Anda di halaman 1dari 25

SISTEM HORMON

NAMA : ARIQA FAKHIRA SUHARDI

NIM : 20600119008

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Sistem Hormon” ini. Sholawat dan salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna
dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.

Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas biologi
dengan judul “Sistem Hormon ”. Disamping itu, kami mengucapkan banyak terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu selama pembuatan makalah ini berlangsung
sehingga dapat terealisasikanlah makalah ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat
kami perbaiki.

Gowa , 9 April 2020

ARIQA FAKHIRA SUHARDI


DAFTAR ISI

Kata Pengantar..............................................................................................................ii

Daftar Isi......................................................................................................................iii

Bab 1. Pendahuluan

A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................2
C. Tujuan Masalah ................................................................................................2

Bab 2. Pembahsan

A. Pengertian Sistem Hormon ..............................................................................3


B. Jenis–Jenis Kelenjar Hornomon dam hormon yang dihasilkan........................4
C. penyakit yang ditimbulkan akibat kelaianan hormon ....................................19

Bab 3. Penutup

Kesimpulan ................................................................................................................21

Daftar Pustaka.............................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hormon merupakan senyawa kimia, berupa protein yang mempunyai fungsi untuk memacu
atau menggiatkan proses metabolisme tubuh. Dengan adanya hormon dalam tubuh maka
organ akan berfungsi menjadi lebih baik.

Hormon berasal dari kata Hormaein yang artinya memacu atau menggiatkan atau
merangsang. Dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang tidak terlalu banyak (sedikit), tetapi
jika kekurangan atau berlebihan akan mengakibatkan hal yang tidak baik (kelainan seperti
penyakit) sehingga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan serta proses
metabolisme tubuh.

Hormonologi : yaitu ilmu yang mempelajari mengenai seluk beluk hormon. Pada makhluk
hidup, khususnya manusia hormon dihasilkan oleh kelenjar yang tersebar dalam tubuh. Cara
kerja hormon di dalam tubuh tidak dapat diketahui secara cepat perubahannya, akan tetapi
memerlukan waktu yang lama. Tidak seperti sistem saraf yang cara kerjanya dengan cep at
dapat dilihat perubahannya. Hal ini karena hormon yang dihasilkan akan langsung diedarkan
oleh darah melalui pembuluh darah, sehingga memerlukan waktu yang panjang.

Untuk dapat melakukan kegiaan dan dapat memberikan reaksi terhadap perubahan-perubahan
eksternal maupun internal diperlukan adanya koordinasi yang tepat di antara kegiatan organ-
organ tubuh. Dalam hal ini siste endokrin merupakan suatu sistem yang dapat menjaga
berlangsungnnya integrasi kegiatan organ tubuh. Hormon yang diahasilakan oleh sistem
endokrin ini memegang peranan yang sangat penting.
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan kita uraikan dalam makalah ini, yaitu:

1. Apa yang dimaksud dengan sistem hormon?


2. Jelaskan jenis-jenis kelenjar hormon dan hormon yang dihasilkan !
3. Jelaskan penyakit yang ditimbulkan akibat kelaianan hormon!

C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui sistem hormon
2. Mengetahui jenis-jenis kelenjar hormon dan hormon yang dihasilkan
3. Mengetahui penyakit akibat kelainan hormon
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hormon

Hormon berasal dari bahasa homaein yang berarti memacu. Hormon dihasilkan oleh
kelenjar endokrin atau kelenjar buntu dan berfungsi untuk mengatur metabolism,
pertumbuhan, perkembangan, reproduksi, dan tingkah laku. Hormone dibutuhkan pleh tubuh
dalam jumlah sedikit tetapi mempunyai pengaruh besar.

