Anda di halaman 1dari 27

INTERAKSI SOSIAL DAN SISTEM AGRIBISNIS

DI PEDESAAN

Disusun Oleh :

Reza Jian Pratama


(193020402035)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2019/2020
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah saya yang berjudul “INTERAKSI SOSIAL DAN SISTEM AGRIBISNIS DI
PEDESAAN” yang disusun guna memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen Mata
Kuliah Teknik Penulisan Ilmiah.

Makalah ini di buat dengan tujuan agar pembaca memahami tentang


pembangunan pertanian, sehingga pertaniannya lebih baik dari sebelumnya.

Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.
Dalam penyusunan karya tulis percobaan ini, saya menyadari pengetahuan dan
pengalaman ksaya masih sangat terbatas. Oleh karena itu, kritik dan saran untuk
penyempurnaan karya tulis ini sangat kami harapkan.

Palangka Raya, 27 November 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................... i
DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ...................................................................... 2
1.3. Tujuan ........................................................................................ 3
1.4. Manfaat ....................................................................................... 3
II. PEMBAHASAN
2.1. Interaksi Sosial Masyarakat ........................................................ 4
2.2. Syarat Terjadinya Interaksi ........................................................ 6
2.1.1. Adanya Kontak Sosial ............................................................. 6
2.1.2. Komunikasi .............................................................................. 6
2.1.3. Tahapan Penting dalam Komunikasi ....................................... 7
2.3. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial ................................................... 7
2.3.1. Bentuk-bentuk Interaksi yang Mendorong Terjadinya
Lembaga, Kelompok dan Organisasi Sosial ............................. 9
2.3.2. Proses Asosiatif ....................................................................... 10
2.3.2.1. Tujuan dan Bentuk Akomodasi ............................................ 12
2.3.3. Proses Diasosiatif..................................................................... 13
2.3.3.1. Bentuk dan Fungsi Persaingan ............................................ 16
2.4. Sistem-sistem Agribisnis yang Dibangun Oleh Masyarakat
Di Pedesaan ................................................................................ 17
2.4.1. Flowchart Admin ..................................................................... 17
2.4.2. Flowchart Guest ....................................................................... 18
2.4.3. Perancangan Database ............................................................. 18
2.4.4. Rancangan User Interface ........................................................ 19
2.4.5. User Interface Website ............................................................ 19
ii
III. PENUTUP
3.1. Kesimpulan.... ............................................................................. 21
3.2. Saran.............. .............................................................................. 21

DAFTAR PUSTAKA

iii
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi. Ada
aksi dan ada reaksi. Pelakunya lebih dari satu. Individu vs individu. Individu vs
kelompok. Kelompok vs kelompok dll. Contoh guru mengajar merupakan contoh
interaksi sosial antara individu dengan kelompok. Interaksi sosial memerlukan syarat
yaitu Kontak Sosial dan Komunikasi Sosial.

Indentifikasi adalah interaksi sosial yang didasari oleh faktor adanya individu
yang mengindentikkan dengan pihak yang lain. Contoh menyamakan kebiasaan
petani lain. Simpati adalah interaksi sosial yang didasari oleh foktor rasa tertarik atau
kagum pada orang lain.

Empati adalah interaksi sosial yang disasari oleh faktor dapat merasakan apa yang
dirasakan oleh orang lain, lebih dari simpati. Interaksi sosial mensyaratkan adanya
kontak sosial dan komunikasi sosial. Kemudian membuat terjadinya proses sosial.
Proses sosial dapat bersifat asosiatif dan disasosiatif. Asosiatif meliputi akomodasi,
difusi, asimilasi, akulturasi, kooperasi (kerjasama) (Intinya interaksi social yang baik-
baik, kerjasama, rukun, harmonis, serasa dll). Disasosiatif meliputi konflik,
kontravensi dan kompetensi (Intinya interaksi sosial yang tidak baik, penuh
persaingan, perang dingin, bertengkar dll).

Agribisnis merupakan suatu sistem yang terdiri atas subsistem input, produksi
dan output. Subsistem input menyediakan bahan baku untuk proses produksi
usahatani. Subsistem produksi memproduksikan hasil-hasil komoditi pertanian.
Subsistem output terdiri atas komponen agroindustri dan distribusi (komoditi yang
belum diolah maupun hasil olahan). Komponen pertama memproses hasil pertanian,
2

