Ak
sekecil apapun jumlahnya. Karena penyimpangan-penyimpangan tersebut bisa mengakibatkan kerugian pada
perusahaan.
Merupakan karyawan perusahaan, atau bisa saja merupakan Merupakan orang yang independen diluar perusahaan.
entitas independen.
Melayani kebutuhan organisasi, meskipun funsinya harus Melayani pihak ketiga yang memerlukan informasi keuangan yang
dikelola oleh perusahaan. dapat diandalkan.
Fokus pada kejadian-kejadian dimasa depan dengan mengavaluasi Fokus pada ketepatan dan kemudahan pemahaman dari kejadian-
kontrol yang dirancang untuk menyakinkan pencapaian tujuan kejadian masa lalu yang dinyatakan dalam laporan keuangan.
organisasi.
Langsung berkaitan dengan pencegahan kecurangan dalam segala Sekali-sekali memerhatikan pencegahan dan pendeteksian
bentuknya atau perluasan dalam setiap aktivitas yang ditelaah. kecurangan secara umum,namun akan memberikan perhatian lebih
bila kecurangan tersebut akan memengaruhi laporan keuanngan
secara material.
Independen terhadap aktivitas yang diaudit, tetapi siap sedia untuk
menanggapi kebutuhan dan keinginan dari semua tingkatan Independen terhadap manajemen dan dewan direksi baik dalam
manejemen. kenyataan maupun secara mental
Standart
Standar praktik profesional internal auditing. Dipublikasikan oleh IIA tahun 1978. Standar terbagi atas 5 bagian umum
yang mencakup berbagai aspek auditing dalam sebuah organisasi: Independensi, Kemampuan profesional, Lingkup
kerja, Pelaksanaan kegiatan pemeriksaan, Manajemen bagian internal auditing. Standart SIAS yang dikelaurkan
pada tahun 1978:
1. Konsep dan tanggung jawab
2. Mengkomunikasikan hasil
3. Pencegahan, pendekatan, innvestiasi dan pelaporan kecurangan
4. Keyakinan kualitas
5. Hubungan auditoor internal dengan auditor luar indenpenden
6. Kertas kerja audit
7. Komunikasi dengan dewan direksi
8. Prosedur audit analitis
9. Penentuan risiko
10. Evaluasi pencapaian tjuan dan sasaran operasi/program
11. Pernyataan omnibus 1992
12. Merencanakan penugasan audit
13. Menindak lanjuti temuan audit yang dilaporkan
14. Daftar kata
15. Pengawasan
16. Ketaatan audit terhadap kebijkan
17. Penilaian kinerja auditoor eksternal
18. Penggunaan penyedia jasa dari luar
Aktivitas Audit
Meskipun audit internal yang modren memiliki cakupan yang luas, tetapi bentuk praktek audit saat ini terdiri atas tiga
kategori dasar: keuangan, ketaatan, dan operasional. Masing-masing kategori bisa memiliki perbedaan dalam
penekanannya di organisasi dan negara yang berbeda, dan struktur serta praktek khusus juga bisa berbeda.
Keuangan: Analisis aktivitas ekonomi sebuah entitas yang diukur dan dilaporkan menggunakan metode
akuntansi.
Ketaatan: Penalaahan atas kontrol keuangan dan operasi serta transaksi untuk melihat kesesuaianya
dengan aturan, standar, regulasi, dan prosedur yang berlaku.
Operasional: telaah komprehensif atas fungsi yang bervariasi dalam perusahaan untuk menilai efisiensi dan
ekonomi operasi dan efektivitas fungsi-fungsi tersebut dalam mencapai tujuannya.
Baik auditor internal maupun eksternal bisa melakukan jenis-jenis audit ini, sehingga yang perlu adalah Penekanan
bahwa audit eksternal pada kewajaran dalam penyajian laporan keuangan, sedangkan Penekanan audit internal
adalah membantu manajer dan dewan direksi dalam mencapai pengelolaan yang optimal dalam pelaksanaan tugas
yang menjadi tanggungjawab mereka.
Pertimbangan-pertimbangan tambahan
Pelaksanaan auditor internal harus mematuhi persyaratan dan pemahaman untuk memberikan keyakinan atas audit.
Contoh: luas pekerjaan yang dibutuhkan,keahlian dan sumber daya yang disyaratkan,kebutuhan
manajemen,dampak potensial dimasa mendatang,dan kontribusi ke organisasi. Auditor juga harus:
Melaksanakan aktivitas informasi untuk memahami sepenuhnya pekerjaan yang akan dilaksanakan
Menentukan bahwa jasa konsultasi sesuai dengan akta audit innternal dan bahwa mereka akan
memberikan nilai tambah dan pentingnya bagi organisasi menetapkan bahwa pekerjaan konsultasi terkait
secara positif dengan rencana audit berbasis risiko
Mendokumentasikan faktor-faktor kunci pekerjaan konsultasi kedalam perjanjian atau rencana tertulis
Pratice Advisory
Program audit yang secara umum sesuai dengan aktivitas yang direncanakan untuk audit internal dengan
pemberian suatu keyakinan.
Pratice Advisory menjelaskan proses pelaporan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan manajemen
dan pihak-pihak yang membutuhkan audit serta menjelaskan karakteristik yang harus dimiliki.
Pratice Advisory dapat selesai jika terdapat rekomendasi bahwa audit internal selesai diawasi dengan hasil
yang telah dikonsultasikan dan disetujui oleh klien dengan memperhatikan kepentingan manajemen.