Anda di halaman 1dari 5

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang
telah menjadi perhatian nasional maupun global. Morbiditas dan Mortalitas PTM
semakin meningkat di Indonesia. Data kematian menurut World Health Organization
(WHO) menunjukkan bahwa dari 57 juta kematian di dunia pada tahun 2008,
sebanyak 36 juta disebabkan oleh PTM. Penyakit kardiovaskular merupakan PTM
penyebab kematian terbesar yaitu sebesar 39%. Kematian akibat PTM akan terus
meningkat di seluruh dunia. Peningkatan terbesar akan terjadi di negara menengah
dan miskin. Sebesar 70% dari populasi global akan meninggal akibat PTM seperti
jantung, stroke, diabetes mellitus, kanker.1

Diabetes mellitus adalah penyakit metabolisme yang disebabkan adanya


peningkatan kadar glukosa darah di atas nilai normal. Terdapat dua tipe diabetes
mellitus, yaitu diabetes tipe 1 yang umumnya diderita sejak kecil dan diabetes tipe 2
yang didapat setelah dewasa. Semua tipe diabetes jumlahnya meningkat, khusus pada
diabetes tipe 2 jumlahnya diperkirakan akan meningkat sebesar 55% pada tahun
2035. Menurut WHO terdapat 100 juta orang di dunia dengan diabetes mellitus dan
terus meningkat pesat setiap tahunnya. Di Indonesia prevalensi Diabetes pada tahun
2007 meningkat dari 5,7% menjadi 6,9% atau sekitar 9,1 juta pada tahun 2013. Data
International Diabetes Federation tahun 2015 menyatakan estimasi jumlah penderita
Diabetes di Indonesia diperkirakan sebesar 10 juta, kondisi ini sama seperti kondisi di
dunia dimana diabetes kini menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di
Indonesia. Data Sample Registration Survey tahun 2014 menunjukkan bahwa
Diabetes merupakan penyebab kematian terbesar nomor 3 di Indonesia dengan
persentase sebesar 6,7%. Dislipidemia pada penderita diabetes mellitus kebanyakan
digambarkan sebagai hipertrigliseridemia dan kadar HDL-C yang rendah sehingga
keberlangsungan diabetes dapat meningkatkan risiko penyakit koroner. Pasien dengan

Universitas Kristen Krida Wacana


2

penyakit Diabetes Melitus (DM) telah diketahui kemungkinan memiliki partikel LDL
yang kecil dan padat, partikel ini tebentuk umumnya dari kadar trigliserida tinggi,
LDL tidak terlalu tinggi dan HDL-C rendah yang sering disebut sebagai “triad
diabetic dyslipidemia”. Pasien dengan DM juga memiliki kemungkinan untuk
mengalami glikalisasi LDL yang menyebabkan molekul LDL mudah mengalami
oksidasi dan membentuk plak aterosklerosis. Kontrol glikemik pada penderita
diabetes tidak cukup untuk mencegah kejadian kardiovaskular karena proses
atherotrombotik sudah ada selama era prediabetik. Kadar kolesterol total dan LDL-C
yang tinggi serta konsentrasi HDL-C yang rendah merupakan faktor penting untuk
penyakit vaskular atherothrombotik dan dapat dikurangi dengan perawatan yang
tepat. Dislipidemia adalah faktor yang terkenal yang menyebabkan aterosklerosis.
Dalam beberapa penelitian, penurunan kadar LDL-C menyebabkan penurunan
frekuensi kejadian kardiovaskular.2

Perubahan gaya hidup dan urbanisasi nampaknya merupakan penyebab


penting masalah ini, dan terus menerus meningkat pada milenium baru ini. Keadaan
resistensi insulin atau sindrom metabolik dan DM tipe 2 menyebabkan kelainan
metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan atau penurunan fraksi lipid
dalam plasma (dislipidemia). Dislipidemia akan menimbulkan stres oksidatif,
keadaan ini terjadi akibat gangguan metabolisme lipoprotein yang sering disebut
sebagai lipid triad meliputi peningkatan konsentrasi Very Low-Density Lipoprotein
(VLDL) atau trigliserida, penurunan konsentrasi High Density Lipoprotein (HDL),
dan terbentuknya small dense Low Density Lipoprotein (LDL) yang lebih bersifat
aterogenik.3,4

