Anda di halaman 1dari 5

Format Penulisan Artikel

UAS - Academig Writing – Semester Ganjil 2021

Nama : Christianson Cambos Dolly


NPM : 1402170320
Topik Atau Judul Artikel : Kinerja Keuangan
ABSTRAK
Tercapainya target atau tujuan perusahaan merupakan ukuran keberhasilan kinerja perusahaan. Kinerja
keuangan yang baik menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba sehingga kesejahteraan
perusahaan maupun stakeholder terpenuhi. Untuk mencapai tujuan tersebut manajemen merpuakan faktor
utama yang mampu mendorong terciptanya profitabilitas yang baik dengan strateginya dalam pengelolaan
aset yang efektif.

Tujuan penulisan artikel tentang kinerja keuangan ini adalah untuk menginformasikan tentang
pentingnya rasio profitabilitas yang diproksikan dengan ROA bagi manajemen perusahaan dalam mengelola
aset nya serta mengevaluasinya untuk memprediksi laba di masa mendatang serta bagi investor untuk
menggunakan rasio ROA dalam menilai kinerja perusahaan untuk pengambilan keputusan berinvestasi.

Keefektifan manajemen dalam mengelola dana yang diinvestasikan berupa aset, akan mendorong
terciptanya laba. Semakin baik manajemen dalam mengelola aset yang dimiliki untuk menghasilkan laba,
maka semakin meningkat rasio profitabilitas perusahaan. Hal ini akan menarik minat investor untuk
berinvesatsi sehingga pendanaan perusahaan akan semakin efektif dan operasional perusahaan akan berjalan
dengan lancar.

Kata kunci : Kinerja Keuangan, Return On Asset, Manajemen

I. Pendahuluan

Kinerja keuangan atau profitabilitas perusahaan adalah hasil yang diperoleh manajemen
perusahaan dalam menjalankan fungsinya mengelola aset perusahaan secara efektif selama periode
waktu tertentu. Informasi mengenai kinerja keuangan dapat dijadikan acuan dalam keputusan
berinvestasi. Dengan kinerja keuangan yang baik akan mampu meningkatkan minat investor untuk
berinvestasi yang akan berdampak pada meningkatnya harga saham perusahaan.
Penurunan kinerja keuangan dialami PT Adhi Karya pada tahun 2016 disebabkan oleh
penuruan perolehan kontrak baru dan penurunan pendapatan. Selain hal tersebut penurunan kinerja
keuangan juga dipengaruhi oleh buruknya pengelolaan dana dan aset serta keefektifan dan efisiensi
dalam penyelesaian proyek oleh manajemen perusahaan.
Tujuan dari penulisan artikel ini dengan topik kinerja keuangan adalah memberikan manfaat
dalam pemenuhan kebutuhan informasi mengenai pentingnya menciptakan kinerja keuangan yang
baik. Kinerja keuangan dapat memberikan manfaat bagi pihak internal perusahaan maupun eksternal
perusahaan. Pihak internal perusahaan menggunakan informasi kinerja keuangan untuk
mengeveluasi dan mengukur kinerjanya di masa mendatang untuk memenuhi kepentingan
perusahaan dan stakeholder. Pihak eksternal seperti investor dapat menggunakan informasi kinerja
keuangan untuk pengambilan keputusan dalam berinvestasi. Sehingga penulis termotivasi
mengambil topik kinerja keuangan karena kemudahan dalam menghitung dan memahami, serta
merupakan alat ukut prestasi manajemen yang sensitif terhadap setiap pengaruh kondisi keuangan
perusahaan.

II. Tinjauan Pustaka


Kinerja keuangan adalah prestasi perusahaan yang terlihat dari laporan keuangannya sebagai
suatu gambaran keadaan perusahaan selama periode tertentu (Pratama, 2015). Menurut Munawir
(2012) tujuan dari mengukur kinerja keuangan perusahaan adalah:
1. Mengetahui tingkat likuiditas, yang menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam
memenuhi kewajiban yang harus segera dilunasi.
2. Mengetahui tingkat solvabilitas, yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang, jika perusahaan tersebut dilikuidasi.
3. Mengetahui tingkat rentabilitas atau pada umumnya disebut profitabilitas yang menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba pada periode tertentu.
4. Mengetahui tingkat stabilitas, yang menunjukkan kestabilan kegiatan usaha perusahaan, yang
diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan dalam membayar hutang-
hutangnya serta membayar beban bunga tepat pada waktunya.
Ukuran kinerja keuangan dapat terlihat dari profitabilitas perusahaan dalam upaya pengelolaan
sumber daya yang dimilikinya untuk menciptakan laba melalui rasio-rasio keuangan. Dalam
mengukur keefektifan operasional perusahaan guna menciptakan keuntungan pada perusahaan, rasio
yang paling umum digunakan adalah rasio profitabilitas (Teguh, 2014). Menurut Teguh (2014) rasio
profitabilitas diuraikan menjadi 5 jenis yaitu: Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Return On
Asset atau Return On Investment dan Return On Equity.
Penulis beropini bahwa Pengukuran profitabilitas perusahaan dengan rasio Return On Asset
(ROA) adalah yang terbaik karena berjalannya operasional perusahaan didorong oleh kemampuan
perusahaan dalam mengelola asetnya, jika aset perusahaan tidak mengalami pertumbuhan maka sulit
bagi perusahaan untuk menciptakan laba di masa mendatang.

