Anda di halaman 1dari 6

UJIAN TENGAH SEMESTER 2019/2020

NAMA : MUKTI PRAMBUDI


NPM : 054116048
MATAKULIAH : SISTEM INOVASI
HARI/TANGGAL : SELASA 7 APRIL 2020
WAKTU : KAMIS 9 APRIL 2020
DOSEN PENGUJI : PROF. DR.IR.H.DIDIK NOTOSUDJONO MSC
DOSEN PENANGGUNG JAWAB : PROF. DR.IR.H.DIDIK NOTOSUDJONO MSC
SIFAT UJIAN : OPEN BOOK /OPEN SOURCE

1. Yang dimaksud dengan inovasi dan beberapa definisi inovasi adalah

 Everett M Rogers
Menurut Everett M. Rogers menyatakan bahwa inovasi yaitu sebuah ide, gagasan, praktek
ataupun objek/benda yang disadari dan diterima yang sebagai suatu hal yang baru oleh
seseorang ataupun kelompok untuk diadopsi.
 Stephen Robbins
Menurut Stephen Robbins mendefinisikan bahwa inovasi yaitu sebagai sebuah gagasan baru
yang diterapkan untuk memprakarsai atau memperbarui suatu produk atau proses dan jasa.
 Van de ven, Andrew H
Menurut Van de Ven, Andrew H menyatakan bahwa Inovasi ialah suatu pengembangan dan
implementasi suatu gagasan-gagasan baru oleh orang yang dimana dalam jangka waktu
tertentu melaksanakan sebuah transaksi-transaksi dengan orang lain dalam suatu tatanan
organisasi.
 UU No. 18 tahun 2002
Inovasi yaitu suatu kegiatan penelitian, pengembangan, dan/atau perekayasaan yang
mempunyai tujuan untuk mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu
pengetahuan yang baru, atau cara baru untuk menerapkan sebuah ilmu pengetahuan dan
teknologi yang telah ada ke dalam suatu produk atau proses produksi.
 Stephen Robbins (1994)
Menurut Stephen Robbins mengungkapkan bahwa inovasi ialah sebagai suatu gagasan baru
yang diterapkan untuk memprakarsai atau memperbaiki sebuah produk atau proses dan jasa.
 Kuniyoshi Urabe
Menurut Kuniyoshi Urabe menyatakan bahwa Inovasi bukan merupakan suatu kegiatan satu
kali pukul (one time phenomenon),melainkan sebuah proses yang panjang dan kumulatif
yang meliputi banyak proses pengambilan dalam keputusan di dan oleh organisasi dari
mulai pada penemuan gagasan sampai implementasinya di pasar.
Ciri – ciri Inovasi

 Memiliki ciri khas yang artinya sebuah inovasi memiliki ciri yang khas dalam setiap
aspeknya, entah itu dalam program, ide atau gagasan, tatanan, sistem dan dalam
kemungkinan hasil yang baik sesuai yg diharapkan.
 Memiliki ciri atau unsur kebaruan, yang artinya yaitu sebuah inovasi harus
memiliki suatu karakteristik yang sebagai suatu karya dan buah pemikiran yang
memiliki ke originalan & kebaruan.
 Dalam Program inovasi ini dilakukan lewat program yang terencana, yang artinya bahwa
suatu inovasi dilakukan lewat suatu bentuk proses yang tidak tergesa-gesa, tapi
dipersiapkan dengan secara matang, jelas dan direncanakan terlebih dahulu.
 Suatu Inovasi yang diluncurkan memiliki suatu tujuan, suatu program inovasi yang
dilakukan harus memiliki arah kemana tujuannya dan target yang ingin dicapai.

Faktor – Faktor Pendukung Inovasi


Berikut ini merupakan Faktor-faktor pendukung keberhasilan inovasi adalah:

 Inovasi harus berorientasi pasar


Banyak inovasi yang sekedar memecahkan masalah secara kreatif tetapi tidak
mempunyai keunggulan bersaing dipasaran. Untuk itu perlu diperhatikan hubungan
inovasi dengan kebutuhan pasar yang di dalamnya terdapat 5C, yaitu competitor
(pesaing), competiton (persaingan), change of competition (perubahan persaingan),
change driver (penentuan arah perubahan), dan customer behavior (perilaku konsumen).

Suatu pasar mengalami perubahan disebabkan oleh faktor-faktor berikut:


 Perubahan teknologi.
 Perubahan ekonomi.
 Perubahan perilaku sosial dan budaya.
 Perubahan iklim dunia.
 Perubahan peraturan pemerintah.

Faktor – Faktor Pendukung Inovasi :


 Banyak inovasi yang sekedar memecahkan masalah secara kreatif tetapi tidak
mempunyai keunggulan bersaing dipasaran. Untuk itu perlu diperhatikan hubungan
inovasi dengan kebutuhan pasar yang di dalamnya terdapat 5C, yaitu competitor
(pesaing), competiton (persaingan), change of competition (perubahan persaingan),
change driver (penentuan arah perubahan), dan customer behavior (perilaku konsumen).

