Anda di halaman 1dari 50

KATA PENGANTAR

Terbitnya Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 sebagai pengganti Peraturan


Presiden Nomor 70 Tahun 2012 beserta perubahannya, membawa implikasi perubahan
pada tataran teknis maupun konseptual dalam proses Pengadaan Barang dan Jasa yang
dilaksanakan oleh Instistusi Pemerintah. Penyederhanaan prosedur, fokus terhadap
norma, maupun besaran nilai paket pekerjaan yang menjadi batasan terhadap dalam
kriteria metode pengadaan barang dan jasa adalah sebagian kecil dari pokok-pokok
perubahan yang terdapat pada Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 ini.

Salah satu perubahan dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 adalah
mengenai batasan nilai paket pekerjaan pada proses pengadaan langsung. Kini,
Pengadaan Langsung dilaksanakan untuk pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/jasa
Lainnya yang bernilai paling banyak Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan Rp.
100.000.000,00 (Seratus Juta Rupiah) untuk pekerjaan jasa konsultansi.

Dengan perubahan batasan nilai sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Presiden


Nomor 16 Tahun 2018 tersebut, implikasinya akan membuat bertambahnya jumlah
paket pengadaan langsung yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah. Perubahan lainnya
adalah telah tersedianya fitur Pengadaan Non-tender pada SPSE versi 4.3 yang
merupakan aplikasi yang dikembangkan LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah) untuk memfasilitasi proses pengadaan langsung/penunjukkan
langsung. Implikasinya jelas, semua proses pengadaan langsung tidak lagi dilaksanakan
secara manual, tetapi harus dilaksanakan secara elektronik menggunakan aplikasi ini.

Dengan adanya beberapa perubahan tersebut, perlu disusun petunjuk pelaksanaan


pengadaan langsung sebagai acuan bagi Perangkat Daerah di Kabupaten Purwakarta
dalam melaksanakan pekerjaan Pengadaan Langsung.

Kami menyadari, Petunjuk pelaksanaan pengadaan langsung ini disadari masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, masukan dan saran untuk perbaikan dan penyempurnaan
dokumen petunjuk pelaksanaan ini sangat terbuka.

Purwakarta, November 2018


Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa
Sekretariat Daerah Kabupaten Purwakarta

AGUNG WAHYUDI, ST., MT., MM.


NIP. 19780811 200312 1 005

1|P edoman Pelaks anaan Pe ngadaan L angs ung


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR | 1
DAFTAR ISI | 2

BAGIAN I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang | 3
1.2 Maksud Dan Tujuan | 4
1.3 Ruang Lingkup | 4

BAGIAN II KETENTUAN UMUM


2.1 Pengertian | 5
2.2 Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa | 7
2.3 Prinsip-Prinsip Dasar Pengadaan Barang/Jasa| 7
2.4 Kode Etik Pengelola Pengadaan Barang/Jasa | 8

BAGIAN III LANGKAH PELAKSANAAN


3.1 Penentuan Pejabat Pengadaan | 10
3.1.1 Persyaratan Pejabat Pengadaan | 10
3.2 Tahapan Pengadaan Langsung | 11
3.2.1 Perencanaan Pengadaan Langsung | 9
3.2.2 Persiapan Pengadaan Langsung | 12
3.2.3 Persiapan Pemilihan Penyedia | 12
3.2.4 Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Pengadaan Langsung | 12
3.2.5 Pelaksanaan Kontrak | 16
3.2.5.1 Bentuk Kontrak | 16
3.2.5.2 Penandatanganan SPK | 16
3.2.6 Serah Terima | 17

BAGIAN IV PENGADAAN LANGSUNG MELALUI SPSE 4.3 | 19

LAMPIRAN
Contoh Dokumen Proses Pengadaan Langsung | 21
Contoh Dokumen Pemilihan Penyedian Melalui Pengadaan Langsung dengan SPSE 4.3
|30

2|P edoman Pelaks anaan Pe ngad aan L angs ung


BAGIAN I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Bagian Layanan Pengadaan Barang dan Jasa merupakan salah satu unsur bagian di
Sekretariat Daerah Kabupaten Purwakarta yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah
nomor 9 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Purwakarta pada tanggal 4 November 2016. Bagian Layanan Pengadaan Barang dan
Jasa memiliki tugas membantu Bupati dalam menyusun dan melaksanakan kebijakan,
serta fasilitasi, monitoring, dan evauasi kegiatan pengadaan barang dan jasa Pemerintah
Daerah.

Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Layanan Pengadaan Barang dan Jasa memiliki
fungsi penyusunan dan pelaksanaan kebijakan pengadaan barang/jasa; pemberian
layanan administratif yang berkenaan dengan kegiatan pengadaan barang/jasa;
pembinaan, fasilitasi, konsultasi, koordinasi, supervisi, serta monitoring dan evaluasi
kegiatan pengadaan barang/jasa; penyelenggaraan kegiatan pengadaan barang/jasa;
dan pengelolaan informasi yang berkenaan dengan kegiatan pengadaan barang/jasa.

Posisi Bagian Layanan Pengadaan Barang dan Jasa memiliki peran strategis sebagai Unit
Kerja Pengadaan Barang/jasa di lingkungan Pemerintah Kabupaten Purwakarta. Hal ini
berdasarkan ketentuan peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang dan Jasa Pemerintah, yang kemudian diperkuat oleh Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 112 Tahun 2018 tentang Pembentukan Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa
di Lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota mengamanatkan agar
setiap daerah membentuk Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ) yang menjadi
pusat keunggulan Pengadaan Barang/jasa.

Pemerintah melalui Peraturan Presiden nomor 16 tahun 2018 telah memberikan


kesempatan dan kepercayaan kepada para pelaksana pengadaan barang/jasa untuk
melakukan pengadaan barang/jasa dengan cara yang lebih sederhana, salah satunya
melalui pengadaan langsung. Pertimbangan untuk memperbesar batasan nilai paket
pekerjaan yang dapat dilaksanakan melalui pengadaan langsung menunjukkan
komitmen pemerintah untuk mempermudah perangkat daerah dalam pengadaan
barang dan jasa dalam melaksanakan program dan kegiatannya.

Dibanding dengan metode lainnya, Pengadaan Langsung merupakan cara yang lebih
sederhana dan waktu yang relatif cepat. Proses pengadaannya pun dapat dilaksanakan
oleh seorang pejabat pengadaan tanpa harus melalui proses tender.

3|P edoman Pelaks anaan Pe ngad aan L angs ung


Meskipun metode Pengadaan Langsung ini merupakan metode yang paling sederhana,
namun dalam pelaksanaannya ternyata masih dijumpai Pejabat Pengadaan yang belum
memiliki pemahaman yang lengkap dan benar tentang tata cara Pengadaan Langsung.
Akibatnya pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah yang dilakukan dengan cara
Pengadaan Langsung sering menimbulkan hambatan dan kesalahan. Petunjuk
pelaksanaan ini menguraikan tata cara pengadaan langsung yang sesuai dengan Perpres
nomor 16 tahun 2016 tentang pengadaan Barang/Jasa Pemerintah untuk dipetunjuki
oleh para Pejabat Pengadaan di setiap Perangkat Daerah agar dapat terhindar dari
kesalahan.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari penyusunan petunjuk pelaksanaana pengadaan langsung ini disusun


sebagai petunjuk atau acuan bagi pejabat pengadaan di Perangkat Daerah Kabupaten
Purwakarta dalam melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa khususnya pengadaan
langsung guna memenuhi persyaratan yang ditetapkan.

Adapun Tujuan penyusunan petunjuk pelaksanaan pengadaan langsung ini adalah untuk
memberikan petunjuk pelaksanaan pengadaan barang/jasa melalui proses pengadaan
langsung dalam rangka memudahkan pejabat pengadaan dalam pelaksanaan proses
pemilihan penyedia barang/jasa. Hal ini dimaksudkan agar pengadaan barang/Jasa
dapat dilakukan sesuai dengan tata kelola yang baik dan sesuai prinsip-prinsip
pengadaan sebagaimana tercantum dalam peraturan perundang-undangan.

1.3. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup buku ini mencakup maksud, tujuan, ketentuan pengadaan, dan
Pelaksanaan Pengadaan barang/jasa metode pengadaan langsung di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Purwakarta.

4|P edoman Pelaks anaan Pe ngad aan L angs ung


BAGIAN II
KETENTUAN UMUM

2.1 PENGERTIAN

1. Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta yang


selanjutnya disebut Pengadaan Barang/Jasa adalah Kegiatan pengadaan
Barang/jasa oleh Perangkat Daerah Kabupaten Purwakarta yang dibiayai oleh
APBN/APBD yang prosesnya sejak identifikasi kebutuhan, sampai dengan serah
terima hasil pekerjaan.
2. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah pejabat pemegang
kewenangan penggunaan anggaran Perangkat Daerah di Kabupaten Purwakarta.
3. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang
diberi kuasa untuk melaksanakan sebagian kewenangan pengguna anggaran
dalam melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Perangkat Daerah di lingkungan
pemerintah kabupaten Purwakakarta.
4. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK adalah pejabat yang
diberi kewenangan oleh PA untuk mengambil keputusan dan/atau melakukan
tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran anggaran be1anja
negara/anggaran belanja daerah.
5. Pejabat Pengadaan adalah pejabat administrasi/pejabat fungsional/personel yang
bertugas melaksanakan Pengadaan Langsung, Penunjukan Langsung, dan/atau E-
purchasing.
6. Pejabat Pemeriksa Hasil Pekerjaan yang selanjutnya disingkat PjPHP adalah
pejabat administrasi/pejabat fungsional/personel yang bertugas memeriksa
administrasi hasil pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa.
7. Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya disingkat RUP adalah
daftar rencana Pengadaan Barang/Jasa yang akan dilaksanakan oleh
Kementerian/ Lembaga/ Perangkat Daerah.
8. Pengadaan Barang/Jasa melalui Penyedia adalah cara memperoleh barang/jasa

