Anda di halaman 1dari 34

HARGA DIRI RENDAH

A.Definisi
a) Konsep Diri
Konsep diri adalah semua ide, pikiran, perasaan,kepercayaan, seta pendirian yang
diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan
orang lain. Konsep diri belum muncul saat bayi, tetapi mulai berkembang secara bertahap.
Bayi mampu mengenal dan membedakan dirinya dengan orang lain serta mempunyai
pengalaman dalam berhubungan dengan orang lain. Konsep diri dipelajari melalui
pengalaman pribadi setiap individu, hubungan dengan orang lain, dan interaksi dengan
dunia di luar dirinya. Memahami konsep diri penting bagi perawat karena asuhan
keperawatan diberikan secara utuh bukan hanya penyakit melainkan menghadapi individu
yang mempunyai pandangan, nilai dan pendapat tertentu tentang dirinya.(Yusuf, Ah 2015
halaman : 92)
Konsep diri didefinisikan sebagai semua pikiran, keyakinan dan kepercayaan yang
membuat seseorang mengetahui tentang diriya dan mempengaruhi hubungannya dengan
orang lain (Stuart & Sunden, 1995). Konsep diri tidak terbentuk sejak lahir namun
dipelajari.

b) Harga Diri
Penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dan menganalisis seberapa jauh perilaku
memenuhi ideal diri. Harga diri diperoleh dari diri sendiri dan orang lain. Individu akan
merasa harga dirinnya tinggi bila sering mengalami keberhasilan. Sebaliknya, individu
akan merasa harga dirinya rendah bila sering mengalami kegagalan, tidak dicintai, atau
tidak diterima lingkungan. Harga diri dibentuk sejak kecil dari adanya penerimaan dan
perhatian. Harga diri akan meningkat sesuai meningkatnya usia dan sangat terancam pada
Bapaka pubertas. Coopersmith dalam buku Stuard dan Sudden (2002) menyatakan bahwa
ada empat hal yang dapat meningkatkan harga diri anak, yaitu :
1) Memberi kesempatan untuk berhasil
2) Menanamkan idealisme
3) Mendukumg aspirasi/ide
4) membentuk koping.

c) Harga Diri Rendah

Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri
yang berkepanjangan akibat evaluasi yang negatif terhadap diri sendiri dan
kemampuan diri. Adanya perasaan hilang percaya diri, merasa gagal karena tidak
mampu mencapai keinginan sesuai ideal diri. Menurut Schult and Videbeck (1998)
gangguan harga diri rendah adalah penilainan negatif seseorang terhadap diri dan
kemampuan, yang diekspresikan secara langsung maupun tidak langsung.

Salah satu komponen konsep diri yaitu harga diri dimana harga diri adalah
penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku
sesuai dengan ideal diri (Keliat, 1999). Sedangkan harga diri rendah adalah menolak
dirinya sebagai sesuatu yang berharga dan tidak bertanggungjawab atas kehidupannya
sendiri. Jika individu sering gagal maka cenderung harga diri rendah. Harga diri
rendah jika kehilangan kasih sayang dan penghargaan orang lain. Harga diri diperoleh
dari diri sendiri dan orang lain, aspek utama adalah diterima dan menerima
penghargaan dari orang lain.

Gangguan harga diri rendah di gambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap
diri sendiri, terBapakuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai
keinginan, mengkritik diri sendiri, penurunan produktivitas, destruktif yang diarahkan
pada orang lain, perasaan tidak mampu, mudah tersinggung dan menarik diri secara
sosial.

B.Rentang Respon Konsep Diri

Respon adaptif Respon mal adaptif

Aktualisasi Konsep diri Harga diri Keracunan Depersonalisasi


diri positif rendah identitas
Citra diri adalah : sikap, persepsi, keyakinan, dan pengetahuan individu secara sadar /
tidak sadar terhadap tubuhnya, yaitu ukuran, bentuk, struktur fungsi, keterbatasan baik masa
lalu maupun masa sekarang.
Ideal diri adalah : persepsi individu tentang bagaimana dia harus berperilaku
berdasarkan standar, tujuan, keinginan / nilai pribadi tertentu (cita-cit tentang harapan diri
sendiri).
Harga diri adalah : penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa
seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal.
Peran adalah seperangkat perilaku yang diharapkan secara sosial yang berhubungan
dengan fungsi individu pada beberapa kelompok sosial.
Identitas diri adalah : kesadaran akan diri sendiri yang bersumber dari observasi dan
penilaian, yang merupakan sisi fase dari semua aspek konsep diri sebagai suatu kesatuan
yang utuh.
C.Penyebab

a).Faktor Predisposisi

Faktor yang memiliki harga diri meliputi pendataan orang lain, harapan orang tua yang tidak

realistis, kegagalan yang berulang kali, kurang mempunyai tanggung jawab personal,

ketergantungan pada orang lain dan ideal diri yang tidak realistis.

