Fix Kina
Fix Kina
4. Menyebutkan suatu lafadz yang vulgar atau kasar di dengar, maka dikinayahkan
dengan lafadz yang tidak vulgar atau tidak kasar di dengar, seperti kinayah tentang اﻟﺠﻤﺎع
(bersenggama) dengan lafadz ( اﻟﻤﻼﻣﺴﺔbersentuhan) sebagaimana dalam firman Allah swt
surat An-Nisa: 43:
ْ َأ ْو ﻻﻣ
َ َﺴﺘُ ُﻢ اﻟﻨﱢ َﺴ
ﺎء
Artinya: "Atau kamu telah menyentuh perempuan".
5. Membaguskan suatu lafadz, seperti kebiasaan orang arab mengkinayahkan ﺣﺮاﺋﺮ اﻟﻨﺴﺎء
(pakaian sutra perempuan) dengan ( اﻟﺒﯿﺾtelur), hal ini juga sebagaimana firman Allah swt
dalam surat Ash-Shaaffaat: 49:
ٌ َُﻜﻨ
ﻮن ْ ْﺾ ﻣ ٌ َﺑﯿ
Artinya: "Telur (burung unta) yang tersimpan dengan baik".
6. Bermaksud untuk menceritakan kepandaian atau kemahiran, seperti kinayah tentang
( اﻟﻨﺴﺎءwanita) bahwa mereka dibesarkan dalam keadaan ( اﻟﺘﺮﻓﻪkemewahan) dan اﻟﺘﺰﯾﯿﻦ
(berhias), sebagaimana firman Allah swt dalam surat Az-Zukhruf: 18:
ﯿﻦ ُ ﺼﺎم َﻏﯿ ْ ُ ْ ْ َُ ْ َﱠ
ٍ ْﺮ ﻣُِﺒ ِ أ َو ﻣَﻦ ﯾُﻨﺸﺆا ِﻓﻲ اﻟ ِﺤﻠَﯿ ِﺔ َوﻫ َﻮ ِﻓﻲ اﻟ ِﺨ
Artinya: "Dan apakah patut (menjadi anak Allah) orang yang dibesarkan dalam keadaan
berperhiasan".
7. Bermaksud untuk melebih-lebihkan dalam mencaci maki, seperti lafadz اﻟ ُﻐ ﱡﻞ
(terbelenggu) kinayah untuk ( اﻟﺒﺨﻞkekikiran), sebagaimana firman Allah swt dalam surat
Al-Israa: 29:
ﻮﻟ ًﺔ ِإَﻟﻰ ُﻋﻨُِﻘ َﻚ
َ َُﻞ َﯾ َﺪ َك َﻣ ْﻐﻠ
ْ َوﻻ َﺗ ْﺠﻌ
Artinya: "Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu".
8. Peringatan terhadap ujung nasibnya, seperti ujung nasibnya Abu Lahab adalah اﻟﻠﻬﺐ
(api yang berkobar) yakni jahannam, karena itulah Allah swt menyebut namanya denga أﺑﻮ
( ﻟﻬﺐbapa api yang menyala) dalam surat Al-Masad: 1:
َ
ٍ ﱠﺖ ﯾَﺪا أِﺑﻲ َﻟﻬ
َﺐ ْ َﺗﺒ
Artinya: "Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa".
C. Macam-macam Kinayah
Ulama ahli bayan membagi kinayah ke dalam tiga macam, yaitu sebagai berikut[5]:
1. Kinayah sifat
Kinayah sifat adalah pengungkapan sifat tertentu secara tidak jelas, melainkan dengan
isyarat atau ungkapan yang dapat menunjukkan kepada maknanya yang umum.[6] Istilah
sifat di sini berbeda dengan istilah sifat yang terdapat pada ilmu nahwu (tata bahasa Arab).
Sifat sebagai salah satu karakteristik kinayah mempunyai makna sifat dalam pengertian
maknawinya, seperti kedermawanan, keberanian, panjang, keindahan, dan sifat-sifat
lainnya. Sifat di sini merupakan lawan dari dzat. Kinayah sifat dapat diketahui dari adanya
penyebutan mausuf (yang disifati) dalam konteks kalimat, baik itu dari lafadznya atau
ucapannya maupun dari dzahirnya.
Misalnya seperti penyebutan lafadz اﻟﺼﺪﯾﻖyakni Abu bakar , اﻟﻔﺎروقyakni Umar dan ﺳﯿﻒ اﷲ
yakni Khalid bin Walid.
Contoh dari al-Qur'an misalnya firman Allah swt yang menyebutkan sifat-sifat Rasulullah
saw dalam surat Al-Ahzab: 45-46:
Zarkasi, Al-Burhan Fi 'Ulum Al-Qur'an. Lebanon : Dar Ihya’ Al-Kutub Al-Aabiyah, 1957, jil. 2,
cet. 1, hal. 301-309.
[5] Al-Midaanii, 'Abdurrahman. Al-Balaaghah Al-'Arabiyyah: Asaasuha Wa 'Uluumuha Wa
Funuunuha, Maktabah Syamilah
[6] Dikutip dari makalah Yayan Nurbayan, Perbedaan Pemahaman Ayat-ayat Kinayah dalam
Al-Qur’an dan Implikasi Hermeneutiknya, hlm. 16
[7] Dikutip dari makalah Yayan Nurbayan, Perbedaan Pemahaman Ayat-ayat Kinayah dalam
Al-Qur’an dan Implikasi Hermeneutiknya, hlm. 7