Inovasi harus mampu meningkatkan nilai tambah perusahaan.


Suatu inovasi mampu meningkatkan nilai tambah perusahaan apabila memenuhi hal-hal berikut:

 Terdapat unsure efisiensi dan efektivitas dalam suatu inovasi, sehingga tidak akan
mempunyai arti atau dampak yang berarti bagi kemajuan perusahaan.
 Inovasi harus sejalan dengan visi dan misi perusahaan, hal ini dilakukan agar tidak
menyimpang dari arah pertumbuhan usaha (contra productive).
 Inovasi harus bisa ditingkatkan lagi, sehingga terjadi inovasi yang berkelanjutan
(continuous improvement) hingga perusahaan tumbuh menjadi lebih baik dan lebih
berkembang.

2. Penyebab utama dari sistem inovasi di Indonesia tidak berkembang dengan baik adalah dan
solusinya adalah

Berikut ini empat hal inovasi di Indonesia kurang berkembang dengan baik, dan


solusinya :

Founder membatasi kreativitas hanya pada pemikirannya saja

Kinerja terbaik dari sebuah inovasi bukan dimulai dari arahan untuk pengembangan sebuah
produk dari manajemen, melainkan memastikan para pengembang memahami masalah yang
ingin diselesaikan. Ketimbang selalu mendikte dalam inovasi produk, founder lebih baik
senantiasa melengkapi tim dengan area masalah untuk dijelajahi, termasuk memberikan ruang
untuk menemukan dan memvalidasi masalah pelanggan. Kadang pemikiran unik justru datang
karena pemikiran baru.

“Jika eksekusi adalah pemecahan masalah , kreativitas adalah pencarian masalah,” Chief Design
Officer SAP Sam Yen.

Membatasi “gerak” anggota tim

Setelah permasalahan mampu didefinisikan, langkah selanjutnya ialah mengumpulkan informasi


dan sumber daya untuk membangun solusinya. Namun tidak sedikit founder yang memilih
terlalu tertutup, dalam artian membatasi sumber daya yang ada di perusahaan saja, baik itu data,
laporan atau hal-hal lain yang mendukung pengembangan. Akhirnya cakupan terlalu sempit.

Validasi eksternal sangat diperlukan, karena dalam tahap ini masalah tersebut divalidasi. Berarti
perlu mencari pelanggan untuk menguji setiap asumsi yang sudah disusun. Dan cara yang paling
tepat ialah dengan membuka pintu selebar-lebarnya bagi para anggota tim untuk keluar, menguji
hipotesisnya dan mencari tahu detail yang sebenarnya dibutuhkan untuk pengembangan tim.
Selama tahap validasi solusi, ini berarti menguji pasar. Sambil mensosialisasikan gagasan di
dalam perusahaan, meneliti ukuran pasar yang diproyeksikan sangat penting.“Keluarkan tim
Anda dari gedung dan mintalah mereka berbicara dengan setidaknya 20 orang. Anda akan mulai
melihat pola dan temuan menarik pada mereka,” Steve Blank, seorang serial-entrepreneur dari
Silicon Valley

Mempertaruhkan dalam satu inovasi besar

Di tahap selanjutnya, setelah masalah ditemukan dan tervalidasi dengan baik oleh pasar, yang
biasanya dilakukan ialah memasukkan seluruh kekuatan tim ke dalam proyek tersebut. Semua
waktu, anggaran, dan berbagai komponen lainnya difokuskan untuk satu inovasi tersebut. Namun
dari beberapa cerita startup yang pada akhir pivot atau gagal, sering melakukan hal ini. Yang
pada akhirnya mereka mengatakan, bahwa ternyata membuat temuan tersebut berproses normal
lebih baik, ketimbang harus mengambil risiko untuk memasukkan semua ke dalam satu proyek.
Ambillah pendekatan portofolio untuk inovasi.

Mengambil terlalu banyak proyek baru

Hanya berada di satu titik tidak baik, namun terlalu banyak agenda juga tidak baik. Yang
terpenting adalah memikirkan bagaimana sebuah proyek inovasi mampu tumbuh secara
berkelanjutan. Semua harus memiliki target capaian yang jelas, dan jangan biarkan target
tersebut gagal dan molor. Selain tidak efisiensi dari sisi sumber daya, hal tersebut juga menutup
berbagai kemungkinan inovasi potensial lainnya.