dan komponen kedua mendistribusikan hasil, baik hasil yang belum diproses lanjut
maupun yang sudah diproses lanjut, dengan demikian. Jadi, agribisnis merambah
bukan saja sektor pertanian, tetapi juga sektor luar pertanian, yaitu industri hulu dan
industri hilir, seperti industri sarana produksi, agroindustri, dan sektor perdagangan.
Petani dan usahatani berada di posisi hulu dalam sistem agribisnis. Kemajuan-
kemajuan teknologi informasi dunia sangat mempengaruhi rancangan dan
implementasi agribisnis. Pertanyaan penting ialah bagaimana kesiapan para petani
menggunakan kemajuan tersebut sesuai dengan kondisi objektif yang ada dalam
lingkungan pertanian. Informasi tentang musim tanam, cara bertanam yang baik, tips
pertanian, hingga harga komoditi pertanian sangat penting bagi petani.
Bila informasi tersebut dapat diakses petani dengan mudah, kran kesejahteraan
petani akan terbuka. Pengembangan sistem informasi pertanian memerlukan
dukungan data yang akurat, sistem informasi dan layanan data, serta informasi yang
baik. Adanya sistem informasi yang baik, akan dapat dilakukan pemantauan dan
penyebarluasan informasi pertanian secara cepat, akurat dan murah. Pengembangan
sistem informasi juga diperlukan dalam membangun kegiatan kordinasi dan
sinkronisasi kebijakan dan kegiatan pembangunan pertanian baik oleh departemen
pertanian maupun swasta.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka timbul masalah sebagai berikut :

1. Seperti apakah interaksi sosial di masyarakat?


2. Apa yang dimaksud dengan interaksi sosial?
3. Bagaimana bentuk-bentuk interksi sosial?
4. Bagaimana sistem agribisnis di pedesaan?
3

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui interaksi sosial di masyarakat.


2. Untuk mengetahui apa itu interaksi sosial.
3. Untuk mengetahui bentuk-bentuk interaksi sosial.
4. Untuk mengetahui bagaimana sistem agribisnis di pedesaan.

1.4 Manfaat

Makalah ini mempunyai manfaat dalam penulisannya yaitu untuk memberikan


informasi tentang interaksi sosial masyarakat dan bentuk interaksi sosisal masyarakat
serta untuk mengetahui sistem agribisnis di pedesaan.
4

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Interaksi Sosial Masyarakat

Interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang dinamis.


Hubungan sosial yang dimaksud dapat berupa hubungan antara individu yang satu
dengan individu lainnya, antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya,
maupun antara kelompok dengan individu. Dalam interaksi juga terdapat simbol, di
mana simbol diartikan sebagai sesuatu yang nilai atau maknanya diberikan kepadanya
oleh mereka yang menggunakannya
Proses Interaksi sosial menurut Herbert Blumer adalah pada saat manusia
bertindak terhadap sesuatu atas dasar makna yang dimiliki sesuatu tersebut bagi
manusia. Kemudian makna yang dimiliki sesuatu itu berasal dari interaksi antara
seseorang dengan sesamanya. Dan terakhir adalah Makna tidak bersifat tetap namun
dapat dirubah, perubahan terhadap makna dapat terjadi melalui proses penafsiran
yang dilakukan orang ketika menjumpai sesuatu. Proses tersebut disebut juga dengan
interpretative process
Interaksi sosial dapat terjadi bila antara dua individu atau kelompok terdapat
kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial merupakan tahap pertama dari terjadinya
hubungan sosial Komunikasi merupakan penyampaian suatu informasi dan
pemberian tafsiran dan reaksi terhadap informasi yang disampaikan. Karp dan Yoels
menunjukkan beberapa hal yang dapat menjadi sumber informasi bagi dimulainya
komunikasi atau interaksi sosial. Sumber Informasi tersebut dapat terbagi dua, yaitu
Ciri Fisik dan Penampilan. Ciri Fisik, adalah segala sesuatu yang dimiliki seorang
individu sejak lahir yang meliputi jenis kelamin, usia, dan ras. Penampilan di sini
dapat meliputi daya tarik fisik, bentuk tubuh, penampilan berbusana, dan wacana.
5

