Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS KEDISPLINAN KERJA PEGAWAI PADA KANTOR CAMAT KECAMATAN KUANTAN HILIR

KABUPATEN KUANTAN SENGINGI

A. Latar Belakang

Pembinaan aparatur atau pegawai sebagian berkisar pada persoalan

pelanggaran kedisiplinan pegawai Negri Sipil (PNS) dan pelanggaran terhadap

peraturan-peraturan lain sepanjang menyangkut atau mengatur pegawai negeri sipil.

Pelanggaran Pegawai Negeri Sipil termasuk dalam Peraturan Pemerintah Nomor 53

Tahun 2010 tentang peraturan Pegawai Negeri Sipil yang mengatur kewajiban,

larangan, dan sangsi-sangsinya, apabila kewajiban dan larangan tidak di taati oleh

pegawai negri sipil, pelanggaran setiap ucapan, tulisan atau perbuatan yang

melanggar ketentuan peraturan disiplin Pegawai Negeri Sipil, baik yang dilakukan

didalam maupun diluar jam kerja.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Kerja

Pegawai Negeri Sipil, mengatur bahwa kewajiban yang harus ditaati dan larangan

yang tidak boleh dilanggar oleh setiap Pegawai Negeri Sipil sesuai pasal 3 PP. No. 53

Tahun 2010 menyatakan Pegawai Negeri Sipil wajib melaksanakan :

1. Mengucapkan sumpah/janji PNS. 2. Mengucapkan sumpah/janji jabatan. 3. Setia dan taat


sepenuhnya kepada Pancasila, UUD RI 1945, NKRI dan

Pemerintah.

4. Menaati segala ketentuan peraturan perundang- undangan.

5. Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS dengan penuh

pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab. 6. Menjujung tinggi kehormatan negara, Pemerintah,
dan martabat PNS. 7. Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri, seseorang,

dan/atau golongan.

8. Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus

dirahasiakan.

9. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan


negara. 10. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang

dapat membahayakan atau merugikan negara atau Pemerintah terutama di

bidang keamanan, keuangan dan materiil. 11. Masuk kerja dan menaati jam kerja. 12. Mencapai
sasaran kerja pegawai yang ditetapkan. 13. Menggunakan dan memelihara barang- barang milik
negara dengan sebaik- baiknya. 14. Memberikan pelayanan sebaik – baiknya kepada masyarakat

15. Membimbing bawahan dalam melaksankan tugas

16. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan karier. 17. Menaati
peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.

Pasal 4 PP No 53 Tahun 2010 bahwa setiap pegawai negeri sipil dilarang

melakukan, antara lain :

1. menyalahgunakan wewenang;

2. menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain

dengan menggunakan kewenangan orang lain;

3. tanpa izin pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain dan

/atau lembaga atau organisasi internasional;

4. bekerja pada perusahaan ,konsultan asing,atau lembaga swadaya masyarakat

asing;

5. memiliki, menjual, membeli, menggadaikan,menyewakan, atau meminjamkan

barang-barang baik bergerak atau tidak bergerak,dokumen atau surat

berharga milik negara secara tidak sah;

6. melakukan kerjasama dengan atasan,teman sejawat, bawahan,atau orang lain

didalam maupun diluar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan

pribadi, golongan , atau pihak lain, yang secara langsung atau tidak langsung

merugikan negara;

7. memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kpd siapapun baik secara
langsung atau tidak langsung dan dengan dalih apapun untuk diangkat dalam

jabatan

8. menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga yang

berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaannya

9. bertindak sewenang- wenang terhadap bawahannya

10. melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan yang dapat

menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayani sehingga

nengakibatkan kerugian bagi yang dilayani

11. menghalangi berjalannya tugas kedinasan

12. memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, DPR, DPD

atau DPRD dengan cara :

a. Ikut serta sebagai pelaksana kampanye;

b. Menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau atribut

pns;

c. Sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara.

13. Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden dengan cara:

a. Membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau

merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye dan/atau


b. Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap

pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan

sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan,atau

pemberian barang kepada pns dalam lingkunagan unit kerjanya, anggota

keluarga, dan masyarakat;

14. Memberikan dukungan kepada calon anggota DPD atau calon Kepala

Daerah/Wakil Kepala Daerah dengan cara memberikan surat dukungan

disertai foto kopi KTP surat keterangan tanda Penduduk sesuai aturan

perundang-undangan;

15. Memberikan dukungan kepada calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah,

dengan cara :

a. terlibat dalam kegiatan kampanye untuk mendukung calon Kepala

Daerah/Wakil Kepala Daerah;

b. menggunakan fasilitas yg terkait dg jabatan dalam kegiatan kampanye;

c. membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau

merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye;

d. mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap

pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan

sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan,seruan, atau

pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota

keluaraga, dan masyarakat.