Pada hakekatnya hormon dan saraf memiliki persamaan tugas dalam pengaturan kegiatan-
kegiatan tubuh. Perbedaannya meliputi kecepatan kerjanya, banyaknya organ tubuh yang
dipengaruhi, kecepatan reaksi, dan sistem peredarannya. Perhatikan tabel berikut ini

Tabel perbedaan antara sistem saraf dengan hormon

Sistem Saraf Sistem Hormon


Mengantarkan rangsangan dengan Mengantarkan rangsangan dengan
cepat lembut
Mengantarkan rangsangan secara Mengantarkan rangsangan secara
kurang teratur teratur
Rangsangan melalui serabut saraf Rangsangan melalui darah

Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin tidak mempunyai saluran
khusus sehingga juga disebut kelenjar buntu. Hormon dihasilkan oleh sel-sel kelenjar
endokrin bila ada rangsangan saraf yang sesuai. Hormon diproduksi dalam jumlah yang
sangat sedikit. Kemudian hormon diangkut oleh darah menuju ke sel, jaringan, atau organ
target. Pada organ target, hormon mempengaruhi aktivitas enzim khusus, sehingga dapat
mengatur berbagai aktivitas tubuh seperti metabolisme, reproduksi, pertumbuhan, dan
perkembangan. Kelenjar endokrin pada manusia meliputi kelenjar hipofisis, tiroid, paratiroid,
kelenjar adrenal, kelenjar kelamin, dan pankreas (kelenjar pulau-pulau langerhans).
B. Jenis-Jenis Kelenjar Hormon dan Hormon yang Dihasilkan
a. Kelenjar Hipofisis

Hipotalamus memainkan peranan penting dalam koordinasi sistem saraf dan


hormone. Misalnya, otak mengirimkan informasi sensoris mengenai perubahan
musim dan ketersediaan pasangan kawin ke hipotalamus melalui sinyal saraf.
Kemudian, hipotalamus akan memicu pembebasan hormone reproduksi yang
diperlukan untuk perkawinan.

Kelenjar hipofisis terletak di dasar otak, ukurannya sebesar biji ercis. Meskipun
ukurannya kecil, kelenjar hipofisis berperan penting dalam sistem koordinasi tubuh.
Kelenjar hipofisis mensekresikan berbagai macam hormon yang mengatur berbagai
kegiatan dalam tubuh (mastergland).

Hipotalamus menyekresikan dua buah hormone, yaitu hormon pembebas (releasing hormone)
yang memacu kelenjar hipofisis untuk menyekresikan hormon-hormonnya dan hormon
penghambat (inhibiting hormone) yang membuat kelenjar hipofisis berhenti menyekresikan
hormon. Setiap hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis dikontrol oleh paling tidak
satu hormone pembebas dan penghambat yang dihasilkan oleh hipotalamus.

Kelenjar hipofisis terdiri atas tiga lobus, yaitu lobus anterior, intermediate, dan posterior.
Ketiga lobus ini menghasilkan banyak hormon yang sangat penting bagi tubuh kita. Karena
itu, kelenjar hipofisis disebut juga master of gland. Hormon-hormon yang disekresikan oleh
hipofisis dan fungsinya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel hormon-hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis

Hormon Fungsi
Lobus anterior
Hormone pertumbuhan Memicu pertumbuhan dengan
meningkatkan laju pembentukan protein di
dalam sel.
Laktotropik hormon Merangsang produksi air susu
(LTH)
Thyroid stimulating Mengontrol sekresi hormone oleh kelenjar
hormone (TSH) tiroid
Adrenocorticotropic Mengontrol sekresi hormone oleh korteks
hormone (ACTH) adrenal
Follicle stimulating 1. Pada wanita, merangsang
hormone (FSH) perkembangan folikel pada
ovarium dan sekresi estrogen
2. Pada pria, memicu testis untuk
menghasilkan sperma
Luiteinizing hormone 1. Pada wanita, menstimulasi ovulasi
(LH) dan sekresi progesterone
2. Pada pria, menstimulasi sel
interstisial untuk menghasilkan
testosteron
Lobus Intermediat
Melanosit stimulating Mempengaruhi pigmentasi kulit
hormone (MSH)
Lobus posterior
Hormon antidiuretik Menurunkan volume urin dengan cara
(ADH) atau vasopresin menyerap air dari ginjal dan meningkatkan
tekanan darah
Oksitosin Memacu kontraksi uterus selama proses
melahirkan dan kelenjar susu agar
mengeluarkan air susu.
Hormon diperlukan dalam jumlah tertentu. Jika suatu hormon yang dihasilkan
berkurang atau berlebih akan membawa dampak-dampak yang tidak diinginkan. Jika
pada masa anak-anak, sekresi hormon pertumbuhan berlebih (hipersekresi) akan
menyebabkan pertumbuhan raksasa (gigantisme). Bila hipersekresi hormon
pertumbuhan terjadi pada di usia dewasa, dapat menyebabkan pertumbuhan tulang
abnormal di lengan, kaki, dan kepala. Kondisi ini dikenal sebagai akromegali.
Sebaliknya, bila kekurangan hormon pertumbuhan pada masa kanak-kanak
menyebabkan kekerdilan

b. Kelenjar Tiroid

Kelenjar tiroid di leher bagian depan dan terdiri atas dua lobus. Kelenjar tiroid
menyekresikan hormon tiroksin dan kalsitonin. Fungsi dari kedua hormon ini dapat
dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel hormon-hormon yang dihasilkan oleh kelanjar tiroid

Hormon Fungsi
Tiroksin Mengatur metabolisme tubuh (memacu kecepatan
reaksi kimia dalam sel tubuh, sehingga
meningkatkan metabolisme tubuh)
Kalsitonin Menurunkan kadar kalsium darah dengan cara
meningkatkan penimbunan kalsium pada tulang
keras, mengurangi pengambilan kalsium dalam
usus, atau mengurangi pengambilan kalsium dalam
ginjal.
Dalam memproduksi tiroksin, kelenjar tiroid memerlukan iodium. Kekurangan
iodium dalam jangka waktu yang lama mengakibatkan pembesaran kelenjar.

Hipotirioditisme (Kekurangan produksi hormon tiroksin menyebabkan penyakit


kretinisme (kerdil pada anak-anak) dan miksedema (pada orang dewasa). Miksedema
ditandai dengan laju metabolisme rendah, berat badan berlebihan, rambut rontok, dan
bentuk tubuh menjadi kasar. Kelebihan hormon tiroksin menyebabkan penyakit
basedow, yang ditandai mudah gugup, nadi dan napas cepat dengan tidak teratur,
mulut menganga, dan mata lebar.

c. Kelenjar Paratiroid (Kelenjar Anak Gondok)

Kelenjar paratiroid terletak di dekat kelenjar tiroid dan menghasilkan hormon


paratiroid (parathormon). Parathormon berperan untuk meningkatkan pengeluaran
fosfor oleh ginjal dan meningkatkan penyerapan kalsium dari tulang.

d. Kelenjar Adrenal

Kelenjar adrenal berupa struktur kecil yang terletak di atas ginjal, sehingga
disebut juga kelenjar anak ginjal (suprarenalis). Kelenjar adrenal terdiri dari bagian
luar dan bagian dalam. Bagian luar (korteks) menghasilkan hormon kortison yang
terdiri dari mineralokortikoid dan glukokortikoid. Mineralokortikoid berfungsi untuk
membantu metabolisme garam natrium dan kalium serta menjaga keseimbangan
hormon kelamin. Glukokortikoid berfungsi membantu metabolism karbohidrat.
Kekurangan hormon kortison menyebabkan penyakit adison yang ditandai dengan
kelelahan, nafsu makan berkurang, mual, dan muntah-muntah.