Interaksi sosial memiliki aturan, dan aturan itu dapat dilihat melalui dimensi
ruang dan dimensi waktu dari Robert T Hall dan Definisi Situasi dari W.I. Thomas.
Hall membagi ruangan dalam interaksi sosial menjadi 4 batasan jarak, yaitu jarak
intim, jarak pribadi, jarak sosial, dan jarak publik. Selain aturan mengenai ruang Hall
juga menjelaskan aturan mengenai Waktu. Pada dimensi waktu ini terlihat adanya
batasan toleransi waktu yang dapat mempengaruhi bentuk interaksi. Aturan yang
terakhir adalah dimensi situasi yang dikemukakan oleh W.I. Thomas. Definisi situasi
merupakan penafsiran seseorang sebelum memberikan reaksi. Definisi situasi ini
dibuat oleh individu dan masyarakat. Interaksi Sosial adalah suatu proses hubungan
timbale balik yang dilakukan oleh individu dengan individu, antara indivu dengan
kelompok, antara kelompok dengan individu, antara kelompok dengan dengan
kelompok dalam kehidupan social.
Dalam kamus Bahasa Indonesia Interaksi didifinisikan sebagai hal saling
melalkukan akasi , berhubungan atau saling mempengaruhi. Dengan demikian
interaksi adalah hubungan timbale balik (social) berupa aksi salaing mempengaruhi
antara indeividu dengan individu, antara individu dankelompok dan antara kelompok
dengan dengan kelompok.
Gillin mengartikan bahwa interaksi social sebagai hubungan-hubungan social
dimana yang menyangkut hubungan antarandividu , individu dan kelompok atau
antar kelompok. Menurut Charles P. loomis sebuah hubungan bisa disebut interaksi
jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1) Jumlah pelakunya dua orang atau lebih
2) Adanya komunikasi antar pelaku dengan menggunakan simbul atau lambing-
lambang
3) Adanya suatu demensi waktu yang meliputi ,asa lalu, masa kini, dan masa
yang akan datang.
4) Adanya tujuan yang hendak dicapai.
6

2.2 Syarat terjadinya interaksi


2.2.1 Adanya kontak sosial

Kata kontak dalam bahasa inggrisnya “contack”, dari bahasa


lain “con” atau “cum” yang artinya bersama-sama dan “angere” yang artinya
menyentuh . Jadi kontak berarti sama-sama menyentuh.Kontak social ini tidak selalu
melalui interaksi atau hubungan fisik, karena orang dapat melakuan kontak social
tidak dengan menyentuh, misalnya menggunakan HP, telepon dsb.
Kontak social memiliki memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
A. Kontak sosial bisa bersifat positif dan bisa negative. Kalau kontak sosial
mengarah pada kerjasama berarti positif, kalau mengarah pada suatu
pertentangan atau konflik berarti negative.
B. Kontak sosial dapat bersifat primer dan bersifat skunder. Kontak sosial primer
terjadi apa bila peserta interaksi bertemu muka secara langsung. Misanya
kontak antara penyuluh dengan petani dsb. Kalau kontak skunder terjadi
apabila interaksi berlangsung melalui perantara. Missal percakapan melalui
telepon, HP dsb.

2.2.2 Komunikasi

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi dari satu pihak kepihak
yang lain dalam rangka mencapai tujuan bersama.
Ada lima unsure pokok dalam komunikasi yaitu :
a. Komunikator yaitu orang yang menyampaikan informasi atau pesan atau
perasaan atau pemikiran pada pihak lain.
b. Komunikan yaitu orang atau sekelompok orang yang dikirimi pesan, pikiran,
informasi.
c. Pesan yaitu sesuatu yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan.
d. Media yaitu alat untuk menyampaiakn pesan
7

e. Efek/feed back yaitu tanggapan atau perubahan yang diharapkan terjadi pada
komunikan setelah mendapat pesan dari komunikator.

2.2.3 Tahapan Penting dalam Komunikasi

1. Encoding . Pada tahap ini gagssaan atau program yang akan dikomunikasikan
diwujudkan dalam kalimat atau gambar . dalam tahap ini komunikator harus memilih
kata atau istilah ,kalimat dan gambar yang mudah dipahami oleh komunikan.
Komunikator harus menghindari penggunaan kode-kode yang membingungkan
komunikan.
2. Penyampaian. Pada tahap ini istilah atau gagasan yang telah diwujudkan
dalam bentuk kalimat dan gambar disampaiakan . Penyampaian dapat berupa lisan
dan dapat berupa tulisan atau gabungan dari duanya.
3. Decoding Pada tahap ini dilakukan proses mencerna dan memahami kalimat
serta gambar yang diterima menuruy pengalaman yang dimiliki.

2.3 Bentuk – bentuk Interaksi Sosial

Bentuk-bentuk interaksi sosial yang berkaitan dengan proses asosiatif dapat


terbagi atas bentuk kerja sama, akomodasi, dan asimilasi. Kerja sama merupakan
suatu usaha bersama individu dengan individu atau kelompok-kelompok untuk
mencapai satu atau beberapa tujuan. Akomodasi dapat diartikan sebagai suatu
keadaan, di mana terjadi keseimbangan dalam interaksi antara individu-individu atau
kelompok-kelompok manusia berkaitan dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai
sosial yang berlaku dalam masyarakat. Usaha-usaha itu dilakukan untuk mencapai
suatu kestabilan. Sedangkan Asimilasi merupakan suatu proses di mana pihak-pihak
yang berinteraksi mengidentifikasikan dirinya dengan kepentingan-kepentingan serta
tujuan-tujuan kelompok
8