III. Pembahasan
Return On Asset menunjukkan tingkat perputaran aktiva yang diukur berdasarkan tingkat
penjualan. Semakin tinggi rasionya maka akan semakin baik kinerja keuangan dan hal ini dapat
diartikan bahwa perputaran aktiva lebih cepat dan perusahaan mampu menghasilkan laba (Harahap,
2010). Setiap perusahaan berusaha untuk menghasilkan laba dan memenangkan persaingan bisnis,
oleh karena itu upaya manajemen untuk mewujudkannya adalah harus mampu mengelola aset yang
dimiliki secara efektif.
Terdapat beberapa rasio yang mempengaruhi tingkat ROA suatu perusahaan yaitu:
1. Perputaran kas, mengetahui seberapa jauh tingkat efisiensi yang dapat dicapai perusahaan dalam
mendayagunakan persediaan kas yang ada untuk mencapai tujuan perusahaan.
2. Perputaran piutang, mengukur berapa lama penagihan piutang selama periode tertentu. Semakin
tinggi rasio perputaran pituang maka semakin baik kualitas piutang.
3. Perputaran Persediaan. Untuk meningkatkan pengembalian kas melalui penjualan maka
diperlukan pengelolaan yang baik dalam menghasilkan perputaran persediaan yang baik.
Terdapat kelebihan dan kekurangan dalam mengukur kinerja keuangan dengan rasio ROA.
Kelebihan dari penggunaan ROA menurut Abdul Halim dan Supomo (2001) adalah sebagai berikut:
1. Manajemen menitikberatkan perhatian pada maksimalisasi laba atas modal yang diinvestasikan
2. ROA dapat dimanfaatkan untuk mengukur efisiensi tindakan-tindakan yang dilakukan oleh
setiap divisinya dan penerapan akuntansi divisinya. Dengan ROA juga akan tersajikan
perbandingan berbagai macam prestasi yang diciptakan antar divisi secara obyektif.
3. Analisis ROA juga dapat dimanfaatkan untuk mengukur tingkat profitabilitas dari masing-
masing produksi yang dihasilkan perusahaan.
Kekurangan dari penggunaan ROA menurut Munawir (2001) yaitu:
1. ROA sebagai alat untuk mengukur divisi perusahaan sangat dipengaruhi oleh metode depresiasi
aktiva tetap
2. ROA mengandung distorsi yang cukup signifikan terutama pada kondisi inflasi. ROA akan
cenderung meningkat akibat penyesuaian kenaikan harga jual, sementara itu beberapa
komponen biaya masih dinilai dengan harga terdistorsi.
IV. Kesimpulan dan Saran
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa untuk menilai baik atau
buruknya kinerja keuangan suatu perusahaan dapat dibuktikan melalui tingkat profitabilitas yang
dihasilkan perusahaan dengan menggunakan rasio Return On Asset. Profitabilitas yang baik
merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh pihak internal perusahaan maupun stakeholder. Dengan
profitabilitas yang baik juga diharapkan perusahaan mampu bertahan dan memenangkan persaingan
bisnis. Oleh karena itu dibutuhkan manajemen yang mampu mengelola dengan baik atas aset yang
dimiliki dan memiliki keunggulan kompetitif.
4.2 Saran
1. Bagi manajemen perusahaan untuk lebih memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
keuangan dapat meningkat seperti intellectual capital yang masih jarang diperhatikan perusahaan pada
umumnya.
2. Bagi Investor, lebih spesifik dalam mengambil keputusan berinvestasi. Diharapkan investor
menghitung rasio-rasio profitabilitas pada perusahaan yang dituju sebelum mengambil keputusan untuk
berinvestasi supaya menghindari kerugian.
DAFTAR PUSTAKA

Abdul, H., & Bambang, S. (2001). Akuntansi Manajemen, Edisi 1. Jakarta : Salemba Empat.
Harahap, S. S. (2010). Teori Akuntansi Edisi Revisi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Munawir. (2001). Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta : Liberty.
Munawir, S. (2012). Analisis Informasi Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Pratama, Y. H. (2015). Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Perusahaan dengan
Competitive Advantage SEbagai Variabel Intervening (Studi pada perusahaan perbankan
yang terdaftaar di BEI 2009-2013).
Teguh, R. (2014). Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Return On Asset.

Link Artikel yang telah diunggah ke google: https://www.scribd.com/document/490023687/Christianson-


Cambos-Dolly-AK-41-02-1402170320-UAS-Academic-Writing-docx

Anda mungkin juga menyukai