Anda di halaman 1dari 8

PENGUKURAN SUHU MULUT

LANDASAN TEORI:

Hemeostasis merupakan mekanisme pengaturan lingkungan kesetimbangan yang dinamis


di dalam tubuh hewan yang konstan. Homeostasis merupakan salah satu konsep yang paling
penting bagi setiap organisme. Pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), pengaturan cairan tubuh,
dan ekskresi adalah elemen-elemen dari homeostasis. Dalam pengaturan suhu tubuh, manusia
harus mengatur panas yang diterima atau yang hilang ke lingkungan. Suhu tubuh dapat
mengalami pertukaran dengan lingkungan, artinya panas tubuh dapat hilang atau berkurang
akibat lingkungan yang lebih dingin. Begitu juga sebaliknya, lingkungan dapat mempengaruhi
suhu tubuh manusia. Perpindahan suhu antara manusia dan lingkungan terjadi sebagian besar
melalui kulit.

Suhu tubuh manusia diatur oleh system thermostat di dalam otak yang membantu suhu
tubuh yang konstan antara 36,5 ˚C dan 37,5 ˚C. Pengambilan suhu di bawah lidah (dalam mulut)
normal sekitar 37 ˚C, sedang diantara lengan (ketiak) sekitar 36.5 ˚C sedang di rectum (anus)
sekitar 37.5 ˚C.

Suhu tubuh dihasilkan dari :

1. Laju metabolisme basal (basal metabolisme rate, BMR) di semua sel tubuh.
2. Laju cadangan metabolisme yang disebabkan aktivitas otot (termasuk kontraksi otot
akibat menggigil).
3. Metabolisme tambahan akibat pengaruh hormon tiroksin dan sebagian kecil hormon lain,
misalnya hormon pertumbuhan (growth hormone dan testosteron).
4. Metabolisme tambahan akibat pengaruh epineprine, norepineprine, dan rangsangan
simpatis pada sel.
5. Metabolisme tambahan akibat peningkatan aktivitas kimiawi di dalam sel itu sendiri
terutama bila temperatur menurun.

Hal itu juga dapat dibuktikan terhadap percobaan kali ini. Dari percobaan yang dilakukan
terhadap suhu beberapa waktu, lingkungan dan tempat yang berbeda, mendapatkan hasil yang
beragam. Perbedaan itu dikarenakan adanya beberapa faktor yang mempengaruhi suhu tubuh.
Hal-hal yang mempengaruhi perbedaan itu meliputi :
1. Lingkungan
2. Tempat pengukuran suhu
3. Waktu pengukuran

ALAT DAN BAHAN:

1. Thermometer maksimum (klinis)


2. Alcohol dan kapas
3. Air es
4. Alat tulis

CARA KERJA:

1. Bersihkan thermometer maksimum dengan alcohol.


2. Turunkan meniscus air raksa sampai dibawah skala dengan mengayun- sentakan
thermometer tersebut beberapa kali.
3. Letakkan reservoir thermometer dibawah lidah dan suruh OP menutup mukutnya rapat-
rapat.
4. Setelah 3 menit, baca dan catat suhu mulut OP.
5. Turunkan meniscus air raksa sampai dibawah skala seperti langkah kedua.
6. Letakkan reservoir thermometer dibawah lidah dan suruh OP menutup mulutnya rapat-
rapat.
7. Baca dan catat suhu mulut OP setelah 6 menit.

HASIL PRAKTIKUM:

3 menit 6 menit
Suhu 37,1ºC 37,2˚C

PEMBAHASAN:

Suhu rata-rata normal dan sehat seseorang adalah di 37 derajat celcius. Tetapi suhu tubuh
seseorang akan bervariasi karena dipengaruhi oleh waktu pengukuran, tempat pengukuran, usia,
dan metabolisme tubuhnya. Waktu pemgukuran berpengaruh terhadsp stabil dan tidaknya
kalorsaat pengukuran, semakin lama semakin dianggap stabil, dengan kisaran 3-10 menit.
P-SH 1. Apakah perbedaan antara thermometer maksimum (klinik) dengan thermometer kimia?

 Thermometer maksimum biasanya digunakan untuk memeriksa suhu tubuh pasien dan
memiliki reservoir sehingga tidak mudah terpengaruh lingkungan.
 Thermometer kimia biasanya digunkan dilaboratorium sebagai aat percobaan.
Thermometer ini lebih peka terhadap lingkungan karena tidak memiliki reservoir.

P- SH 2. Apakah ada perbedaan antara hasil pemeriksaan 3 menit dan 6 menit? Jelaskan!