Bentuk interaksi yang berkaitan dengan proses disosiatif ini dapat terbagi atas
bentuk persaingan, kontravensi, dan pertentangan. Persaingan merupakan suatu
proses sosial, di mana individu atau kelompok-kelompok manusia yang bersaing,
mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan. Bentuk kontravensi
merupakan bentuk interaksi sosial yang sifatnya berada antara persaingan dan
pertentangan. Sedangkan pertentangan merupakan suatu proses sosial di mana
individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan
menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan kekerasan.
Untuk tahapan proses-proses asosiatif dan disosiatif Mark L. Knapp menjelaskan
tahapan interaksi sosial untuk mendekatkan dan untuk merenggangkan. Tahapan
untuk mendekatkan meliputi tahapan memulai (initiating), menjajaki (experimenting),
meningkatkan (intensifying), menyatupadukan (integrating) dan mempertalikan
(bonding). Sedangkan tahapan untuk merenggangkan meliputi membeda-bedakan
(differentiating), membatasi (circumscribing), memacetkan (stagnating), menghindari
(avoiding), dan memutuskan (terminating).
Pendekatan interaksi lainnya adalah pendekatan dramaturgi menurut Erving
Goffman. Melalui pendekatan ini Erving Goffman menggunakan bahasa dan
khayalan teater untuk menggambarkan fakta subyektif dan obyektif dari interaksi
sosial. Konsep-konsepnya dalam pendekatan ini mencakup tempat berlangsungnya
interaksi sosial yang disebut dengan social establishment, tempat mempersiapkan
interaksi sosial disebut dengan back region/backstage, tempat penyampaian ekspresi
dalam interaksi sosial disebut front region, individu yang melihat interaksi tersebut
disebut audience, penampilan dari pihak-pihak yang melakukan interaksi disebut
dengan team of performers, dan orang yang tidak melihat interaksi tersebut disebut
dengan outsider.
Erving Goffman juga menyampaikan konsep impression management untuk
menunjukkan usaha individu dalam menampilkan kesan tertentu pada orang lain.
Konsep expression untuk individu yang membuat pernyataan dalam interaksi. Konsep
ini terbagi atas expression given untuk pernyataan yang diberikan dan expression
9

given off untuk pernyataan yang terlepas. Serta konsep impression untuk individu
lain yang memperoleh kesan dalam interaksi.

2.3.1 Bentuk - bentuk Interaksi yang Mendorong Terjadinya Lembaga,


Kelompok dan Organisasi Sosial
.
1. Bentuk Interaksi sosial menurut jumlah pelakunya
a) Interaksi antara individu dan individu.
Individu yang satu memberikan pengaruh, rangsangan\Stimulus kepada
individu lainnya. Wujud interaksi bisa dalam dalam bentuk berjabat tangan, saling
menegur, bercakap-cakap mungkin bertengkar.
b) Interaksi antara individu dan kelompok
Bentuk interaksi antara individu dengan kelompok: Misalnya : Seorang ustadz
sedang berpidato didepan orang banyak. Bentuk semacam ini menunjukkan bahwa
kepentingan individu berhadapan dengan kepentingan kelompok .
c) Interaksi antara Kelompok dan Kelompok
Bentuk interaksi seperti ini berhubungan dengan kepentingan individu dalam
kelompok lain. Contoh : Satu Kesebelasan Sepak Bola bertanding melawan
kesebelasan lain

2. Bentuk Interaksi Sosial Menurut Proses Terjadinya.


Bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja sama (cooperation), persaingan
(competition), dan bahkan dapat juga berbentuk pertentangan atau pertikaian
(conflict). Pertikaian mungkin akan mendapatkan suatu penyelesaian, namun
penyelesaian tersebut hanya akan dapat diterima untuk sementara waktu, yang
dinamakan akomodasi. Ini berarti kedua belah pihak belum tentu puas sepenunya.
Suatu keadaan dapat dianggap sebagai bentuk keempat dari interaksi sosial.
10

Keempat bentuk pokok dari interaksi sosial tersebut tidak perlu merupakan suatu
kontinuitas, di dalam arti bahwa interaksi itu dimulai dengan kerja sama yang
kemudian menjadi persaingan serta memuncak menjadi pertikaian untuk akhirnya
sampai pada akomodasi. Gillin dan Gillin mengadakan penggolongan yang lebih luas
lagi. Menurut mereka, ada dua macam proses sosial yang timbul sebagai akibat
adanya interaksi sosial.