5|P edoman Pelaks anaan Pe ngad aan L angs ung


yang disediakan oleh Pelaku Usaha.
9. Penyedia Barang/Jasa adalah badan usaha atau orang perseorangan yang
menyediakan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Konsultansi/Jasa Lainnya.
10. Pelaku Usaha adalah setiap orang perorangan atau badan usaha, baik yang
berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan
berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik
Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian
menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi.
11. Penyedia Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut Penyedia adalah
Pelaku Usaha yang menyediakan barang/jasa berdasarkan kontrak.
12. Barang adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, bergerak
maupun tidak bergerak, yang dapat diperdagangkan, dipakai, dipergunakan
atau dimanfaatkan oleh Pengguna Barang.
13. Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi
pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan
kembali suatu bangunan.
14. Jasa Konsultansi adalah jasa layanan profesional yang membutuhkan keahlian
tertentu diberbagai bidang keilmuan yang mengutamakan adanya olah pikir.
15. Jasa Lainnya adalah jasa non-kon.sultansi atau jasa yang membutuhkan
peralatan, metodologi khusus, dan/ atau keterampilan dalam suatu sistem tata
kelola yang telah dikenal luas di dunia usaha untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan.
16. Harga Perkiraan Sendiri yang selanjutnya disingkat HPS adalah perkiraan harga
barang/jasa yang ditetapkan oleh PPK.
17. Pengadaan Langsung Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya adalah metode
pemilihan untuk mendapatkan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa
Lainnya yang bernilai paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
18. Pengadaan Langsung Jasa Konsultansi adalah metode pemilihan untuk
mendapatkan Penyedia Jasa Konsultansi yang bernilai paling banyak
Rp100.900.000,00 (seratus juta rupiah).
19. Dokumen Pemilihan adalah dokumen yang ditetapkan oleh Pejabat Pengadaan

6|P edoman Pelaks anaan Pe ngad aan L angs ung


yang memuat informasi dan ketentuan yang harus ditaati oleh para pihak dalam
pemilihan Penyedia.
20. Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya disebut Kontrak adalah
perjanjian tertulis antara PA/ KPA/ PPK dengan Penyedia Bararig/Jasa atau
pelaksana Swakelola.

2.2 KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA

Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa meliputi:

a. meningkatkan kualitas perencanaan Pengadaan Barang/Jasa;

b. melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa yang lebih transparan, terbuka, dan kompetitif;

c. memperkuat kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia Pengadaan


Barang/Jasa;

d. mengembangkan E-marketplace Pengadaan Barang/Jasa;

e. menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, serta transaksi elektronik;

f. mendorong penggunaan barang/jasa dalam negeri dan Standar Nasional Indonesia

g. memberikan kesempatan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Usaha Menengah;

h. mendorong pelaksanaan penelitian dan industri kreatif; dan

i. melaksanakan Pengadaan Berkelanjutan

2.3 PRINSIP-PRINSIP DASAR PENGADAAN BARANG/JASA

Setiap pelaku pengadaan barang dan jasa pemerintah wajib mematuhi prinsip-prinsip
dasar pengadaan barang/jasa pemerintah, sebagai berikut:

a. efisien mempunyai makna bahwa Pengadaan Barang/Jasa harus diusahakan


dengan menggunakan dana dan daya yang minimum untuk mencapai kualitas
dan sasaran dalam waktu yang ditetapkan atau menggunakan dana yang telah
ditetapkan untuk mencapai hasil dan sasaran dengan kualitas yang maksimum;
b. efektif mempunyai makna bahwa Pengadaan Barang/Jasa harus sesuai dengan
kebutuhan dan sasaran yang telah ditetapkan serta memberikan manfaat yang

7|P edoman Pelaks anaan Pe ngad aan L angs ung


sebesar-besarnya;
c. transparan mempunyai makna bahwa semua ketentuan dan informasi
Pengadaan Barang/Jasa bersifat jelas dan dapat diketahui oleh Penyedia
Barang/Jasa yang berminat serta oleh masyarakat pada umumnya;
d. terbuka mempunyai makna bahwa Pengadaan Barang/Jasa dapat diikuti oleh
semua Penyedia Barang/Jasa yang memenuhi persyaratan atau kriteria tertentu
berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas;
e. bersaing mempunyai makna bahwa Pengadaan Barang/Jasa harus dilakukan
melalui persaingan yang sehat di antara sebanyak mungkin Penyedia Barang/Jasa
yang setara dan memenuhi persyaratan sehingga dapat diperoleh Barang/jasa
yang ditawarkan secara kompetitif dan tidak ada intervensi yang mengganggu
terciptanya mekanisme pasar dalam Pengadaan Barang/Jasa;
f. adil/tidak diskriminatif mempunyai makna bahwa memberikan perlakuan yang
sama bagi semua calon Penyedia Barang/Jasa dan tidak mengarah untuk
memberi keuntungan kepada pihak tertentu dan tetap memperhatikan
kepentingan nasional; dan
g. akuntabel mempunyai makna bahwa harus sesuai dengan aturan dan ketentuan
yang terkait dengan Pengadaan Barang/Jasa sehingga dapat
dipertanggungjawabkan.

2.4 KODE ETIK PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA

Dalam melaksanakan proses pengadaan barang dan jasa Pemerintah, pengelola


pengadaan barang dan jasa wajib mematuhi kode etik sebagai berikut:

a. melaksanakan tugas secara tertib, disertai rasa tanggung jawab untuk mencapai
sasaran, kelancaran dan ketepatan tercapainya tujuan Pengadaan Barang/Jasa;
b. bekerja secara profesional dan mandiri, serta menjaga kerahasiaan Dokumen
Pemilihan yang menurut sifatnya harus dirahasiakan untuk mencegah terjadinya
penyimpangan dalam Pengadaan Barang/Jasa;
c. tidak saling mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung yang berakibat
terjadinya persaingan tidak sehat;
d. menerima dan bertanggung jawab atas segala keputusan yang ditetapkan sesuai

8|P edoman Pelaks anaan Pe ngad aan L angs ung


dengan kesepakatan tertulis para pihak;
e. menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan kepentingan para pihak
yang terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam proses
Pengadaan Barang/Jasa;
f. menghindari dan mencegah terjadinya pemborosan dan kebocoran keuangan
Negara dalam Pengadaan Barang/Jasa;
g. menghindari dan mencegah penyalahgunaan wewenang dan/atau kolusi dengan
tujuan untuk kepentingan pribadi, golongan atau pihak lain yang secara langsung
atau tidak langsung merugikan negara;
h. tidak menerima, tidak menawarkan atau tidak menjanjikan untuk memberi atau
menerima hadiah, imbalan, rabat dan berupa apa saja dari atau kepada siapapun
yang diketahui atau patut diduga berkaitan dengan pengadaan Barang/jasa;
i. cermat;
j. memberikan informasi yang bersifat umum perihal pengadaan barang/jasa baik
di dalam jam kerja maupun di luar jam kerja;
k. tidak membocorkan informasi rahasia atau dokumen yang wajib dirahasiakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
l. patuh kepada perintah atasan yang sah dan wajar sesuai peraturan perudang-
undangan yang berlaku;
m. terbuka dan mengambil langkah yang tepat untuk menghindari benturan
kepentingan;
n. tidak menyalahgunakan informasi, jabatan dan/atau kewenangan yang dimiliki;
o. tidak menyimpang dari prosedur;
p. proaktif; dan
q. tanggap/responsif.

9|P edoman Pelaks anaan Pe ngad aan L angs ung


BAGIAN III
LANGKAH PELAKSANAAN

3.1 PENENTUAN PEJABAT PENGADAAN

3.1.1 Persyaratan Pejabat Pengadaan

1) Pejabat Pengadaan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

a. memiliki integritas, disiplin, dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas;

b. memahami pekerjaan yang akan diadakan;

c. memahami jenis pekerjaan tertentu yang menjadi tugas ULP/Kelompok Kerja


ULP/Pejabat Pengadaan yang bersangkutan;

d. memahami isi dokumen, metode dan prosedur Pengadaan;

e. memiliki Sertifikat Keahlian Pengadaan Barang/ Jasa sesuai dengan kompetensi


yang dipersyaratkan; dan

f. menandatangani Pakta Integritas.

2) Pejabat pengadaan melaksanakan persiapan dan pelaksanaan :

a. Pengadaan Langsung untuk paket Pengadaan Barang/ Pekerjaan Konstruksi/Jasa


Lainnya yang bernilai paling tinggi Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah);
dan/atau

b. Pengadaan Langsung untuk paket Pengadaan Jasa Konsultansi yang bernilai paling
tinggi Rp.100.000.000,00 (Seratus puluh juta rupiah);

3) Pejabat pengadaan berasal dari ASN, baik dari SKPD sendiri maupun SKPD lainnya.

4) Pejabat pengadaan hanya 1 (satu) orang dan wajib memahami tata cara pengadaan,
substansi pekerjaan/kegiatan yang bersangkutan dan bidang lain yang diperlukan,
baik dari unsur- unsur didalam maupun dari luar Perangkat Daerah yang
bersangkutan.

10 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n P e n g a d a a n L a n g s u n g
5) Pejabat pengadaan dilarang merangkap sebagai :

a. Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar;


b. Pejabat Pembuat Komitmen pada kegiatan yang dikelolanya;
c. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan pada kegiatan yang dikelolanya;
d. Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan pada kegiatan yang dikelolanya;
e.Pejabat Penatausahaan Keuangan-Perangkat Daerah pada kegiatan yang
dikelolanya;
f. Bendahara pada kegiatan yang dikelolanya;
g.Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP), terkecuali menjadi Pejabat
Pengadaan/anggota ULP untuk Pengadaan Barang/Jasa yang dibutuhkan
instansinya
6) Larangan sebagaimana dimaksud pada angka 5) tidak berlaku bagi :

a. PPK atau PPTK yang menjadi pejabat pengadaan untuk pengadaan barang/jasa
pada kegiatan yang bukan menjadi tanggungjawabnya;

b. Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan yang menjadi pejabat pengadaan untuk


pengadaan barang/jasa pada paket pekerjaan yang bukan menjadi objek hasil
pekerjaan yang akan diterimanya;

7) Dalam hal Pengadaan Barang/Jasa bersifat khusus dan/atau memerlukan keahlian


khusus, Pejabat Pengadaan dapat menggunakan tenaga ahli yang berasal dari
pegawai negeri atau swasta, tetapi tidak ikut terlibat dalam penentuan pemenang
penyedia barang/jasa.

