Disusun Oleh:
NPM 202012500600
Jakarta
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
nikmat iman, nikmat sehat, serta nikmat panjang umur sehingga saya dapat
Filsafat Pendidikan” tepat pada waktunya. Terima kasih pula saya tujukan kepada
Bapak Selamat H. Napitupulu, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Pengantar Pendidikan
itu, saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Kritik dan saran yang
membangun pun saya harapkan dari pembaca untuk evaluasi dan perbaikan ke
depannya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
DAFTAR ISI............................................................................................................................. 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan sebagai usaha sadar yang sistematik selalu bertolak dari sejumlah landasan serta
mengindahkan sejumlah landasan dan asas-asas tertentu. Landasan dan asas tersebut sangat
penting, karena pendidikan merupakan pilar utama terhadap pengembangan manusia dan
masyarakat suatu bangsa tertentu.
Kajian berbagai landasan landasan pendidikan itu akan membentuk wawasan yang tepat
tentang pendidikan. Dengan wawasan dan pendidikan yang tepat, serta dengan menerapkan
asas-asas pendidikan yang tepat pula, akan dapat memberi peluang yang lebih besar dalam
merancang dan menyelenggarakan program pendidikan yang tepat wawasan.
Pendidikan juga tidak lepas dari aliran-aliran filsafat yang ada. Filsafat adalah studi tentang
seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam
konsep mendasar. Filsafat tidak didalami dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan
percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi
untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu. Akhir dari
proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah proses dialektika.
Maka dari itu, landasan dan asas pendidikan sangat berperan penting di dalam dunia
pendidikan. Begitu juga dengan aliran-aliran filsafat pendidikan, dimana pendidikan
mengikuti aliran yang filsafat pendidikan yang dianggap paling baik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang dapat diambil adalah:
1. Apakah yang dimaksud Landasan Pendidikan?
2. Apa sajakah landasan pendidikan?
3. Apakah yang dimaksud asas-asas pendidikan?
4. Apa sajakah asas-asas Pendidikan?
5. Apa yang dimaksud dengan aliran filsafat pendidikan?
6. Apa sajakah aliran-aliran filsafat pendidikan yang ada?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dibuat tujuan masalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dari Landasan Pendidikan
2. Untuk mengetahui macam-macam landasan pendidikan
3. Untuk mengetahui pengertian dari asas-asas Pendidikan
4. Untuk mengetahui macam-macam asas-asas pendidikan
5. Untuk mengetahui pengertian aliran filsafat pendidikan
6. Untuk mengetahui macam-macam aliran filsafat pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
Landasan Pendidikan
A. Pengertian Landasan Pendidikan
Secara leksikal, landasan berarti tumpuan, dasar, atau alas, karena itu landasan
merupakan tempat bertumpu atau titik tolak atau dasar pijakan. Titik tolak atau dasar pijakan
ini dapat bersifat material (contoh: landasan pesawat terbang); dapat pula bersifat konseptual
(contoh: landasan pendidikan). Landasan yang bersifat koseptual identik dengan asumsi.
Pendidikan antara lain dapat dipahami dari dua sudut pandang, pertama dari sudut
praktek (praktek pendidikan) dan yang kedua dari sudut pandang studi (studi pendidikan).
Praktek pendidikan adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang atau lembaga dalam
membantu individu atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan pendidikan. Kegiatan
bantuan dalam praktek pendidikan dapat berupa pengelolaan pendidikan (makro maupun
mikro), dan dapat berupa kegiatan pendidikan (bimbingan, pengajaran dan atau latihan).
Sedangkan studi pendidikan adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang dalam rangka
memahami pendidikan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa landasan pendidikan adalah
asumsi-asumsi yang menjadi dasar pijakan atau titik tolak dalam rangka praktek pendidikan
dan atau studi pendidikan.
2. Landasan Sosiologis
a. Pengertian Landasan Sosiologis
Dasar sosiologis berkenaan dengan perkembangan, kebutuhan dan
karakteristik masyarakat. Sosiologi pendidikan merupakan analisi ilmiah tentang
proses sosial dan pola-pola interaksi sosial di dalam sistem pendidikan. Ruang
lingkup yang dipelajari oleh sosiologi pendidikan meliputi empat bidang:
1. Hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat lain,
2. Hubungan kemanusiaan,
3. Pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya,
4. Sekolah dalam komunitas, yang mempelajari pola interaksi antara sekolah
dengan kelompok sosial lain di dalam komunitasnya.
b. Masyarakat Indonesia sebagai Landasan Sosiologis Sistem Pendidikan Nasional
Perkembangan masyarakat Indonesia dari masa ke masa telah mempengaruhi
sistem pendidikan nasional. Hal tersebut sangatlah wajar, mengingat kebutuhan akan
pendidikan semakin meningkat dan komplek. Berbagai upaya pemerintah telah
dilakukan untuk menyesuaikan pendidikan dengan perkembangan masyarakat
terutama dalam hal menumbuhkembangkan Ke-Bhineka Tunggal Ika-an, baik
melalui kegiatan jalur sekolah (dengan pelajaran PPKn, Sejarah Perjuangan Bangsa,
dan muatan lokal), maupun jalur pendidikan luar sekolah (penataran P4,
pemasyarakatan P4 nonpenataran).
