dua
ukuran pada setiap ujungnya: ½ dan 9/16 inch digunakan untuk valve adjustment.

3. Box End Wrench, kunci ini berbentuk socket pada ujung – ujungnya digunaka pada saat awal
membuka baut/nut.

4. Combination Wrench, digunakan di semua area jika socket dan ratchet tidak bisa digunakan.

18
5. Adjustable Wrench, jawnya bisa diubah sesuai dengan kebutuhan digunakan pada nut/bolt
yang berukuran ganjil di mana wrench lain tidak bisa dipakai.

6. Allen Wrench, mempunyai ukuran dari 0.028 inch sampai di atas 1inch. Digunakan untuk
melepas dan memasang set screws, guides pins, drain plugs dll.

7. Pipe Wrench, digunakan untuk memasang dan melepas pipa.

8. Filter Strap Wrench, digunakan untuk memasang dan melepas semua tipe Spin-On Filter baik
filter fuel maupun oli.

19
9. Chain Wrench, digunakan untuk melepas dan memasang treaded crown yang digunakan untuk
menahan ujung pada hydraulic cylinder.

10. Sledge Wrench, mempunyai panjang shank setengah dari panjang shank pada standard Box
End Wrench, digunakan untuk membuka dan memasang nut/bolt yang berukuran besar dan
torque tinggi.

11. Socket, umumnya mempunyai ukuran dari 1/8” – 3”. Socket digunakan di area yang
mempunyai ruang yang memungkinkan dan dapat digunakan dengan berbagai macam tool
seperti ratchet, speeder handle and nut spinner.

12. Ratchet, digunakan sebagai drive socket untuk melepas dan memasang nut/bolt dengan lebih
cepat.

13. Speeder Bar, digunakan untuk mempercepat saat memasang dan melepas nut/bolt.

20

14. Breaker Bar, digunakan untuk memasang dan melepas nut/bolt yang membutuhkan gaya
yang lebih besar.

15. Sliding T Wrench, digunakan untuk melepas plug atau nut/ bolt sebelum menggunakan
ratchet.

16. Socket drive, digunakan untuk memasang dan melepas nut/bolt atau hex head screw secara
cepat dan yang mempunyai kekencangan ringan untuk melepasnya.

17. Socket Extension, untuk melepas dan memasang nut/bolt pada tempat-tempat yang sulit
dijangkau.

18. Drive Adapter, tool ini digunakan pada ratchet dan drive handle.

19. Universal Joint, digunakan saat ratchet atau extention berada pada posisi menyudut terhadap
nut/bolt.

20. Ball Type Universal joint, tool ini digunakan pada daerah yang tidak dapat dijangkau oleh
socket dan handle.

21. Universal Socket, digunakan pada saat ratchet atau extention berada pada posisi menyudut
terhadap nut/bolt.

22. Hex Drive Socket, digunakan untuk memasang dan melepas berbagai macam socket head
screw dengan bantuan ratchet, extention dan universal joint.

23. Heavy Duty Impact Socket, digunakan untuk melepas atau memasang nut/bolt yang
mempunyai kekencangan tinggi dengan bantuan impact wrench.

24. Crowfoot Wrench, digunakan pada daerah di mana socket, open end, atau box end wrench
tidak bisa digunakan.

25. Deep Well Socket, mempunyai ukuran 2 ½ kali lebih panjang dari standard socket dan
berfungsi pada saat standar socket tidak bisa digunakan.

21

26. Spanner Wrench, digunakan untuk memasang dan melepas spanner nut, cylinder rod head
pada cylinder hydaulic, sprocket retaining nut, dll.
27. Tubular Spanner Wrench, digunakan untuk memasang dan melepas spanner nut pada ujung
shaft tetapi dapat digunakan lebih mudah dibandingkan spanner wrench.

28. Track Shoe Wrench, digunakan untuk menahan track baut ketika melepas dan memasang
baut track.

29. Slip Joint Pliers, mempunyai ukuran panjang antara 5” sampai 12”, digunakan untuk
memegang plat baja, kawat, retaining clips, dll.

30. Needle Nose Pliers, mempunyai ukuran panjang dari 2 - 6 inch. Digunakan pada banyak
pemakaian, terutama untuk menjepit subjek yang sangat kecil pada daerah yang terbatas.

31. Diagonal Pliers, umumnya mempunyai ukuran panjang 7 inch. Digunakan terutama untuk
memotong kawat baja.

32. Vice Grip, untuk memegang berbagai macam nut, bolt, pipe fitting atau plat baja yang
membutuhkan pegangan cukup kuat. Hanya digunakan untuk menjepit, tidak untuk memuntir.

33. Interlocking Joint Pliers, pada prinsipnya seperti pada vice grip, tetapi tool ini bisa juga
dipakai untuk memuntir dan mengencangkan pipa.

34. Retaining Ring Pliers, digunakan untuk melepas dan memasang internal dan external
retaining ring.

35. Standard Screwdriver, digunakan untuk memasang dan melepas screw.

36. Philips Screwdriver, digunakan untuk melepas dan memasang Philip head screw

37. Ball Peen Hammer, digunakan untuk mumukul permukaan plat, punch, chisel, driving tool,
dan memasang rivet.

38. Soft Tipped Hammer, mempunyai dua ujung yang lunak, tetapi mempunyai kekerasan yang
berbeda, ujung yang berwarna biru lebih keras dibanding yang berwarna putih, bila rusak dapat
diganti ujungnya saja. Digunakan untuk memukul permukaan komponen machine tanpa
merusakkannya.