Bagian dalam (medula) menghasilkan hormon adrenalin (epinefrin). Hormon


adrenalin memengaruhi peningkatan denyut jantung, kecepatan pernapasan, dan
meningkatkan tekanan darah (menyempitkan pembuluh darah). Adrenalin bersama
insulin berpengaruh terhadap perubahan glikogen (gula dalam otot) menjadi glukosa
(gula dalam darah).
e. Kelenjar Pulau-Pulau Langerhans

Kelenjar pulau-pulau langerhans merupakan sekelompok sel yang terletak di dalam


kelenjar pankreas. Hormon yang dihasilkan adalah insulin dan glukagon. Hormon
insulin dan glukagon bekerja sama untuk mengatur kadar glukosa dalam darah. Bila
kadar glukosa dalam darah tinggi, insulin disekresikan sehingga glukosa diubah
menjadi glikogen. Sebaliknya, jika kadar glukosa dalam darah menurun, glukagon
disekresikan yang akan mengubah glikogen menjadi glukosa. Kekurangan hormon
insulin akan menyebabkan penyakit diabetes melitus (kencing manis) yang ditandai
dengan meningkatnya kadar glukosa dalam darah. Kelebihan glukosa akan
dikeluarkan bersama urin. Tanda-tanda diabetes melitus yaitu sering mengeluarkan
urin dalam jumlah banyak, sering merasa haus dan lapar, serta badan terasa lemas.

f. Kelenjar Kelamin

Kelenjar kelamin terdiri atas testis sebagai kelenjar kelamin jantan (pria) dan ovarium
sebagai kelenjar kelamin betina (wanita). Jadi testis dan ovarium mempunyai kegiatan
endokrin selain fungsi utamanya untuk memproduksi selsel kelamin.

1) Ovarium, menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Sekresinya diatur


oleh hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis. Estrogen berfungsi untuk
menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada
wanita, misalnya perkembangan pinggul, payudara, serta kulit menjadi halus.
Progesteron berfungsi untuk mempersiapkan dinding uterus agar dapat
menerima ovum yang sudah dibuahi.
2) Testis, menghasilkan hormon testosteron yang berfungsi merangsang
pematangan sperma (spermatogenesis) dan pembentukan tanda-tanda kelamin
sekunder pada pria, misalnya pertumbuhan kumis, janggut, bulu dada, jakun,
dan membesarnya suara. Sekresi hormon tersebut juga dirangsang oleh
hormon yang dihasilkan oleh hipofisis.

SISTEM HORMON PADA MANUSIA

 Hormon berasal dari bahasa homaein yang berarti memacu.


 Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu (karena tidak
memiliki saluran) apabila ada rangsangan yang seuai dan berfungsi untuk mengatur
metabolism, pertumbuhan, perkembangan, reproduksi, dan tingkah laku.
 Hormon diproduksi dalam jumlah yang sangat sedikit.
 Kemudian hormon diangkut oleh darah menuju ke sel, jaringan, atau organ target.
Pada organ target, hormon mempengaruhi aktivitas enzim khusus, sehingga dapat
mengatur berbagai aktivitas tubuh seperti metabolisme, reproduksi, pertumbuhan,
dan perkembangan.

Hormon berfungsi :

1. Memacu pertumbuhan dan metabolisme tubuh.


2. Memacu reproduksi.
3. Mengatur keseimbangan cairan tubuh/homeostasis.
4. Mengatur tingkah laku.

Kelenjar dalam tubuh manusia dibedakan menjadi 2 bagian yaitu :

1. Kelenjar eksokrin yaitu kelenjar yang mempunyai saluran khusus dalam penyaluran
hasil.
sekretnya/getahnya. Ex : kelenjar-kelenjar pencernaan.
2. Kelenjar endokrin yaitu kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus dalam
penyaluran hasil.
sekretnya/getahnya. Ex : kelenjar hipofisis, thyroid, thymus dll.

