Anda di halaman 1dari 4

Format Penulisan Artikel

UAS Academic Writing – Semestel Ganjil 2021


Nama : Nur Krisnaeni
NIM 1402170288
Topik Atau Judul Artikel : Perataan Laba
ABSTRAK

Praktik manajemen laba yang sering digunakan oleh manajemen perusahaan adalah Perataan
laba/Income Smoothing. Hal ini guna menarik minat investor untuk menanamkan modalnya dengan
laba yang tertera pada laporan keuangan. Tujuan dilakukannya praktik Perataan Laba ini yaitu
mengurangi terjadinya fluktuasi laba yang terlalu tinggi, pihak manajemen berusaha untuk
menyajikan laporan keuangan dengan fluktuasi yang rendah. Tahapan penelitian dari perataan laba
yaitu pengambilan data sekunder menggunakan laporan keuangan yang diperoleh melalui Bursa
Efek Indonesia maupun website perusahaan yang bersangkutan. Selanjutnya menganalisa fluktuatif
laba pada perusahaan yang bersangkutan. Tahap yang terakhir yaitu menghitung seluruh data yang
diperlukan dan telah dimasukkan ke dalam rumus variabel yang berpengaruh terhadap perataan
laba/Income Smoothing.

Kata Kunci : Perataan Laba/Income Smoothing


I. Pendahuluan
Menurut PSAK No. 1 dalam Standar Akuntansi Keuangan Tahun 2017 laporan
keuangan dapat didefinisikan sebagai penyampaian suatu laporan yang tersusun dari posisi
keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas yang mempunyai tujuan yaitu penyajian
sebuah informasi yang berhubungan dengan posisi keuangan, kinerja, serta perubahan
posisi keuangan suatu entitas yang dapat berguna bagi sebagian besar pengguna laporan
keuangan dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Perekonomian di Indonesia saat ini kondisinya belum stabil sehingga perusahaan
harus menghadapi beberapa risiko dan persaingan yang ketat antar perusahaan. Persaingan
antar perusahaan tersebut ialah mencari para investor agar mau menanamkan modalnya di
perusahaan. Maka para manajemen berusaha untuk menghindari risiko dan menaikkan laba
perusahaan. Informasi mengenai laba termasuk ukuran yang sangat penting dalam
menetapkan suatu keputusan bagi para pengguna laporan keuangan perusahaan karena
termasuk bagian yang material. Informasi mengenai laba termasuk paling menarik banyak
perhatian para investor menanamkan sahamnya di perusahaan tersebut.
Subramanyam (2017:108) menjelaskan ada tiga jenis praktik manajemen laba yang
dilakukan diperusahaan yang pertama ialah income smoothing (perataan laba) praktiknya
dengan cara melakukan perataan terhadap laba atau stabil sepanjang waktu, lalu
menggunakan metode big bath (mandi besar) melakukan kerugian dengan pengurangan
laba serta diletakkan saat kondisi yang tertentu dan dianggap cukup beralasan apabila
perusahaan mengalami kerugian pada masa itu dan metode terakhir ialah increasing/
decreasing income (meningkatkan/ menurunkan) dengan praktiknya laba perusahaan
ditingkatkan atau diturunkan untuk tujuan tertentu perusahaan yaitu menaikkan laba untuk
menarik perhatian para investor dan menurutkan laba untuk pengurangan tarif pajak
perusahaan. Dari ketiga jenis metode yang digunakan untuk praktik manajemen laba
peneliti melakukan penelitian terhadap metode perataan laba (income smoothing). Perataan
laba (income smoothing) dapat didefinisikan sebagai suatu aktivitas yang dilakukan
perusahaan untuk mengurangi secara sengaja fluktuasi atas laba, sehingga laba terlihat
stabil serta melakukan pengolahan laba dengan menaikkan atau menurunkan laba agar laba
dari tahun ke tahun. Saat melakukan tindakan praktik perataan laba, hal ini akan bisa
digunakan untuk meyakinkan para investor bahwa perusahaan seperti memiliki tingkat
fluktuasi laba yang kecil, maka menarik perhatian para investor tertarik untuk berinvestasi
pada perusahaan tersebut (Tarigan, 2019).
Menurut Prasetio (2002) praktik perataan laba tidak akan terjadi jika laba yang
diharapkan tidak terlalu berbeda dengan laba yang sesungguhnya. Hal ini menunjukkan
bahwa laba adalah sesuatu yang paling dipertimbangkan oleh investor untuk mengambil
keputusan apakah akan melakukan investasi atau tidak. Oleh karena itu, manajer berusaha
memberikan informasi yang akan meningkatkan nilai perusahaan dan kualitas manajemen
di mata investor. Jadi, perlu diketahui faktor–faktor yang mempengaruhi praktik perataan
laba (Budiasih, 2007).
II. Tinjauan Pustaka
Perataan Laba/Income Smoothing
Hubungan keagenan merupakan suatu kontrak dimana satu atau lebih orang (prinsipal)
memerintah orang lain (agen) untuk melakukan suatu jasa atas nama prinsipal serta memberi
wewenang kepada agen membuat keputusan yang terbaik bagi prinsipal. Jika kedua belah pihak
tersebut mempunyai tujuan yang sama untuk memaksimumkan nilai perusahaan, maka diyakini
agen akan bertindak dengan cara yang sesuai dengan kepentingan prinsipal. Teori keagenan
mendeskripsikan hubungan antara pemegang saham (shareholders) sebagai prinsipal dan
manajemen sebagai agen. Manajemen merupakan pihak yang dikontrak oleh pemegang saham
untuk bekerja demi kepentingan pemegang saham. Karena mereka dipilih, maka pihak manejemen
harus mempertanggungjawabkan semua pekerjaannya kepada pemegang saham.
Perataan laba merupakan tindakan yang dilakukan dengan sengaja untuk
mengurangi variabilitas laba yang dilaporkan agar dapat mengurangi risiko
pasar atas saham perusahaan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan
harga saham perusahaan (Assih dkk., 2000). Bieldman dalam Belkaoui
(2000) menyatakan bahwa perataan laba didefinisikan sebagai upaya yang
sengaja dilakukan untuk memperkecil fluktuasi pada tingkat laba yang
dianggap normal bagi perusahaan. Rivard dkk., (2003) mendefinisikan income
smoothing sebagai sebuah praktik dengan menggunakan teknik-teknik
akuntansi untuk mengurangi fluktuasi laba bersih selama beberapa periode
waktu.

