Anda di halaman 1dari 8

UJIAN AKHIR SEMESTER

2020

NAMA : Muara Hasiholan Simarangkir


NIM : 5192131002
KELAS : PTE-B 2019
MATA KULIAH : PRAKTEK ELEKTRO TEKNIK
PRODI : PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

1. Tentukan nilai capasitansi capasitor dengan kode :


a. 204
b. 50
c. 153 J
Jawab :
a. 204
Nilai Kapasitor = 20 x 104

Nilai Kapasitor = 20 x 10000

Nilai Kapasitor = 20.0000pF atau 200nF atau 0,2µF

b. 50
Nilai Kapasitor = 50 x 100

Nilai Kapasitor = 50 x 1

Nilai Kapasitor = 50 pF

c. 153 J
Nilai Kapasitor = 15 x 103
Nilai Kapasitor = 15 x 1000
Nilai Kapasitor = 15.000pF atau 15nF atau 0,015µF dengan toleransi 5%
2. Jelaskan cara menentukan baik atau rusak capasitor dengan menggunakan
multimeter analog ?
Jawab : Menguji Kapasitor dengan Multimeter Analog
Berikut ini adalah Cara menguji Kapasitor Elektrolit (ELCO) ataupun jenis Kapasitor
lainya dengan Multimeter Analog :
1. Atur posisi skala Selektor ke Ohm (Ω) dengan skala x1K
2. Hubungkan Probe Merah (Positif) ke kaki Kapasitor Positif
3. Hubungkan Probe Hitam (Negatif) ke kaki Kapasitor Negatif
4. Periksa Jarum yang ada pada Display Multimeter Analog,
Kapasitor yang baik : Jarum bergerak naik dan kemudian kembali lagi.
Kapasitor yang rusak : Jarum bergerak naik tetapi tidak kembali lagi.
Kapasitor yang rusak : Jarum tidak naik sama sekali.

Mengukur Kapasitor dengan Multimeter Digital (Yang memiliki Fungsi Kapasitansi


Meter). Cara mengukur Kapasitor dengan Multimeter Digital yang memiliki fungsi
Kapasitansi Meter cukup mudah, berikut ini caranya :
1. Atur posisi skala Selektor ke tanda atau Simbol Kapasitor
2. Hubungkan Probe ke terminal kapasitor.
3. Baca Nilai Kapasitansi Kapasitor tersebut.
3. Jelaskan syarat-syarat pengukuran dan buat gambar pengukuran (percobaan)
untuk pengukuran :
a. Tahanan Listrik
b. Tegangan Listrik
c. Arus Listrik
Jawab :
A, Cara mengukur tahanan listrik
Untuk mengukur besarnya tahanan pada komponen elektronika yang terdapat pada
rangkaian kelistrikan maka benda tersebut harus dilepas dari rangkaian
kelistrikan.Alat yang digunakan untuk mengukur tahanan yang terdapat pada benda
dapat digunakan alat yang bernama ohm meter atau dapat menggunakan multimeter
dengan selektor diarahkan pada skala ohm.Untuk mengukur tahanan maka
pasangkan kedua probe pada alat ukur di masing-masing ujung benda yang akan
diukur tahanannya. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini :
Catatan :
Untuk melakukan pengukuran tahanan menggunakan alat multimeter, pastikan selalu
melakukan set 0 pada alat sebelum digunakan. Selain itu, gunakan skala tahanan
diatas dan yang paling mendekati dengan nilai tahanan yang akan diukur.

B, Cara mengukur tegangan listrik


Untuk mengukur tegangan listrik pada suatu rangkaian kelistrikan, maka dapat
menggunakan alat volt meter atau dapat juga menggunakan multimeter dengan
selektor diarahkan pada skala volt. Bila akan mengukur tegangan AC maka skala
diarahkan pada ACV, sedangkan bila ingin melakukan pengukuran tengan DC maka
skala diarahkan pada skala DCV.
Pemasangan alat voltmeter dilakukan secara paralel yang artinya probe positif pada
alat ukur dipasangkan pada terminal positif atau bagian yang dialiri tegangan positif,
sedangkan untuk probe negatif pada alat ukur dipasangkan pada terminal negatif atau
bagian yang dialiri tegangan negatif. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di
bawah ini :

Catatan :
Tahanan pada alat ukur volt meter dibuat sangat besar sekali atau mendekati nilai tak
terhingga, oleh karena itu bila alat ukur volt meter dihubungkan secara seri maka
tegangan pada rangkaian tidak akan dapat diukur, namun tidak akan merusakkan alat
ukur volt meternya.
C, Cara mengukur arus listrik
Untuk melakukan pengukuran arus listrik yang mengalir pada suatu rangkaian
kelistrikan dapat digunakan alat yang bernama ampere meter atau juga menggunakan
alat multimeter dengan selektor diarahkan pada skala ampere. Untuk mengukur
rangkaian yang dialiri arus DC maka skala pada ampere meter ditepatkan pada skala
DCA.