 Kelenjar endokrin pada manusia meliputi kelenjar hipofisis, tiroid, paratiroid,


kelenjar adrenal, kelenjar kelamin, dan pankreas (kelenjar pulau-pulau langerhans).
 Hormone dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah sedikit tetapi mempunyai pengaruh
besar.
 Pada hakekatnya hormone dan saraf memiliki persamaan tugas dalam pengaturan
kegiatan-kegiatan tubuh. Perbedaannya meliputi kecepatan kerjanya, banyaknya
organ tubuh yang dipengaruhi, kecepatan reaksi, dan sistem peredarannya.

Tabel 1. Perbedaan antara Sistem Saraf dengan Hormon

Sistem Saraf Sistem Hormon


Mengantarkan rangsangan dengan cepat Mengantarkan rangsangan dengan lembut
Mengantarkan rangsangan secara kurang Mengantarkan rangsangan secara teratur
teratur
Rangsangan melalui serabut saraf Rangsangan melalui darah

Gambar 1. Kelenjar Endokrin Manusia


KELENJAR DALAM TUBUH MANUSIA

A. Kelenjar Hipofisis

Gambar 2. Kelenjar Hipofisis

 Hipotalamus memainkan peranan penting dalam koordinasi sistem saraf dan


hormone. Misalnya, otak mengirimkan informasi sensoris mengenai perubahan
musim dan ketersediaan pasangan kawin ke hipotalamus melalui sinyal saraf.
Kemudian, hipotalamus akan memicu pembebasan hormone reproduksi yang
diperlukan untuk perkawinan.
 Kelenjar hipofisis terletak di dasar otak, ukurannya sebesar biji ercis. Meskipun
ukurannya kecil, kelenjar hipofisis berperan penting dalam sistem koordinasi tubuh.
 Kelenjar hipofisis mensekresikan berbagai macam hormon yang mengatur berbagai
kegiatan dalam tubuh (mastergland).
 Hipotalamus menyekresikan dua buah hormone, yaitu:
1. Hormon pembebas (releasing hormone) yang memacu kelenjar hipofisis untuk
menyekresikan hormon-hormonnya.
2. Hormon penghambat (inhibiting hormone) yang membuat kelenjar hipofisis
berhenti menyekresikan hormon. Setiap hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar
hipofisis dikontrol oleh paling tidak satu hormone pembebas dan penghambat
yang dihasilkan oleh hipotalamus.
 Kelenjar hipofisis terdiri atas tiga lobus, yaitu:
1. lobus anterior 2. Intermediate 3. posterior.
Ketiga lobus ini menghasilkan banyak hormon yang sangat penting bagi tubuh
kita. Karena itu, kelenjar hipofisis disebut juga master of gland.
 Hormon yang disekresikan oleh hipofisis dan fungsinya dapat dilihat pada tabel
berikut.

Tabel 2. Hormon-hormon yang Dihasilkan Kelenjar Hipofisis

Hormon Fungsi
Hormone Memicu pertumbuhan dengan meningkatkan laju
pertumbuhan pembentukan sel
Laktotropik hormone Merangsang produksi air susu
(LTH)
Thyroid stimulating Mengontrol sekresi hormon oleh kelenjar tiroid
hormone (TSH)
Adrenocorticotropic Mengontrol sekresi hormon oleh kelenjar adrenal
hormone (ACTH)
Follicle stimulating 1. Pada wanita, merangsang perkembangan folikel
hormone (FSH) pada ovarium dan sekresi estrogen
2. Pada pria, memicu testis untuk menghasilka
sperma
Luiteinizing hormone 1. Pada wanita, menstimulasi ovulasi dan sekresi
(LH) progesteron
2. Pada pria, menstimulasi sel interstisial untuk
menghasilkan testoteron
Lobus Intermediat
Melanosit stimulating Mempengaruhi pigmen kulit
hormone (MSH)
Lobus posterior
Hormon antidiuretik Menurunkan volume urin dengan cara menyerap air dari
(ADH) ginjal dan meningkatkan tekanan darah
Oksitosin Memacu kontraksi uterus selama proses melahirkan dan
kelenjar susu agar mengeluarkan air susu.
 Hormone diperlukan dalam jumlah tertentu. Jika suatu hormon yang dihasilkan
berkurang atau berlebih akan membawa dampak-dampak yang tidak diinginkan.
1. Jika pada masa anak-anak, sekresi hormon pertumbuhan berlebih
(hipersekresi) akan menyebabkan pertumbuhan raksasa (gigantisme).
2. Bila hipersekresi hormon pertumbuhan terjadi pada di usia dewasa, dapat
menyebabkan pertumbuhan tulang abnormal di lengan, kaki, dan kepala.
Kondisi ini dikenal sebagai akromegali.
3. Bila kekurangan hormon pertumbuhan pada masa kanak-kanak menyebabkan
kekerdilan
B. Kelenjar Tiroid