3.2 TAHAPAN PENGADAAN LANGSUNG

Pengadaan Barang/Jasa melalui metode Pengadaan Langsung merupakan kegiatan yang


dimulai dari identifikasi kebutuhan sampai dengan serah terima pekerjaan.

Petunjuk pelaksanaan Pengadaan Langsung meliputi kegiatan persiapan pengadaan


langsung, persiapan pemilihan pengadaan langsung, pelaksanaan pemilihan penyedia,
pelaksanaan kontrak dan serah terima pekerjaan.

Tahapan Pengadaan Langsung dapat digambarkan dalam skema berikut ini:

Perencanaan Persiapan Persiapan Proses Pelaksanaan Serah


pengadaan pengadaan Pemilihan Pemilihan Kontrak Terima

Gambar 1. Tahapan Pengadaan Langsung

11 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n P e n g a d a a n L a n g s u n g
3.2.1 PERENCANAAN PENGADAAN LANGSUNG

Perencanaan pengadaan disusun oleh PPK dan ditetapkan oleh PA/KPA yang meliputi
identifikasi kebutuhan, penetapan barang/jasa, cara, jadwal dan anggaran Pengadaan
Langsung.

3.2.2 PERSIAPAN PENGADAAN LANGSUNG

1) Persiapan pengadaan dilakukan oleh PPK, yang meliputi:

1. Penyusunan dan penetapan Spesifikasi Teknsi/Kerangka Acuan Kerja (KAK).


2. Penyusunan dan penetapan Harga Perkiraan Sendiri (HPS).
3. Penyusunan dan Penetapan Rancangan Kontrak.

2) PPK menetapkan Rencana Pelaksanaan Pengadaan. PPK menyerahkan Rencana


Pelaksanaan Pengadaan kepada Pejabat Pengadaan sebagai bahan untuk menyusun
Dokumen Pengadaan.

3.2.3 PERSIAPAN PEMILIHAN PENGADAAN LANGSUNG

Persiapan Pemilihan Pengadaan Langsung dilaksanakan oleh Pejabat Pengadaan setelah


menerima permintaan pemilihan penyedia dari PPK yang dilampiri dengan Dokumen
Persiapan Pengadaan langsung.

Pejabat Pengadaan melaksanakan persiapan pemilihan penyedia barang/jasa yang


terdiri atas kegiatan:

1. Penetapan metode pemilihan penyedia


2. Penetapan metode Kualifikasi
3. Penetapan metode evaluasi penawaran
4. Penetapan metode penyampaian dokumen penawaran
5. Penetapan jadwal pemilihan; dan
6. Penyusunan dokumen pemilihan.

3.2.4 PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA PENGADAAN LANGSUNG

3.2.4.1 Mekanisme Pengadaan Langsung barang/jasa Lainnya s.d Rp 50 juta

Mekanisme pengadaan langsung untuk Barang/jasa lainnya yang harganya sudah pasti
dengan nilai paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dilaksanakan
dengan tahapan sebagai berikut:

12 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n P e n g a d a a n L a n g s u n g
(1) Pejabat pengadaan melakukan pemesanan Barang/Jasa Lainnya ke Penyedia.
(2) Penyedia dan PPK melakukan serah terima Barang/Jasa Lainnya.
(3) Penyedia menyerahkan bukti pembelian/pembayaran atau kutansi kepada PPK;
dan/atau
(4) PPK melakukan pembayaran.

3.2.4.2 Mekanisme Pengadaan Langsung Rp 50 juta s.d Rp. 200 juta

Pengadaan langsung untuk:

1) Jasa Konsultansi dengan nilai paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta
rupiah);
2) Barang/jasa lainnya dengan nilai di atas Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)
sampai dengan nilai paling banyak Rp. 200.000000,00 (dua ratus juta rupiah); dan
3) Pekerjaan konstruksi dengan nilai paling banyak Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta
rupiah)

Dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut:

1) Pejabat Pengadaan mencari informasi terkait dengan pekerjaan Jasa Konsultansi yang
akan dilaksanakan beserta biayanya, antara lain melalui media elektronik maupun
non elektronik.

2) Dalam hal informasi sebagaimana dimaksud dalam butir 1 tersedia, Pejabat


Pengadaan membandingkan harga dan kualitas paling sedikit dari 2 (dua) sumber
informasi yang berbeda.

3) Pejabat Pengadaan mengundang calon Penyedia yang diyakini mampu untuk


menyampaikan penawaran administrasi, teknis, biaya, dan formulir isian kualifikasi.

4) Undangan dilampiri Spesifikasi teknis dan atau gambar, Kerangka Acuan Kerja, dan
dokumen- dokumen lain yang menggambarkan jenis pekerjaan yang dibutuhkan.

5) Calon Penyedia yang diundang menyampaikan penawaran administrasi, teknis,harga


dan kualifikasi secara langsung sesuai jadwal yang telah ditentukan dalam
undangan.

6) Pejabat Pengadaan membuka penawaran dan mengevaluasi administrasi, teknis dan


dan kualifikasi dengan sistem gugur, melakukan klarifikasi teknis dan negosiasi harga
untuk mendapatkan penyedia dengan harga yang wajar serta dapat
dipertanggungjawabkan.

7) Negosiasi harga dilakukan berdasarkan HPS dan/atau informasi lain sebagaimana


dimaksud dalam butir 1.

13 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n P e n g a d a a n L a n g s u n g
8) Dalam hal negosiasi harga tidak menghasilkan kesepakatan, Pengadaan Langsung
dinyatakan gagal dan dilakukan Pengadaan Langsung ulang dengan mengundang
Pelaku Usaha lain.

9) Pejabat Pengadaan membuat Berita Acara Hasil Pengadaan Langsung yang terdiri
dari:

a) Nama dan alamat penyedia


b) Harga penawaran terkoreksi dan harga hasil negosiasi
c) Unsur-unsur yang dievaluasi (apabila ada)
d) Hasil negosiasi harga (apabila ada)
e) Keterangan lain yang dianggap perlu; dan
f) Tanggal dibuatnya Berita Acara.

10). Pejabat Pengadaan melaporkan hasil Pengadaan Langsung kepada PPK

11). Calon Penyedia tidak wajib untuk menyampakan formulir isian kualifikasi apabila
menurut pertimbangan Pejabat Pengadaaan Pelaku Usaha tersebut memiliki
kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan.

12). Bagan Alir pelaksanaan pengadaan langsung dengan nilai HPS diatas 50 juta rupiah
dapat dilihat pada gambar 2.

14 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n P e n g a d a a n L a n g s u n g
PPK menyusun PPK menetapkan HPS
PPK membuat Paket
Spesifikasi Teknis/KAK paling lama 28 hari
Pekerjaan dengan nilai
dan dokumen lain, kerja sebelum batas
< 200 Juta, dituangkan
termasuk perubahan akhir pemasukan
dalam RUP
yang disetujui PA/KPA penawaran.

Pejabat Pengadaan Pejabat Pengadaan PPK memerintahkan


membandingkan biaya mencari informasi Pejabat Pengadaan
dan kualitas minimal terkait paket pekerjaan, untuk melaksanakan
dari 2 (dua) sumber termasuk harga Pengadaan Langsung
informasi

Pejabat Pengadaan Penyedia Pejabat Pengadaan


mengundang calon menyampaikan membuka dokumen
penyedia yang diyakini dokumen penawaran penawaran, melakukan
mampu melaksanakan administrasi, teknis dan evaluasi dengan sistem
pekerjaan biaya (satu sampul) gugur

Klarifikasi dan negosiasi


PPK melaksanakan berdasarkan HPS
Pejabat Pengadaan
perjanjian dan membuat BAHPL dan
mendapatkan bukti menyampaikan kepada
perjanjian PPK Jika tidak sepakal/Gagal
Proses Pengadaan
langsung diulang
kembali dengan calon
penyedia lainnya

Gambar 2. Skema Pelaksanaan Pengadaan Langsung dengan HPS diatas 50 Juta

15 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n P e n g a d a a n L a n g s u n g
3.2.5 PELAKSANAAN KONTRAK

3.2.5.1 Bentuk Kontrak

Bentuk kontrak dalam pelaksanaan Pengadaan Langsung terdiri dari:

a. Bukti Pembelian/Pembayaran
Bukti Pembelian/pembayaran merupakan dokuemn yang digunakan sebagai
pernyataan tagihan yang hars dibayar oleh PPK untuk Pengadaan Barang atau Jasa
Lainnya dengan nilai paling banyak Rp. 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah). Contoh
bukti pembelian/pembayaran antara lain faktur/bon/invois, struk, dan nota kontan.
b. Kuitansi
Kuitansi merupakan dokumen yang dijadikan sebagai tanda bukti transaksi
pembayaran yang ditandatangani oleh penerima uang/Penyedia dengan berbagai
ketentuan pembayaran untuk Pengadaan Barang atau Jasa Lainnya dengan niali
paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).
c. Surat Perintah Kerja (SPK)
Surat Perintah Kerja (SPK) merupakan perjanjian sederhana secara tertulis antara
kedua belah pihak tentang suatu perbuatan yang memiliki akibat hukum untuk
memperoleh hak dan melaksanakan kewajiban. Surat Perintah kerja digunakan
untuk :
1. Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai paling banyak Rp. 100.000.000,00
(Seratus juta rupiah).
2. Pengadaan Barang atau Jasa Lainnya dengan nilai paling sedikit di atas Rp.
50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan nilai paling banyak Rp.
200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah); dan
3. Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dengan niali paling banayk Rp. 200.000.000,00
(dua ratus juta rupiah).

