KAJIAN KEPUSTAKAAN
A. Penelitian Terdahulu
berjalan dengan baik. Hal ini dilakukan dengan cara memberikan latihan-
adalah:
21
22
saja beda
BK dalam mengawasi siswa baik di dalam atapun di luar kelas, peran guru
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. mengefaluasi
Dalam program yang di kaji oleh guru bimbingan dan konseling ini
Pendidikan Agama Islam, hal ini tampak pada sikap dan tingkah laku
lebih baik.
data seperti:
24
a. Observasi
b. Interview
c. Dokumenter
yaitu kepribadian.
B. Kajian Teori
penelitian. Selain itu, agar penelitian dapat memiliki validitas teori yang teruji,
1. Peran Guru
orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik. Guru dalam
1
IAIN, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah,74
25
Semua orang yakin bahwa guru memiliki andil (usaha) yang sangat
orang lain, sejak lahir, bahkan pada saat meninggal. Semua itu
peserta didik tidak akan berkembang secara optimal tanpa bantuan guru.
individual, karena antara satu peserta didik dengan yang lain memiliki
perbedaan yang sangat mendasar. Guru pula yang memberi dorongan agar
2
Mulyasa, Menjadi GuruProfesional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008), 35
26
bahwa gurulah yang dapat mendidik anak didik mereka agar menjadi
dapat berjalan walaupun dalam keadaan darurat, tetapi tanpa guru proses
3
Syaiful Bahri Djamarah, Guru & Anak Didik, 32
4
Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, 109
27
khusus sebagai guru. Pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh orang yang
pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dan individu
didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
5
Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1990), 5
6
Mujtahid, PengembangProfesi Guru, (Malang : UIN Maliki Press, 2009), 44
28
identifikasi bagi para peserta didik, dan lingkunganya. Oleh karena itu,
1) Tanggung Jawab
7
Ibid, 44
8
Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, 37
29
2) Wibawa
3) Mandiri
4) Disiplin
Taat kepada peraturan dan tata tertib kelas dan sekolah secara
9
Mujtahid, PengembangProfesi Guru, 47
30
pendidikan; dan
sikap maupun motorik. Agar dapat berpikir kritis, berperilaku sopan, dan
dan konsisten. Tanpa latihan, peserta didik tidak akan mungkin mahir
dibutuhkan.10
10
Ibid, 50
31
untuk dapat menerapkan konsepsi atau teori kedalam praktik yang akan
simpati sehingga ia menjadi idola para siswanya. Para siswa akan enggan
11
Ibid, 51
32
dengan teknologi yang kian caggih dan segala perubahan serta pergeseran
yang senatiasa terpuji dan teruji dari setiap guru, bukan saja di depan
masyarakat.12
1) Korektor
Sebagai korektor, guru harus bisa membedakan mana nilai yang baik
dan mana nilai yang buruk. Kedua nilai yang berbedaini harus betul-betul
anak didik miliki dan mungkin pula telah mempengaruhinya sebelum anak
didik masuk sekolah. Semua nilai yang baik harus guru pertahankan dan
12
Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, 8
33
semua nilai yang buruk arus di singkirkan dari jiwa dan watak anak
didik.13
2) Inspirator
bagi kemajuan belajar anak didik. Persoalan belajar adalah masalah utama
anak didk. Guru harus dapat memberikan petunjuk (ilham) bagaimana cara
belajar yang baik. Petunjuk itu tidak mesti harus bertolak dari sejumlah
3) Informator
kurikulum. Informan yang baik adalah guru yag mengerti apa kebutuhan
4) Organisator
dari guru. Dalam bidang ini guru memiliki kegiatan pengelolaan kegiatan
13
Syaiful Bahri Djamarah, Guru & Anak Didik, 43
14
Ibid, 44
15
Ibid, 45
16
Ibid, 45
34
5) Motivator
bergairah dan aktif belajar. Dalam upaya memberikan motivasi, guru dapat
6) Inisiator
7) Fasilitator
menggunakan serta mengusahakan media itu dengan baik. Untuk itu guru
17
Ibid, 45
18
Ibid, 46
35
siswa.19
belajar yag tidak menyenangkan, susana ruang kelas yang pengap, meja
menyebabkan anak didik malas belajar. Oleh karena itu menjadi tugas
8) Pembimbing
anak didik menjadi manusia dewasa susila yang cakap. Kekurangan anak
bagaimanapun juga bimbingan dari guru sangat diperlukan saat anak didik
19
Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, 11
20
Ibid, 11
21
Syaiful Bahri Djamarah, Guru & Anak Didik, 46
36
9) Demonstrator
didik pahami. Apalagi anak didik yang memiliki intelegensi yang sedang.
Untuk bahan pelajaran yang sukar dipelajari anak didik, guru harus
diajarkan secara didaktis, sehingga apa yang guru inginkan sejalan dengan
pemahaman anak didik, tidak terjadi kesalahan pengertian antara guru dan
efesien.22
Salah satu yang harus diperhatikan oleh guru bahwa ia sendiri adalah
pelajar. Ini berarti bahwa guru harus belajar terus-menerus. Dengan cara
22
Ibid, 47
23
Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, 9
37
pendidikan.24
baik, karena kelas adalah tepat berhimpun semua anak didik dan guru
11) Mediator
dan jenisnya, baik media non meterial maupun materiil. Media berfungsi
24
Ibid, 10
25
Ibid, 10
26
Syaiful Bahri Djamarah, Guru & Anak Didik, 47
38
12) Supervisor
supervisi harus guru kuasai dengan baik agar dapat melakukan perbaikan
13) Evaluator
yang baik dan jujur, dengan memberikan penilaian yang menyentuh aspek
menyentuh pada aspek kepribadian anak didik, yakni aspek nilai (values).