Selanjutnya mengenai tingkat dan Jenis hukuman kedisiplinan Pegawai Negri

Sipil di jelaskan pada pasal 5, sebagai berikut:


1. Tingkat hukuman terdiri dari:

a. Hukuman disiplin ringan

b. Hukuman disiplin sedang

c. Hukuman disiplin berat

2. Jenis hukuman ringan terdiri dari:

a. Teguran lisan

b. Teguran tertulis, dan

c. Pernyataan tidak puas secara tidak tertulis

3. Jenis hukuman sedang terdiri dari:

a. Penundaan penaikan gaji berkala untuk paling lama 1 (satu) tahun

b. Penurunan gaji sebesar satu kali kenaikan gaji berkala untuk paling lama I

(satu) tahun dan

c. Penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama 1 (satu) tahun

1. Jenis hukuman disiplin berat terdiri dari :

a. Penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah untuk paling

lama 1 (satu) tahun.

b. Pembebasan dari jabatan


c. Memberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai

pegawai negri sipil

d. Pemberhetian tidak hormat sebagai pegawai negri sipil.

Kabupaten Kuantan Singingi secara geografis, geoekonomi dan geopolitik terletak pada jalur
tengah lintas Sumatra dan berada dibagian selatan Provinsi Riau, yang mempunyai peranan
yang cukup strategis sebagai simpul perdagangan untuk menghubungkan daerah produksi
dan pelabuhan, terutama pelabuhan kuala enok. Dengan demikian Kabupaten Kuantan
Singingi mempunyai peluang untuk mengembangkan sektor-sektor pertanian 64 secara
umum, perdagangan barang dan jasa, transportasi dan perbankan serta pariwisata. Kabupaten
Kuantan Singingi merupakan pemekaran dari Kabupaten Indragiri Hulu yang dibentuk
berdasarkan UU No. 53 Tahun 1999, tentang pembentukan Kabupaten Pelalawan, Rokan
Hulu, Rokan Hilir, Siak, Natuna, Karimun, Kuantan Singingi dan Kota Batam. Kabupaten
Kuantan Singingi terdiri dari 15 Kecamatan dengan luas wilayah 7,656,03 km2 , yang berada
pada posisi antara 0 0 ,00 -1 0 00 Lintang Selatan dan 1010 02 – 1010 55 Bujur Timur.
Adapun batas-batas wilayah Kabupaten Kuantan Singingi adalah : 1. Sebelah Utara
berbatasan dengan Kabupaten Kampar dan Pelalawan 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan
Provinsi Jambi 3. Sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Sumatra Barat 4. Sebelah Timur
berbatasan dengan Kabupaten Indragiri Hulu Dilihat dari batas diatas kabupaten yang
langsung berbatasan dengan (2) Provinsi yaitu Provinsi Jambi dan Sumatra Barat.Hal ini
dapat memberikan keuntungan bagi Kabupaten Kuantan Singingi apabila dapat
memanfaatkan peluang yang ada.

Disiplin merupakan masalah yang sangat penting pada setiap organisasi dalam rangka
pencapaian tujuan. Disiplin juga merupakan pelatihan, khususnya pelatihan pikiran untuk
menghasilkan pengendalian diri, serta kebiasaankebiasaan untuk mentaati Peraturan yang
berlaku. Penelitian ini dilaksanakan pada Kantor Camat Kecamatan Kuantan Hilir dari hal
tersebut dapat dirumuskan suatu permasalahan dalam Penelitian ini yaitu: “ faktor-faktor
yang mempengaruhi Disiplin Kerja Pegawai pada Kantor Camat Kecematan Kuantan Hilir
“adapun tujuan dari Penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
Disiplin Kerja Pegawai pada Kantor Camat Kecamatan Kuantan Hilir. Adapun jenis dan
sumber data yang penulis gunakan dalam Penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, Wawancara, Observasi, dan
populasi dalam Penelitian ini adalah 24 orang atau seluruh Pegawai pada Kantor Camat
Kecamatan Kuamtan Hilir, berdasarkan jumlahnya tidak banyak maka pngambilan sampel
dengan sampel jenuh atau sensus yaitu semua Populasi dijadikan Sampel. Untuk menelaah
permasalahan yang diangkat dalam permasalahan di Kantor Camat Kecamatan Kuantan
Hilirr ini, maka penulis melakukan analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif
yaitu menggambarkan dan menjelaskan bagaimana dari objek penelitian berdasarkan fakta-
fakta yang ada serta menganalisanya agar bisa menarik suatu kesimpulan. Dari hasil
penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa Disiplin Kerja Pegawai Pemimpin
harus lebih tegas dalam memberikan sanksi kepada Pegawai yang melanggar Peraturan, yaitu
yang masuk terlambat, pulang kerja lebih awal dari waktu yang ditentukan dan absensi
Pegawai, dapat menjalin hubungan yang harmonis antara pimpinan dan bawahan serta dapat
memperhatikan Lingkungan Kerja Pegawai sehingga Disiplin Kerja Pegawai pada Kantor
Camat Kecamatan Kuantan Hilir dapat tercipta dan terlaksana dengan baik. Berdasarkan
Peraturan Bupati Kuantan Singingi Nomor 3 Tahun 2012 Tentang Ketentuan Jam Kerja Bagi
Pegawai Negeri Sipil Dilingkungan Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemuka kan, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul “ Analisis Kedisiplinan Pegawai Pada Kantor
Camat Kuantan Hilir Kabupaten Kuantan Singingi”.