 Kelenjar tiroid di leher bagian depan dan terdiri atas dua lobus.
 Kelenjar tiroid menyekresikan hormon tiroksin dan kalsitonin.

Tabel 3. Hormon-hormon yang Dihasilkan oleh Kelanjar Tiroid

Hormon Fungsi
Tiroksin Mengatur metabolisme tubuh (memacu kecepatan reaksi kimia dalam sel
tubuh, sehingga meningkatkan metabolisme tubuh)
Kalsitonin Menurunkan kadar kalsium darah dengan cara meningkatkan
penimbunan kalsium pada tulang keras, mengurangi pengambilan
kalsium dalam usus, atau mengurangi pengambilan kalsium dalam
ginjal.

 Dalam memproduksi tiroksin, kelenjar tiroid memerlukan iodium.


 Kekurangan iodium dalam jangka waktu yang lama mengakibatkan pembesaran
kelenjar.
1. Hipotirioditisme (Kekurangan produksi hormon tiroksin menyebabkan
penyakit kretinisme (kerdil pada anak-anak) dan miksedema (pada orang
dewasa).
2. Miksedema ditandai dengan laju metabolisme rendah, berat badan berlebihan,
rambut rontok, dan bentuk tubuh menjadi kasar.
3. Kelebihan hormon tiroksin menyebabkan penyakit basedow, yang ditandai
mudah gugup, nadi dan napas cepat dengan tidak teratur, mulut menganga,
dan mata lebar.

C. Kelenjar Paratiroid (Kelenjar Anak Gondok)


 Kelenjar paratiroid terletak di dekat kelenjar tiroid dan menghasilkan hormon
paratiroid (parathormon).
 Parathormon berperan untuk meningkatkan pengeluaran fosfor oleh ginjal dan
meningkatkan penyerapan kalsium dari tulang.

Gambar 3. Kelenjar Tiroid dan Paratiroid

D. Kelenjar Adrenal / kelenjar anak ginjal (suprarenalis)


 Kelenjar adrenal berupa struktur kecil yang terletak di atas ginjal, sehingga disebut
juga kelenjar anak ginjal (suprarenalis).
 Kelenjar adrenal terdiri dari::

1. Bagian Luar
Bagian luar (korteks) menghasilkan hormon kortison yang terdiri dari:
a. mineralokortikoid, berfungsi untuk membantu metabolisme garam natrium
dan kalium serta menjaga keseimbangan hormon kelamin
b. Glukokortikoid, berfungsi membantu metabolism karbohidrat.
Kekurangan hormon kortison menyebabkan penyakit adison yang ditandai
dengan kelelahan, nafsu makan berkurang, mual, dan muntah-muntah.
2. Bagian Dalam.

Bagian dalam (medula) menghasilkan hormon adrenalin (epinefrin), yang


memengaruhi peningkatan denyut jantung, kecepatan pernapasan, dan
meningkatkan tekanan darah (menyempitkan pembuluh darah). Adrenalin
bersama insulin berpengaruh terhadap perubahan glikogen (gula dalam otot)
menjadi glukosa (gula dalam darah).