3.2.5.2 Penandatanganan SPK

a. Pejabat Pengadaan menyampaikan Berita Acara Hasil Pengadaan Langsung (BAHPL)


kepada PPK sebagai dasar menerbitkan SPK
b. PPK dan dan penyedia wajib memeriksa konsep SPK yang meliputi substansi, bahasa,
redaksional, angka dan huruf serta membubuhkan paraf pada setiap lembar SPK.
c. SPK dibuat sesuai kebutuhan, sekurang-kurangnya terdiri dari:
1. SPK asli pertama untuk PPK dibubuhi materai pada bagian yang ditandatangani
oleh penyedia
2. SPK asli kedua untuk penyedia jasa lainnya dibubuhi materai pada bagian yang
ditandatangani oleh PPK.
3. Rangkap/salinan SPK tanpa dibubuhi materai apabila diperlukan.
d. SPK mulai berlaku pada tanggal penandatanganan kontrak oleh para pihak atau
pada tanggal yang ditetapkan dalam SPK.

16 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n P e n g a d a a n L a n g s u n g
e. SPK paling sedikit memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Judul SPK
2. Nomor dan Tanggal SPK
3. Nomor dan Tanggal Surat Permintaan Penawaran
4. Nomor dan Tanggal Berita Acara Hasil Negosiasi
5. Sumber Dana
6. Waktu Pelaksanaan
7. Uraian Pekerjaan Yang Dilaksanakan
8. Nilai Pekerjaan
9. Tata Cara Pembayaran
10. Sanksi
11. Tanda tangan kedua belah pihak
f. Pihak yang berwenang menandatangani SPK atas nama Penyedia adalah:
1. Direktur Utama/Pimpinan Perusahaan/Pengurus Koperasi yang disebutkan
namanya dalam Akta Pendirian/Anggaran Dasar yang telah didaftarkan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
2. Selain pihak yang disebut diatas, pihak lain yang dapat menandatangani SPK
adalah pihak yang mendapat kuasa atau pendelegasian wewenang yang sah dari
direktur utama/pimpinan perusahaan/pengurus koperasi atau pihak yang sah
berdasarkan AktaPendirian/Anggaran Dasar untuk menandatangnani SPK
sepanjang pihak lain yang tersebut merupakan pengurus/karyawan
perusahaan/karyawan koperasi yang berstatus tenaga tetap.

3.2.6 SERAH TERIMA

Serah terima hasil pekerjaaan dilaksanakan setelah pekerjaan selesai 100% (seratus
persen) sesuai ketentuan yang termuat dalam Kontrak, Penyedia mengajukan
permintaan secara tertulis kepada Pejabat Penandatangan Kontrak untuk serah terima
barang/jasa. Pejabat Penandatangan Kontrak melakukan pemeriksaan terhadap
barang/jasa yang diserahkan. Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia
menandatangani Berita Acara Serah Terima.

Berikut adalah tahapan pelaksanaan serah terima hasil pekerjaan:

a. Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen) sesuai dengan ketentuan yang
tertuang dalam Kontrak, penyedia mengajukan permintaan secara tertulis kepada
PPK untuk penyerahan hasil pekerjaan
b. Sebelum dilakukan serah terima, PPK melakukan pemeriksaan terhadap hasil
pekerjaan, yang dapat dibantu oleh Konsultan Pengawas atau tim ahli atau tim
teknis.

17 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n P e n g a d a a n L a n g s u n g
c. Pemeriksaan dilakukan terhadap kesesuaian hasil pekerjaan terhadap
kriteria/spesifikasi yang tercantum dalam kontrak.
d. Apabila dalam pemeriksaan hasil pekerjaan tidak sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam kontrak maka PPK dan penyedia menandatangani Beria Acara
Serah terima.
e. Setelah penandatanganan Berit Acara Serah Terima, PPK menyerahkan barang/hasil
pekerjaan kepada PA/KPA.
f. PA/KPA meminta PjPHP/PPHP untuk melakukan pemeriksaan administratif terhadap
barang/hasil pekerjaan yang diserahterimakan.
g. PjPHP/PPHP melakukan pemeriksaan administratif proses pengadaan barang/jasa
sejak perencanaan pengadaan sampai dengan serah terima hasilpekerjaan, meliputi
dokumen program/penganggaran, Surat Penetapan PPK, dokumen pernecanaan
pegnadaan, RUP/SIRUP, dokumen persiapan pengadaan, dokumen pemilihan
penyedia, dokumen kontrak dan perubahannya serta pengendaliannya, dan
dokumen serah terima hasil pekerjaan.
h. Apabila hasil pemeriksaan administrasi ditemukan ketidaksesuaian/kekurangan,
PjPHP/PPHP melalui PA/KPA memerintahkan PPK untuk memperbaiki dan/atau
melengkapi kekurangan dokumen administrasi.
i. Hasil Pemeriksaan administrasi dituangkan dalam Berita Acara.

18 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n P e n g a d a a n L a n g s u n g
BAGIAN IV
PENGADAAN LANGSUNG MELALUI SPSE VERSI 4.3

Aplikasi SPSE (Sistem Pengadaan Secara Elektronik) merupakan aplikasi e-Procurement


yang dikembangkan oleh LKPP untuk digunakan oleh LPSE di instansi pemerintah seluruh
Indonesia, termasuk Pemerintah Kabupaten Purwakarta. Aplikasi ini dikembangkan
dengan semangat efisiensi nasional karena tidak memerlukan biaya lisensi. SPSE
dikembangkan oleh LKPP bekerja sama dengan Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) untuk
fungsi enkripsi dokumen; dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
untuk subsistem audit.

Saat ini pengembangan SPSE telah tersedia dalam versi 4.3 dan Pemerintah Kabupaten
Purwakarta telah menggunakan versi ini. SPSE versi 4.3 merupakan versi yang sudah
direvisi dengan menyesuaikan ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor
16 Tahun 2018. Jika sebelumnya SPSE hanya digunakan untuk proses pelelangan oleh
kelompok kerja (Pokja) pemilihan, maka pada versi 4.3 ini SPSE sudah mengakomodasi
pelaksanaan pengadaan langsung yang dilaksanakan oleh pejabat pengadaan.

Dengan tersedianya fasilitas Proses Pengadaan Langsung melalui SPSE 4.3 ini, maka
pelaksanaan pemilihan penyedia melalui pengadaan langsung harus dilakukan secara
elektronik melalui aplikasi ini.

LKPP sendiri telah menyediakan user guide bagi PPK maupun Pejabat Pengadaan sebagai
panduan dalam menggunakan aplikasi SPSE 4.3 ini yang dapat diunduh melalui tautan
inaproc.id/unduh. Secara umum, pelaksanaan proses pemilihan penyedia pengadaan
langsung melalui aplikasi SPSE 4.3 dapat dilihat pada gambar 3.

19 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n P e n g a d a a n L a n g s u n g
Gambar 3. Alur Proses Pengadaan Langsung melalui SPSE Versi 4.3

20 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n P e n g a d a a n L a n g s u n g
CONTOH DOKUMEN
PROSES PENGADAAN LANGSUNG

21 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n P e n g a d a a n L a n g s u n g
KOP SURAT PERANGKAT DAERAH

Purwakarta, ………… 20..

Nomor : ……….. Kepada :


Sifat : Segera
Lampiran : Yth. Pejabat Pengadaan (PP)
Perihall : Pelaksanaan Pengadaan
di
Langsung
Purwakarta

Berdasarkan DPA Kegiatan …………. Tahun Anggaran ………

terdapat Paket kegiatan ……….. dengan nilai pagu anggaran ……...

Dalam Rangka mendukung pelaksanaan kegiatan dimaksud,

agar dilaksanakan pengadaan langsung barang/konstruksi/jasa

konsultansi/jasa lainnya dengan KAK/spesifikasi teknis/HPS

sebagaimana terlampir.

Demikian, atas kerjasamanya diucapkan terima kasih.

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)

………………………………
NIP. ………………

22 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n P e n g a d a a n L a n g s u n g
Lampiran Surat.

Nomor :
tanggal :
Perihal : Pelaksanaan Pengadaan Langsung

KERANGKA ACUAN KERJA


KEGIATAN ……………..

1. LATAR BELAKANG : Gambaran Umum Singkat mengenai pekerjaan


yang akan dilaksanakan, permasalahan terkait
tentang kebutuhan barang/jasa yang akan
diadakan
2. MAKSUD DAN TUJUAN : a. MAKSUD
Maksud Pengadaan barang/jasa
b. TUJUAN
Tujuan Pengadaan barang/jasa
3. TARGET/SASARAN : Target/Sasaran yang ingin dicapai dalam
pengadaan barang/jasa
4. NAMA PERANGKAT DAERAH : Nama Perangkat Daerah yang menyelenggarakan
PENGADAAN BARANG/JASA pengadaan Barang/Jasa
5. SUMBER DANA DAN : Sumber Dana :
PERKIRAAN BIAYA Total Perkiraan Biaya:

6. JANGKA WAKTU : … hari/bulan, terhitung sejak …


PELAKSANAAN PEKERJAAN
7. TENAGA AHLI/TEKNIS : (apabila diperlukan), disebutkan tenaga ahli/teknis
yang diperlukan dalam pelaksanaan pengadaan
barang/jasa

8. SPESIFIKASI TEKNIS : Spesifikasi teknis barang/jasa yang dilaksanakan,


misal jenis barang/jasa, fungsi/kegunaan
barang/jasa, dll

9. PELATIHAN : Pelatihan (apabila diperlukan),


Macam pelatihan, waktu pelaksanaan, sasaran,
fasilitas yang diperlukan, dll
10. HAL-HAL LAINNYA : Diuraikan secara detail

Pejabat Pembuat Komitmen

……………………………….
NIP. ………………….