39. Claw Hammer, digunakan untuk memasang dan mencabut paku.

22

40. Sledge Hammer, digunakan untuk memukul dimana dibutuhkan tenaga yang berat, seperti
untuk melepas master track pin dan sprocket.
41. Tapered Punch mempunyai ukuran lebih pendek, digunakan untuk melepas pin pada saat
awal dan selanjutnya pin baru dilepas menggunakan Drift Punch.

42. Center Punch, digunakan untuk menandai pada saat awal pengeboran, juga untuk menandai
pada waktu melepas komponen machine agar pada waktu pemasangan kembali lebih mudah.

43. Chisel, digunakan untuk memotong atau melepas metal.

44. Magnet Assembly, digunakan untuk mengambil screw, nut, atau bolt yang jatuh di tempat
yang tidak terjangkau oleh tangan.

45. Scraper, kegunaan utamanya adalah untuk melepas / membersihkan material gasket, tetapi
dapat juga untuk membersihkan sisa cat, karat dan grease.

46. Wire Brush, digunakan untuk membersihkan area di sekitar work bench dan peralatan
bengkel.

47. Hand Saw, digunakan untuk memotong semua tipe kayu. Di work shop biasanya dipakai
untuk pekerjaan shipping peti kayu.

48. File, digunakan pada beberapa jenis pekerjaan seperti: (1) Membuang kelebihan material, (2)
Pengepasan (3) Menghaluskan permukaan atau pinggir plat (4) Memperbaiki tread pada screw
dan bolt dll.

49. C Clamp, kegunaan utama dari C Clamp adalah menjepit dua objek bersama-sama untuk
tujuan pengelasan atau pekerjaan permesinan.

50. Metal Shears, digunakan untuk memotong lembaran plat.

51. Grease Gun, digunakan untuk service fitting grease pada semua model machine dan peralatan
bengkel lainnya.

52. Suction Gun, digunakan untuk membuang oli dari filter housing pada unit lama atau
mengambil oli dari transmisi, differensial atau komponen lain dari semua jenis machine.

53. Tap Wrench, digunakan sebagai pemegang untuk semua jenis TAP.

54. Die Wrench, digunakan untuk membuat atau memperbaiki tread bagian luar yang rusak.

23

55. Reamer, digunakan untuk memperbesar lubang yang membutuhkan presisi yang tinggi.

56. Threaded Insert, digunakan untuk mengganti atau memperbaiki tread yang telah rusak.
57. Screw Extractor, digunakan untuk melepas stud, bolt, screw yang telah rusak.

58. Stud Remover, khusus digunakan untuk memasang dan melepas stud.

59. Portable Drill, dibuat ringan dan cukup dipegang dengan satu tangan dan juga mudah
dioperasikan. Kegunaan utamanya adalah membuat lubang untuk tujuan reamer pada plat tipis.

60. Bit Drill, umumnya mempunyai ukuran diameter antara 1/16 – ½ inch (1.6 – 13 mm) dan
dibuat dari baja HSS.

61. Counter Sink dan Counter Bore, digunakan untuk memperbesar lubang bagian atasnya.

62. Portable Grinder Power, digunakan untuk melepas kerak bekas pengelasan, sisa gasket, dll
pada permukaan komponen machine agar halus.

63. Puller Tree Jaw, digunakan untuk melepas bearing atau gear.

64. Puller Two Jaw, digunakan untuk melepas bearing atau gear.

65. Bearing Cup Puller, digunakan untuk melepaskan part dari lubang apabila puller-puller lain
tidak bisa digunakan.

66. Slide Hammer, digunakan untuk melepaskan part dari lubang, bagian ujungnya dipasang
puler yang akan mengikat part yang akan dilepaskan.

67. Lip Type Seal Puller dipakai untuk melepaskan Lip-Type Seal yang pada waktu
pemasangannya dipres.

68. Push Puller, digunakan untuk melepaskan part yang dipres pada shaft atau lubang.

24

69. Pneumatic Hoist, pada prinsipnya sama dengan electric hoist, tetapi sebagai tenaga
penggeraknya oleh air shop system.

70. Dual Hook Hoist, modelnya sama dengan electric hoist, tetapi alat ini bisa digunakan untuk
mengangkat beban dengan berbagai posisi.
71. Block and Tackel, pada prinsipnya sama dengan chain hoist, cuma alat ini memakai rope
sebagai pengangkatnya.

72. Hydraulic Jack, dibuat dalam berbagai macam bentuk dan ukuran, dioperasikan cukup
dengan tenaga manusia digunakan untuk mengangkat beban yang berat.

73. Jack Stand, merupakan alat dukung yang kuat, ketinggiannya dapat disetel sesuai dengan
keinginan. Kegunaan utamanya adalah untuk mendukung beban unit workshop.

74. Guard Jack, modelnya sama dengan Hydraulic Jack. Digunakan untuk menahan crankcase
pada transmisi pada saat melepas dan memasangnya.

25

Daftar Pusaka
http://airframeandpowerplant.blogspot.co.id/2014/01/gas-turbin-engine.html

https://bhetenoweraghanogalu.wordpress.com/2015/07/27/sistem-hydraulic-pesawat-terbang/

https://Aircraft-systems-Adobereader

http://luthfimail.blogspot.co.id/

http://prasetyobudiutomo29.blogspot.co.id/2012/07/hand-tools-mekanik-alat-berat.html

http://airframeandpowerplant.blogspot.co.id/2014/01/gas-turbin-engine.html

https://bhetenoweraghanogalu.wordpress.com/2015/07/27/sistem-hydraulic-pesawat-terbang/

https://Aircraft-systems-Adobereader

http://luthfimail.blogspot.co.id/

http://prasetyobudiutomo29.blogspot.co.id/2012/07/hand-tools-mekanik-alat-berat.html

Anda mungkin juga menyukai