a. Faktor yang mempengaruhi penampilan peran adalah peran seks, tuntutan peran kerja,

harapan peran kultural.

b. Faktor yang mempengaruhi identitas personal, meliputi ketidak percayaan orang tua

tekanan dari kelompok sebaya, perubahan dalam stuktural sosial.

b).Faktor Presipitasi 

a. Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan kejadian yang

mengancam kehidupannya.
b. Ketegangan peran berhubungan dengan peran atau posisi yang diharapkan dimana

individu  mengalaminya sebagai frustasi

c. Transisi Peran situasi adalah terjadi dengan bertambah atau berkurangnya anggota

keluarga melalui kelahiran dan kematian.

d. Transisi peran sehat sakit akibat pergeseran dari keadaan sehat ke sakit dicetuskan oleh

kehilangan bagian tubuh, perubahan ukuran bentuk, penampilan, fungsi tubuh, perubahan

fisik berhubungan dengan tumbang normal moral dan prosedur medis keperawatan.

D.Tanda dan Gejala


Menurut Suliswati, 2005 tanda dan gejala harga diri rendah yaitu :

1. Merasa dirinya lebih rendah dari orang lain


2. Mengkritik diri sendiri dan orang lain
3. Gangguan dalam berhubungan
4. Rasa diri penting yang berlebihan
5. Perasaan tidak mampu
6. Rasa bersalah
7. Pandangan hidup yang pesimis
8. Penolakan terhadap kemampuan personal
9. Menarik diri secara social
10. Khawatir dan menarik diri dari realitas.
E.Psikodinamika
1. Etiologi
Gangguan harga diri yang disebut sebagai harga diri rendah dapat terjadi secara:

a. Situasional yaitu terjadi trauma yang tiba-tiba, misalnya harus operasi, kecelakaan,
diceraikan suami, putus sekolah, putus hubungan kerja, perasaan malu karena
sesuau terjadi (korban perkosaan, dipenjara tiba-tiba).
1) Pada klien yang dirawat dapat terjadi HDR, karena privacy yang kurang
diperhatikan, misalnya pemeriksaan fisik yang sembarangan, pemeriksaan alat
yang tidak sopan (pencukuran kumis, pemasangan kateter, pemeriksaan
perineal).
2) Harapan akan sturktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tercapai karena
dirawat atau sakit atau penyakit.
3) Perlakuan petugas kesehatan yang tidak menghargai, misalnya berbagai
tindakan tanpa persetujuan.
b. Kronik yaitu perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung lama, yaitu sebelum
sakit atau dirawat, klien ini mempunyai cara berfikir yang negative. Kejadian sakit
dan dirawat akan menambah persepsi negative terhadap dirinya.
2. Proses perjalanan penyakit
Konsep diri dipelajari melalui kontak social dan pengalaman pribadi individu
berhubungan dengan orang lain, dan interaksi dengan dunia luar dirinya, konsep diri
berkembang terus mulai dari bayi hingga lanjut usia. Konsep diri belum ada saat saat bayi
dilahirakan, tetapi mulai berkembang secara bertahap saat bayi mulai mengenal dan
membedakan dirinya dengan orang lain dan mempunyai pengalaman dalam berhubungan
dengan orang lain. Perkembangan ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan berbicara
individu, pengalaman dalam keluarga merupakan dasar pembentukan konsep diri karena
keluarga dapat memberikan perasaan mampu dan tidak mampu. Perasaan diterima atau
ditolak dan dalam keluarga individu mempunyai kesempatan untuk mengidentifikasi
perilaku orang lain dan mempunyai penghargaan yang pantas tentang tujuan, perilaku dan
nilai.
Harga diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa
seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Pencapaian ideal diri atau cita-cita / harapan
langsung menghasilkan perasaan berharga.

Penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dari menganalisa seberapa jauh perilaku
memenuhi ideal diri. Harga diri diperoleh dari diri sendiri dan orang lain. Individu akan
merasa harga dirinya tinggi bila sering mengalami keberhasilan, sebaliknya individu akan
merasa harga dirinya rendah bila sering mengalami kegagalan, tidak dicintai atau tidak
diterima lingkungan. Harga diri dibentuk sejak kecil dari adanya penerimaan dan perhatian.
Harga diri akan meningkat sesuai meningkatkanya usia dan terancam pada masa pubertas.
Coopersmith dalam buku Stuart dan Sundeen menyatakan ada 4 hal yang dapat
meningkatkan harga diri anak, yaitu:

a. Memberi kesempatan untuk berhasil;


b. Menanamkan idealisme;
c. Mendukung aspirasi atau ide;
d. Membantu membentuk koping.
Gangguan harga diri dapat digambarkan sebagai perasaan yang negative terhadap diri
sendiri, hilang kepercayaan diri, merasa gagal mencapai keinginan.