Untuk mengukur arus listrik maka alat ukur yang digunakan dipasangkan secara seri
dengan rangkaian kelistrikan yang akan diukur arusnya. Arah datangnya arus listrik
(arah sumber arus) dipasangkan pada terminal positif dan arah keluarnya arus
dipasangkan pada terminal negatif pada alat ukur yang digunakan. Untuk lebih
jelasnya, maka perhatikan gambar di bawah ini :

Catatan :
Tahanan pada alat ukur ampere meter dibuat sangat kecil sekali atau hampir
mendekati angka 0 ohm, sehingga jika alat ukur ampere meter dipasangkan secara
paralel dengan rangkaian kelistrikan saat pengukuran arus maka akan terjadi
hubungan singkat yang akan merusak alat ukur ampere meter tersebut. Sehingga
selalu perhatikan pemasangan alat ukur ampere meter, jangan sampai keliru saat
pemasangannya.
4. Jelaskan langkah kerja untuk pembuatan magnit listrik?
Jawab :
cara membuat magnit listrik
a.Peganglah magnet tetap, lalu gosokkan ujung magnet tersebut di sepanjang
permukaan batang besi.
b.Gosok besi menggunakan magnet dalam satu arah dan lakukan terus secara
berulang-ulang.
c.Lakukan hal ini kurang lebih selama lima menit.
d,Kemudian dekatkan besi tersebut pada jarum.

5. Gambarlah suatu rangkaian dan jelaskaan untuk membuktikan ?

a. Hukum Kirchoof I ( Tentang Arus )


b. Hukum Kirchoff II ( Tentang Tegangan )
Jawab :
a, Hukum I Kirchoff
Hukum ini berlaku pada rangkaian bercabang yang berkaitan dengan arah arus saat melewati
titik percabangan. Hukum I Kirchoff biasa disebut Hukum Arus Kirchoff atau Kirchoff’s
Current Law (KCL). Bunyi Hukum I Kirchoff: Kuat arus total yang masuk melalui titik
percabangan dalam suatu rangkaian listrik sama dengan kuat arus total yang keluar dari titik
percabangan.

Sumber: studiobelajar.com

Berdasarkan gambar di atas, besar kuat arus total yang melewati titik percabangan a secara
matematis dinyatakan Σ Imasuk = Σ Ikeluar yang besarnya adalah I1 = I2 + I3.
b,Hukum II Kirchoff
Hukum ini berlaku pada rangkaian yang tidak bercabang yang digunakan untuk menganalisis
beda potensial (tegangan) pada suatu rangkaian tertutup. Hukum II Kirchoff biasa disebut
Hukum Tegangan Kirchoff atau Kirchoff’s Voltge Law (KVL). Bunyi Hukum II
Kirchoff: Total beda potensial (tegangan) pada suatu rangaian tertutup adalah nol. Versi lain
Hukum II Kirchoff yaitu pada rangkaian tertutup jumlah aljabar GGL (ε) dan jumlah penurunan
potensial (IR) sama dengan nol.

Sumber: pelajaran.co.id

Berdasarkan gambar di atas, total tegangan pada rangkaian adalah Vab + Vbc + Vcd + Vda = 0.
Hukum II Kirchoff ini menjelaskan bahwa jumlah penurunan beda potensial sama dengan nol
artinya tidak ada energi listri yang hilang dalam rangkaian atau semua energi listrik diserap
dan digunakan. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai:

Terdapat perjanjian tanda untuk tegangan GGL (ε):


1. Jika arah kuat arus listrik searah dengan arah loop dan kuat arus listrik bertemu dengan
kutub (+) potensial tegangan terlebih dulu, maka tanda tegangan GGL adalah (+)
ε (+) ➔

2. Jika arah kuat arus listrik searah dengan arah loop dan kuat arus listrik bertemu dengan
kutub (-) potensial tegangan terlebih dulu, maka tanda tegangan GGL adalah (-).

ε (-) ➔

Terdapat perjanjian tanda untuk arah kuat arus listrik (I) pada penurunan potensial tegangan
(I.R):
1. Jika arah kuat arus listrik searah dengan arah loop, maka tanda kuat arus listrik adalah (+).

I (+) ➔

2. Jika arah kuat arus listrik berlawanan arah dengan arah loop, maka tanda kuat arus listrik
adalah (-).

I(-) ➔

Sekian Dan Terimakasih….

Anda mungkin juga menyukai