Fajar D.N Fraktur (1902086)
Fajar D.N Fraktur (1902086)
DENGAN FRAKTUR
Disusun Oleh:
Nim: 1902086
Kelas: 1C
2020
A. PENGKAJIAN
Hari/Tanggal : Senin, 27 April 2020
Jam : 08:30 WIB
Pengkaji : Fajar Dwi Nugroho
1. IDENTITAS PASIEN
a. Nama : Tn. RT
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. Umur : 45 tahun
d. Agama : Islam
e. Status Perkawinan : Sudah Menikah
f. Pekerjaan :
g. Pendidikan Terakhir :
h. Alamat :
i. No.RM :
j. Diagnostik Medis : Fraktur Femur
2. RIWAYAT KEPERAWATAN
a. RIWAYAT KESEHATAN PASIEN
1) Riwayat Penyakit Sekarang
a) Keluhan Utama
Pasien bilang nyeri pada kaki kanannya.
b) Kronologi Penyakit Saat Ini
Tn. R. dibawa ke rumah sakit oleh istrinya ke RSUP teratai karena
beliau mengeluh nyeri pada kaki kanan. 1 hari sebelum masuk rumah
sakit beliau mengalami kecelakaan.
Td= 120/80 N= 88 RR= 22 S=37.
c) Pengaruh Penyakit Terhadap Pasien
menganggu aktivitas pasien karna mobilitas harus dibantu oleh
keluarga.
d) Harapan Pasien dari Pelayanan Kesehatan
Pasien berharap agar rasa nyerinya bisa reda/berkurang dan bisa
beraktivitas seperti biasa.
2) Riwayat Penyakit Masa lalu
a) Riwayat masa anak-anak
Pasien mengatakan bahwa tidak memiliki riwayat penyakit menular
atau keturunan.
b) Alergi
Pasien tidak memiliki alergi apapun.
b. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan.
c. PENGKAJIAN POLA V.HENDERSON
1) Rasa aman dan nyaman
Sebelum sakit : sebelum kecelakaan pasien mengatakan tidak
merasakan nyeri.
Saat sakit: pasien mengatakan merasa nyeri di kaki sebelah kanan.
2) Aktivitas
Sebelum sakit: sebelum kecelakaan pasien mampu melakukan
aktivitas sehari-hari secara mandiri.
Saat sakit: pasien mengatakan sekarang segala aktifitas seperti
makan, mandi, berpakaian, toileting, bahkan mobilisasi perlu
bantuan keluarga.
3) Istirahat
Sebelum sakit: pasien mengatakan istirahatnya cukup.
Saat sakit: pasien mengatakan istirahatnya terganggu karena nyeri.
4) Tidur
Sebelum sakit: pasien mengatakan dapat tidur dengan nyenyak
Saat sakit: pasien mengatakan sulit tidur dan mudah terbangun
karna nyeri
5) Cairan
Sebelum sakit: sebelum kecelakaan pasie minum cairan dengan
normal
Saat sakit: pasien mengatakan minum secukupnya
6) Nutrisi
Sebelum sakit: pasien mengatakan biasanya makan 3x sehari
Saat sakit: pasien mengakatan masih normal
7) Eliminasi
Feses
Sebelum sakit: setelah kecelakaan pasien BAB dengan normal
Saat sakit: pasien mengatakan belum BAB.
Urine
Sebelum sakit: pasien mengatakan BAK kencing jernih, tidak ada
perdarahan dan tidak menggunakan alat bantu dalam miksi.
Saat sakit: BAK pasien masih sama seperti sebelum sakit
8) Kebutuhan oksigen dan karbondioksida pernafasan
Sebelum sakit: pasien tidak mengalami sesak saat bernafas, tidak
menggunakan alat bantu.
Saat sakit: pasien tidak mengalami sesak saat bernafas, tidak
menggunakan alat bantu.
9) Suhu Tubuh
Sebelum sakit: pasien suhu tubuhnya normal.
Saat sakit: suhu tubuh pasien saat ini 37°C.
10) Personal Hygiene
Sebelum sakit: sebelum kecelakaan pasien mengatakan selalu
mandi dan gosok gigi 2x sehari.
Saat sakit: saat ini pasien hanya bisa mandi dibantu oleh
keluarganya.
11) Bekerja
Sebelum sakit: pasien mengatakan bekerja dengan normal
Saat sakit: pasien berharap dapat bekerja dengan normal saat
sembuh nanti
12) Pengkajian psikososial dan spiritual
a. Psikologi
Sebelum sakit: sebelum kecelakaan pasien tidak memiliki
gangguan mental.
Saat sakit: pasien sedih dan stres akibat nyeri yg dialaminya.
b. Sosial
Sebelum sakit: sebelum kecelakaan pasien memiliki hubungan
yg baik dimasyarakat
Saat sakit: pasien tidak memiliki permasalahan dengan tetangga
dan masyarakat sekitar tetapi tidak bisa berinteraksi dengan
mereka.
c. Spiritual
Sebelum sakit: sebelum kecelakaan pasien mengatakan bahwa
pasien beragama islam dan beribadah dengan baik.