B. Fenomena Empiris

Berdasarkan uiraian latar belakang yang telah dikemuka kan di atas, peneliti menemukan fenomena
yang terjadi pada Analisis Kedisplinan Pegawai Pada Kantor Camat Kuantan Hilir Kabupaten Kuantan
Singingi :

1. Masih adanya pegawai dikantor Camat Kuantan Hilir yang tidak menaati
peraturaturan yang telah ditetapkan.
2. Kurangnya pelayanan masyarakat akibat ketidak disiplinan pegawai dikantor Camat
Kuantan Hilir.
C. Rumusan Masalah

Berdasarkan fenomena diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul, “ Analisis Kedisiplinan Pegawai Pada Kantor Camat Kuantan Hilir Kabupaten
Kuantan Singingi” dengan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah kedipsinan kerja pegawaian pada Kantor Camat Kuantan Hilir


Kabupaten Kuantan Singingi?
2. Kebijakan apa sajakah yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan disiplin kerja
Pegawai Pada Kantor Camat Kuantan Hilir Kabupaten Kuantan Singingi ?
D. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini di jelaskan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui seberapa baik kedisiplinan kerja pegawai pada kantor camat kuantan
hilir kabupaten kuantan singing.
2. Untuk mengetahui kebijakan dalam meningkatkan disiplin kerja Pegawai pada Kantor
Camat Kuantan Hilir Kabupaten Kuantan Singingi.
E. Grand Theory Dan Midle Theory

Grand Theory

Menurut (Sinungan,2010:60) menyatakan disiplin merupakan suatu


keadaan tertentu dimana orang-orang yang tergabung dalam organisasi tunduk
pada peraturan-peraturan yang ada dengan rasa senang hati. Sedangkan kerja
adalah segala aktivitas manusia yang dilakukan untuk menggapai tujuan yang
telah ditetapkannya.

Middle Theory

Teori pemerintahan
Kata pemerintahan bersal dari kata perintah yang berarti melakukan pekerjaan menyuruh,
yang berarti memiliki 4 unsur yaitu terdiri dari dua pihak unsur yang diperintah yaitu
rakyat, unsur pemerintah itu sendri dan antara keduanya ada hubungan. Setelah mendapat
awalan “pe” menjadi pemerintah yang berarti badan atau organisasi mengurus. Setelah
ditambah akhiran “an” menjadi pemerintahan menjadi perbuatan, cara atau perihal.

Menurut awing dan mendra wijaya (2012:6) pemerintah adalah sebuah badan
yang menetapkan dan melaksanakan kebijakan public dan gerakan kekuasaan eksekutif,
politik dan berdaulat melalui adat istiadat, institusi dan hokum dalam sebuah Negara.

Menurut Woondrow (dalam syafie dan andi azikin, 2008,9) pemerintah dalam
akhir uraiannya adalah suatu pengorganisasian kekuatan, namun tidak selalu
berhubungan dengan organisasi kekuatan angkatan bersenjata.Dalam pandangan lain,
pemerintah adalah segenap alat perlengkapan Negara atau lembaga-lembaga kenegaraan
yang berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan Negara (ndraha dalam labolo :
2010:34)

F. Indikator Variabel.

Menurut (Sinungan,2010:60) menyatakan disiplin merupakan suatu


keadaan tertentu dimana orang-orang yang tergabung dalam organisasi tunduk
pada peraturan-peraturan yang ada dengan rasa senang hati. Sedangkan kerja
adalah segala aktivitas manusia yang dilakukan untuk menggapai tujuan yang
telah ditetapkannya.
G. Daftar Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai