Anda di halaman 1dari 4

Format Penulisan Artikel

UAS - Academig Writing – Semester Ganjil 2021

Nama : Nursaid Makarim


NPM : 1402164163
Topik Atau Judul Artikel : Kecurangan Laporan Keuangan
ABSTRAK
Laporan keuangan merupakan instrumen penting dalam sebuah perusahaan. Laporan keuangan terdiri
dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas,
dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan merepresentasikan kondisi perusahaan dan kinerja
suatu perusahaan pada periode tertentu.
Kecurangan laporan keuangan merupakan tindakan kejahatan yang secara sengaja dilakukan dengan
memalsukan informasi keuangan sehingga menyesatkan para pengguna laporan keuangan. Tindakan
kecurangan laporan keuangan ini didasarkan atas keuntungan pribadi bahkan kelompok. Oleh karena itu
tujuan penelitian ini adalah untuk memahami faktor-faktor yang mendorong terjadinya kecurangan dan
bagaimana cara mengatasi kecurangan tersebut.

Kata kunci: Fraud detection, fraud diamond, fraud prevention, Fraud triangel, Kecurangan laporan
keuangan.

I. Pendahuluan
Laporan keuangan merupakan suatu laporan yang menyediakan informasi keuangan yang
bermanfaat dalam pembuatan keputusan bagi para pengguna laporan keuangan (FASB, 1978).
Laporan keuangan dibuat untuk merepresentasikan kinerja perusahaan selama satu siklus operasi
perusahaan. Sehingga memungkinkan perusahaan untuk memalsukan laporan keuangan agar
memberikan gambarkan kondisi perusahaan yang bagus. Laporan keuangan yang relevan
harapannya mampu untuk mempengaruhi pengambilan keputusan baik pihak eksternal maupun
internal.
Menurut Pernyataan Standar Auditing No. 70 (Koroy, 2002) mengartikan fraud sebagai
kecurangan. Fraud atau kecurangan adalah bentuk kejahatan atau tindakan yang menyimpang
yang dilakukan untuk memperoleh keuntungan baik untuk pribadi maupun kelompok (Pitaloka &
Majidah, 2017). Fraud atau kecurangan dijelaskan dalam fraud tree atau pohon kecurangan. Fraud
tree mengkategorikan kecurangan menjadi tiga yang meliputi kecurangan laporan keuangan,
penyalahgunaan aset, dan korupsi (Suatkab et al., 2017). Kecurangan laporan keuangan dilakukan
dengan memalsukan laporan keuangan baik secara material maupun tidak material. Kecurangan
pada laporan keuangan memberikan pengaruh yang besar meskipun kecurangan ini jarang
ditemukan. Salah satunya adalah kasus besar Enron yang mengakui hutang sebagai pendapatan
penjualan sehingga para investor tertarik untuk menanamkan sahamnya pada perusahaan Enron.
Kecurangan terjadi dengan banyak alasan sehingga kita perlu memahami faktor-faktor yang
dapat mendorong terjadinya kecurangan serta bagaimana cara untuk meminimalisir kecurangan.
Kecurangan laporan keuangan merupakan kejahatan yang harus dihentikan. Kecurangan dapat
diatasi dengan pencegahan dan pendeteksian. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami faktor-
faktor yang mendorong kecurangan terjadi dan bagaimana cara untuk meminimalisir tindakan
kecurangan laporan keuangan.
II. Tijauan Pustaka
Kecurangan laporan keuangan adalah tindakan sengaja atau lalai dalam merepresentasikan
informasi akuntansi sehingga tidak sesuai dengan aturan pelaporan keuangan yang berlaku secara
umum untuk menyesatkan para pengguna laporan keuangan (Arme et al., 2015). Kecurangan
laporan keuangan lebih sering dilakukan oleh manajer atau eksekutif. Tindakan tersebut jarang
ditemukan tetapi memberikan dampak yang besar. Motivasi tindakan kecurangan adalah adanya
tekanan untuk menjaga harga saham perusahaan, selain itu juga karena ingin memperoleh bonus.
Fraud triangel adalah konsep tentang faktor yang mendorong tindakan kecurangan.
Berdasarkan konsep fraud triangel, kecurangan terjadi karena adanya tekanan, kesempatan, dan
rasionalisasi. Tekanan atau motivasi dalam tindakan kecurangan bisa berupa tekanan untuk
mempertahankan atau meningkatkan harga saham serta keinginan memperoleh bonus. Kecurangan
dilakukan setiap kali terdapat kesempatan. Sementara kecurangan juga sering terjadi sebagai akibat
rasionalisasi atau anggapan bahwa hal tersebut wajar.
Namun dalam kecurangan laporan keuangan tidak semua pihak mampu untuk melakukan
tindakan kecurangan tersebut. Agar dapat memahami faktor pendorong kecurangan laporan
keuangan perlu mengetahui konsep fraud diamond. Konsep fraud diamond terdiri dari tekanan atau
motivasi, rasionalisasi, kesempatan dan kapabilitas. Kapabilitas disini menjelaskan bahwa
kesempatan dalam melakukan kecurangan tidak dapat dilakukan jika pihak tersebut tidak mampu
dalam melakukan kecurangan tersebut.
Untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi kecurangan laporan
keuangan dapat diukur melalui teknik regresi logistik. Latan (2014: 202) (dalam Arme et al., 2015)
menjelaskan bahwa regresi logistik adalah teknik yang digunakan untuk merepresentasikan
korelasi antar variabel independen terhadap variabel dependen yang memiliki sifat dikotomi.
Ghozali (2011: 337) (dalam Arme et al., 2015) menyebutkan persamaan regresi logistik sebagai
berikut:
p
Ln =b 0+ b1 X 1+b 2 X 2+…+bkXk
1− p
III. Pembahasan
Setelah memahami faktor-faktor yang mendorong terjadinya tindakan kecurangan, perusahaan
perlu melakukan tindakan pencegahan kecurangan. Kecurangan dapat diatasi melalui fraud
prevention dan fraud detection (Triyanto & Telkom, 2017). Tindakan pencegahan kecurangan atau
yang disebut dengan fraud prevention dapat diterapkan melalui tata kelola perusahaan yang baik,
seperti menciptakan budaya perusahaan yang transparansi dan akuntabilitas, serta penerapan tone
of the top atau gaya manajemen dalam memimpin jalannya perusahaan. Selain itu juga dapat
dilakukan kontrol internal, audit reguler, dan sebagainya.
Selain melakukan fraud prevention, perusahaan juga perlu melakukan fraud detection untuk
mencegah terjadinya kecurangan. Kecurangan mungkin terjadi karna tidak adanya kontrol internal.
Fraud detection lebih efektif ketika dilakukan oleh auditor eksternal. Namun kecurangan juga
dapat dideteksi melalui fungsi audit internal yang terlibat aktif dalam kegiatan anti fraud, analisis
laporan keuangan, analisis rasio keuangan, audit kejutan, red flags, dan sebagainya. Kecurangan
laporan keuangan biasanya dideteksi menggunakan metode Fraud Score Model (F-score) dengan
menentukan standar deviasi rata-rata F-score (Arme et al., 2015).