2.3.2 Proses Asosiatif

1) Kerja Sama (Cooperation)


Suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk
mencapai suatu atau beberapa tujuan bersama. Bentuk kerja sama tersebut
berkembang apabila orang dapat digerakan untuk mencapai suatu tujuan bersama dan
harus ada kesadaran bahwa tujuan tersebut di kemudian hari mempunyai manfaat
bagi semua. Juga harus ada iklim yang menyenangkan dalam pembagian kerja serta
balas jasa yang akan diterima. Dalam perkembangan selanjutnya, keahlian-keahlian
tertentu diperlukan bagi mereka yang bekerja sama supaya rencana kerja samanya
dapat terlaksana dengan baik.
Kerja sama timbul karena orientasi orang-perorangan terhadap kelompoknya
(yaitu in-group-nya) dan kelompok lainya (yang merupakan out-group-nya). Kerja
sama akan bertambah kuat jika ada hal-hal yang menyinggung anggota/perorangan
lainnya.
Dalam teori-teori sosiologi dapat dijumpai beberapa bentuk kerjasama yang biasa
diberi nama kerja sama (cooperation). Kerjasama tersebut lebih lanjut dibedakan lagi
dengan :
a. Kerjasama Spontan (Spontaneous Cooperation) : Kerjasama yang sertamerta
b. Kerjasama Langsung (Directed Cooperation) : Kerjasama yang merupakan
hasil perintah atasan atau penguasa
c. Kerjasama Kontrak (Contractual Cooperation) : Kerjasama atas dasar tertentu
11

d. Kerjasama Tradisional (Traditional Cooperation) : Kerjasama sebagai bagian


atau unsur dari sistem sosial.
2) Akomodasi (Accomodation)
Istilah Akomodasi dipergunakan dalam dua arti : merujuk pada suatu keadaan
dan untuk menujuk pada suatu proses. Akomodasi menunjuk pada keadaan, adanya
suatu keseimbangan dalam interaksi antara orang-perorangan atau kelompok-
kelompok manusia dalam kaitannya dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial
yang berlaku dalam masyarakat. Sebagai suatu proses akomodasi menunjuk pada
usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan yaitu usaha-usaha manusia
untuk mencapai kestabilan.
Menurut Gillin dan Gillin, akomodasi adalah suatu perngertian yang digunakan
oleh para sosiolog untuk menggambarkan suatu proses dalam hubungan-hubungan
sosial yang sama artinya dengan adaptasi dalam biologi. Maksudnya, sebagai suatu
proses dimana orang atau kelompok manusia yang mulanya saling bertentangan,
mengadakan penyesuaian diri untuk mengatasi ketegangan-ketegangan. Akomodasi
merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak
lawan sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya.
3. Asimilasi (Assimilation)
Asimilasi merupakan proses sosial dalam taraf lanjut. Ia ditandai dengan adanya
usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-perorangan
atau kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi usaha-usaha untuk
mempertinggi kesatuan tindak, sikap, dan proses-proses mental dengan memerhatikan
kepentingan dan tujuan bersama.
❖ Proses Asimilasi timbul bila ada :
• Kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaannya orang-
perorangan sebagai warga kelompok tadi saling bergaul secara langsung dan intensif
untuk waktu yang lama sehingga kebudayaan-kebudayaan dari kelompok-kelompok
manusia tersebut masing-masing berubah dan saling menyesuaikan diri
12

• Beberapa bentuk interaksi sosial yang memberi arah ke suatu proses asimilasi
(interaksi yang asimilatif) bila memilii syarat-syarat berikut ini: Interaksi sosial
tersebut bersifat suatu pendekatan terhadap pihak lain, dimana pihak yang lain tadi
juga berlaku sama interaksi sosial tersebut tidak mengalami halangan-halangan atau
pembatasan-pembatasan. Interaksi sosial tersebut bersifat langsung dan primer.
• Frekuaensi interaksi sosial tinggi dan tetap, serta ada keseimbangan antara
pola-pola tersebut. Artinya, stimulan dan tanggapan-tanggapan dari pihak-pihak yang
mengadakan asimilasi harus sering dilakukan dan suatu keseimbangan tertentu harus
dicapai dan dikembangankan.

2.3.2.1 Tujuan dan Bentuk Akomodasi

A. Tujuan Akomodasi dapat berbeda-beda sesuai dengan situasi yang


dihadapinya, yaitu
➢ Untuk mengurangi pertentangan antara orang atau kelompok manusia sebagai
akibat perbedaan paham
➢ Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu atau secara
temporer
➢ Memungkinkan terjadinya kerjasama antara kelompok sosial yang hidupnya
terpisah akibat faktor-faktor sosial psikologis dan kebudayaan, seperti yang
dijumpai pada masyarakat yang mengenal sistem berkasta.
➢ Mengusahakan peleburan antara kelompok sosial yang terpisah.
13

B. Bentuk-bentuk Akomodasi
➢ Corecion, suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena
adanya paksaan
➢ Compromise, bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang terlibat saling
mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian terhadap
perselisihan yang ada.
➢ Arbitration, Suatu cara untuk mencapai compromise apabila pihak-pihak yang
berhadapan tidak sanggup mencapainya sendiri
➢ Conciliation, suatu usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari
pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya suatu persetujuan bersama.
➢ Toleration, merupakan bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang formal
bentuknya.
➢ Stalemate, suatu akomodasi dimana pihak-pihak yang bertentangan karena
mempunyai kekuatan yang seimbang berhenti pada satu titik tertentu dalam
melakukan pertentangannya.
➢ Adjudication, Penyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan.