3. Landasan Kultural
a. Pengertian Landasan Kultural
Kebudayaan dan pendidikan mempunyai hubungan timbal balik, sebab
kebudayaan dapat dilestarikan dan dikembangkan dengan jalur mewariskan
kebudayaan dari generasi ke generasi penerus dengan jalan pendidikan, baik secara
formal maupun informal. Anggota masyarakat berusaha melakukan perubahan-
perubahan yang sesuai denga perkembangan zaman sehingga terbentuklah pola
tingkah laku, nlai-nilai, dan norma-norma baru sesuai dengan tuntutan masyarakat.
Usaha-usaha menuju pola-pola ini disebut transformasi kebudayaan. Lembaga sosial
yang lazim digunakan sebagai alat transmisi dan transformasi kebudayaan adalah
lembaga pendidikan, utamanya sekolah dan keluarga.
b. Kebudayaan sebagai Landasan Sistem Pendidkan Nasional
Pelestarian dan pengembangan kekayaan yang unik di setiap daerah itu
melalui upaya pendidikan sebagai wujud dari ke-bhineka tunggal ika-an masyarakat
dan bangsa Indonesia. Hal ini haruslah dilaksanakan dalam kerangka pemantapan
kesatuan dan persatuan bangsa dan negara indonesia sebagai sisi ketunggal-ikaan.
4. Landasan Psikologis
a. Pengertian Landasan Psikologis
Dasar psikologis berkaitan dengan prinsip-prinsip belajar dan perkembangan
anak. Pemahaman terhadap peserta didik, utamanya yang berkaitan dengan aspek
kejiwaan merupakan salah satu kunci keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu, hasil
kajian dan penemuan psikologis sangat diperlukan penerapannya dalam bidang
pendidikan. Sebagai implikasinya pendidik tidak mungkin memperlakukan sama
kepada setiap peserta didik, sekalipun mereka memiliki kesamaan. Penyusunan
kurikulum perlu berhati-hati dalam menentukan jenjang pengalaman belajar yang
akan dijadikan garis-garis besar pengajaran serta tingkat kerincian bahan belajar yang
digariskan.
Asas-asas Pendidikan
Asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan berpikir,
baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan. Khusus di Indonesia, terdapat
beberapa asas pendidikan yang memberi arah dalam merancang dan melaksanakan
pendidikan itu. Diantara asas tersebut adalah Asas Tut Wuri Handayani, Asas Belajar
Sepanjang Hayat, dan asas Kemandirian dalam belajar.
Jadi, filsafat pendidikan merupakan ilmu filsafat yang mempelajari hakikat pelaksanaan dan
hakikat pendidikan. Filsafat pendidikan berupaya untuk memikirkan permasalahan
pendidikan antara pendidik dan peserta didik dalam pembelajaran. Kebenaran filsafat tidak
bersifat mutlak, karena pikiran setiap filsuf tidak sama.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pendidikan selalu berkaitan dengan manusia, dan hasilnya tidak segera tampak. Diperlukan
satu generasi untuk melihat suatu akhir dari pendidikan itu. Oleh karena itu apabila terjadi
suatu kekeliruan yang berakibat kegagalan, pada umumnya sudah terlambat untuk
memperbaikinya. Kenyataan ini menuntut agar pendidikan itu dirancang dan dilaksanakan
secermat mungkin dengan memperhatikan sejumlah landasan dan asas pendidikan.
Setiap aliran-aliran filsafat mempunyai pengertian tersendiri yang dapat dipelajari, diamati
bahkan dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap aliran mempunyai makna yang berbeda tetapi memiliki tujuan yang sama yaitu untuk
membuat pendidikan yang lebih baik lagi, maka dari itu baik siswa maupun guru dapat
menela’ah secara baik dan apa saja yang pantas untuk dipelajari dan dikembangkan. Aliran
ini juga mengajarkan kita dapat menghargai dan mengenal nilai-nilai budaya yang telah ada
sejak peradaban umat manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Conny Seniawan, et. al. 1951. Pendekatan Keterampilan Proses, Bagaimana Mengaktifkan
Siswa dalam Belajar. Jakarta: Gramedia.
M. Noor Syam. 1987. Filsafat Pendidikan dan Dasar Filsafat Pendidikan Pancasila.
Surabaya: Usaha Nasional.
http://forum.indonesiamengajar.org/discussion/115/aliran-aliran-dalam-filsafat-pendidikan/p1
http://lenysyilvianingsih.blogspot.com/2012/12/aliran-dalam-filsafat-pendidikan.html
http://mayaoscarina00.blogspot.com/2013/04/aliran-aliran-filsafat-pendidikan.html