Indeks Perataan laba = (CVΔI/CVΔS)

Dimana ΔI adalah Perubahan laba dalam suatu periode, ΔS adalah Perubahan pendapatan
dalam suatu periode, CV Koefisien variasi dari variabel, yaitu standar deviasi dibagi
dengan nilai yang diharapkan, CVΔI adalah Koefisien variasi untuk perubahan laba, dan
CVΔS adalah Koefisien variasi untuk perubahan Pendapatan CVΔI dan CVΔS dapat
dihitung sebagai berikut:

III. Pembahasan
A. KEUNGGULAN
Kelebihan
Dalam menerapkan praktik perataan laba/Income smoothing, perusahaan
mendapatkan keunggulan berikut ini :
1. Mencapai keuntungan pajak .
2. Memberikan kesan baik untuk kinerja manajemen perusahaan kepada
pemilik dan kreditur.
3. Untuk menghasilkan laba yang stabil.
4. Serta untuk menjaga posisi manajemen dalam perusahaan.

B. KELEMAHAN
Selain keunggulan, berikut ini merupakan kelemahan dari perusahaan jika
melakukan praktik perataan laba :
1. Menyebabkan pengungkapan informasi mengenai laba menjadi
menyesatkan.
2. Mengakibatkan terjadinya kesalahan dalam pengambilan keputusan oleh
pihak-pihak yang berkepentingan investor yang akan memperoleh
informasi yang tidak akurat mengenai laba.
IV. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Berdasarkan dari pemaparan diatas, Perataan laba /Income smoothing ini bertujuan
untuk mempercantik laporan keuangan dengan fluktuasi laba yang relatif rendah. Biasanya,
investor lebih menyukai laba yang relatif stabil tiap periodenya karena memberikan rasa
aman untuk menanamkan modal.

Saran

Bagi perusahaan, agar membuat laporan keuangan sesuai dengan data dan kondisi
yang ada. Hal tersebut dikarenakan investor tidak terlibat langsung untuk mengetahui
kinerja manajemen perusahaan secara langsung dan hanya mendapatkan laporan melalui
laporan keuangan yang diterbitkan.

DAFTAR PUSTAKA
Witaris, Yeni. 2010. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perataan Laba Di Bursa Efek
Indonesia. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.
Marpaung, c.o., & Latrini, Y 2014. Pengaruh Dewan Komisaris Independen, Komite Audit,
Kualitas Audit, Dan Kepemilikan Manajerial Pada Perataan Laba. E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana 7.2, 279-289.
Widana, N. and Ari, I.N., 2013. Perataan laba serta faktor-faktor yang mempengaruhinya di
Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal Akuntansi, 3(2)

Anda mungkin juga menyukai