2.3.3 Proses Disosiatif

Proses disosiatif sering disebut sebagai oppositional proccesses, yang persis


halnya dengan kerjasama, dapat ditemukan pada setiap masyarakat, walaupun bentuk
dan arahnya ditentukan oleh kebudayaan dan sistem sosial masyarakat bersangkutan.
Oposisi dapat diartikan sebagai cara berjuang melawan seseorang atau sekelompok
manusia untuk mencapai tujuan tertentu. Pola-pola oposisi tersebut dinamakan juga
sebagai perjuangan untuk tetap hidup (struggle for existence). Untuk kepentingan
analisis ilmu pengetahan, oposisi proses-proses yang disosiatif dibedkan dalam tiga
bentuk, yaitu
14

1. Persaingan (Competition)
Persaingan atau competition dapat diartikan sebagai suatu proses sosial dimana
individu atau kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang-
bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum (baik
perseorangan maupun kelompok manusia) dengan cara menarik perhatian publik atau
dengan mempertajam prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan ancaman atau
kekerasan. Persaingan mempunya dua tipe umum :
• Bersifat Pribadi : Individu, perorangan, bersaing dalam memperoleh
kedudukan. Tipe ini dinamakan rivalry.
Bersifat Tidak Pribadi : Misalnya terjadi antara dua perusahaan besar yang bersaing
untuk mendapatkan monopoli di suatu wilayah tertentu.

2. Kontraversi (Contravetion)
Kontravensi pada hakikatnya merupakan suatu bentuk proses sosial yang berada
antara persaingan dan pertentangan atau pertikaian. Bentuk kontraversi menurut Leo
von Wiese dan Howard Becker ada 5 : yang umum meliputi perbuatan seperti
penolakan, keenganan, perlawanan, perbuatan menghalang-halangi, protes,
gangguang-gangguan, kekerasan, pengacauan rencana, yang sederhana seperti
menyangkal pernyataan orang lain di muka umum, memaki-maki melalui surat
selebaran, mencerca, memfitnah, melemparkan beban pembuktian pada pihak lain,
dst. yang intensif, penghasutan, menyebarkan desas desus yang mengecewakan pihak
lain, yang rahasia, mengumumkan rahasian orang, berkhianat. yang taktis,
mengejutkan lawan, mengganggu dan membingungkan pihak lain.

❖ Menurut Leo von Wiese dan Howard Becker ada 3 tipe umum kontravensi :
a) Kontraversi generasi masyarakat : lazim terjadi terutama pada zaman yang
sudah mengalami perubahan yang sangat cepat
b) Kontraversi seks : menyangkut hubungan suami dengan istri dalam keluarga.
15

c) Kontraversi Parlementer : hubungan antara golongan mayoritas dengan


golongan minoritas dalam masyarakat.baik yang menyangkut hubungan
mereka di dalam lembaga legislatif, keagamaan, pendidikan, dst.
❖ Tipe Kontravensi :
• Kontravensi antar masyarakat setempat, mempunyai tiga bentuk :

➢ Kontavensi antar masyarakat setempat yang berlainan (intracommunity


struggle)
➢ Kontravensi antar golongan-golongan dalam satu masyarakat setempat
(intercommunity struggle)
➢ Pertentangan (Pertikaian atau conflict)
Pribadi maupun kelompok menydari adanya perbedaan-perbedaan misalnya dalam
ciri-ciri badaniyah, emosi, unsur-unsur kebudayaan, pola-pola perilaku, dan
seterusnya dengan pihak lain. Ciri tersebut dapat mempertajam perbedaan yang ada
hingga menjadi suatu pertentangan atau pertikaian.

Pertentangan dapat pula menjadi sarana untuk mencapai keseimbangan antara


kekuatan-kekuatan dalam masyarakat. Timbulnya pertentangan merupakan pertanda
bahwa akomodasi yang sebelumnya telah tercapai.