F.Mekanisme koping
Mekanisme koping adalah segala usaha yang diarahkan untuk menanggulangi stress.
Usaha ini dapat berorientasi pada tugas dan meliputi usaha pemecahan masalah
langsung.
1) Pertahanan jangka pendek
a) Aktivitas yang dapat memberikan pelarian sementara dari kritis, misalnya:
kerja keras, nonton, dll.
b) Aktivitas yang dapat memberikan identitas pengganti sementara, misalnya: ikut
kegiatan social, politik, agama, dll.
c) Aktivitas yang sementara dapat menguatkan perasaan diri, misalnya: kompetisi
pencapaian akademik.
d) Aktivitas yang mewakili upaya jarak pendek untuk membuat masalah identitas
menjadi kurang berarti dalam kehidupan, misalnya: penyalahgunaan obat.
2) Pertahanan jangka panjang
a) Penutupan identitas
Adopsi identitas premature yang diinginkan oleh orang yang penting bagi
individu tanpa memperhatikan keinginan, aspirasi, potensi diri individu.
b) Identitas negative
Asumsi identitas yang tidak wajar untuk dapat diterima oleh nilai-nilai harapan
masyarakat.
G.Sumber koping
Sumber koping adalah suatu evaluasi terhadap pilihan koping dan strategi seseorang.

1) Individu;
2) Keluarga;
3) Teman sekamar;
4) Masyarakat.

H.Penatalaksanaan umum
a. Penatalaksanaan Medis
Menurut Anna Issacs, (2005) terapi modalitas pengobatan secara medis yaitu terapi
somatic antara lain:
1) Psikofarmakologi
a) Medikasi psikotropik (psikoaktif) mengeluarkan efeknya di dalam otak,
mengubah emosi dan mempengaruhi perilaku.
b) Neurotransmitter adalah pembawa pesan kimiawi yang membawa penghambat
atau penstimulasi dari satu neuron ke neuron lain melintasi ruang (sinaps)
diantara mereka.
c) Terapi elektrokonvulsif (ECT)
2) Antipsikotik (neuroleptik)
Secara teori pelaksanaan medis khusus klien Tn. K dengan harga diri rendah tidak
ada, namun secara medis klien Tn. K yang didiagnosa medis skizofrenia paranoid
diberi terapi sebagai berikut:
1) Chlorpromazine (CPZ)
Indikasi : Untuk syndrome psikosis yaitu berdaya berat dalam kemampuan
menilai realitas, kesadaran diri terganggu, daya nilai norma sosial dan tilik diri
terganggu, berdaya berat dalam fungsi-fungsi mental: waham, halusinasi,
gangguan perasaan, dan perilaku yang aneh atau tidak terkendali, berdaya berat
dalam kehidupan sehari-hari, tidak mampu kerja, hubungan sosial, dan
melakukan kegiatan rutin.
Kontra indikasi : Penyakit hati, penyakit darah, epilepsi, kelainan jantung, dan
ketergantungan obat.
Mekanisme kerja : Memblokade dopamine pada reseptor pasca sinaps di otak
khususnya system ekstra pyramidal.
Efek samping : Sedasi, gangguan otonomik (hipotensi, antikolinergik/
parasimpatik, mulut kering, mata kabur, kesulitan dalam buang air kecil,
hidung tersumbat, gangguan irama jantung), metabolic (jaundice).
2) Haloperidol (HR/ Resperidone)
Indikasi : Berdaya berat dalam kemampuan menilai realita dalam fungsi
kehidupan sehari-hari.
Kontra indikasi : Penyakit hati, penyakit darah, epilepsi, kelainan jantung,
febris, dan ketergantungan obat.
Mekanisme kerja : Obat anti psikosis dalam memblokade dopamine pada
reseptor pasca sinaptik neuron di otak khususnya system ekstra pyramidal.
Efek samping : Sedasi dan inhibisi psikomotor, gangguan otonomik (hipotensi,
anti kolinergik, mulut kering, kesulitan buang air kecil dan buang air besar,
hidung tersumbat, mata kabur)
3) T rihexyphenidyl (THP)
Indikasi : Segala jenis penyakit Parkinson, termasuk pasca ansefalitis dan
idiopatik, sindrom Parkinson akibat obat, misalnya reserpina dan fenotiazine.
Kontra indikasi : Hipersensitifitas terhadap trihexyphenidyl, psikosis berat,
hipertropi prostate, dan obstruksi saluran cerna.
Mekanisme kerja : Sinergis dengan kinidine, obat anti depresan trisiklik dan
anti kolinergik lainnya.
Efek samping : Mulut kering, penglihatan kabur, pusing, mual, muntah,
bingung, agitasi, konstipasi, takikardi, retensi urine.

I.Diagnosa Keperawatan
a. Harga diri rendah
b. Isolasi social

J. Fokus intervensi keperawatan

Diagnosa:Harga Diri Rendah

Tindakan Keperawatan Pada Klien

Tujuan : Dapat berinteraksi dengan orang lain secara bertahap

1. Mengidentifikasi penyebab, tanda dan gejala, proses terjadinya dan akibat harga diri
rendah
2. Mengidentifikasi mampuan dan aspek positif yang dimiliki
3. Menilai kemampuan yang dapat digunakan
4. Menetapkan/memilih kegiatan yang sesuai kemampuan
5. Melakukan kegiatan yang sudah dilatih

Tindakan keperawatan :

1. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki klien.


 Mendiskusikan bahwa sejumlah kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien
seperti kegiatan pasien dirumah sakit, dirumah, dalam keluarga dan lingkungan terdekat
pasien.
 Beri pujian yang realistik/nyata dan hindarkan setiap kali bertemu dengan penilaian
yang negatif pasien.
2. Membantu klien menilai kemampuan yang dapat digunakan
 Mendiskusikan dengan pasien kemampuan yang masih dapat digunakan saat ini.
 Bantu pasien menyebutkannya dan memberi penguatan terhadap kemampan diri yang
diungkapkan pasien.
 Perlihatkan respon yang kondusif dan menjadi pendengar yang aktif.
3. Membantu klien memilih/menetapkan kemampuan yang akan dilatih
 Mendiskusian dengan pasien bebrapa kegiatan yang akan dapat dilakukan dan dipilih
sebagai kegiatan yang akan pasien lakuan sehari-hari.
 Bantu pasien menetapkan kegiatan mana yang dapat pasien lakukan secara mandiri,
mana kegiatan yang memerlukan bantuan minimal dari keluarga dan kegiatan apa saja
yang perlu bantuan penuh dari keluarga atau lingkungan terdekat pasien. Berikan conto
cara pasien dan buat daftar kegiatan sehari-hari pasien.
4. Melatih kemampuan yang dipilih klien
 mendiskusikan dengan pasien untuk melatih kemampuan pertama yang dipilih.
 melatih kemampuan pertama yang dipiilh.
 Berikan dukungan dan pujian pada klien dengan latihan yang dilakukan.

Tindakan keperawatan pada keluarga

Tujuan : keluarga mampu

1. Mengenal masalah harga diri rendah.


2. Mengambil keputusan dalam merawat harga diri rendah.
3. Merawat klien dengan harga diri rendah.
4. Menciptakan lingkungan yang meningkatkan harga diri klien.
5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan untuk follow up dan mencegah kekambuhan.
Tindakan keperawatan pada keluarga klien harga diri rendah

1. Mendiskusikan masalah yang dirasa dalam merawat klien.


2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, proses terjadinya harga diri rendah dan
mengambil keputusan merawat pasien.
3. Mendiskusikan kemampuan atau aspek positif pasien yang pernah dimiliki sebelum dan
setelah sakit.
4. Melatih keluarga cara merawat harga diri rendah dan berikan pujian.
5. Melati keluarga memberi tanggung jawab kegiatan pertama yang dipili pasien serta
membimbing keluarga merawat harga diri rendah dan beri pujian.

11.Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (Sp)


Pasien

SP I

1. Mengidentifikasi penyebab, tanda dan gejala, perilaku harga diri rendah dan akibat harga
diri rendah.
2. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien.
3. Membantu pasien menilai kemampuan pasien yang masih dapat digunakan.
4. Membantu pasien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan pasien.
5. Melatih pasien sesuai kemampuan yang dipilih.
6. Memberikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan pasien.
7. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.

SP II

Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien (kemampuan yang telah dilatih sebelumnya)
1. Melatih kemampuan kedua telah dipilih.
2. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
SP III

1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien (kemampuan yang telah dilatih sebelumnya)
2. Melatih kemampuan ketiga yang telah dipilih.
3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.

SP IV

1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien (kemampuan yang telah dilatih sebelumnya)
2. Melatih kemampuan keempat yang telah dipilih.
3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.

Keluarga

SP I

1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien .


2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala harga diri rendah yang dialami pasien beserta
proses terjadinya.
3. Menjelaskan cara-cara merawat pasien harga diri rendah.

SP II

1. Melatih keluarga mempraktikkan cara merawat pasien dengan harga diri rendah.
2. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien harga diri rendah.

SP III

Menjelaskan tentang pemanfaatan lingkungan yang mendukung perawatan pasien harga


diri rendah.

SP IV

1. Membantu keluarga membuat jadwal aktivutas dirumah termasuk minum obat


(discharge planning)
2. Menjelaskanfollow up pasien setelah pulang
DAFTAR PUSTAKA

Fitria, N. 2009. Prinsip Dasar & Aplikasi Laporan Pendahuluan & Strategi Pelaksanaan
Tindakan Keperawatan (LP & SP) untuk 7 Diagnosa. Jakarta : Salemba Medika.