Gambar 4. Kelenjar Adrenal

E. Kelenjar Pulau-Pulau Langerhans


 Kelenjar pulau-pulau langerhans merupakan sekelompok sel yang terletak di dalam
kelenjar pankreas.
 Hormon yang dihasilkan adalah:
1. Insulin 2. Glukagon

Hormon insulin dan glukagon bekerja sama untuk mengatur kadar glukosa dalam
darah. Bila kadar glukosa dalam darah tinggi, insulin disekresikan sehingga
glukosa diubah menjadi glikogen. Sebaliknya, jika kadar glukosa dalam darah
menurun, glukagon disekresikan yang akan mengubah glikogen menjadi glukosa.

Kekurangan hormon insulin akan menyebabkan penyakit diabetes melitus


(kencing manis) yang ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa dalam darah.
Kelebihan glukosa akan dikeluarkan bersama urin. Tanda-tanda diabetes melitus
yaitu sering mengeluarkan urin dalam jumlah banyak, sering merasa haus dan
lapar, serta badan terasa lemas.
Gambar 5. Kelenjar Pankreas

F. Kelenjar Kelamin

Kelenjar kelamin terdiri atas:

1. Testis sebagai kelenjar kelamin jantan (pria)


Testis, menghasilkan hormon testosteron yang berfungsi merangsang
pematangan sperma (spermatogenesis) dan pembentukan tanda-tanda kelamin
sekunder pada pria, misalnya pertumbuhan kumis, janggut, bulu dada, jakun,
dan membesarnya suara. Sekresi hormon tersebut juga dirangsang oleh
hormon yang dihasilkan oleh hipofisis.

Gambar 6. Kelenjar Kelamin pria

2. Ovarium sebagai kelenjar kelamin betina (wanita).


Ovarium, menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Sekresinya
diatur oleh hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis. Estrogen berfungsi
untuk menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada
wanita, misalnya perkembangan pinggul, payudara, serta kulit menjadi halus.
Progesteron berfungsi untuk mempersiapkan dinding uterus agar dapat
menerima ovum yang sudah dibuahi.

Gambar 7. Kelenjar Kelamin Wanita

G. Kelenjar Timus
 Terletak di sepanjang rongga trachea di rongga dada bagian atas.
 Timus membesar sewaktu pubertas dan mengacil setelah dewasa.
 Kelenjar ini merupakan kelenjar penimbunan hormon somatotrof atau hormon
pertumbuhan dan setelah dewasa tidak berfungsi lagi.
 Menghasilkan timosin yang berfungsi untuk merangsang limfosit.

Gambar 8. Kelenjar Timus

H. Kelenjar Pineal
 Kelenjar pineal adalah suatu bagian kecil di dalam otak yang bertanggung jawab atas
efisiensi fungsi dari beberapa sistem metabolisme di dalam tubuh.
 Kelenjar ini panjangnya hanya sekitar 7 milimeter dan terletak hampir di bagian
tengah otak, di antara otak kanan dan otak kiri.
 Kelenjar ini bertanggung jawab menghasilkan sebuah hormon yang bernama
melatonin, yang berfungsi untuk mengatur ritme harian tubuh. Ketika retina mata
terstimulasi oleh cahaya, impuls dikirim ke saraf optik menuju bagian otak yang
disebut hipotalamus. Dari sini, saraf simpatetik berhubungan dengan kelenjar pineal
dan memicu diproduksinya melatonin. Hasilnya adalah ketika tidak ada cahaya yang
mencapai mata, misalnya pada malam hari, sinyal-sinyal ini tidak lagi menghambat
produksi melatonin dan kemudian menyuruh tubuh untuk tidur.

Gambar 9. kelenjat Pineal

FAKTOR-FAKTOR PENGATUR SEKRESI HORMON

Ada dua faktor yang berfungsi mengatur sekresi hormon, yaitu :

1. Faktor Saraf
Bagian medula kelenjar suprarenal mendapat pelayanan dari saraf otonom. Oleh
karma itu sekresinya diatur oleh saraf otonom.
2. Faktor Kimia
Susunan bahan kimia atau hormon lain dalam aliran darah mempengaruhi sekresi
hormon tertentu. Contohnya, s ekresi insulin dipengaruhi oleh jumlah glukosa di
dalam darah.