❖ Pertentangan mempunyai beberapa bentuk khusus:


1. Pertentangan pribadi
2. Pertentangan Rasial : dalam hal ini para pihak akan menyadari betapa adanya
perbedaan antara mereka yang menimbulkan pertentangan
3. Pertentangan antara kelas-kelas sosial : disebabkan karena adanya perbedaan
kepentingan
4. Pertentangan politik : menyangkut baik antara golongan-golongan dalam satu
masyarakat, maupun antara negara-negara yang berdaulat.
16

5. Pertentangan yang bersifat internasional : disebabkan perbedaan-perbedaan


kepentingan yang kemudian merembes ke kedaulatan negara.
❖ Akibat-akibat bentuk pertentangan:
1. Tambahnya solidaritas in-group.
Apabila pertentangan antara golongan-golongan terjadi dalam satu kelompok
tertentu, akibatnya adalah sebaliknya, yaitu goyah dan retaknya persatuan
kelompok tersebut.
2. Perubahan kepribadian para individu.
3. Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia.
4. Akomodasi, dominasi, dan takluknya salah satu pihak.

2.3.3.1 Bentuk dan Fungsi Persaingan

❖ Bentuk-bentuk Persaingan :
➢ Persaingan ekonomi : timbul karena terbatasnya persediaan dibandingkan
dengan jumlah konsumen
➢ Persaingan kebudayaan : dapat menyangkut persaingan bidang keagamaan,
pendidikan, dst.
➢ Persaingan kedudukan dan peranan : di dalam diri seseorang maupun di dalam
kelompok terdapat keinginan untuk diakui sebagai orang atau kelompok yang
mempunyai kedudukan serta peranan terpandang.
➢ Persaingan ras : merupakan persaingan di bidang kebudayaan. Hal ini
disebabkan karena ciri badaniyah terlihat dibanding unsur-unsur kebudayaan.
❖ Persaingan dalam batas-batas tertentu dapat mempunyai beberapa fungsi :
➢ Sebagai jalan dimana keinginan, kepentingan serta nilai-nilai yang pada suatu
masa medapat pusat perhatian, tersalurkan dengan baik oleh mereka yang
bersaing.
17

➢ Sebagai alat untuk mengadakan seleksi atas dasar seks dan sosial. Persaingan
berfungsi untuk mendudukan individu pada kedudukan serta peranan yang
sesuai dengan kemampuannya.
➢ Sebagai alat menyaring para warga golongan karya (fungsional)

2.4 Sistem Informasi Agribisnis yang Dibangun Masyarakat Di Pedesaan

2.4.1 Flowchart Admin

Flowchart admin menunjukan prosedur-prosedur apa saja yang akan dilakukan


ketika masuk ke sistem sebagai admin yang bertugas melakukan pemrosesan pada
data seperti input, edit dan hapus data. Gambar 2 menunjukkan proses-proses ketika
masuk ke sistem sebagai admin.
Proses yang dilakukan admin dalam menggunakan sistem adalah sebagai
berikut:
1. Saat membuka sistem, apakah akan melakukan input data ataukah tidak.
2. Jika ya, apakah berupa database atau bukan.
3. Jika berupa database dilanjutkan dengan membuka aplikasi yang telah dibuat
melalui Microsoft Access dan memasukan semua data yang diinginkan
kemudian disimpan.
4. Jika data ingin dipublikasi maka yang dilakukan adalah membuka form
laporan kemudian mempublikasikannya di website.
5. Dari Langkah 2 data yang berupa peta dimasukan dan diolah menggunakan
software ArcGis kemudian disimpan dan dipublikasikan di website.
18

2.4.2 Flowchart Guest

Flowchart Guest ialah prosedur-prosedur yang akan dilakukan oleh pengguna


dalam hal ini pengunjung (guest) saat menggunakan sistem informasi agribisnis
apakah itu melihat informasi ataupun memberikan informasi.
Prosedur kerja yang akan dilakukan guest ketika menggunakan sistem
informsai agribisnis dimulai ketika mengakses website adalah sebagai berikut:
1. Setelah membuka website apakah akan mencari informasi ataukah
memberikan informasi.
2. Jika mencari informasi maka bisa langsung membuka informasi yang sudah
disediakan di website.
3. Ketika tujannya untuk memerikan informasi maka guest harus membuka form
khusus yang disediakan sehingga infromasi yang diberikan bisa tersimpan di
sistem.

2.4.3 Perancangan Database

Database merupakan kumpulan dari data yang saling terkait satu dengan yang
lainnya. Database yang akan dibuat menggunakan Microsoft Access dalam sistem
informasi agribisnis ini terdiri atas beberapa tabel yaitu:
a. Tabel Kelompok Petani.
b. Tabel Anggota Kelompok Tani.
c. Tabel Nama Komoditi.
d. Tabel Produksi Komoditi.
e. Tabel Harga Komoditi.
f. Tabel Bulan
g. Tabel Tahun.
Ketujuh Tabel tersebut kemudian dihubungkan dengan query sehingga
memperoleh tabel-tabel baru yang lebih informatif.
19

Adapun tabel dari query tersebut antara lain:


1. Tabel Rekap Kelompok: berisi data kelompok, nama ketua, tahun berdiri,
jumlah anggota serta jumlah kepemilikan lahan.
2. Tabel Rekap Jumlah Produksi Komoditi Kelompok Per Tahun berisi data
produksi kelompok dan nama komoditi.
3. Rekap Produksi Komoditi Pertanian.