Tingginya kadar kolesterol di dalam darah merupakan permasalahan yang


serius karena merupakan salah satu faktor risiko dari berbagai macam penyakit tidak
menular seperti jantung, stroke, dan diabetes mellitus. Berdasarkan penelitian-
penelitian yang telah dilakukan risiko terjadinya ateroklerosis yang merupakan
penyebab PJK akan meningkat apabila kadar kolesterol total di dalam darah melebihi
batas normal. Kadar kolesterol yang berlebih dalam darah akan akan mudah melekat

Universitas Kristen Krida Wacana


3

pada dinding sebelah dalam pembuluh darah. LDL yang berlebih melalui proses
oksidasi akan membentuk gumpalan yang jika gumpalan semakin membesar akan
membentuk benjolan yang akan mengakibatkan penyempitan saluran pembuluh
darah. Proses ini biasanya disebut dengan atheroklerosis.3

Meningkatnya kolesterol dapat terjadi jika seseorang memiliki faktor risiko


lainnya seperti DM, sehingga menimbulkan suatu kondisi dimana kolesterol
menumpuk di dinding pembuluh darah arteri (aterosklerosis). LDL kolesterol
merupakan jenis kolesterol yang bersifat aterosklerotik. Jika kolesterol ini semakin
tinggi, maka semakin besar risikonya untuk menumpuk di dinding pembuluh darah.
Sebaliknya HDL kolesterol merupakan jenis pengangkut kolesterol yang baik karena
mampu menyapu kolesterol yang berada di dinding pembuluh darah. HDL
mengangkut kolesterol dan dibawa ke hati untuk diolah dan diubah menjadi garam
empedu.5

Berdasarkan latar belakang di atas, kami tertarik untuk mengetahui hubungan


dislipidemi dan faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian diabetes pada pasien di
Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan periode Desember 2019.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana hubungan dislipidemia dan faktor-faktor yang mempengaruhi
dengan kejadian diabetes pada pasien di Puskesmas Kecamatan Grogol
Petamburan periode Desember 2019?
2. Apakah terdapat pengaruh usia, jenis kelamin, dan Indeks Massa Tubuh
terhadap hubungan dislipidemia dengan diabetes pada pasien di Puskesmas
Kecamatan Grogol Petamburan periode Desember 2019?

1.3 Hipotesis

Terdapat hubungan dislipidemia dan faktor-faktor yang mempengaruhi


dengan kejadian diabetes pada pasien di Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan
periode Desember 2019.

Universitas Kristen Krida Wacana


4

1.4 Tujuan Penelitian


1.4.1 Tujuan Umum

Diketahuinya hubungan antara dislipidemia dan faktor-faktor yang


mempengaruhinya dengan kejadian diabetes pada pasien di Puskesmas Kecamatan
Grogol Petamburan periode Desember 2019.

1.4.2 Tujuan Khusus

1. Diketahuinya kejadian diabetes pada pasien di Puskesmas Kecamatan Grogol


Pertamburan periode Desember 2019.
2. Diketahuinya sebaran usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh, kadar
kolesterol total, kadar HDL, kadar LDL dan kadar trigliserida pada pasien di
Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan periode Desember 2019.
3. Diketahuinya hubungan kadar kolesterol total, kadar HDL, kadar LDL, kadar
trigliserida, usia, jenis kelamin, dan indeks massa tubuh dengan kejadian
diabetes pada pasien di Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan periode
Desember 2019.

1.5 Manfaat Penelitian


1.5.1 Bagi Subjek Penelitian

Dapat menambah pengetahuan tentang pengaruh usia, jenis kelamin, dan


Indeks Massa Tubuh terhadap kolesterol total dengan gula darah puasa pada pasien di
puskesmas kecamatan grogol petamburan periode Desember 2019.

1.5.2 Bagi Peneliti

Dapat menambah pengetahuan tentang pengaruh usia, jenis kelamin, pendidikan,


pekerjaan dan Indeks Massa Tubuh terhadap kolesterol total dengan gula darah puasa
pada pasien di puskesmas kecamatan grogol petamburan periode Desember
2019.Bagi Institusi Pendidikan

Universitas Kristen Krida Wacana


5

1.5.3 Bagi Puskesmas

Dapat memberikan tambahan data untuk evaluasi program tentang hubungan


kolesterol total dengan gula darah puasa dan fakto-faktor yang mempengaruhi nya
pada pasien di puskesmas kecamatan grogol petamburan periode Desember 2019.

Universitas Kristen Krida Wacana

Anda mungkin juga menyukai