KELAINAN HORMON

Tabel 4. Kelainan Akibat Hormon


No Nama kelainan Penyebab Akibat
A Diabetes melitus Kekurangan hormon Urine mengandung
insulin, banyak gula
B Gigantisme Kelebihan somatro tropin Tubuh seperti raksasa
atau tiroksin,
C Kretinisme Kekurangan somatro tumbuh kerdil
tropin atau tiroksin,
D Kejang otot Kekurangan parathormon Kalsium darah turun,
terjadi kontraksi otot
berlebihan
E Tulang rapuh Kelebihan parathormon Kalsium darah
meningkat, tulang mudah
retak dan patah
F Addison Kekurangan Berkurangnya volume &
glukokortikoid karena tekanan darah,
kelenjar andrenal hipoglikemia dan
terifeksi/autonium turunnya daya tahan
tubuh terhadap stress,
lesu mental/ fisik.
G Sindrom Cushing Kelebihan glukokortikoid Otot mengecil dan lemah,
osteoporosis, luka sulit
sembuh, gangguan
mental
H Sindrom Kekurangan tanda kelainan sekunder
Adrenogenital glukokortikoid karena pria pada
kekurangan enzim wanita/virilisme, pria di
pembentuk glukokotikoid bawah umur timbul
pada kelenjar adrenal pubertas perkoks, pria
dewasa timbul kelamin
sekunder wanita
I Peokromositoma Tumor adrenal medulla Basa metabolisme
meningkat, glukosa darah
meningkat, jantung
berdebar, tekanan darah
meninggi, berkurangnya
fungsi saluran
pencernaan dan keringat
pada telapak tangan
J Hipotiroidea Kekurangan hormone Kretinisme
tiroid
K Hipertiroidea Kelebihan hormone berat badan menurun,
tiroid gemetaran,berkeringat,
nafsu makan besar,
jantung berdebar dan
BMR maningkat
melebihi 20 sampai 100

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN
1. Asal kata hormon dari bahasa Yunani yakni hormaen yang berarti menggerakkan.
Hormon merupakan suatu zat yang dihasilkan oleh suatu bagian dalam tubuh.
Organ yang berperan dalam sekresi hormon dinamakan kelenjar endokrin. Disebut
demikian karena hormon yang disekresikan diedarkan ke seluruh tubuh oleh darah
dan tanpa melewati saluran khusus.
2. Kelenjar hipotalamus, kelenjar hipofisis, kelenjar gondok (tiroid), kelenjar anak
gondok, kelenjar timus, kelenjar pangkreas, kelenjar anak ginjal, kelenjar kelamin.
3. Penyakit Diabetes melitus, Gigantisme, Kretinisme, Kejang otot, Tulang rapuh,
Addison, Sindrom cushing, Sindrom adrenogenital, Peokromositoma, Hipotiroidea,
Hipertiroidea.

SARAN
Dengan adanya makalah ini penulis mengharapkan para pembaca dapat mengetahui lebih
banyak lagi tentang Sistem Hormon untuk menambah wawasan pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 7 April 2009. Sistem Hormon Manusia. Dunia BiologiAsyik. http://yusnia-


bio.blogspot.com/2009/03/sistem-hormon-manusia.html (Diakses 01 Mei 2015)
Anonim . Macam macam penyakit akibat Kelainan Pada Sistem Hormon. Smart clik.
http://www.g-excess.com/3976/macam-macam-penyakit-akibat-kelainan-pada-sistem-
hormon (Diakses 01 Mei 2015)
Poedjiadi, Anna. 2005.Dasar-dasar Biokimia.UI press.Jakarta

Anda mungkin juga menyukai