 Ada, perbedaan terjadi karena ketika 3 menit perpindahan kalor tubuh masih belum
stabil, sehingga masih berubah- ubah. Sedangkan saat 6 menit sudah lebih stabil sehingga
hasilnya pun lebih akurat.

PENGARUH BERNAPAS MELALUI MULUT DAN BERKUMUR AIR ES PADA SUHU


MULUT

CARA KERJA:

1. Bersihkan thermometer maksimum dengan alcohol.


2. Turunkan meniscus air raksa sampai dibawah skala dengan mengayun- sentakan
thermometer tersebut beberapa kali.
3. Letakkan reservoir thermometer dibawah lidah dan suruh OP menutup mukutnya rapat-
rapat.
4. Setelah 3 menit, baca dan catat suhu mulut OP.
5. Suruh OP bernafas tenang melalui mulut selama 2 menit sambal menutup lubang hidung.
Segera setelah tindakan ini ulangi langkah 1- 3.
6. Suruh OP berkumur berulang- ulang dengan air es selama 1 menit. Segera setelah
tindakan ini ulangi langkah 1-3.

HASIL PRAKTIKUM:

Normal (3 menit) Setelah bernafas Setelah berkumur


melalui mulut dengan air es
Suhu 37,1 ºC 36,6 ˚C 35 ˚C
PEMBAHASAN:

Selain waktu pengukuran, lingkungan sekitar tubuh juga menentukan temperatur tubuh
seseorang. Tubuh akan berusaha mempertahankan suhu internal tubuh terhadap perubahan
lingkungan yang ada.

P-SH 3. Apakah ada perbedaan suhu mulut pada masing- masing tindakan?

 Ada, perbedaan ini terjadi karena adanya pengaruh dari lingkungan pada mulut OP yang
disebut konveksi, yaitu tubuh kehilangan panas akibat melakukan kontak dengan udara
luar dan es. Hasil dari hubungan udara luar dan air es menghasilkan udara dalam
menghasilkan udara yang lebih rendah.

PENGUKURAN SUHU KETIAK

CARA KERJA:

1. Keringkan ketiak orang percobaan.


2. Turunkan meniscus air raksa sampai dibawah skala dengan mengayun- sentakan
thermometer tersebut beberapa kali.
3. Suruh OP berbaring terlentang.
4. Letakkan reservoir thermometer klinik diruang ketiak dan suruhlah OP menjepitnya
dengan baik.
5. Setelah 3 menit, baca dan catat suhu ketiak OP.

HASIL PRAKTIKUM:

Axila
Suhu 36,4 ºC

PEMBAHASAN:

Tempat dilakukannya pengukuran suhu merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil.
Ada beberapa tempat yang memiliki kesensitivan berbeda:

1. Oral temperature, yakni meletakkan termometer di bawah lidah. Biasanya memerlukan


rentang waktu 3- 10 menit.
2. Auxiliary temperature yang didapatkan dengan meletakkan termometer di bagian ketiak.
Biasanya membutuhkan rentang waktu 5 sampai 10 menit. Namun, auxiliary temperature
terhitung yang paling tidak akurat karena sangat dipengaruhi oleh lingkungan, biasanya
akan menampilkan perbedaan hingga 1 derajat Celcius di bawah oral temperature.
3. Rectal temperature karena pengukuran dilakukan di bagian rectum (anus). Termometer
rectal dimasukkan sedalam 3 sampai 4 cm ke dalam anus selama kurang lebih tiga menit.
Hasil pengukurannya lebih tinggi 0,4 sampai 0,5 derajat celcius dari oral temperature.
4. Thimpanic membrane temperature. Merupakan cara pengukuran yang paling praktis,
cepat, dan akurat. Tetapi, pengukuran ini tidak dianjurkan bagi orang awam yang tidak
mengetahui anatomi telinga. Karena, pengukuran ini berurusan dengan bagian
pendengaran yang vital. Umumnya, thimpanic membrane temperature akan
menunjukkan perbedaan hingga 0,8 derajat celcius lebih tinggi daripada oral temperature.
Hasil akurat akan didapatkan bila termometer diarahkan dengan tepat ke bagian
membrane tympani (selaput suara).

P-SH 4. Megapa ketiak harus dikeringkan terlebih dahulu sebelum diukur suhunya?