23 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n P e n g a d a a n L a n g s u n g
Lampiran Surat.

Nomor :
tanggal :
Perihal : Pelaksanaan Pengadaan Langsung

SPESIFIKASI TEKNIS
KEGIATAN ……………..

No Uraian Spesifikasi
1 Nama Barang/jasa …. Diuraikan secara detail spesifikasi
barang/jasa yang diperlukan

2 Nama Barang/Jasa

3, Nama Barrang/Jasa … dst

Pejabat Pembuat Komitmen

……………………………….
NIP. ………………….

24 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n P e n g a d a a n L a n g s u n g
KOP SURAT PERANGKAT DAERAH

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

Pekerjaan :
Kegiatan :
Pagu Anggaran :

No Jenis Satuan Volume harga Pajak (%) Total


Barang/Jasa
1
2
3

dst
TOTAL HPS

Pejabat Pembuat Komitmen

……………………………….
NIP. ………………….

25 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n P e n g a d a a n L a n g s u n g
KOP SURAT PERANGKAT DAERAH

Purwakarta, ………… 20..

Nomor : ……….. Kepada :


Sifat : Segera
Lampiran : 1 berkas Yth. PT/CV. …
Perihall : Informasi Harga
di

………………….

Sehubungan dengan pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa di

Dinas …. Kabupaten Purwaarta, dengan hormat dimohon kiranya

dapat memberikan daftar harga, spesifikasi, dan gambar/brosur

barang/jasa sebagaimana terlampir.

Demikian, atas kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Pejabat Pengadaan

………………………………..

NIP. …………………

Tembusan:
1. Kepala Dinas ….
2. Arsip

26 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n P e n g a d a a n L a n g s u n g
LAMPIRAN 1 BERITA ACARA SURVEY HARGA

INFORMASI HARGA BARANG/JASA


PT/CV. ……….

No Jenis Satuan Volume harga Pajak (%) Total


Barang/Jasa
1
2
3

dst
TOTAL HPS

Direktur/Pimpinan Perusahaan
PT/CV. ………..

……………………………….
NIP. ………………….

27 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n P e n g a d a a n L a n g s u n g
LAMPIRAN 2 BERITA ACARA SURVEY HARGA

INFORMASI HARGA BARANG/JASA


PT/CV. ……….

No Jenis Satuan Volume harga Pajak (%) Total


Barang/Jasa
1
2
3

dst
TOTAL HPS

Direktur/Pimpinan Perusahaan
PT/CV. ………..

……………………………….
NIP. ………………….

28 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n P e n g a d a a n L a n g s u n g
DAFTAR HASIL SURVEY INFORMASI HARGA

No Nama Spesifikasi Satuan Sumber Informasi Harga Over Head Harga


Barang/Jasa Rata-Rata Satuan
Sumber 1 Sumber 2 …dst

Pejabat Pengadaan

…………………………………….
NIP. ……………………………

29 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n P e n g a d a a n L a n g s u n g
CONTOH DOKUMEN PEMILIHAN PENYEDIA
MELALUI PENGADAAN LANGSUNG
MENGGUNAKAN SPSE V.4.3

30 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n P e n g a d a a n L a n g s u n g
Berita Acara Evaluasi Penawaran
Nomor : (nomor BAEP)

Pada hari ini, …… , telah dibuat berita acara evaluasi penawaran untuk paket pekerjaan :

Kode Paket : (kode paket)


Nama paket : (Nama Paket Pengadaan)
Nilai Total HPS : (nilai HPS)
Metode Evaluasi : (metode evaluasi)

Pembukaan penawaran dari (jumlah peserta) peserta yang mendaftar terdapat (jumlah
peserta) peserta yang memasukkan penawaran, yaitu:
No Nama Peserta Nilai Penawaran

Evaluasi Penawaran
1. Evaluasi Administrasi
No Nama Peserta Hasil Evaluasi Keterangan

2. Evaluasi Teknis
No Nama Peserta Hasil Evaluasi Keterangan

3. Evaluasi Harga
No Nama Peserta Hasil Evaluasi Keterangan

Demikian berita acara dibuat dan ditandatangani pada hari, tanggal dan bulan
sebagaimana tersebut diatas untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Ttd.

Pejabat Pengadaan

Dihasilkan oleh server pada: …. .. : … - LPSE Kabupaten Purwakarta

31 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n P e n g a d a a n L a n g s u n g
Berita Acara Hasil Pengadaan Langsung
Nomor : (nomor BAHP)

Pada hari ini, …… , telah dibuat berita acara evaluasi penawaran untuk paket pekerjaan :

Kode Paket : (kode paket)


Nama paket : (Nama Paket Pengadaan)
Nilai Total HPS : (nilai HPS)
Metode Evaluasi : (metode evaluasi)

Pembukaan penawaran dari … peserta yang mendaftar terdapat .. peserta yang


memasukkan penawaran, yaitu:
No Nama Peserta Nilai Penawaran

Evaluasi Penawaran
1. Evaluasi Administrasi
No Nama Peserta Hasil Evaluasi Keterangan

2. Evaluasi Teknis
No Nama Peserta Hasil Evaluasi Keterangan

3. Evaluasi Harga
No Nama Peserta Hasil Evaluasi Keterangan

4. Evaluasi Kualifikasi
No Nama Peserta Hasil Evaluasi Keterangan

32 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n P e n g a d a a n L a n g s u n g
5. Pembuktian Kualifikasi
No Nama Peserta Hasil Evaluasi Keterangan

Demikian berita acara dibuat dan ditandatangani pada hari, tanggal dan bulan
sebagaimana tersebut diatas untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Ttd.

Pejabat Pengadaan

Dihasilkan oleh server pada: …. .. : … - LPSE Kabupaten Purwakarta

33 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n P e n g a d a a n L a n g s u n g
Berita Acara Klarifikasi dan Negosiasi
(Nama Paket Pengadaan Langsung)
PENGADAAN LANGSUNG
Nomor : (nomor BAKN)

Pada hari ini, (nama hari BAKN) tanggal (tanggal BAKN) bertempat di Kantor
Dinas/badan (nama Perangkat Daerah) Kab. Purwakarta, telah dilakukan Negosiasi
Teknis dan Biaya terhadap (nama penyedia) untuk paket (nama paket pengadaan)
Pengadaan langsung.

A. Hasil dari Negosiasi Teknis sebagai berikut:


(keterangan diisi pada aplikasi SPSE 4.3, tuliskan detail negosiasi teknis)

B. Hasil Negosiasi Biaya sebagai berikut:

(Nama Penyedia)
Nilai Total HPS: Rp …….
Nilai Penawaran: Rp …. (… %)
Nilai Penawaran Terkoreksi: Rp …. (… %)
Nilai Negosiasi Biaya: Rp ….. (… %)

(Nama Penyedia 2, jika ada)


Nilai Total HPS: Rp …….
Nilai Penawaran: Rp …. (… %)
Nilai Penawaran Terkoreksi: Rp …. (… %)
Nilai Negosiasi Biaya: Rp ….. (… %)

Demikian berita acara Negosiasi Teknis dan Biaya ini dibuat dan ditandatangani pada
hari, tanggal dan bulan sebagaimana tersebut diatas untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Ttd.

Pejabat Pengadaan

Dihasilkan oleh server pada: …. .. : … - LPSE Kabupaten Purwakarta

34 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n P e n g a d a a n L a n g s u n g
CONTOH DOKUMEN KONTRAK
PENGADAAN LANGSUNG MELALUI SPSE V. 4.3

35 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n P e n g a d a a n L a n g s u n g
(lpse) Undangan Kontrak

(Nama Penyedia)
di
Tempat

Kami mengundang Anda untuk menghadiri penandatangan kontrak terhadap pengadaan


Kode Paket : (kode paket pengadaan)
Nama Paket : (nama paket pengadaan)
Tanggal Pembuatan Kontrak : (tanggal pembuatan kontrak)

dengan informasi terkait kontrak sebagai berikut:


Waktu : (Tanggal dan jam undangan)
Tempat : (Nama Perangkat Daerah Kabupaten Purwakarta)
Yang harus dibawa : dokumen lengkap
Yang harus hadir : (ditulis siapa yang harus hadir)

Hormat Kami,

PPK (Nama paket Pengadaan)

------------------------------------------------------------------------------------

Dear,
PT. ….

We would like to invite you to attend conract signing fot the following package
Package ID :
Package Name :
Created date of Contact Letter :

With details:
Date and Time :
Location :
What Should to brought :
Who Attend :

Sincerely,

PPK …

Dihasilkan oleh server pada: …. .. : … - LPSE Kabupaten Purwakarta

36 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n P e n g a d a a n L a n g s u n g
SURAT PENUNJUKAN PENYEDIA BARANG/JASA (SPPBJ)

Nomor : (nomor SPPBJ)


Lampiran : (Jumlah Lampiran, jika ada)
Perihal : Penunjukan Penyedia Untuk Pelaksanaan Paket Pekerjaan (nama paket)

Kepada Yth.
(Nama Penyedia)
di
Tempat

Dengan ini kami beritahukan bahwa penawaran Saudara melalui aplikasi SPSE pada:

Kode Paket : (Kode Paket Pekerjaan)


Nama Paket : (Nama Paket Pengadaan)
Nilai Penawaran : (Nilai Kontrak)
Kami nyatakan diterima/disetujui.

Sebagai tindak lanjut dari Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) ini Saudara
diharuskan untuk menandatangani Surat Perintah Kerja (SPK) paling lambat 14 (empat
belas) hari kerja setelah diterbitkannya SPPBJ. Kegagalan Saudara untuk menerima
penunjukan ini yang disusun berdasarkan evaluasi terhadap penawaran Saudara, akan
dikenakan sanksi sesuai ketentuan dalam Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta petunjuk pelaksanaannya.