Keliat,Budi A. 2005. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa Edisi 2. Jakarta: EGC.

Purwaningsih, Wahyu. Karlina, Ina. 2009. Asuhan Keperawatan Jiwa. Jogjakarta: Nuha Medika
Press.

Stuart, Gail W. 2006. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.


ANALISA DATA

N ANLISA DATA MASALAH KEPERAWATAN


O
1. DS :-Keluarga pasien mengatakan
anaknya selalu mengatakan dia tidak
mampu melakukan hal apapun
-pasien engan berbicara dengan orang
baru dia kenal Harga diri rendah
-Pasien mengatakan malu dengan
kondisi saat ini jika bertemu dengan
saudara dan tetangganya

DO : - pasien tampak menyendiri


- Pasien tampak tidak bergaul
dengan teman-temannya.
-pasien Nampak bingung.
Pohon masalah

Resiko isolasi sosial: menarik diri Masalah akibat

Gangguan konsep diri : Harga diri rendah Core problem

Berduka disfungsional Masalah penyebab

Diagnosa Keperawatan

Gangguan konsep diri : Harga diri rendah


RENCANA KEPERAWATAN
No Dx.Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi

1 Menarik Diri TUM


berhubungan -Klien dapat  Klien ekspresi 1. Beri salam / panggil nama
dengan harga berhubungan wajah 2. yang disukai
Diri Rendah dengan orang lain bersahabat. 3. Jelaskan BHSP dengan
secara optimal.  Klien komunikasi terapeutik
-Klien dapat menunjukan rasa 4. Memperkenalkan diri dengan
membina hubungan senang. sopan
saling percaya  Klien mau 5. Tanyakan nama lengkap dan
kontak mata. panggilan tujuan

 Klien mau 6. Jujur dan menepati janji


berjabat tangan. 7. Tunjukan sikap empati dan
 Klien mau menerima klien apa adanya

membalas 8. Lakukan kontak singkat tapi

salam. sering

 Klien mau
duduk
berdampingan.
 dengan perawat.
 Klien mau
menyebut nama
dan mau
mengutaraka
masalah yang
dihadapi.
-Klien dapat  Klien mampu 1. Diskusikan kemampuan dan
mengidentifikasi mengidentifikasi aspek positif yang dimiliki
kemampuan dan kemampuan 2. Hindarkan dari penilaian
aspek positif yang yang dimiliki yang negatif
dimiliki  Aspek positif 3. Utamakan pemberian pujian
keluarga yang realistic
 Aspek positif
lingkungan yang
dimiliki klien
 Klien mampu 1. Diskusikan kemampuan yang
-Klien dapat menilai dapat digunakan selama sakit
menilai kemampuan 2. Diskusikan kemampuan yang
kemampuan yang yang dimiliki dapat ditunjukan
dimiliki selama sakit penggunaannya
-Klien dapat  Klien dapat 1. Rencanakan bersama klien
menetapkan membuat aktifitas yang dapat
perencanaan rencana kegiatan dilakukan setiap hari
kegiatan sesuai harian - Kegiatan mandiri
dengan - Dibantu sebagian
kemampuannya - Dengan bantuan total
Tingkatkan kegiatan sesuai
dengan toleransi kondisi klien
2. Beri contoh cara pelaksanaan
kegiatan yang boleh klien
lakukan
-Klien dapat  Klien melakukan 1. Beri kesempatan klien untuk
melakukan kegiatan yang mencoba kegiatan yang telah
kegiatan sesuai sesuai direncanakan
kondisi sakit dan dengankondisi 2. Beri pujian atas keberhasilan
kemampuannya sakit dan klien
kemampuannya 3. Diskusikan kemungkinan
melaksanakan dirumah.
-Klien dapat  Klien dapat 1. Beri pendidikan kesehatan
memanfaatkan memanfaatkan cara perawatan klien dengan
sistem pendukung system Harga Diri Rendah
yang ada pendukung 2. Bantu keluarga menyiapkan
dikeluarga lingkungan di rumah.
secara optimal
 Klien daoat
memanfaatkan
system
pendukung
dilingkungan
sekitar.
Harga Diri TUM
Rendah -Klien dapat  Klien mampu 1. Lakukan pendekatan dengan
berhubungan melakukan duduk baik, menerima klien apa
dengan Koping keputusan yang berdampingan adanya dan bersikap empati
Individu Tidak efektif untuk dengan perawat 2. Cepat mengendalikan
Efektif mengendalikan  Klien mampu perasaan dan reaksi
situasi kehidupan merespon perawatan diri sendiri
yang demikian tindakan perawat misalnya rasa marah ,empati.
menurunkan 3. Berikan kesempatan kepada
perasaan rendah klien untuk merespon.
diri
-Klien dapat
menbina hubungan
terapeutik dengan
perawat
-Klien dapat  Klien dapat 1. Tunjukan emosional yang
mengenali dan mengungkapkan sesuai
mengekspresikan perasaannya 2. Gunakan tekhnik komunikasi
emosinya  Klien mampu terapeutik terbuka,
mengenali 3. Bantu klien mengekspresikan
emosinya dan perasaannya
dapat 4. Bantu klien
mengekspresika mengidentifikasikan situasi
nnya kehidupan yang tidak berada
dalam kemampuan dan
mengontrolnya
5. Dorong untuk menyatakan
secara verbal perasaan –
perasaan yang berhubungan
dengan ketidak
mampuannya.
-Klien dapat  Klien dapat 1. Diskusikan masalah yang
memodifikasi pola mengidentifikasi dihadapi klien dengan
kognitif yang pemikiran yang memintanya untuk
negative negatif menyimpulkannya
 Klien dpat 2. Identifikasi pemikiran
menurunkan negatif klien dan bantu untuk
penilaian yang menurunkan melalui
negatifpada interupsi dan substitusi
dirinya. 3. Evaluasi ketetapan persepsi
logika dan kesimpulan yang
dibuat klien
4. Kurangi penilaian klien yang
negatif terhadap dirinya
5. Bantu klien menerima nilai
yang dimilikinya atau
perilakunya atau perubahan
yang terjadi pada dirinya.
-Klien dapat  Klien mampu 1. Libatkan klien dalam
berpartisipasi menentukan menetapkan tujuan yang
dalam mengambil kebutuhan untuk ingin dicapai
keputusan yang perawatan pada 2. Motivasi klien untuk
berkenan dengan dirinya membuat jadwal aktivitas
perawatan dirinya  Klien dapat perawatan dirinya
berpartisipasi 3. Berikan privasi sesuai
dalam kebutuhan yang ditentukan
pengambilan 4. Berikan reinsforcement
keputusan posotif tentang pencapaian
kegiatan yang telah sesuai
dengan keputusan yang
ditentukannya
STRATEGI PELAKSANAAN:HARGA DIRI RENDAH