IV. Kesimpulan dan Saran


Kecurangan laporan keuangan adalah tindakan secara sengaja memalsukan penyajian laporan
keuangan. Kecurangan dan kekeliruan berkaitan dengan alasan yang mendasari tindakan terebut.
Kecurangan dilakukan untuk memperoleh keuntungan pribadi ataupun kelompok. Kecurangan
terjadi akibat adanya tekanan atau motivasi, rasionalisasi, kesempatan, dan kapabilitas. Tekanan
yang paling umum yang menyebabkan seseorang melakukan tindakan kecurangan adalah uang.
Kecurangan sering kali dianggap wajar oleh beberapa orang baik itu karena porsinya yang kecil
atau dampaknya yang kecil. Sementara kesempatan untuk melakukan kecurangan sering kali
terhambat karena seseorang tidak memiliki kapabilitas untuk melakukan tindakan kecurangan.
Seperti kecurangan laporan keuangan lebih sering dilakukan oleh eksekutif dibandingkan
karyawan. Karena eksekutif lebih kapabilitas dan dekat dengan laporan keuangan.
Meskipun kecurangan laporan keuangan jarang ditemukan, tetapi kecurangan tersebut
memberikan dampak yang paling besar sehingga kecurangan laporan keuangan perlu untuk
dicegah dan dideteksi agar kecuranan terhadap laporan keuangan dapat diminimalisir.
Saran bagi perusahaan adalah untuk menciptakan tata kelola perusahaan agar tercipta budaya
perusahaan yang baik, gaya kepemimpinan yang baik, internal kontrol sehingga kecurangan yang
merugikan perusahaan dapat diminimalisir, baik kecurangan laporan keuangan, penyalahgunaan
aset, ataupun korupsi. Bagi investor harapannya penelitian ini digunakan sebagai bahan
pertimbagan dalam menentukan kepetusan investasi dan mampu mengetahui adanya kecurangan
yang terdapat pada laporan keuangan.

DAFTAR PUSTAKA
Arme, D., Harahap, T., & Triyanto, D. N. (2015). PENGUJIAN FRAUD DIAMOND DALAM
KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN ( Studi Kasus Pada Perusahaan Pertambangan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2015 ) THE EXAMINED FRAUD
DIAMOND IN FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT . 1–8.
Koroy, T. R. (2002). Pendeteksian Kecurangan ( Fraud ) Laporan Keuangan oleh Auditor
Eksternal. 22–33.
Pitaloka, A. P., & Majidah. (2017). ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI
KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2017).
Suatkab, N., E, A. N. S., Si, M., Akuntansi, P. S., Ekonomi, F., & Telkom, U. (2017). ANALISIS
FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FRAUDULENT FINANCIAL ( Studi Empiris
pada Perusahaan Properti , Real Estate , dan Konstruksi Bangunan yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2013-2017 ) FRAUD DIAMOND ANALYSIS IN DETECTING
FRAUDULENT ( Empirical Study in Property , Real Estate , and Building Construction
Company Listed in Indonesia Stock Exchange in 2013-2017 ).
Triyanto, D. N., & Telkom, U. (2017). PENGARUH FRAUD DIAMOND TERHADAP PENDETEKSIAN
KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN MENGGUNAKAN F-SCORE MODEL ( Studi pada
Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI Periode 2015-
2017 ) THE EFFECT OF FRAUD DIAMOND ON DETECTION OF FRAUDULENT OF FINANCIAL
REPORTS USING F-SCORE MODEL ( Study on Manufacture Company Sub Sector Food and
Beverage Listed in IDX 2015-.

Link Artikel yang telah diunggah ke google:

Anda mungkin juga menyukai