(Nama Perangkat Daerah Kabupaten Purwakarta)


Pejabat Pembuat Komitmen

(Nama PPK)
NIP. (NIP PPK)

Dihasilkan oleh server pada: …. .. : … - LPSE Kabupaten Purwakarta

37 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n P e n g a d a a n L a n g s u n g
[kop surat Perangkat Daerah Pejabat Pembuat Komitmen]
SATUAN KERJA : ________________
SURAT PERINTAH KERJA (SPK) NOMOR DAN TANGGAL SPK :
__________________________

Nama PPK: _____________

Nama Penyedia: _____________

NOMOR SURAT UNDANGAN PENGADAAN LANGSUNG


:____________________
PAKET PENGADAAN : TANGGAL SURAT UNDANGAN PENGADAAN LANGSUNG
__________________________ :_________________
__________________________
__________________________ NOMOR BERITA ACARA HASIL PENGADAAN LANGSUNG
__________________________ :____________________

TANGGAL BERITA ACARA HASIL PENGADAAN LANGSUNG


:_________________

SUMBER DANA: [sebagai contoh, cantumkan ”dibebankan atas DIPA/DPA __________


Tahun Anggaran ____ untuk mata anggaran kegiatan __________
Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah sebesar Rp__________
(_______________________ rupiah).

WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN: ________ (___________________) hari kalender

Untuk dan atas nama __________ Untuk dan atas nama Penyedia

Pejabat Pembuat Komitmen __________

[tanda tangan dan cap (jika salinan [tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini untuk
asli ini untuk Penyedia maka rekatkan proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen
meterai Rp 6.000,- )] maka rekatkan meterai Rp 6.000,- )]

[nama lengkap]
[nama lengkap] [jabatan]
[jabatan]

38 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n P e n g a d a a n L a n g s u n g
SYARAT UMUM
SURAT PERINTAH KERJA (SPK)

1. LINGKUP PEKERJAAN
Penyedia yang ditunjuk berkewajiban untuk menyelesaikan pekerjaan dalam jangka
waktu yang ditentukan sesuai dengan volume, spesifikasi teknis dan harga yang
tercantum dalam SPK.
2. HUKUM YANG BERLAKU
Keabsahan, interpretasi, dan pelaksanaan SPK ini didasarkan kepada hukum Republik
Indonesia.
3. HARGA SPK
a. Jenis Kontrak yang digunakan adalah Kontrak Lumsum.
b. PPK membayar kepada penyedia sebesar harga SPK.
c. Harga SPK telah memperhitungkan keuntungan, beban pajak dan biaya overhead
serta biaya asuransi (apabila dipersyaratkan).
d. Rincian harga SPK sesuai dengan rincian yang tercantum dalam daftar kuantitas
dan harga.
4. HAK KEPEMILIKAN
a. PPK berhak atas kepemilikan semua barang/bahan yang terkait langsung atau
disediakan sehubungan dengan jasa yang diberikan oleh penyedia kepada PPK.
Jika diminta oleh PPK maka penyedia berkewajiban untuk membantu secara
optimal pengalihan hak kepemilikan tersebut kepada PPK sesuai dengan hukum
yang berlaku.
b. Hak kepemilikan atas peralatan dan barang/bahan yang disediakan oleh PPK tetap
pada PPK, dan semua peralatan tersebut harus dikembalikan kepada PPK pada
saat SPK berakhir atau jika tidak diperlukan lagi oleh penyedia. Semua peralatan
tersebut harus dikembalikan dalam kondisi yang sama pada saat diberikan kepada
penyedia dengan pengecualian keausan akibat pemakaian yang wajar.
5. CACAT MUTU
PPK akan memeriksa setiap hasil pekerjaan penyedia dan memberitahukan secara
tertulis penyedia atas setiap cacat mutu yang ditemukan. PPK dapat memerintahkan
penyedia untuk menguji pekerjaan yang dianggap oleh PPK mengandung cacat
mutu. Penyedia bertanggung jawab atas cacat mutu selama masa garansi.
6. PERPAJAKAN
Penyedia berkewajiban untuk membayar semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan
lain yang sah yang dibebankan oleh hukum yang berlaku atas pelaksanaan SPK. Seua
pengeluaran perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam harga SPK.
7. PENGALIHAN DAN/ATAU SUBKONTRAK
Penyedia dilarang untuk mengalihkan dan/atau mensubkontrakkan sebagian atau
seluruh pekerjaan. Pengalihan seluruh pekerjaan hanya diperbolehkan dalam hal
pergantian nama penyedia, baik sebagai akibat peleburan (merger) atau akibat
lainnya.
8. JADWAL
a. SPK ini berlaku efektif pada tanggal penandatanganan oleh para pihak atau pada
tanggal yang ditetapkan dalam Surat Perintah Pengiriman.

39 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n P e n g a d a a n L a n g s u n g
b. Waktu pelaksanaan SPK adalah sejak tanggal mulai kerja yang tercantum dalam
Surat Perintah Pengiriman.
c. Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang ditentukan.
d. Apabila penyedia tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal karena
keadaan diluar pengendaliannya dan penyedia telah melaporkan kejadian
tersebut kepada PPK, maka PPK dapat melakukan penjadwalan kembali
pelaksanaan tugas penyedia dengan adendum SPK.
9. ASURANSI
a. Apabila dipersyaratkan, penyedia wajib menyediakan asuransi sejak Surat
Perintah Pengiriman sampai dengan tanggal selesainya pemeliharaan untuk:
1) semua barang dan peralatan yang mempunyai risiko tinggi terjadinya
kecelakaan, pelaksanaan pekerjaan, serta pekerja untuk pelaksanaan
pekerjaan, atas segala risiko terhadap kecelakaan, kerusakan, kehilangan, serta
risiko lain yang tidak dapat diduga;
2) pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di tempat kerjanya; dan
b. Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam penawaran dan termasuk dalam
harga SPK.
10. PENANGGUNGAN DAN RISIKO
a. Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan menanggung tanpa
batas PPK beserta instansinya terhadap semua bentuk tuntutan, tanggung jawab,
kewajiban, kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum, proses
pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan terhadap PPK beserta instansinya
(kecuali kerugian yang mendasari tuntutan tersebut disebabkan kesalahan atau
kelalaian berat PPK) sehubungan dengan klaim yang timbul dari hal-hal berikut
terhitung sejak tanggal mulai kerja sampai dengan tanggal penandatanganan
berita acara penyerahan akhir:
1) kehilangan atau kerusakan peralatan dan harta benda penyedia dan Personel;
2) cidera tubuh, sakit atau kematian Personel; dan/atau
3) kehilangan atau kerusakan harta benda, cidera tubuh, sakit atau kematian
pihak lain.
b. Terhitung sejak tanggal mulai kerja sampai dengan tanggal penandatanganan
berita acara serah terima, semua risiko kehilangan atau kerusakan hasil pekerjaan
ini merupakan risiko penyedia, kecuali kerugian atau kerusakan tersebut
diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaian PPK.
c. Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh penyedia tidak membatasi kewajiban
penanggungan dalam syarat ini.
d. Kehilangan atau kerusakan terhadap hasil pekerjaan sejak tanggal mulai kerja
sampai batas akhir garansi, harus diperbaiki, diganti atau dilengkapi oleh
penyedia atas tanggungannya sendiri jika kehilangan atau kerusakan tersebut
terjadi akibat tindakan atau kelalaian penyedia.
11. PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN
PPK berwenang melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap pelaksanaan
pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia. PPK dapat memerintahkan kepada
pihak lain untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas semua pelaksanaan
pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia.
12. PENGUJIAN
Jika PPK atau Pengawas Pekerjaan memerintahkan penyedia untuk melakukan
pengujian Cacat Mutu yang tidak tercantum dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar,
dan hasil uji coba menunjukkan adanya Cacat Mutu maka penyedia berkewajiban

40 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n P e n g a d a a n L a n g s u n g
untuk menanggung biaya pengujian tersebut. Jika tidak ditemukan adanya Cacat
Mutu maka uji coba tersebut dianggap sebagai Peristiwa Kompensasi.
13. LAPORAN HASIL PEKERJAAN
a. Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan Kontrak terhadap
kemajuan pekerjaan dalam rangka pengawasan kualitas dan waktu pelaksanaan
pekerjaan. Hasil pemeriksaan pekerjaan dituangkan dalam laporan kemajuan
hasil pekerjaan.
b. Untuk merekam pelaksanaan pekerjaan, PPK dapat menugaskan Pengawas
Pekerjaan dan/atau tim teknis membuat foto-foto dokumentasi pelaksanaan
pekerjaan di lokasi pekerjaan.
14. WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN
a. Kecuali SPK diputuskan lebih awal, penyedia berkewajiban untuk memulai
pelaksanaan pekerjaan pada tanggal mulai kerja, dan melaksanakan pekerjaan
sesuai dengan program mutu, serta menyelesaikan pekerjaan selambat-lambatnya
pada tanggal penyelesaian yang ditetapkan dalam surat perintah pengiriman.
b. Jika pekerjaan tidak selesai pada tanggal penyelesaian disebabkan karena
kesalahan atau kelalaian penyedia maka penyedia dikenakan sanksi berupa denda
keterlambatan.
c. Jika keterlambatan tersebut disebabkan oleh Peristiwa Kompensasi maka PPK
memberikan tambahan perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan.
d. Tanggal penyelesaian yang dimaksud dalam ketentuan ini adalah tanggal
penyelesaian semua pekerjaan.
15. SERAH TERIMA PEKERJAAN
a. Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen), penyedia mengajukan
permintaan secara tertulis kepada PPK untuk penyerahan pekerjaan.
b. Sebelum dilakukan serah terima, PPK melakukan pemeriksaan terhadap hasil
pekerjaan.
c. PPK dalam melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan dapat dibantu oleh pengawas
pekerjaan dan/atau tim teknis.
d. Apabila terdapat kekurangan-kekurangan dan/atau cacat hasil pekerjaan,
penyedia wajib memperbaiki/menyelesaikannya, atas perintah PPK.
e. PPK menerima hasil pekerjaan setelah seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan SPK.
f. Pembayaran dilakukan sebesar 100% (seratus persen) dari harga SPK dan
penyedia harus menyerahkan Sertifikat Garansi.
16. JAMINAN BEBAS CACAT MUTU/GARANSI
a. Penyedia dengan jaminan pabrikan dari produsen pabrikan (jika ada)
berkewajiban untuk menjamin bahwa selama penggunaan secara wajar, Barang
tidak mengandung cacat mutu yang disebabkan oleh tindakan atau kelalaian
Penyedia, atau cacat mutu akibat desain, bahan, dan cara kerja.
b. Jaminan bebas cacat mutu ini berlaku selama masa garansi berlaku.
c. PPK akan menyampaikan pemberitahuan cacat mutu kepada Penyedia segera
setelah ditemukan cacat mutu tersebut selama masa garansi berlaku.
d. Terhadap pemberitahuan cacat mutu oleh PPK, Penyedia berkewajiban untuk
memperbaiki, mengganti, dan/atau melengkapi Barang dalam jangka waktu
sesuai dengan syarat dan ketentuan dalam Sertifikat Garansi.
e. Jika Penyedia tidak memperbaiki, mengganti, atau melengkapi Barang akibat cacat
mutu dalam jangka waktu sesuai dengan syarat dan ketentuan dalam Sertifikat
Garansi, PPK akan menghitung biaya perbaikan yang diperlukan, dan PPK secara