SP : 1 PASIEN
Bina hubungan saling percaya,bantu pasien mengenal penyebab harga diri rendah, bantu
pasien mengenal keuntugan dari tidak berhubungan atau menyendiri dan kerugian dari
tidak berhubungan dengan orang lain.

ORIENTASI

a. Salam Terapeutik

Assalamualikum Selamat pagi pak. Nama saya Isna aprilia kathun nada biasa

dipanggil Nada Saya Mahasiswa STIKes Medika Nurul Islam Sigli. Saya sedang

Coas di sini selama 8 hari, Sekarang saya di sini dari jam 08.00-14.00. Nama Bapak

siapa ? Senang dipanggil apa?

b. Validasi

Bagaimana perasaan Bapak hari ini ?Bagaimana tidurnya semalam ? Nyenyak ?

Apakah Bapak masih ingat mengapa Bapak dibawa kesini ?

c. Kontrak

-Topic : Baiklah kalau begitu, bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang hobi

atau kegiatan yang Bapak sukai ?

-Tempat : Mau dimana kita berbincang-bincang ?, Bagaimana kalau di ruangan ini

saja.

-Waktu : Mau berapa lama ? Bagaimana kalau 15 menit,bisa bapak?Bagaimana kalau

jam 11.00 pak?


FASE KERJA

Sekarang Saya akan ajak Ngobrol-ngobrol dengan bapak ya! Bapak tidak usah

malu saya ngajak ngobrol, Bapak ungkapkan saja apa yang Bapak Rasakan? Bapak

berasal dari mana ? Bapak sudah berapa lama di sini?. Bapak ingat tidak, siapa yang

mengajak Bapak kesini? . Menurut Bapak, dibawa kesini karna apa? Selama disini

setiap hari apa saja yang Bapak lakukan? Bagaimana perasaan Bapak saat melakukan

kegiatan tersebut? Kalau boleh tahu, hobi Bapak apa ? Kegiatan apa yang sering

Bapak lakukan dirumah ? Apakah Bapak sering melakukan kegiatan tersebut ?

Bagaimana perasaan bapak saat ini?

FASE TERMINASI

-Evaluasi Subyektif

Bagaimana perasaan Bapak setelah kita bercakap-cakap ?

- Evaluasi Obyektif

-Klien mampu mengungkapkan atau mengulang kembali pembicaran

- Klien mampu mempertahankan kontrak

- Klien mau melakukan aktivitas yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

- Rencana Tindak Lanjut.

Pak kalau nanti ada yang mau Bapak ceritakan atau ditanyakan kepada saya, Bapak

bisa sampaikan saat kita bertemu lagi pak.


- Kontrak

Topik: “Saya kira, sekian dulu perbincangan kita hari ini. Nanti kita lanjutkan dengan

membahas tentang kemampuan yang Bapak miliki baik itu dirumah, di sini ataupun

ditempat lain”.