Saat sakit: pasien mengatakan tetap menjalankan ibadah
sholatnya dengan berbaring diatas tempat tidur dengan
tayamum.
13) Pola persepsi nyeri
P (Provake/penyebab nyeri) : Fraktur femur 1/3 distal
Q (Quality/rasa nyeri) : Seperti terbakar
R (Region/tempat terasa nyeri) : Femur 1/3 distal
S (Scale/skala nyeri) :3
T (Time/waktu terasa nyeri) : Nyeri terasa hilang timbul
3. PEMERIKSAAN FISIK
a. KEADAAN UMUM
1) Kesadaran : Composmentis GCS= E V M
2) KU : Lemah
3) TTV : Td: 120/80mmHg.
N: 88x/menit.
RR: 22x/menit.
S: 37°C.
4) Pertumbuhan fisik : TB: 165cm
BB: 55Kg
5) Keadaan Kulit : Warna kulit sawo matang, tampak bersih, tidak ada
kelainan.
b. PEMERIKSAAN HEAD TO TOE
1) Kepala
- Inspeksi : Bentuk kepala simetris, rambut lurus dan
berwarna hitam.
Palpasi : Tidak ada benjolan dan nyeri tekan pada kepala.
- Mata : Bentuk simetris, sklera putih, konjungtiva merah
muda.
- Telinga : Bentuk simetris, tidak ada lesi dan nyeri tekan.
- Hidung : Bentuk simetris, tampak bersih.
- Mulut : Selaput mukosa bibir lembab, bentuk normal, tidak
bau nafas dan tidak ada dahak.
2) Leher : Bentuk simetris, tidak ada lesi, dan tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid.
3) Dada
Paru-paru
- Inspeksi : Bentuk thorax simetris, tidak ada retraksi
dinding dada.
- Palpasi : Gerakan paru saat inspirasi dan ekspirasi sama.
- Perkusi : Sonor
- Auskultasi : Tidak terdapat suara tambahan.
Jantung
- Inspeksi : Tidak ada palpitasi, ictus cordis tak tampak.
- Palpasi : N=88x/menit.
- Perkusi : Perkusi jantung terengar pekak.
- Auskultasi : Tidak terdengar suara jantung tambahan.
4) Abdomen
- Inspeksi : Warna kulit kuning langsat, simetris dan tampak
bersih.
- Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan.
- Perkusi : Turgor kulit baik.
- Auskultasi : Suara peristaltic usus 16x/menit.
5) Genetalia, anus dan rectum
- Inspeksi : Tidak terpasang alat bantu DC, tidak ada kelainan
genetal.
- Palpasi : Tidak teraba penumpukan urine.
6) Ekstermitas
- Ekstermitas atas : Tangan kiri terpasang infus RL 20 tpm, tidak
ada kelainan jari dan ekstermitas atas.
- Ekstermitas bawah : Terdapat fraktur femur 1/3 distal, tidak
terdapat kelainan bentuk.
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Radiologi
Fraktur femur 1/3 distal dan terpasang plat terfixasi baik.
b. Laboratorium
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Analisa Data
Jadi diagnosa keperawatan yang dapat disimpulkan dari analisa data teresebut adalah:
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injury fisik.
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan intoleransi aktivitas.
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b/d agen injury fisik
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24jam klien mampu
mengontrol nyeri, dengan kriteria hasil:
Melaporkan nyeri hilang atau terkontrol.
Mengikuti program pengobatan yang diberikan.
Menunjukkan penggunaan tekhnik relaksasi
Intervensi:
a. Kaji tipe atau lokasi nyeri. Perhatikan respon terhadap obat.
Rasional: Menguatkan indikasi ketidaknyamanan, terjadinya
komplikasidan evaluasi keefektifan intervensi.
b. Motivasi penggunaan tekhnik manajemen stress, contoh nafas dakam
dan visualisasi.
Rasional: Meningkatkan relaksasi, memfokuskan kembali perhatian
dan dapat meningkatkan kemampuan koping.
c. Kolaborasi pemberian obat analgesic
Rasional: mungkin dibutuhkan untuk penghilangan
nyeri/ketidaknyamanan.
2. Gangguan mobilitas fisik b/d intoleransi aktivitas
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24jam mobilitas fisik dapat
berkurang, dengan kriteria hasil:
Meningkatkan mobilitas fisikpasien yaitu pasien dapat duduk
Pasien dapat mempertahankan posisi fungsional
Pasien dapat meningkatkan fungsi yang sakit secara pasif
Pasien menunjukkan tehnik melakukan aktifitas
Intervensi:
a. Pertahankan tirah baring dalam posisi yang di programkan
Rasional: untuk membantu mobilisasi tulang
b. Tinggikan ektermitas yang sakit
Rasional: agar peredaran dan sirkulasi darah lancar
c. Kolaborasi dilakukan pembedahan
Rasional: mencegah kontraktur lebih parah
d. Ubah posisi pasien secara periodic
Rasional: agar tidak terjadi dekubitus
e. Kolaborasi dengan fisioterapi
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
E. EVALUASI