41 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n P e n g a d a a n L a n g s u n g
langsung atau melalui pihak ketiga yang ditunjuk oleh PPK akan melakukan
perbaikan tersebut. Penyedia berkewajiban untuk membayar biaya perbaikan atau
penggantian tersebut sesuai dengan klaim yang diajukan secara tertulis oleh PPK.
f. Selain kewajiban penggantian biaya, Penyedia yang lalai memperbaiki cacat mutu
dikenakan Sanksi Daftar Hitam.
17. PERUBAHAN SPK
a. SPK hanya dapat diubah melalui adendum SPK.
b. Perubahan SPK dapat dilaksanakan dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi
lapangan pada saat pelaksanaan dengan SPK dan disetujui oleh para pihak,
meliputi:
1) menambah atau mengurangi volume yang tercantum dalam SPK;
2) menambah dan/atau mengurangi jenis kegiatan;
3) mengubah spesifikasi teknis sesuai dengan kondisi lapangan; dan/atau
4) mengubah jadwal pelaksanaan pekerjaan.
c. Untuk kepentingan perubahan SPK, PPK dapat dibantu Pejabat Peneliti
Pelaksanaan Kontrak.
18. PERISTIWA KOMPENSASI
a. Peristiwa Kompensasi dapat diberikan kepada penyedia dalam hal sebagai berikut:
1) PPK mengubah jadwal yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan;
2) keterlambatan pembayaran kepada penyedia;
3) PPK tidak memberikan gambar-gambar, spesifikasi dan/atau instruksi sesuai
jadwal yang dibutuhkan;
4) penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuai jadwal;
5) PPK menginstruksikan kepada pihak penyedia untuk melakukan pengujian
tambahan yang setelah dilaksanakan pengujian ternyata tidak ditemukan
kerusakan/kegagalan/penyimpangan;
6) PPK memerintahkan penundaan pelaksanaan pekerjaan;
7) PPK memerintahkan untuk mengatasi kondisi tertentu yang tidak dapat diduga
sebelumnya dan disebabkan oleh PPK;
8) ketentuan lain dalam SPK.
b. Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan pengeluaran tambahan dan/atau
keterlambatan penyelesaian pekerjaan maka PPK berkewajiban untuk membayar
ganti rugi dan/atau memberikan perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan.
c. Ganti rugi hanya dapat dibayarkan jika berdasarkan data penunjang dan
perhitungan kompensasi yang diajukan oleh penyedia kepada PPK, dapat
dibuktikan kerugian nyata akibat Peristiwa Kompensasi.
d. Perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan hanya dapat diberikan jika
berdasarkan data penunjang dan perhitungan kompensasi yang diajukan oleh
penyedia kepada PPK, dapat dibuktikan perlunya tambahan waktu akibat
Peristiwa Kompensasi.
e. Penyedia tidak berhak atas ganti rugi dan/atau perpanjangan waktu penyelesaian
pekerjaan jika penyedia gagal atau lalai untuk memberikan peringatan dini dalam
mengantisipasi atau mengatasi dampak Peristiwa Kompensasi.
19. PERPANJANGAN WAKTU
a. Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian pekerjaan akan
melampaui tanggal penyelesaian maka penyedia berhak untuk meminta
perpanjangan tanggal penyelesaian berdasarkan data penunjang. PPK
berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan memperpanjang tanggal
penyelesaian pekerjaan secara tertulis. Perpanjangan tanggal penyelesaian harus
dilakukan melalui adendum SPK.

42 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n P e n g a d a a n L a n g s u n g
b. PPK dapat menyetujui perpanjangan waktu pelaksanaan setelah melakukan
penelitian terhadap usulan tertulis yang diajukan oleh penyedia.
20. PENGHENTIAN DAN PEMUTUSAN SPK
a. Penghentian SPK dapat dilakukan karena terjadi Keadaan Kahar.
b. Dalam hal SPK dihentikan, PPK wajib membayar kepada penyedia sesuai dengan
prestasi pekerjaan yang telah dicapai.
c. Pemutusan SPK dapat dilakukan oleh pihak PPK atau pihak penyedia.
d. Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata,
pemutusan SPK melalui pemberitahuan tertulis dapat dilakukan apabila:
1) penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan dalam
proses Pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang berwenang;
2) pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau
pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan pengadaan dinyatakan
benar oleh instansi yang berwenang;
3) penyedia lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya dan tidak
memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan;
4) penyedia tanpa persetujuan PPK, tidak memulai pelaksanaan pekerjaan;
5) penyedia menghentikan pekerjaan dan penghentian ini tidak tercantum
dalam program mutu serta tanpa persetujuan PPK;
6) penyedia berada dalam keadaan pailit;
7) Penyedia gagal memperbaiki kinerja setelah mendapat Surat Peringatan
sebanyak 3 (tiga) kali;
8) penyedia selama Masa SPK gagal memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka
waktu yang ditetapkan oleh PPK;
9) PPK memerintahkan penyedia untuk menunda pelaksanaan atau kelanjutan
pekerjaan, dan perintah tersebut tidak ditarik selama 28 (dua puluh delapan)
hari; dan/atau
10) PPK tidak menerbitkan surat perintah pembayaran untuk pembayaran
tagihan angsuran sesuai dengan yang disepakati sebagaimana tercantum
dalam SPK.
e. Dalam hal pemutusan SPK dilakukan karena kesalahan penyedia:
1) Sisa uang muka harus dilunasi oleh Penyedia atau Jaminan Uang Muka
dicairkan (apabila diberikan);
2) penyedia membayar denda keterlambatan (apabila ada); dan/atau
3) penyedia dikenakan Sanksi Daftar Hitam.
f. Dalam hal pemutusan SPK dilakukan karena PPK terlibat penyimpangan
prosedur, melakukan KKN dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam
pelaksanaan pengadaan, maka PPK dikenakan sanksi berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
21. PEMBAYARAN
a. pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan oleh PPK, dengan
ketentuan:
1) penyedia telah mengajukan tagihan disertai laporan kemajuan hasil pekerjaan;
2) pembayaran dilakukan dengan [sistem termin/pembayaran secara sekaligus];
3) pembayaran harus dipotong denda (apabila ada), dan pajak ;
b. pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah pekerjaan selesai 100% (seratus
persen) dan Berita Acara Serah Terima ditandatangani.
c. PPK dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah pengajuan permintaan
pembayaran dari penyedia harus sudah mengajukan surat permintaan
pembayaran kepada Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM).

43 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n P e n g a d a a n L a n g s u n g
d. bila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan angsuran, tidak akan menjadi
alasan untuk menunda pembayaran. PPK dapat meminta penyedia untuk
menyampaikan perhitungan prestasi sementara dengan mengesampingkan hal-
hal yang sedang menjadi perselisihan.
22. DENDA
a. Jika pekerjaan tidak dapat diselesaikan dalam jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan karena kesalahan atau kelalaian Penyedia maka Penyedia berkewajiban
untuk membayar denda kepada PPK sebesar 1/1000 (satu permil) dari nilai SPK
(tidak termasuk PPN) untuk setiap hari keterlambatan.
b. PPK mengenakan Denda dengan memotong pembayaran prestasi pekerjaan
penyedia. Pembayaran Denda tidak mengurangi tanggung jawab kontraktual
penyedia.
23. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
PPK dan penyedia berkewajiban untuk berupaya sungguh-sungguh menyelesaikan
secara damai semua perselisihan yang timbul dari atau berhubungan dengan SPK ini
atau interpretasinya selama atau setelah pelaksanaan pekerjaan. Jika perselisihan
tidak dapat diselesaikan secara musyawarah maka perselisihan akan diselesaikan
melalui Layanan Penyelesaian Sengketa, arbitrase atau Pengadilan Negeri.
24. LARANGAN PEMBERIAN KOMISI
Penyedia menjamin bahwa tidak satu pun personel satuan kerja PPK telah atau akan
menerima komisi atau keuntungan tidak sah lainnya baik langsung maupun tidak
langsung dari SPK ini. Penyedia menyetujui bahwa pelanggaran syarat ini
merupakan pelanggaran yang mendasar terhadap SPK ini.

44 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n P e n g a d a a n L a n g s u n g
Untuk Pengadaan Barang, maka PPK membuat Surat Pesanan/Surat Perintah
Pengiriman.