Waktu: Menurut Bapak kita berbincang-bincang jam berapa ? bagaimana kalau jam

10:00 besok setelah kegiatan rehabilitasi.

Tempat:Dimana tempatnya ? Bagaimana kalau diruangan ini saja bapak


CACATAN PERKEMBANGAN

Pertemuan ; satu

Tangga Implementasi Evaluasi


l
DS : Keluarga pasien mengatakan S : Pasien mengatakan senang setelah
anaknya selalu mengatakan dia berintraksi dengan perawat
tidak mampu melakukan hal
apapun O : - keadaan umum baik
- Kontak mata kurang
DO : - pasien tampak menyendiri - Perhatian kurang
- Pasien tampak tidak - Pasien belum mampu berinteraksi
bergaul dengan teman-
dengan baik
temannya
- Pasien masih murung
Sp 1

8. Mengidentifikasi penyebab, A : Harga diri rendah


tanda dan gejala, perilaku
harga diri rendah dan akibat P : Perawat optimalkan Sp1
harga diri rendah.
9. Mengidentifikasi kemampuan
dan aspek positif yang
dimiliki pasien.
10. Membantu pasien menilai
kemampuan pasien yang
masih dapat digunakan.
11. Membantu pasien memilih
kegiatan yang akan dilatih
sesuai dengan kemampuan
pasien.
12. Melatih pasien sesuai
kemampuan yang dipilih.
13. Memberikan pujian yang
wajar terhadap keberhasilan
pasien.
Menganjurkan pasien
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian

CACATAN PERKEMBANGAN :Pertemuan ke dua


Tangga Implementasi Evaluasi
l
DS : pasien mengatakan sudah bisa S : Pasien mengatakan senang setelah
melakukan hal-hal dan berintraksi dengan perawat
kemampuan berinteraksi
dengan orang lain. O : - keadaan umum baik
- Kontak ada
DO : - pasien sudah mau berbicara - Perhatian sedikit kurang
dengan orang lain
A : Harga diri rendah
Sp 1

14. Mengidentifikasi penyebab, P : Perawat lanjut Sp2


tanda dan gejala, perilaku
harga diri rendah dan akibat
harga diri rendah.
15. Mengidentifikasi kemampuan
dan aspek positif yang
dimiliki pasien.
16. Membantu pasien menilai
kemampuan pasien yang
masih dapat digunakan.
17. Membantu pasien memilih
kegiatan yang akan dilatih
sesuai dengan kemampuan
pasien.
18. Melatih pasien sesuai
kemampuan yang dipilih.
19. Memberikan pujian yang
wajar terhadap keberhasilan
pasien.
Menganjurkan pasien
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian

STRATEGI PELAKSANAAN : HARGA DIRI RENDAH

SP 2 PASIEN

ORIENTASI

a.Salam Terapeutik

Assalamualaikum Selamat pagi bapak? Bagaimana apakah bapak masih ingat dengan

saya yang kemarin berbincang-bincang dengan bapak kemaren.

b. Validasi

Bagus sekali, ternyata bapak masih ingat dengan saya, Bagaimana persaan bapak hari

ini ? apa bapak masih ingat topik yang akan kita bicarakan hari ini ?

c. Kontrak

-topik: “Baiklah kalau begitu, bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang

kemampuan dan aspek positif yang bapak miliki.

-Tempat: ”Mau dimana kita berbincang-bincang ?Bagaimana kalau di depan ruangan

–Waktu:”Mau berapa lama ? Bagaimana kalau 15 menit saja bapak.

FASE KERJA

Apa yang biasa bapak lakukan atau kerjakan diruangan ini? Sekarang kegiatan apa
saja yang bapak lakukan disini ? Apa yang menarik dari kegiatan tersebut ?Apa ada

kemampuan lain yang bapak miliki ?

FASE TERMINASI

a. Evaluasi Subyektif

Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap ?

b. Evaluasi Obyektif

- Klien mampu mengungkapkan atau mengulang kembali pembicaran

- Klien mampu mempertahankan kontrak

- Klien mau melakukan aktivitas yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki

- Klien mau tersenyum dan menganggukkan kepala

c. Rencana Tindak Lanjut

Baiklah, sekarang coba bapak ingat - ingat lagi kemampuan lain yang bapak miliki yang belum

kita bicarakan?

d.. Kontrak

Topik:”Saya kira, sekian dulu perbincangan kita hari ini. Nanti kita akan membahas tentang

kemampuan mana yang bapak miliki yang masih dapat dilakukan di RS dan kemampuan yang

dapat dilakukan dirumah bapak.

Tempat:”Kapan kita bisa berbincang- bincang lagi ? Bagaimana kalau jam 15:00 besok? Kita

mau berbincang- bincang dimana ? Bagaimana kalau di ruangan ini. Mau berapa lama kita

bincang-bincang?
Waktu:” bagaimana kalau 15 menit, Apa Bapak setuju?