2.4.4 Rancangan User Interface.

Model user interface merupakan fasilitas yang mampu mengintegrasikan sistem


proses, basis data dan komponen pengetahuan yang terdapat di dalam sistem dengan
pengguna secara interaktif. Hal ini bertujuan untuk memperlancar atau
mempermudah user dalam menggunakan sistem dengan benar dan baik dan sesuai
dengan kebutuhan yang diperlukannya dari sebuah sistem (Hutchinso dan Sawyer,
1996). User Interface sistem ini terbagi atas dua bagian yaitu user interfacesoftware
database dan website. Keduanya dirancang sesuai dengan tujuan awal pembuatan
sistem ini.User interface pada database software akan lebih berorientasi kepada admin
yang menginput data dan antarmuka website akan lebih berorientasi kepada guest
yang mengakses dan ingin menemukan informasi.

2.4.5 User Interface Website.

Rancangan user interface untuk website lebih berorientasi untuk pengujung


yang ingin mengakses website dan membagikan informasi. Tampilan website dibuat
menarik agar pengunjung bisa mudah memakainya. Saat website dibuka maka akan
muncul tampilan utama, pada menu utama ini akan terlihat empat menu utama dalam
pengoperasian website yaitu informasi harga saprodi, informasi harga komoditi, peta,
dan informasi harga lokal. Menu informasi saprodi dapat digunakan untuk melihat
20

harga saprodi. Menu informasi Harga Komoditi merupakan menu yang dibuat agar
pengunjung bisa melihat harga-harga komoditi terbaru dan harga sebelumnya.
21

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Masyarakat adalah manusia yang hidup bersama di suatu wilayah tertentu


dalam waktu yang cukup lama yang saling berhubungan dan berinteraksi dan
mempunyai kebiasaan, tradisi, dan perasaan, persatuan yang sama. Sedangkan
interaksi sosial adalah suatu hubungan antar sesama manusia yang saling
mempengaruhi satu sama lain baik itu dalam hubungan antar individu maupun antar
kelompok. Jadi didalam sebuah masyarakat terdapat interaksi sosial yang membuat
mereka terhubung antar satu dengan yang lainya dan masyarakat dapat berubah sesuai
dengan lingkungannya.

Sistem informasi agribisnis yang dihasilkan berupa aplikasi pendataan


kelompok beserta anggotanya serta data mengenai komoditi pertanian yang bisa
dioperasikan secara offline untuk membantu pendataan data kelompok tani dan
komoditas. Website yang dapat digunakan untuk mengetahui informasi mengenai
agribisnis untuk membantu pengambilan keputusan selanjutnyaMenu yang ada pada
website antara lain menu informasi harga saprodi, informasi harga komoditas, peta
penggunaan lahan desa, dan info harga lokal, adapun menu lain bisa diakses melalui
tombol navigasi yang ada di bagian atas website.

3.2 Saran
.
1. Dalam kehidupan manusia di dunia ini tidak akan lepas dari kehidupan
masyarakat, maka kita sebagai manusia yang hidup bermasyarakan harus
menyadari bahwa kita hidup tidak mungkin sendirian. Untuk itu marilah kita
menjadi warga masyarakat yang baik dengan berinteraksi antar individu
dengan individu lain, antar individu dengan kelompok, bahkan kelompok
22

dengan kelompok agar terjalin persatuan dan kesatuan dalam kehidupan


masyarakat.
2. Upaya pembinaan memerlukan informasi manajemen dan informasi potensi
pertanian. Adanya informasi dapat dijadikan sebagai dasar untuk pengambilan
keputusan bagi petani, penyuluh dan pengambil kebijakan. Kenyataan
menunjukkan bahwa informasi yang diperlukan tersebut masih sangat kurang,
mengembangkan suatu sistem informasi agribisnis secara khusus subsistem
proses (usahatani).
23

DAFTAR PUSTAKA

http://floramandara.blogspot.com/2014/03/proses-dan-interaksi-sosial-
masyarakat.html?m=1

https://makalah-update.blogspot.com/2012/12/interaksi-sosial-masyarakat.html?m=1

http://pencatbenus.blogspot.com/2011/11/interaksi-sosial-tugas-sosiologi.html?m=1

http://purnamamahbubaulia.blogspot.com/2017/04/sosiologi-pertanian-interaksi-
dan.html?m=1

https://www.academia.edu/6731252/Makalah_Interaksi_Sosial
.

Anda mungkin juga menyukai