SURAT PESANAN

Nomor: (nomor Surat Pesanan)


Paket Pekerjaan : (nama paket pengadaan)

Yang bertanda tangan dibawah ini:

…(nama PPK)…
PPK Kegiatan …(nama paket pengadaan)…
Selanjutnya disebut sebagai Pejabat Pembuat Komitmen:
Berdasarkan Surat Perintah Kerja Kegiatan …(nama paket pengadaan)… Nomor
…(nomor SPK)… Tanggal …(tanggal SPK)… bersama ini memerintahkan:

…(nama penyedia)…
… (nama domisili Kabupaten/Kota Penyedia)…

Yang dalam hal ini diwakili oleh: ..(nama direktur/yang mewakili penyedia) …
Selanjutnya disebut sebagai penyedia barang.
Untuk mengirimkan barang memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

1. Rincian Barang :

Jenis Unit 1 Volume Unit 2 Volume Harga Pajak Total Harga Keterangan
Barang 2 Satuan (%)
Total Nilai

2. Tanggal barang diterima : (tanggal diterima)


3. Syarat-syarat pekerjaan : sesuai dengan persyaratan dan ketentuan kontrak
4. Waktu Penyelesaian : selama dan pekerjaan harus sudah selesai pada tanggal
(tanggal selesai Kontrak)
5. Alamat Pengiriman barang : (alamat pengiriman)
6. Denda : terhadap setiap hari keterlambatan pelaksanaan/penyelesaian
pekerjaan Penyedia akan dikenakan Denda Keterlambatan sebesar 1/1000 (satu
per seribu) dari Nilai Kontrak atau bagian tertentu dan Nila Kontrak sebelum
PPN sesuai dengan Syarat-Syarat Umum Kontrak.

Purwakarta, … (tanggal dikeluarkan Surat Pesanan)…


Untuk dan atas nama … (Nama Perangkat Daerah Kabupaten Purwakarta)…
Pejabat Pembuat Komitmen

Dihasilkan oleh server pada: …. .. : … - LPSE Kabupaten Purwakarta

45 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n P e n g a d a a n L a n g s u n g
Untuk pengadaan selain barang, yaitu konstruksi, konsultansi, dan jasa lainnya, maka
PPK membuat Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)

Nomor: (nomor SPMK)


Paket Pekerjaan : (nama paket pengadaan)

Yang bertanda tangan dibawah ini:

(nama PPK)
PPK Kegiatan (nama paket pengadaan)
Selanjutnya disebut sebagai Pejabat Pembuat Komitmen:
Berdasarkan Surat Perintah Kerja Kegiatan (nama paket pengadaan) Nomor (nomor SPK
Tanggal (tanggal SPK) bersama ini memerintahkan:

(nama perusahaan penyedia)


(nama domisili Kabupaten/Kota Penyedia)
Yang dalam hal ini diwakili oleh: (nama direktur/yang mewakili penyedia)
Selanjutnya disebut sebagai penyedia (Konstruksi/Konsultansi/Jasa Lainnya)
Untuk segera memulai pelaksanaan pekerjaan dengan memperhatikan ketentuan-
ketentuan sebagai berikut:

7. Lingkup Pekerjaan : Pengadaan (Konstruksi/konsultansi/Jasa lainnya)

8. Tanggal mulai kerja : (tanggal mulai pekerjaan)

9. Syarat-syarat pekerjaan : sesuai dengan persyaratan dan ketentuan kontrak

10. Waktu Penyelesaian : selama dan pekerjaan harus sudah selesai pada tanggal
(tanggal selesai Kontrak)

11. Denda : terhadap setiap hari keterlambatan pelaksanaan/penyelesaian


pekerjaan Penyedia akan dikenakan Denda Keterlambatan sebesar 1/1000 (satu
per seribu) dari Nilai Kontrak atau bagian tertentu dan Nila Kontrak sebelum
PPN sesuai dengan Syarat-Syarat Umum Kontrak.

Purwakarta, (tanggal dikeluarkan SPMK)


Untuk dan atas nama (Nama Perangkat Daerah Kabupaten Purwakarta)
Pejabat Pembuat Komitmen

Dihasilkan oleh server pada: …. .. : … - LPSE Kabupaten Purwakarta

46 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n P e n g a d a a n L a n g s u n g
BERITA ACARA SERAH TERIMA PEKERJAAN

(Nama Paket Pengadaan)

NO : (Nomor BASTP)

Pada hari ini (nama hari BASTP) tanggal (tanggal BASTP) bulan (nama bulan BASTP)
tahun (tahun BASTP), kami yang bertanda tangan dibawah ini:

1. (Nama PPK).
Pejabat Pembuat Komitmen (Nama Perangkat Daerah Kabupaten Purwakarta),
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pejabat Pembuat Komitmen pada
(Nama Perangkat Daerah Kabupaten Purwakarta), yang selanjutnya disebut
PIHAK PERTAMA
2. (nama Direktur/yang mewakili Penyedia)
Direktur, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama (nama penyedia), yang
berkedudukan di (alamat domisili penyedia) yang selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA.

Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan serah terima pekerjaan berupa (produk
pengadaan) pada tanggal (tanggal BASTP). sesuai dengan Surat Perintah kerja No. :
(Nomor SPK) tanggal (tanggal SPK), dari PIHAK KEDUA dan PIHAK PERTAMA menerima
dengan baik pelaksanaan pengadaan tersebut.

Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA


(Nama Perusahaan Penyedia)

(Nama Direktur) (Nama PPK)


Direktur NIP. (Nomor Nip PPK)

Dihasilkan oleh server pada: …. .. : … - LPSE Kabupaten Purwakarta

47 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n P e n g a d a a n L a n g s u n g
BERITA ACARA PEMBAYARAN
(Nama Paket Pengadaan)

NO : (Nomor BASTP)

Pada hari ini (nama hari BA Pembayaran) tanggal (tanggal BA Pembayaran) bulan (nama
bulan BA Pembayaran) tahun (tahun BA Pembayaran), kami yang bertanda tangan
dibawah ini:

1. (Nama PPK)
Pejabat Pembuat Komitmen (Nama Perangkat Daerah Kabupaten Purwakarta),
berdasarkan Keputusan Kepala (Nama Perangkat Daerah Kabupaten
Purwakarta) Nomor: (nomor SK PPK) tanggal (tanggal SK PPK)... dalam hal ini
bertindak untuk dan atas nama Pejabat Pembuat Komitmen pada (Nama
Perangkat Daerah Kabupaten Purwakarta), yang selanjutnya disebut PIHAK
PERTAMA;
2. nama Direktur/yang mewakili Penyedia)
Direktur, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama (nama penyedia), yang
berkedudukan di (alamat domisili penyedia) yang selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA.

Dengan ini menyatakan bahwa sesuai dengan Berita Acara Serah Teria Pekerjaan No.:
(nomor BASTP), PIHAK PERTAMA menyetujui dengan baik pekerjaan (Nama Paket
Pengadaan), sesuai dengan Surat Perintah Kerja No: (Nomor SPK) tanggal (Tanggal SPK).

Untuk itu PIHAK PERTAMA wajib melakukan pembayaran kepada PIHAK KEDUA sebesar
Rp. (nilai kontrak) dan PIHAK KEDUA berhak menerima pembayaran tersebut.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA


(Nama Perusahaan Penyedia) Pejabat Pembuat Komitmen Pada (Nama
Perangkat Daerah Kabupaten Purwakarta)

(Nama Direktur) (Nama PPK)


Direktur NIP. (Nomor Nip PPK)

Dihasilkan oleh server pada: …. .. : … - LPSE Kabupaten Purwakarta

48 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n P e n g a d a a n L a n g s u n g
BERITA ACARA PEMERIKSAAN ADMINISTRATIF HASIL PEKERJAAN

Pada hari ini ......................, Tanggal ..................... Bulan ......................... Tahun


................, kami selaku Pejabat Pemeriksa Hasil Pekerjaan Dinas/Badan ..............
Kabupaten Purwakarta, berdasarkan SK Penunjukan Pejabat Pemeriksa Hasil Pengadaan
Nomor: .... tanggal ..... dari Pengguna Anggaran Dinas/Badan .............., telah melakukan
pemeriksaan administrasi Hasil Pekerjaan dengan data pekerjaan sebagai berikut :

Kegiatan : .............................................
Pekerjaan : .............................................
Pagu Anggaran : ............................................. (........................)
Harga Perkiraan Sendiri : ............................................. (........................)
Nilai Penawaran Ternegosiasi : ............................................. (........................)
Nomor SPK : .............................................
Pejabat Penandatangan Kontrak : .............................................
Pejabat Pengadaan : .............................................
Pelaksana Pekerjaan : PT. / CV. ....................................

Dari hasil pemerikasaan administrasi hasil pekerjaan, dapat kami sampaikan hasil
sebagai berikut :

STATUS
No. JENIS DOKUMEN TIDAK KETERANGAN
ADA
ADA
Dokumen Pelaksanaan Anggaran
1
(DPA)
2 Surat Penetapan PPK
3 RUP/SiRUP
4 Dokumen Persiapan Pengadaan
5 Dokumen Pemilihan Penyedia
6 Dokumen Penawaran Penyedia
7 Dokumen Evaluasi Penyedia
8 SPPBJ
Dokumen Kontrak, perubahan
9 kontrak, Final Addendum dan
administrasi kontrak
Dokumen prestasi pekerjaan dan
10
pemeriksaan pekerjaan
11 Dokumen Serah Terima
12 Dokumen Pembayaran

49 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n P e n g a d a a n L a n g s u n g
Demikian laporan hasil pemeriksaan administrasi hasil pekerjaan, laporan ini diserahkan
kembali kepada Pengguna Anggaran Dinas/Badan .................. untuk ditindaklanjuti
sebagaimana mestinya.

Pejabat Penandatangan Kontrak Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan

Nama Nama

50 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n P e n g a d a a n L a n g s u n g

Anda mungkin juga menyukai