Praktik manajemen laba yang sering digunakan oleh manajemen perusahaan adalah Perataan
laba/Income Smoothing. Hal ini guna menarik minat investor untuk menanamkan modalnya dengan
laba yang tertera pada laporan keuangan. Tujuan dilakukannya praktik Perataan Laba ini yaitu
mengurangi terjadinya fluktuasi laba yang terlalu tinggi, pihak manajemen berusaha untuk
menyajikan laporan keuangan dengan fluktuasi yang rendah. Tahapan penelitian dari perataan laba
yaitu pengambilan data sekunder menggunakan laporan keuangan yang diperoleh melalui Bursa
Efek Indonesia maupun website perusahaan yang bersangkutan. Selanjutnya menganalisa fluktuatif
laba pada perusahaan yang bersangkutan. Tahap yang terakhir yaitu menghitung seluruh data yang
diperlukan dan telah dimasukkan ke dalam rumus variabel yang berpengaruh terhadap perataan
laba/Income Smoothing.
Dimana ΔI adalah Perubahan laba dalam suatu periode, ΔS adalah Perubahan pendapatan
dalam suatu periode, CV Koefisien variasi dari variabel, yaitu standar deviasi dibagi
dengan nilai yang diharapkan, CVΔI adalah Koefisien variasi untuk perubahan laba, dan
CVΔS adalah Koefisien variasi untuk perubahan Pendapatan CVΔI dan CVΔS dapat
dihitung sebagai berikut:
III. Pembahasan
A. KEUNGGULAN
Kelebihan
Dalam menerapkan praktik perataan laba/Income smoothing, perusahaan
mendapatkan keunggulan berikut ini :
1. Mencapai keuntungan pajak .
2. Memberikan kesan baik untuk kinerja manajemen perusahaan kepada
pemilik dan kreditur.
3. Untuk menghasilkan laba yang stabil.
4. Serta untuk menjaga posisi manajemen dalam perusahaan.
B. KELEMAHAN
Selain keunggulan, berikut ini merupakan kelemahan dari perusahaan jika
melakukan praktik perataan laba :
1. Menyebabkan pengungkapan informasi mengenai laba menjadi
menyesatkan.
2. Mengakibatkan terjadinya kesalahan dalam pengambilan keputusan oleh
pihak-pihak yang berkepentingan investor yang akan memperoleh
informasi yang tidak akurat mengenai laba.
IV. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Berdasarkan dari pemaparan diatas, Perataan laba /Income smoothing ini bertujuan
untuk mempercantik laporan keuangan dengan fluktuasi laba yang relatif rendah. Biasanya,
investor lebih menyukai laba yang relatif stabil tiap periodenya karena memberikan rasa
aman untuk menanamkan modal.
Saran
Bagi perusahaan, agar membuat laporan keuangan sesuai dengan data dan kondisi
yang ada. Hal tersebut dikarenakan investor tidak terlibat langsung untuk mengetahui
kinerja manajemen perusahaan secara langsung dan hanya mendapatkan laporan melalui
laporan keuangan yang diterbitkan.
DAFTAR PUSTAKA
Witaris, Yeni. 2010. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perataan Laba Di Bursa Efek
Indonesia. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.
Marpaung, c.o., & Latrini, Y 2014. Pengaruh Dewan Komisaris Independen, Komite Audit,
Kualitas Audit, Dan Kepemilikan Manajerial Pada Perataan Laba. E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana 7.2, 279-289.
Widana, N. and Ari, I.N., 2013. Perataan laba serta faktor-faktor yang mempengaruhinya di
Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal Akuntansi, 3(2)