Ini tidak mudah dilakukan, pasalnya sering kali founder berpikir tentang “kesempatan tidak
datang dua kali”. Memang benar, oleh karenanya pengukuran kemampuan dan disiplin terhadap
pengembangan inovasi sangat perlu untuk ditegakkan.
3. Persyaratan supaya Inovasi bisa menjadi Komersial adalah

4. Undang – undang paten dan perbedaan paten sederhana dan paten biasa adalah

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 13 TAHUN
TENTANG
PATEN

I.UMUM
Bagi Indonesia, sebagai negara dengan jumlah penduduk yang besar dan memiliki sumber daya
alam yang melimpah maka peranan teknologi sangat penting untuk meningkatkan nilai tambah
dan daya saing dalam mengolah sumber daya dimaksud. Hal tersebut merupakan hal yang tidak
terbantahkan. Namun, perkembangan teknologi tersebut belum mencapai sasaran yang
diinginkan, dalam arti perkembangan teknologi belum dimanfaatkan secara maksimal dalam
segala bidang, sehingga belum memperkuat kemampuan Indonesia dalam menghadapi
persaingan global.
 Walaupun dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten, pelaksanaan
Paten telah berjalan, namun terdapat substansi yang sudah tidak sesuai lagi dengan
perkembangan hukum, baik nasional maupun internasional dan belum diatur sesuai
dengan standar dalam Persetujuan Tentang Aspek-Aspek Dagang Hak Kekayaan
Intelektual (Agreement on Trade-Related Aspects of Intellectual Property Rights)
selanjutnya disebut persetujuan TRIPs, sehingga perlu melakukan penggantian.
Pendekatan revisi Undang-Undang Paten:
 1.Optimalisasi kehadiran negara dalam pelayanan terbaik pemerintah di bidang kekayaan
intelektual;
 2.Keberpihakan pada kepentingan Indonesia tanpa melanggar prinsip-prinsip
internasional; 
 3.Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis
ekonomi domestik dengan mendorong Invensi nasional di bidang teknologi untuk
mewujudkan penguatan teknologi; 
 4.Membangun landasan Paten nasional melalui pendekatan sistemik realisme hukum
pragmatis (pragmatic Legal Realism).
 Urgensi perubahan Undang-Undang Paten antara lain:
 1.Penyesuaian dengan sistem otomatisasi administrasi kekayaan intelektual karena terkait
dengan mekanisme pendaftaran Paten dapat diajukan secara elektronik.
 2.Penyempurnaan ketentuan pemanfaatan Paten oleh Pemerintah.
 3.Pengecualian atas tuntutan pidana dan perdata untuk impor paralel (parallel import)
dan provisi bolar (bolar provision).
 4.Invensi berupa penggunaan kedua dan selanjutnya (second use dan second medical use)
atas Paten yang sudah habis masa pelindungan (public domain) tidak diperbolehkan.
 5.Imbalan bagi peneliti Aparatur Sipil Negara sebagai inventor dalam hubungan dinas
dari hasil komersialisasi Patennya.
 6.Penyempurnaan ketentuan terkait invensi baru dan langkah inventif untuk publikasi di
lembaga pendidikan atau lembaga penelitian.
 7.Paten dapat dijadikan objek jaminan fidusia.
 8.Menambah kewenangan Komisi Banding Paten untuk memeriksa permohonan koreksi
atas deskripsi, klaim, atau gambar setelah Permohonan diberi paten dan penghapusan
Paten yang sudah diberi.
 9.Paten dapat dialihkan dengan cara wakaf.
 10.Ketentuan tentang pengangkatan dan pemberhentian ahli oleh Menteri sebagai
Pemeriksa.

Perbedaan paten sederhana dan paten biasa:

:
 Paten diberikan untuk invensi yang baru, mengandung langkah inventif, dan dapat
diterapkan dalam industri. Sementara paten sederhana diberikan untuk setiap invensi baru,
pengembangan dari produk atau proses yang telah ada, dan dapat diterapkan dalam
industri. Paten sederhana diberikan untuk invensi yang berupa produk yang bukan sekadar
berbeda ciri teknisnya, tetapi harus memiliki fungsi/kegunaan yang lebih praktis daripada
invensi sebelumnya yang disebabkan bentuk, konfigurasi, konstruksi, atau komponennya
yang mencakup alat, barang, mesin, komposisi, formula, senyawa, atau sistem. Paten
sederhana juga diberikan untuk invensi yang berupa proses atau metode yang baru. [2]

 Maksimum perlindungan paten sederhana lebih pendek daripada maksimum


perlindungan paten. Perlindungan untuk paten sederhana sesuai dengan Pasal 23 ayat (1)
UU Paten adalah selama 10 tahun terhitung sejak tanggal penerimaan, sedangkan paten
sesuai Pasal 22 ayat (1) UU Paten diberikan untuk jangka waktu 20 tahun sejak tanggal
penerimaan.
 Klaim paten sederhana dibatasi dengan satu klaim mandiri, sedangkan paten jumlah
klaimnya tidak dibatasi.[3]
 Progres teknologi dalam paten sederhana lebih simpel daripada progres teknologi dalam
paten.

5.

Anda mungkin juga menyukai