Berdasarkan hal ini, guru harus bisa memberikan penilaian dalam dimensi
yang luas. Jadi, penilaian itu pada hakikatnya diarahkan pada perubahan
kepribadian anak didik agar menjadi manusia susila yang cakap. Sebagai
evaluator, guru tidak hanya menilai produk (hasil pengajaran), tetapi juga
2. Karakter Siswa
menyebutkan bahwa:
karakter penting yang semestinya dibagun adalah agar anak didik menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Karena keimanan dan ketakwaan yang dimiliki oleh anak didik, dapat
perbuatan yang tidak terpuji. Apalagi, hal ini semakin dikuatkan dengan
tahap. Begitu pula kejadian alam semesta ini diciptakan oleh Tuhan dalam
alam semesta yang berproses seperti disebutkan tadi adalah terjadi dan
sunnatullah. Tidak ada satu makhluk ciptaan Tuhan di atas dunia ini dapat
suatu proses.
yang bulat dan utuh sebagai manusia individu, sosial dan sebagai manusia
optimal kemampuannya.29
4 $pκö n=tæ }¨$¨Ζ9$# tsÜsù ÉL©9$# «!$# |NtôÜÏù 4 $Z‹ÏΖym ÈÏe$#Ï9 y7yγô_uρ óΟÏ%r'sù
mempunyai naluri beragama Yaitu agama tauhid. kalau ada manusia tidak
beragama tauhid, Maka hal itu tidaklah wajar. mereka tidak beragama
29
Abdul Malik Karim Amrullah, Pendidikan Islam Menggali “Tradisi”, Mengukuhkan Eksistensi.
(Malang : UIN-Malang, 2007), 12
30
Departemen Agama RI,Al-Qur’an dan Terjemahanya, 570
31
Heri Gunawan, Pendidikan Karakter, 55
41
sesungguhnya secara lebih terinci lagi, berasal dari ayat di bawah ini yang
dengan manusia agar berlaku adil dan baik hati.32 Dalam Q.S. Al-A’raf
( öΝÎγÎ=Í←!$oÿw¬ tãuρ öΝÍκÈ]≈yϑ÷ƒr& ôtãuρ öΝÎγÏù=yz ôÏΒuρ öΝÍκ‰É‰÷ƒr& È÷t/ .ÏiΒ Οßγ¨Ψu‹Ï?Uψ §ΝèO
32
Abdurrahman Saleh Abdullah, Teori-teori Pendidikan Berdasarkan Al-Qur’an, (Jakarta, PT.
Rineka Cipta, 2007), 57
33
Departemen Agama RI,Al-Qur’an dan Terjemahanya, 203
34
Heri Gunawan, Pendidikan Karakter, 55
42
komponen ini memiliki dasar, natur, watak dan cara kerja sendiri. Semua
penciptaanya. Potensi yang ada dalam diri manusia ini perlu mendapatkan
pembawaan, atau kebiasaan yang di miliki oleh individu yang relatif tetap.
perseorangan siswa yang terdiri dari minat, sikap, motivasi belajar, gaya
35
Ibid, 43
36
Karakteristik Siswa - Teknologi Pendidikan UNY.htm
43
dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan
agar berhati baik, dan berperilaku baik; (2) memperkuat dan membangun
massa.37
manusia dalam hubungan yang Maha Esa, (2) nilai-nilai prilaku manusia
37
Heri Gunawan, Pendidikan Karakter, 30
38
Ibid, 32
44
Esa
1) Jujur
tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain. Tanpa
39
Ibid, 33
40
Ibid, 33
45
2) Tanggung Jawab
memiliki simpati yang besar untuk kita, dengan sendirinya derajat dan
kualitas kita di mata orang lain akan tinggi akan memiliki tanggung
kesehatan.42
41
Ibid, 33
42
Ibid, 33
46
4) Disiplin
5) Bekerja Keras
6) Percaya Diri
persoalan.
7) Berjiwa Wirausaha
mengatur permodalan operasinya. Hal ini penting agar anak didik bisa
8) Mandiri
untuk bisa mandiri ini sangat penting untuk dikembagkan pada diri
hidup yang kian pelik dan persaingan terjadi di segala lini kehidupan.47
9) Ingin Tahu
lebih dalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan
46
Heri Gunawan, Pendidikan Karakter, 33
47
Ibid, 33
48
didengar. Karakter ingin tahu ini ditunjukan dengan sikap dan tindakan
yang selalu berupaya untuk megetahui lebih mendalam dari apa yang
ilmu.49
milik/Hak diri sendiri dan orang lain serta tugas/kewajiban diri sendiri
melaksanakan apa yang menjadi milik diri sendiri dan orang lain serta
48
Ibid, 33
49
Ibid, 33
49
4) Santun
Sifat yang halus dan baik dari sudut pandang tata bahasa
adalah orang yang halus dan baik budi bahasa maupun tingkah
50
Ibid, 34
51
Ibid, 34
52
Ibid, 34
50
5) Demokratis
dan kewajiban dirinya dan orang lain. Dalam karakter demokratis ini,
antara orang yang satu dengan yang lain, terutama terkait dengan hak
dan kewajiban.53
untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi dan selalu ingin
sekitarnya.54
55
Heri Gunawan, Pendidikan Karakter , 35