 Karena ketiak mengandung kelembaban yang tinggi serta mudah terpengaruh suhu
lingkungan, kelembaban ini akan mempengaruhi suhu. Semakin tinggi kelembaban maka
semakin tinggi pula suhunya, begitu pula sebaliknya. Maka, untuk mendapat hsil yang
akurat ketiak harus dikeringkan terlebih dahulu.

P- SH 5. Apakah ada perbedaan antara suhu ketiak dan suhu mulut? Apa sebabnya?

 Ada, suhu pada mulut lebih tinggi karena lebih mendekati suhu inti (dalam tubuh) dan
lebih konstan, sedangkan suhu pada axila akan lebih rendah karena mendekati suhu
perifer (luar tubuh). Sehingga akan lebih akurat jika mengukur suhu melalui mulut
dibading melalui ketiak.
MENETAPKAN KELEMBABAN RELATIVE UDARA RUANGAN

LANDASAN TEORI

Temperatur udara adalah panas atau dinginnya udara. Perubahan temperatur udara
disebabkan karena adanya kombinasi kerja antara udara, air, permukaan bumi, dan juga
perbedaan kecepatan proses pemanasan dan pendinginan suatu area. Temperatur udara di setiap
tempat berbeda-beda, perbedaan tersebut bergantug pada bentuk dan ketinggian permukaan
bumi. Pengukuran temperatur udara dapat dilakukan degan menggunakan termometer bola basah
dan termometer bola kering. Termometer bola basah dan termometer bola kering berfungsi untuk
mengetahui temperatur maksimum (batang bola basah) dan temperatur minimum harian (batang
bola kering). System satuan nilai temperatur yang pada umumnya digunakan adalah Celcius.
Namun satuan lain yang masih digunakan juga adalah Fahrenheit dan Kelvin.

Kelembaban udara adalah jumlah kandungan uap air yang terdapat di dalam udara.
Kelembaban udara berasal dari penguapan air laut dan pengembunan. Air laut yang menguap
menuju ke atmosfer di atasnya. Proses ini terjadi karena adanya penyerapan radiasi matahari oleh
permukaan laut. Dalam unsur kelembaban udara dikenal istilah kelembaban ralatif (nisbi).
Kelembaban relatif (nisbi) adalah perbandingan antara jumlah air dalam udara dan jumlah uap
air maksimum yang dapat di tamping oleh uadar tersebut. satuan kelembaban relatif dihiting
daalm persen (%).

kelembaban mutlak udara


Kelembaban relatif = x
nilai jenuhudara
100%
Pada prinsipnya untuk pengukuran kelembaban udara adalah semakin kering udara, maka
air semakin mudah menguap, karena penguapan membutuhkan kalor maka akan menurunkan
temperatur pada termometer basah. Sedangkan termometer kering mengukur temperatur nyata
udara. Akibatnya jika perbedaan temperatur antara keduanya semakin besar, hal tersebut
menandakan bahwa kelembaban relatif udara semakin rendah. Sebaliknya jika temperatur basah
dan thermometer kering sama, maka hal tersebut menandakan bahwa udara berada pada kondisi
lembab jenuh. Tinggi rendahnya kelembaban udara pada suatu tempat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, seperti suhu, tekanan udara, pergerangan angina, kuantitas dan kualitas penyinaran,
ketersediaan air di suatu tempat (air, tanah, perairan), vegetasi, dan sebagainya.
ALAT DAN BAHAN:

1. Thermometer bola basah dan bola kering


2. Psychometric Chart

CARA KERJA:

1. Perhatikan suhu pada thermometer bola kering dan thermometer bola basah.
2. Kemudian bacalah kelembapan relative udara (%) pada Psychometric Chart, berdasarkan
suhu bole kering dan bola basah pada ruangan tersebut.

HASIL PRAKTIKUM:

 Thermometer bola kering: 26˚C/ 80˚F


 Thermometer bole basah 24˚C/ 76˚F

PEMBAHASAN:

Dari Psychrometric Chart diatas dapat disimpulkan bahwa kelembapan ruang laboratorium
fisiologi adalah sekitar 80%.
Daftar Pustaka

Anonim. Ragam Suhu Tubuh. http://www.hdindonesia.com/info-kesehatan/. Diakses pada 13/


12/ 14

Siagian, Minarma.2008. Homeostasis : Kesimbangan yang Halus dan Dinamis. Departement


Ilmu Faal FKUI : Jakarta

Sherwood, Lauralee. 2012. Fisiologi Manusia: Dari Sel Ke Sistem. Jakarta: EGC

Widyatmanti, Wirastuti. 2012. Geografi. Jakarta: Grasindo

Anda mungkin juga menyukai