CACATAN PERKEMBANGAN
Pertemuan ke 3

Tangga Implementasi Evaluasi


l
DS : pasien mengatakan sudah mau S : Pasien mengatakan senang setelah
berinteraksi berintraksi dengan perawat

DO : - pasien tampak tenang, sudah O : - keadaan umum baik


mau meghargai diri - Kontak ada
sendiri - Perhatian mulai ada

Sp 2
A : Harga diri rendah
3. Mengevaluasi jadwal kegiatan
harian pasien (kemampuan P : Perawat lanjut Sp3
yang telah dilatih
sebelumnya)
4. Melatih kemampuan kedua
telah dipilih.
5. Menganjurkan pasien
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
STRATEGI PELAKSANAAN:HARGA DIRI RENDAH

SP 3 PASIEN

ORIENTASI

a. Salam Terapeutik
Assalamualaikum Selamat pagi bapak? Bagaimana apakah bapak masih ingat
dengan saya yang kemarin berbincang-bincang dengan bapak kemaren

b. Validasi
Bagaimana perasaan bapak hari ini ? Apakah bapak sudah mulai bergaul dengan
teman-teman dan berbincang- bincang dengan mereka ? Apakah masih ada
sesuatu yang bapak miliki tapi belum diceritakan pada saya.
c. Kontrak
Topik:”Masih ingatkah, apa yang telah kita bicarakan kemarin ? Betul,
membicarakan tentang kemampuan bapak selama ini untuk menilai mana
kegiatan yang dapat dikerjakan dirumah sakit dan mana kegiatan yang dapat
dilakukan dirumah.
Tempat:”Menurut bapak dimana kita mau berbincang-bincang ? Bagaimana
kalau di ruangan ini?

Waktu:” Mau berapa lama? bagaimana kalau 15 menit bapak.

FASE KERJA
Ini daftar kemampuan yang bapak. miliki yang telah kita bicarakan. Baiklah apa
menurut bapak masih ada yang belum ditulis ? Coba bapak sebutkan (beberapa )
kemampuan yang dapat dilakukan dirumah sakit biar bapak tidak menyendiri ?
Nah, sekarang coba bapak pilih mana yang bisa kita latih sekarang ? Mungkin
kita bisa mencoba kemampuan bapak.Bagaimana kalau yang ini, bagus sekali
bapak ?
FASETERMINASI
Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan.
a. Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap barusan ?
Sekarang bapak sudah tahu kan, kemampuan yang bapak miliki dan dapat
dilakukan disini, coba bapak sebutkan kembali ? bagaimana perasaan bapak
setelah melakukan kegiatan tersebut.
b. Evaluasi Obyektif
- Klien mau menjawab pertanyaan
- Klien mampu mengulang dan mampu berkomunikasi dengan lancar
- Klien mau menjalin kontak mata
c. Rencana Tindak Lanjut
Baiklah dengan apa yang sudah beberapa hari ini kita pelajari bapak bisa
melakukan kegiatan tadi terus dilakukan di RS, supaya lancar dan terbiasa biar
bapak ada kegiatan dan tidak terlalu menyendiri diruangan. Bagaimana kalau kita
buat jadwal Bapak, biar tidak lupa kegiatan apa yang ingin bapak lakukan.saya
isna aprilia kathun nada mohon izin Assalamualaikum.
CACATAN PERKEMBAGAN
Pertemuan ke : 4

Tangga Implementasi Evaluasi


l
DS : pasien mengatakan sudah mau S : Pasien mengatakan senang setelah
berinteraksi berintraksi dengan perawat

DO : - pasien tampak tenang, sudah O : - keadaan pasien sudah membaik


mau meghargai diri - Perhatian mulai ada
sendiri - Respon +

Sp 3
A : Harga diri rendah
4. Mengevaluasi jadwal kegiatan
harian pasien (kemampuan P : : Perawat optimalkan Sp3
yang telah dilatih
sebelumnya)
5. Melatih kemampuan ketiga
yang telah dipilih.
6. Menganjurkan pasien
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian.
CACATAN PERKEMBANGAN
Pertemuan ke 5

Tangga Implementasi Evaluasi


l
DS : pasien mengatakan sudah mau S : Pasien mengatakan senang setelah
berinteraksi berintraksi dengan perawat

DO : - pasien tampak tenang, sudah O : - keadaan pasien sudah membaik


mau meghargai diri - Perhatian mulai ada
sendiri - Respon +

Sp 3
A : Harga diri rendah
4. Mengevaluasi jadwal kegiatan
harian pasien (kemampuan P :kembalikan kepada perawat ruangan.
yang telah dilatih
sebelumnya)
5. Melatih kemampuan keempat
yang telah dipilih.
6. Menganjurkan pasien
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian.

Anda mungkin juga menyukai